Pedoman Penerapan Terapi HIV Pada Anak
35
Catatan: Sesuai dengan standar pelayanan kesehatan masyarakat, kriteria diagnosis untuk TB
pulmonal harus melipui : • Minimal 3 sputum menunjukkan BTA negaif, dan
• Abnormalitas radiograi sesuai dengan TB pulmonal akif, dan • Tidak berespons dengan pemakaian anibioik spektrum luas, dan
• Keputusan untuk memberi kemoterapi tuberkulosis terletak pada klinisi
TB ekstrapulmonal Yang tergolong dalam klasiikasi ini adalah anak dengan TB ekstrapulmonal saja. Bila
seorang anak terkena TB pulmonal dan ekstrapulmonal, maka harus diklasiikasikan dalam kelompok TB ekstrapulmonal.
XV.5. Pengobatan TB
a
Terapi ani TB
Pedoman internasional merekomendasikan bahwa TB pada anak yang terinfeksi HIV harus diobai dengan paduan selama 6 bulan seperi pada anak yang idak terinfeksi HIV. Apabila
memungkinkan, anak yang terinfeksi HIV harus diobai dengan paduan rifampisin selama durasi pengobatan, karena penggunaan etambutol pada kasus dewasa dengan infeksi HIV
untuk masa lanjutan pengobatan angka relaps TB-nya inggi. Sebagian besar anak dengan TB, termasuk yang terinfeksi HIV, mempunyai respon yang bagus terhadap paduan selama
6 bulan. Kemungkinan penyebab kegagalan pengobatan seperi keidakpatuhan berobat, absorpsi obat yang buruk, resistensi obat dan diagnosis banding, harus diselidiki lebih
lanjut pada anak yang idak mengalami perbaikan dengan terapi ani TB
Dosis rekomendasi obat ani-TB lini pertama
b
Obat
Dosis rekomendasi
Seiap hari Dosis dan rentang mg
kgBB
Maksimum per hari mg
Isoniazid
10 10-15
300
Rifampisin
15 10-20
600
Pirazinamid
35 30-40
2000
Etambutol
20 15-25
1250
Streptomisin ii
20
1000
b
WHO Treatment of Tuberculosis Guidelines for Natonal Programmes 2010
Pedoman Penerapan Terapi HIV Pada Anak
36
Catatan: i. Dosis rekomendasi harian etambutol lebih inggi pada anak 20 mgkg daripada
dewasa 15 mgkg, karena adanya perbedaan farmakokineik konsentrasi puncak dalam serum pada anak lebih rendah daripada dewasa pada dosis mgkg yang sama.
Meskipun etambutol sering dihilangkan dari paduan pengobatan pada anak karena adanya kesulitan pemantauan toksisitas khususnya neuriis opikus pada anak yang
lebih muda, literatur menyatakan bahwa etambutol aman pada anak dengan dosis 20 mgkghari rentang 15-25 mgkg.
ii. Streptomisin harus dihindari pada anak apabila memungkinkan karena injeksi merupakan prosedur yang menyakitkan dan dapat menimbulkan kerusakan saraf
auditorius ireversibel. Penggunaan streptomisin pada anak terutama untuk meningiis TB pada 2 bulan pertama.
Durasi paduan OAT
• Tuberkulosis pada anak terinfeksi HIV selain TB milier, meningiis TB dan TB tulang harus diberikan 4 macam obat RHZE selama 2 bulan pertama dilanjutkan RH
sampai minimal 9 bulan. • Pada meningiis TB dan TB milier diberikan RHZES selama 2 bulan pertama
dilanjutkan RH sampai 12 bulan • Pada TB tulang diberikan RHZE selama 2 bulan pertama, dilanjutkan RH sampai 12
bulan Rekomendasi paduan pengobatan untuk seiap kategori diagnosik TB secara umum
sama antara anak dengan dewasa. Kasus baru masuk kategori I apusan baru posiif TB pulmonal, apusan baru negaif TB pulmonal dengan keterlibatan parenkim luas, bentuk
TB ekstrapulmonal yang berat, penyakit HIV penyerta yang berat atau kategori III apusan baru negaif TB pulmonal, diluar kategori I, bentuk TB ekstrapulmonal yang lebih ringan.
Sebagian besar kasus TB anak adalah TB pulmonal dengan apusan negaif atau bentuk TB ekstrapulmonal yang idak berat, sehingga masuk dalam kategori III. Kasus TB
pulmonal anak dengan apusan posiif, kerusakan jaringan pulmonal yang luas atau bentuk TB ekstrapulmonal yang berat seperi TB abdominal atau TB tulangsendi masuk
dalam kategori I. Kasus meningiis TB dan TB miliar memerlukan perimbangan yang khusus. Kelompok yang sebelumnya pernah diobai masuk dalam diagnosis kategori II
sebelumnya terdapat apusan posiif TB pulmonal atau kategori IV kronik dan mulidrug resistant [MDR-TB]. Terapi TB pada anak yang terinfeksi HIV memerlukan perhaian
khusus.