kepada responden
24
yaitu guru pendidikan Agama Islam di SMA
Muhammadiyah 3
Surakarta tentang
peranannya dalam
peningkatan pendidikan Islam. c.
Dokumentasi yaitu sumber- sumber sekunder yang mencakup
semua informasi berupa tulisan, gambar, rekaman suara, serta
tentang fenomena kejadian yang tersedia
25
di SMA
Muhammadiyah 3 Surakarta.
Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
metode analisis
deskriptif kualitatif, yaitu setiap perolehan data baik visual maupun
audio diterjemahkan melalui kalimat obyektif sesuai dengan klasifikasi
masing-masing data berupa kegiatan- kegiatan yang terjadi dilapangan
untuk ditarik sebuah kesimpulan.
26
Metode induktif
secara teknis
meninjau fakta atau kenyataan yang diperoleh
dilapangan kemudian
24
M. Sodiq, Metodologi Penelitian Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2003,
hlm. 60.
25
Ibid.
26
Nusa Putra, Metode Penelitian Kualitatif Pendidikan Jakarta: Rajawali
Pers, 2012, hlm. 43.
dikaitkan dengan
kajian toritik
kemudian melakukan pengolahan analisis.
Kemudian membuat
kesimpulan berdasarkan teori mana yang sesuai dengan fakta yang terjadi
tentang kontribusi guru pendidikan agama Islam dalam peningkatan
Pendidikan Islam
di SMA
Muhammadiyah 3 Surakarta.
HASIL PENELITIAN
DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan data
yang diperoleh
penulis dari
hasil observasi,
wawancara, dan
dokumentasi yang telah dipaparkan pada Bab IV, perlu adanya analisis
mengenai:.
A. Kontribusi Guru Pendidikan
Agama Islam
dalam Peningkatan Pendidikan Islam
SMA Muhammadiyah
3 Surakarta
Guru Pendidikan
Agama Islam di SMA Muhammadiyah 3
Surakarta memiliki kontribusi yang penting dalam peningkatan
pendidikan Islam. Di dalam teori kontribusi
khususnya yang
membahas konsep dasar guru sudah
dijelaskan bahwa
kontribusi guru yaitu tugas utama
dalam membimbing
untuk mencapai kedewasaan.
Teori konsep dasar guru di dalam bukunya Munif Chatib
yang ditulis
oleh Anies
Baswedan, mencakup
kepengajaran pedagogi yang mana guru harus menguasai
perkembangan ilmu
kepengajaran, dan kepemimpinan yang
mana guru
harus memberikan contoh dan motivasi
kepada siswa. Sementara pada data ditemukan kontribusi guru
Pendidikan Agama Islam adalah mengajar, mendidik, melatih dan
memberikan contoh. Kontribusi tersebut sesuai dengan fungsi
guru.
27
Hal tersebut diwujudkan dalam berbagai kegiatan yang
diselenggarakan SMA
Muhammadiyah 3 Surakarta.
28
Adapun jenis kegiatan yang diselenggarakan guru Pendidikan
Agama Islam sebagai berikut: 1 kegiatan pembelajaran di kelas
yang terdiri dari mata pelajaran pendidikan
akhlak, aqidah,
ibadah, al-
Qur’an,
27
Dikutip pada hlm. 10-11.
28
Dikutip pada hlm. 30-32.
kemuhammadiyahan, bahasa arab 2 kegiatan keagamaan yang
terdiri dari shalat dhuha, shalat berjama’ah, kultum, Intensif
Membaca dan Menulis al- Qur’an
IMMA, dan shalat Jum’at 3 kegiatan ekstrakurikuler yang
terdiri dari Hizbul Watan. Pelaksanaan
berbagai kegiatan tersebut sejalan dengan
tujuan pendidikan Islam,
29
yaitu mengubah tingkah laku siswa,
mengembangkan potensi siswa, memberikan pengetahuan kepada
siswa, dan siswa diharapkan mampu untuk mempraktikkan
pendidikan Islam dalam sehari- hari serta mengajak siswa SMA
Muhammadiyah 3
Surakarta untuk menjalankan ajaran agama
Islam sesuai dengan sumber pendidikan Islam,
30
diantaranya al-
Qur’an, Sunnah,
Sejarah Islam, Pendapat Sahabat. Hal ini
sesuai dengan visi dan misi SMA Muhammadiyah 3 Surakarta
31
yakni mewujudkan
pribadi muslim yang berakhlak mulia
dan unggul.
29
Dikutip pada hlm. 17-18.
30
Dikutip pada hlm. 16-17.
31
Dikutip pada hlm. 26-27.
Dalam teori pendidikan Islam seperti
yang diungkapakan
Naquib Al-Attas bahwa tidak dapat disebut pengajaran apabila
di dalamnya tidak ditanamkan sesuatu. Sementara pada data
ditemukan bahwa
siswa memperoleh
pengajaran, pendidikan, latihan dan contoh
sehingga siswa
dapat menjalankan aktivitas di sekolah
sesuai dengan tata tertib SMA Muhammadiyah 3 Surakarta.
32
Kegiatan pendidikan yang diselenggarakan
SMA Muhammadiyah
3 Surakarta
disesuaikan dengan
aturan pemerintah. Guru pendidikan
agama Islam berusaha tetap istiqamah dalam mendidik siswa
SMA Muhammadiyah
3 Surakarta agar terus berkembang
untuk mewujudkan
tujuan pendidikan Islam.
B. Faktor Pendukung dan Faktor