ANALISIS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBL) DENGAN MEDIA KARTU SOAL DAN FLASH PLAYER TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KERJASAMA SISWA PADA PENGAJARAN REDOKS.
ANALISIS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARANBERBASIS MASALAH
(PBL)DENGAN MEDIA KARTU SOAL DAN FLASH PLAYER
TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KERJASAMA
SISWA PADA PENGAJARAN REDOKS
Oleh:
Diah Ayu Ningrum
NIM 4123131015
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016
iii
ANALISIS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASISMASALAH
(PBL) DENGAN MEDIA KARTU SOAL DAN FLASH PLAYER
TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KERJASAMA
SISWA PADA PENGAJARAN REDOKS
Diah Ayu Ningrum (NIM 4123131015)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran
berbasis masalah (PBL) dengan perbedaan media yaitu menggunakan media flash
player dan media kartu soal terhadap hasil belajar dan kerjasama siswa kelas X
SMA N 16 Medan pada pokok bahasan redoks. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas X MIA SMA N 16 Medan yang terdiri dari 4 kelas.
Sampel penelitian secara Purposive sampling terdiri dari 2 kelas yaitu kelas
eksperimen 1 yang diajarkan dengan model PBL menggunakan media flash player
dan kelas eksperimen 2 yang diajarkan dengan PBL menggunakan media kartu
soal. Penelitian ini menggunakan instrumen tes objektif sebanyak 20 soal yang
telah di uji validitasnya, reabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda. Kemudian
untuk kerjasama siswa menggunakan lembar observasi. Data yang diperoleh
dalam penelitian ini dianalisis dengan uji gain, uji t dua pihak dan uji korelasi.
Hasil uji gain dan t-test untuk peningkatan hasil belajar siswa yaitu kelas
eksperimen 1 rata-rata gain 0,71 dan terjadi peningkatan sebesar 71% dan kelas
eksperimen 2 rata-rata gain 0,63 dan terjadi peningkatan sebesar 63%. Rata-rata
kerjasama siswa diperoleh pada eksperimen 1 sebesar 68,52 dan eksperimen 2
sebesar 64,20. Untuk uji korelasi dengan PBL dengan media flash player
(eksperimen 1) diperoleh rhitung > rtabel (0,71 < 0,329) dan uji korelasi dengan
model PBL dengan media kartu soal (eksperimen 2) diperoleh rhitung > rtabel (0,65 <
0,329) dan uji t-test untuk hasil belajar diperoleh thitung > ttabel (2,3 > 1,99) dan uji
t-test untuk kerjasama siswa diperoleh harga thitung > ttabel (2,23 > 1,99).
Berdasarkan hasil analisis data, maka Ho ditolak dan Ha diterima yaitu: 1) ada
peningkatan hasil belajar yang diajarkan menggunakan model PBL dengan media
flash player dengan model PBL dengan media kartu soal, 2) ada korelasi yang
signifikan antara hasil belajar dan kerjasama siswa yang diajar menggunakan
model PBL dengan media flash player, 3) ada korelasi yang signifikan antara
hasil belajar dan kerjasama siswa yang diajar menggunakan model PBL dengan
media kartu soal, 4) ada perbedaan hasil belajar yang diajarkan model PBL
dengan media flash player dan media kartu soal, 5) ada perbedaan kerjasama yang
diajarkan model PBL dengan media flash player dan media kartu soal
Kata kunci: Model PBL, Media Flash Player, Media Kartu Soal, Hasil belajar dan
Kerjasama.
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillahhirabbil ‘Alamin Puji dan
syukur penulis ucapkan kepada Allat SWT atas segala berkat dan rahmat-Nya,
maka skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi yang berjudul “Analisis
Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) dengan Media Kartu
Soal dan Flash Player terhadap Hasil Belajar dan Kerjasama Siswa Pada
Pengajaran Redoks”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana pendidikan di jurusan kimia FMIPA UNIMED.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Dr. Mahmud, M.Sc sebagai dosen pembimbing skripsi (PS) yang telah
meluangkan waktu ditengah kesibukannya untuk memberikan bimbingan, arahan,
dan dorongan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada Bapak Dr. Zainuddin Muchtar, M.Si, Bapak Drs.
Eddyanto, Ph.D, dan Bapak Freddy Tua Musa Panggabean, S.Pd, M.Pd yang telah
memberikan saran dan arahan dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih
disampaikan kepada Ibu Dra. Anna Juniar, M.Si selaku dosen pembimbing
akademik (PA) dan seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf pegawai jurusan
kimia FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis.
Teristimewa Saya sampaikan terima kasih kepada kedua orang tua saya
Bapak Suyitno dan Ibu Mustainah atas cinta, kasih sayang, keikhlasan yang tulus,
menjaga, melindungi, memberikan kebahagiaan, memberikan pelukan hangat dan
ketenangan, dan berjuang keras dalam mendidik dan menyekolahkan saya dan
selalu mendoakan yang terbaik di setiap hembusan nafas, memberikan semangat
dan motivasi dan senyuman yang begitu tulus setiap saya melangkahkan kaki
untuk mencari ilmu sehingga saya dapa memperoleh gelar sarjana dan
meyelesaikan studi di UNIMED. Kepada adik tersayang Muhammad Bagus
Prayogo dan Ahmadi, terima kasih untuk doa, semangat dan kasih sayang..
Dan terima kasih untuk yang teristimewa Imam Zhulkarnaen sebagai
seorang My future husband sudah menemani Saya selama 4 tahun ini yang selalu
membantu Saya dalam tugas-tugas kuliah walau Saya jatuh sekalipun, serta tanpa
v
henti selalu memberi dukungan, doa, nasihat, saran dan penyemangat yang
membuat saya bangkit dan tidak takut untuk maju. Ketika berbagai masalah
menghadang, hingga letih dan rasa putus asa dalam menghadapi perjuangan ini,
membuat Saya sadar untuk berusaha lebih baik dan bekerja keras dari sebelumnya
dan tak letih pula selalu membantu Saya dalam proses pembuatan skripsi.
Ucapan terima kasih kepada seluruh guru-guru sekolah yang telah
mendidik penulis sehingga penulis dapat memperoleh gelar sarjana. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada Kepala Sekolah (Ibu Dra. Hj Sri Irawati,
M.Pd), Wakil Kepala Sekolah (Ibu Dra. Yulmeileni, M.Psi), Guru Kimia (Ibu
Rosmawati Pardede, S.Pd, M.Pd), Staf Pegawai SMA Negeri 16 Medan (Tata
Usaha), adik-adik kelas X MIA 1 dan X MIA 2 SMA Negeri 16 Medan yang telah
banyak membantu penulis selama proses penelitian berlangsung.
Terima kasih penulis ucapkan kepada teman saya Endang Susi Yanti
yang telah menjadi teman satu PS yang setia dari awal penelitian, menjadi
observer kedua, dan menjadi penyemangat selama penulisan skripsi ini. Untuk
sahabat termanis yang tak pernah meninggalkan saya seorang diri, yang selalu ada
untuk saya dan saling memberikan dukungan satu sama lain selama 4 tahun
bersama berjuang demi cita-cita terima kasih Anak Gedong (Dina, Dinda, Ella,
Fanny, Ferina, Haryati, Laila, Mecyana, Sartika, Rahmi, Syakir). Terima kasih
juga untuk teman-teman seperjuangan Kimia Dik-B 2012 UNIMED. Mohon maaf
apabila penulis lupa mencantumkan nama yang telah berjasa dalam penulisan
skripsi ini.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal dalam penyelesaian skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi, maupun
tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini
bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan.
