Hubungan antara profesionalitas guru, disiplin belajar dan fasilitas belajar dengan prestasi belajar siswa : studi kasus siswa-siswi kelas II SMU BOPKRI 2 Yogyakarta.

(1)

vii ABSTRAK

Hubungan Antara Profesionalitas Guru, Disiplin Belajar dan Fasilitas Belajar Dengan prestasi Belajar Siswa.

Studi kasus pada Siswa-Siswi kelas II SMU BOPKRI 2 Yogyakarta Silvia Hastriani

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2006

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah : (1) ada hubungan yang positif dan signifikan antara profesionalitas guru dengan prestasi belajar siswa; (2) ada hubungan yang positif dan signifikan antara disiplin belajar dengan prestasi belajar siswa; (3) ada hubungan yang positif dan signifikan antara fasilitas belajar dengan prestasi belajar siswa; (4) ada hubungan yang positif dan signifikan antara profesionalitas guru, disiplin belajar dan fasilitas belajar dengan prestasi belajar siswa.

Penelitian ini dilaksanakan di SMU BOPKRI 2 Yogyakarta pada bulan April 2006. populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II SMU BOPKRI 2 Yogyakarta. sampel penelitian ini berjumlah 120 dan ditentukan berdasarkan metode purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan analisis korelasi product moment dan analisis regresi berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) ada hubungan yang positif dan signifikan antara profesionalitas guru dengan prestasi belajar siswa ( r = 0,481 ; p = 0,001 ); (2) ada hubungan yang positif dan signifikan antara disiplin belajar dengan prestasi belajar siswa( r= 0,619 ; p = 0,000 ); (3) ada hubungan yang positif dan signifikan antara fasilitas belajar dengan prestasi belajar siswa ( r = 0,549 ; p = 0,000 ); (4) ada hubungan yang positif dan signifikan antara profesionalitas guru, disiplin belajar dan fasilitas belajar dengan prestasi belajar siswa ( R= 0,723 ; p = 0,000).


(2)

viii ABSTRACT

The Relationship Between Teacher Professionalism, Learning Discipline and Learning Facilities With Student’s Learning Achievement

A Case Study at the 2nd grade students of “ BOPKRI II “ senior high school Yogyakarta

Silvia Hastriani Sanata Dharma University

Yogyakarta 2006

This research aimed at knowing whether or not : (1) there was any positive relationship between teacher professionalism with students’s learning achievement; (2) there was any positive relationship between learning discipline with students’s learning achievement;; (3) there was any positive relationship between learning facilities with students’s learning achievement;; (4) there was any positive relationship between teacher professionalism, learning discipline and learning facilities with student’s learning achievement.

This research was conducted in “ BOPKRI II “ senior high school Yogyakarta in April 2006. The population of research was all the 2nd grade students of “ BOPKRI II “ senior high school Yogyakarta. Total samples of the research were 120 students taken by Purposive Sampling Technique. The technique of data collecting used quesionnaire and documentation. The technique of data analysis used the Product Moment and Multiple Linier Regression Analysis.

The result of the research suggested that : (1) There is a positive and significant relationship between teacher professionalism with students’s learning achievement ( r = 0,481 ; p = 0,001 ); (2) There is a positive and significant relationship between learning discipline with students’s learning achievement ( r = 0,619 ; p = 0,000 ); (3) There is a positive and significant relationship between learning facilities with students’s learning achievement ( r = 0,549 ; p = 0,000 ); (4) There are positive and significant relationship between teacher professionalism, learning discipline and learning facilities with student’s learning achievement ( R = 0,723 ; p = 0,000 ).


(3)

HUBUNGAN ANTARA PROFESIONALITAS GURU,

DISIPLIN BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR

DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA

Studi kasus : Siswa-Siswi kelas II SMU BOPKRI 2 Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun Oleh: Silvia Hastriani NIM : 011334093

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2006


(4)

(5)

(6)

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 5 desember 2006 Penulis


(7)

v

* M otto *

“ T idak ada kebanggan yang lebih besar daripada kita

berhasil melakukan apa yang menurut orang lain tidak dapat kita lakukan “

“ S esungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan ” ( Q .S A l-Insyirah : 5)

“K esulitan – kesulitan akan membuat kita lebih kuat

dan menghantarkan kita pada kemenangan- kemenangan yang lebih besar lagi. Pegunungan memang tidak mudah didaki,

namun panorama dari puncaknya biasanya paling indah”

