34
dari populasi. Metode pengambilan sampel adalah dengan total sampling, yaitu seluruh siswa kelas V SD Negeri 01 Kebonagung Kecamatan Kajen Kabupaten
Pekalongan Tahun Pelajaran 20082009. Apabila subyek penelitian jumlahnya kurang dari seratus, maka dalam
menentukan besarnya sampel lebih baik diambil semua sebagai anggota sampel, sehingga penelitian merupakan penelitian populasi Arikunto, 2006:72. Semua
siswa menjadi sampel dalam penelitian ini. Siswa yang menjadi sampel keseluruhan berjumlah 30 anak, dengan rincian siswa putra berjumlah 15 anak
dan siswa putri berjumlah 15 anak.
3.2 Variabel Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto 2006:96, variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian atau penelitian. Dalam penelitian ini variabel
yang menjadi obyek penelitian adalah keterbelajaran gerak siswa kelas V SD Negeri 01 Kebonagung Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran
20082009.
3.3 Variabel yang Mempengaruhi
3.3.1 Faktor Kesungguhan Dalam Penelitian
Kesungguhan dalam tes sangat berpengaruh sekali terhadap hasil yang dicapai oleh setiap sampel. Dalam penelitian ini sebelumnya sudah diberitahukan
bahwa tes ini digunakan untuk penelitian, maka ditekankan kepada anak untuk melakukan tes dengan sungguh-sungguh.
35
3.3.2 Faktor Kemampuan Anak
Masing-masing anak mempunyai kemampuan dasar yang berbeda, dalam hal kekuatan fisik serta kemampuan mental dalam menangkap penjelasan,
sehingga sangat mungkin melakukan kesalahan dalam penelitian. Untuk itu selalu mengadakan koreksi secara langsung kepada anak yang melakukan kesalahan,
maupun koreksi secara klasikal kepada semua sampel.
3.3.3 Faktor waktu penelitian
Waktu merupakan salah satu faktor yang sangat penting, dengan waktu peneliti dapat merencanakan bagaimana proses penelitian dilaksanakan. Selain itu
dengan catatan waktu pula hasil penelitian bisa diketahui. Maka dari itu peneliti harus benar-benar bisa mengatur waktu, sehingga peneliti dapat berjalan secara
efektif dan efisien.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Data adalah hasil pencatatan peneliti, baik berupa fakta ataupun angka Suharsimi Arikunto, 2006:96. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data
menggunakan metode tes. Metode tes berguna untuk mencari data keterbelajaran gerak siswa dengan melakukan tes keterampilan. Setelah sampel diperoleh dan
diketahui jumlahnya maka peneliti melakukan langkah berikutnya yaitu mengambil data dengan tes keterbelajaran gerak. Alat ukur yang digunakan untuk
mengambil data dalam penelitian ini adalah IOWA TES dari Berry L. dan Jack K. Nelson 1979:144-146.
36
3.5 Instrumen Tes
Instrumen keterbelajaran gerak dalam penelitian ini digunakan IOWA Tes dari Berry L. dan Jack K. Nelson 1979:144-146. Tes ini bertujuan untuk
mengambil seberapa besar kemampuan seseorang untuk mempelajari keterampilan gerak. Penelitian tes keterbelajaran ini pada saat seseorang
melakukan gerak melompat, berguling, dan koordinasi gerak yang memerlukan kesimbangan yang tinggi.
3.6 Petunjuk Pelaksanaan Tes Keterbelajaran Gerak Siswa kelas V SD
Negeri 01 Kebonagung Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan 3.6.1
Petunjuk Umum Pelaksanaan 3.6.1.1
Peserta
3.6.1.1.1 Tes ini memerlukan banyak tenaga, oleh sebab itu peserta harus benar- benar dalam keadaan siap untuk melaksanakan tes.
3.6.1.1.2 Diharapkan sudah makan, sedikitnya 2 dua jam sebelum melakukan tes.
3.6.1.1.3 Disarankan memakai sepatu olahraga dan memakai pakaian olahraga 3.6.1.1.4 Hendaknya mengerti dan memahami pelaksanaan tes.
3.6.1.1.5 Diharapkan melakukan pemanasan warming up lebih dahulu sebelum melakukan tes.
3.6.1.2 Petugas
3.6.1.2.1 Harap memberikan pemanasan terlebih dahulu. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk mencoba gerakan-gerakan.
37
3.6.1.2.2 Harap memperhatikan perpindahan pelaksanaan lima item tes pertama ke lima item tes kedua.
3.6.1.2.3 Harap memberikan nomor dada yang jelas mudah dilihat oleh petugas. 3.6.1.2.4 Mencatat hasil tes dapat menggunakan formulir tes perorangan atau
gabungan.
