Tahap Uji Coba Angket

Meta Siti Pajarwati, 2013 Profilrespon Siswa Pada Pembelajaran Fisika Menggunakan Hypothetical Learning Trajectory HLT Dalam Perspektif Motivasi Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu respon dari implementasi pembelajaran yang di desain menggunakan hypothetical learning trajectory HLT. Deskripsi tersebut diperoleh berdasarkan perbandingan jumlah prediksi respon dan respon yang muncul dalam pembelajaran.

2. Angket Motivasi Belajar Siswa

a. Tahap Uji Coba Angket

Arikunto 1996: 216 mengemukakan pentingnya uji coba terhadap instrumen yang akan digunakan. Uji coba instrumen penelitian dimaksudkan untuk melihat kualitas instrumen yang disusun yaitu upaya untuk mengetahui validitas dan reliabilitas serta objektivitas. Selain itu agar kalimat dalam penelitian dapat dipahami, waktu yang tersedia cukup, dan tanggapan responden lainnya. Oleh sebab itu, angket yang telah disusun oleh penulis sebelumnya diuji cobakan terlebih dahulu kepada responden yang memiliki karakteristik yang sama dengan responden yang sebenarnya. Responden yang bersifat sebagai subjek untuk menguji coba angket yang telah disusun adalah 10 orang siswasiswi kelas X di salah satu SMA negeri di karawang. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kekurangan atau kelemahan yang mungkin ada dari angket yang telah disusun, baik redaksinya ataupun bentuknya yang meliputi pernyataan dan alternatif jawaban yang telah disediakan. Setelah angket yang disusun penulis untuk penelitin ini diuji cobakan, selanjutnya dilakukan analisis statistik untuk menguji validitas dan reliabilitas dari angket tersebut. Uji coba dan analisis terhadap angket yang telah disusun dimaksudkan agar hasil penelitian ini diharapkan memiliki validitas dan reliabilitas yang dapat dipertanggungjawabkan. Meta Siti Pajarwati, 2013 Profilrespon Siswa Pada Pembelajaran Fisika Menggunakan Hypothetical Learning Trajectory HLT Dalam Perspektif Motivasi Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1 Uji Validitas Uji validitas bertujuan untuk menguji valid tidaknya item-item pada instrumen penelitian. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugiyono 2004: 137 bahwa, “untuk menguji validitas item-item instrumen lebih lanjut, setelah dikonsultasikan dengan ahli maka sela njutnya diujicobakan dan dianalisis dengan analisis item.” Adapun rumus yang digunakan adalah Korelasi Prodect Moment dari Pearson, yang dikemukakan oleh Sugiyono 2004: 151: = ∑ − ∑ ∑ ∑ 2 − ∑ 2 ∑ 2 − ∑ 2 Keterangan: = Koefisien Korelasi ∑ = jumlah skor item ∑ = jumlah skor total seluruh item = jumlah responden Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus: = − 2 1 − 2 Keterangan: = Nilai t hitung = koefisien korelasi hasil = jumlah responden Pada distribusi t terdapat bilangan yang dinamakan derajat kebebasan dk, yang besarnya dk = n-1. Untuk n = 10, nilai dk = 9, dan jika p = 0,95, maka berdasarkan tabel daftar distribusi t Sudjana, 2005: 491 diperoleh nilai t tabel = 1,83. Dalam kaidah keputusan, item dikatakan valid jika ˃ . Sedangkan jika maka item dikatakan tidak valid. Meta Siti Pajarwati, 2013 Profilrespon Siswa Pada Pembelajaran Fisika Menggunakan Hypothetical Learning Trajectory HLT Dalam Perspektif Motivasi Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Apabila instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasiya r dalam tabel 3.4. Tabel 3.4 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi Intervasi Koefisien Tingkat Hubungan 0,800 – 1,000 Sangat Kuat 0,600 – 0,799 Kuat 0,400 – 0,599 Sedang 0,200 – 0,399 Rendah 0,000 – 0,199 Sangat Rendah Tidak Valid Sumber: Sugiyono 2004: 214 Berdasarkan hasil perhitungan uji coba angket dengan menggunakan rumus di atas, maka diperoleh 32 item tentang motivasi belajar siswa adalah valid. Hal ini berarti semua item pada angket motivasi belajar siswa valid dan dapat dipakai. Untuk lebih jelas, dapat dilihat pada tabel 3.5. Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar Siswa No. Item Koefisien Korelasi Harga t hitung Harga t tabel Keputusan 1 0,767 3,38 1,83 Valid 2 0,922 6,71 1,83 Valid 3 0,811 3,91 1,83 Valid 4 0,786 3,60 1,83 Valid 5 0,930 7,18 1,83 Valid 6 0,636 2,33 1,83 Valid 7 0,847 4,51 1,83 Valid 8 0,795 3,71 1,83 Valid 9 0,772 3,44 1,83 Valid 10 0,903 5,93 1,83 Valid 11 0,747 3,18 1,83 Valid 12 0,795 3,71 1,83 Valid 13 0,860 4,77 1,83 Valid 14 0,709 2,85 1,83 Valid Meta Siti Pajarwati, 2013 Profilrespon Siswa Pada Pembelajaran Fisika Menggunakan Hypothetical Learning Trajectory HLT Dalam Perspektif Motivasi Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 15 0,941 7,86 1,83 Valid 16 0,913 6,33 1,83 Valid 17 0,708 2,83 1,83 Valid 18 0,913 6,33 1,83 Valid 19 0,721 2,94 1,83 Valid 20 0,822 4,09 1,83 Valid 21 0,862 4,81 1,83 Valid 22 0,869 4,96 1,83 Valid 23 0,851 4,59 1,83 Valid 24 0,880 5,24 1,83 Valid 25 0,901 5,87 1,83 Valid 26 0,592 2,08 1,83 Valid 27 0,686 2,67 1,83 Valid 28 0,931 7,19 1,83 Valid 29 0,880 5,25 1,83 Valid 30 0,829 4,19 1,83 Valid 31 0,907 6,08 1,83 Valid 32 0,724 2,96 1,83 Valid 2 Uji Reliabilitas Selain harus memenuhi kriteria valid, instrumen penelitian pun harus reliabel. Oleh sebab itu, setelah dilakukan uji validitas, selanjutnya dilakukan uji reliabilitas pada instrumen penelitian. Uji Reliabilitas adalah tingkat keajegan konsitensi suatu instrumen, yakni sejauh mana suatu instrumen dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang ajeg, relatif tidak berubah walaupunditeskan pada situasi yang berbeda-beda. Reliabilitas suatu instrumen adalah taraf sampaidimana suatu instrumen mampu menunjukkan konsisten hasil pengukurannya yang diperlihatkandalam taraf ketetapan dan ketelitian hasil. Arikunto 2002: 154 menyatakan “Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.” Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan metode belah dua split-half method. Belahan pertama item bernomor ganjil dan belahan ke dua item bernomor genap. Kemudian data yang terkumpul diolah dengan menggunakan Rumus Spearman Brown Sugiyono, 2004: 12 berikut: Meta Siti Pajarwati, 2013 Profilrespon Siswa Pada Pembelajaran Fisika Menggunakan Hypothetical Learning Trajectory HLT Dalam Perspektif Motivasi Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan: = Reliabilitas internal seluruh instrumen = Korelasi Product Moment antara belahan pertama dan belahan ke dua ganjil dan genap Untuk mencari tersebut dihitung terlebih dahulu dengan menggunakan rumus Product Moment Sugiyono, 2004: 12 berikut ini. Setelah melakukan perhitungan untuk mencari nilai reliabilitas dengan rumus di atas terlampir, maka selanjutnya dilakukan langkah-langkah sebagai berikut. a Bandingkan r hitung dengan r tabel pada tingkat kepercayaan 95 dengan dk = n – 2. b Jika r hitung ˃r tabel maka terdapat perbedaan yang signifikan antara skor item ganjil dengan item genap sehingga dapat disimpulkan bahwa angket tersebut reliabel. Jika r hitung r tabel maka tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor item ganjil dengan item genap sehingga dapat disimpulkan bahwa angket tersebut tidak reliabel. Berdasarkan hasil perhitungan terlampir, reliabilitas alat pengumpul data dari angket motivasi belajar siswa dapat dilihat pada tabel 3.6 sebagai berikut. = 2 1 + = ∑ − ∑ ∑ ∑ 2 − ∑ 2 ∑ 2 − ∑ 2 Meta Siti Pajarwati, 2013 Profilrespon Siswa Pada Pembelajaran Fisika Menggunakan Hypothetical Learning Trajectory HLT Dalam Perspektif Motivasi Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.6 Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Angket Motivasi Belajar Siswa Koefisien Gultman Split Half r tabel 95dk = n – 2 = 8 Kesimpulan 0,966 0,707 Reliabel Berdasarkan tabel 3.6 di atas, dapat dilihat bahwa r hitung yang diperoleh adalah 0,966, sedangkan nilair tabel adalah 0,707. Hal itu berarti bahwa r hitung ˃r tabel . Dengan demikian angket yang telah disusun penulis reliabel.

b. Teknik Pengolahan Data