Uji Validitas Pengujian Instrumen Penelitian

Soni Setiawan S, 2015 PENGARUH PELATIHAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI CV SINAR KARTIKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.2.3.2. Metode Dokumentasi

Menurut Arikunto 2002, hlm. 236 Metode dokumentasi adalah suatu metode pengumpulan data dengan mencari data mengenai hal-hal variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, dokumentasi, peraturan-peraturan, notulen rapat, agenda dan sebagainya. Metode dokumentasi untuk memperoleh data resmi mengenai tingkat Produktivitas kerja karyawan, serta penerapana Pelatihan pada CV. Sinar Kartika Sumedang.

1.2.4. Pengujian Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto 2002, hlm. 160 “Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan dari variabel yang diteliti secara tepat”. Instrumen sebagai alat pengumpulan data sangatlah perlu diuji kela yakannya, karena akan menjamin bahwa data yang dikumpulkan tidak bias. Pengujian instrumen ini dilakukan melalui pengujian validitas dan reabilitas. Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur dalam penelitian ini.

1.2.4.1. Uji Validitas

Suharsimi Arikunto 2006, hlm. 168 mengatakan bahwa: “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesasihan sesuatu instrument. Suatu instrument yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah”. Uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kevalidan dari suatu instrument, artinya bahwa instrument yang dipakai benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Formula yang digunakan untuk tujuan ini adalah rumus Korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson, yaitu: ∑ ∑ ∑ √ ∑ ∑ } ∑ ∑ } Soni Setiawan S, 2015 PENGARUH PELATIHAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI CV SINAR KARTIKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Suharsimi Arikunto, 2006, hlm. 183 Keterangan: = Korelasi antara variabel X dan Y X = Jumlah skor tiap item dari seluruh responden uji coba Y = Jumlah skor total seluruh item dari keseluruhan responden uji coba ∑X = Jumlah skor tiap butir angket dari tiap responden ∑Y = Jumlah skor total butir angket dari tiap responden N = Banyaknya data Langkah-langkah yang dilakukan dalam uji validitas instrumen angket tersebut adalah sebagai berikut: 1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya. 2. Mengumpulkan data hasil uji instrumen. 3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembarandata yang terkumpul, temasuk memeriksa kelengkapan pengisian item angket. 4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yangdiperoleh untuk memudahkan perhitungan dan pengolahan data selanjutnya. 5. Menempatkan skor scoring terhadap item-item yang sudah diisi pada tabel pembantu. 6. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap buliritem angket dari skor-skor yang diperoleh. 7. Menentukan titik nilai kitis atau nilai tabel r, pada derajat bebas db = N - 2 dan tingkat signifikansi 95 atau r = 0,05. 8. Membandingkan nilai koefisien korelasi Product moment hasil pehitungandengan nilai koefisien korelasi product moment yang terdapat dalam tabel. Soni Setiawan S, 2015 PENGARUH PELATIHAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI CV SINAR KARTIKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 9. Membuat kesimpulan dengan kriteria uji. rhitung rtabel, maka instrumen dinyatakan valid. rhitung ≤ rtabel, maka instrumen dinyatakan tidak valid.

1.2.4.2. Uji Reliabilitas