Medan, 10 Juni 2016
Penulis
Diah Ayu Ningrum
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Daftar Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
vi
Daftar Tabel
x
Daftar Gambar
xi
Daftra Lampiran
xii
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
4
5
1.4. Rumusan Masalah
5
1.5. Tujuan Penelitian
6
1.6. Manfaat Penelitian
6
1.7. Defenisi operasional
7
BAB II.TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep Belajar
9
2.2. Hasil Belajar
9
2.2.1. Ranah Kognitif
10
2.2.2. Ranah Sikap
11
2.2.2.1. Devinisi Berfikir Kritis
12
2.2.2.2. Indikator Kemampuan Berfikir Kritis
12
2.3. Sikap Kerjasama
13
2.4. Pendekatan Saintifik
14
2.5. Model Pembelajaran
16
2.5.1. Model Pembelajaran Problem Based Learning
16
vii
2.6. Media Pembelajaran
20
2.6.1. Pengertian Media Pembelajaran
20
2.6.2. Media Sebagai Sumber Belajar
21
2.6.3. Prinsip-prinsip Pemilihan dan Penggunaan Media
23
2.6.4. Media Kartu Soal
24
2.6.5. Media Flash Player
25
2.7. Materi Pembelajaran Reaksi Redoks
26
2.7.1. Reaksi Oksidasi Reduksi
26
2.7.1.1. Redoks Berdasarkan Konsep Pengikatan dan Pelepasan Oksigen
28
2.7.1.2. Redoks Berdasarkan Konsep Perpindahan Elektron
29
2.7.1.3. Redoks Berdasarkan Konsep Perubahan Biloks
30
2.7.1.4. Reaksi Autoredoks (Disproporsionasi)
34
2.7.1.5. Redoks Konproporsionasi
35
2.7.1.6. Aplikasi Redoks dalam Kehidupan
35
2.8. Kerangka Konseptual
36
2.9. Hipotesis Penelitian
38
2.9.1. Hipotesis Verbal
38
1.9.2 Hipotesis Statistik
39
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
41
3.1.1. Lokasi Penelitian
41
3.1.2. Waktu Penelitian
41
3.2. Populasi dan Sampel
41
3.2.1. Populasi
41
3.2.2. Sampel
41
3.3. Variabel Penelitian
42
3.4. Jenis dan Desain Penelitian
42
3.5. Prosedur dan Pelaksanaan Penelitian
44
3.6. Teknik Pengumpulan Data
48
3.6.1. Instrumen Penelitian
48
viii
3.6.2. Perangkat Instrumen Test
48
3.6.2.1. Kuesioner Kerjasama Siswa
48
3.6.2.1. Tes Hasil Belajar Siswa
49
3.7. Pengembangan Instrumen
51
3.7.1. Pengembangan Lembar Observasi Siswa
51
3.7.1.1. Distribusi Respon Lembar Observasi Siswa
51
3.7.2. Pengembangan Tes Hasil Belajar Siswa
52
3.7.2.1. Uji Validitas
52
3.7.2.2. Uji Reabilitas
52
3.7.1.2. Daya Pembeda (DP)
53
3.7.1.3. Indeks Tingkat Kesukaran (TK) Tes
53
3.8. Teknik Anaisis Data
54
3.8.1. Mentabulasi Data
54
3.8.2. Uji Gain
54
3.8.3. Uji Normalitas Data Penelitian
55
3.8.4. Uji Homogenitas
55
3.8.5. Uji Hipotesis
56
3.8.5.1. Uji t-test
56
3.8.5.2. Uji Korelasi
56
3.8.5.3. Uji t-test Signifikan
57
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Analisis Data Instrumen Penelitian
58
4.2. Deskripsi Data Hasil Penelian
59
4.2.1. Hasil Belajar Siswa
59
4.2.2. Peningkatan Hasil Belajar Siswa (Gain)
61
4.2.3 Kerjasama Siswa
62
4.3. Analisis Data Penelitian
63
4.3.1. Uji Normalitas
63
4.3.2. Uji Homogenitas
65
4.3.3 Uji Hipotesis
67
ix
4.3.4. Uji Korelasi
70
4.4. Pembahasan
71
4.4.1 Temuan Penelitian
74
BAB V KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
79
5.2 Saran
80
DAFTAR PUSTAKA
81
x
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1.1 Sintaks Pembelajaran PBL
20
Tabel 3.1 Desain Pnelitian
43
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Lembar Observasi
49
Tabel 3.3 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Siswa
50
Tabel 4.1 Rangkuman Statistif Deskriptif Hasil Belajar Siswa
60
Tabel 4.2 Rangkuman Statistif Deskriptif Hasil Belajar Siswa
61
Tabel 4.3 Hasil Perolehan Gain
61
Tabel 4.4 Nilai Rata-Rata Kerjasama Siswa
54
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas
64
Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas
66
Tabel 4.7 Hasil Uji Hipotesis Peningkatan Hasil Belajar
67
Tabel 4.8 Hasil Uji Hipotesis Data Korelasi Eksperimen 1
68
Tabel 4.9 Hasil Uji Hipotesis Data Korelasi Eksperimen 2
68
Tabel 4.10 Hasil Uji Hipotesis Perbedaan Hasil Belajar
69
Tabel 4.11 Hasil Uji Hipotesis Perbedaan Kerjasama
69
Tabel 4.12 Hasil Uji Korelasi
70
Tabel 4.13 Temuan Deskriptif I
75
Tabel 4.14 Temuan Deskriptif II
76
Tabel 4.15 Temuan Deskriptif III
76
Tabel 4.16 Temuan Deskriptif IV
77
xi
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 3.1 Paradigma Penelitian
44
Gambar 3.2 Diagram Alir Desai Penelitian
47
Gambar 4.1 Rata-Rata Hasil Belajar Siswa
60
Gambar 4.2 Rata-Rata Nilai Hasil Belajar Siswa
61
Gambar 4.3 Gain Hasil Belajar Siswa
62
Gambar 4.4 Nilai Kerjasama Siswa
63
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1
Silabus
85
Lampiran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
89
Lampiran 3
Kisi-Kisi Instrumen Tes
119
Lampiran 4
Instrumen Tes Penelitian
132
Lampiran 5
Kunci Jawaban Instrumen Penelitian
138
Lampiran 6
Lembar Kerja Siswa dan Media
139
Lampiran 7
Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa
149
Lampiran 8
Kisi-Kisi Soal yang Sudah Divalidasi
153
Lampiran 9
Instrumen Tes Penelitian Setelah Validasi
159
Lampiran 10 Kunci Jawaban Instrumen Penelitian Setelah Validasi
162
Lampiran 11 Kisi-Kisi Instrumen No Tes
163
Lampiran 12 Lembar Observasi Penilaian
165
Lampiran 13 Perhitungan Validitas
167
Lampiran 14 Tabel Uji Validitas
171
Lampiran 15 Perhitungan Reabilitas
172
Lampiran 16 Tabel Uji Reabilitas
173
Lampiran 17 Perhitungan Daya Beda
174
Lampiran 18 Tabel Uji Daya Beda
176
Lampiran 19 Perhitungan Tingkat Kesukaran
174
Lampiran 20 Tabel Uji Tingkat Kesukaran
179
Lampiran 21 Kesimpulan Uji Kuantitatif Tes
180
Lampiran 22 Perhitungan Varians, Standar Deviasi Hasil Belajar
181
Lampiran 23 Tabulasi Hasil Belajar Siswa
184
Lampiran 24 Perhitungan Varians,Standar Deviasi Gain
186
Lampiran 25 Tabel Gain Hasil Belajar Siswa
188
Lampiran 26 Perhitungan Normalitas Hasil Belajar Siswa
190
Lampiran 27 Perhitungan Homogenitas Hasil Belajar Siswa
196
Lampiran 28 Uji Hipotesis
199
xiii
Lampiran 29 Presentase Peningkatan Hasil Belajar
209
Lampiran 30 Perhitungan Kerjasama Siswa
210
Lampiran 31 Tabulasi Data KerjasamaSiswa
216
Lampiran 32 Perhitungan Standar Deviasi Kerjasama
217
Lampiran 33 Perhitungan Normalitas Kerjasama
218
Lampiran 34 Uji Homogenitas Kerjasama
220
Lampiran 35 Hasil Kerjasama Eks 1
222
Lampiran 36 Hasil Kerjasama Eks 2
226
Lampiran 37 Perhitungan Uji Korelasi
228
Lampiran 38 Tabel Uji Korelasi
234
Lampiran 39 Tabel r Product Moment
242
Lampiran 40 Tabel Chi Kuadrat
243
Lampiran 41 Tabel Distribusi t
244
Lampiran 42 Tabel Daftar Nilai Distribusi f
245
Lampiran 43 Dokumentasi Penelitian
246
Lampiran 44 Jadwal Kegiatan Penelitian
250
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam suatu bangsa untuk
kemajuan bangsa tersebut. Hal ini dikarenakan kualitas mutu pendidikan suatu
bangsa menentukan kualitas sumber daya manusianya. Sistem pendidikan terus
dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa (Haryati, 2007).
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah
lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang
didorong untuk mengembangkan kemampuan berfikir. Proses pembelajaran di
dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghapal informasi.
Proses pembelajaran masih memberikan dominasi guru dan tidak memberikan
akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri melalui penemuan dan
proses berfikirnya. Siswa hanya menghapal konsep dan kurang mampu
menggunakan konsep tersebut jika menemui masalah dalam kehidupan nyata yang
berhubungan dengan konsep yang dimilikinya (Suyanti, 2010)
Pembelajaran yang baik dan efektif adalah pembelajaran yang mampu
memberikan kemudahan belajar kepada siswa secara adil dan merata, sehingga
mereka dapat mengembangkan potensinya secara optimal (Mulyasa, 2004). Untuk
mencapai hasil pembelajaran yang sesuai dengan harapan, dibutuhkan kreatifitas
guru dalam memilih metode dan model pembelajaran, sehingga dapat
mempermudah siswa dalam menerima pesan sesuai dengan tujuan pembelajaran
(Sardiman, 2010).
Ilmu kimia, seperti halnya IPA, juga mempelajari gejala-gejala alam, tetapi
mengkhususkan diri di dalam mempelajari struktur, susunan, sifat dan perubahan
materi, serta energy yang menyertai perubahan materi. Pembahasan tentang
struktur materi mencakup struktur partikel-partikel penyusun materi (molekul,
atom, ion) dan bagaimana pertikel-partikel penyusun materi yang sangat kecil itu
bergabung satu sama lain membentuk materi yang berukuran besar yang dapat
1
2
diamati (Arganti, dkk, 2013). Fungsi pembelajaran kimia di SMA antara lain,
memberikan dasar-dasar kimia untuk mengembangkan ilmu pengetahuan di
pendidikan tinggi dan sebagai bekal untuk hidup di masyarakat, mengembangkan
keterampilan lifeskill, mengembangkan sikap dan menimbulkan nilai yang
berguna dalam kehidupan sehari-hari (Wiwit, dkk, 2012)
Upaya lain yang terkait untuk meningkatkan kualitas pembelajaran adalah
dengan penggunaan metode pembelajaran yang tepat, siswa perlu aktif terlibat
dalam proses pembelajaran yang sebenarnya melalui penemuan pribadi.
