2 = gejala sedang 3 = gejala berat
4 = gejala berat sekali Penilaian atau pemakaian alat ukur ini dilakukan oleh dokter psikiater atau
orang yang telah dilatih untuk menggunakannya melalui teknik wawancara langsung. Masing-masing nilai angka score dari ke 14 kelompok gajala tersebut dijumlahkan
dan dari hasil penjumlahan tersebut dapat diketahui tingkat kecemasannya.
5. Penanggulangan Kecemasan
Menurut skripsi Darse 2006 Karena kecemasan merupakan emosi yang sangat tidak menyenangkan. Kecemasan tidak akan dapat dihadapi dalam jangka
waktu yang lama. Kita termotivasi kuat untuk melakukan sesuatu guna meredakan keadaan yang tidak menyenangkan tersebut. Setiap individu mengembangkan
berbagai macam cara untuk mengatasi situasi yang menimbulkan kecemasan dan perasaan cemas itu sendiri.
Ada dua cara utama untuk menanggulangi kecemasan. Cara pertama menitikberatkan pada masalah : individu menilai situasi yang menimbulkan
kecemasan dan kemudian melakukan sesuatu untuk mengubah atau menghindarinya. Cara kedua menitik beratkan pada emosi : individu berusaha mereduksi perasaan
cemas melalui berbagai macam cara dan tidak secara langsung menghadapi masalah yang menimbulkan kecemasan itu. Kedua tindakan ini dirancang untuk
menanggulangi masalah tersebut.
C. Hubungan Seksual
1. Pengertian hubungan seksual
Hubungan seksual adalah aktivitas seksual yang berkaitan dengan sistem reproduksi yang melibatkan gamet pria dan wanita Dorland, 2002. Selain itu,
Universitas Sumatera Utara
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2005, hubungan seksual adalah yang berhubungan dengan persetubuhan antara pria dan wanita.
2. Frekuensi hubungan seksual
Menurut Andik 2007 dalam Kusumaningtiyas 2008 frekuensi hubungan seksual selama kehamilan Menurut Ed. Wheat, MD dalam bukunya yang berjudul
Intended for pleasure menulis, frekuensi rata-rata hubungan seksual selama kehamilan adalah:
a. Trimester I : 2 kali perminggu b. Trimester II : 3 kali perminggu
c. Trimester III : 1 kali perminggu Hubungan seksual dari tiap trimester kehamilan menurut Suryoprajogo
2008 dalam Aini 2013 adalah: a. Hubungan Seksual pada Trimester Pertama 0-12 minggu
Selama tiga bulan pertama kehamilan wanita yangmengalami mual muntah karena pengaruh hormon terjadinyapeningkatan hormon progresteron, sehingga merasakan
dorongan seksualnya menurun yang mengakibatkan berkurangnya frekuensi semua aktivitas seksual. Keadaan ini mudah dipahami, karena mual dan muntah yang terjadi
dapat menimbulkan gangguan bagi kesehatan tubuh secara umum. Meskipun terdapat bermacam - macam variasi dari masing - masing pasangan, pola ketertarikan
seksual pada trimester pertama kehamilan tetaplah umum. Tidak mengherankan jika pada awal kehamilan terjadi penurunan minat terhadap seks.
b. Hubungan Seksual pada Trimester Kedua 12-24 minggu Selama trimester kedua 80 wanita hamil merasakan dorongan seksual. Banyak
laki-laki yang senang melakukan hubungan seksual ketika pasangannya hamil saat trimaster ini. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya dorongan seksual dari istri.
Universitas Sumatera Utara
Sebab lain karena temperatur vagina menjadi lebih hangat pada masa kehamilan sehingga menimbulkan rangsangan seksual yang lebih besar. Meskipun tidak selalu
minat untuk berhubungan seks umumnya mulai meningkat pada trimester kedua ini. Pada masa ini, secara fisik dan psikologi istri dan pasangan sudah lebih dapat
menyesuaikan diri pada berbagai perubahan yang terjadi karena kehamilan. Tubuh calon ibu yang telah dapat menerima dan terbiasa dengan kondisi kehamilan
membuatnya dapat menikmati aktivitas dengan muntah dan segala rasa tidak enak biasanya sudah jauh berkurang dan tubuh terasa tidak nyaman. Selain itu, pada masa
ini kehamilan juga belum terasa besar serta memberatkan seperti pada trimester ketiga dan suasana hati yang jauh lebih baik dari trimester pertama membuat gairah
lebih meningkat. Bagi para suami, di masa ini pasangan mereka terlihat lebih menarik dibanding sebelumnya. Kepercayaan diri yang meningkat membuat calon
ibu terlihat lebih cantik, ditunjang dengan kulit dan rambut yang semakin ”bercahaya” karena pengaruh hormon kehamilan. Namun, ada juga suami yang
mengalami penurunan gairah karena khawatir berhubungan intim dapat menganggu kesehatan ibu hamil atau janin, perasaan cemas bakal segera menjadi ayah, atau
bahkan perasaan tidak enak karena merasa si janin ”menyaksikan” acara bercinta tersebut.
c. Hubungan Seksual pada Trimester Ketiga 25-36 minggu Selama tiga bulan terakhir masa kehamilan, kelelahan yang terasa meningkat
karena kehamilan yang semakin besar, mengakibatkan dorongan seksual dan reaksi seksual menurun. Akibatnya frekuensi hubungan seksual menjadi banyak berkurang.
Saat persalinan semakin dekat, umumnya hasrat libido kembali menurun, terkadang bahkan lebih drastis dibandingkan dengan saat trimester pertama. Perut yang kian
membuncit membatasi gerakan dan posisi nyaman saat berhubungan intim. Rasa
Universitas Sumatera Utara
nyaman sudah jauh berkurang. Pegal di punggung dan pinggul, tubuh bertambah berat dengan cepat, nafas lebih sesak karena besarnya janin mendesak dada dan
lambung, dan kembali merasa mual menyebabkan menurunnya minat seksual. Selain itu, perut yang besar, kaki bengkak, dan wajah sembap membuat calon ibu
merasa tidak hot lagi di mata pasangan. Perasaan itu pun semakin kuat jika suami juga enggan untuk berhubungan seks, meski hal itu sebenarnya karena ia merasa
tidak tega atau khawatir melukai calon ibu dan janin.
3. Fisiologi Seks