PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MEDIA KARTU DOMINO DENGAN MEDIA POWERPOINT BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) PADA MATERI KONSEP REDOKS.

PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN
MEDIA KARTU DOMINO DENGAN MEDIA POWERPOINT BERBASIS
MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING
(CPS) PADA MATERI KONSEP REDOKS

Oleh:
Agustina Tarihoran
NIM 4113331002
Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

i


ii

RIWAYAT HIDUP
Agustina Tarihoran dilahirkan di Dili pada tanggal 7 Agustus 1994. Ayah
bernama H. Tarihoran dan Ibu bernama R. Lumbantoruan dan merupakan anak 2 dari
3 bersaudara. Pada tahun 1999, penulis masuk sekolah di SD N Ujung I No.26
Surabaya, pada tahun 2000 penulis pindah sekolah ke SD N 060872 Medan dan pada
tahun 2001 penulis pindah sekolah ke SD Parulian 3 Medan. Pada tahun 2005, penulis
melanjutkan sekolah di SMP Parulian 1 Medan dan lulus pada tahun 2008. Penulis
melanjutkan sekolah di SMA Negeri 21 Medan pada tahun 2007 dan lulus pada tahun
2011. Pada tahun 2011 penulis diterima di Jurusan Kimia pada Program Studi
Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Medan.

iii

PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN
MEDIA KARTU DOMINO DENGAN MEDIA POWERPOINT BERBASIS
MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING
(CPS) PADA MATERI KONSEP REDOKS


Agustina Tarihoran (4113331002)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan peningkatan hasil
belajar siswa yang di belajarkan dengan model CPS dimana pada tiap kelas
eksperimen menggunakan media yang berbeda. Media yang digunakan pada
penelitian ini adalah kartu domino dan powerpoint pada materi konsep redoks.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Swasta Parulian 1
Medan yang terdiri dari 3 kelas. Sampel yang digunakan sebanyak 2 kelas dengan
teknik random sampling (acak). Pada kelas eksperimen I diberi pengajaran dengan
model CPS dengan media media kartu domino dan pada kelas eksperimen II
diberikan pengajaran dengan model CPS dengan powerpoint. Data yang diambil
adalah peningkatan hasil belajar siswa. Instrumen yang digunakan untuk data
peningkatan hasil belajar siswa adalah tes objektif sebanyak 20 soal yang telah diuji
validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda, Data yang diperoleh
melalui uji hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan uji t dua pihak diperoleh
thitung > ttabel (2,603 > 2,0021) pada taraf signifikan α = 0,05. Hal ini menunjukkan
bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yaitu ada perbedaan peningkatan hasil belajar
siswa yang diajarkan dengan model CPS dengan media kartu domino dengan siswa
yang diajarkan dengan model CPS dengan media powerpoint. Peningkatan hasil

belajar siswa pada kelas ekperimen 1 yaitu 58,9% dan kelas ekperimen 2 yaitu
56,5%.
Kata kunci: Creative Problem Solving, Powerpoint, CPS, Domino, peningkatan
hasil belajar

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat
dan penyertaanNya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis
sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan
waktu yang telah direncanakan.
Skipsi berjudul “Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa
Menggunakan Media

Kartu Domino Dengan Media Powerpoint Berbasis

Creative Problem Solving (CPS) Pada Materi Konsep Redoks” yang disusun
untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan kimia di Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini, penulis

mengucapkan terima kasih kepada

Universitas Negeri Medan (UNIMED) mulai dari bapak rektor beserta jajarannya,
Dekan Fakultas MIPA serta jajarannya, ketua jurusan Kimia serta jajarannya yang
telah memberi kesempatan kepada penulis untuk belajar dan menimba ilmu di
UNIMED selama kurang lebih 4 tahun. Penulis juga berterimakasih kepada bapak
Drs. Kawan Sihombing, M.Si sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan
banyak ilmu dan saran untuk memperbaiki skripsi ini. Penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada Ibu Dr. Iis Siti Jahro, M.Si selaku dosen pembimbing
akademik selama penulis menjalani perkuliahan di Unimed yang telah banyak
membantu penulis untuk menjalani perkuliahan dan banyak memberikan saran
untuk keberlangsungan perkuliahan penulis. Ucapan terimakasih kepada Bapak
Drs. Amser Simanjuntak, M.Pd, Bapak Drs. Jasmidi, M.Si, Bapak Dr. Ayi
Darmana, M.Si selaku dosen penguji yang telah memberikan nasihat, saran,
komentar dan perbaikan untuk melengkapi skripsi ini.
Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada kepala sekolah SMA Swasta
Parulian 1 Medan Bapak Drs. Tropinus Tambunan, dan juga guru kimia di SMA

