AMIR MUHAMMAD HASAN F3208010
i
STRATEGI PENETAPAN HARGA IKLAN LOKAL DI STASIUN RADIO SAS FM SOLO BARU
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Diploma III Jurusan Manajemen Pemasaran
Disusun Oleh :
AMIR MUHAMMAD HASAN F3208010
PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN PEMASARAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA 2011
(2)
(3)
(4)
iv
MOTTO
Ø
Jika harapan dihari kemarin belum terpenuhi,
maksimalkan usahamu hari ini dan buatlah harapanmu
sampai tercapai.
( penulis )
Ø
Jangan berhenti mengejar impianmu meskipun itu sulit,
selama direncanakan dengan baik percayalah impianmu
akan menjadi kenyataan.
( penulis )
Ø
Keberhasilan bukan diukur dari hasilnya, tetapi
seberapa besar usaha yang kita lakukan untuk
mencapainya.
(5)
v
PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini kupersembahkan kepada :
v Ayah dan Ibu, terima kasih atas kasih sayang dan dukungannya selama ini, serta do`a yang tak mungkin tergantikan oleh apapun.
v My Brother, terimakasih atas doa, kasih sayang dan dukungannya.
v Sahabat - sahabatku “Gembreng dan Kecu”, terimakasih atas semangat, dukungan, serta tawa yang kalian berikan setiap harinya di kampus.
v Semua teman - teman Manajemen Pemasaran angkatan 2008
(6)
vi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Dengan mengucap puji dan syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “ STRATEGI PENETAPAN HARGA IKLAN LOKAL DI STASIUN RADIO SAS FM SOLO BARU ”. Penulis menyadari dalam penyusunan Tugas Akhir ini tanpa bantuan dari semua pihak tidak akan mencapai kesempurnaan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada yang terhormat :
1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Bapak Drs. Djoko Purwanto, MBA selaku ketua Program Studi D3 Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Bapak Drs. Suseno. M.M selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir yang telah banyak memberikan pengarahan selama penyusunan Tugas Akhir ini.
(7)
vii
5. Seluruh Dosen DIII Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta yang selama ini telah banyak memberikan ilmunya.
6. Bapak Ronny Nurmila selaku Manager di perusahaan stasiun radio SAS FM Solo Baru yang telah berkenan memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan magang kerja dan penelitian. 7. Bapak David Kisdi selaku Asisten Manager di perusahaan stasiun
radio SAS FM Solo Baru atas bimbingan dan pengarahannya selama magang.
8. Bapak dan Ibu beserta keluarga besarku yang selalu memberikan dukungan, cinta kasih dan do’a restunya sampai selesainya penyusunan tugas akhir ini.
9. Teman seperjuangan selama magang di perusahaan stasiun radio SAS FM Solo Baru, Dudie Adtya dan Fauzan Syahrul Hidayat. 10. Semua teman - teman D3 Manajemen Pemasaran angkatan 2008
yang telah memberikan banyak masukan selama duduk di bangku kuliah.
11. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan dan bantuan yang telah diberikan selama penyusunan Tugas Akhir ini.
Penulis menyadari tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun penulis harapkan, untuk lebih menyempurnakan Tugas Akhir ini.
(8)
viii
Semoga Tugas Akhir ini sangat berguna dan dapat memberikan masukan bagi pihak - pihak yang membutuhkan. Dan kepada Allah SWT, mudah-mudahan senantiasa menunjukkan jalan kebenarannya dan keridhoannya. Amin.
Surakarta, 25 Juli 2011
(9)
ix DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
ABSTRAK …………. ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
MOTTO ………. ... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ………. ... x
DAFTAR TABEL ….... ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 5
E. Metode Penelitian ... 5
F. Teknik Analisis Data ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pemasaran ... 8
(10)
x
C. Tujuan Penetapan Harga ... 10
D. Strategi Penetapan Harga ... 11
E. Proses Penetapan Harga ... 13
F. Dimensi Strategi Harga ... 14
G. Strategi Penyesuaian Harga ... 15
H. Strategi Harga Bauran Produk ... 16
I. Kerangka Pemikiran ... 18
BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan ... 20
B. Struktur Organisasi ... 27
C. Laporan Magang Kerja ... 35
D. Pembahasan ... 37
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ... 48
B. Saran ... 49
DAFTAR PUSTAKA ... 51
(11)
xi
DAFTAR TABEL TABEL
Tabel III.1 Daftar Harga Iklan Di Radio SAS FM ... 38 Tabel III.2 Perbandingan Harga Iklan Di Stasiun Radio SAS FM
Dengan Stasiun Radio lain... 45 Tabel III.3 Daftar Iklan Yang Pernah Tayang Di Stasiun Radio
(12)
xii
DAFTAR GAMBAR GAMBAR
Gambar II.1 Kerangka Pemikiran ... 18 Gambar III.1 Logo SAS FM ... 25 Gambar III.2 Struktur Organisasi ... 27
(13)
ii ABSTRAK
STRATEGI PENETAPAN HARGA IKLAN LOKAL DI STASIUN RADIO SAS FM SOLO BARU
AMIR MUHAMMAD HASAN F3208010
Perkembangan dan kemajuan akan informasi dan hiburan menempatkan radio sebagai salah satu media massa elektronik yang dimanfaatkan sebagai sarana komunikasi dan hiburan. Radio sebagai sarana promosi menyebabkan semakin ketatnya persaingan dalam upaya mencari, menarik, dan mempertahankan iklan yang telah masuk di radio SAS FM solo baru tentunya. Tujuan utama dari penerapan strategi harga itu sendiri adalah untuk meyakinkan pelanggan yang beriklan di stasiun radio SAS FM solo baru supaya loyal terhadap perusahaan tersebut.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang di angkat adalah bagaimana penerapan strategi harga iklan dalam upaya meyakinkan pelanggan serta dapat menambah calon pelanggan baru yang akan beriklan di stasiun radio SAS FM solo baru. Metode analisis data yang diperoleh dengan uraian sehingga data tersebut dapat menjadi informasi yang mudah dipahami oleh semua orang.
Dari analisis tersebut diperoleh hasil yaitu strategi penetapan harga iklan lokal yang diterapkan oleh stasiun radio SAS FM solo baru terhadap pelangganya serta calon pelanggan yang akan beriklan di stasiun radio SAS FM solo baru.
(14)
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Permintaan akan hiburan dan informasi aktual yang terkini membuat para pencari informasi memilah - milah media yang dianggap cukup mewakili dan dapat diandalkan untuk mendapatkan hiburan dan informasi yang aktual. Beberapa media seperti surat kabar, majalah, radio, televisi internet hingga teknologi telepon selular dapat menjadi acuan untuk memperoleh hiburan dan informasi terkini.
Kebutuhan akan informasi kian menjadi sangat penting dewasa ini, sehingga muncullah berbagai macam media informasi untuk memenuhi permintaan akan informasi tersebut. Radio sebagai salah satu media atau sarana informasi dan komunikasi yang masih mampu bertahan diantara pesatnya perkembangan teknologi informasi. Radio merupakan salah satu media jasa yang banyak dikonsumsi dan memiliki pengaruh terhadap perkembangan perekonomian. Semakin banyak pendengar maka semakin banyak pula pihak yang berkeinginan untuk memanfaatkan radio sebagai media periklanan. Stasiun radio merupakan salah satu bagian saluran informasi dari komunikasi massa, yakni suatu bentuk komunikasi yang dilakukan melalui madia elektronik/audio. Seiring dengan perkembangan dan kemajuan jaman kebutuhan
(15)
2
masyarakat akan informasi dan hiburan semakin bertambah dan meningkat, melalui media cetak dan elektronik kebutuhan masyarakat akan informasi dan hiburan tersebut dapat terpenuhi.
