commit to user
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia sebagai makhluk sosial kerap dihubungkan dengan suatu keadaan dimana manusia tersebut tidak dapat hidup sendiri dan saling
membutuhkan bantuan dari manusia lain. Suatu hubungan simbiosis mutualisme ini juga terjadi dalam beberapa kegiatan, termasuk kegiatan
ekonomi. Dalam kegiatan ekonomi internasional sering kali pelaku ekonomi melakukan kerjasama ekonomi internasional dalam bentuk perdagangan
internasional yang terjadi untuk kegiatan pembangunan sebagai konsekuensi dari adanya perbedaan tingkat perekonomian. Hal ini dimaksudkan dengan
harapan dapat memperkecil perbedaan yang ada. Peranan serta usaha yang dilakukan pemerintah di bidang ekspor telah
dijalankan dengan meningkatkan kegiatan ekonomi dengan menggalakkan ekspor nonmigas dengan pengenalan “Paket 1 April 1976” Sistem Counter
Purchase tahun 1982 dan INPRES No.4 Tahun 1985 dengan peraturan- peraturan dan tata cara pelaksanaan ekspor guna kelancaran arus barang di
pelabuhan dan penekanan biaya tinggi. Perusahaan harus menempuh beberapa tahapan ini dimulai dari dokumen pengiriman barang hingga produk sampai di
tangan konsumen, semua tahapan ini ini ditentukan oleh pihak pemerintah guna mengatur lalu-lintas serta laju dari kualitas ekspor, salah satu faktor
ekstern yang penting dalam menjamin terlaksananya transaksi ekspor adalah kepercayaan dua belah pihak yang saling berjauhan dan belum saling
commit to user
2
mengenal merupakan suatu resiko bila dilibatkan dengan pertukaran barang atau uang.
Kegiatan ekspor impor didasari atas kondisi bahwa tidak ada suatu negara yang benar-benar mandiri karena satu sama lain saling membutuhkan
dan saling mengisi. Setiap negara memiliki karakteristik yang berbeda baik sumber daya alam, iklim, geografis, struktur ekonomi dan struktur sosial.
Perbedaan tersebut menyebabkan perbedaan komoditas yang dihasilkan, komposisi biaya yang diperlukan, kualitas dan kuantitas produk. Adanya
interdependensi kebutuhan itulah yang menyebabkan adanya perdagangan internasional. Masing-masing negara memiliki keunggulan dan kekurangan.
Komoditas yang dihasilkan suatu negara mungkin juga belum dapat dipakai langsung karena berupa bahan mentah yang memerlukan pengolahan lebih
lanjut. Bahan mentah tersebut selanjutnya mungkin dibutuhkan negara lain sebagai bahan baku pabriknya Kegiatan ekspor membawa banyak manfaat
bagi masyarakat, diantaranya yaitu memperluas pasar bagi produk Indonesia, menambah devisa negara, dan juga memperluas lapangan kerja
Seiring dengan berjalannya perputaran ekonomi sudah menjadi hal yang penting bagi kelompok perusahaan manapun untuk mampu memperoleh
penjualan ekspor atau untuk bersaing secara efektif dengan impor yang tidak lagi harus melompati penganut proteksionisme. Apalagi di era globalisasi
seperti sekarang ini, kegiatan ekspor impor merupakan salah satu cara menambah devisa, selain itu juga dapat mengurangi pengangguran yang saat
ini cukup merisaukan. Sehingga berakibat dengan tumbuhnya perusahaan yang berorientasi pada perdagangan antar negara.
commit to user
3
Pengutamaan Ekspor bagi Indonesia sudah digalakkan sejak tahun 1983. Sejak saat itu,ekspor menjadi perhatian dalam memacu pertumbuhan
ekonomi seiring dengan berubahnya strategi industrialisasi-dari penekanan pada industri substitusi impor ke industri promosi ekspor. Konsumen dalam
negeri membeli barang impor atau konsumen luar negeri membeli barang domestik, menjadi sesuatu yang sangat lazim. Persaingan sangat tajam antar
berbagai produk. Selain harga, kualitas atau mutu barang menjadi faktor penentu daya saing suatu produk. Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia
Januari-Oktober 2012 mencapai USD118,43 miliar atau meningkat 26,92 persen dibanding periode yang sama tahun 2011, sementara ekspor nonmigas
mencapai USD 92,26 miliar atau meningkat 21,63 persen. Sementara itu menurut sektor, ekspor hasil pertanian, industri, serta hasil tambang dan
lainnya pada periode tersebut meningkat masing-masing 34,65 persen, 21,04 persen, dan 21,57 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Adapun selama periode ini pula, ekspor dari 10 golongan barang memberikan kontribusi 58,8 persen terhadap total ekspor nonmigas.
