PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) TERHADAP HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BANGUNAN SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN KONSTRUKSI BATU DAN BETON DI SMK NEGERI 2 MEDAN.

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PETA

PIKIRAN (MIND MAPPING) TERHADAP HASIL BELAJAR

KONSTRUKSI BANGUNAN SISWA KELAS X

PROGRAM KEAHLIAN KONSTRUKSI

BATU DAN BETON DI SMK

NEGERI 2 MEDAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan

Oleh

MUHAMMAD ZEKI WINATA 5113311018

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016


(2)

(3)

(4)

(5)

Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang

Segala puji hanya bagi Allah SWT pencipta langit dan bumi, manusia dan proses kehidupan. Shalawat dan salam kepada Baginda Nabi Muhammad SAW pembawa rahmat bagi seluruh alam, penuntun risalah mulia bagi seluruh manusia. Syukur kepada Allah SWT atas karunia-Nya kepada saya hingga Skripsi ini telah selesai.

Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, beliau berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.’” (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548)

Maha Besar Allah yang telah memberiku sepasang orang tua yang luar biasa Ayah, ibu terima kasih atas segalah perjuangan dan pengorbanan yang selama ini engkau berikan kepada ku,

Semasa aku kecil ayah ibu sangat sabar mendidik, merawat sampai mengajari ku dengan ucapan-ucapan yang baik untuk aku menjadi anak yang berguna bagi kalian dan keluarga, tetapi dulu aku menyadari betapa bandalnya diri ku tidak patuh pada kalian, tidak nurut apa yang kalian katakan dan banyak lagi kesalahan-kesalahan yang aku perbuat semasa dulu mungkin hingga saat ini.

Tetapi kalian tegar memperjuangkan ku dalam mencapai pendidikan yang lebih baik, walaupun berbagai rintangan kau hadapi. Susah, Pahit, Sedih, makan , tidak makan, hinaan, cacian, cemohoan dari orang-orang tetapi engkau kuat untuk memperjuangkanku…

Ibu ayah, ingin rasanya aku dekat kalian dan menganggis dipangkuan kalian seperti dulu masa kecil ku, dengan segala doa yang kau berikan pada ku tak mampu aku membalas semua pengorbanan kalian kepada ku.

Baktiku selama ini Tak mungkin Dapat membalas Jasa- jasamu, Doa ku lah Yang senantiasa kupanjatkan semoga dapat membuatmu bahagia, Maaf kan Anakmu Ibu, ayah Akhirnya kupersembahkan karya Kecilku padamu dan aku berusaha


(6)

ABSTRAK

MUHAMMAD ZEKI WINATA, NIM 5113311018. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Peta Pikiran (Mind Mapping) Terhadap Hasil Belajar Konstruksi Bangunan Siswa Kelas X Program Keahlian Konstruksi Batu Dan Beton Di SMK Negeri 2 Medan. Skripsi, Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk 1) memberikan pengaruh yang berbeda dibandingkan dengan pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar konstruksi bangunan. 2) memberikan pengaruh yang lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar konstruksi bangunan.

Jenis penelitian ini adalah quasi experiment. Populasi dalam penelitian adalah siswa kelas X KBB I dan KBB II Semester Ganjil di SMK Negeri 2 Medan yang terdiri dari 2 kelas. Kelas eksperimen (X KBB I) berjumlah 36 orang dan kelas kontrol (X KBB II) berjumlah 36 orang. Sebelum melakukan penelitian telah dilakukan uji coba instrumen sebanyak 30 butir soal, yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda. Kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan model pembelajaran peta pikiran (Mind Mapping) dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes pelajaran pengetahuan dasar teknik konstruksi bangunan dalam bentuk objektif tes sebanyak 25 butir soal, dimana sebelumnya telah di uji cobakan untuk mengetahui tingkat validitas tes, reliabilitas tes, daya pembeda tes, dan tingkat kesukaran.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar yang diajarkan dengan model pembelajaran peta pikiran (Mind Mapping) lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional. Hasil uji statistik menunjukkan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran peta pikiran (Mind

Mapping) adalah pre test sebesar 65,00 dan post test sebesar 80,11 sedangkan

hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional adalah pre test sebesar 64,111 dan post test sebesar 72,000. Hasil pengujian hipotesis yang diperoleh yaitu 2,836 > 1,673 pada taraf signifikan 5% dan α = 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara penggunaan model pembelajaran peta pikiran (Mind

Mapping) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran konstruksi bangunan

kelas X program keahlian teknik konstruksi batu dan beton di SMK Negeri 2 Medan T.A 2015/2016.


(7)

ABSTRACT

MUHAMMAD ZEKI WINATA, Registration Number 5113311018. The influence of the use of Model Learning mind maps (Mind Mapping) against the results of Studying building construction Grade X Construction Skills Program of rock and Concrete In SMK Negeri 2 Medan. Faculty of engineering thesis, State University of Medan 2016.

This research aims to 1) gives a different influence compared to conventional learning towards the learning results of building construction. 2) gives a better influence compared to conventional learning towards the learning results of building construction.

This type of research is quasi experiment. The population in the study are students of class X KBB I and II Semester Odd KBB at SMK Negeri 2 Medan consisting of 2 classes. Classroom experiments (KBB X I) totalling 36 persons and control classes (X KBB II) amounted to 36 people. Before doing the research has conducted trials of the instrument as much as 30 grains of matter, which is used to find out the results of student learning is the learning results of tests in the form of multiple choice. Classroom experiments are given preferential treatment by the model of learning mind maps (Mind Mapping) and control classes with conventional learning. Research instrument used is a test lesson basic knowledge of building construction techniques in the form of an objective test as many as 25 grains of matter, which had previously been in the test cobakan to know the level of the validity of the test, reliability test, power test criterion, and difficulty level.