Hal ini menempatkan radio sebagai salah satu media massa elektronik yang dimanfaatkan sebagai sarana promosi, sarana informasi, sarana imajinasi, sarana komunikasi, sarana periklanan sekaligus sebagai hiburan oleh masyarakat. Perkembangan industri media elektronik khususnya radio sekarang ini telah menciptakan kondisi persaingan yang sangat ketat diantara pelaku bisnis komunikasi ini. Hal tersebut semakin terasa dengan bergulirnya era reformasi yang berimbas langsung terhadap perkembangan media elektronik, yakni semakin banyak berdirinya stasiun pemancar radio baru.
Melihat perkembangan tersebut, stasiun pemancar radio baru yang ada berlomba - lomba dalam persaingan untuk menjual hasil produksinya yaitu jasa yang nantinya akan memikat pendengar pada radio tersebut. Setiap media dituntut untuk lebih kreatif, tajam dan teliti dalam pengaturan program acara dan dalam pembuatan dan penyampaian iklan, dalam hal ini setiap media berperang dalam menarik pendengar dan klien/perusahaan agar mengiklankan produknya di media tersebut agar media dapat mendekati khalayak sasaran yang menarik perhatian mereka dan
(16)
3
pada akhirnya khalayak sasaran tersebut mengkonsumsi produk yang ditawarkan.
Dalam menghadapi persaingan yang ketat stasiun radio SAS FM yang beralamat di Jln. Raya Solo Baru AA/19 Sukoharjo Solo, Jawa Tengah, Indonesia sebagai salah satu penyedia informasi dan hiburan dituntut untuk dapat menerapakan strategi harga yang tepat untuk promosi periklanannya yang mana nantinya dapat menarik klien / perusahaan baru yang akan beriklan di stasiun radio SAS FM. Perusahaan stasiun radio SAS FM sendiri mempunyai dua bagian periklanannya, yaitu iklan lokal dan iklan nasional. Dimana iklan nasional sudah diatur oleh agen – agen yang sudah menjadi bagian negosiasi antara perusahaan dengan iklan nasional tersebut.
Keunggulan radio di bandingkan dengan media-media lainnya, yaitu :
1. Mudah dan murah, artinya harga radio lebih murah di bandingkan dengan harga televisi.
2. Ketajaman penetrasi, dengan adanya sinyal yang kuat maka radio dapat menjangkau pendengar pada jarak yang jauh dalam wilayah yang luas.
3. Pendengar bisa menikmati acaranya sambil melakukan aktivitas lainnya karena tidak memerlukan perhatian khusus.
(17)
4
4. Penggunaan suara manusia dan musik dapat memberikan kesan lebih hidup dan menarik pada radio dalam menyampaikan pesan dibandingkan koran atau majalah.
5. Radio tidak tergantung pada aliran listrik, karena bisa menggunakan battery.
Dengan menetapkan strategi harga iklan, maka akan banyak sekali klien yang akan beriklan di radio tersebut. Oleh karena itu tidak menutupi kemungkinan akan adanya persaingan harga iklan lokal di radio untuk wilayah solo baru dan sekitarnya. Untuk mendapatkan konsumen, maka penetapan harga harus dilakukan dengan perencanaan yang matang, baik dari aspek internal dari stasiun radio itu sendiri maupun dari pihak eksternal.
Uraian di atas menjelaskan betapa pentingnya dalam penerapan harga bagi suatu perusahaan termasuk perusahaan radio SAS FM. Pentingnya penetapan harga pada perusahaan yang berkompetisi untuk mendapatkan konsumen, maka penulis mengangkat topik dengan judul :
"STRATEGI PENETAPAN HARGA IKLAN LOKAL DI STASIUN RADIO SAS FM SOLO BARU"
B. Rumusan masalah
Bagaimana penerapan strategi harga iklan dalam upaya mendapatkan konsumen/klien pada stasiun radio SAS FM Solo.
(18)
5
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui penetapan strategi harga pada stasiun radio SAS FM Solo dalam upaya untuk mendapatkan konsumen/klien.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis, yaitu untuk menambah pengetahuan serta wawasan yang berhubungan dengan strategi penetapan harga yang telah didapat di bangku kuliah.
2. Bagi perusahaan, yaitu dapat menentukan strategi penetapan harga yang paling sesuai dengan kondisi perusahaan dan penjualan iklan perusahaan terhadap keseluruhan persaingan pasar iklan yang ada.
3. Bagi pembaca, sebagai bahan referensi bagi penelitian yang lain yang mengadakan penelitian serupa.
E. Metode Penelitian 1. Objek penelitian
Penelitian ini dilakukan di stasiun radio SAS FM Solo Baru yang beralamat di Jln. Raya Solo Baru AA/19 Sukoharjo.
2. Sumber Data a. Data Primer
Data yang diperoleh secara langsung dari sumber objek yang diteliti melalui wawancara dengan pihak radio
(19)
6
SAS FM. Data tersebut berupa informasi mengenai elemen-elemen strategi penetapan harga iklan yang digunakan stasiun radio SAS FM Solo Baru serta media yang digunakan.
b. Data sekunder
Data yang diperoleh dari data dan dokumen yang dimiliki oleh radio SAS FM. Data tersebut berupa gambaran umum perusahaan dan struktur organisasi stasiun radio SAS FM.
3. Metode pengumpulan data a. Wawancara
Teknik pengumpulan data melalui tanya jawab secara langsung pada karyawan radio SAS FM untuk menggali informasi atau data.
b. Observasi
Teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung pada stasiun radio SAS FM yang terkait dengan objek penelitian.
c. Studi Pustaka
Mengumpulkan data yang berasal dari literature yang berhubungan dengan permasalahan yang sedang diteliti.
(20)
7
F. Teknik analisis data
Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif yang menjelaskan data yang diperoleh dengan uraian, sehingga data tersebut dapat menjadi informasi yang mudah dipahami. Data yang diperoleh berupa data kualitatif yang berupa keterangan-keterangan yang diperoleh lewat wawancara ataupun literature perusahaan yang tidak bersifat matematis dan statistik. Analisis diskriptif dalam penelitian ini yaitu, mendeskripsikan dan menjelaskan tentang strategi harga yang digunakan oleh perusahaan radio SAS FM Solo.
(21)
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Pemasaran
Pengertian dari pemasaran menurut Kotler dan Amstrong (2008 : 7) yaitu suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan seseorang.
Sedangkan menurut Lamb dkk (2001 : 6). Pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi, dan distribusi sejumlah ide, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi.
Dari pengertian - pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah kegiatan yang direncanakan dan diorganisasikan yang meliputi pendistribusian barang, penetapan harga dan dilakukan pengawasan terhadap kebijakan-kebijakan yang telah dibuat yang tujuannya untuk mendapatkan tempat dipasar.
(22)
9
B. Pengertian Harga dan Penetapan Harga
Harga bisa diartikan dengan berbagai istilah, misalnya iuran, tarif, sewa, bunga, premium, komisi, upah, gaji, honorarium, SPP, dsb. Dari sudut pandang pemasaran,harga adalah jumlah uang yang dikenakan pada produk atau jasa (Ma`ruf, 2006 : 570). Sedangkan pengertian harga secara luas adalah jumlah nilai yang ditukar oleh konsumen untuk memperoleh manfaat kepemilikan atau penggunaan suatu produk atau jasa (Ma`ruf, 2006 : 570). Pengertian ini sejalan dengan konsep tukar-menukar (barter) dalam pemasaran.
