Data Demografi Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Ketidakpatuhan Minum Obat

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. HASIL PENELITIAN

Bab ini akan menguraikan hasil penelitian dari pengumpulan data yang dilakukan pada tanggal 27 Juni sampai 17 September 2011 di Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan. Penyajian hasil analisa data dalam penelitian ini meliputi data demografi dan faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan minum obat pasien skizofrenia yang mengalami relaps, yaitu faktor penyakit, faktor regimen terapi, dan faktor interaksi pasien dengan professional kesehatan.

1.1. Data Demografi

Dari tabel 5.1 menunjukkan bahwa sebanyak 41 orang 41,4 berada pada kelompok dewasa madya umur 41-54 tahun. Responden dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 60 orang 60,6. Pekerjaan mayoritas keluarga adalah ibu rumah tangga sebanyak 43 orang 43,4, tingkat pendidikan yang tertinggi adalah SLTA sebanyak 28 orang 28,3. Pengeluaran keluarga terhadap biaya pengobatan pasien skizofrenia setiap bulannya berada pada interval Rp.50.000- Rp.100.000 adalah sebanyak 53 orang 53,5. Lamanya sakit pasien skizofrenia mayoritas berada pada rentang 1 sampai 5 tahun adalah sebanyak 82 orang 82,8. Universitas Sumatera Utara Tabel 2. Distribusi frekuensi responden berdasarkan data demografi di Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan, pada tanggal 27 Juni sampai 17 September 2011 n= 99 orang Data Demografi Frekuensi Persentase Umur 18-40 tahun dewasa awal 41-54 tahun dewasa madya 55-77 tahun dewasa lanjut Rata-rata = 48 tahun Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Pekerjaan Keluarga PNS ABRI Wiraswasta Petani Karyawan swasta Ibu Rumah Tangga Tingkat Pendidikan Tidak Sekolah SD SLTP SLTA Akademi S1 Lain-lain Pengeluaran 500.000 250.000-500.000 100.000-250.000 50.000-100.000 Lamanya sakit 1-5 tahun 5 tahun 23 41 35 39 60 7 3 18 16 12 43 5 18 22 28 15 11 11 12 23 53 82 17 23.2 41.4 35.4 39.4 60.6 7.1 3.0 18.2 16.2 12.1 43.4 5.1 18.2 22.2 28.3 15.2 11.1 11.1 12.1 23.2 53.5 82.8 17.2 Universitas Sumatera Utara

1.2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Ketidakpatuhan Minum Obat

1.2.1. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan minum obat Gambaran hasil penelitian pada tabel 3 menunjukkan bahwa berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan minum obat sebanyak 75 orang yang tidak patuh 75,8 dan sebanyak 24 orang yang patuh 24,2 Tabel 3. Distribusi frekuensi responden berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan minum obat di Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan, pada tanggal 27 Juni sampai 17 September 2011 n= 99 orang. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan minum obat Frekuensi Persentase Tidak Patuh Patuh 75 24 75.8 24.2 Jumlah 99 100 1.2.2. Faktor Penyakit Gambaran hasil penelitian pada tabel 4 menunjukkan bahwa berdasarkan faktor penyakit yang mempengaruhi ketidakpatuhan minum obat ada sebanyak 81 orang yang tidak patuh 81,8 dan sebanyak 18 orang yang patuh 18,2 Universitas Sumatera Utara Tabel 4. Distribusi frekuensi responden berdasarkan faktor penyakit di Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan, pada tanggal 27 Juni sampai 17 September 2011 n= 99 orang. Faktor Penyakit Frekuensi Persentase Tidak Patuh Patuh 81 18 81.8 18.2 Jumlah 99 100 1.2.3. Faktor Regimen Terapi Gambaran hasil penelitian pada tabel 5 menunjukkan bahwa berdasarkan faktor regimen terapi yang mempengaruhi ketidakpatuhan minum obat ada sebanyak 73 orang yang tidak patuh 73,7 dan sebanyak 26 orang yang patuh 26,3 Tabel 5. Distribusi frekuensi responden berdasarkan faktor regimen terapi di Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan, pada tanggal 27 Juni sampai 17 September 2011 n= 99 orang Faktor Regimen Terapi Frekuensi Persentase Tidak Patuh Patuh 73 26 73.7 26.3 Jumlah 99 100 Universitas Sumatera Utara 1.2.4. Faktor Interaksi Pasien dengan Profesional Kesehatan Gambaran hasil penelitian pada tabel 6 menunjukkan bahwa berdasarkan faktor interaksi pasien dengan professional kesehatan yang mempengaruhi ketidakpatuhan minum obat ada sebanyak 58 orang yang tidak patuh 58,6 dan sebanyak 41 orang yang patuh 41,4 Tabel 6. Distribusi frekuensi responden berdasarkan faktor interaksi pasien dengan professional kesehatan di Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan, pada tanggal 27 Juni sampai 17 September 2011 n= 99 orang. Faktor Interaksi Pasien dengan Profesional Kesehatan Frekuensi Persentase Tidak Patuh Patuh 58 41 58.6 41.4 Jumlah 99 100

2. PEMBAHASAN