Penentuan Jumlah Frekuensi HPEF Aplikasi Kombinasi Jumlah Reaktor UV dan Frekuensi HPEF dalam

17 total mikroba Total Plate Count. Diagram alir proses penentuan optimasi UV dapat dilihat pada Gambar 10.

b. Penentuan Jumlah Frekuensi HPEF

Hasil terbaik dari perlakuan UV diambil sebagai metode yang dilanjutkan dengan aplikasi HPEF. Susu segar dialirkan ke dalam reaktor UV dengan jumlah reaktor terbaik yang telah dihubungkan dengan rangkaian alat HPEF dan diberi taraf perlakuan berbeda yaitu frekuensi 10 Hz, 15 Hz, dan 20 Hz. Masing-masing hasil dari perlakuan ini diambil untuk kemudian diuji karakteristik fisik dan kimianya, serta dilihat tingkat reduksi mikroba. Karakteristik fisik dan kimia diukur dengan milkotester, pH Meter, conductivity meter dan viscometer, sedangkan tingkat reduksi mikroba diukur dengan menghitung jumlah lempeng total mikroba Total Plate Count. Diagram alir proses penentuan frekuensi HPEF dapat dilihat pada Gambar 11. Penelitian Utama Penelitian utama meliputi aplikasi kombinasi metode UV dan HPEF dalam menginaktivasi bakteri uji yaitu Staphylococcus aureus ATCC 25923 dan Escherichia coli ATCC 25922 yang direkontaminasi pada susu segar yang telah disterilisasi. Hasil terbaik dari perlakuan UV dan HPEF diambil sebagai metode dalam tahap ini. Diagram alir aplikasi kombinasi metode UV dan HPEF dapat dilihat pada Gambar 12.

a. Aplikasi Kombinasi Jumlah Reaktor UV dan Frekuensi HPEF dalam

Mereduksi Bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923 Susu kambing sebanyak 1000 ml yang telah disterilisasi, kemudian direkontaminasi dengan bakteri uji Staphylococcus aureus ATCC 25923 yang berumur 24 jam sampai populasi bakteri di dalam susu setara dengan 10 5 cfuml. Susu kambing yang telah direkontaminasi dengan Staphylococcus aureus dialirkan sebanyak ± 900 ml ke dalam reaktor UV dengan jumlah reaktor terbaik dan rangkaian alat HPEF dengan frekuensi terbaik dari hasil penelitian pendahuluan. Bagian susu yang tidak mendapatkan perlakuan UV dan HPEF dianggap sebagai sampel kontrol. Hasil dari perlakuan ini diambil untuk diuji kualitas mikrobiologisnya dan dibandingkan denagn sampel kontrol. 18

b. Aplikasi Kombinasi Jumlah Reaktor UV dan Frekuensi HPEF dalam

Dokumen yang terkait

PENDAHULUAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI C EKSTRAK ASETON KULIT BATANG Shorea accuminatissima TERHADAP Staphylococcus aureus ATCC 25923 DAN Escherichia coli ATCC 25922.

0 2 15

BAB 1 Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kayu Secang (Caesalpinia sappan L.) Terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923, Shigella sonnei ATCC 9290, Dan Escherichia coli ATCC 25922.

0 2 9

DAFTAR PUSTAKA Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kayu Secang (Caesalpinia sappan L.) Terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923, Shigella sonnei ATCC 9290, Dan Escherichia coli ATCC 25922.

0 11 4

Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol Bunga Petai (Parkia speciosa) terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923 dan Escherichia coli ATCC 25922.

2 24 145

Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol Daun Petai (Parkia speciosa Hassk.) terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923 dan Escherichia coli ATCC 25922.

2 18 141

Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol kulit buah buni (Antidesma bunius (L.) Spreng) terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923 dan Escherichia coli ATCC 25922.

0 1 11

Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol kulit buah buni (Antidesma bunius (L.) Spreng) terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923 dan Escherichia coli ATCC 25922

0 0 9

AKTIVITAS ANTIBAKTERI SENYAWA KOPOLI-(EUGENOL–N,N’-METILEN BIS(AKRILAMIDA)) TERHADAP Staphylococcus aureus ATCC 25923 DAN Escherichia coli ATCC 25922.

0 0 14

Uji Daya Hambat Perasan Ubi Jalar Ungu (Ipomoea Batatas (L.) L.) terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus ATCC 25923 dan Escherichia Coli ATCC 25922 - Ubaya Repository

2 9 1

Uji aktivitas antimikroba getah jarak tintir (jatropha multifida linn.) terhadap staphylococcus aureus ATCC 25923, escherichia coli ATCC 25922, dan candida albicans ATCC 10231 - USD Repository

0 0 137