Outer Model Konstruk Kompetensi

Berdasarkan Tabel 4.30, diketahui jika seluruh dimensi konstruk kemampuan memahami efektivitas pengendalian internal PT, OTO, DOK, PF, dan EVA memiliki nilai yang signifikan terhadap PR kemampuan menilai risiko kecurangan. Hal ini berarti bahwa PT, OTO, DOK, PF, dan EVA merupakan dimensi pembentuk variabel kemampuan menilai risiko kecurangan.

d. Outer Model Konstruk Kompetensi

Konstruk kompetensi dalam penelitian ini dijumlahkan menjadi satu indikator, sehingga seluruh kriteria pada outer model bernilai 1.

4.1.4.2. Inner Model

Inner model digunakan untuk melihat hubungan antar konstruk, nilai signifikansi dan R-square dari sebuah model penelitian. Dalam SmartPLS, nilai R square akan muncul pada setiap variabel konstruk yang mendapatkan tanda panah variabel endogen. Dengan demikian, mengingat dalam penelitian ini terdapat tiga variabel endogen, maka terdapat tiga nilai R Square yang tersaji pada Tabel 4.31 berikut: Tabel 4.31 R-square Var. Eksogen Var. Endogen R Square Adj. R Square KOM PI 0.017 -0,003 KOM, PI PR 0.157 0,123 KOM, PI, PR DK 0.171 0,119 Sumber: Output SmartPLS, 2016 Keterangan: KOM : Kompetensi PI : Kemampuan Memahami Efektivitas Pengendalian Internal PR : Kemampuan Menilai Risiko Kecurangan DK : Kemampuan Mendeteksi Kecurangan. Berdasarkan Tabel 4.31, diketahui nilai R-square untuk konstruk PI adalah 1,7, konstruk PR 15,7, dan konstruk DK sebesar 17,1. Dengan demikian, angka ini dapat dijelaskan sebagi berikut: Nilai R Square pada konstruk endogen PI kemampuan menilai efektivitas pengendalian internal sebesar 1,7 berarti bahwa konstruk kemampuan memahami efektivitas pengendalian internal mampu dijelaskan oleh konstruk kompetensi sebesar 1,7, sedangkan sisanya sebesar 98,3 dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model penelitian. Nilai R Square pada konstruk endogen PR kemampuan menilai risiko kecurangan sebesar 15,7 berarti bahwa konstruk kemampuan menilai risiko kecurangan mampu dijelaskan oleh konstruk kompetensi dan konstruk kemampuan memahami efektivitas pengendalian internal sebesar 15,7, sedangkan sisanya sebesar 84,3 dijelaskan oleh faktor lain diluar model penelitian. Nilai R Square pada konstruk DK kemampuan mendeteksi kecurangan sebesar 17,1 berarti bahwa konstruk kompetensi, konstruk kemampuan memahami efektivitas pengendalian internal, dan konstruk kemampuan menilai risiko kecurangan mampu menjelaskan konstruk kemampuan mendeteksi kecurangan sebesar 17,1, sedangkan sisanya sebesar 82,9 dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model penelitian. Setelah nilai R-square diketahui, maka selanjutnya adalah melakukan pengujian mengenai hubungan antar konstruk dalam penelitian. Adapun hasil output SmartPLS secara ringkas tersaji pada Tabel 4.32 dan lampiran 22: Tabel 4.32 Hasil Uji Inner Model Original Sample O Sample Mean M Standard Deviation STDEV T Statistics |OSTDEV| P Values KOM - DK 0.075 0.084 0.186 0.402 0.344 KOM - PI 0.13 0.145 0.149 0.872 0.192 KOM - PR 0.101 0.112 0.148 0.678 0.249 PI - DK 0.34 0.346 0.161 2.111 0.018 PI - PR 0.371 0.376 0.137 2.712 0.003 PR - DK 0.11 0.112 0.191 0.574 0.283 Sumber: Output SmartPLS, 2016 Berdasarkan Tabel 4.32, dapat diketahui jika keeratan hubungan antara konstruk kompetensi dengan konstruk kemampuan mendeteksi kecurangan adalah sebesar 0,075, dengan nilai t-statistics sebesar 0,402 lebih kecil dari t-tabel. Angka original sample sebesar 0,13 berarti bahwa keeratan hubungan antara konstruk kompetensi dengan konstruk kemampuan memahami efektivitas pengendalian internal adalah sebesar 0,13, dengan nilai t-statistics sebesar 0,872. Nilai original sample sebesar 0,101 berarti bahwa keeratan hubungan antara konstruk kompetensi dengan konstruk kemampuan menilai risiko kecurangan adalah sebesar 0,101, dengan nilai t-statistics sebesar 0,678 lebih kecil dari t-tabel. Angka original sample sebesar 0,34 berarti bahwa keeratan hubungan antara konstruk kemampuan memahami efektivitas pengendalian internal dengan konstruk kemampuan mendeteksi kecurangan adalah sebesar 0,34, dengan nilai t- statistics sebesar 2,111 lebih besar dari t-tabel. Nilai original sample sebesar 0,371 dapat diartikan bahwa keeratan hubungan antara konstruk kemampuan memahami efektivitas pengendalian internal dengan konstruk kemampuan menilai risiko kecurangan adalah sebesar 0,371, dengan nilai t-statistics sebesar 2,712 lebih besar dari t-tabel. Nilai original sample sebesar 0,11 berarti bahwa keeratan hubungan antara konstruk kemampuan menilai risiko kecurangan dengan konstruk kemampuan mendeteksi kecurangan adalah sebesar 0,11, dengan nilai t-statistics sebesar 0,574 lebih kecil dari t-tabel. Secara ringkas, hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini disajikan dalam Tabel 4.33 berikut: Tabel 4.33 Ringkasan Hasil Uji Hipotesis No Hipotesis Pernyataan Hasil 1 H1 Kompetensi berpengaruh positif terhadap kemampuan memahami efektivitas pengendalian internal Ditolak 2 H2 Kompetensi berpengaruh positif terhadap kemampuan menilai risiko kecurangan Ditolak 3 H3 Kompetensi berpengaruh positif terhadap kemampuan mendeteksi kecurangan Ditolak 4 H4 Kemampuan memahami efektivitas pengendalian internal berpengaruh positif terhadap kemampuan menilai risiko kecurangan Diterima 5 H5 Kemampuan memahami efektivitas pengendalian internal berpengaruh positif terhadap kemampuan mendeteksi kecurangan Diterima 6 H6 Kemampuan menilai risiko kecurangan berpengaruh positif terhadap kemampuan mendeteksi kecurangan Ditolak Sumber: Data primer diolah, 2016

