ANALISIS PENERAPAN MODEL PEMEBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA KARTU SOAL DAN MEDIA FLASH PLAYER TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KERJASAMA SISWA PADA MATERI REDOKS DI SMA.
ANALISIS PENERAPAN MODEL PEMEBELAJARANDISCOVERY LEARNING
DENGAN MEDIA KARTU SOAL DAN MEDIA FLASH PLAYER
TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KERJASAMA
SISWA PADA MATERI REDOKS DI SMA
Oleh:
Endang Susi Yanti
NIM 4123331010
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016
iii
ANALISIS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARANDISCOVERY LEARNING
DENGAN MEDIA KARTU SOAL DAN MEDIAFLASH PLAYER
TERHADAPHASIL BELAJAR DAN KERJASAMA
SISWAPADA MATERI REDOKS DI SMA
ENDANG SUSI YANTI ( NIM : 4123331010)
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis seberapa besar pengaruh model
Pembelajaran Discovery Learning dengan Media Flash Player dan Kartu Soal
terhadap hasil belajar siswa, dan kerjasama siswa yang dibelajarkan dengan model
pembelajaran Discovery Learning dengan media Flash Player dibandingkan
dengan model pembelajaran Discovery Learning dengan media Kartu Soal pada
materi redoks. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MIA
SMA Negeri 16 Medan. Instrumen tes yang digunakan pada penelitian ini
sebanyak 20 soal yang valid dengan reabilitas sebesar 0,85 kategori tinggi.
Pengambilan sampel penelitian ini diambil secara purposif yang terdiri dari kelas
eksperimen I pada kelas X MIA 4 dan kelas eksperimen II pada kelas X MIA 3.
Pada kelas ekperimen I diberi model pembelajaran Discovery Learning dengan
media Flash Player dan pada kelas eksperimen II diberi model pembelajaran
Discovery Learning dengan media Kartu Soal. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa rata-rata hasil belajar kelas eksperimen I sebesar 82,91 dengan gain
peningkatan hasil belajar sebesar 0,70 dan rata-rata hasil belajar kelas eksperimen
II sebesar 79,72 dengan gain peningkatan hasil belajar sebesar 0,62. Berdasarkan
observasi yang dilakukan observer maka diketahui rata-rata nilai kerjasama siswa
yaitu pada kelas eksperimen I sebesar 77,16 dan pada kelas eksperimen II sebesar
72,83. Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan data dan pengujian hipotesis
maka dapat disimpulkan bahwa (1) ada peningkatan hasil belajar siswa yang
diajarkan dengan dengan model pembelajaran Discovery Learning dengan media
Flash Player dan dengan model pembelajaran Discovery Learning dengan media
Kartu Soal, (2) ada perbedaan hasil belajar siswa yaitu siswa yang dibelajarkan
dengan model pembelajaran Discovery Learning dengan media Flash Player dan
dengan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Discovery Learning
dengan media Kartu Soal, (3) ada perbedaan hasil kerjasama siswa yaitu siswa
yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Discovery Learning dengan media
Flash Player kerjasama siswa dengan siswa yang dibelajarkan dengan model
pembelajaran Discovery Learning dengan media Kartu Soal. Berdasarkan
perhitungan korelasi hasil belajar siswa dengan kerjasama siswa memberikan
hasil yang positif. Hal ini dapat dilihat dari nilai rhitung >rtabel pada = 0,05 dan
juga dapat dilihat dari nilai peningkatan hasil belajar siswa yang tinggi, dan nilai
kerjasama yang baik.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala Berkat dan Rahmat-Nya yang memberikan nikmat dan kesehatan dan
kesempatan kepada penulis penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik dan
waktu yang telah direncanakan.
Skripsi berjudul “Analisis Penerapan Model Pembelajaran Discovery
Learning Dengan Media Kartu Soal Dan Media Flash Player Terhadap Hasil
Belajar Dan Kerjasama Siswa Pada Materi Redoks Di SMA”, disusun untuk
memperoleh gelar sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika Dan Ilmu
Pengetahuan Alam, UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada : Bapak
Dr. Mahmud, M.Sc sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan
bimbingan, saran, dan motivasi kepada penulis sejak awal penelitian sampai
dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga kepada Bapak
Dr. Zainuddin Muchtar, M.Si., Bapak Drs. Eddyanto, Ph.D., dan Bapak Freddy
Tua Musa Panggabean, S.Pd.,M.Pd., yang telah memberikan masukan dan saran –
saran demi perbaikan skripsi ini mulai dari awal penelitian sampai dengan
selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Ibu Prof. Dr.
Retno Dwi Suyanti, M.Si sebagai validator ahli instrumen tes dan non-test.
Terima kasih kepada dosen Pembimbing Akademik, Bapak Prof. Drs. Manihar
Situmorang, M.Sc., Ph.D dan terima kasih kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen
beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang telah memberikan ilmu
pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan.
Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada kedua orang tua saya
Bapak Marulak Simajuntak dan Ibu Riyamintauli Br.Purba atas cinta, kasih
sayang, keikhlasan yang tulus, menjaga, melindungi, memberikan kebahagiaan,
memberikan pelukan hangat dan ketenangan, dan berjuang keras dalam mendidik
dan menyekolahkan saya dan selalu mendoakan yang terbaik di setiap hembusan
nafasnya, memberikan semangat dan, motivasi dan senyuman yang begitu tulus
setiap saya melangkahkan kaki untuk mencari ilmu sehingga saya dapa
memperoleh gelar sarjana dan meyelesaikan studi di UNIMED. Teristimewa juga
v
saya ucapkan kepada abang kandung saya Arpinus Simanjuntak yang telah
membantu saya dan yang mengantar saya selama penelitian, memberikan
motivasi, kasih sayang dan dukungannya untuk menyelesaikan skripsi ini. Terima
kasih kepada kakak saya Yuslina Simanjuntak, abang saya Erwin Simanjuntak
dan ade saya Nursalima Simanjuntak yang telah memberikan saya kasih sayang,
dukungan, doa dan penyemangat.
Ucapan terima kasih kepada seluruh guru-guru sekolah yang telah
mendidik penulis sehingga penulis dapat memperoleh gelar sarjana. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada Kepala Sekolah ( Ibu Dra. Hj Sri Irawati,
M.Pd), Wakil Kepala Sekolah (Ibu Dra. Yulmeileni), M.Psi, Guru Kimia (Ibu
Rosmawati Pardede, S.Pd, M.Pd), Staf Pegawai SMA Negeri 16 Medan (Tata
Usaha), siswa-siswi kelas X MIA 3 dan X MIA 4 SMA Negeri 16 Medan yang
telah banyak membantu penulis selama proses penelitian berlangsung.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Teman saya Diah Ayu yang telah
menjadi teman setia dari awal penelitian , menjadi oberver kedua, dan menjadi
penyemangat selama penulisan skripsi ini. Terima kasih juga sahabat-sahabat saya
tercinta yaitu Geng The Gembel Elite (Mery Panjaitan, Ronaldyo Sirait, Ida
Safitri Manik, dan Viona Yustanti Berasa) yang telah setia menjadi sahabat saya
selama perkuliahan, menjadi teman berbagi masalah, berbagi kesedihan
kebahagiaan, canda tawa, memberikan semangat terus jika saya dalam masalah
selama perkuliahan dan yang telah setia menjadi Pendengar Curhatan saya, The
Gembel Elite adalah yang terbaik.
Ucapan terima kasih kepada teman-teman seperjuangan Kimia Eks A
2012 yang memberi semangat dan sudah saya anggap sebagai keluarga terbaik
selama 4 tahun di UNIMED. Terima kasih kepada seluruh teman –teman yang
telah membantu saya dalam penulisan skripsi ini. Mohon maaf apabila penulis
lupa mencantumkan nama yang telah berjasa dalam penulisan skripsi ini.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal dalam penyelesaian skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi, maupun
tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
vi
membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini
bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan.