Swasta Parulian 1 Medan. Teristimewa lagi penulis sampaikan ucapan
terimakasih kepada kedua orang tua tercinta dan terkasih, yang sangat luar biasa
berperan dalam kehidupan penulis, H. Tarihoran dan R. Br Lumbantoruan,
terimakasih telah menjadi orang tua inspirasi dalam hidup saya dan terimakasih

v

buat dukungan moril dan setiap doa yang selalu ada buat saya. Teristimewa juga
penulis ucapkan kepada abang Roberd Handi Tarihoran, S.H, adikku Risnawati
Tarihoran beserta seluruh keluarga besar Tarihoran maupun Lumbantoruan dan
juga tetangga saya terimakasih telah menjadi keluarga yang selalu mendukung
apapun kegitan saya dalam perkuliahan.
Tak lupa saya ucapkan terimakasih untuk sahabat yang selalu ada Enni
Adelina Lubis, Martha Christine Gultom, teman sepermainan Lamtika Manurung
juga Kakak Terbaikku Dina Mariana Siregar dan Eca Viveronika Gultom yang
sangat membantuku dalam hal apapun, serta teman seperjuanganku sampai akhir
skripsi ini Khairida Ashri Lubis. Terimakasih juga kepada bandmateku Baginda,
Pampam, Hamba, Ayaz dan Hari. Kepada semua teman-teman/keluarga baru dari
Fanbase terbaik yang pernah ku miliki, juga kepada Louis dan Calum yang telah
menjadi inspirasiku. Begitu juga dengan teman-teman seperjuangan yang telah

Lulus terlebih dahulu di kelas Kimia Ekstensi 2011, semoga sukses buat kita
semua.
Penulis telah berupaya melengkapi skripsi ini dengan semaksimal
mungkin, tetapi penulis berharap kritik dan saran dari pembaca untuk
menyempurnakan skripsi ini. Saya berharap skripsi ini dapat berguna dan
memberikan banyak kontribusi untuk pengetahuan pembaca.

Medan,

Juni 2016

Penulis

Agustina Tarihoran
NIM. 4113331002

vi

DAFTAR ISI
Halaman

Lembar Pengesahan

i

Riwayat Hidup

ii

Abstrak

iii

Kata Pengantar

iv

Daftar Isi

vi


Daftar Gambar

viii

Daftar Tabel

ix

Daftar Lampiran

x

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah

1

1.2. Ruang Lingkup

3


1.3. Rumusan Masalah

3

1.4. Batasan Masalah

3

1.5. Tujuan Penelitian

4

1.6. Manfaat Penelitian

4

1.7. Defenisi Operasional

4


BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Belajar Kimia

6

2.2. Hasil Belajar Kimia

7

2.3. Pengertian Model Pembelajaran

8

2.3.1. Model Pembelajaran Kooperatif

9

2.3.2. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Creative Problem Solving
(CPS)

2.4. Media Pembelajaran

12
14

2.4.1. Media Kartu Domino

15

2.4.2. Media Powerpoint

15

2.5. Redoks

16

2.5.1. Perkembangan Konsep Reduksi dan Oksidasi

16

2.5.2 Konsep Bilangan Oksidasi

18

2.5.3 Reaksi Disproprosionasi dan Reaksi Konproposionasi

21

vii

2.5.4 Aplikasi Reaksi Redoks dalam Kehidupan Sehari-hari

21

2.5.5 Kerangka Konseptual

22

2.6. Hipotesis Peneletian

23

BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

24

3.2. Populasi dan Sampel

24

3.3. Variabel Penelitian

24

3.4. Rancangan Penelitian

25

3.5. Prosedur Penelitian

25

3.6. Instrumen dan Alat Pengumpul Data

29

3.6.1. Validitas Tes

29

3.6.2. Reliabilitas Tes

30

3.6.3. Tingkat Kesukaran

30

3.6.4. Daya Pembeda Soal

31

3.7. Teknik Analisis Data

32

3.7.1. Uji Normalitas

32

3.7.2. Uji Homogenitas Data

33

3.7.3. Uji Hipotesis

33

3.7.4 Peningkatan Hasil Belajar

34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
4.2

Hasil Penelitian
Pembahasan

35
40

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

42
42

DAFTAR PUSTAKA

43

iiiv
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1.