Harga merupakan komponen yang berpengaruh langsung terhadap laba perusahaan. Tingkat harga yang ditetapkan mempengaruhi kuantitas yang terjual. Selain itu secara tidak langsung harga juga mempengaruhi biaya, karena kuantitas yang terjual berpengaruh pada biaya yang ditimbulkan dalam kaitannya dengan efisiensi produk. Oleh karena itu penetapan harga mempengaruhi pendapatan total dan biaya total, maka keputusan dan strategi penetapan harga memegang peranan penting dalam setiap perusahaan (Tjiptono, 2008 : 151).
Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut (Kotler dan Amstrong, 2008 : 439)
(23)
10
C. Tujuan Penetapan Harga
Tujuan dari penetapan harga tersebut adalah sebagai berikut (Machfoedz, 2010 : 67) :
a. Mencapai Laba Maksimal
Melakukan penetapan harga yang kompetitif, maka perusahaan akan memperoleh laba yang maksimal.
b. Promosi
Penetapan harga yang dilakukan oleh perusahaan menjadi salah satu cara perusahaan untuk bisa mempromosikan produk atau jasanya.
c. Meningkatkan Penjualan
Peningkatan penjualan akan dapat tercapai ketika perusahaan melakukan penetapan harga. Penetapan harga rendah tentunya konsumen akan tertarik dan menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan.
d. Mencapai target pengembalian investasi
Perusahaan jelas menginginkan balik modal dari investasi yang ditanam pada perusahaan, sehingga penetapan harga yang tepat akan mempercepat tercapainya kembalinya modal.
e. Meningkatkan daya saing
Melalui penetapan harga maka pesaing juga terpancing untuk melakukan penetapan harga yang lebih
(24)
11
hebat, mungkin sampai terjadi persaingan harga antar perusahaan.
f. Stabilitas harga
Kondisi ini akan tampak ketika harga yang ditetapkan oleh perusahaan dan harga yang ditetapkan oleh pesaing sama, dan cara yang bisa untuk menciptakan kondisi seperti ini adalah dengan cara penetapan harga.
g. Mempertahankan dan memperbaiki market share
Melalui penetapan harga rendah dibandingkan produk atau jasa pesaing, akan dapat mengalihkan perhatian konsumen.
h. Prestis
Disini penetapan harga bertujuan untuk memposisikan jasa perusahaan sebagai jasa yang eksklusif. D. Strategi Penetapan Harga
Strategi harga digolongkan pada tiga orientasi (Ma`ruf, 2006 : 570)
a. Orientasi demand (permintaan)
Penetapan harga ini berdasarkan permintaan konsumen, yaitu dengan melihat perubahan konsumen memilih jasa pada harga yang berbeda, kemudian dipilih harga yang sesuai dengan tingkat pembelian yang ingin dicapai perusahaan.
(25)
12
Terdapat dua aspek psikologis yang terkait pada penetapan harga ini :
1) Penetapan harga berdasarkan anggapan asosiasi harga dan mutu
Pada penetapan harga ini pemahaman konsumen adalah harga tinggi berkonotasi kualitas baik, sedangkan harga rendah berkonotasi kualitas buruk.
2) Penetapan harga gengsi
Untuk penetapan harga gengsi konsumen beranggapan bahwa membeli dengan harga rendah berarti kualitasnya tidak bagus dan status konsumen juga ikut rendah. Konsumen akan lebih senang menikmati produk atau jasa dengan harga tinggi karena gengsi daripada harus menikmati produk atau jasa dengan harga rendah.
b. Orientasi biaya
Penetapan harga berdasarkan biaya yang banyak dianut oleh perusahaan adalah markup pricing. Perusahaan akan menetapkan harga dengan cara menambah biaya perolehan produk (HPP) per unitnya dengan semua biaya operasional, dan besaran laba yang diinginkan.
c. Orientasi persaingan
Penetapan harga ini dilakukan perusahaan dengan mengikuti harga yang ditetapkan oleh para pesaing.
(26)
13
Perusahaan tidak akan tergesa-gesa dalam melakukan perubahan harga dan perusahaan akan melakukan perubahan harga baru ketika pesaing yang dijadikan benchmark (patokan) mengubah harga jualnya.
E. Proses Penetapan Harga
Ada enam langkah pokok yang harus diikuti oleh perusahaan untuk menetapkan harga jualnya (Suyanto, 2007 : 123).
1. Memilih sasaran harga
Sasaran harga yang dimaksud disini adalah tujuan-tujuan perusahaan dalam menetapkan harga jual produknya. Misalnya saja untuk bertahan hidup perusahaan harus menurunkan harga jual produknya.
2. Menentukan permintaan
Pada langkah kedua ini perusahaan menentukan permintaan yang akan memperlihatkan jumlah yang akan dibeli dalam periode tertentu pada tingkat harga yang berbeda.
3. Memperkirakan biaya
Perusahaan memperkirakan biaya pada tingkat produksi, ada dua biaya dalam perusahaan :
(27)
14
a. Biaya tetap
Yaitu biaya yang tidak bervariasi dengan produksi atau penjualan, misalnya pada gaji karyawan.
b. Biaya variabel
Yaitu biaya yang bervariasi langsung dengan tingkat produksi, misalnya untuk bahan produksi.
4. Menganalisis pesaing
Pada bagian ini perusahaan harus membandingkan biaya dan harga dengan biaya yang ditetapkan oleh pesaing. 5. Memilih metode harga
Untuk langkah kelima ini perusahaan harus memilih salah satu metode dari berbagai metode harga yang ada.
6. Memilih harga akhir
Pada pemilihan harga akhir, perusahaan harus mempertimbangkan resiko dan keuntungan dalam menghadapi reaksi konsumen yang mungkin kurang puas dengan apayang diberikan oleh perusahaan.
F. Dimensi Strategi Harga
Menurut (Tjiptono dan Candra, 2007 : 179) Dimensi strategi harga adalah sebagai berikut :
1. Harga merupakan pernyataan nilai suatu produk tersebut. 2. Harga merupakan aspek yang tampak jelas bagi para pembeli.
(28)
15
3. Harga adalah determinan utama permintaan.
4. Harga bekaitan langsung dengan pendapatan dan laba. 5. Harga bersifat fleksibel.
6. Harga mempengaruhi citra dan strategi positioning.
7. Harga merupakan masalah nomor satu yang harus dihadapi oleh para manajer.
G. Strategi Penyesuaian Harga
Terdapat tiga strategi penyesuaian harga yang bisa dipakai oleh perusahaan (Kotler dan Amstrong, 2008 : 485), yaitu :
a. Potongan Harga
Potongan harga artinya pembeli mendapatkan harga yang lebih rendah dari harga yang seharusnya dibayar. Untuk menetapkan potongan harga harus didasarkan pada beberapa hal :
1) Waktu pembayaran yang lebih awal
Misalnya pada saat klien harus membayar lunas kontrak iklannya pada tanggal 17 April 2011. Tapi sebelum tanggal tersebut atau tepatnya tanggal 15 April 2011 klien sudah membayar lunas kontrak iklanya, maka klien tersebut mendapat potongan harga.
(29)
16
Biasanya untuk klien yang beriklan lebih dari 5-10 iklan, maka akan mendapat potongan harga juga.
3) Pembelian Pada Musim Tertentu
Potongan harga dapat berupa potongan tunai, potongan jumlah, dan potongan musiman.
b. Penetapan Harga Tersegmentasi
Menjual produk atau jasa dengan dua atau lebih harga, dimana perbedaan harga tidak didasarkan pada perbedaan biaya.
c. Penetapan Harga Promosi
Penetapan harga produk sementara dibawah harga tertulis, dan beberapa kali bahkan dibawah biaya untuk meningkatkan penjualan dalam jangka pendek.
d. Penetapan Harga Nasional
Menyesuaikan harga untuk pasar nasional agar sama dengan harga-harga lain yang telah beredar dipasar.