Medan, 10 Juni 2016
Penulis
Endang Susi Yanti
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Daftar Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
vii
Daftar Tabel
x
Daftar Gambar
xi
Daftra Lampiran
xii
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1
1.2. Identifikasi Masalah
4
1.3. Batasan Masalah
4
1.4. Rumusan Masalah
5
1.5. Tujuan Penelitian
6
1.6. Manfaat Penelitian
6
1.7. Defenisi operasional
7
BAB II.TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kajian Teoritis
8
2.1.1. Hakikat Belajar Kimia
8
2.1.2. Hakikat Hasil Belajar Kimia
9
2.1.3. Model Pembelajaran
10
2.1.3.1. Model Pembelajaran Discovery Learning
11
2.1.3.1.1. Kelebihan Model Discovery Learning Dan
Kelemahan Model Discovery Learning
11
2.1.3.1.2. Langkah-Langkah Pelaksanaan Model
Pembelajaran Discovery Learning
2.1.4. Media Pembelajaran
12
14
viii
2.1.4.1.Fungsi Dan Manfaat Media Pembelajaran
15
2.1.4.2. Media Kartu Soal
16
2.1.4.3. Media Flash Player
17
2.1.5. Pengertian Kerjasama
18
2.2. Materi Pembelajaran
19
2.3. Kerangan Konseptual
27
2.4. Hipotesis Penelitian
28
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
32
3.2. Populasi dan Sampel
32
3.2.1. Populasi
32
3.2.2. Sampel
32
3.3. Variabel Penelitian
33
3.3.1. Variabel Bebas
33
3.3.2. Variabel Terikat
33
3.3.3. Variabel Kontrol
33
3.4. Instrumen Penelitian
33
3.4.1. Instrumen Tes
33
3.4.1.1. Uji Coba Instrumen Tes
34
3.4.2. Instrumen Non Tes
37
3.4.2.1. Pedoman Penilaian Instrumen Non-Tes
37
3.5. Jenis Dan Desain Penelitian
39
3.5.1. Jenis Penelitian
39
3.5.2. Desain Penelitian
39
3.6. Prosedur dan Pelaksanaan Penelitian
41
3.7. Teknik Analisis Data
45
3.7.1. Uji Normalitas
45
3.7.2. Uji Homogenitas Data
45
3.7.3. Uji Gain
46
3.7.4. Uji Hipotesis
46
ix
3.7.5. Uji Korelasi
47
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Data Instrumen Penelitian
49
4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian
50
4.3 Analisis Data Hasil Penelitian
59
4.3.1. Uji Normalitas
59
4.3.2. Uji Homogenitas
62
4.3.3. Uji hipotesis
63
4.3.4. Korelasi
66
4.3.5. Presentase Korelasi
67
4.4 Pembahasan
68
4.4.1 Temuan Peneliti
72
BAB V KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
77
5.2 Saran
78
DAFTAR PUSTAKA
79
x
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 3.1 Persentase Nilai Sikap Siswa
38
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Lembar Observasi Penilaian Sikap Kerjasama
38
Tabel 3.3. Desain Penelitian
39
Tabel 4.1 Rangkuman Statistif Deskriptif Hasil Belajar Siswa
51
Tabel 4.2 Rangkuman Statistik Deskriptif Peningkatan
Hasi Belajar Siswa
52
Tabel 4.3 Presentase Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas
Eksperimen I
54
Tabel 4.4 Presentase Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas
Eksperimen II
54
Tabel 4.5 Nilai Rata-Rata Kerjasama Siswa Pada Setiap Pertemuan
55
Tabel 4.6 Rangkuman Deskriptif Nilai Kerjasama Siswa
56
Tabel 4.7 Presentase Peningkatan Nilai Kerjasama Siswa
Kelas Eksperimen I
58
Tabel 4.8 Presentase Peningkatan Kerjasama Siswa
Kelas Eksperimen II
58
Tabel 4.9 Uji Normalitas Data Hasil Belajar
59
Tabel 4.10 Uji Normalitas Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa
60
Tabel 4.11 Uji Normalitas Data Kerjasama Siswa
61
Tabel 4.12 Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Siswa
62
Tabel 4.13 Uji Homogenitas Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa
62
Tabel 4.14 Uji Homogenitas Data Kerjasama Siswa
63
Tabel 4.15 Hasil Uji Hipotesis Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa
64
Tabel 4.16 Hasil Uji Hipotesis Data Hasil Belajar Siswa
64
Tabel 4.17 Hasil Uji Hipotesis Data Kerjasama Siswa
65
Tabel 4.18 Uji Hipotesis Korelasi Hasil Belajar Dengan Kerjasama
Siswa Kelas Eksperimen I
66
Tabel 4.19 Uji Hipotesis Korelasi Hasil Belajar Dengan Kerjasama
Siswa Kelas Eksperimen II
67
xi
Tabel 4.20 Temuan Deskripif I
73
Tabel 4.21 Temuan Deskripif II
74
Tabel 4.22 Temuan Deskripif III
74
Tabel 4.23 Temuan Deskripif IV
75
xii
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 3.1 Paradigma Penelitian
40
Gambar 3.2 Skema Rancangan Penelitian
44
Gambar 4.1 Diagram Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Siswa
Kelas Eksperimen I dan II
Gambar 4.2 Diagram Nilai Rata-Rata Peningkatan Hasil Belajar Siswa
52
53
Gambar 4.3 Diagram Nilai Rata-Rata Kerjasama Siswa Pada
Setiap Pertemuan
56
Gambar 4.4 Diagram Perbedaan Nilai Rata-Rata Kerjasama Siswa
Pada Kelas Eksperimen I Dan II
57
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1
Silabus
82
Lampiran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
86
Lampiran 3
Kisi-Kisi Instrumen Tes
131
Lampiran 4
Instrumen Tes Penelitian
151
Lampiran 5
Kunci Jawaban Instrumen Penelitian
159
Lampiran 6
Instrumen Tes Penelitian Setelah Validasi
160
Lampiran 7
Kunci Jawaban Instrumen Penelitian Setelah Validasi
163
Lampiran 8
Surat Keterangan Validasi Isi
164
Lampiran 9
Kisi Lembar Observasi
165
Lampiran 10 Lembar Observasi
167
Lampiran 11 Surat Keterangan Validasi Lembar Observasi
169
Lampiran 12a Analisis Masalah Pertemuan 1
170
Lampiran 12b Analisis Masalah Pertemuan 2
174
Lampiran 13 Media Kartu Soal
178
Lampiran 14 Media Flash Player
180
Lampiran 15 Surat Keterangan Validasi Media
183
Lampiran 16 Perhitungan Validasi
184
Lampiran 17 Tabel Validasi
186
Lampiran 18 Perhitungan Reabilitas
187
Lampiran 19 Tabel Reabilitas
188
Lampiran 20 Perhitungan Tingkat Kesukaran
189
Lampiran 21 Tabel Tingkat Kesukaran
190
Lampiran 22 Perhitungan Daya Beda
191
Lampiran 23 Tabel Daya Beda
192
Lampiran 24 Tabulasi Analisis Instrumen Tes
193
Lampiran 25 Perhitungan Uji Normalitas
195
Lampiran 26 Perhitungan Uji Homogenitas
201
Lampiran 27 Perhitungan Varians,Standar Deviasi Hasil Belajar
204
xiv
Lampiran 28 Tabel Tabulasi Hasil Belajar
206
Lampiran 29 Perhitungan Varians,Standar Deviasi Gain
208
Lampiran 30 Perhitungan Presentase Peningkatan Hasil Gain
209
Lampiran 31 Tabel Tabulasi Hasil Gain
211
Lampiran 32 Perhitungan Varians,Standar Deviasi Kerjasama
213
Lampiran 33 Perhitungan Uji Normalitas Kerjasama
214
Lampiran 34 Perhitungan Uji Homogenitas Kerjasama
216
Lampiran 35 Perhitungan Kerjasama Siswa
218
Lampiran 36 Tabel Lembar Observasi Kerjasama Siswa
219
Lampiran 37 Tabulasi Nilai Kerjasama Siswa
227
Lampiran 38 Perhitungan Hipotesis
231
Lampiran 39 Perhitungan Korelasi
237
Lampiran 40 Tabulasi Hubungan Antara Kerjasama
dan Hasil Belajar Siswa
241
Lampiran 41 Rekapitulasi Nilai Kategori Peningkatan Hasil Belajar
Dan Kerjasama Siswa
243
Lampiran 42 Tabel Chi Kuadrat
247
Lampiran 43 Tabel Krejcie
248
Lampiran 44 Tabel Distribusi t
249
Lampiran 45 Tabel Daftar Nilai Distribusi f
250
Lampiran 46 Tabel r Product Moment
251
Lampiran 47 Dokumentasi Penelitian
252
Lampiran 48 Jadwal Kegiatan Penelitian
260
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Masalah utama dalam pembelajaran pada pendidikan formal (sekolah)
dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini tampak dari
rerata hasil belajar peserta didik yang senantiasa masih sangat memprihatinkan.
Prestasi tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih bersifat
konvensional dan tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu sendiri. Dalam
arti yang lebih substansial, bahwa proses pembelajaran hingga dewasa ini masih
memberikan dominasi guru dan tidak memberikan akses bagi anak didik untuk
berkembang secara mandiri melalui penemuan dalam proses berpikirnya (Trianto,
2011).
Salah satu harapan yang ingin dicapai dalam pembelajaran kimia di
Sekolah Menengah Atas (SMA) berdasarkan kurikulum 2013 adalah siswa
memiliki kemampuan berpikir ilmiah. Kemampuan berpikir ilmiah khususnya
kemampuan berpikir tingkat tinggi sangat diperlukan terkait dengan kebutuhan
siswa untuk memecahkan masalah yang dihadapainya dalam kehidupan seharihari. Oleh karena itu kemampuan berpikir ilmiah perlu mendapatkan perhatian
khusus dalam pembelajaran kimia. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, maka
isu mukhtahir dalam pembelajaran kimia saat ini adalah mengembangkan Higher
Order Thinking Skill (HOTS) dan menjadikannya sebagai tujuan utama dari
pembelajaran kimia. Sementara dalam PP No 19 Tahun 2005 tentang standar
nasional pendidikan bahwa kelompok mata pelajaran IPA dimaksudkan untuk
mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi serta
menanamkan kebiasaan berpikir dan berprilaku ilmiah kreatif, mandiri dan kritis
(Pratiwi, dkk, 2014).
Berdasarkan obervasi di SMA Negeri 16 Medan yang menerapkan
kurikulum 2013 ternyata sampai sekarang masih banyak yang menggunakan
metode ceramah (teacher method), walaupun sebenarnya fasilitas untuk
2
menggunakan media pembelajaran sudah memadai, seperti laboratorium kimia,
setiap kelas dilengkapi dengan seperangkat LCD, dan laboratorium komputer.