“ J angan sekali-kali menyombongkan diri,

sebab kesombongan diri adalah kuman yang mematikan,

dengan perlahan ia akan menggerogoti kebijakan dan menjauhkan orang dari perbuatan baik ”

“ M ereka yang bijak adalah seseorang yang bisa memahami tempatnya didalam kehidupan ini “ ( H ellen K eller)

“ S aya hanya satu orang, tetapi saya tetap seseorang, saya tidak dapat melakukan segalanya,

tetapi saya tetap dapat melakukan sesuatau

dan karena saya tak dapat melakukan segalanya, saya tidak akan menolak untuk melakukan sesuatu yang dapat saya lakukan “ ( E dward everett H oles )

“ K ebahagian terbesar dalam hidup adalah keyakinan bahwa kita dicintai karena diri kita sendiri atau tepatnya dicintai seperti apapun diri kita “ ( V ictor H ugo )


(8)

vi

H alaman Persembahan

“ Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi

kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu ; Allah mengetahui ,

swdangkan kamu tidak mengetahui “ ( Q.S Al- Baqarah : 216 )

Karya kecil ini kupersembahkan untuk orang-orang yang

kukasihi dan kusayamgi , teruntuk :

v Bapak Irianto dan Ibu Sulistiowati tercinta yang dengan kesabaran dan penuh kasih sayang merawat dan menjaga aku hingga seperti sekarang ini.

v Adik-adiku: Dek Elly Handayani dan Dek Achmad Maulana tersayang terima kasih ya atas pengertian ,doa dan dukungannya.

v Abangku: WARDANA, S.IP, Terima kasih ya atas cinta dan kasih sayangnya.


(9)

vii ABSTRAK

Hubungan Antara Profesionalitas Guru, Disiplin Belajar dan Fasilitas Belajar Dengan prestasi Belajar Siswa.

Studi kasus pada Siswa-Siswi kelas II SMU BOPKRI 2 Yogyakarta Silvia Hastriani

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2006

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah : (1) ada hubungan yang positif dan signifikan antara profesionalitas guru dengan prestasi belajar siswa; (2) ada hubungan yang positif dan signifikan antara disiplin belajar dengan prestasi belajar siswa; (3) ada hubungan yang positif dan signifikan antara fasilitas belajar dengan prestasi belajar siswa; (4) ada hubungan yang positif dan signifikan antara profesionalitas guru, disiplin belajar dan fasilitas belajar dengan prestasi belajar siswa.

Penelitian ini dilaksanakan di SMU BOPKRI 2 Yogyakarta pada bulan April 2006. populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II SMU BOPKRI 2 Yogyakarta. sampel penelitian ini berjumlah 120 dan ditentukan berdasarkan metode purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan analisis korelasi product moment dan analisis regresi berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) ada hubungan yang positif dan signifikan antara profesionalitas guru dengan prestasi belajar siswa ( r = 0,481 ; p = 0,001 ); (2) ada hubungan yang positif dan signifikan antara disiplin belajar dengan prestasi belajar siswa( r= 0,619 ; p = 0,000 ); (3) ada hubungan yang positif dan signifikan antara fasilitas belajar dengan prestasi belajar siswa ( r = 0,549 ; p = 0,000 ); (4) ada hubungan yang positif dan signifikan antara profesionalitas guru, disiplin belajar dan fasilitas belajar dengan prestasi belajar siswa ( R= 0,723 ; p = 0,000).


(10)

viii ABSTRACT

The Relationship Between Teacher Professionalism, Learning Discipline and Learning Facilities With Student’s Learning Achievement

A Case Study at the 2nd grade students of “ BOPKRI II “ senior high school Yogyakarta

Silvia Hastriani Sanata Dharma University

Yogyakarta 2006

This research aimed at knowing whether or not : (1) there was any positive relationship between teacher professionalism with students’s learning achievement; (2) there was any positive relationship between learning discipline with students’s learning achievement;; (3) there was any positive relationship between learning facilities with students’s learning achievement;; (4) there was any positive relationship between teacher professionalism, learning discipline and learning facilities with student’s learning achievement.

This research was conducted in “ BOPKRI II “ senior high school Yogyakarta in April 2006. The population of research was all the 2nd grade students of “ BOPKRI II “ senior high school Yogyakarta. Total samples of the research were 120 students taken by Purposive Sampling Technique. The technique of data collecting used quesionnaire and documentation. The technique of data analysis used the Product Moment and Multiple Linier Regression Analysis.