Pengetahuan yang dimiliki siswa akan bermakna (meaningfull) manakala didasari
oleh keingintahuan. Belajar bermakna merupakan suatu proses mengaitkan
informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif
seseorang. Di dasari hal ini, maka pembelajaran PBL cocok digunakan dalam
pembelajaran kimia khususnya materi redoks. PBL merupakan salah satu
pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Menurut Ngalimun (2014)
model pembelajaran PBL suatu model yang melibatkan siswa untuk memecahkan
masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari
pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan keterampilan untuk
memecahkan masalah. Model ini merangsang pengembangan kemampuan berfikir
siswa secara kreatif dan menyeluruh, karena dalam proses belajaranya siswa
banyak melakukan mental dengan menyoroti permasalahan dari berbagai segi
dalam rangka pemecahan.
Untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas, salah satu yang harus ada
yaitu guru yang berkualitas. Termasuk kompetensi pedagogik guru yaitu dalam
proses
pembelajaran
guru
menggunakan
media
pembelajaran.
Media
pembelajaran merupakan sarana dan prasarana pendukung dan memiliki arti
penting dalam keberhasilan belajar. Namun, implementasinya tidak banyak guru
yang memanfaatkannya, penggunaan media tertentu yang mendukung belajar
khususnya ilmu kimia yang banyak mempelajari konsep yang abstrak dirasakan
perlu (Yuniyanti, dkk, 2012).
3
Salah satu alternatif yang dapat mendukung proses pembelajaran adalah
pemanfaatan media pembelajaran. Hamalik (1996) dalam Arsyad (2009),
menyatakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses pembelajaran
dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi
dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh
psikologi terhadap siswa. Salah satunya adalah media animasi yang dapat
digunakan sebagai media pembelajaran yaitu animasi berbasis flash player.
Kelebihan flash player yaitu animasi web yang paling popular saat ini dan
banyak didukung oleh berbagai pihak (Nasution, 2014). Animasi flash player
yang salah satunya menggunakan software macromedia flash yang merupakan
teknologi animasi web yang paling popular saat ini sehingga banyak didukung
oleh berbagai pihak, ukuran file yang kecil dengan kualitas yang baik, keutuhan
hardware yang tidak tinggi, dapat membuat website, cd-interaktif, animasi web
(Sakti, dkk, 2012). Selain media flash player, juga digunakan media lain yaitu
kartu soal. Kartu Soal adalah sebuah kartu yang didalamnya terdapat
soal/pembahasan yang harus dipecahkan oleh siswa yang mendapat kartu tersebut.
Kartu soal dapat membantu siswa memperkirakan kedalaman dan keluasan
konsep dari materi yang diajarkan (Perdana, 2014).
Berdasarkan hasil wawancara dan diskusi dengan guru SMA N 16 Medan,
diketahui bahwa belajar kimia kelas X masih rendah, hal ini dapat dilihat pada
nilai hasil ulangan yang tidak sedikit siswa yang memperoleh nilai di bawah
KKM. Berbagai upaya telah dilakukan oleh guru hasilnya masih jauh dari yang
diharapkan. Rendahnya hasil belajar kimia siswa dapat disebabkan oleh beberapa
faktor antara lain : (1) Penyampaian materi kimia di kelas X semester I oleh guru
dengan metode yang kurang menarik karena bersifat teoritis dan membosankan;
(2) siswa tidak pernah diberi pengalaman langsung dalam mengamati suatu
perubahan kimia dan guru tak pernah mengkaitkan materi kimia dengan
lingkungan sekitar, sehingga siswa yang baru memperoleh materi kimia
mengangggap materi pelajaran kimia sulit dipahami, (3) Metode dan model
mengajar yang digunakan kurang bervariasi dan tidak inovatif, sehingga
4
membosankan dan tidak menarik minat siswa; (4) Kurangnya kemampuan siswa
dalam menganilisis dan memahami soal khususnya soal-soal kimia yang
berhubungan dengan pemahaman konsep dan suatu bilangan, salah satunya pada
pokok bahasan redoks.
Model pembelajaran ini telah diteliti oleh salah satu peneliti terdahulu dan
terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa, diantaranya : Pratiwi, dkk, (2014)
dengan judul: “Pelaksanaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
pada Materi Redoks kelas X SMA Negeri Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014”
dimana terdapat peningkatan hasil belajar yaitu 76,25% peserta didik memiliki
aktivitas belajar tinggi, 81,25% peserta didik mencapai KKM materi redoks, dan
90,63% peserta didik memiliki sikap baik melalui penilaian angket serta 82,29%
peserta didik memiliki sikap baik melalui penilaian observasi.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian untuk
melihat peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan judul : “Analisis
Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) dengan Media
Kartu Soal dan Flash Player terhadap Hasil Belajar dan Kerjasama Siswa
Pada Pengajaran Redoks”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah adalah
sebagai berikut:
1. Rendahnhya hasil belajar siswa di SMA
2. Guru belum efektif dalam menggunakan model pembelajaran untuk
menyampaikan materi pembelajaran.
3. Diperlukan model yang dapat membantu siswa untuk lebih meningkatkan
dan mengaktifkan pemahaman siswa dalam belajar kimia.
4. Masih banyak guru yang minim pengetahuan tentang media pembelajaran
sebagai penunjang keberhasilan pembelajaran.
5
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka perlu
pembatasan masalah agar penelitian dapat terarah dan terfokus antara lain:
1. Subjek penelitian adalah siswa kelas X semester II (genap) SMA Negeri 16
Medan T.A. 2015/2016.
2. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
pembelajaran berbasis masalah (PBL) dan menggunakan media flash
player dan media kartu soal.
3. Pokok bahasan yang dipilih dalam pembelajaran kimia pada penelitian ini
adalah materi redoks.
4. Instrumen tes hasil belajar yang akan digunakan dalam penelitian ini
merupakan ranah kognitif diukur berdasarkan C1 (Hapalan), C2
(Pemahaman), C3 (Aplikasi) dan C4 (Analisis) dan instrument non tes yaitu
ranah afektif diukur melalui kerjasama siswa dengan lembar observasi.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah yang telah dipaparkan di atas,
maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah ada peningkatan hasil belajar siswa pada pokok bahasan redoks
dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) dengan
menggunakan media flash player dan media kartu soal?
2. Apakah ada korelasi yang signifikan antara hasil belajar siswa dengan
kerjasama siswa melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah
(PBL) dengan menggunakan media flash player?
3. Apakah ada korelasi yang signifikan antara hasil belajar siswa dengan
kerjasama siswa melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah
(PBL) dengan menggunakan medi kartu soal?
4. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan melalui
penerapan
model
pembelajaran
berbasis
masalah
menggunakan media flash player dan media kartu soal?
(PBL)
dengan
6
5. Apakah ada perbedaan kerjasama siswa yang diajarkan melalui penerapan
model pembelajaran berbasis masalah (PBL) dengan menggunakan media
flash player dan media kartu soal?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan dari
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar siswa pada pokok
bahasan redoks dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah
(PBL) dengan menggunakan media flash player dan media kartu soal.
2. Untuk mengetahui apakah ada korelasi yang signifikan antara hasil belajar
siswa dengan kerjasama siswa melalui penerapan model pembelajaran
berbasis masalah (PBL) dengan menggunakan media flash player.
3. Untuk mengetahui apakah ada korelasi yang signifikan antara hasil belajar
siswa dengan kerjasama siswa melalui penerapan model pembelajaran
berbasis masalah (PBL) dengan menggunakan media kartu soal.
4. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang
diajarkan melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah (PBL)
dengan menggunakan media flash player dan media kartu soal.
5. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan kerjasama siswa yang diajarkan
melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) dengan
menggunakan media flash player dan media kartu soal.
1.6 Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Dapat
memberikan pengalaman langsung kepada peneliti
dalam
pembelajaran di kelas dan dapat menerapkan model kurikulum 2013 tipe
PBL dan variasi media pembelajaran.
7
2. Bagi Siswa
Siswa terlibat langsung dalam pembelajaran supaya dapat meningkatkan
keterampilan proses dalam mengikuti mata pelajaran kimia.
3. Bagi Guru
Dapat memilih jenis bahan ajar, dan media yang cocok bagi siswa yang
dapat menjadikan proses belajar mengajar menjadi lebih menarik dan
efisien.
4. Bagi Sekolah
Meningkatkan kualitas dan mutu sekolah melalui peningkatan hasil belajar
siswa serta kinerja guru.
5. Bagi Mahasiswa atau peneliti Selanjutnya
Sebagai bahan informasi bagi penelitian untuk dapat mengembangkan
penelitian selanjutnya yang lebih baik.
1.7 Definisi Operasional
a. Model Pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas
atau pembelajaran tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat
pembelajaran (Joyce, 2009).
b. Model pembelajaran berbasis masalah (PBL) merupakan satu model
pembelajaran yang inovatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif
kepada siswa. PBL merupakan suatu model yang melibatkan siswa untuk
memecahkan masalah suatu masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah
sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan
masalah tersebut dan sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan
masalah (Ngalimun, 2014).
c. Hasil belajar adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan atau
diciptakan baik secara individual atau kelompok dalam ranak kognitif,
sikap dan keterampilan (Djamarah, 2006).
