3. Mencari risiko Perilaku terhadap risiko di mana penurunan pengembalian
dapat diterima untuk peningkatan risiko
2.6. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan adalah : Penelitian yang menguji hubungan potensial antara luasnya pengungkapan
tanggung jawab sosial dan kinerja sosial dilakukan oleh Ulman 1987 yang berjudul Data In Search Of Theory: A Critical Examination Of The Realationship Among
Social Performance, Social Disclosure And Economic Performance Of U.S Firms dengan memakai referensi penelitian dari Abbot dan Monsen, 1981; Fredman dan
Jaggi, 1984; Ingram dan Fraizer, 1982; dan Wiseman, 1984 dengan memakai variabel pengungkapan tanggung jawab sosial diukur menggunakan ; 1 skala pengungkapan
tanggung jawab sosial, 2 persentase uraian dalam laporan tahunan, 3 kualitas pengungkapan dalam laporan keuangan, dan 4 jumlah pengungkapan dalam laporan
tahunan. Penelitian ini menghasilkan jumlah dan kualitas pengungkapan tanggung jawab sosial berhubungan positif dengan kinerja sosial perusahaan, pengungkapan
tanggung jawab sosial menurunkan ketidakpastian informasi yang diperoleh investor, pengungkapan tanggung jawab sosial berkorelasi positif dengan kinerja keuangan.
Hasibuan 2001 dalam penelitian berjudul Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Pengungkapan Sosial social disclosure dalam Laporan Tahunan Emitmen
di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Penelitian pengungkapan sosial dengan fokus pertanggungjawaban sosial ini dilandasi teori agensi yang tujuan
Universitas Sumatera Utara
utamanya menguji apakah karakteristik perusahaan besaran perusahaan, rasio kepemilikan publik, profile perusahaan, basis perusahaan, dan jenis industri sebagai
variabel independen mempengaruhi pengungkapan sosial laporan tahunan perusahaan emiten yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Sampel yang
digunakan sebanyak 76 perusahaan yang menyampaikan laporan tahunan pada tahun 2000, kuantitas pengungkapan sosial diukur dengan 47 item ungkapan dalam aspek
kemasyarakatan, konsumen, ketenagakerjaan dan lingkungan. Analisis data menggunakan regresi berganda multiple regression dengan program SPSS,
penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan karakteristik perusahaan dengan pengungkapan sosial perusahaan secara parsial. Hasil tidak signifikan ditunjukkan
oleh variabel rasio kepemilikan publik, basis perusahaan dan jenis industri. Penelitian ini juga menemukan tidak terdapat perbedaan pengungkapan sosial antara
perusahaan berbasis asing dan non asing, perusahaan manufaktur dengan non manufaktur serta perbedaan kuantitas pengungkapan perusahaan single listing dengan
dual listing yang dilakukan dengan uji t-test. Sebagai analisis tambahan, proksi untuk tema kemasyarakatan terlihat signifikan mempengaruhi pengungkapan sosial, hasil
yang sama tidak ditemukan pada tema konsumen, ketenagakerjaan, dan lingkungan. Utomo 2002 dalam penelitian berjudul Praktek Pengungkapan Sosial Pada
Laporan Tahunan Perusahaaan Di Indonesia, penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan praktek pengungkapan sosial antara industri high-profile dan industri low-
profile dari laporan tahunan perusahaan tahun 1998, dengan menggunakan suatu daftar check list pada tema produk konsumen, tema kemasyarakatan dan tema
Universitas Sumatera Utara
ketenagakerjaan, pengujian dilakukan dengan menggunakan statistik parametrik dwivariat, uji-Z pada 81 perusahaan go publik di BEJ dan BES. Penelitian
menemukan bahwa prakterk pengungkapan sosial yang dilakukan oleh perusahaan – perusahaan di Indonesia lebih banyak pada tema ketenagakerjaan 29,87 dari seluruh
tema yang diungkap, dan perusahaan-perusahaan high profile melakukan pengungkapan sosial secara signifikan lebih tinggi daripada perusahaan-perusahaan
low profile. Rosmita 2007 dalam penelitian berjudul Faktor-faktor yang mempengaruhi
Pengungkapan Sosial Social Disclosure dalam Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah faktor faktor dalam perusahaan yang dproksi dalam Kepemilikan Manajemen,
Leverage, Ukuran Perusahaan¸ Profitabilitas mempengaruhi pengungkapan sosial suatu perusahaan. Sampel yang digunakan 113 perusahaan
Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek jakarta. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1 Pengujian secara simultan menemukan adanya pengaruh yang signifikan
antara faktor faktor perusahaan terhadap pengungkapan sosial perusahaan 2 variabel kepemilikan manajemen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