The results showed that the results of the study are taught with a model learning mind maps (Mind Mapping) is higher than the results of the learning of students who are taught with the conventional learning model. The results of statistical tests demonstrate student learning with a learning model of mind maps (Mind Mapping) is a pre test and post test 65.00 registration of student learning outcomes while 80.11 taught with conventional learning model is a pre test and post test 64.111 amounted to amounted to 72.000. The results of hypothesis testing obtained i.e. 2.836 > 1.673 at significant levels 5% and α = 0.05. Thus it can be concluded that there is a positive and significant influence between the use of model learning mind maps (Mind Mapping) against the results of student learning on subjects X-grade building construction engineering program construction stones and concrete at SMK Negeri 2 Medan T.A 2015/2016.


(8)

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya bagi Allah SWT pencipta langit dan bumi, manusia dan proses kehidupan. Shalawat dan salam kepada Baginda Nabi Muhammad SAW pembawa rahmat bagi seluruh alam, penuntun risalah mulia bagi seluruh manusia. Syukur kepada Allah SWT atas karunia-Nya kepada penulis hingga Skripsi penelitian

yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Peta Pikiran (Mind mapping) Terhadap Hasil Belajar Konstruksi Bangunan Siswa Kelas X Program

Keahlian Konstruksi Batu Dan Beton Di SMK Negeri 2Medan” telah selesai disusun

sebagai syarat memenuhi kualifikasi kelulusan memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

Berikut di dalam kata pengantar ini pula, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak yang telah memberi bantuan moril, arahan dan dorongan yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini. Dalam hal ini, ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada :

1. Drs. Iskandar Tambunan, M.Pd, Selaku pembimbing dengan senang hati telah banyak membantu dalam hal; mengarahkan, membimbing dan memberi kemudahan hingga Skripsi ini dapat terselesaikan.

2. Dra. Rosnelli, M.Pd Selaku Plt. Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.


(9)

3. Drs. Asri Lubis, ST. M.Pd, Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri Medan.

4. Drs. Nono Sebayang, ST, M.Pd, Selaku Sekertaris Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan.

5. Dr. Zulkifli Matondang M.Si., Selaku Ketua Program Studi Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan.

6. Dr. Rachmat Mulyana, M.Si, Selaku Pembimbing Akademik saya dan sekaligus sebagai narasumber yang telah banyak memberikan saran dan masukan selama mengikuti perkuliahan hingga saat ini.

7. Prof. Dr. Efendi Napitupulu, M.Pd Sebagai dosen narasumber yang telah banyak memberikan saran dan masukan.

8. Kinanti Wijaya, M.Sc Sebagai dosen narasumber yang telah banyak memberikan saran dan masukan.

9. Seluruh staff pengajar dan tata usaha di lingkungan Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan UNIMED Medan.

10. Teristimewa kepada kedua orang tua saya yakni : Ayah saya Tasiran dan Ibu saya Sutimah yang telah membesarkan dan mendidik saya dengan penuh kasih sayang. Serta kakak-kakak saya Miska, Wati, Yanti dan Fitri yang selalu


(10)

11. Sahabat-sahabat terbaiku : Rizki. Safri, Faisal, Eko, Juliansyah P, Rafik, Herdi dan rekan-rekan mahasiswa angkatan 2011 Ekstensi, Terima kasih telah menjadi teman yang baik selama ini dan seterusnya.

12. Dan yang tersayang kamu Khoiriah Harahap S.Pd, terimakasih atas segala bantuan dan dukungan yang kamu berikan selama ini

Akhirnya penulis menyadari bahwa kesalahan dan kekhilafan tentu terdapat dalam penulisan Skripsi penelitian ini. Dan itu semua karena ketebatasan, sifat lemah dan membutuhkan yang lain dari manusia. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran yang membangun dari para pembaca.

Medan, February 2016 Penulis,

Muhammad Zeki Winata 5113311018


(11)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN

LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSEMBAHAN

ABSTRAK………. i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 8

C. Pembatasan Masalah ... 9

D. Rumusan Masalah ... 9

E. Tujuan Penelitian ... 10

F. Manfaat Penelitian ... 10

BAB II. KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kerangka Teoretis... 12

1. Hakikat Belajar ... 12

a. Belajar... 12


(12)

c. Kontruksi Bangunan... 15

d. Hasil Belajar Kontruksi Bangunan ... 17

2. Hakikat Model Pembelajaran Mind Mapping ... 18

a. Model Pembelajaran... 18

b. Model Pembelajaran Mind Mapping... 20

a. langkah-langkah pembelajaran mind mapping... 22

b. Kebaikan mind mapping ... 22

c. Mind mapping juga memiliki kelemahan antara lain ... 23

3. Hakikat Pembelajaran Konvensional ... 27

4. Penelitian Yang Relevan ... 30

B. Kerangka Konseptual ... 31

C. Pengajuan Hipotesis ... 33

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 34

B. Subjek Penelitian ... 34

C. Metode Penelitian ... 35

D. Variabel Penelitian ... 35

E. Depenisi Operasional ... 36

F. Desain Penelitian ... 36

G. Pengontrol Perlakuan... 37

H. Prosedur Penelitian ... 38

I. Teknik Pengumpulan Data ... 39


(13)

K. Teknik Analisis Data. ... 45

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 51

B. Uji Persyaratan Analisis... 58

C. Uji Hipotesis ... 59

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 61

BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan ... 64

B. Implikasi ... 65

C. Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 69


(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Hasil Ulangan Harian Belajaran Konstruksi Bangunan Materi Jenis,Sifat Dan Karakteristik Kayu Kelas X Program Keahlian Konstruksi Batu Dan Beton