Rumus Lewis pada Bilangan Oksidasi

18

Gambar 3.1.

Desain Penelitian

28

Gambar 4.1

Diagram Peningkatan Hasil Belajar

39

ix
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1.

Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif

11

Tabel 3.1

Rancangan Penelitian

25

Tabel 4.1

Data Hasil Penelitian

36

Tabel 4.2

Uji Normalitas Pretest dan Posttest

37

Tabel 4.3

Uji Homogenitas Pretest dan Postest

38

Tabel 4.4

Persentase Peningkatan Hasil Belajar

38

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1

Silabus

45

Lampiran 2

RPP

47

Lampiran 3

Kisi-kisi Instrumen

59

Lampiran 4a Instrumen Tes

60

Lampiran 4b Kunci Jawaban Instrumen Tes

65

Lampiran 5

66

Kisi-kisi Instrumen Setelah di Validasi

Lampiran 6a Instrumen Test Setelah di Validasi

67

Lampiran 6b Kunci Jawaban Instrumen Tes Setelah di Validasi

70

Lampiran 7a Media Kartu Domino

71

Lampiran 7b Media Powerpoint

73

Lampiran 8

Tabel Validasi

76

Lampiran 9

Tabel Reliabilitas

77

Lampiran 10 Tabel Tingkat Kesukaran

78

Lampiran 11 Tabel Daya Pembeda

79

Lampiran 12 Perhitungan Uji Validitas Tes Hasil Belajar

80

Lampiran 13 Perhitungan Uji Reliabilitas Tes Hasil Belajar

82

Lampiran 14 Perhitungan Tingkat Kesukaran

83

Lampiran 15 Perhitungan Daya Beda

85

Lampiran 16 Rekapitulasi Hasil Instrumen Tes

87

Lampiran 17 Data Hasil Belajar

88

Lampiran 18 Perhitungan Rata-rata, Simpangan Baku, Varians

90

Lampiran 19 Perhitungan Normalitas

92

Lampiran 20 Perhitungan Uji Homogenitas

96

Lampiran 21 Data Gain Hasil Belajar Belajar Siswa

98

Lampiran 22 Pengujian Hipotesis

101

Lampiran 23 Tabel Nilai r Product Momen

103

Lampiran 24 Tabel Chi Kuadrat

104

Lampiran 25 Tabel Distribusi t

105

Lampiran 26 Nilai Presentil untuk Distribusi F

106

Lampiran 27 Dokumentasi Penelitian

110

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah
Kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang konsep-konsepnya

sebagian besar bersifat abstrak. Konsep-konsep yang abstrak tersebut terkadang
membuat siswa kesulitan dalam memahami apa yang disampaikan oleh guru saat
pembelajaran kimia berlangsung. Oleh sebab itu, diperlukan suatu sumber belajar
yang dapat membuat konkret konsep yang abstrak tersebut sehingga siswa lebih
memahami apa yang disampaikan guru.
Mengingat pentingnya mata pelajaran kimia, maka perlu upaya
pembelajaran yang optimal agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Pada
proses pembelajaran kimia disekolah, konsep yang diperoleh tidak hanya berasal
dari pengamatan secara langsung tetapi juga keterlibatan guru dalam memilih dan
menggunakan sumber belajar yang tepat agar siswa mampu memahami konsep
yang diperoleh dalam pembelajaran.
Ahli konstrutivis berpendapat bahwa pengetahuan tidak dapat secara
sederhana dipindahkan dari guru ke siswa. Siswa harus secara aktif
mengkonstruksi pengetahuan mereka dari informasi baru dan pengalaman serta
pengetahuan baru yang mereka dapatkan. Siswa menggunakan pengetahuan
mereka sebagai dasar untuk mengevaluasi informasi baru. Bila informasi baru
konsisten dengan pengetahuan yang sudah ada, informasi baru ini akan
diasimilasi, tetapi bila berbeda sama sekali (kontradiktif) akan dilakukan
akomodasi pengetahuan agar sesuai dengan informasi baru (Sanger & Greenbowe,
1997).
Untuk itu dibutuhkan model pembelajaran yang membuat siswa menjadi
aktif, kreatif dan termotivasi dalam melaksanakan pembelajaran di sekolah.
Kenyataan yang sering terdapat disekolah adalah kecenderungan guru yang
memberikan pembelajaran kimia dengan metode ceramah, mengajak siswa untuk
membaca bahan ajar, dan menghafal konsep-konsep kimia. Kondisi pembelajaran

