Alfa Mitri Suhara, 2013 Keefektifan Model Vak Visualization Auditory Kinestetic Dalam Pembelajaran Menulis Deskriptif Studi
Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Lawang Kidul,Sumatera Selatan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
e Laptop Netbook
f Infokus
2. Sumber a
Adi Abdul Somad, dkk. 2009. Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
b EYD
c KBBI
i. Penilaian
1. Jenis tes
: Tertulis 2.
Bentuk instrumen : Esai 3.
Jenis tagihan : Esai terbatas 4.
Soal instrumen :
a Buatlah kerangka karangan deskriptif
b Pilihlah subjek tema mengenai keindahan alam Indonesia. Silahkan Anda
menggambarkan keindahan alam Indonesia secermat dan sejelas mungkin. c
Tulislah sebuah karangan berdasarkan pola pengembangan paragraf deskriftif
B. Implementasi Model VAK Visualizationl Auditory Kinestetic
Berikut ini uraian mengenai proses pelaksanaan pembelajaran menulis karangan deskriptif dengan menggunakan model VAK Visualization Auditory
Kinestetic yang dilaksanakan di kelas eksperimen. Pelaksanaan pembelajaran menulis karangan deskriptif dengan menggunakan model VAK Visualization Auditory
Kinestetic dilakukan di kelas X SMA Negeri 1 Lawang Kidul. Adapun pelaksana pembelajaran adalah peneliti yang merangkap sebagai guru model di kelas kontrol
maupun di kelas eksperimen. Selama proses pembelajaran peneliti dibantu oleh tiga orang observer yakni:
1. Dra. Wellinda yaitu guru Bahasa Indonesia Kelas X di SMA Negeri 1 Lawang Kidul.
Alfa Mitri Suhara, 2013 Keefektifan Model Vak Visualization Auditory Kinestetic Dalam Pembelajaran Menulis Deskriptif Studi
Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Lawang Kidul,Sumatera Selatan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
2. Dalia, S.Pd. yaitu guru Bahasa Indonesia Kelas XI di SMA Negeri 1 Lawang Kidul.
3. A. Noviana, S.Pd yaitu guru Bahasa Indonesia di salah satu lembaga belajar informal
Tanjung Enim, Sumatera Selatan Pembelajaran menulis karangan deskriptif dengan menggunakan model VAK
Visualization Auditory Kinestetic dilaksanakan di kelas X.A sebagai kelas eksperimen dan kelas X.E sebagai kelas kontrol. Pembelajaran ini dilakukan sebanyak 5 kali
pertemuan. Lama pertemuan 2 X 45 menit. Pertemuan pertama dilakukan tanggal 22 April 2013 untuk melakukan prates, pertemuan kedua, ketiga dan keempat digunakan
untuk perlakuan baik di kelas eksperimen maupun di kelas kontrol. Dan pertemuan terakhir yaitu tanggal 9 Mei 2013 digunakan untuk melakukan postes.
Pembelajaran menulis karangan deskriptif dengan menggunakan model VAK Visualization Auditory Kinestetic dilakukan di kelas eksperimen. Sebagai pembanding
di kelas kontrol menggunakan media gambar dalam pembelajaran menulis karangan deskriptif.
1. Pembelajaran Pertemuan Pertama Kegiatan awal, pada pertemuan pertama, peneliti dan guru mata pelajaran
memasuki kelas dengan mengucapkan salam. Seluruh siswa membalas salam dengan serentak. Kemudian guru dan siswa berdoa dilanjutkan dengan membaca beberapa ayat
alquran. Selanjutnya guru memeriksa kehadiran siswa. Siswa kelas X.A berjumlah 34 orang, siswa yang hadir 25 orang. Observer mengambil tempat duduk yang sudah
disediakan. Pada akhir tahap awal guru mulai memotivasi siswa dengan menggali pengetahuan sisap siswa tentang karangan deskripsi. Kegiatan ini berlangsung selama
kurang lebih 10 menit. Kegiatan inti, guru menjelaskan tentang Standar kompetensi, Kompetensi Dasar,
kemudian meminta siswa untuk menulis karangan deskripsi dengan tema yang telah disediakan. Sebelum siswa melakukan kegiatan menulis, guru terlebih dahulu
memberikan gambaran tentang pengembangan sebuah karangan berdasarkan fakta dan kenyataan. Karangan diharapkan dapat menyakinkan dan mempengaruhi sikap
Alfa Mitri Suhara, 2013 Keefektifan Model Vak Visualization Auditory Kinestetic Dalam Pembelajaran Menulis Deskriptif Studi
Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Lawang Kidul,Sumatera Selatan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
pembaca. Selanjutnya, siswa diberikan kesempatan untuk bertanya tentang hal-hal yang berkaitan dengan pengembangan karangan. Selanjutnya siswa diberi waktu untuk
menulis karangan selama 60 menit. Kegiatan Akhir, guru mengingatkan siswa untuk segera menyelesaikan
karangannya karena dibatasi oleh waktu. Kemudian siswa mengumpulkan hasil karangan. Hasil karanngan siswa digunakan sebagai acuan dalam pertemuan selanjutnya
dan sebagai bahan penelitian kemampuan awal siswa dalam pembelajaran menulis karangan deskriprif.
