1
Supraini Rezkita, 2013 Penerapan Metode Examples Non Examples Dalam Pembelajaran Menulis Petunjuk
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keterampilan menulis menduduki peringkat paling sulit yang dirasakan oleh siswa. Hal tersebut juga pernah diakui oleh Nurgiyantoro 2001:296 yang
mengemukakan bahwa dibandingkan dengan tiga kemampuan lainya, kemampuan menulis lebih sulit untuk dikuasai, bahkan untuk penutur bahasa yang
bersangkutan sekalipun. Demikian juga dengan hasil wawancara dengan beberapa guru bahasa Indonesia khusunya jenjang SMP yang menunjukkan bahwa
umumnya hambatan atau kesulitan dalam pembelajaran menulis memang dialami siswa. Hambatan yang dimaksud di antaranya adalah siswa kesulitan dalam: 1
menemukan ide atau gagasan, 2 mengembangkan gagasan menjadi tulisan yang utuh, 3 menggunakan bahasa yang efektif, 4 mengaplikasikan EYD, dan 5
menulis kalimat dengan penggunaan kata dan struktur kalimat yang benar. Sulitnya menguasai kemampuan menulis bukanlah wacana baru dalam
dunia pendidikan. Sudah banyak yang melakukan penelitian untuk menemukan alternatif jawaban sebagai solusi dari permasalahan tersebut. Misalnya, penelitian
mengenai karangan narasi yang dilakukan oleh Aprianti 2012 dengan judul “Penerapan Strategi BBM dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi”.
Penelitian tersebut dilatarbelakangi oleh keterampilan menulis siswa yang rendah. Aprianti 2012:1 mengatakan bahwa rendahnya keterampilan menulis siswa
dapat dilihat dari hasil karya tulis siswa, di antaranya bahasa yang digunakan kurang baik dan benar, kalimat yang dipakai kurang efektif, tulisan yang tidak
sistematis, dan pemilihan diksi yang kurang tepat. Salah satu alasan mengapa fenomena tersebut terjadi dapat dikaitkan
dengan yang pernah dijelaskan oleh Tarigan 2008:8 bahwa menulis bukanlah proses yang misterius, tetapi merupakan seni yang dapat diajarkan dan dipelajari,
khususnya dalam pembelajaran bahasa yang dilaksanakan di sekolah-sekolah. Namun, menulis menuntut pengalaman, waktu, kesempatan, latihan, keterampilan
2
Supraini Rezkita, 2013 Penerapan Metode Examples Non Examples Dalam Pembelajaran Menulis Petunjuk
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
khusus dan pengajaran langsung menjadi penulis. Dapat disimpulkan bahwa salah satu penyebab rendahnya kemampuan menulis siswa yaitu faktor kurangnya
pengalaman dan latihan menulis di sekolah. Berkaitan dengan perihal pembelajaran menulis di sekolah, Yamin 2011:
5 pernah mengungkapkan sebuah konsep tentang proses KBM di kelas. Yamin mengungkapkan bahwa membelajarkan adalah membantu seseorang berpikir
secara benar dengan membiarkan ia berpikir sendiri. Pendapat ini secara tidak langsung mengingatkan guru agar lebih berhati-hati dan kreatif memilih
pendekatan, teknikmetode, dan media yang digunakan dalam proses pembelajaran, khususnya dalam hal ini yang berkaitan dengan pembelajaran
menulis. Memang, keberhasilan siswa dalam pembelajaran sangat ditentukan oleh
kemampuan guru memilih dan mengaplikasikan berbagai pendekatan, metodeteknik, dan media dalam pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus
mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan membuat siswa merasa aman serta bebas dari rasa takut. Guru harus bisa memberikan siswa
pengalaman belajar yang tidak terlupakan dan membantu siswa merasa berhasil dalam mempelajari sesuatu. Dalam pelajaran menulis, guru harus bisa membuat
siswa berhasil menulis sesuai dengan kompetensi dasar yang diajarkan. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa beberapa cara untuk
meminimalisasi kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa dalam pembelajaran menulis adalah memilih 1 pendekatan, 2 teknikmetode, dan 3 media