2

kimia seperti ini akan menyebabkan pelajaran kimia menjadi tidak menarik, tidak
disenangi dan dengan demikian hasil belajar siswa menjadi rendah.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru kimia di SMA
Swasta Parulian 1 Medan masih menggunakan proses pembelajaran kimia dengan
cara pendekatan yang berpusat pada guru. Untuk mencapai suatu tujuan dalam
pembelajaran yang diharapkan pada proses belajar mengajar perlu pengalaman
untuk memecahkan suatu masalah. Sumber belajar yang ada umumnya hanya
menyajikan sebatas materi, siswa masih bergantung pada guru dalam proses
pemahamannya. Adanya permasalahan ini mendorong perlunya sumber belajar
yang mendukung dan menyenangkan.
Untuk menumbuhkan keaktifan dan kreatifitas siswa dalam proses
pembelajaran, maka guru diharapkan untuk mengembangkan model pembelajaran
yang dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Salah satu cara adalah
mengubah metode pembelajaran konvensional (ceramah, tanya jawab, dan tugas)
dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran
kooperatif tersebut adalah dengan menggunakan model pembelajaran CPS. Model
CPS merupakan suatu model pembelajaran yang melakukan pemusatan pada
pengajaran dan keterampilan pemecahan masalah yang diikuti dengan penguatan
keterampilan (Pepkin, 2004).
Dengan model ini diharapkan ketika siswa dihadapkan dengan suatu
masalah, mereka dapat melakukan keterampilan memecahkan masalah untuk
memilih dan mengembangkan tanggapannya. Hal tersebut dapat dilakukan tidak
hanya dengan cara menghafal tanpa dipikir, akan tetapi keterampilan
memecahkan masalah juga dapat memperluas proses berpikir.
Terdapat beberapa hasil penelitian mengenai model pembelajaran CPS,
media kartu domino dan media powerpoint antara lain, Rahma, dkk (2014) bahwa
penerapan pembelajaran CPS dapat meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar
siswa pada materi pokok hidrolisis garam. Pada siklus I persentase kreativitas
siswa adalah 48,57% meningkat menjadi 65,71% pada siklus II. Peningkatan
prestasi belajar dapat dilihat dari aspek kognitif dan aspekafektif. Pada aspek
kognitif, ketuntasan belajar siswa dari 57,14% meningkat menjadi 88,57% pada

3

siklus II, sedangkan dari aspek afektif menunjukkan bahwa terjadi peningkatan
persentase dari 76,20% pada siklus I menjadi 82,53% pada siklus II.
Patrisius, dkk (2014) mengemukakan bahwa terdapat perbedaan hasil
belajar antara siswa yang diajarkan menggunakan media kartu domino kimia
dengan siswa yang diajarkan tanpa menggunakan media kartu domino kimia pada
materi koloid kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sekadau Hilir. Pengaruh pembelajaran
kimia terhadap hasil belajar siswa dengan menggunakan media kartu domino
kimia pada materi koloid sebesar 28,52%.
Berdasarkan uraian diatas Peneliti bermaksud mengambil penelitian
dengan judul “Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Siswa Menggunakan
Media

Kartu

Domino

dengan

Media

Powerpoint

Berbasis

Model

Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Pada Materi Konsep Redoks”
1.2 Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka yang menjadi
ruang lingkup dalam penelitian ini adalah perbedaan peningkatan hasil belajar
siswa menggunakan media kartu domino dengan media powerpoint berbasis
model pembelajaran CPS pada materi konsep redoks.

1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan ruang lingkup di atas, masalah yang dapat
dirumuskan adalah apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar siswa
menggunakan media kartu domino dengan media powerpoint berbasis model
pembelajaran CPS pada materi konsep redoks.

1.4 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1.

Peningkatan hasil belajar dengan menggunakan model CPS menggunakan
media kartu domino dan media powerpoint

2.