H. Strategi Harga Bauran Produk
Strategi ini bukanlah strategi yang mudah untuk dilakukan, karena masing – masing produk mempunyai permintaan dan biaya yang saling berkaitan. Selain itu masing – masing produk juga memiliki tingkat persaingan yang berbeda – beda. Dalam strategi
(30)
17
harga ini dapat dibedakan empat situasi harga (Kotler dan Armstrong, 2008 : 481) :
a. Harga Garis Produk
Umumnya suatu perusahaan tidak hanya memproduksi satu jenis produk saja, tetapi banyak yang dihasilkan dalam suatu garis (product line). Oleh karena itu harga yang ditetapkan berbeda untuk tiap produk, agar dapat dikenali dengan mudah. b. Harga Produk Pilihan
Pada strategi harga ini maksudnya perusahaan juga menjual produk pelengkap dan akssesorisnya kepada konsumen,
sehingga konsumen bisa memilih produk yang diinginkannya. c. Harga Paket Produk
Perusahaan menggabungkan beberapa produk dan menawarkan paket tersebut pada harga yang lebih rendah. d. Harga Produk Sampingan
Strategi harga ini perusahaan tidak hanya memproduksi produk utama saja, tetapi juga produk atau jasa sampingan. Produk sampingan yang dihasilkan ini biasanya bukan produk yang berharga, tetapi sangat berfungsi sekali sebagai pemasukan bagi sebuah perusahaan.
(31)
18
I. Kerangka Pemikiran
Gambar 2.1 Keterangan :
Penetapan harga yang baik dimulai dengan pemahaman yang menyeluruh dari nilai yang diciptakan suatu produk bagi para konsumen. Pemasar tidak dapat mendesain suatu produk atau program pemasaran dan kemudian menetapkan harga. Harga dihitung bersama-sama dengan variabel bauran pemasaran lainnya sebelum program pemasaran ditetapkan.
Pada dasarnya perusahaan menetapkan harga sasaran berdasarkan persepsi konsumen terhadap nilai suatu produk. Nilai
Konsumen
Nilai
Harga
Biaya
(32)
19
dan harga sasaran kemudian menghasilkan keputusan mengenai rancangan produk dan berapa besar biaya yang dapat dimasukkan. Sebagai hasilnya, penetapan harga dimulai dengan menganalisis kebutuhan dan persepsi nilai konsumen dan harga kemudian ditetapkan untuk menyamai nilai anggapan konsumen.
Pada akhirnya konsumenlah yang akan memilih apakah harga suatu produk tersebut sudah tepat atau belum. Keputusan penetapan harga, seperti keputusan bauran pemasaran lainnya, harus dimulai dengan nilai konsumen secara efektif, penetapan harga yang berorientasi pada konsumen akan melibatkan pemahaman akan nilai yang dianggap konsumen dapat menggantikan keuntungan yang mereka peroleh dari produk dan penetapan harga yang menunjukkan nilai tersebut.
(33)
20
BAB III PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah dan perkembangan perusahaan
Berdasarkan company profile terbitan tahun 2003, radio SAS FM atau dengan kepanjangannya Sasana Adhi Swara didirikan oleh sekumpulan mahasiswa Universitas Atmajaya Surakarta khususnya mahasiswa fakultas teknik. Setelah mendapatkan Call sign atau disebut sebagai radio identity (radio identity menunjukkan identitas radio), awal mula siaran radio SAS FM dipancarluaskan pada tanggal 4 Agustus 1968 sebagai siaran radio amatir.
Kemudian berdasarkan akta notaris nomor 33, Radio SAS FM mengubah statusnya dari Radio Amatir menjadi Perseroan Terbatas (PT) dan bernama PT. Sasana Adhi Swara pada tanggal 25 Oktober 1970. Kemudian pada tanggal 20 Februari 1990 PT. Sasana Adhi Swara mendapatkan surat ijin dari pemerintah dengan nomor 1075 / PT. 108 / DEFREK /1990 untuk dapat menggunakan frekuensi 103,35 MHz, namun terhitung mulai tanggal 1 Mei 2004 frekuensi radio SAS FM berubah menjadi 104,35 MHz. Perubahan frekuensi tersebut
(34)
21
terkait dengan adanya ketentuan pemerintah pada tahun 2004 yang lalu melalui Ditjen Pos dan Telekomunikasi yang telah menetapkan master plan atau rencana induk frekuensi radio khususnya bagi radio yang berada pada gelombang FM. Rencana tersebut ditetapkan untuk membenahi alokasi peta frekuensi sebagai antisipasi pesatnya perkembangan teknologi dan informasi, dimana rencana induk tersebut didasarkan pada UU No. 23 / 2002 mengenai ketentuan dan kebijakan penyiaran yang semakin mendorong maraknya siaran radio dan televisi baru di berbagai wilayah.
Dalam sejarahnya terdapat tiga lokasi yang pernah digunakan oleh Radio SAS FM untuk memancarkan siarannya. Yang pertama adalah di Jl. Honggowongso no.20 Surakarta dimana dalam kali pertama radio SAS FM mengudara. Kemudian yang ke dua berpindah tempat ke Jl. Benang AC 31 Surakarta dan yang ke tiga atau terakhir yang digunakan hingga sekarang adalah di Solo Baru jalan Raya Solo Baru AA 19 Surakarta.
Radio SAS FM sebagai radio anak muda yang kreatif dinamis dan aktif selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi pendengarnya yang disebut sebagai SASFMER’S. yang berusaha menerapkan prinsip think global act local. Muda tanpa
(35)
22
harus melanggar norma - norma yang berlaku dan selalu berdiri pada jalur yang positif.
Radio SAS FM memang memberikan gambaran tentang bagaimana anak muda jaman sekarang. Dalam perencanaan siaran radio SAS FM memberikan total hiburan. Namun pelaksanaan siaranya tidak melupakan untuk memberikan informasi yang sedang aktual, baik berita, hiburan, tips-tips seputar wanita dan karir namun tidak berkesan terlalu tua dalam penyampaiannya.
a. Data Media
Nama Stasiun Radio : SAS FM
Posisi : Solo Cool Station
Badan Penyelenggara : PT. Radio Sasana Adhi Swara Nomor ijin : PM 4 PIC / 1141
Alamat : Jl. Raya Solo Baru AA – 19 Telephone : 0271 – 622255
Fax : 0271 – 621634
Penanggung Jawab : NVR Ronny N. Setiabudi Program Manajer : David Kisdi
(36)
23
b. Data Teknik
Frekuensi : 104,3 FM
Daya Pancar : Maksimum yang diijinkan oleh pemerintah
Sistem antena : Vertical Omnidirectional, import /
build up
Radius Pancaran : 40 km efektif, meliputi Solo,
Karanganyar, Wonogiri, Klaten, Kartasura, Boyolali, Sragen.
TX & Audio equipment : Computerize, Digitally, Import
Build Up, RVR, Orban Rolland,
Yamaha, Tascam, etc
c. Data Siaran
Format Musik : Khusus Indonesia Komposisi lagu : Pop Indonesia 70%
: Pop Barat 30%
(37)
24
d. Target Pendengar
Usia / Age : 10 tahun – 18 tahun : 30% : 19 tahun – 24 tahun : 40% : 25 tahun – 39 tahun : 20% : 40 tahun – up : 10% Status Ekonomi Sosial : A : 15%
: B : 30% : C : 45% : D : 15%
Gender : Wanita : 55%
: Pria : 45% Total Pendengar : 394.376 orang
e. Logo
Logo merupakan salah satu bagian dari usaha suatu perusahaan maupun organisasi untuk melakukan upaya promosi melalui gambar – gambar, simbol – simbol atau huruf dan kata – kata ataupun kombinasi dari hal – hal tersebut yang disusun sedemikian rupa. Begitu pula radio SAS FM yang juga memiliki logo yang berfungsi sebagai identitas dan sebagai pengingat bagi pendengarnya.
