8 guru melakukan penilaian untuk mengetahui apakah
peserta didik telah memenuhi kompetensi minimal dari KD
yang diremedialkan.
Sebelum melaksanakan
kegiatan remidial guru kelas harus melakukan identifikasi terhadap kesulitan peserta didik dan
kemudian membuat
perencanaan pembelajaran
remidial meliputi penentuan materi ajar, penetapan metode dan pemilihan media.
2.2 Supervisi Kunjungan Kelas
Menurut Purwanto
2009: 120
supervisi kunjungan kelas adalah salah satu teknik supervisi
perorangan yang dilakukan kepala sekolah dan pengawas
dengan berkunjung
dikelas untuk
mengamati kendala yang di hadapi guru. Supervisor dapat menolong guru dalam memecahkan kesulitan
atau kendala yang dihadapi guru di dalam melaksanakan proses pembelajaran. Hal ini senada
juga diungkapkan oleh Mulyasa 2009: 113 yang menyatakan bahwa kunjungan kelas adalah salah satu
teknik untuk mengamati kegiatan pembelajaran secara langsung.
Melalui supervisi kunjungan kelas akan diperoleh data yang objektif mengenai kesulitan guru di dalam
melaksanakan proses
pembelajaran. Berdasarkan
kesulitan itu, guru akan dibantu mencari solusi dari permasalahan-permasalahan
yang dihadapi.
Jadi
9 kegiatan supervisi bukan kegiatan penilaian terhadap
guru tetapi kegiatan untuk memberi bantuan kepada guru dalam mengatasi permasalah yang dihadapi
dikelasnya. Mulayasa 2009: 214 menyatakan bahwa kunjungan kelas dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu
kunjungan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, adanya pemberitahuan sebelumnya dan atas dasar
undangan guru. Pada kunjungan tanpa ada pemberitahuan
terlebih dahulu seorang supervisor datang secara tiba- tiba ke kelas tempat guru mengajar tanpa ada
pemberitahuan sebelumnya.
Dengan model
ini Supervisor
dapat mengetahui
keadaan yang
sesungguhnya sehingga dapat menentuakan bantuan yang diperlukan. Sedangkan kelemahannya guru
menjadi gugup karena tiba-tiba didatangi ini terutama guru yang tidak siap administrasi pembelajarannya.
Kunjungan adanya pemberitahuan sebelumnya, seorang supervisor datang, guru sudah mempersiapkan
segala sesuatu
yang berkaitan
dengan KBM
administrasinya. Supervisor
dapat melihat
dan sekaligus memberi arahan-arahan dan guru dapat
memperbaikinya berdasarkan acuan arahan tersebut. Sedangkan pada kunjungan atas dasar undangan
guru supervisor
diundang oleh
guru untuk
mengunjungi kelasnya untuk memberi bantuan kepada
10 guru dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi
dikelasnya. Kunjungan seperti akan lebih baik baginya dalam
upaya memperbaiki
atau meningkatkan
kemampuannya. Sebab, dengan cara seperti ini, guru dapat
belajar untuk
Bersikap terbuka
guna memperoleh berbagai pengalaman baru dari hubungan
kerja samanya dengan supervisor. Disamping itu, ini juga dapat mendorong guru memperoleh berbagai
pengalaman baru dari hubungan kerja samanya dengan supervisor. Disamping itu, ini juga dapat
mendorong guru untuk berupaya mengaktualisasikan kemampuannya. Sikap dan dorongan seperti ini
merupakan suatu alat baginya untuk mencapai tingkat profesional.
Masing-masing jenis
supervisi mempunyai
kelebihan dan kekurangan. Bagi supervisor yang harus dilakukan
adalah merumuskan
tujuan supervisi
kunjungan kelas yang dilakukan. Program supervisi harus dirancang terlebih dahulu sehingga supervisi
yang dilakukan akan membawa hasil sesuai dengan yang telah dilakukan. Yang sangat penting adalah
adanya tindak lanjut dari temuan saat kunjungan kelas.
Menurut Purwanto
2011:103 supervisi
kunjungan kelas melalui 4 tahapan pokok yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut.
11 1. Perencanaan
Pada perencanaan kepala sekolah harus bisa menciptakan
suasana akrab
dengan guru
dan menyepakati
jadwal pelaksanaan
supervisi serta
instrumen observasi yang akan digunakan. Pada tahap ini juga membahas persiapan pembelajaran yang
dibuat oleh guru dan membuat kesepakatan mengenai aspek yang menjadi fokus pengamatan. Berkaitan
dengan hal ini Hartoyo 2006: 93 menyatakan bahwa perencanaan
meliputi tujuan,
waktu, tempat,
instrumen, dan sebagainya yang diperlukan dalam proses supervisi. Perencanaan sangat berpengaruh
terhadap hasil supervisi maka perencanaan matang merupakan awal keberhasilan.
2. Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan supervisi kepala sekolah
berkunjung di kelas mengadakan pengamatan sesuai fokus pengamatan yang telah disepakati. Kepala
sekolah membuat catatan-catatan dengan mengunakan insturmen
observasi yang
telah dibuat
saat perencanaan.
Yang harus
diperhatikan bahwa
pelaksanaan supervisi kunjungan kelas tidak boleh menggangu proses belajar mengajar.
12 3. Penilaian
Pada tahap penilaian ini guru harus sudah menyiapkan
langkah-langkah dalam
penilaian, memantau proses kemajuan belajar peserta didiknya,
mengetahui kemampuan yang dikuasai peserta didik dengan mengadakan evaluasi yang akhirnya akan
tertuang dalam hasil penilaian. 4. Tindak lanjut
Tahap terakhir dalam pelaksanaan supervisi kunjungan kelas adalah tindak lanjut. Tindak lanjut
harus segera dilaksanakan setelah selesai pelaksanaan supervisi. Pada tahap ini kepala sekolah menunjukan
hasil observasi
instrumen dan
catatan, beri
kesempatan guru mencermati dan menganalisannya. Mendiskusikan
secara terbuka
hasil observasi,
terutama pada aspek yang telah disepakati kontrak, berikan penguatan terhadap penampilan guru. Hindari
kesan menyalahkan. Usahakan guru menemukan sendiri
kekurangannya. Segiovani
2007: 6
menjelaskan bahwa balikan ini harus deskreptif, spesifik, konkrit, bersifat memotivasi, aktual dan
akurat sehingga betul-betul bermanfaat bagi guru. Ini berati
pertemuan balikan
ini bukan
untuk menyalahkan
guru tetapi
untuk memberikan
penguatan pada hal-hal yang sudah baik dan memberi
13 masukan atau solusi memperbaiki yang masih dirasa
kurang.
2.3 Penelitian Tindakan Sekolah Melalui Supervisi Kunjuangan Kelas