Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM

Pajak merupakan satu-satunya pendapatan terbesar bagi Indonesia. Hal ini terlihat dari APBN Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun 2013 dalam laporan fiskal Menteri Keuangan Republik Indonesia bahwa penerimaan negara dari sektor Perpajakan adalah 1.193,0 T atau sekitar 77,99 dari total pendapatan negara 1 Upaya peningkatan penerimaan negara dari sektor pajak perlu terus ditingkatkan, sehingga pembangunan nasional tetap dapat dilaksanakan dengan landasan kemampuan sendiri berdasarkan prinsip kemandirian. Dengan demikian peningkatan kesadaran masyarakat di bidang perpajakan harus didukung dengan peningkatan peran aktif masyarakat dalam melaksanakan peraturan perundang- . Sisanya diperoleh dari PNBP Pendapatan Negara Bukan Pajak dan Hibah masing- masing 21,72 dan 0,29. Menyadari pajak masih menjadi sektor yang paling menjanjikan bagi penerimaan negara yang sangat dibutuhkan dalam pengelolaan negara, pemerintah tidak henti-hentinya berusaha untuk memperbaiki tatanan dalam tubuh Direktorat Jenderal Pajak melalui Menteri Keuangan. Perbaikan yang dilakukan mulai dari kebijakan sampai dengan sistem teknologi yang digunakan dalam kegiatan perpajakan. 1 APBN Tahun 2013 dalam Laporan Fiskal MenKeu RI diakses dari www.google.com pada tanggal 6 Mei 2014. Universitas Sumatera Utara undangan perpajakan. Tetapi dalam kenyataan kesadaran Wajib Pajak dalam pemenuhan kewajiban perpajakan masih dirasa kurang sebagai kurangnya pemahaman akan hak dan kewajiban dalam melaksanakan peraturan perundang- undangan perpajakan. Sebagai konsekuensinya perkembangan jumlah tunggakan pajak dari waktu ke waktu menunjukkan jumlah yang semakin meningkat. Peningkatan jumlah tunggakan pajak tersebut seharusnya juga diimbangi dengan kegiatan pencariannya. Untuk itu perlu tindakan penagihan pajak yang mempunyai kekuatan hukum yang memaksa. Tujuan dari penagihan pajak adalah agar wajib pajak atau penanggung pajak melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak. Agar tujuan penagihan pajak tersebut tercapai, maka diperlukan serangkaian tindakan yang dapat diambil oleh juru sita pajak mulai dari surat teguran atau sejenisnya, penyampaian surat paksa, penyampaian surat perintah melakukan penyitaan, penjualan barang hasil penyitaan, sampai dengan tindakan pencegahan bepergian ke luar negeri dan penyanderaan. Pajak yang dipungut dari wajib pajak dan dapat dipaksakan penagihannya. Namun, dalam kenyataannya masih banyak dijumpai wajib pajak yang tidak melaksanakan kewajiban perpajakannya dengan benar, mulai dari tidak menyampaikan laporan, laporan yang tidak benar, sampai dengan tidak dibayarnya kewajiban pajak yang seharusnya dibayar oleh wajib pajak. Sudah menjadi kebiasaan di masyarakat, bahwa pajak masih dianggap sebagai beban sehingga selalu dicari upaya untuk menghindarinya. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan uraian di atas, penulis akan melakukan suatu Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM dengan judul “Efektivitas Penagihan Pajak Dengan Surat Teguran Dan Surat Paksa Terhadap Penerimaan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan Timur” yang berguna untuk mengetahui tingkak efektivitas penagihan pajak dengan Surat Teguran dan Surat Paksa tersebut dalam kaitannya dengan penerimaan pajak. Dan merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan FISIP USU. B. Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM 1. Tujuan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM Adapun tujuan penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM ini, yaitu: 1.1 Untuk mengetahui tingkat efektivitas penagihan pajak dengan Surat Teguran dan Surat Paksa pada Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan Timur dalam rangka peningkatan penerimaan pajak. 1.2 Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi penagihan pajak dengan Surat Teguran dan Surat Paksa terhadap pencairan tunggakan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan Timur. 2. Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM Universitas Sumatera Utara

2.1 Bagi Mahasiswa

a. Memperoleh kesempatan untuk melatih keterampilan serta melakukan pekerjaan sebagai bekal dalam memasuki dunia kerja. b. Meningkatkan keterampilan hubungan dan komunikasi. c. Menambah pengetahuan dan wawasan khususnya di bidang administrasi perpajakan dalam hal efektivitas penagihan pajak dengan surat teguran dan surat paksa terhadap penerimaan pajak. d. Dapat mempelajari kerja tim dan kerjasama. e. Meningkatkan motivasi belajar mahasiswa dalam bidang perpajakan seiring dengan ketentuan dan peraturan yang sewaktu-waktu dapat berubah dan memperoleh prestasi yang baik.

2.2 Bagi Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan Timur

a. Sumber rekrutmen untuk karyawan masa depan. b. Memperoleh sumber ide baru dan keterampilan baru. c. Meningkatkan hubungan baik dengan Universitas Sumatera Utara.

d. Mengurangi waktu pelatihan dan biaya untuk karyawan baru. e. Merangsang loyalitas perusahaan.

f. Meningkatkan citra perusahaan.

Universitas Sumatera Utara

2.3 Bagi Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan FISIP USU

a. Meningkatkan hubungan kerjasama antara Prodi DIII Administrasi Perpajakan FISIP USU dengan Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan Timur. b. Meningkatkan mutu serta kualitas pendidikan pada masa yang akan datang sehingga berkembang pesat. c. Sebagai sarana dalam meningkatkan kualitas Mahasiswai di Program Studi DIII Administrasi Perpajakan FISIP USU. d. Sebagai sarana revisi kurikulum guna meningkatkan sistem pendidikan di Program Studi DIII Administrasi Perpajakan FISIP USU.

C. Uraian Teoritis 1. Pengertian Pajak