(38)
25
Gambar 3.1 Logo SAS FM Keterangan :
Dengan bentuk persegi panjang logo SAS FM ini menggambarkan satu kesatuan, kekuatan, dan kebersamaan stasiun radio yang hadir di tengah-tengah masyarakat yang membutuhkan sarana hiburan dan informasi.
1) Simbol Nada
Simbol nada ini merupakan simbol bahwa SAS FM adalah radio yang mengedepankan hiburan terutama terhadap musik, baik musik domestik maupun mancanegara.
2) Angka
Angka 104.3 merupakan frekuensi dari radio SAS FM untuk memudahkan masyarakat mencari frekuensi tersebut.
(39)
26
3) Huruf
Huruf SASFM merupakan simbol dari nama radio SAS FM, sedangkan kata Good Music Good Entertainment merupakan slogan dari SAS FM yang berarti menyajikan musik yang bagus serta hiburan yang bagus pula.
4) Warna a) Kuning
Warna yang melambangkan kehangatan, kecerdasan, dan perkembangan bagi radio SAS FM serta merupakan warna penyatu unsur - unsur yang ada didalamnya.
b) Biru
Merupakan warna langit serta lautan yang diasosiasikan sebagai kedalaman, stabilitas, dan jangkauan bagi SAS FM dalam menjalankan bisnisnya.
c) Merah
Merupakan warna yang menunjukan kekuatan, serta keberanian sebagai landasan bagi SAS FM untuk memberikan hiburan dan informasi.
(40)
27
B. Struktur Organisasi
Gambar 3.2
Struktur Organisasi SAS FM
Station Manager
NVR Ronny Nurmila
Program Manager & Asisten Manager David Kisdi Diskotik Mr. Soso Teknisi Mr. Ribut Produksi SAS FM Penyiar David Dewa Oka Naomi Alinda Ayu Reporter Dewa Cleaning Service Mr. Agus Administrasi Miss. Ningrum FO Miss. Sandra Office Boy Mr. Ari Security Mr. Toby
(41)
28
Struktur keorganisasian pada PT. Radio Sasana Adhi Swara dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Station Manager
Mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
1) Bertanggung jawab atas
berjalannya proses, perencanaan rekruitmen, penugasan dan pengorganisasian kerja.
2) Memberikan penilaian dan
melakukan pengendalian serta membimbing dan mengembangkan seluruh sumber daya manusia yang berada di bawah tanggung jawabnya.
3) Mendorong, mengamankan serta
memastikan terselenggaranya siaran dan segala aspeknya, sesuai dengan format station dan target audience yang telah ditetapkan perusahaan.
4) Selalu mendorong berjalannya
proses berkesinambungan, dalam mensosialisasikan, mengkondisikan serta mengamankan segala hal yang berhubungan dengan metode dan cara yang digunakan perusahaan dalam mencapai sasaran kepada semua karyawan yang terlibat dalam pencapaian sasaran.
(42)
29
6) Merumuskan kebijakan
pemasaran dan promosi.
7) Penyelenggaraan rapat
perencanaan dan operasional, baik dipimpin sendiri atau kuasanya (yang mendekati delegasi wewenang).
8) Membangun dan merawat citra
dan daya saing perusahaan agar tetap tinggi dalam persepsi masyarakat pendengar maupun bagi pemasang iklan.
9) Kerja sama dengan industri
perusahaan/instansi/lembaga lain sebagai upaya mengembangkan radio.
10) Pembinaan karyawan
bawahannya, baik dalam mengembangkan karir maupun kemampuan intelektual.
11) Penyusunan anggaran biaya
operasional untuk memelihara kelancaran kegiatan keredaksian, pemasaran dan promosi.
b. BSO (Broadcast Service Officer)
Mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
1) Menjadi pelaksana harian bagi
(43)
30
2) Memimpin dan membawahi para
bagian produksi, reporter, penyiar dan teknisi.
3) Mengkaji dan menilai daftar isian atas hasil kerja atau prestasi reporter dan penyiar, untuk menjadi dasar usulan kepada Station Manager.
4) Merencanakan format siaran,
penjadwalan kerja bagian produksi, reporter, dan penyiar. 5) Pendistribusian pekerjaan editor,
reporter, penyiar, scripwriter dan operator.
6) Memastikan persiapan logistik
siaran setiap jamnya termasuk script, lagu dan sebagainya.
7) Pemilihan materi bagi editor,
penyiar dan reporter.
8) Pengecekan persiapan siaran
pada jam berikutnya.
c. SSO (Sales Service Officer)
Mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
1) Menjadi pelaksana kegiatan
operasional dan administrasi pemasaran, logistik dan kerumahtanggaan kantor.
(44)
31
2) Mempertanggungjawabkan hasil
pelaksanaan kegiatannya kepada Station Manager.
3) Memberikan penilaian terhadap
kinerja staf yang menjadi tanggungjawabnya.
4) Menyediakan keperluan atau
penambahan peralatan kantor.
5) Membuat anggaran dan target
untuk bidang – bidang tugasnya.
d. Penyiar
Mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
1) Melakukan pekerjaan penyiaran,
baik materi berita maupun materi non berita.
2) Membantu pelaksanaan
pekerjaan produksi.
3) Mempertanggungjawabkan
kegiatan operasionalnya, baik secara individual maupun tim kepada editor atau Broadcast Service Officer.
4) Menyampaikan informasi dan
membacakan berita.
(45)
32
6) Membuat catatan atau script
tentang hal – hal yang akan disiarkan untuk melengkapi script yang sudah dipersiapkan scriptwriter atau editor.
e. Reporter
Mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
1) Menjadi pelaksana lapangan
dalam mencari dan mengumpulkan berita atau gosip yang layak untuk disiarkan kepada pendengar radio.
2) Mempertanggungjawabkan
kegiatan operasionalnya, baik secara individual maupun tim kepada bagian produksi.
3) Melakukan tugas fungsional atas penunjukkan bagian produksi sesuai dengan pengalaman dan pangkatnya dalam kerangka pembinaan karir dengan kompensasi yang ditetapkan pejabat keredaksian.
4) Pemeliharaan alat - alat reportase dan kelengkapan redaksi lainnya.
5) Harus siap untuk melakukan
liputan dadakan kapanpun dan dimanapun dalam waktu 24 jam.
(46)
33
f. Produksi
Bagian produksi di SAS FM dikerjakan oleh para Penyiar, yang mempunyai tugas :
1) Membuat iklan.
2) Melakukan proses rekaman,
pengeditan, dan produksi bahan siaran lainnya.
g. Teknisi
Mempunyai tugas dan tanggungt jawab sebagai berikut :
1) Memprogram komputer.
2) Menjaga data - data perusahaan.
3) Melakukan pengecekan dan
perawatan peralatan siaran agar berfungsi sebagaimana mestinya.
4) Memperbaiki kerusakan peralatan
yang berhubungan dengan media elektronik.
h. Diskotik
Mempunyai tugas dan wewenang serta tanggung jawab sebagai berikut :
1) Menyimpan dan menjaga file - file lagu.
(47)
34
2) Mengatur lagu - lagu yang akan masuk daftar suatu program acara.
i. Administrasi
Mempunyai tugas dan wewenang serta tanggung jawab sebagai berikut :
1) Mempunyai tugas untuk
mengatur keluar masuknya keuangan perusahaan.
2) Memiliki wewenang untuk
mengetahui keperluan dari pengeluaran anggaran dalam perusahaan.
3) Menyediakan anggaran
keuangan bagi keperluan atau kebutuhan perusahaan.
4) Menjaga kestabilan anggaran
keuangan dalam perusahaan.