The result of the research suggested that : (1) There is a positive and significant relationship between teacher professionalism with students’s learning achievement ( r = 0,481 ; p = 0,001 ); (2) There is a positive and significant relationship between learning discipline with students’s learning achievement ( r = 0,619 ; p = 0,000 ); (3) There is a positive and significant relationship between learning facilities with students’s learning achievement ( r = 0,549 ; p = 0,000 ); (4) There are positive and significant relationship between teacher professionalism, learning discipline and learning facilities with student’s learning achievement ( R = 0,723 ; p = 0,000 ).


(11)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “HUBUNGAN ANTARA PROFESIONALITAS GURU, DISIPLIN BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA”. Sholawat dan salam senantiasa penulis haturkan kepada baginda Rasul Muhammad SAW atas segala keteladanan yang telah beliau persembahkan untuk umatnya.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs.T. Sarkim, M.Ed.,Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Drs. Sutarjo Adi Susilo J.R. selaku ketua jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak S. Widanarto P, S.Pd., M.Si. selaku ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Bapak Drs. FX. Muhadi, M.Pd dan Ibu E. Catur Rismiati, S.Pd, M.A. selaku dosen pembimbing dalam penyusunan skripsi ini. Terima kasih atas kesabaran dan bimbingannya.

5. Bapak Drs. Priyanto, selaku Kepala Sekolah SMU BOPKRI 2 Yogyakarta yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di SMU BOPKRI 2 Yogyakarta.

6. Bapak Drs. Edi Sutrisna yang telah meluangkan waktunya untuk membantu penulis dalam memperoleh data – data penelitian di SMU BOPKRI 2 Yogyakarta.


(12)

x

7. Bapak Irianto dan Ibu Sulistiowati terc inta...evi lulus!!!! Dedikasi dan cinta yang kalian berikan sungguh menguatkan aku! Memang, diperlukan hujan dan cahaya matahari untuk membuat pelangi! Terima kasih karena telah menjadi “ hujan”dan”cahaya matahari” untukku. Keluarga di Kalimantan&Jawa, Terima kasih atas nasehat-nasehatnya.

8. Dek Elly dan Dek Maulana tersayang , Terima kasih atas pengertian, doa dan dukungannya.

9. Bang Nanak Chayanx, Terima kasih telah memberi semangat dan hari-hari yang begitu penuh warna-warni. Akhirnya adek bisa nyusul abang juga ya...!!!!!!!!

10. Biak-biak ketapang : Nelly, Wiwit, Rini, Melly, Nita, Susi(manis mata), Yayan, Arik, Sihan, Bang Beny. Terima kasih ya udah mau menjadi sahabat dan tempat aku curhat. Buat Susi walaupun kita belum pernah ketemu tapi kita kayaknya udah kenal banget ya.maaf juga klo evi selalu merepotkanmu, he..he..Buat yayan terima kasih ya udah mau ngantar mbak kemana-mana dan buat bang beny, terima kasih ya udah mau memberi masukan dan menjadi pendengar setia evi, maaf juga klo evi telah mengecew akanmu!!!!

11. Teman seperjuangan : Sulis, Endah, Anas, Nila, Yustin, Nita, Puji. Terima kasih ya atas hari-hari yang penuh dengan canda dan tawa selama aku diYogya. Kapan ya kita bisa ngumpul dan jalan-jalan bareng lagi, aku kangen saat- saat indah bersama kalian semua. Aku minta maaf ya klo selama ini aku pernah buat kalian semua sebel,he...he... dan Buat sulis kapan nyusul, ayo tetap semangat ya...!!!!

12. Teman-teman PAK B ‘01, PAK A ’01 dan PAK C ’01 terima kasih atas

persahabatan dan kerjasamanya selama ini

13. Teman–teman kost Brojowikalpo 2B. terima kasih ya atas bantuan dan


(13)

xi

14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu terima kasih atas bantuan dan dukungannya kepada penulis selama ini.

Akhirnya penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam skripsi ini, karena penulis terbuka terhadap saran dan kritik yang membangun dari pembaca sekalian. Semoga skripsi ini dapat menambah wacana ilmu pemgetahuan dan bermanfaat bagi kita semua.

