commit to user
BAB II LANDASAN TEORI
A. TINJUAN PUSTAKA
1. Metode pembelajaran Diskusi
a. Pengertian Metode Diskusi
Diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik
kelompok – kelompok siswa untuk mendapatkan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan
atau menyusun berbagai alternatif pemecahan atas suatu masalah Hasibuan, 2009 : 20 .
Metode diskusi adalah suatu cara mengajar yang dicirikan oleh suatu keterikatan pada suatu topik atau pokok pernyataan
atau problem dimana para peserta diskusi dengan jujur berusaha untuk mencapai atau memperoleh suatu keputusan atau
pendapat yang disepakati bersama Kiranawati, 2007 b.
Jenis – Jenis Diskusi Ada beberapa jenis metode diskusi antara lain: whole group,
buzz group, panel,sindicate group, brain storming group, symposium, informal debate, colloquim, dan fish bowl
Hasibuan, 2009 : 20 – 22 .
commit to user
c. Kegunaan Metode Diskusi
Diskusi sebagai metode mengajar lebih cocok dan diperlukan apabila pendidik Guru hendak :
1 Memanfaatkan berbagai kemampuan yang ada pada siswa
Memberikan kesempatan pada siswa untuk menyalurkan kemampuannya.
2 Memberikan kesempatan pada siswa untuk menyalurkan
kemampuannya. 3
Membantu siswa berfikir kritis. 4
Membantu siswa belaja menilai kemampuan dan peranan diri sendiri maupun teman – temannya orang lain .
5 Membantu siswa menyadari dan mampu merumuskan
berbagai masalh yang “dilihat “, baik dari pengalaman sendiri maupun dari pelajaran sekolah.
6 Mengembangkan motivasi untuk belajar lebih lanjut
Hasibuan, 2009 : 23 – 24 . 2.
Buzz Group Discussion a.
Pengertian Buzz Diskusi Menurut J.J Hasibuan tahun 2009 dalam bukunya proses belajar
mengajar menyebutkan : satu kelompok besar dibagi menjadi beberapa kelompok kecil terdiri atas 4 – 5 orang.tempat diatur
agar siswa dapat berhadapan muka dan bertukar pikiran dengan mudah. Diskusi diadakan ditengah pelajaran atau diakhir dengan
commit to user
maksud menajamkan kerangka bahan pelajaran, memperjelas bahan pelajaran atau menjawab pertanyaan – pertanyaan.
b. Kelebihan Buzz Diskusi
Kelebihan metode
buzz diskusi memiliki menurut Bintu Nahel
2011 antara lain : mendorong peserta yang malu-malu, menciptakan suasana yang menyenangkan dan memungkinkan
pembagian tugas kepemimpinan, menghemat waktu, memupuk kepemimpinan,memungkinkan pengumpulan pendapat,dapat
dipakai bersama metode lainnya,memberi variasi. Menurut Djamaraah 2006: 88 kelebihan metode diskusi adalah
merangsang kreativitas anak didik dalam membentuk ide, gagasan, mengembangkan sikap menghargai pendapat orang lain,
memperluas wawasan. c.
Kekurangan buzz diskusi Kekurangan metode buzz diskusi antara lain : kemungkinan
kelompok terdiri dari orang – orang yang tidak tahu apa – apa, dapat memboroskan waktu, terutama bila terjadi hal – hal negatif,
perlu belajar apabila ingin memperoleh hasil yang maksimal, kemungkinan mendapatkan pemimpin yang lemah, laporan hasil
diskusi kemungkinan tidak tersusun dengan baik Djamarah,2006 : 88 .
d. Penggunaan Metode Buzz Diskusi : dalam sastra indonesia
menyebutkan antara lain adalah untuk mengembangkan sikap
commit to user
atau tujuan – tujuan pengajaran yang bersifat efektif, untuk tujuan yang bersifat analisis. Menurut Hasibuan 2009 : 22-23
metode ini digunakan untuk membantu siswa berfikir kritis ,membantu siswa menyadari dan merumuskan berbagai masalah
yang dilihat dari pengalaman sendiri maupun dari pelajaran sekolah, mengembangkan motivasi untuk belajar lebih lanjut.
e. Langkah – Langkah Penggunaan Metode Buzz Diskusi.
1 Guru mengemukakan masalah yang akan didiskusikan
2 Dengan pimpinan guru siswa membentuk kelompok –
kelompok dan memilih pimpinan kelompok. 3
Para siswa berdiskusi dalam kelompoknya masing – masing. 4
Tiap kelompok melaporkan hasil diskusinya, guru memberi penjelasan.
5 Akhirnya siswa mencatat hasil diskusi Sastra Indonesia,
2010. f.