Akan tetapi kemauan guru untuk membuat dan memanfaatkan media tersebut
masih terbatas, hal ini membuat penerapan model ceramah masih banyak
dijumpai. Selain itu nilai KKM untuk mata pelajaran Kimia adalah 70. Dari nilai
ini dapat dilihat standar nilai yang ditetapkan cukup rendah karena banyaknya
siswa yang merasa bosan dan kurang memahami pelajaran Kimia yang diajarkan
oleh guru di sekolah tersebut. Sehingga banyak siswa yang sering mendapat nilai
rendah ketika ulangan harian ataupun ujian semester, karena nilai rata-rata siswa
yang dihasilkan hanya sekitar 65-75, jarang sekali ada siswa yang bisa mencapai
nilai 80.
Menyikapi masalah-masalah yang timbul dalam pendidikan kimia dan
harapan yang ingin dicapai dalam pembelajaran kimia maka dibutuhkan model
pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa
dan sesuai dengan kurikulum 2013. Model pembelajaran yang memiliki
karakteristik
pendekatan
saintifik
dan
digunakan
untuk
meningkatkan
keterampilan berpikir kritis siswa adalah model Discovery Learning. Menurut
Ballew (1967) dalam Pratiwi, dkk (2014) salah satu tujuan pembelajaran
Discovery Learning adalah agar siswa memiliki kemampuan berpikir kritis. Hal
ini disebabkan siswa melakukan aktivitas mental sebelum materi yang dipelajari
dapat
dipahami.
Aktivitas
mental
tersebut
misalnya
menganalisis,
mengklasifikasi, membuat dugaan, menarik kesimpulan, menggeneralisasi dan
memanipulasi informasi.
Salah satu alternatif yang dapat mendukung proses pembelajaran adalah
pemanfaatan media pembelajaran. Hamalik (1996) dalam Arsyad (2009),
menyatakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses pembelajaran
dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi
dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh
psikologi terhadap siswa. Salah satu media animasi yang dapat digunakan sebagai
media pembelajaran adalah media animasi berbasis Macromedia Flash.
3
Mata pelajaran kimia merupakan mata pelajaran sains wajib di Sekolah
Menengah Atas (SMA). Kimia merupakan mata pelajaran yang memiliki
karakteristik perpaduan antara teori dan aktivitas ilmiah. Dalam kimia, teori dapat
berupa pemahaman suatu konsep yang dapat diberikan kepada siswa melalui
penjelasan (Istiana, dkk, 2015). Redoks merupakan suatu materi yang tercantum
pada silabus mata pelajaran kimia kurikulum 2013 kelas X SMA. Pada materi ini
terdapat konsep-konsep dan masalah-masalah abstrak yang dianggap sulit oleh
siswa yang berakibat kurang tercernanya materi pembelajaran secara utuh
berujung pada hasil belajar yang kurang maksimal pada siswa. Sehingga
penggunaan model pembelajaran Discovery Learning diharapkan dapat mengatasi
permasalahan yang muncul saat proses belajar sedang berlangsung.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Istiana, dkk ( 2015),
menunjukkan bahwa dengan Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning
Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Pokok Bahasan Larutan
Penyangga Pada Siswa Kelas XI IPA Semester II SMA Negeri 1 Ngemplak
Tahun Pelajaran 2013/2014 Pada siklus I, persentase ketercapaian aktivitas belajar
siswa sebesar 37% yang kemudian meningkat pada siklus II menjadi 77,78%.
Peningkatan prestasi belajar dilihat dari aspek kognitif pada siklus I mencapai
63% dan meningkat pada siklus II menjadi 81%, dari aspek afektif persentase
ketuntasan untuk siklus I sebesar 89% dan meningkat pada siklus II menjadi
92,6%. Sedangkan untuk prestasi belajar aspek psikomotorik hanya dilakukan
pada siklus I dan memberikan hasil ketuntasan sebesar 81,48%.
Selanjuntnya penelitian yang telah dilakukan oleh Nasution (2014),
menunjukkan bahwa dengan Pengaruh Penerapan Pembelajaran Inquiry
Terbimbing Menggunakan Macromedia Flash Player Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Struktur Atom, Hasil penelitian menunjukkan
adanya perbedaan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan inquiry terbimbing
menggunakan macromedia flash player dengan hasil belajar kimia siswa yang
diajarkan tanpa menggunakan inquiry terbimbing menggunakan macromedia flash
player. Nilai rata-rata pre-test siswa kelas eksperimen 28,27 dan post-tes 81,15
dengan rata-rata gain sebesar 0,50. Sedangkan nilai rata-rata pre-test siswa pada
4
kelas kontrol 29,52 dan pos-test 78,3 dengan rata-rata gain sebesar 0,30.
Sedangkan persentase peningkatan hasil belajar kelas eksperimen 73% dan pada
kelas kontrol 68%. Hal ini menunjukkan terdapat peningkatan hasil belajar
sebesar 5%.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik melakukan suatu
penelitian untuk mengetahui
perbandingan
hasil
belajar kimia dengan
menggunakan model discovery learning dengan media kartu soal dan media flash
player pada materi redoks. Adapun judul penelitian ini adalah “ Analisis
Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning (DL) Dengan Media
Kartu Soal Dan Media Flash Player Terhadap Hasil Belajar Dan Kerjasama
Pada Materi Redoks Di SMA”.
1.2.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat di identifikasi beberapa
masalah sebagai berikut :
a.
Rendahnya hasil belajar kimia siswa di SMA
b.
Guru belum efektif dalam menggunakan model pembelajaran untuk
menyampaikan materi pembelajaran
c.
Diperlukan model yang dapat membantu siswa untuk lebih meningkatkan
dan mengaktifkan pemahaman siswa dalam belajar kimia.
d.
Masih banyak guru yang minim pengetahuan tentang media pembelajaran
sebagai sarana penunjang keberhasilan pembelajaran.
1.3.
Batasan Masalah
Melihat luasnya permasalahan yang dapat muncul dari penelitian ini,
serta mengingat keterbatasan waktu dan sarana penunjang dari penelitian ini dapat
dibatasi pada :
1.
Objek penelitian adalah siswa kelas X SMA semester genap SMA Negeri 16
Medan T.A 2015/2016.
5
2.
Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
pembelajaran Discovery Learning dengan menggunakan media Kartu Soal
dan Media Flash Player.
3.
Pokok bahasan pada penelitian ini adalah materi redoks.
4.
Instrumen Test hasil belajar yang akan digunakan dalam penelitian ini
merupakan ranah kognitif diukur berdasarkan taksonomi Bloom C1
(hapalan), C2 (pemahaman), C3 (aplikasi), C4 (analisis); dan ranah afektif
meliputi kerjasama siswa.
1.4.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1.
Apakah ada peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajarkan melalui
penerapan model pembelajaran Discovery Learning dengan menggunakan
media Flash Player dan media Kartu Soal?
2.
Apakah ada perbedaan hasil belajar yang diajarkan melalui penerapan
model pembelajaran Discovery Learning dengan menggunakan Media Flash
Player dan Media Kartu Soal?
3.
Apakah ada perbedaan kerjasama siswa yang diajarkan melalui penerapan
model pembelajaran Discovery Learning dengan menggunakan Media Flash
Player dan Media Kartu Soal?
4.
Apakah ada korelasi yang signifikan antara hasil belajar siswa dengan
kerjasama siswa melalui penerapan model pembelajaran Discovery
Learning dengan menggunakan Media Flash Player?
5.
Apakah ada korelasi yang signifikan antara hasil belajar siswa dengan
kerjasama siswa melalui penerapan model pembelajaran Discovery
Learning dengan menggunakan Media Kartu Soal?
6
1.5.
Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :
1.
Untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar kimia siswa yang
diajarkan melalui penerapan model pembelajaran Discovery Learning
dengan menggunakan media Flash Player dan media Kartu Soal
2.
Untuk mengetahhui apakah ada perbedaan hasil belajar yang diajarkan
melalui penerapan model pembelajaran Discovery Learning dengan
menggunakan Media Flash Player dan Media Kartu Soal
3.
Untuk mengetahui apakah ada perbedaan kerjasama siswa yang diajarkan
melalui penerapan model pembelajaran Discovery Learning dengan
menggunakan Media Flash Player dan Media Kartu Soal
4.
Untuk mengetahui apakah ada korelasi yang signifikan antara hasil belajar
siswa dengan kerjasama siswa melalui penerapan model pembelajaran
Discovery Learning dengan menggunakan Media Flash Player
5.
Untuk mengetahui apakah ada korelasi yang signifikan antara hasil belajar
siswa dengan kerjasama siswa melalui penerapan model pembelajaran
Discovery Learning dengan menggunakan Media Kartu Soal
1.6.
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini adalah :
1.
Bagi guru
Sebagai bahan pertimbangan dalam memilih metode mengajar yang sesuai
dalam proses belajar mengajar khususnya dalam pembelajaran materi pokok
Redoks
2.
Bagi siswa
Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman siswa serta meningkatkan
minat belajarnya untuk lebih meningkatkan prestasi belajar.
3.
Bagi guru bidang studi lain
Sebagai bahan rujukan untuk diterapkan pada bidang studi yang lain dalam
rangka meningkatkan kualitas pembelajaran.