pembelajaran yang tepat untuk pembelajaran menulis. Jika dikaitkan dengan beberapa permasalahan dalam pembelajaran menulis
seperti yang disebutkan di atas, yang akan menampakkan kontribusi langsung dalam proses pembelajaran adalah perihal penggunaan teknikmetode
pembelajaran, karena penggunaan suatu teknikmetode pembelajaran akan memengaruhi tahapan-tahapan dalam alur KBM di kelas. Hal tersebut akan
berdampak langsung pada pengalaman belajar siswa dalam melakukan, menyerap, maupun memahami suatu konsep materi. Dilatarbelakangi oleh argumen tersebut,
3
Supraini Rezkita, 2013 Penerapan Metode Examples Non Examples Dalam Pembelajaran Menulis Petunjuk
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
sebagai pembuktian, dibutuhkan sebuah penilitian untuk melihat efektivitas penggunaan sebuah metode dalam pembelajaran menulis.
Dalam penelitian yang akan dilakukan, kompetensi dasar yang akan dipilih adalah menulis petunjuk melakukan sesuatu dengan urutan yang tepat dan
menggunakan bahasa yang efektif. Kenyataannya, pada pembelajaran menulis petunjuk, tidak semua siswa mampu menceritakan sebuah petunjuk secara
kronologi dengan bahasa yang baik dan benar. Akibatnya, sebuah petunjuk sukar untuk dipahami. Sementara itu, menulis dan memahami petunjuk merupakan
aktivitas yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Untuk mengatasi masalah tersebut, salah satu caranya adalah dengan menggunakan metode
pembelajaran yang dikenal dengan metode examples nonexamples. Jika diterjemahkan, metode tersebut menjadi metode contoh dan bukan contoh.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa pembelajaran dengan metode ini berangkat dari contoh, baik itu contoh yang benar maupun contoh yang salah. Dengan
demikian, siswa akan lebih mudah dalam membandingkan dan memahami konsep yang berhubungan dengan penulisan sebuah petunjuk.
Sebelumnya, penelitian perihal menulis petunjuk sudah dilakukan oleh beberapa peneliti, misalnya penelitian yang dilakukan oleh Nurlaela pada tahun
2010 dengan judul “Penggunaan Media Fingerpaint dalam Pembelajaran Menulis P
etunjuk.” Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa penggunaan media Fingerpaint dapat meningkatkan kemampuan siswa menulis petunjuk dengan
urutan yang tepat dan bahasa yang efektif. Sementara itu, penerapan metode examples nonexamples dalam pembelajaran juga sudah pernah diteliti oleh Utami
pada tahun 2011 dengan judul “Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Menulis
Karangan Argumentasi dengan Metode Examples Nonexamples .” Hasil penelitian
tersebut menunjukkan bahwa metode examples nonexamples dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan argumentasi. Penelitian lain yang juga
terkait dengan metode ini adalah “Penerapan Model Pembelajaran Examples Nonexamples dalam Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep HAM pada
Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan” yang dilakukan oleh Dewi pada
4
Supraini Rezkita, 2013 Penerapan Metode Examples Non Examples Dalam Pembelajaran Menulis Petunjuk
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
tahun 2010. Hasilnya adalah sebagian besar kesulitan siswa dalam memahami konsep HAM dapat teratasi.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis akan melakukan sebuah eksperimen dengan mencobakan metode examples nonexamples pada
pembelajaran menulis petunjuk. Penulis memutuskan untuk melakukan penilitian dengan judul
“Penerapan Metode Examples Nonexamples dalam Pembelajaran Menulis Petunjuk Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII SMPN 4
Bandung Tahun Ajaran 20132014 ”.
B. Masalah