3.6.2 Petunjuk Pelaksanaan Tes Keterbelajaran Gerak Siswa kelas V SD
Negeri 01 Kebonagung Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan 20082009.
Tes ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan seseorang untuk mempelajari keterampilan gerak. Penilaian tes keterbelajaran ini pada saat
seseorang melakukan gerak melompat, berguling, dan koordinasi gerak yang memerlukan kesimbangan yang tinggi.
Pada tahap pelaksanaan penelitian ini semua pembantu tes kemampuan keterbelajaran gerak telah berada di tempat tugas masing-masing. Pelaksanaannya
sebagai berikut : 3.6.2.1 Tiap anak melakukan 10 macam tes dengan kriteria seperti tabel
3.6.2.2 Pelaksanaan tes dibagi menjadi 2 dimana tiap bagian berisi 5 jenis tes 3.6.2.3 Peserta tes dibagi menjadi 2 kelompok
3.6.2.4 Kelompok 1 melakukan bagian pertama 5 item tes, kemudian istirahat. Kelompok 2 melakukan bagian ke 2 dan seterusnya.
3.6.2.5 Setelah satu kelompok selesai melakukan 5 item tes dan sudah beristirahat peserta bergantian untuk melaksanakan 5 item tes berikutnya.
38
3.6.3 Penilaian
3.6.3.1 Setiap anak diberi kesempatan tiap item 2 kali 3.6.3.2 Bila kesempatan pertama dapat melakukan dengan baik, nilai 2
3.6.3.3 Bila kesempatan pertama gagal, berhasil di kesempatan 2 nilai 1 3.6.3.4 Bila setelah 2 kali kesempatan gagal, nilai 0
3.6.3.5 Jenis dan urutan tes putra dan putri tidak sama 3.6.3.6 Anak-anak tidak diperkenankan untuk berlatih tetapi berhak diberi dan
melihat contoh gerakan. Tabel 1
Skor Tes Keterbelajaran gerak Nilai Hasil Tes
Putra Putri
20 69 67 19 66 65
18 63 62 17 60 60
16 57 58 15 54 56
14 51 54 13 48 52
12 45 50 11 43 48
10 41 45 9 39 42
8 37 39 7 35 36
6 33 33 5 31 30
4 29 28 3 27 26
2 25 24 1 23 0
Sumber IOWA Tes
39
Tabel 2 Kriteria Penilaian Keterbelajaran gerak
No Rentang Nilai
Skor T Kategori
1. 16 – 20
57 – 69 Baik Sekali
2. 11 – 15
43 – 55 Baik
3. 6 – 10
33 – 45 Sedang
4. 0 – 5
0 – 31 Kurang
Sumber IOWA Tes
Tabel 3 Urutan Tes Keterbelajaran gerak SDN Kebonagung
PUTRA PUTRI
5 Item Tes Pertama
5 Item Tes Kedua
5 Item Tes Pertama
5 Item Tes Kedua
10 2 10 1 4 3 18 3
13 7 8 16 11 16 19 13
8 17 11 6 Sumber IOWA Tes
Tabel 4
Instrumen Keterbelajaran Gerak Putra Lima Tes Pertama
No Indikator
Dianggap Gagal Skor
BS B K
10 Berdiri 1 kaki. Tutup mata melompat kebelakang 5 lompatan
• Membuka mata • Kaki yang diangkat
menyentuh lantai 2
1 0
40
No Indikator
Dianggap Gagal Skor
BS B K
4. Balik kanan, berlutut dengan satu tungkai, dan angkat tungkai yang lain
bertumpu hanya pada satu lutut. Rentangkan posisi lengan ke samping.