5) Membuat pembukuan anggaran
perusahaan.
6) Mempertanggungjawabkan hasil
pelaksanaan kegiatannya kepada Sales Service Manager.
(48)
35
Bertugas melayani tamu serta pendengar apabila ada yang dipertanyakan di kantor perusahaan yang bertempat di depan.
k. Office Boy
Mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut :
1) Menyediakan makan dan minum
para karyawan.
2) Menyediakan minum untuk tamu.
l. Cleaning Service
Mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
1) Menjaga kebersihan lingkungan
perusahaan, ruang-ruang kerja dan studio siaran, juga pelataran kantor.
2) Membersihkan peralatan kantor.
3) Menjamin ruangan sudah bersih
sebelum jam kerja.
m. Security
(49)
36
1) Menjaga keamanan sekitar
perusahaan agar tercipta situasi dan kondisi yang kondusif.
2) Menjaga peralatan dan
perlengkapan milik perusahaan.
3) Mengatur kendaraan yang parkir dan menjaga keamanan di pelataran parkir.
C. Laporan Magang Kerja
1. Pengertian dan Tujuan Magang Kerja
Program Magang Kerja merupakan suatu upaya mengarahkan mahasiswa agar dapat merasakan situasi dunia kerja, melihat, dan melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan program studinya. Kegiatan magang kerja ini merupakan sebuah kegiatan penunjang perkuliahan dan merupakan kegiatan intrakulikuler yang bersifat wajib diikuti oleh semua mahasiswa Program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan berorientasi pada dunia kerja/ dunia usaha.
Adapun tujuan dari magang kerja itu sendiri adalah : a. Agar mahasiswa dapat mengamati permasalahan yang
ada pada dunia kerja serta dapat belajar dan memperoleh pangalaman secara langsung di lapangan
(50)
37
tentang berbagai persoalan yang dihadapai perusahaan/instansi tempat magang.
b. Agar mahasiswa dapat melakukan adaptasi terhadap dunia kerja/ dunia usaha yang belum pernah mereka masuki atau jalankan, sehingga dapat menciptakan tenaga terampil yang siap kerja serta mampu mengembangkan diri secara professional sesuai dengan bidangnya.
2. Pelaksanaan dan Kegiatan Magang a. Lokasi Magang Kerja
Penulis melakukan magang kerja di PT. Radio Sasana Adhi Swara yang beralamat di Jalan Raya Solo Baru AA – 19, Solo, 57552, telp : 0271 – 622255, Fax 0271 – 621634
b. Jangka waktu magang kerja
Penulis melakukan magang kerja di perusahaan stasiun radio Sasana Adhi swara selama satu bulan, yaitu mulai tanggal 1 Februari – 3 Maret 2010, dengan perincian masuk selama 5 hari dalam satu minggu, hari Sabtu, Minggu, dan hari besar tertentu libur.
c. Kegiatan magang kerja
Penulis dalam melakukan magang kerja di PT. Radio Sasana Adhi Swara tidak mengikuti jadwal kerja seperti
(51)
38
karyawan lainnya. Pada waktu magang kerja, penulis mengadakan wawancara kepada Bapak David Kisdi selaku Assisten Marketing Manager di stasiun radio Sasana Adhi Swara serta para karyawan untuk mendapatkan data yang diperlukan untuk penulisan laporan tugas akhir.
3. Manfaat Magang Kerja bagi Penulis
Manfaat magang kerja yang dirasakan penulis adalah penulis dapat menambah pengetahuan tentang perusahaan radio SAS FM, mulai dari sistem pencarian iklan, produksi iklan, strategi harga iklan, serta promosi iklan dan dapat mengetahui sifat-sifat konsumen atau klien yang berbeda-beda dan belajar mengatasi masalah yang timbul atas keluhan dari konsumen atau klien.
D. Pembahasan
Analisis data yang telah penulis lakukan menemukan hasil penelitian tentang strategi harga iklan yang digunakan perusahan stasiun radio SAS FM serta strategi penetapan harga yang paling tepat bagi perusahaan tersebut. Untuk bisa mendapatkan hasil penelitian yang sesuai, penulis melakukan observasi dan juga interview dengan beberapa karyawan serta penyiar di radio SAS FM Solo Baru.
(52)
39
1. Strategi Penetapan Harga yang Digunakan oleh stasiun radio SAS FM Solo Baru
Strategi penetapan harga merupakan strategi yang sangat penting dalam menjalankan suatu usaha. Strategi harga yang digunakan sangat membantu pemilik usaha untuk mendapatkan keseluruhan persaingan pasar iklan yang ada serta hasil laba yang lebih besar juga. Adapun daftar tarif harga dari jenis dan durasi iklan yang telah ditetapkan oleh perusahaan radio SAS FM Solo Baru adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1
Daftar Harga Iklan di Radio SAS FM
Jenis Iklan Harga Durasi
Spot
Rp 150,000.00 30 detik Rp 200,000.00 60 detik Adlib Rp 400,000.00 60 detik Talk Show Rp 6,000,000.00 60 menit Sumber : SAS FM
(53)
40
Keterangan : a. Spot
Merupakan jenis iklan yang terdiri dari suara manusia diiringi dengan lagu, suara instrumen musik ataupun musik pengiring.
b. Adlib
Merupakan iklan yang hanya terdiri dari suara manusia saja tanpa lagu atau musik pengiring, yang dibawakan atau dibacakan oleh penyiar radio secara langsung.
c. Talkshow
Merupakan bentuk iklan berupa dialog atau ulasan dengan nara sumber secara langsung terhadap produk yang akan di tawarkan atau diiklankan.
Dari tabel di atas, terlihat beberapa jenis iklan dan daftar harganya dari perusahaan stasiun radio SAS FM. Tanpa adanya strategi penetapan harga, usaha yang didirikan bisa saja bangkrut. Seperti halnya yang dilakukan oleh perusahaan stasiun radio SAS FM. Perusahaan ini sangat memperhitungkan harga yang ditawarkan untuk bisa meraih klien untuk beriklan di radio SAS FM. Perusahaan menerapkan beberapa strategi harga untuk bisa menarik
(54)
41
klien lebih banyak lagi, tentunya untuk klien supaya mereka mau beriklan diradio SAS FM, strategi harga yang diterapkan sebagai berikut :
a. Harga Bundel (Bundel Pricing)
Bundling pricing adalah penawaran dua atau lebih produk yang berbeda untuk penjualan pada satu harga. Perusahaan menerapkan strategi harga ini biasanya untuk iklan yang dirasa kurang laku pada bulan-bulan tertentu dan masih memungkinkan untuk beriklan. Caranya yaitu dari pihak perusahaan radio SAS FM mengkomunikasikan ke klien tentang penggabungan dua iklan yang berbeda . Misalnya, pada awal tahun yang dirasa perusahaan pada awal tahun tersebut sangat sulit sekali mencari klien untuk beriklan di perusahaan tersebut, hal ini dimaksudkan agar klien lebih tertarik dan berminat untuk beriklan diradio SAS FM. Dan pada awal – awal tahun biasanya dari pihak perusahaan memberikan diskon bagi klien yang mau beriklan pada bulan tersebut. Perusahaan menetapkan strategi harga ini dengan tujuan untuk mencari klien sebanyak mungkin supaya mau beriklan pada periode bulan tersebut.