2. Pembelajaran Pertemuan kedua Pertemuan kedua, pembelajaran menulis karangan deskriptif dengan
menggunakan model VAK Visualization Auditory Kinestetic dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
Kegiatan awal, peneliti sebagai guru model beserta tiga orang observer memasuki kelas dengan mengucapkan salam. Ketiga observer seperti biasa duduk di
belakang siswa sedangkan guru menduduki kursi guru di depan kelas. Siswa dikomando oleh Ketua kelas mengucapkan salam kepada Guru dan para observer
kemudian secara bersama-sama membaca beberapa ayat alquran selama tiga menit. Selanjutnya guru memeriksa kehadiran siswa. Guru mulai membuka pembelajaran
dengan menyampaikan, standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator kemudian menjelaskan tujuan pembelajaran.
Pertemuan kedua, guru mulai memberikan perlakuan treatment mengenai keefektivitasan model VAK Visualization Auditory Kinestetic yang dijadikan
penelitian, sebelum guru melanjutkan penjelasan materi karangan deskriptif, siswa terlebih dahulu diinformasikan secara umum mengenai hasil mengarang pada
pertemuan pertama tetapi tidak dengan disebutkan skor yang diperolehnya. Selanjut siswa diberi kesempatan untuk bertanya.
Kegiatan inti, guru menjelas bagaimana menulis karangan deskriptif dengan menggunakan kemampuan visual, audio, dan perasaan yang dimiliki oleh setiap
Alfa Mitri Suhara, 2013 Keefektifan Model Vak Visualization Auditory Kinestetic Dalam Pembelajaran Menulis Deskriptif Studi
Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Lawang Kidul,Sumatera Selatan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
orang. terlebih dahulu guru menjelaskan tentang karangan deskriptif, yaitu mengenai pola pengembangan deskriptif, ciri dan karakteristik deskriptif, dan kerangka
deskriptif. Selanjutnya, guru memberikan contoh karangan deskriptif dan membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Satu kelompok terdiri atas tiga sampai empat
orang. Kemudian guru menayangkan video mengenai Keindahan Alam Indonesia. Semua siswa menyimak dengan saksama tayangan video tersebut, semua
siswa terlihat antusias melihat video tersebut. Setelah tayangan selesai, guru meminta siswa untuk menggambarkan secara rinci objek dalam video tersebut dan
menyebutkan karakteristik karangan deskriptif berdasarkan tayangan video tersebut. Selanjutnya, siswa diperintahkan membuat kerangka karangan deskriptif dengan
tema alam Indonesia. Temuan penting pada pertemuan kedua ini siswa lebih bersemangat menulis
karangan dibandingkan dengan pertemuan pertama. Mereka secara berkelompok berdiskusi dalam membuat karangan deskripsi, kemudian masing-masing berlatih
membuat paragraf deskripsi. Hal ini disebabkan sebagai dari mereka pernah berkunjung ketempat-tempat yang disebutkan dalam video sehingga jadi lebih muda
untuk menuangkan idenya. Kegiatan akhir, guru dan siswa berdiskusi melakukan reflektif pembelajaran.
Guru dan siswa juga melakukan simpulan akhir pembelajaran. Setelah itu guru mengingatlan siswa untuk menyelesaikan hasil diskusi dengan kelompoknya untuk
digunakan sebagai bahan pembelajaran menulis karangan deskripsi selanjutnya. Siswa kemudian menyerahkan pekerjaannya, guru mengumpulkan tugas siswa dan
menutup pelajaran.
3. Pembelajaran Pertemuan Ketiga Pertemuan ketiga, pembelajaran menulis karangan deskriptif dengan
menggunakan model VAK Visualization Auditory Kinestetic dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
Alfa Mitri Suhara, 2013 Keefektifan Model Vak Visualization Auditory Kinestetic Dalam Pembelajaran Menulis Deskriptif Studi
Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Lawang Kidul,Sumatera Selatan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Kegiatan awal, peneliti sebagai guru model beserta tiga orang observer memasuki kelas dengan mengucapkan salam. Ketiga observer seperti biasa duduk di
belakang siswa sedangkan guru menduduki kursi guru di depan kelas. Siswa dikomando oleh Ketua kelas mengucapkan salam kepada Guru dan para observer
kemudian secara bersama-sama membaca beberapa ayat alquran selama tiga menit. Selanjutnya guru memeriksa kehadiran siswa.
Seperti pertemuan sebelumnya
guru menyampaikan tujuan dari pembelajaran. Kemudian guru menginformasikan secara umum analisis siswa secara
berkelompok terhadap kerangka karangan yang dibuat oleh siswa berdasarkan tayangan video serta ciri-ciri atau karakteristik yang terdapat dalam tayangan video
tersebut. Dari pekerjaan siswa dapat diketahui bahwa secara umum latihan mengarang siswa pada pertemuan kedua cukup baik. Mereka mampu
mengembangkan ide pokok, menggambarkan objek dengan rinci, menggunakan pilihan kata, walaupun ide-ide pokok terhadap objek yang diamati kurang rinci,
sistematis, dan logis. Selain itu, kesalahan ejaan dan kesalahan dalam penulisan masih terjadi pada karangan mereka.