SMK Negeri 2 Medan T.P 2014/2015Semester Ganjil……… 3

Tabel 3.1 Subjek Penelitian ... 34

Tabel 3.2 Desain Penelitian... 37

Tabel 3.3 Kerangka Perlakuan Penelitian ... 39

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Uji Instrumen... 40

Tabel 3.5 Rumus Unsur Tabel Persiapan ANAVA ... 49

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Data Skor Pree-tes Dengan Mind Mapping.... 51

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Data Skor Post-tes Dengen Mind Mapping .... 53

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Data Skor Pree-tes Dengan Konvensional ... 54

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Data Skor Post-tes Dengen Konvensional... 55

Tabel 4.5 Tingkat Kecendrungan Hasil Belajar Keles Eksperimen... 57

Tabel 4.6 Tingkat Kecendrungan Hasil Belajar Keles Kontrol ... 57

Tabel 4.7 Ringkasan Uji Normalitas Data Dengan Liliefors ... 58

Tabel 4.8 Ringkasan Uji Homogenitas Data... 59


(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Histogram Skor Hasil Pemberian Pre-tes pada Kelas Eksperimen…52

Gambar 4.2 Histogram Skor Hasil Pemberian Pos-tes pada Kelas Eksperimen…53 Gambar 4.3 Histogram Skor Hasil Pemberian Pre-tes pada Kelas Kontrol... 55 Gambar 4.4 Histogram Skor Hasil Pemberian Pos-tes pada Kelas Kontrol .... 56


(16)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Silabus ... 71

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)... 75

3. Materi Pembelajaran Konstruksi Bangunan... 90

4. Sebaran Data Uji Coba Instrumen Konstruksi Bangunan ... 112

5. Perhitungan Vakiditas Uji Coba Instrumen ... 113

6. Tabel Indeks Kesukaran Butir Soal... 115

7. Perhitungan Taraf Kesukaran Tes ... 116

8. Tabel Daya Beda Butir Soal... 118

9. Perhitungan Daya Pembeda Tes... 119

10. Tabel Reabilitas Tes ... 121

11. Perhitungan Reabilitas Tes ... 122

12. Tabel Ringkasan Hasil Uji Coba Instrumen... 124

13. Instrument Penelitian... 126

14. Lembar Jawaban... 131

15. Kunci Jawaban ... 132

16. Data Skor Tes Awal dan Tes Hasil Belajar Pada Kelas Eksperimen ... 133

17. Data Skor Tes Awal dan Tes Hasil Belajar Pada Kelas Kontrol ... 134

18. Data Penelitian Nilai Pre Tes dan Pos Tes Pada Kelas Eksperimen .... 135

19. Data Penelitian Nilai Pre Tes dan Pos Tes Pada KelasKontrol... 136


(17)

21. Distribusi Frekuensi Data Penelitian Pre-Tes dan Pos-Tes Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 141

22. Identifikasi Tingkat Kecendrungan Variabel Penelitian ... 145

23. Uji Normalitas Data Penelitian ... 148

24. Uji Homogenitas Data Penelitian ... 157

25. Perhitungan Uji Hipotesis ... 160

26. Dokumentasi Uji Coba Instrumen Di Kelas XI dan Penelitian... 167

27. Daftar Nilai Kritis L Untuk Uji Liliefrors ... 174

28. Distribusi Normal Kumulatif Z ... 175

29. Tabel Nilai... 176

30. Tabel Nilai–Nilai Distribusi T... 181

31. Surat Pengajuan Judul ... 183

32. Surat Penugasan Dosen ... 184

33. Surat Permohonan Izin Observasi ... 185

34. Surat Balasan Izin Observasi... 186

35. Surat Permohonan Uji Coba Instrumen ... 187

36. Surat Balasan Izin Uji Coba Instrumen ... 188

37. Surat Permohonan Izin Penelitian ... 189

38. Surat Keterangan Selesai Melaksanakan Penelitian... 190

39. Lembar Daftar Revisi Proposal dan Skripsi Penelitian ... 191


(18)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan modal suatu bangsa dan merupakan suatu usaha yang bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan merupakan kunci pokok untuk meraih cita-cita suatu bangsa, pendidikan juga mengupayakan kualitas hidup setiap individu dan mempersiapkan individu untuk menopang dan mengikuti pesatnya laju perkembangan ilmu pengetahuan, hal ini sesuai dengan Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan : “bahwa secara umum pendidikan kejuruan

merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik untuk

bekerja dalam bidang tertentu”, selain secara demokrat pendidikan menengah kejuruan dan teknologi juga menyatakan juga bahwa : “tujuan pendidikan

kejuruan adalah membekali anak didik agar memiliki pribadi dalam bidang kejuruan tertentu sehingga yang bersangkutan mampu bekerja demi masa depan dan kesejateraan bangsa.

Berdasarkan konsep tersebut, pendidikan sebagai pemberdayaan, merupakan proses kegiatan membebaskan seseorang dari kekakuan, untuk menjadi manusia yang bertanggung jawab terhadap gagasan-gagasan, keputusan, dan tindakan-tindakannya, melalui proses pemberdayaan, seseorang dibina dan dikembangkan menjadi manusia yang memiliki visi, sadar akan


(19)

2

realita, adanya orang lain, dan memiliki keberanian dalam hidup serta menjalani kehidupan. (Nursid sumaatmadja. 2002).

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah lembaga pendidikan formal yang diharapkan dapat mengembangkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik dan melahirkan lulusan-lulusan yang professional dibidang kejuruan. Lulusan pendidikan kejuruan, diharapkan menjadi individu yang produktif, tangguh, dan memiliki kesiapan untuk menghadapi persaingan kerja.