8
d. Kerjasama merupakan pekerjaan yang dilakukan oleh suatu kelompok
sehingga terdapat hubungan erat antara tugas pekerjaan anggota kelompok
lain, demikian pula penyelesaiannya (Poerwadarminto, 1985).
e. Kartu
Soal
adalah
sebuah
kartu
yang
didalamnya
terdapat
soal/pembahasan yang harus dipecahkan oleh siswa yang mendapat kartu
tersebut (Perdana, 2014).
f. Flash Player merupakan sebuah program yang didesain khusus oleh
Macromedia dan program aplikasi strandar authoring tool profesional
dalam pembuatan animasi (Nasution, 2014).
g. Redoks adalah transfer elektron dari zat pereduksi ke zat pengoksidasi
yaitu energi yang dilepas oleh reaksi spontan diubah menjai listrik atau
dimana energi listrik digunakan agar reaksi yang non spontan bisa terjadi
(Chang, 2004)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis,
peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1.
Ada peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model
pembelajaran berbasis masalah (PBL) menggunakan media flash player
dengan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) menggunakan media
kartu soal. Pada kelas eksperimen 1 terjadi peningkatan 71% dan pada
kelas eksperimen 2 peningkatan hasil belajar 63%.
2.
Berdasarkan perhitungan korelasi pada eksperimen 1 yaitu ada hubungan
positif antara hasil belajar terhadap kerjasama siswa pada model
pembelajaran berbasis masalah (PBL) dengan media flash player dengan
kategori tinggi yakni sebesar 0,71.
3.
Berdasarkan perhitungan korelasi pada eksperimen 2 yaitu ada hubungan
positif antara hasil belajar terhadap kerjasama siswa pada model
pembelajaran berbasis masalah (PBL) dengan media kartu soal dengan
kategori tinggi yakni sebesar 0,65
4.
Ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model
pembelajaran berbasis masalah dengan media flash player dengan model
pembelajaran berbasis masalah (PBL) dengan media kartu soal yaitu t hitung
sebesar 2,3.
5.
Ada perbedaan kerjasama siswa yang diajar menggunakan model
pembelajaran berbasis masalah dengan media flash player dengan model
pembelajaran berbasis masalah (PBL) dengan media kartu soal yaitu t hitung
sebesar 2,23.
79
80
5.2.Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai
beberapa saran :
1.
Dalam proses pembelajaran untuk mendapatkan hasil belajar siswa,
diharapkan kepada guru bidang studi kimia dapat menggunakan model
pembelajaran berbasis masalah (PBL) menggunakan media flash player
dan kartu soal sebagai media alternatif, karena model dan media ini telah
terbukti dapat memaksimalkan hasil belajar siswa.
2.
Dalam proses pembelajaran untuk pencapaian kerjasama siswa, diharapkan
kepada guru bidang studi kimia dapat menggunakan model pembelajaran
berbasis masalah (PBL) menggunakan media flash player dan kartu soal
sebagai media alternatif, karena model dan media ini telah terbukti dapat
meningkatkan kerjasama siswa.
3.
Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut, disarankan
mengadakan penelitian dengan variabel-variabel afektif lainnya, seperti
kerjasama, motivasi, gaya belajar, kinerja ilmiah, maupun variabel-variabel
afektif lainnya.
81
DAFTAR PUSTAKA
Argandi, R., Martini, S.K., dan Saputro, C.N.A., (2013), Pembelajaran Kimia
dengan Metode Inquiry Terbimbing Dilengkapi Kegiatan Laboratorium
Real dan Virtual pada Pokok Bahasan Pemisahan Campuran, Jurnal
Pendidikan Kimia (JPK) 2(2) : 44-49.
Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara,
Jakarta.
Arikunto, S., (2002), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi V,
Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Arikunto, S., (2005), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Pnerbit Bumi Aksara,
Jakarta.
Arikunto., (1999), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Arsyad, A., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Aunurrahman., (2012), Belajar dan Pembelajaran, Alfabeta, Bandung.
Astuti, H., (2013), Efektifitas Penggunaan Media TTS dan Kartu Soal didalam
Metode Diskusi pada Materi Koloid kelas XI Semester Genap SMA N
Colomadu karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012, Jurnal Pendidikan
Kimia 2 : 85-91
Chang, R., (2004), Kimia Dasar Edisi Ketiga Jilid 2, Erlangga, Jakarta.
Dahar, W. R., (2006), Teori-teori dan Pembelajaran, PT Gelora Aksara Pratama,
Bandung.
Daryanto., (2014), Pendekatan Saintific Kurikulum 2013, Gava Media,
Yogyakarta.
Djamarah, Z. A., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta.
Gafur, A., (2012), Desain Pembelajaran : Konsep, Model dan Aplikasinya dalam
perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran, Ombak, Yogyakarta.
Haryati, M., (2007), Model & Teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan Pendidikan,
Gaung Persada Press, Jakarta.
82
Joyce, (2009)., Model of Teaching Fifth Edition, Allyn and Bacon Publishing
Company, Jakarta.
Kartomo, Andhika. I., (2012), Upaya Meningkatkan Kerjasama dan Hasil Belajar
Matematika dengan Menggunakan Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT
Berbantuan LKS Siswa Kelas V Semester II Di SD Negeri Condiroto
Tahun 2011/2012, http://repository.library.uksw.edu/bitsream (Diakses
tanggal 2 Januari 2016).
Krathwohl, D.R., (2004), A taxonomy For Learning, Teaching, and Assesing (A
Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectivies), New York :
Addision Wesly Longman, Inc.
Kusnandar., (2007), Guru Profesional, PT. Raja Grafindo, Jakarta.
Meltzer, D.E., (2002), The Relation Between Math and Concept Learning Gain In
Physics, American Journal Physics, 70(12) : 1259-1267
Mulyasa, E., (2004), Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK,
Remaja Rosdarkarya, Bandung.
Nasruddin., (2009), Kerjasama Orang Tua dan Guru dalam Meningkatkan Prestasi
Belajar Belajar Anak, Jurnal Serambi Ilmu 7(3) : 57-58.
Nasution, N., (2014), Pengaruh Penerapan Pembelajaran Inquiry Terbimbing
Menggunakan Macromedia Flash Player Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Pokok Bahasa Struktur Atom, Jurnal Pendidikan
Kimia (JPK), FMIPA, Unimed, Medan.
Ngalimun., (2014),
Strategi dan Model Pembelajaran, Aswaja Pressindo,
Yogyakarta.
Parling., (2007), Belajar dan Pembelajaran, PT Rineka Cipta, Jakarta.
Perdana, D. D., (2014), Upaya Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Materi
Hidrokarbon Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Students Team Achievement Division (STAD) Berbantuan Kartu Soal
Pada Siswa Kelas X Semester Genap SMA N 8 Medan Surakarta Tahun
Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK) 3(3) : 74-79.
Pratiwi, Y., Redjeki, T dan Masykuri, M., (2014), Pelaksanaan Model
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada Materi Redoks Kelas
83
X SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal
Pendidikan Kimia (JPK) 3(3) : 40-48.
Rezeki, S., (2014), Perbedaan Hasil Belajar,Berfikir Kritis dan Kerjasama Siswa
yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Model PBL dan Model STAD
pada Pokok Reaksi Reduksi Oksidasi, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Riyanto, Y., (2008), Paradigma Baru Pembelajaran, Penerbit Kencana, Surabaya.
Sanjaya, W., (2008), Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran, Penerbit
Kencana, Jakarta.
Sakti, I., Puspasari, M.Y., dan Risdianto, E., (2012), Pengaruh Pembelajaran
Langsung
(Direct
Intruction)
Melalui
Media
Animasi
Berbasis
Macromedia Flash Terhadap Minat Belajar dan Pembahasan Konsep
Fisika Siswa di SMA Plus Negeri 7 Kota Bengkulu, Jurnal Exacta X(1) :
1-10.
Sardiman, A.M., (2010), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit PT
Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi Dalam Penelitian, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, UNIMED, Medan.
Slameto., (2003), Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya, Penertbit Bina
Aksara, Jakarta.
Slavin, R. E., (2005), Cooperative Learning Teori, PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Sudjana., (2005), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Rineka Cipta,
Jakarta.
Sudjana, N., (2001), Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar, Cetakan Ketujuh,
PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Sudjana, N., (2005), Metode Statistika, Tarsiti, Bandung.
Suyanti, R., (2010), Strategi Pembelajaran Kimia, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Syahrianda, M., (2014)., Perbedaan Hasil Belajar, Berfikir Kritis, dan Kerjasama
Siswa yang Dibelajarkan Menggunakan Model Pembelajaran Problem
84
Based Learning dan Kooperative Tipe Students Teams Achivement Pada
Pokok Bahasan Stoikiometri, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Tambunan, M.M, (2010)., Strategi Belajar Mengajar, FMIPA Unimed, Medan.
Trianto., (2010), Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktik,
Penerbit Prestasi Pustaka, Jakarta.
Poerwadarminto, W.J.S, (1985)., Kamus Umum Bahasa Indonesia, PN Balai
Pustaka, Jakarta.
Wahyuningjati,
D.,
(2013),
Efektifitas
Model
Pembelajaran
Snowball
DrillingBerbantuan kartu Soal dan Cooperative Integrated Reading
Composition Berbantuan E-Modul Terhadap Hasil Belajar Matematika,
Skripsi, IKIP PGRI, Semarang.
Wiwit., Amir, H., dan Putra, D.D., (2012), Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe TGT dengan dan Tanpa Penggunaan Media Animasi
Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Negeri 9 Kota Bengkulu,
Jurnal Exacta X(1) : 71-78.
Yusniyanti, D.E., Sunarno, W., dan Haryono., (2012), Pembelajaran Kimia
Menggunakan Inkuiri Terbimbing dengan Media Modul dan E- Learning
Ditinjau dari Kemampuan Pemahaman Membaca dan Kemampuan
Berfikir Abstrak, Jurnal Inkuiri 1(2) : 112-120.
