Identifikasi Urutan Pekerjaan Analisis Keseimbangan Lini

40

D. Pembahasan Masalah

Keseimbangan lini diperlukan untuk menentukan stasiun kerja yang seimbang apabila terjadi perbedaan pembebanan waktu untuk setiap stasiun kerja, yang berakibat terganggunya proses produksi dan mengurangi efisiensi. Pembagian pekerjaan kedalam stasiun kerja untuk menghasilkan pembagian pekerjaan yang lebih merata, untuk memperkecil waktu menganggur. Untuk mengetahui efisien dan efektifivitas layout produksi perlu diketahui urutan pekerjaan dan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Untuk mengetahui urutan pekerjaan dan waktu yang diperlukan, penulis melakukan pengamatan terhadap proses produksi teh pada PT. Rumpun Sari Kemuning 1, pada saat jam kerja.

1. Identifikasi Urutan Pekerjaan

Dalam penerapan metode line balancing untuk mendapatkan efisiensi dan efektivitas dari suatu layout dengan mengidentifikasi pekerjaan atau mencatat urutan pekerjaan yang ada beserta waktu penyelesaianya. Pada produksi teh di PT. Rumpun Sari Kemuning 1, urutan pekerjaan dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses produksi ialah sebagai berikut: 41 Tabel 3.1 Urutan pekerjaan dan waktu penyelesaian produksi teh pada PT. Rumpun Sari Kemuning 1 Karanganyar No Pekerjaan Simbol Pekerjaan yang mendahului Waktu menit 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Mengangkut pucuk dari kebun Menimbang pucuk Pelayuan rotary panner Penggulungan Penimbangan sebelum digiling Penggilingan rolling Pengeringan awal Pengeringan akhir rotary drier Penyortiran sortasi Pengepakan A B C D E F G H I J - A B C B,C E F G H I 50 40 90 45 35 50 40 40 40 70 Total Waktu 500 Sumber Data PT. Rumpun Sari Kemuning 1 Karanganyar Pada tabel diatas waktu yang penulis gunakan merupakan hasil pengamatan langsung, dengan asumsi rata-rata waktu pengerjaan setiap kegiatan. 42 Gambar 3.1 Jaringan Kerja Produksi Produksi Teh Pada PT. Rumpun Sari Kemuning 1 Karanganyar

2. Analisis Keseimbangan Lini

Langkah selanjutnya ialah memperhitungkan stasiun kerja pada proses produksi perusahaan. Merupakan salah satu langkah yang ditempuh untuk mendapatkan proses produksi yang efisien dalam keseimbangan lini. a. Menentukan waktu siklus yang dikehendaki. 1 Menentukan waktu siklus Untuk mengetahui waktu siklus dari proses produksi teh, sebesar 1.500 ton, maka digunakan rumus sebagai berikut: Ws= 60xt D Dimana: Ws= waktu siklus t = waktu kerja perhari D = Permintaan hari produk yang dikehendaki Sehingga dapat dihitung jumlah stasiun kerja terkecilnya sebagai berikut: 50 A 40 B 90 C 45 D 35 E 50 F 40 G 40 H 40 I 70 J 43 Ws = 60xt D 60 x 270 x8 1500 129600 1500 = 86,4 menit. 2 Memperkirakan Jumlah Stasiun Kerja Jumlah stasiun kerja yang akan dibentuk dapat diperkirakan dengan cara membagi total waktu pekerjaan dengan waktu siklusnya. Sehingga: Perkiraan Jumlah Stasiun = Total Waktu Pekerjaan Waktu Siklus yang diiginkan = 500 86 = 5,81 dibulatkan menjadi 6 Langkah selanjutnya ialah mengelompokkan elemen pekerjaan yang ada kedalam stasiun kerja, dapat dilihat sebagai berikut: Stasiun Kerja I II III IV V VI Gambar 3.2 Pengelompokan Elemen Pekerjaan Kedalam 6 Stasiun Pekerjaan A B C D E F G H I J 44 3 Menentukan kapasitas maksimum dan siklus kerja cycle time yang diinginkan. Sebagai dasar waktu kerjanya menggunakan waktu dan elemen terlama yaitu 90 menit. Untuk mengetahui kapasitas maksimum, apabila perusahaan menggunakan siklus kerja 126 menit. Dengan perhitungan sebagai berikut: Kapasitas maksimum Q max = waktu yang tersedia hari cycle time =60menit x 8 jam 126 = 480 126 = 3,8 dibulatkan menjadi 4 proses. Menghitung cycle time yang diijinkan cycle time yang diijinkan = waktu yang tersedia hari produksi per hari = 480 5 = 96 menit 45 b. Penghitungan Berdasarkan waktu siklus cycle time yang diijinkan yakni 126 menit. Tabe 3.2 Perhitungan total waktu kerja, siklus dan waktu menganggur pada cycle time 126 menit. Stasiun Kerja I II III IV V VI Total waktumenit Waktu Komulatif 90 90 80 90 80 70 500 Siklus Kerja 126 126 126 126 126 126 756 Waktu Menganggur 36 36 46 36 46 56 256 Dari tabel diatas dapat dihitung berapa presentasi waktu penundaan dan tingkat efisiensi, dengan waktu siklus yang ditetapkan sebesar 126 menit sebagai berikut: 1 Tingkat penundaan Penundaan = total waktu menganggur Total waktu siklus = 256 x 100 756 = 33 2 Tingkat efisiensi Efisiensi = 100 - penundaan =100 -33 = 67 46 c. Penghitungan Berdasarkan waktu siklus cycle time yang diijinkan yakni 96 menit. Tabe 3.3 Perhitungan total waktu kerja, siklus dan waktu menganggur pada cycle time 96 menit. Stasiun Kerja I II III IV V VI Total waktumenit Waktu Komulatif 90 90 80 90 80 70 500 Siklus Kerja 96 96 96 96 96 96 576 Waktu Menganggur 6 6 16 16 16 26 86 Dari tabel diatas dapat dihitung perbandingan berapa presentasi waktu penundaan dan tingkat efisiensi, dengan waktu siklus yang ditetapkan sebesar 96 menit sebagai berikut: 1 Tingkat penundaan Penundaan = total waktu menganggur Total waktu siklus = 86 x100 576 = 14,9 2 Tingkat efisiensi Efisiensi = 100 - penundaan =100 -14,9 = 85,1 47 d. Menghitung efektivitas Efektivitas lininya ialah tingkat kapasitas yang diinginkan yang bisa dicapai, yaitu dengan siklus kerja 96 menit. Total output perhari yang dapat dicapai ialah: 1 Menghitung efektivitas berdasarkan cycle time yang diijinkan 126 menit Output perhari yang dicapai = Waktu yang tersediahari Cycle time = 480 126 = 3,8 dibulatkan menjadi 4 Dari perhitungan tersebut maka dapat kita ketahui tingkat efektivitasnya ialah sebagai berikut: Efektivitas = Outputhari yang dicapai Outputhari yang diharapkan = 4 x 100 = 5 = 80 2 Menghitung efektivitas berdasarkan cycle time yang diijinkan 96 menit Output perhari yang dicapai = Waktu yang tersediahari Cycle time = 480 96 = 5 48 Dari perhitungan tersebut maka dapat kita ketahui tingkat efektivitasnya ialah sebagai berikut: Efektivitas = Outputhari yang dicapai Outputhari yang diharapkan = 5 x 100 5 = 100

3. Hasil Analisis Keseimbangan Lini