Bila dikaitkan dengan tujuan pendidikan khususnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), maka tujuan pengajaran diarahkan untuk menciptakan manusia/tenaga kerja yang siap memasuki lapangan kerja, hal ini tertuang dalam tujuan SMK Negeri 2 Medan, yakni: membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten dalam: (1) berusaha mewujudkan lembaga pendidikan dan latihan yang berkualitas, (2) mempersiapkan peserta didik agar menjadi sumber daya manusia yang professional, mempunyai kemampuan untuk mandiri dan mampu mengisi yang ada pada dunia usaha/dunia industri/pemerintah sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kopetensi dalam program keahlian, (3) membekali peserta didik agar mempunyai kedisiplinan, keuletan dan kegigihan dalam beradaptasi dan berkompetensi pada dunia kerja sesuai dengan bidang keahlian, dan (4) membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, sosial, budaya dan seni agar mampu mengembangkan diri dikemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.


(20)

3

Berdasarkan hasil observasi awal yang peneliti lakukan, pada tanggal 10 juni 2015, melakukan wawancara kepada guru mata pelajaran dan meminta dokumen-dokumen seperti meliahat daftar ulangan harian siswa, Absensi siswa, melihat kondisi kelas, dan bertanya kepada siswa tentang metode mengajar guru yang dirasakan oleh siswa bahwa dari observasi tersebut didapatkan, Hasil Belajar Konstruksi Bangunan pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton SMK Negeri 2 Medan masih tergolong rendah dan dibutuhkan peningkatan lagi, hal ini terlihat dari nilai ulangan harian siswa kelas X Program Keahlian Konstruksi Batu Dan Beton, Seperti tabel dibawah ini :

Tabel 1.1 :Data Hasil Ulangan Harian Belajar Konstruksi Bangunan Materi Jenis,Sifat Dan Karakteristik Kayu Kelas X Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton SMK Negeri 2 Medan Semester Ganjil Tahun Ajaran 2014/2015

Tahun

Pelajaran Nilai

Skala nilai

s.d 100 Huruf

UH Keterangan Juml ah siswa Perse ntase 2014/2015

1,00–1,17 25–29 D -

-Tidak Tuntas 1,18–1,50 29,5–37,5 D+ -

-1,51–1,84 38–46 C- -

-Tidak Tuntas 1,85–2,17 46,5–54 C -

-2,18–2,50 54,5–62,5 C+ 5 14,7%

2,51–2,99 63–74,5 B- 7 20,6% Tidak Tuntas 3,00–3,17 75–79 B 18 52,9%

Tuntas 3,18–3,50 79,5–87,5 B+ 4 11,8%

3,51–3,84 88–96 A- -

-Tuntas 3,85–4,00 96,5–100 A -

-Jumlah 34 100%


(21)

4

Dari Tabel Nilai ulangan harian di atas, menunjukkan perolehan nilai Siswa masih dibahwa Keteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan oleh pihak SMK Negeri 2 Medan adalah 75. Dari hasil nilai perolehan belajar Konstruksi Bangunan program keahlian Konstruksi Batu dan Beton telah diperoleh 35,3% tidak tuntas (12 siswa), dan 64,7% tuntas (22 siswa). Dari hasil obervasi yang dilakukan oleh peneliti diperoleh data hasil belajar konstruksi bangunan masih banyak siswa yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimum, dimana terdapat 12 orang siswa yang mendapatkan nilai tidak Tuntas.

Dari hasil data tersebut dapat disimpulkan bahwa kurang aktif hal ini dikarenakan guru masih menggunakan metode konvensional yang hanya berpusat kepada guru seharusnya guru kreatif dan inovatif dalam mengelola pembelajaran, dengan demikian sesuai observasi yang dilakukan peneliti terhadap RPP buatan guru, Ternyata guru dominan menggunakan model konvensional dalam setiap perencanaan pembelajaran sebagai guru yang professional, salah satu komponen yang mampu mempengaruhi hasil belajar siswa adalah dengan diterapkannya model pembelajaran atau perencanaan pembelajran yang baik, selain pengaruh dari guru mata pelajaran, model pembelajaran ternyata memiliki pengaruh besar bagi kesuksesan peserta didik untuk meraih hasil belajar yang tinggi, sehingga diharapkan dengan model pelajaran yang baik tersebut akan berhasil memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kualitas hasil belajar siswa, baik secara kognitif, afektif


(22)

5

maupun psikomotorik, karena keberhasilan sebuah pembelajaran, tidak bisa dipungkiri juga dipengaruhi oleh model pembelajaran yang baik.

Sehingga tuntutan dari pendidikan SMK bangunan yang memiliki beberapa mata pelajaran yang harus dikuasai oleh peserta didik, salah satunya adalah konstruksi bangunan, materi Konstruksi Bangunan menuntut siswa penguasaan materi secara teoritis, sikap dan keterampilan dalam melaksanakan, merencanakan, memilih bahan dan memperbaiki bangunan, dalam mata pelajaran Konstruksi Bangunan, siswa dituntut untuk mampu memahami karakteristik bahan-bahan konstruksi batu dan beton, mengingat betapa pentingnya pelajaran ini, seseorang calon tenaga kerja menengah di jurusan bangunan diharapkan memilih kemampuan dasar yang kuat dalam bidang tersebut untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Model pembelajaran yang diterapkan seharusnya sesuai dengan tipe bidang mata pelajaran yang diajarkan, disamping itu, guru juga harus mampu mengajak siswa untuk berperan aktif, merangsang dan mengarahkan siswa, serta dapat mendorong para siswa untuk memperoleh hasil belajar yang optimal, tentu saja, guru sangat berperan penting sebagai fasilitator, motivator, inisiator serta inspirator bagi siswanya, kecakapan guru dalam memilih model dan metode yang cocok tentu juga akan sangat mempengaruhi kualitas dari hasil belajar siswa itu sendiri. Menurut Istarani (2011 : 55) mengatakan.