(PBL)DENGAN MEDIA KARTU SOAL DAN FLASH PLAYER
TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KERJASAMA
SISWA PADA PENGAJARAN REDOKS
Oleh:
Diah Ayu Ningrum
NIM 4123131015
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016
iii
ANALISIS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASISMASALAH
(PBL) DENGAN MEDIA KARTU SOAL DAN FLASH PLAYER
TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KERJASAMA
SISWA PADA PENGAJARAN REDOKS
Diah Ayu Ningrum (NIM 4123131015)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran
berbasis masalah (PBL) dengan perbedaan media yaitu menggunakan media flash
player dan media kartu soal terhadap hasil belajar dan kerjasama siswa kelas X
SMA N 16 Medan pada pokok bahasan redoks. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas X MIA SMA N 16 Medan yang terdiri dari 4 kelas.
Sampel penelitian secara Purposive sampling terdiri dari 2 kelas yaitu kelas
eksperimen 1 yang diajarkan dengan model PBL menggunakan media flash player
dan kelas eksperimen 2 yang diajarkan dengan PBL menggunakan media kartu
soal. Penelitian ini menggunakan instrumen tes objektif sebanyak 20 soal yang
telah di uji validitasnya, reabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda. Kemudian
untuk kerjasama siswa menggunakan lembar observasi. Data yang diperoleh
dalam penelitian ini dianalisis dengan uji gain, uji t dua pihak dan uji korelasi.
Hasil uji gain dan t-test untuk peningkatan hasil belajar siswa yaitu kelas
eksperimen 1 rata-rata gain 0,71 dan terjadi peningkatan sebesar 71% dan kelas
eksperimen 2 rata-rata gain 0,63 dan terjadi peningkatan sebesar 63%. Rata-rata
kerjasama siswa diperoleh pada eksperimen 1 sebesar 68,52 dan eksperimen 2
sebesar 64,20. Untuk uji korelasi dengan PBL dengan media flash player
(eksperimen 1) diperoleh rhitung > rtabel (0,71 < 0,329) dan uji korelasi dengan
model PBL dengan media kartu soal (eksperimen 2) diperoleh rhitung > rtabel (0,65 <
0,329) dan uji t-test untuk hasil belajar diperoleh thitung > ttabel (2,3 > 1,99) dan uji
t-test untuk kerjasama siswa diperoleh harga thitung > ttabel (2,23 > 1,99).
Berdasarkan hasil analisis data, maka Ho ditolak dan Ha diterima yaitu: 1) ada
peningkatan hasil belajar yang diajarkan menggunakan model PBL dengan media
flash player dengan model PBL dengan media kartu soal, 2) ada korelasi yang
signifikan antara hasil belajar dan kerjasama siswa yang diajar menggunakan
model PBL dengan media flash player, 3) ada korelasi yang signifikan antara
hasil belajar dan kerjasama siswa yang diajar menggunakan model PBL dengan
media kartu soal, 4) ada perbedaan hasil belajar yang diajarkan model PBL
dengan media flash player dan media kartu soal, 5) ada perbedaan kerjasama yang
diajarkan model PBL dengan media flash player dan media kartu soal
Kata kunci: Model PBL, Media Flash Player, Media Kartu Soal, Hasil belajar dan
Kerjasama.
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillahhirabbil ‘Alamin Puji dan
syukur penulis ucapkan kepada Allat SWT atas segala berkat dan rahmat-Nya,
maka skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi yang berjudul “Analisis
Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) dengan Media Kartu
Soal dan Flash Player terhadap Hasil Belajar dan Kerjasama Siswa Pada
Pengajaran Redoks”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana pendidikan di jurusan kimia FMIPA UNIMED.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Dr. Mahmud, M.Sc sebagai dosen pembimbing skripsi (PS) yang telah
meluangkan waktu ditengah kesibukannya untuk memberikan bimbingan, arahan,
dan dorongan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada Bapak Dr. Zainuddin Muchtar, M.Si, Bapak Drs.
Eddyanto, Ph.D, dan Bapak Freddy Tua Musa Panggabean, S.Pd, M.Pd yang telah
memberikan saran dan arahan dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih
disampaikan kepada Ibu Dra. Anna Juniar, M.Si selaku dosen pembimbing
akademik (PA) dan seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf pegawai jurusan
kimia FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis.
Teristimewa Saya sampaikan terima kasih kepada kedua orang tua saya
Bapak Suyitno dan Ibu Mustainah atas cinta, kasih sayang, keikhlasan yang tulus,
menjaga, melindungi, memberikan kebahagiaan, memberikan pelukan hangat dan
ketenangan, dan berjuang keras dalam mendidik dan menyekolahkan saya dan
selalu mendoakan yang terbaik di setiap hembusan nafas, memberikan semangat
dan motivasi dan senyuman yang begitu tulus setiap saya melangkahkan kaki
untuk mencari ilmu sehingga saya dapa memperoleh gelar sarjana dan
meyelesaikan studi di UNIMED. Kepada adik tersayang Muhammad Bagus
Prayogo dan Ahmadi, terima kasih untuk doa, semangat dan kasih sayang..
Dan terima kasih untuk yang teristimewa Imam Zhulkarnaen sebagai
seorang My future husband sudah menemani Saya selama 4 tahun ini yang selalu
membantu Saya dalam tugas-tugas kuliah walau Saya jatuh sekalipun, serta tanpa
v
henti selalu memberi dukungan, doa, nasihat, saran dan penyemangat yang
membuat saya bangkit dan tidak takut untuk maju. Ketika berbagai masalah
menghadang, hingga letih dan rasa putus asa dalam menghadapi perjuangan ini,
membuat Saya sadar untuk berusaha lebih baik dan bekerja keras dari sebelumnya
dan tak letih pula selalu membantu Saya dalam proses pembuatan skripsi.
Ucapan terima kasih kepada seluruh guru-guru sekolah yang telah
mendidik penulis sehingga penulis dapat memperoleh gelar sarjana. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada Kepala Sekolah (Ibu Dra. Hj Sri Irawati,
M.Pd), Wakil Kepala Sekolah (Ibu Dra. Yulmeileni, M.Psi), Guru Kimia (Ibu
Rosmawati Pardede, S.Pd, M.Pd), Staf Pegawai SMA Negeri 16 Medan (Tata
Usaha), adik-adik kelas X MIA 1 dan X MIA 2 SMA Negeri 16 Medan yang telah
banyak membantu penulis selama proses penelitian berlangsung.
Terima kasih penulis ucapkan kepada teman saya Endang Susi Yanti
yang telah menjadi teman satu PS yang setia dari awal penelitian, menjadi
observer kedua, dan menjadi penyemangat selama penulisan skripsi ini. Untuk
sahabat termanis yang tak pernah meninggalkan saya seorang diri, yang selalu ada
untuk saya dan saling memberikan dukungan satu sama lain selama 4 tahun
bersama berjuang demi cita-cita terima kasih Anak Gedong (Dina, Dinda, Ella,
Fanny, Ferina, Haryati, Laila, Mecyana, Sartika, Rahmi, Syakir). Terima kasih
juga untuk teman-teman seperjuangan Kimia Dik-B 2012 UNIMED. Mohon maaf
apabila penulis lupa mencantumkan nama yang telah berjasa dalam penulisan
skripsi ini.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal dalam penyelesaian skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi, maupun
tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini
bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan.
