Metode Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

57

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode Penelitian adalah cara ilmiah untuk memahami suatu objek dalam suatu kegiatan penelitian. Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik pada standar kompetensi menggambar sketsa dengan menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya peer tutoring. Hasilnya dapat dilihat dari perbedaan hasil belajar peserta didik antara yang menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya dengan metode pembelajaran klasikal pada standar kompetensi menggambar sketsa. Subjek yang akan diteliti adalah kelas yang belum pernah dan baru akan belajar materi menggambar sketsa tentang menggambar proyeksi, tetapi meski demikian peluang terjadinya subjek yang tidak homogen tetap ada disebabkan oleh berbagai pengaruh lingkungan luar. Berdasarkan tujuan penelitian yang telah disebutkan di atas, maka metode penelitian yang akan digunakan adalah Quasi Experimental Design dengan menggunakan desain Pretest – Posttest, Non-Equivalent Control Group Design, yaitu menempatkan subjek penelitian ke dalam dua kelompok kelas yang terdiri dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang tidak dipilih secara acak. Metode penelitian Quasi Exsperimenal Design menurut Sugiyono 2009:114: Quasi Experimental Design merupakan pengembangan dari True Experimental Design, Quasi Experimental Design mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel- variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Quasi Mulyana Tursupriana, 2013 EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA KOMPETENSI DASAR MENGGAMBAR SKETSA DI SMKN 12 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu Experimental Design digunakan karena pada kenyataanya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan dalam penelitian. Untuk desain penelitian ini, akan dikenakan perlakuan dengan dua kali pengukuran. Pengukuran pertama pretest dilakukan terhadap kedua kelompok sebelum diberikan perlakuan, setelah itu kedua kelompok diberi perlakuan yang berbeda, yakni kelompok eksperimen menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya sedangkan kelompok kontrol menggunakan metode klasikal. Pengukuran kedua dilakukan setelah kedua kelompok tersebut diberikan perlakuan posttest, dengan perangkat tes yang sama. Perbedaan rata-rata skor tes akhir dengan skor tes awal pada setiap kelompok dibandingkan untuk menentukan apakah perlakuan eksperimen menghasilkan perubahan lebih besar dari pada situasiperlakuan kelas kontrol. Desain penelitian yang akan dilakukan dapat ditunjukan pada Tabel 3.1 di bawah ini: Tabel 3.1 Desain Pre Test – Post test Grup Eksperimen dan Grup Kontrol Grup Pre Test Perlakuan Treatment Post Test Kontrol T 1 X K T 2 Eksperimen T 1 X E T 2 Keterangan: T 1 = Pretes atau tes awal dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik pada kelas kontrol dan eksperimen. T 2 = Postes atau tes akhir dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan peserta didik setelah diberi perlakuan pada kelas kontrol dan eksperimen. X E = Berupa metode pembelajaran tutor sebaya yang diberikan pada kelas eksperimen. Mulyana Tursupriana, 2013 EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA KOMPETENSI DASAR MENGGAMBAR SKETSA DI SMKN 12 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu X K = Berupa metode pembelajaran klasikal yang diberikan pada kelas kontrol. Berdasarkan desain di atas, penelitian ini dilakukan pada dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen yang belajar dengan menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya dan kelompok kontrol yang belajar menggunakan metode pembelajaran klasikal pada standar kompetensi menggambar sketsa.

B. Variabel Penelitian

Dokumen yang terkait

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA BERBANTUAN MEDIA MODUL KOMIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 1 PATI

0 3 182

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR TEKNIK YANG DIAJARKAN DENGAN PENGGUNAAN MODUL DAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA SISWA KELAS X TKR SMK PAB 12 SAENTIS.

0 2 24

EFEKTIFITAS PENDEKATAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA EFEKTIFITAS PENDEKATAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TULUNG KLATEN TAHUN AJARAN 2006/2007.

0 1 15

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PLC BERBASIS KONVEYOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 12 BANDUNG.

0 0 51

Penggunaan Lectora Inspire Sebagai Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Standar Kompetensi Menerapkan Dasar-Dasar Elektronika di SMKN 7 Baleendah Kabupaten Bandung.

0 1 51

PENERAPAN MODEL LEVELS OF INQUIRY BERBANTUAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA PEMBELAJARAN FISIKA.

0 2 40

MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN LKS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X DI SMKN 1 CIDAUN.

0 2 24

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR KONSTRUKSI BANGUNAN SMK NEGERI 5 BANDUNG.

0 0 30

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR BUSANA DI SMK MA’ARIF 2 SLEMAN.

1 10 262

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEER TEACHING (TUTOR SEBAYA) PADA MATA PELAJARAN DASAR KEPARIWISATAAN KELAS X JB 3 DI SMKN 3 MAGELANG.

4 15 146