7
4.
Bagi peneliti
Hasil penelitian ini akan menambah wawasan, kemampuan dan pengalaman
dalam meningkatkan kompetensinya sebagai calon guru.
5.
Bagi peneliti selanjutnya
Sebagai bahan pertimbangan dan perbandingan serta rujukan dalam
melakukan penelitian selanjutnya.
1.7.
Defenisi Operasional
Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian didefenisikan secara
operasional sebagai berikut:
1.
Hasil belajar adalah kemampuan siswa dalam memenuhi suatu tahapan
pencapaian pengalaman belajar dalam satu kompetensi dasar yang bisa
berbentuk pengetahuan, keterampilan maupun sikap (Kusnandar, 2007).
2.
Model pembelajaran Discovery Learning ialah suatu belajar cara mengajar
yang melibatkan siswa dalam proses kegiatan mental melalui tukar
pendapat, dengan diskusi, seminar, membaca sendiri dan mencoba sendiri,
agar anak dapat belajar sendiri (Roestiyah, 2012).
3.
Kerjasama menurut Johnson dalam (Apriono, 2011) adalah bekerja bersama
untuk mencapai tujuan yang diinginkan bersama. Mengacu pada pengertian
tersebut,
dapat
dikatakan
bahwa
suatu
kerjasama
adalah
kumpulan/kelompok yang terdiri dari beberapa orang anggota yang saling
membantu dan saling tergantung satu sama lain dalam melakukan suatu
kegiatan untuk mencapai tujuan bersama.
4.
Media Kartu Soal adalah kartu yang berisi soal-soal yang harus dijawab
oleh siswa. Dengan adanya kartu soal, siswa dilatih untuk mengerjakan
latihan-latihan soal sambil berdiskusi dengan kelompoknya sehingga dapat
meningkatkan pemahaman siswa tentang materi yang disajikan oleh guru
(Qurniawati, 2013).
5.
Media Flash Player adalah sebuah program yang didesain khusus oleh
Macromedia dan program aplikasi strandar authoring tool profesional yang
digunakan untuk membuat animasi (Nasution, 2014).
77
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis,
peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1.
Ada peningkatan hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan Redoks
dengan menerapkan model pembelajaran Discovery Learning dengan
menggunakan media Flash Player dan media Kartu Soal diperoleh thitung >
ttabel yaitu 4,0 > 1,99
2.
Ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan melalui penerapan model
pembelajaran Discovery Learning dengan menggunakan media Flash
Player dan media Kartu Soal diperoleh thitung > ttabel yaitu 2,11 >1,99
3.
Ada perbedaan kerjasama siswa yang diajarkan melalui penerapan model
pembelajaran Discovery Learning dengan menggunakan media Flash
Player dan media Kartu Soal diperoleh kerjasama siswa yang diajarkan
melalui penerapan model pembelajaran Discovery Learning dengan
menggunakan media Flash Player dan media Kartu Soal diperoleh thitung >
ttabel yaitu 2,65>1,99
4.
Ada korelasi yang signifikan antara hasil belajar siswa dengan kerjasama
siswa melalui penerapan model pembelajaran Discovery Learning dengan
menggunakan Media Flash Player diperoleh rhitung > rtabel yaitu 0,78 > 0,329
5.
Ada korelasi yang signifikan antara hasil belajar siswa dengan kerjasama
siswa melalui penerapan model pembelajaran Discovery Learning dengan
menggunakan Media Kartu Soal diperoleh rhitung > rtabel yaitu 0,75 > 0,329
78
5.2.
Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai
beberapa saran :
1.
Dalam proses pembelajaran untuk mendapatkan hasil belajar siswa,
diharapkan kepada guru bidang studi kimia dapat menggunakan model
Discovery Learning dengan berbantuan media Flash Player dan media
Kartu Soal, karena model dan media ini telah terbukti dapat memaksimalkan
hasil belajar siswa.
2.
Dalam proses pembelajaran untuk pencapaian kerjasama siswa yang baik,
diharapkan kepada guru bidang studi kimia dapat menggunakan model
Discovery Learning dengan berbantuan media Flash Player dan media
Kartu Soal, karena model dan media ini telah terbukti dapat meningkatkan
aktivitas siswa.
3.
Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut, disarankan
mengadakan penelitian dengan variabel-variabel afektif lainnya, seperti
aktivitas, motivasi, gaya belajar, kinerja ilmiah, maupun variabel-variabel
afektif lainnya.
79
DAFTAR PUSTAKA
Apriono, Djoko., (2011), Meningkatkan Keterampilan Kerjasama Siswa Dalam
Belajar Melalui Pembelajaran Kolaboratif Prospektus, XI, (2), 2012.
Arsyad, A., (2002), Media pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Arsyad, A., (2004), Media pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Arsyad, A., (2009), Media pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Astuti, H., Martini, S. K., Yamtinah, S., (2013), Efektivitas Penggunaan Media
Tts Dan Kartu Soal Di Dalam Metode Diskusi Pada Materi Koloid Kelas
XI Semester Genap SMAN Colomadu Karanganyar
Tahun Pelajaran
2011/2012. Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 2(1)
Azis, A., Yulianti, D., Handayani, L., (2006),
Penerapan
Model
Pembelajaran Kooperatif Dengan Memanfaatkan Alat Peraga Sains
Fisika (Materi Tata Surya) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan
Kerjasama Siswa, Jurnal Pend. Fisika Indonesia 4(2) : 95
Hamdani., (2010), Strategi Belajar Mengajar, Pustaka Setia, Bandung.
Irawan, R., (2014), Pengaruh Media Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kimia
Siswa Yang Di Belajarkan Dengan Mode Pembelajaran Berbasis
Masalah Pada Pokok Bahasan Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan.,
Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Istiana, G.A., Catur S, A.N., dan Sukardjo, J.S., (2015), Penerapan Model
Pembelajaran Discovery Learning Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan
Prestasi Belajar Pokok Bahasan Larutan Penyangga Pada Siswa Kelas XI
IPA Semester II SMA Negeri 1 Ngemplak Tahun Pelajaran 2013/2014.
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK) Universitas Sebelas Maret, Vol. 4 No. 2
Tahun 2015.
Kusnandar., (2007), Guru Profesional, PT Raja Grafindo, Jakarta.
Manik, K., (2014), Penerapan Model Pembelajaran Promblem Based Learning
Terhadap Hasil Belajar, Kerjasama Siswa dan Berfikir Kritis Siswa
Pada Materi Pokok Koloid Kelas XI MA Negeri 1 Medan, Skripsi,
FMIPA, Unimed, Medan.
80
Meltzer, D.E., (2002), The Relation Between Math and Concept Learning Gain In
Physics, American Journal Physics, 70(12) : 1259-1267.
Nasution, N., (2014), Pengaruh Penerapan Pembelajaran Inquiry Terbimbing
Menggunakan Macromedia Flash Player Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Struktur Atom, Jurnal Pendidikan
Kimia (JPK) UNIMED, Medan.
Pratiwi, F,A.,Hairida.,Rasmawan,R., (2014), Pengaruh
Discovery
Learning
Dengan
Pendekatan
Penggunaan Model
Saintifik
Terhadap
Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA, Artikel Penelitian : 2 – 4.
Purba, Michael., (2006), KIMIA 1B untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta.
Purba, M., (2013), Kimia Untuk SMA Kelas X Semester 2, Erlangga, Jakarta.
Puspitaloka, A., Rery, R.U., Haryati, S., (2012), Penerapan Macromedia Flash
Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Ikatan
Kimia Di Kelas X SMA Negeri 2 Siak, Program Studi Pendidikan Kimia,
Universitas Riau.
Qurniawati, A., Sugiharto., Catur, S.A. N., (2013), Efektivitas Metode
Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Dengan
Media Kartu Pintar Dan Kartu Soal Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Pada Materi Pokok Hidrokarbon Kelas X Semester Genap SMA Negeri 8
Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal Pendidikan Kimia (JPK) 2
(3)
Rahayu Ningsih, Sri, (2013), KIMIA SMA/MA Kelas X, Bumi Aksara, Jakarta.
Novita, R., (2014), Inovasi Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl)
Terintegrasi Dengan Model Pembelajaran Discovery Learning Dengan
Menggunakan Kombinasi Media Audio Visual Dan Laboratorium Real
Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Dan Karakter Siswa Pada Materi
Titrasi Asam-Basa , Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Roetisyah, N., (2012), Strategi Belajar Mengajar, PT Rineka Cipta, Jakarta:
Silitonga, P.M., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA UNIMED,
Medan
Sudjana., (2005), Metoda Statistika, Trasio, Bandung.
81
Suparno, A. Suhaenah., (2011), Membangun Kompetensi Belajar, Departemen
Pendidikan Nasional, Jakarta.
Suprijono, Agus., (2009), Cooperative Learning : teori dan aplikasi PAIKEM,
Grafindo, Jakarta.
Trianto., (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Prenada
Media Group, Jakarta.
Trianto., (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Prenada
Media Group, Jakarta.
Wahyuningjati,
D.,
(2013),
Efektifitas
Model
Pembelajaran
Snowball
DrillingBerbantuan kartu Soal dan Cooperative Integrated Reading
Composition Berbantuan E-Modul Terhadap Hasil Belajar Matematika,
Skripsi, IKIP PGRI, Semarang.