Medan, 10 Juni 2016
Penulis
Diah Ayu Ningrum
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Daftar Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
vi
Daftar Tabel
x
Daftar Gambar
xi
Daftra Lampiran
xii
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
4
5
1.4. Rumusan Masalah
5
1.5. Tujuan Penelitian
6
1.6. Manfaat Penelitian
6
1.7. Defenisi operasional
7
BAB II.TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep Belajar
9
2.2. Hasil Belajar
9
2.2.1. Ranah Kognitif
10
2.2.2. Ranah Sikap
11
2.2.2.1. Devinisi Berfikir Kritis
12
2.2.2.2. Indikator Kemampuan Berfikir Kritis
12
2.3. Sikap Kerjasama
13
2.4. Pendekatan Saintifik
14
2.5. Model Pembelajaran
16
2.5.1. Model Pembelajaran Problem Based Learning
16
vii
2.6. Media Pembelajaran
20
2.6.1. Pengertian Media Pembelajaran
20
2.6.2. Media Sebagai Sumber Belajar
21
2.6.3. Prinsip-prinsip Pemilihan dan Penggunaan Media
23
2.6.4. Media Kartu Soal
24
2.6.5. Media Flash Player
25
2.7. Materi Pembelajaran Reaksi Redoks
26
2.7.1. Reaksi Oksidasi Reduksi
26
2.7.1.1. Redoks Berdasarkan Konsep Pengikatan dan Pelepasan Oksigen
28
2.7.1.2. Redoks Berdasarkan Konsep Perpindahan Elektron
29
2.7.1.3. Redoks Berdasarkan Konsep Perubahan Biloks
30
2.7.1.4. Reaksi Autoredoks (Disproporsionasi)
34
2.7.1.5. Redoks Konproporsionasi
35
2.7.1.6. Aplikasi Redoks dalam Kehidupan
35
2.8. Kerangka Konseptual
36
2.9. Hipotesis Penelitian
38
2.9.1. Hipotesis Verbal
38
1.9.2 Hipotesis Statistik
39
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
41
3.1.1. Lokasi Penelitian
41
3.1.2. Waktu Penelitian
41
3.2. Populasi dan Sampel
41
3.2.1. Populasi
41
3.2.2. Sampel
41
3.3. Variabel Penelitian
42
3.4. Jenis dan Desain Penelitian
42
3.5. Prosedur dan Pelaksanaan Penelitian
44
3.6. Teknik Pengumpulan Data
48
3.6.1. Instrumen Penelitian
48
viii
3.6.2. Perangkat Instrumen Test
48
3.6.2.1. Kuesioner Kerjasama Siswa
48
3.6.2.1. Tes Hasil Belajar Siswa
49
3.7. Pengembangan Instrumen
51
3.7.1. Pengembangan Lembar Observasi Siswa
51
3.7.1.1. Distribusi Respon Lembar Observasi Siswa
51
3.7.2. Pengembangan Tes Hasil Belajar Siswa
52
3.7.2.1. Uji Validitas
52
3.7.2.2. Uji Reabilitas
52
3.7.1.2. Daya Pembeda (DP)
53
3.7.1.3. Indeks Tingkat Kesukaran (TK) Tes
53
3.8. Teknik Anaisis Data
54
3.8.1. Mentabulasi Data
54
3.8.2. Uji Gain
54
3.8.3. Uji Normalitas Data Penelitian
55
3.8.4. Uji Homogenitas
55
3.8.5. Uji Hipotesis
56
3.8.5.1. Uji t-test
56
3.8.5.2. Uji Korelasi
56
3.8.5.3. Uji t-test Signifikan
57
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Analisis Data Instrumen Penelitian
58
4.2. Deskripsi Data Hasil Penelian
59
4.2.1. Hasil Belajar Siswa
59
4.2.2. Peningkatan Hasil Belajar Siswa (Gain)
61
4.2.3 Kerjasama Siswa
62
4.3. Analisis Data Penelitian
63
4.3.1. Uji Normalitas
63
4.3.2. Uji Homogenitas
65
4.3.3 Uji Hipotesis
67
ix
4.3.4. Uji Korelasi
70
4.4. Pembahasan
71
4.4.1 Temuan Penelitian
74
BAB V KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
79
5.2 Saran
80
DAFTAR PUSTAKA
81
x
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1.1 Sintaks Pembelajaran PBL
20
Tabel 3.1 Desain Pnelitian
43
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Lembar Observasi
49
Tabel 3.3 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Siswa
50
Tabel 4.1 Rangkuman Statistif Deskriptif Hasil Belajar Siswa
60
Tabel 4.2 Rangkuman Statistif Deskriptif Hasil Belajar Siswa
61
Tabel 4.3 Hasil Perolehan Gain
61
Tabel 4.4 Nilai Rata-Rata Kerjasama Siswa
54
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas
64
Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas
66
Tabel 4.7 Hasil Uji Hipotesis Peningkatan Hasil Belajar
67
Tabel 4.8 Hasil Uji Hipotesis Data Korelasi Eksperimen 1
68
Tabel 4.9 Hasil Uji Hipotesis Data Korelasi Eksperimen 2
68
Tabel 4.10 Hasil Uji Hipotesis Perbedaan Hasil Belajar
69
Tabel 4.11 Hasil Uji Hipotesis Perbedaan Kerjasama
69
Tabel 4.12 Hasil Uji Korelasi
70
Tabel 4.13 Temuan Deskriptif I
75
Tabel 4.14 Temuan Deskriptif II
76
Tabel 4.15 Temuan Deskriptif III
76
Tabel 4.16 Temuan Deskriptif IV
77
xi
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 3.1 Paradigma Penelitian
44
Gambar 3.2 Diagram Alir Desai Penelitian
47
Gambar 4.1 Rata-Rata Hasil Belajar Siswa
60
Gambar 4.2 Rata-Rata Nilai Hasil Belajar Siswa
61
Gambar 4.3 Gain Hasil Belajar Siswa
62
Gambar 4.4 Nilai Kerjasama Siswa
63
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1
Silabus
85
Lampiran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
89
Lampiran 3
Kisi-Kisi Instrumen Tes
119
Lampiran 4
Instrumen Tes Penelitian
132
Lampiran 5
Kunci Jawaban Instrumen Penelitian
138
Lampiran 6
Lembar Kerja Siswa dan Media
139
Lampiran 7
Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa
149
Lampiran 8
Kisi-Kisi Soal yang Sudah Divalidasi
153
Lampiran 9
Instrumen Tes Penelitian Setelah Validasi
159
Lampiran 10 Kunci Jawaban Instrumen Penelitian Setelah Validasi
162
Lampiran 11 Kisi-Kisi Instrumen No Tes
163
Lampiran 12 Lembar Observasi Penilaian
165
Lampiran 13 Perhitungan Validitas
167
Lampiran 14 Tabel Uji Validitas
171
Lampiran 15 Perhitungan Reabilitas
172
Lampiran 16 Tabel Uji Reabilitas
173
Lampiran 17 Perhitungan Daya Beda
174
Lampiran 18 Tabel Uji Daya Beda
176
Lampiran 19 Perhitungan Tingkat Kesukaran
174
Lampiran 20 Tabel Uji Tingkat Kesukaran
179
Lampiran 21 Kesimpulan Uji Kuantitatif Tes
180
Lampiran 22 Perhitungan Varians, Standar Deviasi Hasil Belajar
181
Lampiran 23 Tabulasi Hasil Belajar Siswa
184
Lampiran 24 Perhitungan Varians,Standar Deviasi Gain
186
Lampiran 25 Tabel Gain Hasil Belajar Siswa
188
Lampiran 26 Perhitungan Normalitas Hasil Belajar Siswa
190
Lampiran 27 Perhitungan Homogenitas Hasil Belajar Siswa
196
Lampiran 28 Uji Hipotesis
199
xiii
Lampiran 29 Presentase Peningkatan Hasil Belajar
209
Lampiran 30 Perhitungan Kerjasama Siswa
210
Lampiran 31 Tabulasi Data KerjasamaSiswa
216
Lampiran 32 Perhitungan Standar Deviasi Kerjasama
217
Lampiran 33 Perhitungan Normalitas Kerjasama
218
Lampiran 34 Uji Homogenitas Kerjasama
220
Lampiran 35 Hasil Kerjasama Eks 1
222
Lampiran 36 Hasil Kerjasama Eks 2
226
Lampiran 37 Perhitungan Uji Korelasi
228
Lampiran 38 Tabel Uji Korelasi
234
Lampiran 39 Tabel r Product Moment
242
Lampiran 40 Tabel Chi Kuadrat
243
Lampiran 41 Tabel Distribusi t
244
Lampiran 42 Tabel Daftar Nilai Distribusi f
245
Lampiran 43 Dokumentasi Penelitian
246
Lampiran 44 Jadwal Kegiatan Penelitian
250
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam suatu bangsa untuk
kemajuan bangsa tersebut. Hal ini dikarenakan kualitas mutu pendidikan suatu
bangsa menentukan kualitas sumber daya manusianya. Sistem pendidikan terus
dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa (Haryati, 2007).
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah
lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang
didorong untuk mengembangkan kemampuan berfikir. Proses pembelajaran di
dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghapal informasi.
Proses pembelajaran masih memberikan dominasi guru dan tidak memberikan
akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri melalui penemuan dan
proses berfikirnya. Siswa hanya menghapal konsep dan kurang mampu
menggunakan konsep tersebut jika menemui masalah dalam kehidupan nyata yang
berhubungan dengan konsep yang dimilikinya (Suyanti, 2010)
Pembelajaran yang baik dan efektif adalah pembelajaran yang mampu
memberikan kemudahan belajar kepada siswa secara adil dan merata, sehingga
mereka dapat mengembangkan potensinya secara optimal (Mulyasa, 2004). Untuk
mencapai hasil pembelajaran yang sesuai dengan harapan, dibutuhkan kreatifitas
guru dalam memilih metode dan model pembelajaran, sehingga dapat
mempermudah siswa dalam menerima pesan sesuai dengan tujuan pembelajaran
(Sardiman, 2010).
Ilmu kimia, seperti halnya IPA, juga mempelajari gejala-gejala alam, tetapi
mengkhususkan diri di dalam mempelajari struktur, susunan, sifat dan perubahan
materi, serta energy yang menyertai perubahan materi. Pembahasan tentang
struktur materi mencakup struktur partikel-partikel penyusun materi (molekul,
atom, ion) dan bagaimana pertikel-partikel penyusun materi yang sangat kecil itu
bergabung satu sama lain membentuk materi yang berukuran besar yang dapat
1
2
diamati (Arganti, dkk, 2013). Fungsi pembelajaran kimia di SMA antara lain,
memberikan dasar-dasar kimia untuk mengembangkan ilmu pengetahuan di
pendidikan tinggi dan sebagai bekal untuk hidup di masyarakat, mengembangkan
keterampilan lifeskill, mengembangkan sikap dan menimbulkan nilai yang
berguna dalam kehidupan sehari-hari (Wiwit, dkk, 2012)
Upaya lain yang terkait untuk meningkatkan kualitas pembelajaran adalah
dengan penggunaan metode pembelajaran yang tepat, siswa perlu aktif terlibat
dalam proses pembelajaran yang sebenarnya melalui penemuan pribadi.