Penelitian ini dilakukan pada pokok bahasan redoks di kelas X SMA Swasta
Parulian 1 Medan

4

1.5 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan peningkatan
hasil belajar siswa SMA yang diajarkan dengan model pembelajaran CPS
menggunakan

media

kartu

domino

dengan

model

pembelajaran

CPS

menggunakan media powerpoint.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
1. Bagi guru
Sebagai pertimbangan bagi para guru dalam memilih jenis metode dalam
proses belajar mengajar.
2. Bagi Siswa
Diharapkan siswa dapat meningkatkan hasil belajar melalui metode yang
diterapkan guru dalam belajar kimia
3. Bagi guru bidang studi lain
Sebagai bahan rujukan untuk mengetahui bagaimana pentingnya metode
belajar yang baik bagi siswa.
4. Bagi Mahasiswa calon guru
Hasil penelitian ini akan menambah wawasan, kemampuan dan pengalaman
dalam meningkatkan kompetensinya sebagai calon guru.
1.7 Definisi Operasional
a. Model pembelajaran CPS adalah model pembelajaran yang dapat mendorong
siswa untuk dapat memecahkan masalah secara kreatif. Model pembelajaran ini
menitikberatkan pada partisipasi siswa, dan mendorong siswa agar menerima
tantangan dari masalah yang timbul dan mengarahkan siswa untuk menyelesaikan
dengan kreatif dan guru berperan aktif sebagai fasilitator.
d. Hasil belajar adalah tingkat keberhasilan dalam memahami bahan ajar di
sekolah yang dinyatakan dalam nilai atau skor yang diperoleh siswa pada awal
(pretest) dan akhir (posttest) dalam penelitian. Hasil belajar siswa merupakan

5

pencapaian pemahaman siswa dalam ranah kognitif pada materi sistem periodik
unsur.
e. Media kartu domino merupakan alat yang digunakan sebagai perantara untuk
menyampaikan pesan dan dapat memberi semangat, perhatian, dan kemauan
merangsang pikiran, perasaan dan kemajuan audiens (siswa) sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar
kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting. Karena dalam kegiatan
tersebut ketidak jelasan materi yang disampaikan dapat dibantu dengan
menghadirkan media sebagai perantara. Yang dimaksud kartu domino, dimana
satu sisi bertuliskan soal dari materi dan sisi lainnya adalah jawaban dari soal lain
yang terbuat dari kertas photo berbentuk persegi panjang dengan ukuran 8 × 6cm,
bertuliskan materi-materi kimia konsep redoks.
f. Media Powerpoint merupakan sebuah software yang dibuat dan dikembangkan
oleh perusahaan microsoft, dan merupakan salah satu program berbasis
multimedia. Powerpoint merupakan suatu media yang sering digunakan guru
dalam proses pembelajaran. Powerpoint dapat digunakan untuk menunjukkan
suatu objek yang kelihatan abstrak seolah-olah ada, sehingga dengan media ini
siswa tidak akan kebingungan ketika mempelajari suatu materi yang sifatnya
abstrak.

42

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, di ambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar kimia siswa yang signifikan
antara hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model CPS
dengan media Kartu Domino dengan model CPS menggunakan media
Powerpoint pada pada materi Konsep Redoks.
2. Peningkatan hasil belajar kimia siswa kelas X SMA Swasta Parulian 1
Medan pada materi Konsep Redoks dengan menerapkan model CPS
menggunakan

media kartu domino sebesar 58,8% sedangkan dengan

menerapkan model CPS menggunakan media Powerpoint sebesar 56,5%.

5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka penulis menyarankan
hal-hal berikut :
1. Bagi guru atau calon guru disarankan untuk menggunakan model
pembelajaran CPS dengan menggunakan media kartu domino sebagai
salah satu alternative pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar kimia
siswa.
2. Bagi peneliti selanjutnya, dapat dijadikan referensi untuk penelitian
selanjutnya sehingga memperoleh hasil yang maksimal