Wena, Made., (2010), Strategi Pembelajaran Inovatif
Aksara, Jakarta.
Kontemporer, Bumi
DENGAN MEDIA KARTU SOAL DAN MEDIA FLASH PLAYER
TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KERJASAMA
SISWA PADA MATERI REDOKS DI SMA
Oleh:
Endang Susi Yanti
NIM 4123331010
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016
iii
ANALISIS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARANDISCOVERY LEARNING
DENGAN MEDIA KARTU SOAL DAN MEDIAFLASH PLAYER
TERHADAPHASIL BELAJAR DAN KERJASAMA
SISWAPADA MATERI REDOKS DI SMA
ENDANG SUSI YANTI ( NIM : 4123331010)
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis seberapa besar pengaruh model
Pembelajaran Discovery Learning dengan Media Flash Player dan Kartu Soal
terhadap hasil belajar siswa, dan kerjasama siswa yang dibelajarkan dengan model
pembelajaran Discovery Learning dengan media Flash Player dibandingkan
dengan model pembelajaran Discovery Learning dengan media Kartu Soal pada
materi redoks. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MIA
SMA Negeri 16 Medan. Instrumen tes yang digunakan pada penelitian ini
sebanyak 20 soal yang valid dengan reabilitas sebesar 0,85 kategori tinggi.
Pengambilan sampel penelitian ini diambil secara purposif yang terdiri dari kelas
eksperimen I pada kelas X MIA 4 dan kelas eksperimen II pada kelas X MIA 3.
Pada kelas ekperimen I diberi model pembelajaran Discovery Learning dengan
media Flash Player dan pada kelas eksperimen II diberi model pembelajaran
Discovery Learning dengan media Kartu Soal. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa rata-rata hasil belajar kelas eksperimen I sebesar 82,91 dengan gain
peningkatan hasil belajar sebesar 0,70 dan rata-rata hasil belajar kelas eksperimen
II sebesar 79,72 dengan gain peningkatan hasil belajar sebesar 0,62. Berdasarkan
observasi yang dilakukan observer maka diketahui rata-rata nilai kerjasama siswa
yaitu pada kelas eksperimen I sebesar 77,16 dan pada kelas eksperimen II sebesar
72,83. Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan data dan pengujian hipotesis
maka dapat disimpulkan bahwa (1) ada peningkatan hasil belajar siswa yang
diajarkan dengan dengan model pembelajaran Discovery Learning dengan media
Flash Player dan dengan model pembelajaran Discovery Learning dengan media
Kartu Soal, (2) ada perbedaan hasil belajar siswa yaitu siswa yang dibelajarkan
dengan model pembelajaran Discovery Learning dengan media Flash Player dan
dengan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Discovery Learning
dengan media Kartu Soal, (3) ada perbedaan hasil kerjasama siswa yaitu siswa
yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Discovery Learning dengan media
Flash Player kerjasama siswa dengan siswa yang dibelajarkan dengan model
pembelajaran Discovery Learning dengan media Kartu Soal. Berdasarkan
perhitungan korelasi hasil belajar siswa dengan kerjasama siswa memberikan
hasil yang positif. Hal ini dapat dilihat dari nilai rhitung >rtabel pada = 0,05 dan
juga dapat dilihat dari nilai peningkatan hasil belajar siswa yang tinggi, dan nilai
kerjasama yang baik.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala Berkat dan Rahmat-Nya yang memberikan nikmat dan kesehatan dan
kesempatan kepada penulis penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik dan
waktu yang telah direncanakan.
Skripsi berjudul “Analisis Penerapan Model Pembelajaran Discovery
Learning Dengan Media Kartu Soal Dan Media Flash Player Terhadap Hasil
Belajar Dan Kerjasama Siswa Pada Materi Redoks Di SMA”, disusun untuk
memperoleh gelar sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika Dan Ilmu
Pengetahuan Alam, UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada : Bapak
Dr. Mahmud, M.Sc sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan
bimbingan, saran, dan motivasi kepada penulis sejak awal penelitian sampai
dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga kepada Bapak
Dr. Zainuddin Muchtar, M.Si., Bapak Drs. Eddyanto, Ph.D., dan Bapak Freddy
Tua Musa Panggabean, S.Pd.,M.Pd., yang telah memberikan masukan dan saran –
saran demi perbaikan skripsi ini mulai dari awal penelitian sampai dengan
selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Ibu Prof. Dr.
Retno Dwi Suyanti, M.Si sebagai validator ahli instrumen tes dan non-test.
Terima kasih kepada dosen Pembimbing Akademik, Bapak Prof. Drs. Manihar
Situmorang, M.Sc., Ph.D dan terima kasih kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen
beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang telah memberikan ilmu
pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan.
Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada kedua orang tua saya
Bapak Marulak Simajuntak dan Ibu Riyamintauli Br.Purba atas cinta, kasih
sayang, keikhlasan yang tulus, menjaga, melindungi, memberikan kebahagiaan,
memberikan pelukan hangat dan ketenangan, dan berjuang keras dalam mendidik
dan menyekolahkan saya dan selalu mendoakan yang terbaik di setiap hembusan
nafasnya, memberikan semangat dan, motivasi dan senyuman yang begitu tulus
setiap saya melangkahkan kaki untuk mencari ilmu sehingga saya dapa
memperoleh gelar sarjana dan meyelesaikan studi di UNIMED. Teristimewa juga
v
saya ucapkan kepada abang kandung saya Arpinus Simanjuntak yang telah
membantu saya dan yang mengantar saya selama penelitian, memberikan
motivasi, kasih sayang dan dukungannya untuk menyelesaikan skripsi ini. Terima
kasih kepada kakak saya Yuslina Simanjuntak, abang saya Erwin Simanjuntak
dan ade saya Nursalima Simanjuntak yang telah memberikan saya kasih sayang,
dukungan, doa dan penyemangat.
Ucapan terima kasih kepada seluruh guru-guru sekolah yang telah
mendidik penulis sehingga penulis dapat memperoleh gelar sarjana. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada Kepala Sekolah ( Ibu Dra. Hj Sri Irawati,
M.Pd), Wakil Kepala Sekolah (Ibu Dra. Yulmeileni), M.Psi, Guru Kimia (Ibu
Rosmawati Pardede, S.Pd, M.Pd), Staf Pegawai SMA Negeri 16 Medan (Tata
Usaha), siswa-siswi kelas X MIA 3 dan X MIA 4 SMA Negeri 16 Medan yang
telah banyak membantu penulis selama proses penelitian berlangsung.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Teman saya Diah Ayu yang telah
menjadi teman setia dari awal penelitian , menjadi oberver kedua, dan menjadi
penyemangat selama penulisan skripsi ini. Terima kasih juga sahabat-sahabat saya
tercinta yaitu Geng The Gembel Elite (Mery Panjaitan, Ronaldyo Sirait, Ida
Safitri Manik, dan Viona Yustanti Berasa) yang telah setia menjadi sahabat saya
selama perkuliahan, menjadi teman berbagi masalah, berbagi kesedihan
kebahagiaan, canda tawa, memberikan semangat terus jika saya dalam masalah
selama perkuliahan dan yang telah setia menjadi Pendengar Curhatan saya, The
Gembel Elite adalah yang terbaik.
Ucapan terima kasih kepada teman-teman seperjuangan Kimia Eks A
2012 yang memberi semangat dan sudah saya anggap sebagai keluarga terbaik
selama 4 tahun di UNIMED. Terima kasih kepada seluruh teman –teman yang
telah membantu saya dalam penulisan skripsi ini. Mohon maaf apabila penulis
lupa mencantumkan nama yang telah berjasa dalam penulisan skripsi ini.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal dalam penyelesaian skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi, maupun
tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
vi
membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini
bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan.