Penulis


(14)

xii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN BIMBINGAN... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... iv

MOTTO... v

HALAMAN PERSEMBAHAN... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT... viii

KATA PENGANTAR... ix

DAFTAR ISI... ` xii

DAFTAR TABEL... xv

DAFTAR LAMPIRAN... xvi

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah... 3

B. Batasan Masalah... 3

C. Rumusan Masala h... 3

D. Tujuan Penelitian... 3

E. Manfaat Penelitian ... 4

1. Bagi Siswa ... 4

2. Bagi Universitas Sanata Dharma ... 4

3. Bagi Penulis... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teoritik ... 5

1. Prestasi Belajar ... 5

a. Pengertian prestasi belajar... 5

b. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar... 6

2. Profesionalitas Guru... 8


(15)

xiii

b. Profesionalitas guru... 9

3. Disiplin Belajar ... 12

a. Pengertian Disiplin ... 12

b. Disiplin belajar ... 15

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin belajar ... 15

4. Fasilitas Belajar ... 17

a. Pengertian fasilitas belajar ... 17

b. Macam-macam fasilitas belajar ... 18

B. Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan ... 19

C. Kerangka Berfikir ... 20

D. Paradigma Penelitian... 22

E. Hipotesis Penelitian ... 23

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 24

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 24

C. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ... 24

D. Populasi dan Sampel Penelitian ... 27

E. Teknik Pengumpulan Data ... 28

F. Uji instrumen Penelitian ... 29

G. Teknik Analisis Data... .... 34

BAB IV. GAMBARAN UMUM SEKOLAH... 45

A. Gambaran Umum Sekolah... 45

B. Tujuan Pendidikan di SMU BOPKRI 2 Yogyakarta... 48

C. Personalia SMU BOPKRI 2 Yogyakarta ... 48

D. Organisasi SMU BOPKRI 2 Yogyakarta ... 52

E. Kondisi Fisik dan Lingkungan SMU BOPKRI 2 Yogyakarta ... 56

F. Fasilitas Pendidikan dan Latihan ... 57

G. Majelis sekolah / Dewan sekolah ... 60

H. Hubungan SMU dengan Instansi lain... 60

I. Kegiatan Proses belajar mengajar ... 61


(16)

xiv

BAB V. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN ... 67

A. Deskripsi Data ... 67

B. Pengujian Prasyarat Analisis ... 71

C. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 77

D. Pembahasan ... 81

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN... 88

A. Kesimpulan... 88

B. Keterbatsan Penelitian ... 90

C. Saran ... 90


(17)

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Kisi- kisi kuesioner ... 28

Tabel 2 Hasil pengujian validitas ... 31

Tabel 3 Hasil pengujian reliabilitas ... 33

Tabel 4 Daftar pergantian kepala sekolah... 48

Tabel 5 Daftar wakil kepala sekolah... 49

Tabel 6 Daftar nama guru SMU BOPKRI 2 Yogyakarta ... 50

Tabel 7 Data siswa SMU BOPKRI 2 Yogyakarta ... 52

Tabel 8 Penilaian Profesionalitas guru... 68

Tabel 9 Penilaian Disiplin belajar ... 69

Tabel 10 Penilaian Fasilitas belajar ... 70

Tabel 11 Penilaian Prestasi belajar... 71

Tabel 12 Autokorelasi ... 76


(18)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Instrumen Penelitian... 95

Lampiran 2. Uji Validitas dan Reliabilitas... 101

Lampiran 3. Data Mentah dan Data Induk Penelitian... 106

Lampiran 4. Daftar Distribusi Frekuensi dan Kategori Kecenderungan Variabel... 124

Lampiran 5. Uji Normalitas dan Linieritas ... 136

Lampiran 6. Uji Asumsi Klasik... 144

Lampiran 7. Perhitungan Analisis Product Moment... 148

Lampiran 8. Perhitungan Analisis Regresi Ganda ... 155

Lampiran 9. Perhitungan Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif ... 162


(19)

1 Bab I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang mempunyai tujuan mendidik siswa agar mengerti, menghayati peran sosial dan ilmiah dari sekolah. Selain itu siswa juga dapat mengembangkan cara berfikir ilmiah da lam memahami lingkungan fisik, sosial serta dapat memecahkan masalah yang dihadapinya.

