Fasilitas Praktik memiliki hubungan yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa paket keahlian teknik konstruksi kayu SMK N I Abang, Karangasem Bali..
c. Uji Hipotesis 3
Hipotesis alternatif kerja ketiga dalam penelitian ini, dilakukan dengan menggunakan analisis korelasi berganda. Hipotesis ini menyatakan bahwa
“Profesionalitas guru dan fasilitas praktik secara bersama-sama guru memiliki hubungan yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa paket keahlian teknik
konstruksi kayu SMK N I Abang, Karangasem Bali.”. Pengujian hipotesis tersebut dilakukan dengan mengubah H
a
menjadi H
o
Hipotesis nol yang berbunyi “Profesionalitas guru dan fasilitas praktik secara bersama-sama guru tidak
memiliki hubungan yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa paket keahlian teknik konstruksi kayu SMK N I Abang, Karangasem Bali.
”. Untuk menguji hipotesis tersebut maka digunakan analisis regresi ganda. Rangkuman hasil
analisis berganda dalam peneltian ini dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 20. Hasil Analisis Regresi Ganda
Variabel Koefisien Regresi
b Sig.
t hitung
Profesionalitas Guru
0,440 0,048
2,170 Fasilitas
Praktik 0,427
0,017 2,723
Konstanta
15,198
F hitung
12,365
Sig.
0,001
R²
0,639
73
1 Persamaan garis regresi
Berdasarkan analisis maka persamaan garis regresi dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut:
Y = a + bX
1
+ bX
2
Y = 15,198 + 0,440 X
1
+ 0,427 X
2
Persamaan regresi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut jika Profesionalitas Guru
�
1
meningkat satu satuan, nilai Fasilitas Praktik adalah konstan, maka nilai Y akan meningkat sebesar 0,440 satuan, jika Fasilitas Praktik
�
2
meningkat sebesar satu satuan dan nilai Profesionalitas Guru adalah konstan, maka nilai Y juga akan meningkat sebesar 0,427 satuan.
2 Pengujian Signifikansi Koefisien Regresi Ganda dengan Uji F
Berdasarkan hasil uji F diperoleh nilai
F
hitung
sebesar 12,365 dan siginifikansi sebesar 0,001. Jika dibandingkan dengan nilai
F
tabel
sebesar 3,73 pada taraf signifikansi 5 , maka nilai
F
hitung
F
tabel
12,365 3,73 dan signifikansi 0,001 0,05. Hal ini berarti Profesionalitas guru dan fasilitas praktik
secara bersama-sama guru memiliki hubungan yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa paket keahlian teknik konstruksi kayu SMK N I Abang, Karangasem
Bali.. 3
Koefisien Determinasi Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan SPSS versi 13,0
menunjukkan nilai R
2
sebesar 0,639. Nilai tersebut berarti 63,9 perubahan pada variabel prestasi belajar dapat diterangkan oleh profesionalitas guru dan
fasilitas praktik, sedangkan sisanya 36,1 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
74
B. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji Hubungan Profesionalitas Guru dan Fasilitas Praktik dengan Prestasi Belajar SiswaPaket keahlian teknik konstruksi
kayu SMK N I Abang, Karangasem Bali.. Berdasarkan data penelitian yang
dianalisis maka dilakukan pembahasan tentang hasil penelitian sebagai berikut.
1 Profesionalitas Guru, Fasilitas Praktik, dan Prestasi Belajar Sisw a
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tingkat profesionalitas guru berada pada kategori sedang 76,5 , fasilitas praktik berada pada kategori
tinggi 70,6 , dan prestasi belajar berada pada kategori sedang 70,6 . Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa prestasi belajar berada pada
kategori sedang 70,6 , hal ini menunjukkan bahwa mayoritas prestasi belajar siswa belum maksimal. Prestasi belajar pada dasarnya adalah suatu kemampuan
berupa keterampilan dan perilaku baru sebagai akibat latihan atau pengalaman. Reigeluth 2003: 59 mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah prilaku yang
dapat diamati yang menunjukkan kemampuan yang dimiliki seseorang. Sedangkan menurut Sudjana 1990: 22 prestasi belajar adalah kemapuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Salah satu cara yang ditempuh agar prestasi belajar dapat dicapai dengan
optimal, maka perlu diadakan dan diciptakan suatu fasilitas yang dapat membantu dan mendorong hasil belajar siswa. Selain itu, guru dituntut untuk
lebih professional dalam menjalankan tugasnya. Seorang guru professional akan terus-menerus meningkatkan mutu karyanya secara sadar, melalui pendidikan
dan untuk melakukan tugas pendidikan dan pengajaran. Guru yang professional memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan, sehingga ia
75