HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 37 KESIMPULAN DAN SARAN 52

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1 Rancangan penelitian two group pretest-postest control group design 26 Tabel 3.2 Kisi-kisi tes hasil belajar fisika materi pokok listrik dinamis 27 Tabel 3.3 Kategori kemampuan siswa 28 Tabel 4.1 Uji normalitas data pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol 39 Tabel 4.2 Uji normalitas data postest kelas eksperimen dan kelas kontrol 39 Tabel 4.3 Ringkasan hasil uji homogenitas data pretes 40 Tabel 4.4 Ringkasan hasil uji homogenitas data postest 40 Tabel 4.5 Ringkasan perhitungan uji t pretest 41 Tabel 4.6 Ringkasan perhitungan uji t postes 42 Tabel 4.7 Nilai pretest, nilai aktivitas belajar siswa dan nilai postes siswa 42 Tabel 4.8 Hasil observasi aktivitas belajar siswa 44 S x DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 56 Lampiran 2. Lembar Kerja Siswa 74 Lampiran 3. Tabel Spesifikasi Tes Hasil Belajar 78 Lampiran 4. Tes Hasil Belajar 88 Lampiran 5. Rubrik Penilaian Tes Hasil Belajar 93 Lampiran 6. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa 98 Lampiran 7. Deskriptor Observasi Belajar Siswa 99 Lampiran 8. Tabulasi Hasil Validitas Tes 100 Lampiran 9. Analisis Butir Soal untuk Siswa Kelompok Atas dan 102 Kelompok Bawah Lampiran 10. Perhitungan Validitas Tes 104 Lampiran 11. Rangkuman Analisis Validitas Ramalan Instrumen 110 Penelitian Lampiran 12. Nama-nama Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 111 Lampiran 13. Distribusi Skor Nilai Pretes Kelas Eksperimen 112 Lampiran 14. Distribusi Skor Nilai Pretes Kelas Kontrol 114 Lampiran 15. Distribusi Skor Nilai Postes Kelas Eksperimen 116 Lampiran 16. Distribusi Skor Nilai Postes Kelas Kontrol 118 Lampiran 17. Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen 120 Lampiran 18. Data Pretes dan Postes Kelas Kontrol 121 Lampiran 19. Perhitungan Rata-rata, Varians, dan Standar Deviasi 122 Lampiran 20. Uji Normalitas 125 Lampiran 21. Uji Homogenitas 129 Lampiran 22. Uji Hipotesis 132 Lampiran 23. Tabel Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen 137 Lampiran 24. Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen 141 Lampiran 25. Tabel Harga Kritik dan r Product Moment 142 Lampiran 26. Daftar nilai Kritis untuk Uji Lilliefors 143 Lampiran 27. Tabel Wilayah Luas di Bawah kurva normal 0 ke Z 144 Lampiran 28. Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F 145 Lampiran 29. Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi t 147 Lampiran 30. Dokumentasi Penelitian 148

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini menuntut setiap orang untuk membenahi diri dan meningkatkan potensi masing-masing. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk dapat membenahi diri adalah melalui pendidikan. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia dalam mewujudkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Menurut Undang–Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran saat ini, anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Padahal melalui proses pembelajaran yang baik diharapkan dapat tercapai tujuan pendidikan nasional. Masalah tersebut menjadi faktor penghambat tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan pada mata pelajaran Fisika. Hal ini disebabkan oleh materi fisika memiliki tujuan pembelajaran yang berupa siswa diharapkan tidak hanya mampu menguasai materi dan konsep fisika saja, tetapi juga siswa diharapkan mampu menghubungkan atau mengaplikasikan konsep–konsep fisika tersebut dalam kehidupan sehari–hari. Mengingat pentingnya ilmu fisika dalam berbagai bidang kehidupan manusia, maka perlu diperhatikan mutu pengajaran mata pelajaran fisika yang di ajarkan di tiap jenjang dan jenis pendidikan. Hal ini berarti proses pembelajaran memegang peranan yang sangat penting dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan fisika. Umumnya pelajaran fisika sampai saat ini masih dianggap sebagai pelajaran yang sulit dan membosan. Melalui penelitian awal yang dilakukan, peneliti menyebarkan angket kepada 30 siswa di SMA Negeri 1 Takengon. Dari hasil angket tersebut, 73 22 orang siswa berpendapat fisika adalah pelajaran yang sulit dan kurang menarik, 17 5 orang siswa berpendapat fisika biasa saja, dan hanya 10 3 orang siswa yang berpendapat fisika mudah dan menyenangkan. Hal ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran belum berlangsung secara efektif. Proses pembelajaran yang kurang efektif akan mempengaruhi keberhasilan tujuan pembelajaran. Hal tersebut menyebabkan tingkat ketercapaian hasil yang diperoleh tidak maksimal. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru fisika yang mengajar di SMA Negeri 1 Takengon mengatakan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika masih belum seperti yang diharapkan. Bahkan nilai rata-rata dari nilai ujian semester masih di bawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM. Dari data yang diperoleh, nilai rata-rata ujian semester ganjil kelas X yaitu 58,18, sedangkan nilai KKM untuk kelas X adalah 60. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa masih rendah. Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan penyampaian materi pembelajaran, pemberian contoh soal, mengerjakan soal latihan dan tanya jawab. Dengan kata lain, model pembelajaran yang digunakan masih klasikal yakni model pembelajaran langsung. Berdasarkan pemaparan masalah di atas, peneliti menawarkan model pembelajaran inquiry training. Dengan model pembelajaran ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan tersebut. Hal ini didasarkan karena rangkaian kegiatan pembelajaran inquiry training menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Pembelajaran ini juga menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri. Selain itu, pemilihan model pembelajaran ini dasarkan pada pertimbangan dari sudut peserta didik atau siswa. Dimana karakteristik siswa di lokasi penelitian memiliki rasa ingin tahu terhadap sesuatu.

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR CHEST PASS BOLA BASKET ANTARA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDU DAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X RSBI 1 SMA NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG

0 16 71

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN E3DU DAN MODEL PEMBELAJARAN LC5E PADA MATERI LISTRIK DINAMIS

0 9 67

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI 1 TERBANGGI BESAR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 11 12

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MODEL PEMBELAJARAN EXCLUSIVE DENGAN MODEL DIRECT INSTRUCTION (DI) PADA MATERI CAHAYA SISWA SMP NEGERI 1 NATAR T.P. 2012/2013

0 8 43

KOMPARASI HASIL BELAJAR EKONOMI ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TERBANGGI BESAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 17 110

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWAKELAS X SMA NEGERI 6 LUBUKLINGGAU

0 0 9

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN KOMIK FISIKA DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA SISWA KELAS VIII SMPN 1 LABUAPI TAHUN AJARAN 20132014

0 0 6

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DENGAN STRATEGI DOMINO TERHADAP PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TAKENGON Yunita Fitri

0 0 9

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERUPA BUKU ELEKTRONIK DENGAN MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS UNTUK SMA KELAS X SEMESTER II

0 0 19

1 PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN ANALOGI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS DI SMP

0 0 10