Disekolah siswa mengalami proses belajar mengajar dan mengalami kehidupan sosial bersama teman-teman serta guru, siswa juga diperkenalkan berbagai macam ilmu pengetahuan. Tujuan utama dari proses belajar mengajar ini agar siswa dapat tumbuh menjadi manusia sosial dan manusia intelektual yang menguasai ilmu pengetahuan.

Ilmu pengetahuan yang diberikan pada siswa disajikan dalam bentuk berbagai macam mata pelajaran. Setiap hari siswa diwajibkan mengikuti semua mata pelajaran yang disajikan oleh guru. Dengan mengikuti mata pelajaran ini diharapkan siswa mampu menguasai mata pelajaran tersebut. Disiplin belajar yang tinggi sangat diperlukan untuk mencapai prestasi yang tinggi dalam mata pelajaran tersebut. Siswa yang mempunyai disiplin yang baik dalam belajar maka dapat melakukan kegiatan lebih banyak dan lebih cepat.


(20)

Fasilitas belajar mempunyai peranan yang sangat penting dalam mempengaruhi perkembangan dan kegiatan belajar seorang siswa. Hal ini akan lebih jelas kelihatan dalam prestasi belajar yang dicapainya. Bila siswa memiliki fasilitas belajar yang lengkap maka siswa akan lebih mudah dalam belajar sehingga siswa akan lebih giat belajar untuk mencapai prestasi.

Proses belajar dan hasil belajar pada siswa tidak saja ditentukan oleh sekolah , pola struktur, dan isi kurikulumnya. Akan tetapi sebagian besar ditentukan oleh profesionalitas guru yang mengajar dan membimbing mereka (Hamalik, 2001). Guru yang profesional akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan menyenangkan serta akan lebih mampu mengelola kelasnya, sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat optimal. Cara mengajar guru yang menyenangkan dan disiplin belajar yang tinggi serta didukung dengan fasilitas belajar yang memadai membuat siswa lebih berprestasi. Guru yang profesional juga mampu menyajikan materi pelajaran yang bermutu dan sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Dengan bekal materi pelajaran yang bermutu diharapkan siswa bisa mencapai prestasi belajar yang optimal.

Berdasarkan pada uraian latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam dunia pendidikan dengan mengambil judul “ HUBUNGAN ANTARA PROFESIONALITAS GURU, DISIPLIN BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA.”


(21)

B. Batasan Masalah

Dalam mencapai keberhasilan pendidikan yang dapat dilihat dari prestasi belajar siswa, banyak faktor yang mempengaruhi baik dari dalam diri siswa itu sendiri maupun dari luar individu. Menyadari banyak faktor yang mempengaruhinya maka penulis membatasi pada faktor diluar individu khususnya profesionalitas guru, disiplin belajar dan fasilitas belajar siswa.

C. Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah

1. Apakah ada hubungan antara profesionalitas guru dengan prestasi belajar siswa ?

2. Apakah ada hubungan antara disiplin belajar siswa dengan prestasi belajar siswa ?

3. Apakah ada hubungan antara fasilitas belajar siswa dengan prestasi belajar siswa ?

4. Apakah ada hubungan antara profesionalitas guru, disiplin belajar dan fasilitas belajar siswa dengan prestasi belajar siswa ?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara profesionalitas guru


(22)

2. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara disiplin belajar siswa dengan prestasi belajar siswa,

3. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara fasilitas belajar siswa dengan prestasi be lajar siswa.

4. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara profesionalitas guru disiplin belajar dan fasilitas belajar siswa dengan prestasi belajar siswa.

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi siswa agar mempunyai disiplin belajar yang tinggi dengan didukung oleh fasilitas belajar yang memadai untuk mencapai prestasi belajar secara optimal. 2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi bagi penelitian selanjutnya serta dapat menambah pembendaharaan bacaan khususnya tentang pendidikan.

3. Bagi Penulis

Merupakan kesempatan bagi penulis untuk menambah pengetahuan dan merupakan latihan untuk menganalisis suatu masalah.


(23)

5 Bab II KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori 1. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya ( Slameto 1988 : 2)

Belajar dalam arti luas adalah kegiatan psikofisik menuju perkembangan pribadi seutuhnya, sedangkan dalam arti sempit adalah usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya.

Pelaksanaan proses belajar mengajar perlu adanya tujuan yang ingin dicapai sehingga output dari hasil proses belajar mengajar tersebut akan mendapat perubahan sesuai dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh tujuan pengajaran yang telah dicapai maka perlu adanya tes.

