Subjek Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

D. Subjek Penelitian

Objek yang akan diteliti yaitu pelatihan pamong dalam upaya meningkatkan kinerja. Dalam konteks ini, yang menjadi sumber data berupa orang kunci key person adalah nara sumber, pamong dan pengelola BPKB yang berkaitan dengan kinerja pamong. Subjek penelitian yang ditentukan adalah pengurus Balai Pengembangan Kegiatan Belajar Provinsi Gorontalo yang terlibat dalam penyusunan instrumen pelatihan pamong belajar sebanyak 4 orang pengelola pelatihan perwakilan dari BPKP Provinsi Gorontalo, Akademisi, dan Dinas Pendidikan Provinsi, dan peserta pelatihan Pamong Belajar sebanyak 6 orang yang mewakili SKB KabupatenKota dan BPKB se-Provinsi Gorontalo dengan latar belakang pendidikan yang berbeda. Di samping itu, digali pula sumber data benda berupa sumber-sumber yang tersedia serta catatan dokumentasi. E. Prosedur Pengumpulan Data Prosedur yang dipakai dalam pengumpulan data yang dibutuhkan adalah : 1. Pengamatan. Pengamatan menurut Moleong 2006: 174 merupakan teknik pengumpulan data secara langsung dan sangat banyak dipakai di dalam penelitian kualitatif. Alasan-alasan itu dapat dijelaskan dan yang akan dilakukan dalam penelitian ini dalam proses pencarian dan pengumpulan data, di antaranya: a. Teknik pengamatan atas pengalaman secara langsung. b. Teknik pengamatan juga melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat prilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan sebenarnya. c. Teknik pengamatan memungkinkan peneliti mampu memahami situasi- situasi yang rumit, yaitu sebagai alat untuk prilaku yang kompleks. 2. Studi dokumentasi. Dokumentasi adalah suatu teknik dimana data diperoleh dari dokumen- dokumen yang ada pada benda-benda tertulis seperti buku-buku, notulensi, peraturan-peraturan, catatatan harian, dan sebagainya. 3. Wawancara. Pengertian wawancara seperti dikemukakan oleh Arikunto 1993: 126 sebagai berikut: “Sebuah dialog yang dikemukakan oleh pewawancara interviwer untuk memperoleh informasi dari wawancara”. Pelaksanaan wawancara ini dilakukan dengan mengadakan tatap muka secara langsung dengan mengajukan pertanyaan sesuai dengan pedoman wawancara yang telah dipersiapkan sebelumnya untuk memperoleh informasi mengenai masalah yang diteliti. Mewawancarai informan sebagaimana narasumber dilakukan dengan maksud untuk menggali informasi yang berkenaan dengan fokus penelitian. Dalam wawancara, peneliti menggunakan pedoman wawancara yang telah disiapkan sebelumnya, dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan terbuka. Jika wawancara dilakukan terhadap informan yang dianggap dapat memberikan penjelasan tentang masalah-masalah yang ada hubungan dengan fokus penelitian secara formal, maka peneliti menggunakan pertanyaan yang sudah berstruktur. Sementara itu, untuk keperluan wawancara yang tidak formal, peneliti mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berstruktur, dengan maksud untuk melihat dan menyesuaikan secara wajar dan tidak tergesa-gesa. Untuk melengkapi informasi dari hasil wawancara tersebut sebagai upaya pengecekan ulang atau triangulasi, dilakukan dengan pengamatan dan studi dokumentasi dengan melihat peristiwa-peristiwa dan catatan-catatan atau laporan pelaksanaan. Sesuai dengan pendekatan yang digunakan yaitu penelitian kualitatif, maka kehadiran peneliti di lapangan sangatlah menentukan serta diperlukan secara optimal. Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai instrumen kunci utama sekaligus sebagai pengumpul data penelitian. Sebagai instrumen kunci, peneliti harus dapat menangkap makna yang berinteraksi terhadap nilai-nilai lokal, yang tidak akan dapat dilakukan hanya dengan kuisioner atau yang lainnya. Sebagai instrumen, peneliti dengan kapasitasnya berupaya melakukan pengamatan, bertanya, melacak, memahami, dan mengabstraksikan gejala serta kondisi yang muncul di lapangan. Namun demikian, keterlibatan peneliti tidak berarti menghilangkan unsur manusiawinya, justru dengan potensi yang dimiliki peneliti berusaha menjalin hubungan baik subjek terteliti sejauh tidak mengganggu terhadap tujuan penelitian. Untuk itu, peneliti juga menggunakan instrumen-instrumen pendukung berupa pedoman observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Peran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai pengamat berpartisipasi partisipan-observer. Berdasarkan jenis dan tingkatan partisipasi di atas, peneliti dengan potensi, waktu, dan kesempatan yang tersedia berusaha menerapkan partisipasi moderat dengan tingkat keterlibatannya menengah, dalam rangka memperoleh data secara alami yang terjadi di lapangan.

F. Pengecekan Keabsahan Data