Komponen Buzz Diskusi Dalam diskusi kelompok kecil terdapat empat komponen yaitu,
fasilitator ketua diskusi kelompok besar, moderator atau juru bicara ketua diskusi kelompok kecil,penulis atau sekertaris, dan
anggota. Tugas setiap komponen akan diuraikan sebagai berikut: 1
Fasilitator ketua diskusi kelompok besar Fasilitator ini bisa dosen, guru, atau seseorang yang ditunjuk
langsung oleh dosen untuk menjadi pemimpin diskusi.
commit to user
Fasilitator bertugas antara lain: membagi kelompok- kelompok kecil, menentukan permasalahan yang akan
didiskusikan, memandu diskusi besar, mengatur ketertiban dan efisiensi waktu.
2 Moderator atau juru bicara ketua diskusi kelompok kecil
Moderator atau juru bicara ini sekaligus berperan sebagai ketua dalam diskusi tiap kelompok. Ia harus bisa mengatur
ketertiban dan efisiensi waktu agar diskusi berjalan lancar. Selain itu juga melaporkan hasil diskusi dalam diskusi besar.
3 Penulis atau sekertaris
Penulis atau sekertaris tidak diperlukan dam kelompok kecil. Tugas penulis adalah : mencatat waktu dan acara diskusi,
mencatat nama-nama yang berbicara, bertanya, mengajukan usul atau pendapat dalam diskusi, mencatat semua
pertanyaan, usul dan pendapat dari peserta diskusi kelompok, mencatat masalah yang belum terpecahkan dalam diskusi,
membuat kesimpulan dan membacakannya. 4
Anggota diskusi Tugas dan peranan setiap anggota cukup berfariasi. Setiap
anggota memainkan satu peranan dalam satu saat dan peranan ini tidak selalu tetap sama. Peranan anggota diskusi
antara lain sebagai berikut: sebagai penanya: menanyakan keterangan-keterangan untuk mencari penjelasan suatu
commit to user
pernyataan atau untuk memancing pendapat.Pemberi informasi: memberikan fakta-fakta dari hasil pengalaman
skemata atau pengetahuan dari bacaan. Penyumbang pendapat: menegaskan pendapatnya mengenai suatu
persoalan dan mengusahakan agar kelompok searah dengan pendapatnya. Penilai : meneliti kekurangan-kekurangan dari
jawaban atau pendapat yang dikemukakan. Penjelas : berusah menegaskan lebih lanjut pendapat rekan yang dipandang
kurang jelas. Pemikir kreatif: berusaha mendapatkan pemecahan yang dapat mencakup kebenaran dari semua yang
dikemukakan dengan mempertimbangkan pendapat yang ada. Penggerak: berusaha mengemukakan ide-ide baru dan
kegiatan-kegiatan baru yang menyegarkan sekaligus berusaha memajukan kelompok. Sastra Indonesia, 2010 .
3. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar :
Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar
merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar Indra Munawar, 2009 .
Menurut Sudjana kemampuan-kemampuan yang dimiliki seorang siswa setelah ia menerima perlakukan dari pengajar guru
Adesanjaya, 2011 .
commit to user
b. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Faktor Internal meliputi faktor biologis keadaan jasmani yang perlu diperhatikan, pertama kondisi fisik yang normal atau tidak
memiliki cacat sejak dalam kandungan sampai sesudah lahir. Kondisi fisik normal ini terutama harus meliputi keadaan otak,
panca indera dan faktor psikologis segala hal yang berkaitan dengan kondisi mental seseorang..
Faktor Eksternal meliputi faktor lingkungan keluarga, faktor lingkungan sekolah ,faktor lingkungan masyarakat
Techonly,2009. c.
Ruang Lingkup Acuan Penilaian Hasil Belajar Hasil belajar peserta didik dapat di klasifikasikan dalam 3 ranah
yaitu : Kognitif pengetahuan atau yang mencakup kecerdasan bahasa dan kecerdasan logika – matematika, Afektif sikap dan
nilai atau yang mencakup kecerdasan antarpribadi dan kecerdasan intrapribadi, dengan kata lain kecerdasan emosional,
Psikomotorik keterampilan atau yang mencakup kecerdasan kinestetik, kecerdasan visual-spasial, dan kecerdasan musikal
Techonly, 2009
commit to user
d. Tingkatan Pengetahuan
Tingkat pengetahuan dalam domain kognitif memiliki 6 tingkatan
: 1
Tahu Know diartikan sebagai mengingat sesuatu materi yang di pelajari sebelumnya. Tahu merupakan tingkatan yang
paling rendah karena tingkatan ini mengingat kembali recall terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang
dipelajari. 2
Memahami comprehension suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat
menginterpretasikan materi tersebut secara benar. 3
Aplikasi application suatu kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi
sebenarnya real . 4
Analisis analysis merupakan kemampuan untuk menjabarkan materi atau susunan obyek kedalam komponen –
komponen tetapi masih didalam suatu stimulator organisasi dari kata kerja dapat menyusun, merencanakan, meringkas,
menyesuaikan, suatu teori yang sudah ada. 5
Menciptakan creat kemampuan menciptakan sesuatu yang belum pernah ada menjadi sebuah materi yang terstruktur
commit to user
6 Evaluasi evaluation berkaitan dengan kemampuan untuk
melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek. Notoadmodjo, 2003 .
