Strategi Penyesuaian Harga Strategi Harga Bauran Produk

15 3. Harga adalah determinan utama permintaan. 4. Harga bekaitan langsung dengan pendapatan dan laba.

5. Harga bersifat fleksibel. 6. Harga mempengaruhi citra dan strategi positioning.

7. Harga merupakan masalah nomor satu yang harus dihadapi oleh para manajer.

G. Strategi Penyesuaian Harga

Terdapat tiga strategi penyesuaian harga yang bisa dipakai oleh perusahaan Kotler dan Amstrong, 2008 : 485, yaitu :

a. Potongan Harga

Potongan harga artinya pembeli mendapatkan harga yang lebih rendah dari harga yang seharusnya dibayar. Untuk menetapkan potongan harga harus didasarkan pada beberapa hal : 1 Waktu pembayaran yang lebih awal Misalnya pada saat klien harus membayar lunas kontrak iklannya pada tanggal 17 April 2011. Tapi sebelum tanggal tersebut atau tepatnya tanggal 15 April 2011 klien sudah membayar lunas kontrak iklanya, maka klien tersebut mendapat potongan harga. 2 Tingkat atau jumlah pembelian 16 Biasanya untuk klien yang beriklan lebih dari 5-10 iklan, maka akan mendapat potongan harga juga. 3 Pembelian Pada Musim Tertentu Potongan harga dapat berupa potongan tunai, potongan jumlah, dan potongan musiman. b. Penetapan Harga Tersegmentasi Menjual produk atau jasa dengan dua atau lebih harga, dimana perbedaan harga tidak didasarkan pada perbedaan biaya. c. Penetapan Harga Promosi Penetapan harga produk sementara dibawah harga tertulis, dan beberapa kali bahkan dibawah biaya untuk meningkatkan penjualan dalam jangka pendek. d. Penetapan Harga Nasional Menyesuaikan harga untuk pasar nasional agar sama dengan harga-harga lain yang telah beredar dipasar.

H. Strategi Harga Bauran Produk

Strategi ini bukanlah strategi yang mudah untuk dilakukan, karena masing – masing produk mempunyai permintaan dan biaya yang saling berkaitan. Selain itu masing – masing produk juga memiliki tingkat persaingan yang berbeda – beda. Dalam strategi 17 harga ini dapat dibedakan empat situasi harga Kotler dan Armstrong, 2008 : 481 : a. Harga Garis Produk Umumnya suatu perusahaan tidak hanya memproduksi satu jenis produk saja, tetapi banyak yang dihasilkan dalam suatu garis product line. Oleh karena itu harga yang ditetapkan berbeda untuk tiap produk, agar dapat dikenali dengan mudah. b. Harga Produk Pilihan Pada strategi harga ini maksudnya perusahaan juga menjual produk pelengkap dan akssesorisnya kepada konsumen, sehingga konsumen bisa memilih produk yang diinginkannya. c. Harga Paket Produk Perusahaan menggabungkan beberapa produk dan menawarkan paket tersebut pada harga yang lebih rendah. d. Harga Produk Sampingan Strategi harga ini perusahaan tidak hanya memproduksi produk utama saja, tetapi juga produk atau jasa sampingan. Produk sampingan yang dihasilkan ini biasanya bukan produk yang berharga, tetapi sangat berfungsi sekali sebagai pemasukan bagi sebuah perusahaan. 18

I. Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1 Keterangan : Penetapan harga yang baik dimulai dengan pemahaman yang menyeluruh dari nilai yang diciptakan suatu produk bagi para konsumen. Pemasar tidak dapat mendesain suatu produk atau program pemasaran dan kemudian menetapkan harga. Harga dihitung bersama-sama dengan variabel bauran pemasaran lainnya sebelum program pemasaran ditetapkan. Pada dasarnya perusahaan menetapkan harga sasaran berdasarkan persepsi konsumen terhadap nilai suatu produk. Nilai Konsumen Nilai Harga Biaya Produk 19 dan harga sasaran kemudian menghasilkan keputusan mengenai rancangan produk dan berapa besar biaya yang dapat dimasukkan. Sebagai hasilnya, penetapan harga dimulai dengan menganalisis kebutuhan dan persepsi nilai konsumen dan harga kemudian ditetapkan untuk menyamai nilai anggapan konsumen. Pada akhirnya konsumenlah yang akan memilih apakah harga suatu produk tersebut sudah tepat atau belum. Keputusan penetapan harga, seperti keputusan bauran pemasaran lainnya, harus dimulai dengan nilai konsumen secara efektif, penetapan harga yang berorientasi pada konsumen akan melibatkan pemahaman akan nilai yang dianggap konsumen dapat menggantikan keuntungan yang mereka peroleh dari produk dan penetapan harga yang menunjukkan nilai tersebut. 20

BAB III PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah dan perkembangan perusahaan

Berdasarkan company profile terbitan tahun 2003, radio SAS FM atau dengan kepanjangannya Sasana Adhi Swara didirikan oleh sekumpulan mahasiswa Universitas Atmajaya Surakarta khususnya mahasiswa fakultas teknik. Setelah mendapatkan Call sign atau disebut sebagai radio identity radio identity menunjukkan identitas radio, awal mula siaran radio SAS FM dipancarluaskan pada tanggal 4 Agustus 1968 sebagai siaran radio amatir. Kemudian berdasarkan akta notaris nomor 33, Radio SAS FM mengubah statusnya dari Radio Amatir menjadi Perseroan Terbatas PT dan bernama PT. Sasana Adhi Swara pada tanggal 25 Oktober 1970. Kemudian pada tanggal 20 Februari 1990 PT. Sasana Adhi Swara mendapatkan surat ijin dari pemerintah dengan nomor 1075 PT. 108 DEFREK 1990 untuk dapat menggunakan frekuensi 103,35 MHz, namun terhitung mulai tanggal 1 Mei 2004 frekuensi radio SAS FM berubah menjadi 104,35 MHz. Perubahan frekuensi tersebut