Pengetahuan yang dimiliki siswa akan bermakna (meaningfull) manakala didasari
oleh keingintahuan. Belajar bermakna merupakan suatu proses mengaitkan
informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif
seseorang. Di dasari hal ini, maka pembelajaran PBL cocok digunakan dalam
pembelajaran kimia khususnya materi redoks. PBL merupakan salah satu
pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Menurut Ngalimun (2014)
model pembelajaran PBL suatu model yang melibatkan siswa untuk memecahkan
masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari
pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan keterampilan untuk
memecahkan masalah. Model ini merangsang pengembangan kemampuan berfikir
siswa secara kreatif dan menyeluruh, karena dalam proses belajaranya siswa
banyak melakukan mental dengan menyoroti permasalahan dari berbagai segi
dalam rangka pemecahan.
Untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas, salah satu yang harus ada
yaitu guru yang berkualitas. Termasuk kompetensi pedagogik guru yaitu dalam
proses
pembelajaran
guru
menggunakan
media
pembelajaran.
Media
pembelajaran merupakan sarana dan prasarana pendukung dan memiliki arti
penting dalam keberhasilan belajar. Namun, implementasinya tidak banyak guru
yang memanfaatkannya, penggunaan media tertentu yang mendukung belajar
khususnya ilmu kimia yang banyak mempelajari konsep yang abstrak dirasakan
perlu (Yuniyanti, dkk, 2012).
3
Salah satu alternatif yang dapat mendukung proses pembelajaran adalah
pemanfaatan media pembelajaran. Hamalik (1996) dalam Arsyad (2009),
menyatakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses pembelajaran
dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi
dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh
psikologi terhadap siswa. Salah satunya adalah media animasi yang dapat
digunakan sebagai media pembelajaran yaitu animasi berbasis flash player.
Kelebihan flash player yaitu animasi web yang paling popular saat ini dan
banyak didukung oleh berbagai pihak (Nasution, 2014). Animasi flash player
yang salah satunya menggunakan software macromedia flash yang merupakan
teknologi animasi web yang paling popular saat ini sehingga banyak didukung
oleh berbagai pihak, ukuran file yang kecil dengan kualitas yang baik, keutuhan
hardware yang tidak tinggi, dapat membuat website, cd-interaktif, animasi web
(Sakti, dkk, 2012). Selain media flash player, juga digunakan media lain yaitu
kartu soal. Kartu Soal adalah sebuah kartu yang didalamnya terdapat
soal/pembahasan yang harus dipecahkan oleh siswa yang mendapat kartu tersebut.
Kartu soal dapat membantu siswa memperkirakan kedalaman dan keluasan
konsep dari materi yang diajarkan (Perdana, 2014).
Berdasarkan hasil wawancara dan diskusi dengan guru SMA N 16 Medan,
diketahui bahwa belajar kimia kelas X masih rendah, hal ini dapat dilihat pada
nilai hasil ulangan yang tidak sedikit siswa yang memperoleh nilai di bawah
KKM. Berbagai upaya telah dilakukan oleh guru hasilnya masih jauh dari yang
diharapkan. Rendahnya hasil belajar kimia siswa dapat disebabkan oleh beberapa
faktor antara lain : (1) Penyampaian materi kimia di kelas X semester I oleh guru
dengan metode yang kurang menarik karena bersifat teoritis dan membosankan;
(2) siswa tidak pernah diberi pengalaman langsung dalam mengamati suatu
perubahan kimia dan guru tak pernah mengkaitkan materi kimia dengan
lingkungan sekitar, sehingga siswa yang baru memperoleh materi kimia
mengangggap materi pelajaran kimia sulit dipahami, (3) Metode dan model
mengajar yang digunakan kurang bervariasi dan tidak inovatif, sehingga
4
membosankan dan tidak menarik minat siswa; (4) Kurangnya kemampuan siswa
dalam menganilisis dan memahami soal khususnya soal-soal kimia yang
berhubungan dengan pemahaman konsep dan suatu bilangan, salah satunya pada
pokok bahasan redoks.
Model pembelajaran ini telah diteliti oleh salah satu peneliti terdahulu dan
terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa, diantaranya : Pratiwi, dkk, (2014)
dengan judul: “Pelaksanaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
pada Materi Redoks kelas X SMA Negeri Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014”
dimana terdapat peningkatan hasil belajar yaitu 76,25% peserta didik memiliki
aktivitas belajar tinggi, 81,25% peserta didik mencapai KKM materi redoks, dan
90,63% peserta didik memiliki sikap baik melalui penilaian angket serta 82,29%
peserta didik memiliki sikap baik melalui penilaian observasi.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian untuk
melihat peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan judul : “Analisis
Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) dengan Media
Kartu Soal dan Flash Player terhadap Hasil Belajar dan Kerjasama Siswa
Pada Pengajaran Redoks”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah adalah
sebagai berikut:
1. Rendahnhya hasil belajar siswa di SMA
2. Guru belum efektif dalam menggunakan model pembelajaran untuk
menyampaikan materi pembelajaran.
3. Diperlukan model yang dapat membantu siswa untuk lebih meningkatkan
dan mengaktifkan pemahaman siswa dalam belajar kimia.
4. Masih banyak guru yang minim pengetahuan tentang media pembelajaran
sebagai penunjang keberhasilan pembelajaran.
5
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka perlu
pembatasan masalah agar penelitian dapat terarah dan terfokus antara lain:
1. Subjek penelitian adalah siswa kelas X semester II (genap) SMA Negeri 16
Medan T.A. 2015/2016.
2. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
pembelajaran berbasis masalah (PBL) dan menggunakan media flash
player dan media kartu soal.
3. Pokok bahasan yang dipilih dalam pembelajaran kimia pada penelitian ini
adalah materi redoks.
4. Instrumen tes hasil belajar yang akan digunakan dalam penelitian ini
merupakan ranah kognitif diukur berdasarkan C1 (Hapalan), C2
(Pemahaman), C3 (Aplikasi) dan C4 (Analisis) dan instrument non tes yaitu
ranah afektif diukur melalui kerjasama siswa dengan lembar observasi.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah yang telah dipaparkan di atas,
maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah ada peningkatan hasil belajar siswa pada pokok bahasan redoks
dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) dengan
menggunakan media flash player dan media kartu soal?
2. Apakah ada korelasi yang signifikan antara hasil belajar siswa dengan
kerjasama siswa melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah
(PBL) dengan menggunakan media flash player?
3. Apakah ada korelasi yang signifikan antara hasil belajar siswa dengan
kerjasama siswa melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah
(PBL) dengan menggunakan medi kartu soal?
4. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan melalui
penerapan
model
pembelajaran
berbasis
masalah
menggunakan media flash player dan media kartu soal?
(PBL)
dengan
6
5. Apakah ada perbedaan kerjasama siswa yang diajarkan melalui penerapan
model pembelajaran berbasis masalah (PBL) dengan menggunakan media
flash player dan media kartu soal?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan dari
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar siswa pada pokok
bahasan redoks dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah
(PBL) dengan menggunakan media flash player dan media kartu soal.
2. Untuk mengetahui apakah ada korelasi yang signifikan antara hasil belajar
siswa dengan kerjasama siswa melalui penerapan model pembelajaran
berbasis masalah (PBL) dengan menggunakan media flash player.
3. Untuk mengetahui apakah ada korelasi yang signifikan antara hasil belajar
siswa dengan kerjasama siswa melalui penerapan model pembelajaran
berbasis masalah (PBL) dengan menggunakan media kartu soal.
4. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang
diajarkan melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah (PBL)
dengan menggunakan media flash player dan media kartu soal.
5. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan kerjasama siswa yang diajarkan
melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) dengan
menggunakan media flash player dan media kartu soal.
1.6 Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Dapat
memberikan pengalaman langsung kepada peneliti
dalam
pembelajaran di kelas dan dapat menerapkan model kurikulum 2013 tipe
PBL dan variasi media pembelajaran.
7
2. Bagi Siswa
Siswa terlibat langsung dalam pembelajaran supaya dapat meningkatkan
keterampilan proses dalam mengikuti mata pelajaran kimia.
3. Bagi Guru
Dapat memilih jenis bahan ajar, dan media yang cocok bagi siswa yang
dapat menjadikan proses belajar mengajar menjadi lebih menarik dan
efisien.
4. Bagi Sekolah
Meningkatkan kualitas dan mutu sekolah melalui peningkatan hasil belajar
siswa serta kinerja guru.
5. Bagi Mahasiswa atau peneliti Selanjutnya
Sebagai bahan informasi bagi penelitian untuk dapat mengembangkan
penelitian selanjutnya yang lebih baik.
1.7 Definisi Operasional
a. Model Pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas
atau pembelajaran tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat
pembelajaran (Joyce, 2009).
b. Model pembelajaran berbasis masalah (PBL) merupakan satu model
pembelajaran yang inovatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif
kepada siswa. PBL merupakan suatu model yang melibatkan siswa untuk
memecahkan masalah suatu masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah
sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan
masalah tersebut dan sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan
masalah (Ngalimun, 2014).
c. Hasil belajar adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan atau
diciptakan baik secara individual atau kelompok dalam ranak kognitif,
sikap dan keterampilan (Djamarah, 2006).