Medan, 10 Juni 2016
Penulis
Endang Susi Yanti
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Daftar Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
vii
Daftar Tabel
x
Daftar Gambar
xi
Daftra Lampiran
xii
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1
1.2. Identifikasi Masalah
4
1.3. Batasan Masalah
4
1.4. Rumusan Masalah
5
1.5. Tujuan Penelitian
6
1.6. Manfaat Penelitian
6
1.7. Defenisi operasional
7
BAB II.TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kajian Teoritis
8
2.1.1. Hakikat Belajar Kimia
8
2.1.2. Hakikat Hasil Belajar Kimia
9
2.1.3. Model Pembelajaran
10
2.1.3.1. Model Pembelajaran Discovery Learning
11
2.1.3.1.1. Kelebihan Model Discovery Learning Dan
Kelemahan Model Discovery Learning
11
2.1.3.1.2. Langkah-Langkah Pelaksanaan Model
Pembelajaran Discovery Learning
2.1.4. Media Pembelajaran
12
14
viii
2.1.4.1.Fungsi Dan Manfaat Media Pembelajaran
15
2.1.4.2. Media Kartu Soal
16
2.1.4.3. Media Flash Player
17
2.1.5. Pengertian Kerjasama
18
2.2. Materi Pembelajaran
19
2.3. Kerangan Konseptual
27
2.4. Hipotesis Penelitian
28
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
32
3.2. Populasi dan Sampel
32
3.2.1. Populasi
32
3.2.2. Sampel
32
3.3. Variabel Penelitian
33
3.3.1. Variabel Bebas
33
3.3.2. Variabel Terikat
33
3.3.3. Variabel Kontrol
33
3.4. Instrumen Penelitian
33
3.4.1. Instrumen Tes
33
3.4.1.1. Uji Coba Instrumen Tes
34
3.4.2. Instrumen Non Tes
37
3.4.2.1. Pedoman Penilaian Instrumen Non-Tes
37
3.5. Jenis Dan Desain Penelitian
39
3.5.1. Jenis Penelitian
39
3.5.2. Desain Penelitian
39
3.6. Prosedur dan Pelaksanaan Penelitian
41
3.7. Teknik Analisis Data
45
3.7.1. Uji Normalitas
45
3.7.2. Uji Homogenitas Data
45
3.7.3. Uji Gain
46
3.7.4. Uji Hipotesis
46
ix
3.7.5. Uji Korelasi
47
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Data Instrumen Penelitian
49
4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian
50
4.3 Analisis Data Hasil Penelitian
59
4.3.1. Uji Normalitas
59
4.3.2. Uji Homogenitas
62
4.3.3. Uji hipotesis
63
4.3.4. Korelasi
66
4.3.5. Presentase Korelasi
67
4.4 Pembahasan
68
4.4.1 Temuan Peneliti
72
BAB V KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
77
5.2 Saran
78
DAFTAR PUSTAKA
79
x
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 3.1 Persentase Nilai Sikap Siswa
38
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Lembar Observasi Penilaian Sikap Kerjasama
38
Tabel 3.3. Desain Penelitian
39
Tabel 4.1 Rangkuman Statistif Deskriptif Hasil Belajar Siswa
51
Tabel 4.2 Rangkuman Statistik Deskriptif Peningkatan
Hasi Belajar Siswa
52
Tabel 4.3 Presentase Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas
Eksperimen I
54
Tabel 4.4 Presentase Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas
Eksperimen II
54
Tabel 4.5 Nilai Rata-Rata Kerjasama Siswa Pada Setiap Pertemuan
55
Tabel 4.6 Rangkuman Deskriptif Nilai Kerjasama Siswa
56
Tabel 4.7 Presentase Peningkatan Nilai Kerjasama Siswa
Kelas Eksperimen I
58
Tabel 4.8 Presentase Peningkatan Kerjasama Siswa
Kelas Eksperimen II
58
Tabel 4.9 Uji Normalitas Data Hasil Belajar
59
Tabel 4.10 Uji Normalitas Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa
60
Tabel 4.11 Uji Normalitas Data Kerjasama Siswa
61
Tabel 4.12 Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Siswa
62
Tabel 4.13 Uji Homogenitas Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa
62
Tabel 4.14 Uji Homogenitas Data Kerjasama Siswa
63
Tabel 4.15 Hasil Uji Hipotesis Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa
64
Tabel 4.16 Hasil Uji Hipotesis Data Hasil Belajar Siswa
64
Tabel 4.17 Hasil Uji Hipotesis Data Kerjasama Siswa
65
Tabel 4.18 Uji Hipotesis Korelasi Hasil Belajar Dengan Kerjasama
Siswa Kelas Eksperimen I
66
Tabel 4.19 Uji Hipotesis Korelasi Hasil Belajar Dengan Kerjasama
Siswa Kelas Eksperimen II
67
xi
Tabel 4.20 Temuan Deskripif I
73
Tabel 4.21 Temuan Deskripif II
74
Tabel 4.22 Temuan Deskripif III
74
Tabel 4.23 Temuan Deskripif IV
75
xii
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 3.1 Paradigma Penelitian
40
Gambar 3.2 Skema Rancangan Penelitian
44
Gambar 4.1 Diagram Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Siswa
Kelas Eksperimen I dan II
Gambar 4.2 Diagram Nilai Rata-Rata Peningkatan Hasil Belajar Siswa
52
53
Gambar 4.3 Diagram Nilai Rata-Rata Kerjasama Siswa Pada
Setiap Pertemuan
56
Gambar 4.4 Diagram Perbedaan Nilai Rata-Rata Kerjasama Siswa
Pada Kelas Eksperimen I Dan II
57
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1
Silabus
82
Lampiran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
86
Lampiran 3
Kisi-Kisi Instrumen Tes
131
Lampiran 4
Instrumen Tes Penelitian
151
Lampiran 5
Kunci Jawaban Instrumen Penelitian
159
Lampiran 6
Instrumen Tes Penelitian Setelah Validasi
160
Lampiran 7
Kunci Jawaban Instrumen Penelitian Setelah Validasi
163
Lampiran 8
Surat Keterangan Validasi Isi
164
Lampiran 9
Kisi Lembar Observasi
165
Lampiran 10 Lembar Observasi
167
Lampiran 11 Surat Keterangan Validasi Lembar Observasi
169
Lampiran 12a Analisis Masalah Pertemuan 1
170
Lampiran 12b Analisis Masalah Pertemuan 2
174
Lampiran 13 Media Kartu Soal
178
Lampiran 14 Media Flash Player
180
Lampiran 15 Surat Keterangan Validasi Media
183
Lampiran 16 Perhitungan Validasi
184
Lampiran 17 Tabel Validasi
186
Lampiran 18 Perhitungan Reabilitas
187
Lampiran 19 Tabel Reabilitas
188
Lampiran 20 Perhitungan Tingkat Kesukaran
189
Lampiran 21 Tabel Tingkat Kesukaran
190
Lampiran 22 Perhitungan Daya Beda
191
Lampiran 23 Tabel Daya Beda
192
Lampiran 24 Tabulasi Analisis Instrumen Tes
193
Lampiran 25 Perhitungan Uji Normalitas
195
Lampiran 26 Perhitungan Uji Homogenitas
201
Lampiran 27 Perhitungan Varians,Standar Deviasi Hasil Belajar
204
xiv
Lampiran 28 Tabel Tabulasi Hasil Belajar
206
Lampiran 29 Perhitungan Varians,Standar Deviasi Gain
208
Lampiran 30 Perhitungan Presentase Peningkatan Hasil Gain
209
Lampiran 31 Tabel Tabulasi Hasil Gain
211
Lampiran 32 Perhitungan Varians,Standar Deviasi Kerjasama
213
Lampiran 33 Perhitungan Uji Normalitas Kerjasama
214
Lampiran 34 Perhitungan Uji Homogenitas Kerjasama
216
Lampiran 35 Perhitungan Kerjasama Siswa
218
Lampiran 36 Tabel Lembar Observasi Kerjasama Siswa
219
Lampiran 37 Tabulasi Nilai Kerjasama Siswa
227
Lampiran 38 Perhitungan Hipotesis
231
Lampiran 39 Perhitungan Korelasi
237
Lampiran 40 Tabulasi Hubungan Antara Kerjasama
dan Hasil Belajar Siswa
241
Lampiran 41 Rekapitulasi Nilai Kategori Peningkatan Hasil Belajar
Dan Kerjasama Siswa
243
Lampiran 42 Tabel Chi Kuadrat
247
Lampiran 43 Tabel Krejcie
248
Lampiran 44 Tabel Distribusi t
249
Lampiran 45 Tabel Daftar Nilai Distribusi f
250
Lampiran 46 Tabel r Product Moment
251
Lampiran 47 Dokumentasi Penelitian
252
Lampiran 48 Jadwal Kegiatan Penelitian
260
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Masalah utama dalam pembelajaran pada pendidikan formal (sekolah)
dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini tampak dari
rerata hasil belajar peserta didik yang senantiasa masih sangat memprihatinkan.
Prestasi tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih bersifat
konvensional dan tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu sendiri. Dalam
arti yang lebih substansial, bahwa proses pembelajaran hingga dewasa ini masih
memberikan dominasi guru dan tidak memberikan akses bagi anak didik untuk
berkembang secara mandiri melalui penemuan dalam proses berpikirnya (Trianto,
2011).
Salah satu harapan yang ingin dicapai dalam pembelajaran kimia di
Sekolah Menengah Atas (SMA) berdasarkan kurikulum 2013 adalah siswa
memiliki kemampuan berpikir ilmiah. Kemampuan berpikir ilmiah khususnya
kemampuan berpikir tingkat tinggi sangat diperlukan terkait dengan kebutuhan
siswa untuk memecahkan masalah yang dihadapainya dalam kehidupan seharihari. Oleh karena itu kemampuan berpikir ilmiah perlu mendapatkan perhatian
khusus dalam pembelajaran kimia. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, maka
isu mukhtahir dalam pembelajaran kimia saat ini adalah mengembangkan Higher
Order Thinking Skill (HOTS) dan menjadikannya sebagai tujuan utama dari
pembelajaran kimia. Sementara dalam PP No 19 Tahun 2005 tentang standar
nasional pendidikan bahwa kelompok mata pelajaran IPA dimaksudkan untuk
mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi serta
menanamkan kebiasaan berpikir dan berprilaku ilmiah kreatif, mandiri dan kritis
(Pratiwi, dkk, 2014).
Berdasarkan obervasi di SMA Negeri 16 Medan yang menerapkan
kurikulum 2013 ternyata sampai sekarang masih banyak yang menggunakan
metode ceramah (teacher method), walaupun sebenarnya fasilitas untuk
2
menggunakan media pembelajaran sudah memadai, seperti laboratorium kimia,
setiap kelas dilengkapi dengan seperangkat LCD, dan laboratorium komputer.