43

DAFTAR PUSTAKA

Ansari, (2008), Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual Siswa. Jakarta :
Putra Grafika
Arikunto, S., (2009), Prosedur Penelitian, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Daryanto, Raharjo, Muljo, (2012), Model Pembelajaran Inovatif, Gava Media,
Malang
Depdiknas, (2004), Pengembangan Model Pendidikan Kecakapan Hidup. Jakarta:
Puskur Balitbang Depdiknas.
Dimyati, dan Mudjiono, (2002), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit PT Rineka
Cipta, Jakarta
Djamarah, S.B, dan Zain, A., (2010), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta,
Jakarta
Fian, dkk., (2012), Efektivitas Model Pembelajaran Creative Problem Solving
(CPS) Yang Dilengkapi Media Pembelajaran Laboratorium Virtual
Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Pokok Koloid Kelas
XI IPA Semester Genap SMA Negeri 1 Karanganyar Tahun
Pelajaran 2011/2012”. Jurnal Pendidikan Kimia, 1, 74-79, (diakses
18 Maret 2015)
Hamalik, (2001), Proses Belajar Mengajar, PT Bumi Aksara, Jakarta..
John, D.L., (1988), Media Pembelajaran. Jakarta : Depdikbud
Joyce., B., Weil, M., & Shower, B. (1992). Models of teaching (4 th ed).
Englewood Cliff, N.J: Prentice-Hall.
Kasmadi dan Indraspuri, (2010), “Pengaruh Penggunaan Artikel Kimia Dari
Internet pada Model Pembelajaran Creative Problem Solving
terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMA”. Jurnal Inovasi
Pendidikan Kimia, 1, 574-581 (diakses 18 Maret 2015)
Pepkin, K.L., (2004), Creative Problem Solving In Math. tersedia di:
http://www.uh.edu/hti/cu/2004/v02/04.htm (diakses 18 Maret
2015)
Purba, M., (2007), Kimia Jilid 1 untuk SMA Kelas X, Jakarta: Erlangga
Purwanto, Dr., (2011), Evaluasi Hasil Belajar, Pustaka Pelajar,Yogjakarta
Rahma, dkk, (2014), “Penerapan Pembelajaran Cooperative Problem Solving
(CPS) untuk Meningkatkan Kreativitas dan Prestasi Belajar pada
Materi Pokok Hidrolisis Garam Siswa Kelas XI IPA 1 Semester

44

Genap SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2013/2014”.
Jurnal Pendidikan Kimia, 3, 105-110 (diakses 18 Maret 2015)
Sanger, M.J., & Greenbowe, T.J. (1997). Common Student Misconception in
Electrochemistry: Galvanic, Electrolytic, and Concentration Cells.
Journal of Research in Science Teaching (JRST).
Sanjaya, W,. (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Prenada
Sardiman, A.M., (2007), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
Silitonga, P.M., (2011), Metodelogi Penelitian, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, Medan
Sugiharti, G., (2013), Evaluasi dan Penilaian Hasil Belajar Kimia, Medan:
UNIMED
Suryosubroto, B. (2009). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka
Cipta
Sudjana, (2001), Penelitian Hasil Belajar Mengajar, Cetakan Ketujuh, PT
Remaja Rosdakarya, Bandung.
Sudjana, (2005), Metode Statistika, Bandung: Tarsito
Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana
Prenada Media Group, Jakarta

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Konsep Virus

1 11 254

Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan Media Animasi dan Media Powerpoint terhadap Hasil Belajar pada Konsep Fluida Statis

0 6 315

Pengaruh penggunaan model pembelajaran creative problem solving: CPS termodifikasi terhadap hasil belajar siswa pada konsep hukum newton tentang gravitasi

3 36 0

Pengaruh Model Pembela jaran Creative Problem Solving (CPS) Terhadap Kemampuan Penalaran Analogi Matematik Siswa

1 27 309

Pengaruh penggunaan media modifikasi kartu domino terhadap hasil belajar siswa pada konsep sistem sirkulasi darah: kuasi eksperimen di MTS Nurul Huda Jakarta

5 19 227

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA DAN MENUMBUHKEMBANGKAN KERJASAMA SISWA MENGGUNAKAN MEDIA LKS DENGAN MEDIA PETA KONSEP MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING PADA MATERI STRUKTUR ATOM.

0 3 15

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MEDIA POWERPOINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN KONSEP REDOKS.

0 5 7

PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MENGGUNAKAN MEDIA POWERPOINT DENGAN KARTU DOMINO BERBASIS MODEL COLLABORATIVE LEARNING PADA SISTEM KOLOID.

0 2 22

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) DISERTAI HIERARKI KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA.

5 24 19

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING DENGAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING DENGAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK BAHASAN KUB

0 0 17