Pertahankan posisi ini selama lebih hitungan. 1001, 1002, 1003, 1004,
1005. • Jatuh tidak mampu
bertahan selama lima hitungan
• Bagian tubuh lain selain yang
digunakan untuk bertumpu
menyentuh lantai 2
1
13. Berdiri dengan kaki kiri, melompat sambil melakukan ½ putaran 180
derajat ke arah kanan dan pertahankan keseimbangan
• Kehilangan keseimbangan
• Gagal memutar 180 derajat
• Kaki kanan menyentuh lantai
2 1 0
11. Melompat setinggi-tingginya, ayun kedua tungkai lurus kedepan, saat
melayang sentuh ujung jari kaki dengan jari tangan
• Jari tangan dan kaki tidak
bersentuhan • Tungkai menekuk
lebih dari 45 derajat
2 1 0
8. Berdiri dengan kaki rapat, melompat ke atas dengan putaran 360 derajat
kearah kiri. Mendarat dengan arah menghadap yang sama pada saat
mendarat, tidak boleh kehilangan keseimbangan atau melangkah
• Putaran tidak 360 derajat
• Kehilangan keseimbangan
• Melangkah saat mendarat
2 1 0
Tabel 5 Urutan Lima Tes Kedua Putra
No Indikator
Dianggap Gagal Skor
BS B K
2. Duduk di lantai, tungkai lurus rapat.
Letakkan tangan kanan dilantai dibelakang badan. Putar badan ke arah
kanan dan luruskan lengan hingga badan terangkat. Berat badan disangga
oleh tangan kanan dan kaki kanan Pertahankan selama lima hitungan.
1001, 1002, 1003, 1004, 1005. • Tidak mampu
menunjukkan posisi badan yang
dimaksud
• Tidak mampu bertahan selama
lima hitungan 2 1 0
3. Berdiri dengan kaki rapat, jongkok, kedua lengan berada diantara tungkai
melewati bagian belakang pergelangan kaki, tautkan kedua belah jemari
tangan didepan pergelangan kaki. Pertahankan selama lima hitungan.
1001, 1002, 1003, 1004, 1005. • Jatuh
• Tidak mampu mempertautkan
kedua belah jari • Tidak mampu
bertahan selama lima hitungan
2 1 0
41
No Indikator
Dianggap Gagal Skor
BS B K
7. Tangan kanan dibahu kiri, tangan kiri dibahu kanan. Tungkai menyilang,
kemudian duduk. Berdiri kembali dengan kedua tangan tetap dibahu,
tidak boleh menggerak-gerakkan badan atau tungkai untuk membantu
keseimbangan • Tangan terlepas
dari bahu • Kehilangan
keseimbangan • Tidak dapat berdiri
2 1 0
16. Berlutut, kedua telapak menghadap ke atas punggung kaki melekat di lantai
ayun kedua tangan, melompat mendarat dengan dua kaki. Sebelum
melompat kedua telapak kaki harus tetap menghadap keatas
• Saat berlutut dan akan melompat,
jemari kaki menumpu di lantai
• Tidak dapat melompat
• Tidak dapat mempertahankan
keseimbangan saat mendarat
2 1 0
17. Jongkok dengan 1 tungkai ke depan. Lakukan lompatan dengan berganti
kaki tumpu dan tungkai yang diluruskan. Lakukan dua kali lompatan
untuk tiap tungkai. Tumit tungkai yang lurus boleh menyentuh lantai,
sementara tumit tungkai yang di tekuk harus selalu menyentuh pinggul
• Kehilangan keseimbangan
• Tidak memenuhi lompatan untuk
tiap tungkai 2 1 0
Tabel 6 Putri Lima Tes Pertama
No Indikator
Dianggap Gagal Skor
BS B K
10. Berdiri 1 kaki. Tutup mata melompat kebelakang 5 lompatan
• Membuka mata • Kaki yang diangkat
menyentuh lantai 2
1 0 18. Berdiri dengan kaki rapat, melompat
keatas dengan putaran 360 derajat kearah kanan. Mendarat dengan arah
menghadap yang sama pada saat mendarat, tidak boleh kehilangan
keseimbangan atau melangkah. • Putaran tidak 360
derajat • Kehilangan
keseimbangan • Melangkah saat
mendarat 2 1 0
8. Berdiri dengan kaki rapat, melompat ke atas dengan putaran 360 derajat
kearah kiri. Mendarat dengan arah menghadap yang sama pada saat
mendarat, tidak boleh kehilangan keseimbangan atau melangkah
• Putaran tidak 360 derajat
• Kehilangan keseimbangan
• Melangkah saat mendarat
2 1 0
42
No Indikator
Dianggap Gagal Skor
BS B K
19. Duduk dengan tungkai ditekuk didepan dada. Masukkan kedua lengan diantara
tungkai, lewati bawah lutut pegang pergelangan kaki. Berguling cepat
kearah kanan, dengan berat badan pertama ditumpukan dilutut kanan,
kemudian bahu kanan, punggung, bahu kiri, lutut kiri, dan kembali ke posisi
duduk. Saat kembali ke posisi duduk, menghadap ke posisi yang berlawanan
dengan arah menghadap saat sebelum bergerak
• Pegangan dipergelangan kaki
lepas • Tidak dapat
menuntaskan putaran
2 1 0
11. Melompat setinggi-tingginya, ayun kedua tungkai lurus kedepan, saat
melayang sentuh ujung jari kaki dengan jari tangan
• Jari tangan dan kaki tidak
bersentuhan • Tungkai menekuk
lebih dari 45 derajat
2 1 0
Tabel 7 Urutan Lima Tes Kedua Putri
No Indikator
Dianggap Gagal Skor
BS B K
1. Berdiri dengan kaki kiri, membungkuk
kedepan. 2 telapak tangan menyentuh lantai. Luruskan tungkai kanan
kebelakang, sentuhkan dahi ke lantai dan kembali ke posisi berdiri tanpa
kehilangan keseimbangan • Dahi tidak
menyentuh lantai • Kehilangan
keseimbangan 2 1 0
3. Berdiri dengan kaki rapat, jongkok, kedua lengan berada diantara tungkai
melewati bagian belakang pergelangan kaki, tautkan kedua belah jemari
tangan didepan pergelangan kaki. Pertahankan selama lima hitungan.