Kegiatan inti, guru menjelaskan dalam menulis karangan deskriptif siswa bisa menggunakan tiga pendekatan, yaitu realistis, impressinitis, dan menurut sikap
peneliti. Siswa bisa memilih salah satunya dalam menuliskan karangan. Setelah itu, guru membahas karangan siswa yang salah dalam pemilihan kata, kalimat,
penggunaan ejaan dan tulisan. Guru kemudian mengajak siswa untuk berdiskusi dan mengemukakan pengalamannya tentang pemilihan kata, kalimat, penggunaan ejaan
dan tulisan. Setelah membahas tentang pemilihan kata, kalimat, penggunaan ejaan dan tulisan yang tepat, guru kembali menayangkan video. Video yang ditayangkan
pada pertemuan ketiga ini adalah video mukalisasi puisi oleh Helvi Tiana Rosa. Guru meminta siswa secara berkelompok untuk mendiskusikan kemudian
mengemukakan pendapatnya mengenai tayangan video mukalisasi puisi oleh Helvi Tiana Rosa, mereka mendiskusikan karakteristik deskripsi objek yang terdapat dalam
video tersebut. Guru juga meminta pendapat mereka tentang karakteristik deskripsi
Alfa Mitri Suhara, 2013 Keefektifan Model Vak Visualization Auditory Kinestetic Dalam Pembelajaran Menulis Deskriptif Studi
Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Lawang Kidul,Sumatera Selatan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
objek yang terdapat dalam video tersebut. Kemudian guru meminta siswa untuk membuat karangan deskriptif minimal satu paragraf.
Kegiatan akhir, guru dan siswa menyimpulkan tentang materi pembelajaran. Kemudian, guru meminta semua siswa untuk mengumpulam tugas mebuat karangan
deskriptif. Guru mengadakan refleksi bersama siswa tentang pembelajaran yang baru saja dilaksanakan dan menutup pembelajaran.
4. Pembelajaran pertemuan keempat Kegiatan awal, guru dan observer memasuki kelas. Observer mengambil
tempat duduk di belakang seperti biasa. Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam, mengecek kehadiran siswa.
Kegiatan inti, guru menyiapkan tayangan media video yang ketiga yaitu video tujuh Keindahan Alam Di Indonesia. Siswa terlihat antusias menunggu video
yang ditayangkan. Setelah, tayangan video selesai ditayangkan, guru meminta siswa berkelompok untuk menggambarkan objek yang terdapat dalam tayangan video
secara detail. Masing-masing kelompok berdiskusi mengenai video tersebut, video ditayangkan kembali, supaya siswa lebih memahami unsur-unsur yang terdapat pada
objek. Setelah mereka selesai berdiskusi, guru bertanya kepada siswa untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menggambarkan objek yang terdapat dalam
video tersebut. Kemudian guru meminta siswa perorangan untuk membuat tulisan minmal dua paragraf berdasarkan tayangan tadi dengan imajinasi mereka.
Kegiatan akhir, guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi pembelajaran. Guru mengingatkan siswa untuk terus berlatih menulis. Kemudian
guru bersiap mengakhiri pembelajaran dengan terlebih dulu melakukan reflesi atas pembelajaran yang baru saja dilaksanakan dan menutup pembelajaran.
5. Pertemuan pembelajaran kelima Kegiatan awal, guru sekaligus sebagai peneliti kembali melaksanakan
pembelajaran menulis karangan deskriptif dengan model VAK. Sebelum memulai
Alfa Mitri Suhara, 2013 Keefektifan Model Vak Visualization Auditory Kinestetic Dalam Pembelajaran Menulis Deskriptif Studi
Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Lawang Kidul,Sumatera Selatan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
pembelajaran, guru mengecek kehadiran siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa bahwa pada pertemuan kelima siswa akan ditugaskan menulis
karangan deskripsi sebagai postes, setelah melakukan tiga kali perlakuan berturut- turut.
Kegiatan inti, pada pertemuan kelima ini guru meminta siswa untuk membuat karangan deskriptif. Guru menayangkan video yang telah ditayangkan sebelumnya
untuk membantu siswa mengingat objek yang hendak digambarkan. Siswa diberi kesempatan untuk menulis karangannya selama 60 menit.
Kegiatan akhir, guru meminta siswa untuk segera menyelesaikan karangannya. Siswa mengumpulkan karangannya. Hasil pekerjaan siswa ini
merupakan acuan guru atau peneliti untuk membandingkan hasil postes dengan prates yang sebelumnya dilakukan dalam pembelajaran deskriptif.
C. Uji Efektivitas Model VAK Visualization Audiotory Kinestetic dalam