Kesepuluh golongan tersebut adalah, lemak dan minyak hewan nabati, bahan bakar mineral, mesin atau peralatan listrik, karet dan barang dari karet, mesin-
mesin atau pesawat mekanik. Kemudian ada pula bijih, kerak, dan abu logam, kertas atau karton, pakaian jadi bukan rajutan, kayu dan barang dari kayu,
serta timah. Perkembangan Ekspor di Jawa Tengah Memasuki bulan kesepuluh
tahun 2011 nilai ekspor Jawa Tengah mengalami peningkatan dibandingkan ekspor pada bulan sebelumnya. Tercatat sebesar 378,00 juta USD nilai ekspor
commit to user
4
bulan Oktober yang dilakukan Jawa Tengah ke negara-negara di seluruh dunia. Dibandingkan dengan nilai ekspor bulan September 2011 331,67 juta
USD ekspor pada bulan Oktober 2011 mengalami kenaikan sebesar 46,34 juta USD atau 13,97 persen. Dibandingkan bulan Oktober 2010 year on year
nilai ekspor Jawa Tengah mengalami kenaikan sebesar 22,00 persen dari 309,83 juta USD menjadi 378,00 juta USD. Gambaran fluktuasi ekspor yang
dilakukan Jawa Tengah per bulan selama tahun 2009 sampai dengan November. Hal ini dapat dilihat dari gambar berikut ini
Gambar 1.1 Perkembangan Nilai Ekspor – Impor Jawa Tengah
Sumber : Badan Pusat Statistika
commit to user
5
Perkembangan Ekspor di Jawa Tengah menurut komoditas yang dikutip dari Badan Pusat Statistik. Untuk komoditas Tekstil dan barang
Tekstil, Kayu dan barang dari kayu serta Bermacam barang hasil pabrik merupakan 3 tiga kelompok komoditas utama yang mempunyai nilai ekspor
tertinggi selama bulan Januari – Oktober 2011. Nilai ekspor untuk ketiga kelompok komoditas ini pada bulan Oktober 2011 masing-masin sebesar
134,62 juta USD, 62,69 juta USD, dan 48,94 juta USD. Menurut kelompok komoditas, tiga kelompok komoditas yang mempunyai peran tertinggi
terhadap total nilai ekspor Jawa Tengah selama periode Januari-Oktober 2011 adalah Tekstil dan barang Tekstil 11, Kayu dan barang dari kayu 09, serta
Bermacam barang hasil pabrik 20. Peranan komoditas tersebut masing-masing sebesar 40,44 persen,
14,06 persen dan 12,47 persen terhadap total ekspor Jawa Tengah. Nilai ekspor untuk ketiga komoditas tersebut pada bulan Oktober 2011 masing-
masing adalah sebesar 134,62 juta USD, 62,69 juta USD, dan 48,94 juta USD. Tekstil dan barang Tekstil 11 mengalami penurunan ekspor sebesar 0,72 juta
USD dibanding bulan September 2011, Kayu dan barang dari kayu 09 naik sebesar 9,85 juta US dan Bermacam barang hasil pabrik 20 mengalami
kenaikan sebesar 16,95 juta USD dibanding ekspor bulan September 2011. Kenaikan tertinggi nilai ekspor pada bulan Oktober 2011 terhadap September
2011 terjadi pada Bermacam barang hasil pabrik 20 sedangkan penurunan paling besar terjadi pada komoditas Plastik dan barang dari Plastik 07 .
Selengkapnya disajikan pada Tabel berikut.
commit to user
6
Tabel 1.1 Nilai Ekspor Jwa Tengah Berdasarkan 21 Kelompok Komoditas pada
Oktober 2011 Sumber : Badan Pusat Statistik
Melihat Angka Perkembangan Ekspor di Jawa Tengah dan Perkembangan Ekspor Furniture yang terus meningkat ini dapat memotivasi
perusahaan eksportir furniture di Jawa Tengah untuk meningkatkan ekspornya. Termasuk PT. Indo Veneer Utama yang beralamat di Jalan
commit to user
7
Adisucipto Colomadu Karanganyar merupakan salah satu perusahaan furniture yang sudah banyak memproduksi berbagai macam produk furniture serta telah
melakukan kegiatan ekspor dalam jangka waktu yang cukup lama dan sudah memasarkan produkya ke luar negeri. Negara-negara tujuan ekspornya antara
lain Australia, Israel, Singapore, Russia, Belanda dan Jerman PT. Indo Veneer Utama dalam melakukan kegiatan ekspornya juga
melaksanakan tahapan-tahapan ekspornya yang disebut Prosedur Ekspor. Prosedur ekspor adalah langkah-langkah yang harus dilakukan oleh eksportir
jika melakukan kegiatan ekspor.Dalam kegiatan ini juga didukung adanya dokumen-dokumen ekspor yang berguna untuk kelancaran proses ekspor
kepada buyer, Dokumen-dokumen tersebut antara lain invoice, packing list, Peb, Bill of loading
. Dalam mengerjakan dokumen dokumen tersebut perlu kecermatan dan ketelitian.
Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini secara garis besar untuk mengetahui
proses penerbitan
dokumen ekspor
dan mempelajari
permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan dokumen ekspor, yang biasa dipakai oleh para pelaku ekspor dalam melakukan perdagangan
internasional.Dengan permasalahan yang ada didalamnya yaitu dengan judul “MEKANISME PENYUSUNAN INVOICE DAN PACKING LIST PADA
PT. INDO VENEER UTAMA DI KARANGANYAR”
B. Perumusan masalah