(55)
42
Sebagai contoh, dapat dilihat di perusahaan radio SAS FM, harga untuk sebuah jenis iklan spot misalnya, biasanya kalau pada pertengahan tahun harga jenis iklan spot mencapai Rp 150.000,00 - Rp 200.000,00. Misalnya jika klien beriklan pada periode bulan januari - maret dimana pada saat periode bulan tersebut sangat sepi sekali pengiklan di radio. mereka dapat membayar lebih murah dari harga normal yang ditawarkan. Oleh karena itu perusahaan menerapkan strategi harga bundling pricing untuk menarik klien supaya mau beriklan pada periode awal tahun.
b. Potongan Harga (Discount)
Ada satu lagi strategi yang juga diterapkan oleh perusahaan stasiun radio SAS FM. Strategi tersebut adalah potongan harga. Perusahaan melakukan strategi ini untuk menghargai klien atas respon tertentu terhadap perusahaan. Potongan harga ini diterapkan oleh perusahaan pada saat terjadi kontrak iklan yang berdurasi cukup lama. Misalnya klien beriklan dengan durasi kontrak 1 tahun pada jenis iklan spot, selama ini setiap beriklan dalam waktu yang cukup lama biasanya dari pihak perusahaan
(56)
43
memberikan potongan harga sebesar 10% sampai 25% yang berarti semakin lama kontrak iklannya semakin besar juga potongan harganya (dengan batas maksimal potongan harga 25%).
Strategi ini dilakukan pada saat proses kontrak iklan yang berdurasi cukup lama, perusahaan memberikan potongan harga ketika klien sudah deal kontrak iklan dengan perusahaan stasiun radio SAS FM. Perusahaan ini tidak dapat memprekdisikan selang waktu penggunaan strategi ini, dikarenakan strategi ini berlaku ketika klien akan melakukan kontrak iklan yang cukup lama pada perusahaan radio SAS FM tersebut.
c. Strategi Harga Rendah (Loss Leader)
Loss Leader adalah strategi yang menekankan pada upaya perusahaan untuk menarik minat klien supaya mau beriklan di perusahaan tersebut. Perusahaan radio SAS FM menerapkan strategi ini untuk semua jenis iklannya. Hal tersebut dikarenakan perusahaan radio SAS FM dapat membuat iklan dengan kualitas yang sama, akan tetapi harga yang ditetapkan lebih rendah dari para pesaing. Perusahaan radio SAS FM berani menetapkan
(57)
44
strategi ini dikarenakan pihak perusahaan tidak mau kalah bersaing dengan perusahaan radio yang lain.
Strategi ini diterapkan perusahaan dengan cara mengkomunikasikan secara langsung kepada klien. Maksud dari strategi ini adalah perusahaan radio SAS FM dapat membuat produk iklan yang sama dengan produk iklan yang lain dengan harga yang lebih murah, kualitas sama, serta dengan durasi iklan yang sama pula. Biasanya klien datang ke perusahaan radio SAS FM bernegosiasi dengan perusahaan tentang harga iklan yang dipasang oleh perusahaan stasiun radio lain yang diinginkan. Perusahaan radio SAS FM lalu mencermati jenis iklan yang akan dipasang tersebut dengan teliti dan kemudian menentukan harga di bawah harga jenis iklan yang lain tersebut. Strategi ini diterapkan perusahaan radio SAS FM sejak tahun 2001 sampai sekarang. Secara terus - menerus perusahaan radio SAS FM terus menawarkan strategi ini kepada klien. Maksudnya pihak perusahaan menerapkan strategi ini bukan hanya pada even - even atau perieode tertentu saja. Akan tetapi setiap tahun perusahaan radio SAS FM menerapkan strategi ini.
(58)
45
2. Strategi Penetapan Harga yang Paling Tepat bagi Perusahaan Radio SAS FM Solo Baru
Setelah menerapkan beberapa strategi harga, perusahaan bisa melihat hasil dari penerapan strategi tersebut. Perusahaan juga bisa tahu strategi yang paling tepat digunakan untuk penjualan produknya iklannya. Dari analisis yang telah dilakukan, strategi penetapan harga yang paling tepat bagi perusahaan radio SAS FM adalah Strategi Harga Rendah.
Penggunaan strategi ini dirasa yang paling tepat dikarenakan dapat menarik perhatian dari klien untuk beriklan di stasiun radio SAS FM dengan harganya yang murah. Arti murah disini maksudnya perusahaan radio SAS FM dapat menetapkan harga iklan di bawah pesaing dengan kualitas, durasi iklan dan jenis iklan yang sama. Selain itu dengan menerapkan strategi ini, perusahaan tidak mengalami banyak kesulitan. Maksudnya dengan melakukan strategi ini pihak perusahaan mampu bersaing dengan perusahaan lain dalam hal mempromosikan produk iklannya.
(59)
46
Tabel 3.2
Perbandingan harga iklan di stasiun radio SAS FM dengan stasiun radio lain
Jenis Iklan Durasi Radio SAS FM Radio yang lain
Spot
30 detik Rp 150,000.00 Rp 175,000.00 60 detik Rp 200,000.00 Rp 250,000.00 Adlib 60 detik RP 400,000.00 Rp 450,000.00 Talk Show 60 menit Rp 6,000,000.00 Rp 6,250,000.00 Sumber : SAS FM
Dari tabel diatas, diperoleh bahwa harga iklan untuk jenis iklan Spot untuk durasi 30 detik dan 60 detik di stasiun radio SAS FM lebih murah dibandingkan dengan stasiun radio yang lain dengan selisih harga antara Rp 25,000.00 sampai Rp 50,000.00 Sedangkan untuk harga iklan Adlib mempunyai selisih sebesar Rp 50,000.00. Sedangkan untuk jenis iklan Talk Show mempunyai selisih harga sebesar Rp 250,000.00.
(60)
47
Tabel 3.3
Daftar iklan yang pernah di selenggarakan di stasiun radio SAS FM pada periode bulan Februari sampai April
Nama perusahaan
Jenis iklan Durasi iklan
Durasi kontrak iklan Rumah Makan
Lombok ijo
Adlib 60 Detik 1 Bulan
Larissa Spot 30 Detik 3 Bulan Toko Tanjung
Makmur
Adlib 60 Detik 1 Tahun
Roti Kecil Spot 30 Detik 6 Bulan Solonet Adlib 60 Detik 1 Tahun Ayam Goreng
Mulyani
Adlib 60 Detik 2 Bulan
ELTI Spot 60 Detik 6 Bulan
(61)
48
Dari table di atas dapat diketahui bahwa iklan lokal yang paling loyal terhadap perusahaan radio SAS FM adalah toko sepeda Tanjung Makmur dan Solonet. Dimana Solonet sendiri yang menyuplai area hotspot di kantor stasiun radio SAS FM. Sedangkan iklan yang baru masuk merupakan uji coba bagi perusahaan itu sendiri yang mengiklankan produknya yang dijual kepada konsumen supaya mendapat perhatian dari konsumen – konsumen baru.
(62)
49
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah penulis kemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan oleh penulis sebagai berikut:
1. Strategi penetapan harga yang diterapkan pada perusahaan stasiun radio SAS FM adalah sebagai berikut :
a. Strategi Harga Bundel (Bundel Pricing) b. Strategi Potongan Harga (Discount) c. Strategi Harga Rendah (Loss Leader)
2. Strategi penetapan harga yang paling tepat untuk perusahaan stasiun radio SAS FM adalah strategi harga rendah (loss leader). Karena dengan menerapkan strategi loss leader ini perusahaan dapat menarik banyak klien yang akan mengiklankan produk usahanya di stasiun radio SAS FM daripada memilih ke perusahaan stasiun radio yang lain yang ada di daerah surakarta dan sekitarnya. Dengan menetapkan strategi harga rendah, maka perusahaan stasiun radio SAS FM semakin dikenal oleh para kliennya dengan harga murah tetapi tidak murahan.