4.2. Pembahasan

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA AUDITOR PEMERINTAH Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Auditor Pemerintah (Studi Pada Auditor Pemerintah Di Bpkp Perwakilan Jawa Tengah).

0 2 18

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA AUDITOR PEMERINTAH Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Auditor Pemerintah (Studi Pada Auditor Pemerintah Di Bpkp Perwakilan Jawa Tengah).

0 2 19

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR DALAM MELAKUKAN AUDIT JUDGMENT Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Auditor Dalam Melakukan Audit Judgement (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah dan DIY).

0 7 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR DALAM MELAKUKAN AUDIT JUDGMENT Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Auditor Dalam Melakukan Audit Judgement (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah dan DIY).

0 1 16

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA AUDITOR Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Auditor (Studi Empiris Pada KAP di Surakarta dan Yogyakarta).

0 2 17

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA AUDITOR Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Auditor (Studi Empiris Pada KAP di Surakarta dan Yogyakarta).

0 1 15

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Etis Auditor (Survey pada Auditor di Surakarta dan Yogyakarta).

0 0 8

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT UPAH PADA AUDITOR Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Upah Pada Auditor Sektor Publik (Pemerintah) (Studi Kasus Pada Kantor Inspektorat di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta).

0 1 13

PENDAHULUAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Upah Pada Auditor Sektor Publik (Pemerintah) (Studi Kasus Pada Kantor Inspektorat di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta).

0 1 8

Faktor Yang Mempengaruhi Deteksi Kecurangan Dalam Persepsi Auditor Eksternal Dan Auditor Internal

0 2 11