Akan tetapi kemauan guru untuk membuat dan memanfaatkan media tersebut
masih terbatas, hal ini membuat penerapan model ceramah masih banyak
dijumpai. Selain itu nilai KKM untuk mata pelajaran Kimia adalah 70. Dari nilai
ini dapat dilihat standar nilai yang ditetapkan cukup rendah karena banyaknya
siswa yang merasa bosan dan kurang memahami pelajaran Kimia yang diajarkan
oleh guru di sekolah tersebut. Sehingga banyak siswa yang sering mendapat nilai
rendah ketika ulangan harian ataupun ujian semester, karena nilai rata-rata siswa
yang dihasilkan hanya sekitar 65-75, jarang sekali ada siswa yang bisa mencapai
nilai 80.
Menyikapi masalah-masalah yang timbul dalam pendidikan kimia dan
harapan yang ingin dicapai dalam pembelajaran kimia maka dibutuhkan model
pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa
dan sesuai dengan kurikulum 2013. Model pembelajaran yang memiliki
karakteristik
pendekatan
saintifik
dan
digunakan
untuk
meningkatkan
keterampilan berpikir kritis siswa adalah model Discovery Learning. Menurut
Ballew (1967) dalam Pratiwi, dkk (2014) salah satu tujuan pembelajaran
Discovery Learning adalah agar siswa memiliki kemampuan berpikir kritis. Hal
ini disebabkan siswa melakukan aktivitas mental sebelum materi yang dipelajari
dapat
dipahami.
Aktivitas
mental
tersebut
misalnya
menganalisis,
mengklasifikasi, membuat dugaan, menarik kesimpulan, menggeneralisasi dan
memanipulasi informasi.
Salah satu alternatif yang dapat mendukung proses pembelajaran adalah
pemanfaatan media pembelajaran. Hamalik (1996) dalam Arsyad (2009),
menyatakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses pembelajaran
dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi
dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh
psikologi terhadap siswa. Salah satu media animasi yang dapat digunakan sebagai
media pembelajaran adalah media animasi berbasis Macromedia Flash.
3
Mata pelajaran kimia merupakan mata pelajaran sains wajib di Sekolah
Menengah Atas (SMA). Kimia merupakan mata pelajaran yang memiliki
karakteristik perpaduan antara teori dan aktivitas ilmiah. Dalam kimia, teori dapat
berupa pemahaman suatu konsep yang dapat diberikan kepada siswa melalui
penjelasan (Istiana, dkk, 2015). Redoks merupakan suatu materi yang tercantum
pada silabus mata pelajaran kimia kurikulum 2013 kelas X SMA. Pada materi ini
terdapat konsep-konsep dan masalah-masalah abstrak yang dianggap sulit oleh
siswa yang berakibat kurang tercernanya materi pembelajaran secara utuh
berujung pada hasil belajar yang kurang maksimal pada siswa. Sehingga
penggunaan model pembelajaran Discovery Learning diharapkan dapat mengatasi
permasalahan yang muncul saat proses belajar sedang berlangsung.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Istiana, dkk ( 2015),
menunjukkan bahwa dengan Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning
Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Pokok Bahasan Larutan
Penyangga Pada Siswa Kelas XI IPA Semester II SMA Negeri 1 Ngemplak
Tahun Pelajaran 2013/2014 Pada siklus I, persentase ketercapaian aktivitas belajar
siswa sebesar 37% yang kemudian meningkat pada siklus II menjadi 77,78%.
Peningkatan prestasi belajar dilihat dari aspek kognitif pada siklus I mencapai
63% dan meningkat pada siklus II menjadi 81%, dari aspek afektif persentase
ketuntasan untuk siklus I sebesar 89% dan meningkat pada siklus II menjadi
92,6%. Sedangkan untuk prestasi belajar aspek psikomotorik hanya dilakukan
pada siklus I dan memberikan hasil ketuntasan sebesar 81,48%.
Selanjuntnya penelitian yang telah dilakukan oleh Nasution (2014),
menunjukkan bahwa dengan Pengaruh Penerapan Pembelajaran Inquiry
Terbimbing Menggunakan Macromedia Flash Player Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Struktur Atom, Hasil penelitian menunjukkan
adanya perbedaan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan inquiry terbimbing
menggunakan macromedia flash player dengan hasil belajar kimia siswa yang
diajarkan tanpa menggunakan inquiry terbimbing menggunakan macromedia flash
player. Nilai rata-rata pre-test siswa kelas eksperimen 28,27 dan post-tes 81,15
dengan rata-rata gain sebesar 0,50. Sedangkan nilai rata-rata pre-test siswa pada
4
kelas kontrol 29,52 dan pos-test 78,3 dengan rata-rata gain sebesar 0,30.
Sedangkan persentase peningkatan hasil belajar kelas eksperimen 73% dan pada
kelas kontrol 68%. Hal ini menunjukkan terdapat peningkatan hasil belajar
sebesar 5%.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik melakukan suatu
penelitian untuk mengetahui
perbandingan
hasil
belajar kimia dengan
menggunakan model discovery learning dengan media kartu soal dan media flash
player pada materi redoks. Adapun judul penelitian ini adalah “ Analisis
Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning (DL) Dengan Media
Kartu Soal Dan Media Flash Player Terhadap Hasil Belajar Dan Kerjasama
Pada Materi Redoks Di SMA”.
1.2.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat di identifikasi beberapa
masalah sebagai berikut :
a.
Rendahnya hasil belajar kimia siswa di SMA
b.
Guru belum efektif dalam menggunakan model pembelajaran untuk
menyampaikan materi pembelajaran
c.
Diperlukan model yang dapat membantu siswa untuk lebih meningkatkan
dan mengaktifkan pemahaman siswa dalam belajar kimia.
d.
Masih banyak guru yang minim pengetahuan tentang media pembelajaran
sebagai sarana penunjang keberhasilan pembelajaran.
1.3.
Batasan Masalah
Melihat luasnya permasalahan yang dapat muncul dari penelitian ini,
serta mengingat keterbatasan waktu dan sarana penunjang dari penelitian ini dapat
dibatasi pada :
1.
Objek penelitian adalah siswa kelas X SMA semester genap SMA Negeri 16
Medan T.A 2015/2016.
5
2.
Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
pembelajaran Discovery Learning dengan menggunakan media Kartu Soal
dan Media Flash Player.
3.
Pokok bahasan pada penelitian ini adalah materi redoks.
4.
Instrumen Test hasil belajar yang akan digunakan dalam penelitian ini
merupakan ranah kognitif diukur berdasarkan taksonomi Bloom C1
(hapalan), C2 (pemahaman), C3 (aplikasi), C4 (analisis); dan ranah afektif
meliputi kerjasama siswa.
1.4.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1.
Apakah ada peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajarkan melalui
penerapan model pembelajaran Discovery Learning dengan menggunakan
media Flash Player dan media Kartu Soal?
2.
Apakah ada perbedaan hasil belajar yang diajarkan melalui penerapan
model pembelajaran Discovery Learning dengan menggunakan Media Flash
Player dan Media Kartu Soal?
3.
Apakah ada perbedaan kerjasama siswa yang diajarkan melalui penerapan
model pembelajaran Discovery Learning dengan menggunakan Media Flash
Player dan Media Kartu Soal?
4.
Apakah ada korelasi yang signifikan antara hasil belajar siswa dengan
kerjasama siswa melalui penerapan model pembelajaran Discovery
Learning dengan menggunakan Media Flash Player?
5.
Apakah ada korelasi yang signifikan antara hasil belajar siswa dengan
kerjasama siswa melalui penerapan model pembelajaran Discovery
Learning dengan menggunakan Media Kartu Soal?
6
1.5.
Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :
1.
Untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar kimia siswa yang
diajarkan melalui penerapan model pembelajaran Discovery Learning
dengan menggunakan media Flash Player dan media Kartu Soal
2.
Untuk mengetahhui apakah ada perbedaan hasil belajar yang diajarkan
melalui penerapan model pembelajaran Discovery Learning dengan
menggunakan Media Flash Player dan Media Kartu Soal
3.
Untuk mengetahui apakah ada perbedaan kerjasama siswa yang diajarkan
melalui penerapan model pembelajaran Discovery Learning dengan
menggunakan Media Flash Player dan Media Kartu Soal
4.
Untuk mengetahui apakah ada korelasi yang signifikan antara hasil belajar
siswa dengan kerjasama siswa melalui penerapan model pembelajaran
Discovery Learning dengan menggunakan Media Flash Player
5.
Untuk mengetahui apakah ada korelasi yang signifikan antara hasil belajar
siswa dengan kerjasama siswa melalui penerapan model pembelajaran
Discovery Learning dengan menggunakan Media Kartu Soal
1.6.
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini adalah :
1.
Bagi guru
Sebagai bahan pertimbangan dalam memilih metode mengajar yang sesuai
dalam proses belajar mengajar khususnya dalam pembelajaran materi pokok
Redoks
2.
Bagi siswa
Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman siswa serta meningkatkan
minat belajarnya untuk lebih meningkatkan prestasi belajar.
3.
Bagi guru bidang studi lain
Sebagai bahan rujukan untuk diterapkan pada bidang studi yang lain dalam
rangka meningkatkan kualitas pembelajaran.
7
4.