4. Materi ASKEB 1 Tanda bahaya kehamilan dini
a. Tanda Bahaya Kehamilan Trimester 1 meliputi :
perdarahan, nyeri perut bagian bawah, hipertensi gravidarum. 1
Perdarahan a
Abortus adalah
berakhirnya suatu
kehamilan oleh akibat – akibat tertentu sebelum kehamilan
tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum mampu
untuk hidup
diluar kandungan
Sarwono, 2007 : 145 . 1
Abortus imminens Abortus imminens adalah peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus pada
kehamilan sebelum 20 minggu, di mana hasil konsepsi masih dalam uterus, dan tanpa adanya
dilatasi serviks. 2
Abortus insipiens adalah peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus pada kehamilan sebelum 20
minggu, dengan adanya dilatasi serviks uteri yang meningkat, tetapi hasil konsepsi masih berada di
dalam uterus.
commit to user
3 Abortus inkompletus adalah pengeluaran sebagian
janin pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa tertinggal dalam uterus.
4 Abortus kompletus adalah terjadinya pengeluaran
lengkap seluruh jaringan konsepsi sebelum usia kehamilan 20 minggu.
5 Perdarahan pada kehamilan muda disertai dengan
retensi hasil konsepsi yang telah mati hingga 8 minggu lebih.
b Kehamilan mola hamil anggur
Berupa tumor jinak yang terjadi sebagai akibat dari kegagalan pembentukan
bakal janin sehingga terbentuklah jaringan permukaan membran vili yang
mirip gerombolan anggur. Tanda gejalanya kadar HCG positif , uterus melunak dan berkembanh lebih cepat dari
usia kehamilan, tidak dijumpai adanya janin, kavum uteri hanya berisi jaringan seperti rangkaian buah
anggur, saat USG ada gambaran seperti badai salju. Penanganannya adalah evakuasi mola secepatnya dan
dilakukan pemeriksaan ulang secara teratur. c
Kehamilan Ektopik Kehamilan ektopik adalah suatu kehamilan dimana sel
telur yang dibuahi berimplantasi dan tumbuh diluar
commit to user
endometrium kavum uteri. Kehamilan ektopik dapat mengalami abortus atau ruptur pada dinding tuba dan
peristiwa ini disebut sebagai kehamilan ektopik terganggu. Tanda gejala yang muncul antara lain nyeri
abdoment dan nyeri tekan pelvic atau nyeri goyang porsio, spotting perdarahan pervagina, tekanan darah
dan nadi meningkat, syok hipovolemia, massa pelvic hematokel pelvi
. Penanganan yang dilakukan dengan tindakan operatif.
2 Hipertensi dalam kehamilan
a Hipertensi kronik jika terjadi hipertensi sebelum
kehamilan 20 minggu. b
Superimposed pre eclamsia memiliki tanda dan gejala hipertensi kronik disertai proteinuria dan tanda lain
preeklamsia. c
Pre eklamsia ringan memiliki tanda tekanan sistole 140 mmHg kenaikan 30 mmHg, diastole 90 mmHg
kenaikan 15mmHg, protein urin 0,3 gl dalam 24 jam lebih dari 1 g dl pada urin sembarang , oedema
menetap jari, tangan, mata d
Pre eklamsia berat memiliki tanda sistolik ≥ 160
mmHg, diastolik ≥ 110 mmHg, oliguria 500 cc 24
jam, protein urine 3 g l, nyeri kepala yang hebat dan
commit to user
atau gangguan visus nyeri epigastrum e
Eklamsia adalah gejala hipertensi, odema, protein urine disertai kejang
3 Nyeri perut bagian bawah
Nyeri perut bagian bawah yang mengancam jiwa adalah nyeri hebat, menetap, tidak hilang meskipun telah istirahat. Hal ini
bisa terjadi pada apendisitis, kehamilan ektopik, abortus, penyakit radang panggul, persalinan preterm, infeksi saluran
kemih. b.
Kompetensi Dasar Yang Harus Dicapai Pada Pokok Bahasan Tanda Bahaya Kehamilan Trimester 1 adalah mampu
melaksanakan deteksi dini terhadap komplikasi ibu dan janin C3 .
B. KERANGKA KONSEP