dibandingkan dengan manfaatnya bagi perusahaan. Meskipun hal ini sulit untuk diidentifikasi dan diukur namun analisis secara sederhana lebih baik daripada
tidak sama sekali.
2.
Product Differentiation. Manajemen sebagai pihak internal perusahaan mempunyai pengetahuan dan informasi dasar yang lebih komprehensif dibanding
dengan pihak eksternal perusahaan. Laporan keuangan merupakan rangkuman dari banyaknya transaksi sehingga dapat menyembunyikan
informasi penting yang dapat mempengaruhi keputusan pemegang saham dan pihak lainnya. Manajer dari
perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial memiliki intensif untuk membedakan diri dari pesaing yang tidak bertanggung jawab secara sosial kepada
masyarakat. 3.
Enlightened Self Interest. Perusahaan melakukan pengungkapan untuk menjaga keselarasan sosial dengan para stakeholders yang terdiri dari pemegang saham,
kreditur, karyawan, pemasok, pelanggan, pemerintah serta masyarakat, karena mereka semua dapat mempengaruhi pendapatan penjualan dan harga saham.
2.3 Pelaporan Tanggung Jawab
Menurut Fredman Henny dan Murtanto, 2002 terdapat tiga pendekatan pelaporan kinerja sosial, diantaranya adalah :
1. Social Auditing. Pemeriksaan sosial mengukur dan melaporkan dampak ekonomi, sosial dan lingkungan dari program-program yang berorientasi sosial dari
berbagai operasi perusahaan. Pemeriksaan sosial dilakukan dengan membuat
Universitas Sumatera Utara
suatu daftar aktivitas-aktivitas perusahaan yang memiliki konsekuensi sosial, lalu analisis sosial akan mencoba mengestimasi dan mengukur dampak yang
ditimbulkan oleh aktivitas kinerja perusahaan. 2. Social Report. Berbagai alternatif format laporan untuk menyajikan laporan sosial
telah diajukan oleh para akademis dan praktisi. Beberapa pendekatan yang dapat dipaki perusahaan dalam melaporkan aktivitas pertangungjawaban sosial
perusahaan. Dilley dan Weygant 1996 dalam Putra 2009 mengelompokkan empat pendekatan tersebut, yaitu :
a. Inventory Approach. Perusahaan mengkomplikasikan dan mengungkapkan sebuah daftar yang komprehensif dari aktivitas-aktivitas sosial perusahaan.
Daftar ini harus memuat semuya aktivitas sosial perusahaan baik sisi positif dan sisi negatif. Keterbatasan pendekatan ini adalah terdapat kesulitan
membuat daftar yang sesuai dengan batasan realistis karena hampir semua aktivitas perusahaan dapat diinterpretasikan sebagai aktivitas yang relevan
serta sulitnya membandingkan pertanggungjwaban sosial antar perusahaan karena tidak ada standar untuk mengukur pertangungjawaban tersebut..
Walaupun pendekatan iuni mempunyai keterbatasan tetapi pendekatan ini sering digunakan oleh perusahaan.
b. Cost Approach. Perusahaan membuat daftar aktivitas sosial perusahaan dan mengungkapkan jumlah pengeluaran pada masing-masing aktivitas tersebut.
Biaya dan aktivitas tersebut berhubungan dengan periode pelaporan yang dibebankan dalam pengeluaran pada periode berikutnya.
Universitas Sumatera Utara
c. Management Approach. Program dimana perusahaan tidak hanya mengungkapkan aktivitas-aktivitas pertanggungjawaban sosial tetapi juga
tujuan dari aktivitas tersebut serta hasil yang telah dicapai oleh perusahaan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan demikian
para pemakai laporan keuangan dengan mudah untuk menilai tingkat keberhasilan akitivitas sosial perusahaan sehingga tujuan yang telah
ditetapkan perusahaan dapat tercapai. Pendekatan ini mempunyai keterbatasan yaitu manfaat sosial yang diperoleh dari pencapaian tujuan tersebut.
d. Cost Benefit Approach. Pengungkapan aktivitas perusahaan terhadap dampak sosial serta biaya dan manfaat dari aktivitas tersebut. Pendekatan ini
mempunyai kesulitan dalam mengukur biaya dan manfaat sosial yang diakibatkan oleh perusahaan terhadap masyarakat.
2.4 Elemen-elemen Pengungkapan