“Pembelajaran yang diawali dengan penyungguhan konsep atau

permasalahan yang harus dibahas dengan memberi berbagai alternative-alternatif pemecahannya disebut dengan mind mapping ialah penyampaian


(23)

6

Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan menggunakan model Peta Pikiran (mind mapping), karena mind mapping berbentuk visual alias gambar, sehingga mudah untuk dilihat, dibayangkan, ditelusuri, sebagai dasar dari penggunaan model pembelajaran mind mapping adalah konsep sebagai dasar utama berpijak dalam masalah sebagai bahan dasar pijakan yang akan dibicarakan dalam pembelajaran, dimana antara konsep dengan kenyataan tidak sama sehingga menimbulkan masalah, kenapa hal itu bisa terjadi? Itulah bahan kajian dasar dari model ini, dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut tidaklah gampang, tentunya harus memerlukan pemikiran-pemikiran dan kajian-kajian mendalam, nah, disinilah letaknya mengetahui alur pikir siswa, bila alur pikirannya bagus, maka ia akan dapat menyelesaikan permasalahan yang diajukan kepadanya, jawaban kongrit, ringkasan dan relevan dengan permasalahan yang ada, bila sesuai, maka alur pikirnya bagus dan kalau tidak sesuai berarti alur pikirnya perlu dipertajam kembali, saat anak menonton film, mereka menggunakan secara aktif kedua belah otaknya, otak kiri digunakan saat mencerna kata-kata dalam percakapan dan teks terjemahnya, memahami logika dan urutan ceritanya sehingga mereka tidak bingung dan dapat memahami jalan ceritanya, bagaimana dengan otak kanannya? Gambar, warna, irama, atau music pengiringnya serta imajinasi dan lamunan anak untuk menebak akhir ceritanya menunjukkan begitu aktifnya otak kanannya juga, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa saat anak menonton film mereka aktif menggunakan kedua belah otaknya, Lain halnya yang terjadi pada anak yang sudah kelebihan beban otak kirinya saat belajar


(24)

7

dikelas, otak kanannya tentu akan menyeimbangkanya dengan cara menggambar dan mencoret-coret apa saja yang sesuai dengan lamunannya, melamunkan sesuatu, lalu mengajak ngobrol teman duduk sebangkunya mengenai lamunannya itu, melamun apa saja, tidak konsentrasi, bosan, mengantuk, lalu tidur. Itulah kenyataan dan fakta yang terjadi.

Sudah jelas bahwa menonton film dan aktivitas yang biasanya disukai oleh anak daripada belajar, Mind mapping adalah sebuah peta atau gambar dari pikiran anak dengan demikian mind mapping bekerja sesuai dengan bahasa alami setiap anak, Apa yang muncul di benak anda kalau saya berikan informasi kepada anda tentang “INDONESIA” kebanyakkan orang adalah

muncul pikiran-pikiran seperti dibawah ini : a. Bendera merah putih

b. Budaya c. Suku d. agama

e. Garuda pancasila f. Sawah

g. laut h. Dll.

Semua hal yang diatas itulah yang dinamakan dengan pancaran pikiran seperti peta (mind mapping) tentang Indonesia, dan itulah cara kerja alami otak.


(25)

8

Menurut Sutanto Windura (2013) model mind mapping mengubah pembelajaran berbasis materi menjadi pembelajaran berbasis otak yang menuju kegeniusan siswa. “Mind Mapping dapat diartikan sebagai suatu cara untuk

mengorganisasikan dan menyajikan konsep, ide, tugas atau informasi lainnya. Dengan memperhatikan pentingnya model pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan hasil belajar Konstruksi Bangunan, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul :

“Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Peta Pikiran (Mind

Mapping) Terhadap Hasil Belajar Konstruksi Bangunan Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton Di SMK Negeri 2 Medan”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka masalah penelitian ini diidentifikasi sebagai berikut :

1. Hasil belajar konstruksi bangunan kelas X program keahlian teknik konstruksi batu dan beton SMK Negeri 2 Medan masih tergolong rendah. 2. Guru SMK Negeri 2 Medan dominan belum merangcang pembelajaran

sesuai dengan model pembelajaran yang tepat dalam mengajar.

3. Pendekatan yang dilakukan oleh guru cenderung pedekatan konvensional dimana proses belajar mengajar dikelas lebih didominasi oleh guru sehinga kegiatan pembelajaran berlangsung satu arah.


(26)

9

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, serta mempertimbangkan keterbatasan waktu dan dana serta luasnya cakupan masalah, maka masalah yang diteliti dibatasi sebagai berikut :

1. Penelitian hanya dilakukan pada siswa kelas X Program Keahlian Kontruksi Batu Dan Beton SMK Negeri 2 Medan.

2. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran mind

mapping terhadap hasil belajar Konstruksi Bangunan dibatasi pada Materi

memahami Konstruksi Bangunan yang diajarkan yaitu: jenis-jenis kayu , sifat dan karakteristik kayu sebagai bahan bangunan

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah penggunaan model pembelajaran mind mapping memberikan pengaruh yang berbeda dibandingkan dengan pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar Konstruksi Bangunan?

2. Apakah penggunaan model pembelajaran mind mapping memberikan pengaruh yang lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar Konstruksi Bangunan?


(27)

10

E. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan utama peneliti ini adalah untuk mengetahui :

1. Pengaruh penggunaan model pembelajaran mind mapping

memberikan pengaruh yang berbeda dibandingkan dengan pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar Konstruksi Bangunan.

2. Pengaruh penerapan model pembelajaran mind mapping memberikan pengaruh yang lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar Konstruksi Bangunan.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan akan memberi manfaat terhadap beberapa piak antara lain :

1. Bagi kepala sekolah SMK Negeri 2 Medan dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam memotivasi guru untuk melakukan proses pembelajaran yang efektif dan efesien dengan menggunakan model pembelajaran mind mapping

2. Sebagai bahan masukan bagi guru SMK Negeri 2 Medan khususnya guru mata pelajaran Konstruksi Bangunan dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam mengguasai materi pelajaran.