Pengertian prestasi menurut Winkel adalah suatu kecakapan yang dimiliki oleh seseorang dari hasil yang dilakukan ( winkel, 1983:16 ). Proses tersebut dilakukan dalam rangka menyiapkan diri


(24)

untuk menambah pengetahuan yang hasilnya dapat dilihat secara nyata dan dapat diukur dan menggunakan alat ukur yaitu test.

Hasil tes dapat berupa angka, simbol yang dapat dijelaskan seberapa tingkat kecakapannya. Hal ini sesuai dengan pendapat Surtinah Tirtonegoro yang menyatakan bahwa prestasi belajar adalah pencapaian hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh anak dalam periode tertentu ( Nasution : 1984 : 42)

Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi belajar adalah hasil dari proses belajar yang dapat dicapai oleh siswa yang dilakukan dengan cara evaluasi. Evaluasi terhadap hasil belajar dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana tujuan pelajaran dan hasil proses belajar dapat dicapai.

b. Faktor-faktor yang menpengaruhi prestasi belajar.

Prestasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain sebagai berikut:

a. Faktor Intern (faktor yang berasal dari dalam diri siswa). Faktor ini erat hubungannya dengan kesehatan dan cacat tubuh. Faktor intern ini meliputi:

a. ) Faktor psikologis, yaitu Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejiwaan manusia, misal: intelegensi, perhatian, minat, bakat, emosi.


(25)

b. ) Faktor biologis, yaitu hal-hal/hambatan-hambatan yang secara langsung berhubungan dengan siswa, meliputi: kesehatan dan cacat tubuh.

Keadaan faktor psikis dan fisik ini ada yang ditentukan oleh faktor lingkungan atau ditentukan oleh faktor keturunan dan lingkungan. b. Faktor ekstern (dari luar siswa), faktor ini dikelompokkan menjadi

faktor lingkungan alam, sosial ekonomi, metode mengajar, materi pelajaran. Lingkungan alam yang panas, gersang, atau lembab dan berbau menyebabkan orang enggan belajar dan susah konsentarasi, tetapi alam yang sejuk membantu orang lebih giat belajar dan dapat konsentrasi. Mengenai faktor sosial, lingkungan yang ramai, mengganggu konsentrasi belajar. Peran materi pelajaran oleh guru, dapat mengadakan hubungan yang hangat dengan anak didiknya, dan mempunyai pribadi pendidik, juga metode mengajar yang digunakan serta bahan yang digunakan sesuai dengan perkembangan dan kemampuan anak akan sangat mempengaruhi prestasi belajar dan hasil belajarnya. Semua faktor tersebut sangat berpengaruh dalam membantu meningkatkan prestasi be lajar siswa. Namun demikian menurut Masum dan Sri Mulyani (1976) siswa dalam studinya dapat mencapai prestasi belajar yang baik apabila didukung oleh adanya usaha -usaha sebagai berikut:

a). Mempunyai tujuan belajar yang jelas. b). Mempunyai motivasi instrinsik.


(26)

c). Mempunyai minat belajar.

d). Mempunyai kecakapan dalam penguasaan bahan. e). Mempunyai kecakapan dalam pelajaran.

2. Profesionalitas Guru a. Pengertian guru

Menurut kamus umum bahasa Indonesia ( WJS. Purwadarminta ) guru adalah orang yang kerjanya mengajar. Me ngajar merupakan suatu perbuatan yang memerlukan tanggung jawab moril yang cukup berat. Berhasilnya pendidikan pada siswa sangat bergantung pada pertanggung jawaban guru dalam melaksanakan tugas dan peranannya. Peter (dlm Sudjana, 1989:15) mengemukakan ada tiga tugas dan tanggung jawab guru yaitu:

1) Guru sebagai pengajar

Lebih menekankan pada tugas dalam merencanakan dan melaksanakan pengajaran. Dalam kasus ini guru dituntut memiliki seperangkat pengetahuan dan keterampilan teknik mengajar, disamping menguasai ilmu atau bahan yang akan diajarkannya.

2) Guru sebagai pembimbing

Memberi tekanan kepada tugas, memberikan bantuan kepada siswa dalam pemecahan masalah yang dihadapinya. Tugas ini merupakan aspek mendidik sebab tidak hanya


(27)

berkenaan dengan penyampaian ilmu pengetahuan tetapi juga menyangkut pengembangan kepribadian dan pembentukan nilai-nilai para siswa.

