4. Sistem Pengendalian Persediaan
Menurut Sugiri 1995 : 84 , terdapat dua alternatif sistem pengendalian persediaan, yaitu :
a. Sistem Fisik Periodik
Pada sistem fisik, harga pokok penjualan baru dihitung dan dicatat pada akhir periode akuntansi. Cara yang dilakukan dengan
menghitung kuantitas barang yang ada digudang di setiap akhir periode, kemudian mengalikan dengan harga pokok per satuannya.
Dengan cara ini, maka jumlahnya baik fisik maupun harga pokoknya, tidak dapat diketahui setiap saat. Konsekuensinya, jumlah barang yang
hilang tidak dapat dideteksi denga sistem ini. b.
Sistem Perpectual Dalam sistem perpectual, perubahan jumlah persediaan
dimonitor setiap saat. Caranya adalah dengan menyediakan satu kartu persediaan untuk setiap jenis persediaan. Kartu ini berfungsi sebagai
buku pembantu persediaan dan digunakan untuk mencatat mutasi setiap hari.
C. Economic Order Quantity EOQ
1. Perumusan EOQ
Salah satu metode manajemen persediaan yang paling terkenal adalah metode Economic Order Quantity atau biasa disebut dengan EOQ.
Metode ini dapat digunakan baik untuk barang yang dibeli maupun untuk barang yang diproduksi sendiri.
Model EOQ biasa digunakan untuk menentukan kuantitas pesanan persediaan yang meminimumkan biaya langsung penyimpanan persediaan
dan biaya kebalikannya inverse cost pemesanan persediaan. Rumusan EOQ yang biasa digunakan adalah :
EOQ =
H SD
2
Dimana: D
: penggunaan atau permintaan yang diperkirakan per periode waktu.
S : Biaya pemesanan persiapan pesanan dan penyiapan
mesin per pesanan H
: Biaya penyimpanan per unit per tahun
2. Anggapan Anggapan Dalam EOQ
Rumusan EOQ dapat digunakan bila anggapan anggapan ini terpenuhi. Anggapan tersebut antara lain :
a. Permintaan akan produk adalah konstan, seragam dan diketahui
deterministic b.
harga per unit produk adalah konstan c.
biaya penyimpanan per unit per tahun H adalah konstan d.
Biaya pemesanan per pesanan S adalah konstan e.
waktu antara pesanan dilakukan dan barang barang diterima lead time adalah konstan
f. tidak terjadi kekurangan barang atau back orders
3. Safety Stock
Merupakan persediaan minimal yang harus ada dalam perusahaan untuk mengantisipasi kehabisan bahan baku baik karena keterlambatan
pengiriman barang ataupun karena kecepatan penggunaan mesin karena penggunaan yang lebih dari biasanya.
Besarnya safety stock dapat diketahui dengan : SS
= Z σ
Dimana : Z
: Standar normal σ
: Standar deviasi, deviasi = 1,65 dengan menggunakan standar 2 deviasi yang mempunyai
keyakinan sebesar 95 yang berarti persediaan pengaman dapat dicari dengan mengalikan hasil standar deviasi dengan 1,65
derajat keyakinan 95 dari kurva normal
4. Reorder Point ROP
Perhitungan EOQ akan sangat menguntungkan jika disertai dengan perhitungan penggunaan bahan selama lead time dan safety stock.
Sehingga perusahaan dapat melakukan pemesanan kembali ROP , yaitu besarnya penggunaan bahan baku selama lead time ditambah dengan
safety stock
Secara matematik Reorder Point dapat dirumuskan sebagai berikut ROP = d X L + SS
Dimana : ROP : titik pemesanan ulang
d : tingkat kebutuhan per unit waktu
SS : Persediaan pengaman
L : Lead time
5. Total Inventory Cost