3. Bagi siswa memberikan informasi, seberapa besar pengaruh penggunaan model pembelajaran mind mapping terhadap hasil belajar Konstruksi Bangunan.


(28)

11

4. Bagi mahasiswa melatih dan menambah pengalaman bagi mahasiswa dalam pembuatan karya ilmiah sebagai bahan refrensi bagi peneliti lain yang ingin meneliti dengan topik yang sama.


(29)

64

BAB V

KESIMPULAN , IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil belajar konstruksi bangunan yang menggunakan model pembelajaran

Mind Mapping dan model pembelajaran konvensional menunjukkan perbedaan, hal ini terlihat pada uji hipotesis ANAVA Fo>F5% untuk Pre-test dan Post-test, Uji hipotesis data pre-test diperoleh Fhitung = 0,072 dan F tabel= 3,98 disimpulkan bahwa ada perbedaan secara nyata untuk kedua model pembelajaran tersebut sebelum diberi perlakuan dan untuk uji hipotesis data post-test diperoleh Fhitung = 8,032 dan F tabel= 3,98, disimpulkan bahwa Penggunaan model Pembelajaran Mind Mapping memberi pengaruh yang berbeda terhadap hasil belajar Konstruksi Bangunan pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Medan Tahun Pelajaran 2015/2016.

2. Penggunaan model Pembelajaran Mind Mapping memberi pengaruh yang lebih baik terhadap hasil belajar Konstruksi Bangunan pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Medan Tahun Pelajaran 2015/2016. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil uji hipotesis diperoleh thitung = 2,836 dan ttabel = 1,673, sehingga thitung > ttabel, maka Ha yaitu Hasil belajar siswa yang diajar dengan Model Pembelajaran Mind

Mapping pada mata pelajaran Konstruksi Bangunan yang memberi pengaruh


(30)

65

Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Medan T.P. 2015/2016 diterima dan H0Hasil belajar siswa yang diajar dengan Model Pembelajaran Mind Mapping pada mata pelajaran Konstruksi Bangunan tidak memberi pengaruh yang berbeda jika dibandingkan dengan Konvensional pada siswa kelas X Program Keahlian Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Medan T.P. 2015/2016 ditolak.

B. Implikasi

Hasil kesimpulan menyatakan bahwa siswa yang diajar dengan menggunakan model Pembelajaran Mind Mapping memperoleh hasil belajar Konstruksi Bangunan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Terujinya hipotesis tersebut dijadikan sebagai landasan bagi guru khususnya guru mata pelajaran Kontruksi Bangunan dalam melaksanakan proses pembelajaran pada pokok bahasan Jenis, Sifat dan Karakteristik Kayu. Dengan model Pembelajaran Mind

Mapping menstimulasi potensi yang dimiliki siswa untuk dieksplorasikan

terhadap pengetahuan yang akan diterima. Memaksimalkan potensi siswa tersebut akan merangsang siswa mencari jawaban atas permasalahan dalam pembelajaran dengan difasilitasi oleh guru, dan pengintegrasian pengetahuan yang sudah ada terhadap pengetahuan baru melalui proses pemecahan masalah.

Penerapan model pembelajaran Mind Mapping memberi pengaruh yang lebih baik, dimana kelas berfungsi sebagai tempat berdiskusi hasil pembuatan peta konsep yang melibatkan siswa secara penuh dalam proses pembelajaran. Siswa


(31)

66

yang akan dipelajarinya. Belajar dalam Mind Mapping mengkombinasikan keunggulan model pembelajaran Mind Mapping dan model pembelajaran individual, model pembelajaran ini dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar siswa secara individual. Oleh karena itu kegiatan pembelajarannya lebih banyak digunakan untuk pemecahan masalah. Ciri khas pada model pembelajaran Mind

Map ini adalah setiap siswa secara individual belajar model pembelajaran yang

sudah di persiapkan oleh guru. Hasil belajar individual dibawa ke kelompok – kelompok untuk didiskusikan dan saling dibahas oleh anggota kelompok, dan semua anggota kelompok bertanggung jawab atas keseluruhan jawaban sebagai tanggung jawab bersama. Dengan demikian keaktifan di dalam belajar dapat mempermudah untuk menemukan sendiri materi yang dipelajarinya, hal tersebut terlihat dari keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran Maind Mapping.

Secara aplikatif, guru mata pelajaran Konstruksi Bangunan harus senantiasa menyiapkan diri dalam mengantisipasi segala bentuk penyelesaian masalah belajar yang dialami siswa yang pada akhirnya memberikan respon terhadap hasil belajar yang diperoleh siswa.

Melihat karakteristik dari Konstruksi Bangunan, maka seorang guru dituntut untuk dapat melaksanakan pembelajaran yang melibatkan siswa secara menyeluruh dengan mengeksplorasi pengetahuan awal siswa dan potensi siswa dalam pembelajaran. Kapasitas dan pendekatan guru dalam mengetahui karakteristik siswa memberikan izin bagi guru untuk memimpin, menuntun dan


(32)

67

memudahkan perjalanan siswa menuju ilmu pengetahuan yang lebih luas yang akan sangat berpengaruh bagi hasil belajar siswa.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan maka peneliti memberi saran beberapa hal sebagai berikut :

1. Bagi Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Medan

Kepala Sekolah hendaknya memfasilitasi kepada guru-guru mata pelajaran agar mengadakan pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan model pembelajaran Karena kegiatan ini sangat bermanfaat khususnya bagi sekolah, maka diharapkan mendukung pelaksanaan secara berkesinambungan sebagai referensi yang dapat digunakan oleh guru mata pelajaran lain.