Bagi peneliti
Hasil penelitian ini akan menambah wawasan, kemampuan dan pengalaman
dalam meningkatkan kompetensinya sebagai calon guru.
5.
Bagi peneliti selanjutnya
Sebagai bahan pertimbangan dan perbandingan serta rujukan dalam
melakukan penelitian selanjutnya.
1.7.
Defenisi Operasional
Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian didefenisikan secara
operasional sebagai berikut:
1.
Hasil belajar adalah kemampuan siswa dalam memenuhi suatu tahapan
pencapaian pengalaman belajar dalam satu kompetensi dasar yang bisa
berbentuk pengetahuan, keterampilan maupun sikap (Kusnandar, 2007).
2.
Model pembelajaran Discovery Learning ialah suatu belajar cara mengajar
yang melibatkan siswa dalam proses kegiatan mental melalui tukar
pendapat, dengan diskusi, seminar, membaca sendiri dan mencoba sendiri,
agar anak dapat belajar sendiri (Roestiyah, 2012).
3.
Kerjasama menurut Johnson dalam (Apriono, 2011) adalah bekerja bersama
untuk mencapai tujuan yang diinginkan bersama. Mengacu pada pengertian
tersebut,
dapat
dikatakan
bahwa
suatu
kerjasama
adalah
kumpulan/kelompok yang terdiri dari beberapa orang anggota yang saling
membantu dan saling tergantung satu sama lain dalam melakukan suatu
kegiatan untuk mencapai tujuan bersama.
4.
Media Kartu Soal adalah kartu yang berisi soal-soal yang harus dijawab
oleh siswa. Dengan adanya kartu soal, siswa dilatih untuk mengerjakan
latihan-latihan soal sambil berdiskusi dengan kelompoknya sehingga dapat
meningkatkan pemahaman siswa tentang materi yang disajikan oleh guru
(Qurniawati, 2013).
5.
Media Flash Player adalah sebuah program yang didesain khusus oleh
Macromedia dan program aplikasi strandar authoring tool profesional yang
digunakan untuk membuat animasi (Nasution, 2014).
77
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis,
peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1.
Ada peningkatan hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan Redoks
dengan menerapkan model pembelajaran Discovery Learning dengan
menggunakan media Flash Player dan media Kartu Soal diperoleh thitung >
ttabel yaitu 4,0 > 1,99
2.
Ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan melalui penerapan model
pembelajaran Discovery Learning dengan menggunakan media Flash
Player dan media Kartu Soal diperoleh thitung > ttabel yaitu 2,11 >1,99
3.
Ada perbedaan kerjasama siswa yang diajarkan melalui penerapan model
pembelajaran Discovery Learning dengan menggunakan media Flash
Player dan media Kartu Soal diperoleh kerjasama siswa yang diajarkan
melalui penerapan model pembelajaran Discovery Learning dengan
menggunakan media Flash Player dan media Kartu Soal diperoleh thitung >
ttabel yaitu 2,65>1,99
4.
Ada korelasi yang signifikan antara hasil belajar siswa dengan kerjasama
siswa melalui penerapan model pembelajaran Discovery Learning dengan
menggunakan Media Flash Player diperoleh rhitung > rtabel yaitu 0,78 > 0,329
5.
Ada korelasi yang signifikan antara hasil belajar siswa dengan kerjasama
siswa melalui penerapan model pembelajaran Discovery Learning dengan
menggunakan Media Kartu Soal diperoleh rhitung > rtabel yaitu 0,75 > 0,329
78
5.2.
Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai
beberapa saran :
1.
Dalam proses pembelajaran untuk mendapatkan hasil belajar siswa,
diharapkan kepada guru bidang studi kimia dapat menggunakan model
Discovery Learning dengan berbantuan media Flash Player dan media
Kartu Soal, karena model dan media ini telah terbukti dapat memaksimalkan
hasil belajar siswa.
2.
Dalam proses pembelajaran untuk pencapaian kerjasama siswa yang baik,
diharapkan kepada guru bidang studi kimia dapat menggunakan model
Discovery Learning dengan berbantuan media Flash Player dan media
Kartu Soal, karena model dan media ini telah terbukti dapat meningkatkan
aktivitas siswa.
3.
Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut, disarankan
mengadakan penelitian dengan variabel-variabel afektif lainnya, seperti
aktivitas, motivasi, gaya belajar, kinerja ilmiah, maupun variabel-variabel
afektif lainnya.
79
DAFTAR PUSTAKA
Apriono, Djoko., (2011), Meningkatkan Keterampilan Kerjasama Siswa Dalam
Belajar Melalui Pembelajaran Kolaboratif Prospektus, XI, (2), 2012.
Arsyad, A., (2002), Media pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Arsyad, A., (2004), Media pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Arsyad, A., (2009), Media pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Astuti, H., Martini, S. K., Yamtinah, S., (2013), Efektivitas Penggunaan Media
Tts Dan Kartu Soal Di Dalam Metode Diskusi Pada Materi Koloid Kelas
XI Semester Genap SMAN Colomadu Karanganyar
Tahun Pelajaran
2011/2012. Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 2(1)
Azis, A., Yulianti, D., Handayani, L., (2006),
Penerapan
Model
Pembelajaran Kooperatif Dengan Memanfaatkan Alat Peraga Sains
Fisika (Materi Tata Surya) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan
Kerjasama Siswa, Jurnal Pend. Fisika Indonesia 4(2) : 95
Hamdani., (2010), Strategi Belajar Mengajar, Pustaka Setia, Bandung.
Irawan, R., (2014), Pengaruh Media Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kimia
Siswa Yang Di Belajarkan Dengan Mode Pembelajaran Berbasis
Masalah Pada Pokok Bahasan Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan.,
Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Istiana, G.A., Catur S, A.N., dan Sukardjo, J.S., (2015), Penerapan Model
Pembelajaran Discovery Learning Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan
Prestasi Belajar Pokok Bahasan Larutan Penyangga Pada Siswa Kelas XI
IPA Semester II SMA Negeri 1 Ngemplak Tahun Pelajaran 2013/2014.
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK) Universitas Sebelas Maret, Vol. 4 No. 2
Tahun 2015.
Kusnandar., (2007), Guru Profesional, PT Raja Grafindo, Jakarta.
Manik, K., (2014), Penerapan Model Pembelajaran Promblem Based Learning
Terhadap Hasil Belajar, Kerjasama Siswa dan Berfikir Kritis Siswa
Pada Materi Pokok Koloid Kelas XI MA Negeri 1 Medan, Skripsi,
FMIPA, Unimed, Medan.
80
Meltzer, D.E., (2002), The Relation Between Math and Concept Learning Gain In
Physics, American Journal Physics, 70(12) : 1259-1267.
Nasution, N., (2014), Pengaruh Penerapan Pembelajaran Inquiry Terbimbing
Menggunakan Macromedia Flash Player Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Struktur Atom, Jurnal Pendidikan
Kimia (JPK) UNIMED, Medan.
Pratiwi, F,A.,Hairida.,Rasmawan,R., (2014), Pengaruh
Discovery
Learning
Dengan
Pendekatan
Penggunaan Model
Saintifik
Terhadap
Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA, Artikel Penelitian : 2 – 4.
Purba, Michael., (2006), KIMIA 1B untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta.
Purba, M., (2013), Kimia Untuk SMA Kelas X Semester 2, Erlangga, Jakarta.
Puspitaloka, A., Rery, R.U., Haryati, S., (2012), Penerapan Macromedia Flash
Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Ikatan
Kimia Di Kelas X SMA Negeri 2 Siak, Program Studi Pendidikan Kimia,
Universitas Riau.
Qurniawati, A., Sugiharto., Catur, S.A. N., (2013), Efektivitas Metode
Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Dengan
Media Kartu Pintar Dan Kartu Soal Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Pada Materi Pokok Hidrokarbon Kelas X Semester Genap SMA Negeri 8
Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal Pendidikan Kimia (JPK) 2
(3)
Rahayu Ningsih, Sri, (2013), KIMIA SMA/MA Kelas X, Bumi Aksara, Jakarta.
Novita, R., (2014), Inovasi Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl)
Terintegrasi Dengan Model Pembelajaran Discovery Learning Dengan
Menggunakan Kombinasi Media Audio Visual Dan Laboratorium Real
Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Dan Karakter Siswa Pada Materi
Titrasi Asam-Basa , Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Roetisyah, N., (2012), Strategi Belajar Mengajar, PT Rineka Cipta, Jakarta:
Silitonga, P.M., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA UNIMED,
Medan
Sudjana., (2005), Metoda Statistika, Trasio, Bandung.
81
Suparno, A. Suhaenah., (2011), Membangun Kompetensi Belajar, Departemen
Pendidikan Nasional, Jakarta.
Suprijono, Agus., (2009), Cooperative Learning : teori dan aplikasi PAIKEM,
Grafindo, Jakarta.
Trianto., (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Prenada
Media Group, Jakarta.
Trianto., (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Prenada
Media Group, Jakarta.
Wahyuningjati,
D.,
(2013),
Efektifitas
Model
Pembelajaran
Snowball
DrillingBerbantuan kartu Soal dan Cooperative Integrated Reading
Composition Berbantuan E-Modul Terhadap Hasil Belajar Matematika,
Skripsi, IKIP PGRI, Semarang.
Wena, Made., (2010), Strategi Pembelajaran Inovatif
Aksara, Jakarta.
Kontemporer, Bumi