Mimpi Lucid Dream LANDASAN TEORI

commit to user seseorang menda dream hanya gelombang the Ga

2.4 Mimpi

Mimpi adalah kondi Saat terbangun, model i fakta-fakta yang dapat k kita tidaklah penting, ma yang berbeda, yaitu asum Saat terbangun, cenderung lebih mudah m saat tidur, ketiga sumb “terganggu” indera kita y Maka, mimpi gambaran dari cara ke Rukmono, 2009

2.5 Lucid Dream

Lucid Dream ada kita sedang bermimpi. B kejadian yang mustahil s endapatkan manfaat positif dari gelombang ini ka nya bisa didapatkan ketika seseorang berada theta. Mustajib, 2007 Gambar 2.3 Frekuensi Gelombang Theta h kondisi dimana o tak kita membangun sebuah mod l ini dipengaruhi oleh kondisi nyata dari dunia t kita alami dengan indera -indera kita. Ketika tidur maka otak membangun sebuah model duni a deng umsi, motivasi, dan ekspektasi kita. un, ketiga sumber ini tertutupi oleh indera kita, ka h mempercayai apa yang bisa dirasakan secara nya umber ini dapat digunakan dengan leluasa kar a yang sedang tidur. pi bukanlah pesan dari alam bawah sadar m kerja pikiran kita yang tak terbatas oleh tubu dalah kondisi saat bermimpi di mana kita menyad pi. Biasanya fenomena ini terjadi saat kita menyada hil saat bermimpi sehing ga sadar bahwa kejadian karena lucid da ditengah model dunia. ia ini, yaitu tidur, indera ngan sumber , karena kita nyata. Maka arena tidak melainkan tubuh fisik. adari bahwa yadari suatu an itu adalah commit to user mimpi dan bukan kenyataan. Meskipun tidak selalu, saat mengalami lucid dream kita dapat mengatur berjalannya mimpi. Kemampuan untuk mengatur mimpi, bahkan hingga mengubah mimpi seutuhnya latar belakang, jalan cerita, tok oh, dan sebagainya, ditentukan oleh kepercayaan diri. Lucid dream sendiri dapat dilakukan secara sengaja dengan mempraktekkan teknik - teknik atau stimulus tertentu. www.indonesianluciddreamers.blogspot.com, 2011 Orang - orang yang mempraktekan lucid dream dengan berbagai teknik tertentu disebut oneironaut, dream bender atau lebih umum disebut lucid dreamer. Secara garis besar, teknik yang biasa dilakukan para praktisi antara lain : 1. Wake Induce Suatu teknik untuk memasuki dunia lucid dream dalam kondisi sadar atau tidak sepenuhnya tidur . 2. Dream Induce Teknik yang dilakukan untuk memasuki dunia lucid dream dalam kondisi tertidur atau sedang bermimpi. Beberapa contoh manfaat lucid dream adalah: 1. Fantasi Pada saat bermimpi sebenarnya kita tidak dikendalikan oleh hukum fisika maupun norma masyarakat, maka dengan lucid dreaming kita dapat merasakan apapun yang kita inginkan, jika kita bisa mengendalikannya. Ini membantu memberi motivasi dalam menjalani aktivitas yang sebenarnya, yaitu saat terbangun. 2. Mengatasi mimpi buruk Salah satu contoh yang baik adalah kejadian yang dialami vokalis Creed, Scott Stapp, yang mengilhaminya menulis lagu “Higher”. Ia berkali-kali mengalami mimpi buruk di mana ia mengendarai mobil, belok ke kiri, kemudian di sana ada seorang pembunuh yang menembaknya dengan senjata api. Ia pun mempelajari terapi dengan commit to user lucid dream. Akhirnya, dengan teknik lucid dream dan mengendalikan mimpi, ketika mengalami mimpi itu lagi, ia berhasil mengendalikan dirinya untuk berbelok ke kanan, tidak bertemu pembunuh, dan selamat. Sejak itu ia tak pernah mengalami mimpi itu lagi. 3. Solusi Saat tahap REM, otak bekerja dengan sangat aktif. Oleh karena itu, jika menguasai lucid dream, kita dapat membawa persoalan dalam kehidupan nyata untuk dicari solusinya menggunakan kinerja otak saat tahap REM. Jika dihubungkan dengan lucid dream, berarti ilham- ilham yang didapat dapat dari mimpi ini datang pada saat tahap REM dimana pada saat itu topik permasalahan sedang teringat. Jika menguasai lucid dream, akan lebih banyak lagi persoalan yang dapat saya selesaikan melalui mimpi. 4. Terapi Para ahli terapi psikologis bahkan menerapkan lucid dream sebagai bagian dari terapi psikis seperti phobia dan stres. Phobia ini akan diinduksikan ke dalam mimpi dan diseles aikan disitu, dimana kepercayaan diri sangat dibutuhkan untuk mengatasi masalah phobia itu sendiri. Sedangkan untuk stress, berhubungan dengan gelombang otak manusia dimana dalam keadaan lucid dream frekuensi otak manusia berada dalam fase theta yang mengindikasikan bahwa otak manusia dalam keadaan rileks, ikhlas dan tenang.

2.6 Sleep Paralyze