2. Bagi Guru

Dalam kegiatan belajar mengajar guru diharapkan menjadikan model pembelajaran Mind Mapping sebagai suatu alternatif dalam mata pelajaran Konstruksi Bangunan agar siswa lebih mudah mengingat dan lebih mudah mencatat. Guru diharapkan mampu menjadi fasilitator yang terus-menerus membimbing siswa dalam membangun sendiri pengetahuan dalam menyelesaikan permasalahan materi pembelajaran.


(33)

68

3. Bagi Siswa

Model pembelajaran Mind Mapping ini dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar siswa secara individual. Oleh karena itu kegiatan pembelajarannya lebih banyak digunakan untuk pemecahan masalah dan kebosanan dalam belajar, siswa diharapkan dapat menggali kemampuan individu yang dimiliki dan mengembangkan rasa kepercayaan diri. Dengan demikian siswa diharapkan memiliki keaktifan belajar yang tinggi di dalam menerima suatu materi pelajaran dengan konsep pembelajaran model Mind mapping, hal ini akan berdampak positif bagi hasil belajar siswa itu sendiri.

4. Bagi Peneliti

Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model pembelajaran Mind Mapping, disarankan mencari materi lain agar dapat membandingkan materi yang paling cocok untuk model pembelajaran Mind Mapping.


(34)

DAFTAR PUSTAKA

Andrianto. 2012. Pengaruh Penggunaan Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar

Menggambar Konstruksi Bangunan Siswa Kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Binjai Tahun Ajaran 2010/2011,

Arikunto, Suharsimi. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.

Frick, Heinz. 1980. Ilmu Konstruksi Bangunan 1. Yogyakarta: Kanisius. Istarani, 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada

Jambak N. Ira. 2013. pengaruh model pembelajaran mind mapping terhadap hasil

belajar merakit personal computer (MPC) pada siswa kelas X bidang keahlian teknik computer jaringan Di SMK Negeri 1 Kutalimbaru T.A 2013/2014

Lumbantoruan, S Benget. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Peta Pikiran

(Mind Mapping) Terhadap Hasil Belajar Ilmu Bahan Bangunan Kelas X Program Keahlian Konstruksi Batu Dan Beton SMK Negeri 1Lintongnihuta T.A 2014/2015

Matondang, Zulkifli. 2012. Konstruksi Bangunan Gedung. Medan: Unimedpress Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta : Kencana.

Siregar, Eveline dan Hartini Nara. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor : Ghalia Indonesia.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta.

Sudjana. 1992. Edisi Ke 5 Metode Statistika Untuk Bidang :Biologi, Farmasi,

Industri, Kedokteran, Pendidikan ,Sosiologi, Psikologi, Teknik.

Bandung: Tarsito.

Sumaatmadja, H. Nursid. 2002. Pendidikan Pemanusiaan Manusia Manusiawi. Bandung: Alfabeta.

Surbakti, H. Jhon. 2015. penerapan model pembelajaran mind mapping untuk


(35)

70

program keahlian teknik konstruksi batu dan beton tahun ajaran 2014/2015,

UUR. 1. No. 20 Tahun 2003,


(1)

Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Medan T.P. 2015/2016 diterima dan H0Hasil belajar siswa yang diajar dengan Model

Pembelajaran Mind Mapping pada mata pelajaran Konstruksi Bangunan tidak memberi pengaruh yang berbeda jika dibandingkan dengan Konvensional pada siswa kelas X Program Keahlian Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Medan T.P. 2015/2016 ditolak.

B. Implikasi

Hasil kesimpulan menyatakan bahwa siswa yang diajar dengan menggunakan model Pembelajaran Mind Mapping memperoleh hasil belajar Konstruksi Bangunan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Terujinya hipotesis tersebut dijadikan sebagai landasan bagi guru khususnya guru mata pelajaran Kontruksi Bangunan dalam melaksanakan proses pembelajaran pada pokok bahasan Jenis, Sifat dan Karakteristik Kayu. Dengan model Pembelajaran Mind Mapping menstimulasi potensi yang dimiliki siswa untuk dieksplorasikan terhadap pengetahuan yang akan diterima. Memaksimalkan potensi siswa tersebut akan merangsang siswa mencari jawaban atas permasalahan dalam pembelajaran dengan difasilitasi oleh guru, dan pengintegrasian pengetahuan yang sudah ada terhadap pengetahuan baru melalui proses pemecahan masalah.

Penerapan model pembelajaran Mind Mapping memberi pengaruh yang lebih baik, dimana kelas berfungsi sebagai tempat berdiskusi hasil pembuatan peta konsep yang melibatkan siswa secara penuh dalam proses pembelajaran. Siswa didorong untuk beraktivitas mempelajari materi pelajaran sesuai dengan topik


(2)

66

yang akan dipelajarinya. Belajar dalam Mind Mapping mengkombinasikan keunggulan model pembelajaran Mind Mapping dan model pembelajaran individual, model pembelajaran ini dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar siswa secara individual. Oleh karena itu kegiatan pembelajarannya lebih banyak digunakan untuk pemecahan masalah. Ciri khas pada model pembelajaran Mind Map ini adalah setiap siswa secara individual belajar model pembelajaran yang sudah di persiapkan oleh guru. Hasil belajar individual dibawa ke kelompok –

kelompok untuk didiskusikan dan saling dibahas oleh anggota kelompok, dan semua anggota kelompok bertanggung jawab atas keseluruhan jawaban sebagai tanggung jawab bersama. Dengan demikian keaktifan di dalam belajar dapat mempermudah untuk menemukan sendiri materi yang dipelajarinya, hal tersebut terlihat dari keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran Maind Mapping.