8
d. Kerjasama merupakan pekerjaan yang dilakukan oleh suatu kelompok
sehingga terdapat hubungan erat antara tugas pekerjaan anggota kelompok
lain, demikian pula penyelesaiannya (Poerwadarminto, 1985).
e. Kartu
Soal
adalah
sebuah
kartu
yang
didalamnya
terdapat
soal/pembahasan yang harus dipecahkan oleh siswa yang mendapat kartu
tersebut (Perdana, 2014).
f. Flash Player merupakan sebuah program yang didesain khusus oleh
Macromedia dan program aplikasi strandar authoring tool profesional
dalam pembuatan animasi (Nasution, 2014).
g. Redoks adalah transfer elektron dari zat pereduksi ke zat pengoksidasi
yaitu energi yang dilepas oleh reaksi spontan diubah menjai listrik atau
dimana energi listrik digunakan agar reaksi yang non spontan bisa terjadi
(Chang, 2004)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis,
peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1.
Ada peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model
pembelajaran berbasis masalah (PBL) menggunakan media flash player
dengan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) menggunakan media
kartu soal. Pada kelas eksperimen 1 terjadi peningkatan 71% dan pada
kelas eksperimen 2 peningkatan hasil belajar 63%.
2.
Berdasarkan perhitungan korelasi pada eksperimen 1 yaitu ada hubungan
positif antara hasil belajar terhadap kerjasama siswa pada model
pembelajaran berbasis masalah (PBL) dengan media flash player dengan
kategori tinggi yakni sebesar 0,71.
3.
Berdasarkan perhitungan korelasi pada eksperimen 2 yaitu ada hubungan
positif antara hasil belajar terhadap kerjasama siswa pada model
pembelajaran berbasis masalah (PBL) dengan media kartu soal dengan
kategori tinggi yakni sebesar 0,65
4.
Ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model
pembelajaran berbasis masalah dengan media flash player dengan model
pembelajaran berbasis masalah (PBL) dengan media kartu soal yaitu t hitung
sebesar 2,3.
5.
Ada perbedaan kerjasama siswa yang diajar menggunakan model
pembelajaran berbasis masalah dengan media flash player dengan model
pembelajaran berbasis masalah (PBL) dengan media kartu soal yaitu t hitung
sebesar 2,23.
79
80
5.2.Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai
beberapa saran :
1.
Dalam proses pembelajaran untuk mendapatkan hasil belajar siswa,
diharapkan kepada guru bidang studi kimia dapat menggunakan model
pembelajaran berbasis masalah (PBL) menggunakan media flash player
dan kartu soal sebagai media alternatif, karena model dan media ini telah
terbukti dapat memaksimalkan hasil belajar siswa.
2.
Dalam proses pembelajaran untuk pencapaian kerjasama siswa, diharapkan
kepada guru bidang studi kimia dapat menggunakan model pembelajaran
berbasis masalah (PBL) menggunakan media flash player dan kartu soal
sebagai media alternatif, karena model dan media ini telah terbukti dapat
meningkatkan kerjasama siswa.
3.
Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut, disarankan
mengadakan penelitian dengan variabel-variabel afektif lainnya, seperti
kerjasama, motivasi, gaya belajar, kinerja ilmiah, maupun variabel-variabel
afektif lainnya.
81
DAFTAR PUSTAKA
Argandi, R., Martini, S.K., dan Saputro, C.N.A., (2013), Pembelajaran Kimia
dengan Metode Inquiry Terbimbing Dilengkapi Kegiatan Laboratorium
Real dan Virtual pada Pokok Bahasan Pemisahan Campuran, Jurnal
Pendidikan Kimia (JPK) 2(2) : 44-49.
Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara,
Jakarta.
Arikunto, S., (2002), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi V,
Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Arikunto, S., (2005), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Pnerbit Bumi Aksara,
Jakarta.
Arikunto., (1999), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Arsyad, A., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Aunurrahman., (2012), Belajar dan Pembelajaran, Alfabeta, Bandung.
Astuti, H., (2013), Efektifitas Penggunaan Media TTS dan Kartu Soal didalam
Metode Diskusi pada Materi Koloid kelas XI Semester Genap SMA N
Colomadu karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012, Jurnal Pendidikan
Kimia 2 : 85-91
Chang, R., (2004), Kimia Dasar Edisi Ketiga Jilid 2, Erlangga, Jakarta.
Dahar, W. R., (2006), Teori-teori dan Pembelajaran, PT Gelora Aksara Pratama,
Bandung.
Daryanto., (2014), Pendekatan Saintific Kurikulum 2013, Gava Media,
Yogyakarta.
Djamarah, Z. A., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta.
Gafur, A., (2012), Desain Pembelajaran : Konsep, Model dan Aplikasinya dalam
perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran, Ombak, Yogyakarta.
Haryati, M., (2007), Model & Teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan Pendidikan,
Gaung Persada Press, Jakarta.
82
Joyce, (2009)., Model of Teaching Fifth Edition, Allyn and Bacon Publishing
Company, Jakarta.
Kartomo, Andhika. I., (2012), Upaya Meningkatkan Kerjasama dan Hasil Belajar
Matematika dengan Menggunakan Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT
Berbantuan LKS Siswa Kelas V Semester II Di SD Negeri Condiroto
Tahun 2011/2012, http://repository.library.uksw.edu/bitsream (Diakses
tanggal 2 Januari 2016).
Krathwohl, D.R., (2004), A taxonomy For Learning, Teaching, and Assesing (A
Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectivies), New York :
Addision Wesly Longman, Inc.
Kusnandar., (2007), Guru Profesional, PT. Raja Grafindo, Jakarta.
Meltzer, D.E., (2002), The Relation Between Math and Concept Learning Gain In
Physics, American Journal Physics, 70(12) : 1259-1267
Mulyasa, E., (2004), Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK,
Remaja Rosdarkarya, Bandung.
Nasruddin., (2009), Kerjasama Orang Tua dan Guru dalam Meningkatkan Prestasi
Belajar Belajar Anak, Jurnal Serambi Ilmu 7(3) : 57-58.
Nasution, N., (2014), Pengaruh Penerapan Pembelajaran Inquiry Terbimbing
Menggunakan Macromedia Flash Player Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Pokok Bahasa Struktur Atom, Jurnal Pendidikan
Kimia (JPK), FMIPA, Unimed, Medan.
Ngalimun., (2014),
Strategi dan Model Pembelajaran, Aswaja Pressindo,
Yogyakarta.
Parling., (2007), Belajar dan Pembelajaran, PT Rineka Cipta, Jakarta.
Perdana, D. D., (2014), Upaya Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Materi
Hidrokarbon Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Students Team Achievement Division (STAD) Berbantuan Kartu Soal
Pada Siswa Kelas X Semester Genap SMA N 8 Medan Surakarta Tahun
Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK) 3(3) : 74-79.
Pratiwi, Y., Redjeki, T dan Masykuri, M., (2014), Pelaksanaan Model
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada Materi Redoks Kelas
83
X SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal
Pendidikan Kimia (JPK) 3(3) : 40-48.
Rezeki, S., (2014), Perbedaan Hasil Belajar,Berfikir Kritis dan Kerjasama Siswa
yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Model PBL dan Model STAD
pada Pokok Reaksi Reduksi Oksidasi, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Riyanto, Y., (2008), Paradigma Baru Pembelajaran, Penerbit Kencana, Surabaya.
Sanjaya, W., (2008), Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran, Penerbit
Kencana, Jakarta.
Sakti, I., Puspasari, M.Y., dan Risdianto, E., (2012), Pengaruh Pembelajaran
Langsung
(Direct
Intruction)
Melalui
Media
Animasi
Berbasis
Macromedia Flash Terhadap Minat Belajar dan Pembahasan Konsep
Fisika Siswa di SMA Plus Negeri 7 Kota Bengkulu, Jurnal Exacta X(1) :
1-10.
Sardiman, A.M., (2010), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit PT
Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi Dalam Penelitian, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, UNIMED, Medan.
Slameto., (2003), Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya, Penertbit Bina
Aksara, Jakarta.
Slavin, R. E., (2005), Cooperative Learning Teori, PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Sudjana., (2005), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Rineka Cipta,
Jakarta.
Sudjana, N., (2001), Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar, Cetakan Ketujuh,
PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Sudjana, N., (2005), Metode Statistika, Tarsiti, Bandung.
Suyanti, R., (2010), Strategi Pembelajaran Kimia, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Syahrianda, M., (2014)., Perbedaan Hasil Belajar, Berfikir Kritis, dan Kerjasama
Siswa yang Dibelajarkan Menggunakan Model Pembelajaran Problem
84
Based Learning dan Kooperative Tipe Students Teams Achivement Pada
Pokok Bahasan Stoikiometri, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Tambunan, M.M, (2010)., Strategi Belajar Mengajar, FMIPA Unimed, Medan.
Trianto., (2010), Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktik,
Penerbit Prestasi Pustaka, Jakarta.
Poerwadarminto, W.J.S, (1985)., Kamus Umum Bahasa Indonesia, PN Balai
Pustaka, Jakarta.
Wahyuningjati,
D.,
(2013),
Efektifitas
Model
Pembelajaran
Snowball
DrillingBerbantuan kartu Soal dan Cooperative Integrated Reading
Composition Berbantuan E-Modul Terhadap Hasil Belajar Matematika,
Skripsi, IKIP PGRI, Semarang.
Wiwit., Amir, H., dan Putra, D.D., (2012), Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe TGT dengan dan Tanpa Penggunaan Media Animasi
Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Negeri 9 Kota Bengkulu,
Jurnal Exacta X(1) : 71-78.
Yusniyanti, D.E., Sunarno, W., dan Haryono., (2012), Pembelajaran Kimia
Menggunakan Inkuiri Terbimbing dengan Media Modul dan E- Learning
Ditinjau dari Kemampuan Pemahaman Membaca dan Kemampuan
Berfikir Abstrak, Jurnal Inkuiri 1(2) : 112-120.