Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah dalam bidang kesehatan yang dari waktu ke waktu terus berkembang. Infeksi merupakan penyakit yang dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain atau dari hewan ke manusia. Penyakit infeksi dapat disebabkan oleh empat kelompok besar hama penyakit, yaitu: bakteri, jamur, virus dan parasit Jawetz et al., 2001. Pemanfaatan bahan alam sebagai obat tradisional di Indonesia akhir-akhir ini meningkat, bahkan beberapa bahan alam telah diproduksi secara fabrikasi dalam skala besar. Penggunaan obat tradisional dinilai memiliki efek samping yang lebih kecil dibandingkan dengan obat yang berasal dari bahan kimia, di samping itu harganya lebih terjangkau Tampubolon, 1981. Keuntungan lain penggunaan obat tradisional adalah bahan bakunya mudah diperoleh dan harganya yang relatif murah. Delapan puluh persen penduduk Indonesia hidup di pedesaan dan kadang sulit dijangkau oleh tim medis dan obat-obat modern Poedjarwoto dkk., 1992. Mahalnya biaya pengobatan modern menyebabkan masyarakat kebanyakan berpaling ke obat tradisional yang berasal dari alam. Selain keuntungan tersebut di atas, obat tradisional terdapat dalam jumlah yang banyak di Indonesia. Selanjutnya senyawa aktif yang terkandung di dalam obat tradisional dapat dijadikan sebagai senyawa penuntun Sardjoko, 1993. Salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat adalah tumbuhan Piper betle yang dikenal dengan sirih. Masyarakat memanfaatkan tumbuhan ini untuk tujuan pengobatan pada hidung berdarah mimisen-Jawa, mulut berbau, mata sakit, radang tenggorokan Sudarsono dkk., 1996. Selain itu sirih juga berkhasiat sebagai antisariawan, antibatuk, astringent, dan antiseptik Anonim, 1980. Kandungan kimia tumbuhan sirih adalah saponin, flavonoid, polifenol, dan minyak atsiri Anonim, 2000. Senyawa saponin dapat bekerja sebagai antimikroba Robinson, 1995. Senyawa saponin akan merusak membran sitoplasma dan membunuh sel Assani, 1994. Senyawa flavonoid diduga mekanisme kerjanya mendenaturasi protein sel bakteri dan merusak membran sel tanpa dapat diperbaiki lagi Pelczar dan Chan, 1988. Hermawan 2007 mengemukakan bahwa ekstrak etanol daun sirih memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus pada KHM Kadar Hambat Minimum 2,5 dengan metode difusi disk. Savaspun 2000 mengemukakan bahwa ekstrak etanol daun sirih menunjukkan lebih poten aktivitas antibakteri dan antifunginya daripada ekstrak petroleum eter. Arambewela dkk 2004 mengemukakan bahwa ekstrak etanol daun sirih menunjukkan aktivitas tinggi terhadap Staphylococcus aureus dengan MIC 5x10³ gmL dengan metode difusi disk. Sukmaningtyas 2007 mengemukakan bahwa ekstrak etanol daun sirih memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus epidermis penyebab jerawat pada KBM Kadar Bunuh Minimum 3,125 vv. Oleh karena itu penelitian ini dimaksudkan untuk menguji aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol daun sirih terhadap bakteri Staphylococcus aureus multiresisten dan Propionibacterium acne.

B. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Perbandingan Aktivitas Antibakteri Antara Ekstrak Etanol dari Serbuk dan Serbuk Nano Daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & Pav.) Terhadap Strain Bakteri Methicillin Resistant Staphylococcus aureus

6 64 0

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak n-heksana Etilasetat dan Etanol Dari Rumput Laut Coklat (Sargassum polycystum C.Agardh.) Terhadap Bakteri Propionibacterium acne dan Staphylococcus epidermidis

8 127 76

Uji Aktivitas Antibakteriekstrak Etanol Daun Kembang Bulan(Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Propionibacterium acnes dan Pseudomonas aeruginosa

10 75 66

Karakterisasi Simplisia, Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Buah Rosela (Hibiscus sabdariffa L.) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

2 59 77

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Binara Dan Ekstrak Etanol Daun Ulam-Ulam Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli

8 82 96

Perbandingan Efek Ekstrak Daun Sirih Hijau (Piper betle L.) Dengan Metode Difusi Disk dan Sumuran terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus

5 35 46

Efek ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus

0 8 55

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia L.)TERHADAP Propionibacterium acne DAN Staphylococcus aureus MULTIRESISTEN.

2 8 18

AKTIVITAS ANTIBAKTERI KOMBINASI EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH (Piper betle L.) DAN SIPROFLOKSASIN Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Sirih (Piper betle L.) dan Siprofloksasin Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Escherichia coli Multiresis

1 6 12

Efek Antimikroba Ekstrak Etanol Daun Sirih (Piper betle L.) Terhadap Streptococcus mutans dan Staphylococcus aureus.

0 3 22