(63)
50
B. Saran
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan penulis dan kesimpulan diatas, penulis mengajukan beberapa saran yang mungkin bisa dilakukan oleh perusahaan stasiun radio SAS FM pada periode – periode selanjutnya agar supaya nantinya perusahaan radio tersebut lebih maju dan berkembang dan menjadi pelopor buat radio – radio yang ada di sekitar solo dan sekitarnya. Saran tersebut dijelaskan seperti dibawah ini :
1. Strategi Harga Bundel (Bundel Pricing)
Strategi Bundel Pricing yang selama ini dilakukan perusahaan stasiun radio SAS FM hanya diterapkan pada even - even tertentu saja seperti seperti pada periode awal tahun saja. Sebaiknya perusahaan stasiun radio SAS FM menetapkan strategi ini menggunakan siklus waktu yang tepat. Bisa dua atau tiga bulan sekali. Selain itu produk iklan yang di bundel harus lebih bervariasi lagi agar klien lebih tertarik untuk beriklan di perusahaan radio SAS FM.
2. Strategi Potongan Harga (Discount)
Strategi potongan harga untuk kuantitas atau pembelian partai besar seharusnya perusahaan radio SAS FM sudah menetapkan diskon diawal, bukan pada waktu klien akan beriklan dalam waktu yang cukup lama. Penetapan potongan harga diawal tersebut agar klien lebih
(64)
51
tertarik untuk beriklan dalam waktu yang cukup lama serta supaya nantinya klien tersebut akan loyal terhadap perusahaan stasiun radio SAS FM.
3. Strategi Harga Rendah (Loos Leader)
Sebaiknya strategi ini harus tetap dipertahankan oleh perusahaan stasiun radio SAS FM, karena melalui strategi ini perusahaan radio SAS FM tetap eksis sampai sekarang. Dan dengan strategi ini perusahaan stasiun radio SAS FM bisa bertahan dengan persaingan iklan dengan perusahaan stasiun radio lain yang ada di Surakarta dan sekitarnya.
Diantara ketiga strategi harga di atas yang paling sesuai untuk perusahaan stasiun radio SAS FM adalah strategi harga rendah, karena dengan menggunakan strategi harga rendah perusahaan stasiun radio SAS FM dapat mengambil keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan strategi – strategi yang ada di atas.Dibandingkan dengan strategi harga bundel dan strategi potongan harga strategi harga rendah yang paling bagus untuk perusahaan stasiun radio SAS FM.
(1)
46
Tabel 3.2
Perbandingan harga iklan di stasiun radio SAS FM dengan stasiun radio lain
Jenis Iklan Durasi Radio SAS FM Radio yang lain
Spot
30 detik Rp 150,000.00 Rp 175,000.00
60 detik Rp 200,000.00 Rp 250,000.00
Adlib 60 detik RP 400,000.00 Rp 450,000.00
Talk Show 60 menit Rp 6,000,000.00 Rp 6,250,000.00 Sumber : SAS FM
Dari tabel diatas, diperoleh bahwa harga iklan untuk jenis iklan Spot untuk durasi 30 detik dan 60 detik di stasiun radio SAS FM lebih murah dibandingkan dengan stasiun radio yang lain dengan selisih harga antara Rp 25,000.00 sampai Rp 50,000.00 Sedangkan untuk harga iklan Adlib mempunyai selisih sebesar Rp 50,000.00. Sedangkan untuk jenis iklan Talk Show mempunyai selisih harga sebesar Rp 250,000.00.
(2)
47
Tabel 3.3
Daftar iklan yang pernah di selenggarakan di stasiun radio SAS FM pada periode bulan Februari sampai April
Nama perusahaan
Jenis iklan Durasi iklan
Durasi kontrak iklan
Rumah Makan Lombok ijo
Adlib 60 Detik 1 Bulan
Larissa Spot 30 Detik 3 Bulan
Toko Tanjung Makmur
Adlib 60 Detik 1 Tahun
Roti Kecil Spot 30 Detik 6 Bulan
Solonet Adlib 60 Detik 1 Tahun
Ayam Goreng Mulyani
Adlib 60 Detik 2 Bulan
ELTI Spot 60 Detik 6 Bulan
(3)
48
Dari table di atas dapat diketahui bahwa iklan lokal yang paling loyal terhadap perusahaan radio SAS FM adalah toko sepeda Tanjung Makmur dan Solonet. Dimana Solonet sendiri yang menyuplai area hotspot di kantor stasiun radio SAS FM. Sedangkan iklan yang baru masuk merupakan uji coba bagi perusahaan itu sendiri yang mengiklankan produknya yang dijual kepada konsumen supaya mendapat perhatian dari konsumen – konsumen baru.
(4)
49 BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah penulis kemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan oleh penulis sebagai berikut:
1. Strategi penetapan harga yang diterapkan pada perusahaan stasiun radio SAS FM adalah sebagai berikut :
a. Strategi Harga Bundel (Bundel Pricing) b. Strategi Potongan Harga (Discount) c. Strategi Harga Rendah (Loss Leader)
2. Strategi penetapan harga yang paling tepat untuk perusahaan stasiun radio SAS FM adalah strategi harga rendah (loss leader). Karena dengan menerapkan strategi loss leader ini perusahaan dapat menarik banyak klien yang akan mengiklankan produk usahanya di stasiun radio SAS FM daripada memilih ke perusahaan stasiun radio yang lain yang ada di daerah surakarta dan sekitarnya. Dengan menetapkan strategi harga rendah, maka perusahaan stasiun radio SAS FM semakin dikenal oleh para kliennya dengan harga murah tetapi tidak murahan.
(5)
50
B. Saran
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan penulis dan kesimpulan diatas, penulis mengajukan beberapa saran yang mungkin bisa dilakukan oleh perusahaan stasiun radio SAS FM pada periode – periode selanjutnya agar supaya nantinya perusahaan radio tersebut lebih maju dan berkembang dan menjadi pelopor buat radio – radio yang ada di sekitar solo dan sekitarnya. Saran tersebut dijelaskan seperti dibawah ini :
1. Strategi Harga Bundel (Bundel Pricing)
Strategi Bundel Pricing yang selama ini dilakukan perusahaan stasiun radio SAS FM hanya diterapkan pada even - even tertentu saja seperti seperti pada periode awal tahun saja. Sebaiknya perusahaan stasiun radio SAS FM menetapkan strategi ini menggunakan siklus waktu yang tepat. Bisa dua atau tiga bulan sekali. Selain itu produk iklan yang di bundel harus lebih bervariasi lagi agar klien lebih tertarik untuk beriklan di perusahaan radio SAS FM.
2. Strategi Potongan Harga (Discount)
Strategi potongan harga untuk kuantitas atau pembelian partai besar seharusnya perusahaan radio SAS FM sudah menetapkan diskon diawal, bukan pada waktu klien akan beriklan dalam waktu yang cukup lama. Penetapan potongan harga diawal tersebut agar klien lebih
(6)
51
tertarik untuk beriklan dalam waktu yang cukup lama serta supaya nantinya klien tersebut akan loyal terhadap perusahaan stasiun radio SAS FM.
3. Strategi Harga Rendah (Loos Leader)
Sebaiknya strategi ini harus tetap dipertahankan oleh perusahaan stasiun radio SAS FM, karena melalui strategi ini perusahaan radio SAS FM tetap eksis sampai sekarang. Dan dengan strategi ini perusahaan stasiun radio SAS FM bisa bertahan dengan persaingan iklan dengan perusahaan stasiun radio lain yang ada di Surakarta dan sekitarnya.
Diantara ketiga strategi harga di atas yang paling sesuai untuk perusahaan stasiun radio SAS FM adalah strategi harga rendah, karena dengan menggunakan strategi harga rendah perusahaan stasiun radio SAS FM dapat mengambil keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan strategi – strategi yang ada di atas.Dibandingkan dengan strategi harga bundel dan strategi potongan harga strategi harga rendah yang paling bagus untuk perusahaan stasiun radio SAS FM.