27
3.2.2 Peningkatan Produksi
Kegiatan Bidang Peningkatan Produksi
3.2.2.1 Pembuatan Pupuk Kompos dari Kotoran Sapi
Waktu Pelaksanaan : Sabtu, 06 Agustus 2016 Lokasi : Simantri 119 Gapoktan Santi Kumara Desa Nyanglan
Jumlah Peserta : 5 orang Kelompok Sasaran : Pengurus dan Anggota Simantri 119 Desa Nyanglan
Pihak Terlibat : Mahasiswa KKN Fakultas Peternakan, Fakultas Kedokteran Hewan, Fakultas Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian,
Fakultas MIPA, dan Fakultas Hukum Universitas Udayana. Pelaksanaan
Pelaksanaan program ini diawali dengan berbagai persiapan antara lain: berkoordinasi dengan pengurus Simantri 119 Gapoktan Santi Kumara Desa Nyanglan untuk menentukan
jadwal kegiatannya dan mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. Pelaksanaan program pembuatan pupuk kompos dari kotoran sapi ini dilaksanakan bersama-sama dengan
pengurus dan sebagian anggota simantri 119. Namun dalam pelakasanaannya kurang mendapat antusiasme dari anggota simantri yang lain. Dalam pembuatan pupuk kompos
adapun bahan-bahan yang digunakan antara lain: kotoran sapi, serbuk gergaji, sekam, kotoran ayam, molase, dan EM4. Dengan melihat kurangnya antusias anggota simantri dalam
mengikuti proses pembuatan pupuk, kami memberikan himbauan lebih lanjut kepada masing- masing anggota simantri mengenai pengolahan limbah peternakan yang dapat dijadikan pupuk
kompos. Sehingga dengan adanya pupuk kompos bisa menghasilkan pemasukan lebih untuk simantri. Saat memberikan himbauan kami juga menjelaskan mengenai manfaat dari pupuk
kompos misalnya di bidang pertanian dapat dijadikan pupuk organik bagi sayuran yang ada di Desa Nyanglan. Setelah adanya himbauan tersebut, ketua serta seluruh anggota simantri
melaksanaan kembali untuk pengolahan pupuk namun tetap dalam pengawasan kami selaku mahasiswa KKN yang mengusulkan program. Pelaksanaan program pembuatan pupuk
kompos yang telah dilakukan bertujuan untuk memberikan informasi dan contoh dalam hal penanganan limbah kotoran sapi yang menumpuk di areal kandang yang belum diolah dengan
maksimal.
28 Permasalahan
1 Kurangnya kesadaran dari peternak akan kebersihan kandang dan lingkungan kandang
sehingga kotoran sapi banyak menumpuk di areal kandang. 2
Kurangnya antusiasme anggota simantri yang lain dalam program pembuatan pupuk kompos dari kotoran sapi.
3 Kurangnya alat saat pengolahan pupuk kompos seperti cangkul dan arco yang gunanya
untuk memindahkan kotoran sapi ke tempat pengolahan pupuk kompos. Solusi
1. Memberikan contoh dalam penanganan limbah kotoran sapi dengan diolah menjadi
pupuk kompos yang bisa dikomersilkan. 2.
Memberikan informasi secara individu ke masing-masing anggota simantri mengenai manfaat pengolahan kotoran sapi menjadi pupuk kompos.
3. Penangan alat yang kurang seperti cangkul antara lain dengan meminjam cangkul
kepada anggota simantri yang lain sedangkan untuk kurangnya arco diatasi dengan menggunakan kampil untuk mengangkut kotoran sapi.
Dampak Setelah pengurus dan anggota simantri 119 mendapatkan informasi dan contoh
tentang pemanfaatan limbah kotoran sapi sebagai pupuk kompos mereka lebih memahami tentang pemanfaatan limbah kotoran sapi sebagai pupuk kompos yang
memiliki beberapa manfaat, antara lain untuk menunjang hasil pertanian, untuk dijual sehingga dapat menambah pemasukan kas, dan mengurangi penumpukan kotoran sapi
diareal kandang yang dapat menyebabkan penyakit pada ternak. Laporan Dana
No. Rincian
Harga satuan Jumlah
Total
1 Molase
Rp. 15.000,- 5 kg
Rp. 75.000,-
Total Pengeluaran Rp 75.000,-
29 Dokumentasi Program
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Gambar 3.10 Papan Nama Tempat Pelaksanaan Program Pembuatan Pupuk
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Gambar 3.11 Pengangkutan Kotoran Sapi dengan Menggunakan Arco
30
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Gambar 3.12 Pengangkutan Kotoran Sapi dengan Menggunakan Kampil
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Gambar 3.13 Pengadukan bahan-bahan untuk pupuk kompos
3.2.2.2 Penanaman Tanaman Obat Keluarga TOGA dan Tabulampot di SDN Nyanglan