Secara aplikatif, guru mata pelajaran Konstruksi Bangunan harus senantiasa menyiapkan diri dalam mengantisipasi segala bentuk penyelesaian masalah belajar yang dialami siswa yang pada akhirnya memberikan respon terhadap hasil belajar yang diperoleh siswa.

Melihat karakteristik dari Konstruksi Bangunan, maka seorang guru dituntut untuk dapat melaksanakan pembelajaran yang melibatkan siswa secara menyeluruh dengan mengeksplorasi pengetahuan awal siswa dan potensi siswa dalam pembelajaran. Kapasitas dan pendekatan guru dalam mengetahui karakteristik siswa memberikan izin bagi guru untuk memimpin, menuntun dan


(3)

memudahkan perjalanan siswa menuju ilmu pengetahuan yang lebih luas yang akan sangat berpengaruh bagi hasil belajar siswa.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan maka peneliti memberi saran beberapa hal sebagai berikut :

1. Bagi Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Medan

Kepala Sekolah hendaknya memfasilitasi kepada guru-guru mata pelajaran agar mengadakan pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan model pembelajaran Karena kegiatan ini sangat bermanfaat khususnya bagi sekolah, maka diharapkan mendukung pelaksanaan secara berkesinambungan sebagai referensi yang dapat digunakan oleh guru mata pelajaran lain.

2. Bagi Guru

Dalam kegiatan belajar mengajar guru diharapkan menjadikan model pembelajaran Mind Mapping sebagai suatu alternatif dalam mata pelajaran Konstruksi Bangunan agar siswa lebih mudah mengingat dan lebih mudah mencatat. Guru diharapkan mampu menjadi fasilitator yang terus-menerus membimbing siswa dalam membangun sendiri pengetahuan dalam menyelesaikan permasalahan materi pembelajaran.


(4)

68

3. Bagi Siswa

Model pembelajaran Mind Mapping ini dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar siswa secara individual. Oleh karena itu kegiatan pembelajarannya lebih banyak digunakan untuk pemecahan masalah dan kebosanan dalam belajar, siswa diharapkan dapat menggali kemampuan individu yang dimiliki dan mengembangkan rasa kepercayaan diri. Dengan demikian siswa diharapkan memiliki keaktifan belajar yang tinggi di dalam menerima suatu materi pelajaran dengan konsep pembelajaran model Mind mapping, hal ini akan berdampak positif bagi hasil belajar siswa itu sendiri.

4. Bagi Peneliti

Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model pembelajaran Mind Mapping, disarankan mencari materi lain agar dapat membandingkan materi yang paling cocok untuk model pembelajaran Mind Mapping.


(5)

69

Menggambar Konstruksi Bangunan Siswa Kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Binjai Tahun Ajaran 2010/2011, Arikunto, Suharsimi. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi

Aksara

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.

Frick, Heinz. 1980. Ilmu Konstruksi Bangunan 1. Yogyakarta: Kanisius. Istarani, 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada

Jambak N. Ira. 2013. pengaruh model pembelajaran mind mapping terhadap hasil belajar merakit personal computer (MPC) pada siswa kelas X bidang keahlian teknik computer jaringan Di SMK Negeri 1 Kutalimbaru T.A 2013/2014

Lumbantoruan, S Benget. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Peta Pikiran (Mind Mapping) Terhadap Hasil Belajar Ilmu Bahan Bangunan Kelas X Program Keahlian Konstruksi Batu Dan Beton SMK Negeri 1Lintongnihuta T.A 2014/2015

Matondang, Zulkifli. 2012. Konstruksi Bangunan Gedung. Medan: Unimedpress Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta : Kencana.

Siregar, Eveline dan Hartini Nara. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor : Ghalia Indonesia.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta.

Sudjana. 1992. Edisi Ke 5 Metode Statistika Untuk Bidang :Biologi, Farmasi, Industri, Kedokteran, Pendidikan ,Sosiologi, Psikologi, Teknik. Bandung: Tarsito.

Sumaatmadja, H. Nursid. 2002. Pendidikan Pemanusiaan Manusia Manusiawi. Bandung: Alfabeta.

Surbakti, H. Jhon. 2015. penerapan model pembelajaran mind mapping untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar dasar kompetensi kejuruan memahami bahan bangunan pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Binjai


(6)

70

program keahlian teknik konstruksi batu dan beton tahun ajaran 2014/2015,

UUR. 1. No. 20 Tahun 2003,


Dokumen yang terkait

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU BAHAN BANGUNAN PADA SISWA KELAS X TEKNIK KONSTRUKSI BATU DAN BETON SMK NEGERI 2 BINJAI.

0 3 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BANGUNAN SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMK NEGERI 1 STABAT TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 1 26

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BANGUNAN SISWA PROGRAM KEAHLIAN KBB SMK NEGERI 2 MEDAN.

0 4 33

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU BAHAN BANGUNAN KELAS X SMK NEGERI 1 MERDEKA BERASTAGI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN.

0 4 27

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BANGUNAN PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

0 3 27

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR ILMU BANGUNAN GEDUNG SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSI BATU DAN BETON SMK NEGERI 2 PEMATANGSIANTAR.

0 3 21

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BANGUNAN SISWA KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK N 1 PERCUT SEI TUAN.

1 6 27

HUBUNGAN ANTARA FASILITAS BENGKEL BANGUNAN DAN MINAT BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR PRAKTEK BATU PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN KONSTRUKSI BATU DAN BETON SMK NEGERI 2 PEMATANGSIANTAR.

0 1 16

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MENGIDENTIFIKASI ILMU BANGUNAN GEDUNG SISWA KELAS X KEAHLIAN KONSTRUKSI BANGUNAN SMK NEGERI 2 MEDAN.

0 1 31

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DASAR KOMPETENSI KEJURUAN MEMAHAMI BAHAN BANGUNAN PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 BINJAI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSI BATU DAN BETON TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 4 39