6
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Iklim Kerja
1. Pengertian Iklim Kerja
Kenyamanan dari suatu tempat kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah iklim kerja. Iklim kerja adalah hasil
perpaduan antara suhu, kelembaban, kecepatan gerakan udara dan panas radiasi akibat dari tingkat pengeluaran panas dari tubuh tenaga
kerja sebagai akibat dari pekerjaannya PER.13MENX2011. Iklim kerja adalah suatu kombinasi dari suhu kerja, kelembaban
udara, kecepatan gerakan udara dan suhu radiasi pada suatu tempat kerja. Cuaca kerja yang tidak nyaman, tidak sesuai dengan syarat yang
ditentukan dapat menurunkan kapasitas kerja yang berakibat menurunnya efisiensi dan produktivitas kerja Subaris, dkk, 2008.
Iklim kerja merupakan
kombinasi suhu udara, kelembaban udara, kecepatan gerak udara dan suhu radiasi pada suatu lingkungan kerja.
Iklim kerja yang tidak nyaman dan tidak sesuai dengan sifat pekerjaan akan sangat mengganggu pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kerja
Siswantiningsih, 2010. Menurut
Suma’mur 2009
bahwa suhu tubuh manusia dipertahankan hampir menetap homoeotermis oleh suatu sistem
pengatur suhu thermoregulatory system. Suhu menetap ini adalah
7
akibat keseimbangan antara panas yang dihasilkan dalam tubuh sebagai akibat metaboilsme dengan pertukaran panas antara tubuh
dengan lingkungan sekitar. Proses panas dalam tubuh tergantung dari kegiatan fisik tubuh, makanan yang telah atau sedang dikonsumsi,
pengaruh dari panas tubuh sendiri, misalnya pada keadaan demam.
2. Iklim Kerja Panas
Kemajuan teknologi dan proses produksi dalam industri, telah menimbulkan suatu lingkungan kerja yang mempunyai iklim atau
cuaca panas. Astrand 1977 dalam Wahyuni 2008, iklim kerja panas merupakan
mikrometeorologi dari lingkungan kerja dalam menjaga keseimbangan panas tubuh, tubuh mengeluarkan panas secara berlebih ke lingkungan
sekitar secara radiasi, konduksi, konveksi dan evaporasi. Tenaga kerja yang beraklimatisasi panas dapat mengeluarkan keringat 6-8 liter
sehari kerja untuk membuang panas secara berlebih pada lingkungan sekitar.
Menurut Wahyuni 2008 bahwa terdapat beberapa contoh tempat
kerja dengan iklim yang panas yaitu :
a. Proses produksi yang menggunakan panas, seperti : peleburan,
pengeringan, pemanasan. b.
Tempat kerja yang terkena langsung matahari, seperti : pekerjaan jalan raya, bongkar muat barang pelabuhan, nelayan dan petani.
c. Tempat kerja dengan ventilasi kurang memadai.
8
3. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Pertukaran Panas