pengungkapan sosial. Putra 2009 dalam penelitian berjudul Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Serta Hubungan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Dengan Reaksi Investor, tujuan dari
penelitian ini untuk mengetahui apakah ada pengaruh dari pengungkapan tanggung
Universitas Sumatera Utara
jawab sosial terhadap volume saham perdagangan diluar normal. Untuk mengetahui apakah adanya hubungan atau tidak, terlebih dahulu meneliti pengaruh pengungkapan
tanggung sosial terhadap faktor-faktor tanggung jawab sosialnya, yaitu sebagai variable independennya seperti : Profitabilitas, Umur, Earning per Share, Ukuran
PerusahaanSize, Profile, Kepemilikan Publik, Ketergantungan Terhadap Hutang, dan Ukuran Dewan Komisaris. Sampel dalam penelitian ini berdasarkan perusahaan-
perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2006 sampai dengan 2008. Pengujian yang digunakan dalam perhitungan adalah pengujian regresi
berganda dan hipotesis. Dari hasil pengujian simultan ini ternyata tidak ada pengaruh pengungkapan tanggung jawab sosial terhadap volume saham perdagangan diluar
normal dimana pengungkapan tanggung jawab sosialnya terdapat pengaruh tiga variable independen dari delapan variable independen.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1. Review Penelitian Terdahulu
No Peneliti
Judul Penelitian Variabel Penelitian
Hasil
1 Ulman
1987 Data In Search Of
Theory: A Critical Examination Of The
Realationship Among Social
Performance, Social Disclosure And
Economic Performance Of U.S
Firms. -Skala pengungkapan
tanggung jawab sosial - persentase uraian
dalam laporan tahunan - kualitas
pengungkapan dalam laporan keuangan
- jumlah pengungkapan dalam laporan tahunan.
- kinerja social jumlah dan kualitas
pengungkapan tanggung jawab sosial berhubungan positif dengan
kinerja sosial perusahaan, pengungkapan tanggung jawab
sosial menurunkan ketidakpastian informasi yang diperoleh investor,
pengungkapan tanggung jawab sosial berkorelasi positif dengan
kinerja keuangan
2 Hasibuan
2001 Pengaruh
Karakteristik Perusahaan Terhadap
Pengungkapan Sosial - EPS
- Size - Profil
- Saham. EPS, Size, Profil, dan saham
mempengaruhi pengungkapan sosial.
3 Utomo,
2002, Praktek
Pengungkapan Sosial Pada Laporan
Tahunan Perusahaaan Di
Indonesia. - umur
- EPS - Size
- Profil - kepemilikan
- Hutang - Ukuran dewan
komisaris Variabel variabel penelitian
memiliki pengaruh terhadap pengungkapan sosial
4 Rosmita
2007 Faktor-faktor yang
mempengaruhi Pengungkapan Sosial
Social Disclosure dalam Laporan
Keuangan Tahunan Perusahaan
Manufaktur di Bursa Efek Jakarta
- Kepemilikan
Manajemen -
Leverage -
Ukuran Perusahaan¸
- Profitabilitas
- pengungkapan
sosial Pengujian secara simultan
menemukan adanya pengaruh yang signifikan antara faktor
faktor perusahaan terhadap pengungkapan sosial perusahaan
Variabel kepemilikan manajemen mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap pengungkapan sosial.
5 Putra
2009 Pengaruh
Pengungkapan CSR terhadap reaksi
Investor -
Profitabilitas -
Umur -
Earning per Share, -
Ukuran -
Profile -
Kepemilikan Publik -
Ketergantungan Terhadap Hutang
- Ukuran Dewan
Komisaris Pengungkapan CSR tidak
berpengaruh terhadap investor pengungkapan tanggung jawab
sosialnya, dan terdapat pengaruh tiga variable independen dari
delapan variable independen
Universitas Sumatera Utara
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1. Kerangka Konseptual
Kerangka konsep merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting
Sekaran, 2003. Kerangka konsep yang baik menjelaskan secara teoritis antara variabel yang akan diteliti. Jadi secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antara
variabel independen dan dependen. Pertautan antara variabel tersebut selanjutnya dirumuskan kedalam paradigma penelitian yang harus didasarkan pada kerangka
konsep. Kerangka konsep merupakan sintesa tentang hubungan antara variabel yang
disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis sehingga menghasilkan sintesa hubungan antara variabel yang
diteliti. Sintesa tentang hubungan variabel tersebut selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis dalam penelitian.
Untuk mengetahui hubungan antara ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, ukuran dewan komisaris, dan usia perusahaan terhadap reaksi
investor,digunakan.kerangka konseptual seperti gambar dibawah ini:
Universitas Sumatera Utara