1001, 1002, 1003, 1004, 1005. • Jatuh
• Tidak mampu mempertautkan
kedua belah jari • Tidak mampu
bertahan selama lima hitungan
2 1 0
16. Berlutut, kedua telapak menghadap ke atas punggung kaki melekat di lantai
ayun kedua tangan, melompat mendarat dengan dua kaki. Sebelum
melompat kedua telapak kaki harus tetap menghadap keatas
• Saat berlutut dan akan melompat,
jemari kaki menumpu di lantai
• Tidak dapat melompat
• Tidak dapat mempertahankan
keseimbangan saat mendarat
2 1 0
43
No Indikator
Dianggap Gagal Skor
BS B K
13. Berdiri dengan kaki kiri, melompat sambil melakukan ½ putaran 180
derajat ke arah kanan dan pertahankan keseimbangan
• Kehilangan keseimbangan
• Gagal memutar 180 derajat
• Kaki kanan menyentuh lantai
2 1 0
6. Melompat setinggi-tingginya, sambil kaki bertepuk 2 kali, mendarat dengan
kaki terbuka • Kaki tidak dapat
bertepuk 2 kali • Saat mendarat dua
kaki bersentuhan. 2 1 0
Standar IOWA Tes
3.7 Analisis Data
Analisis data merupakan salah satu langkah yang penting dalam penelitian. Sebab analisis yang salah, maka dalam pengambilan keputusan tentu
akan salah juga. Suatu simpulan bisa diambil dari analisis data tersebut. Dalam penggunaan analisis data dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
3.7.1 Analisis Statistik Statistical Analysis 3.7.2 Analisis Non Statistik Non Statistical Analysis
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik. Hal ini sesuai dengan pendapat Sutrisno Hadi 2000:22 yang
menyatakan cara-cara ilmiah yang dipersiapkan untuk mengumpulkan data dengan menganalisis data penyelidikan yang berwujud angka adalah teknik
statistik. Penggunaan analisis statistik akan menjadikan obyek penelitian lebih
terjamin sebab prosedurnya berdasarkan pada dasar matematis yang kokoh dan dengan cara yang logis. Analisis statistik dapat memberikan efesiensi dan
efektifitas kerja karena dapat membuat data lebih ringkas bentuknya. Teknik yang
44
dipakai untuk memperoleh data penelitian adalah statistik deskripsi dengan analisis diskriptif presentase.
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini, yang digunakan adalah teknik survei tes keterampilan keterbelajaran gerak siswa kelas V SDN 01
Kebonagung Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran 20082009. Rumus yang dipakai adalah :
100 x
f F
∑ Keterangan :
F = Frekuensi
∑f = Jumlah frekuensi
Suharsimi Arikunto, 2006: 146
45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Dalam pengambilan data penelitian yang dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 01 Kebonagung Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan tahun
20082009, siswanya berjumlah 30 anak. Siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 30 siswa kelas V SD Negeri 01 Kebonagung yang terdiri dari
siswa putra sebanyak 15 anak dan siswa putri sebanyak 15 anak. Beberapa analisis data hasil penelitian yang akan dijelaskan dalam
penelitian ini meliputi 10 item tes yang dinilai dalam variabel penelitian. Hasil data dari kesepuluh item tes tersebut diperoleh dari siswa kelas V SD Negeri 01
Kebonagung Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran 20082009.
4.1.1 Deskripsi Hasil Tes Keterbelajaran Gerak Siswa Kelas V SD Negeri
01 Kebonagung Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan
Hasil Penelitian keterbelajaran gerak Siswa kelas V SD Negeri 01 Kebonagung kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran 20082009
adalah sebagai berikut :