3) Guru sebagai administrator kelas

Tugas ini pada hakekatnya merupakan jalinan antara ketatalaksanaan pada umumnya seperti kemampuan mengendalikan kelas.

b. Profesionalitas guru

Kata “profesional” berasal dari kata sifat yang berarti pencaharian dan sebagai kata benda yang berarti orang yang mempunyai keahlian. Dengan kata lain pekerjaan yang bersifat profesional adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang khusus dipersiapkan untuk itu dan bukan pekerjaan lain (Nana Sudjana, 1989).

Dengan bertitik tolak pada pengertian diatas, maka pengertian guru profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal, atau dengan kata lain guru profesional adalah orang yang terdidik dan terlatih dengan baik, serta memiliki pengalaman yang kaya dibidangnya (Agus F. Tamyong, 1987). Yang dimaksud dengan terdidik dan terlatih bukan hanya memperoleh pendidikan formal tetapi juga harus menguasai berbagai strategi atau teknik di dalam kegiatan


(28)

belajar mengajar serta menguasai landasan-landasan kependidikan seperti yang tercantum dalam kompetensi guru yang telah diatur.

Menurut Tjokorde Raka Joni dalam P3G 3 (tiga) kompetensi yang harus dimiliki guru yang profesional yaitu :

a. ) Kompetensi Profesional

Guru harus memiliki pengetahuan yang luas dalam Subject matter yang akan diajarkan serta penguasaan metodologis dalam arti memiliki pengetahuan konsep teoritik, mampu memilih metode yang tepat serta mampu menggunakan dalam proses belajar mengajar.

b. ) Kompetensi Personal

Guru harus memiliki suatu sikap keperibadian yang mantap, memiliki keperibadian yang patut diteladani.

c. ) Kompetensi sosial

Guru harus memiliki kemampuan berkomunikasi sosial, dengan muridnya maupun dengan sesame teman-teman, kepala sekolah, pegawai TU, anggota masyarakat.

Ketiga bidang kompetensi diatas untuk mencapainya tidak bisa berdiri sendiri, karena kompetensi tersebut saling berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lainnya. Ketiga kompetensi tersebut mempunyai hubungan yang hirarkis, artinya saling mendasari satu sama lainnya.


(29)

Profesionalitas seorang guru dapat dilihat pada :

1. Kemampuannya dalam menguasai bahan pelajaran yaitu bidang studi dalam kurikulum, pendalaman atau aplikasi.

2. Kemampuan mengelola proses belajar mengajar yaitu dalam merumuskan tujuan pengajaran, mengenal dan menggunakan metode mengajar, memilih dan menyusun prosedur pengajaran, melaksanakan PBM, mengenal peserta didk, dan melaksanakan pengajaran remedial.

3. Kemampuan dalam mengelola kelas yaitu mengatur tata ruang kelas dan menciptakan iklim belajar yang serasi.

4. Kemampuan menggunakan media yaitu kemampuan dalam menggunakan dan membuat media, mengelola dan mengembangkan laboratorium , dan menggunakan perpustakaan dan micro teaching.

5. Kemampuan dalam mengelola interaksi PBM. 6. Kemampuan dalam menguasai landasan pendidikan.

7. Kemampuan dalam menilai prestasi peserta didik untuk kepentingan pengajaran.

8. Kemampuan mengenal fungsi bimbingan dan konseling.

9. Kemampuan mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah.

10. Kemampuan memahami prinsip dan menafsirkan hasil penelitian pendidikan.


(30)

c. Disiplin Belajar a. Definisi Dis iplin

Menurut WHS Jones ( 1926 ) mengartikan disiplin sebagai berikut dicipline has been defined as the training of the will. Disiplin di sini berarti sebagai latihan kemauan. Kemauan di sini adalah kemauan yang baik, dengan mengetahui secara positif bahwa yang dimaksud adalah kemauan yang baik, maka dapat dianalisis lebih lanjut bahwa apabila hal ini dipimpin dan diarahkan dengan baik akan melatih kebiasaan yang baik pula, yang tidak lain adalah melatih kemampuan untuk berbuat disiplin.

Disiplin ada dua yaitu baik dan buruk. Lebih lanjut dikatakan bahwa Good dicipline is effective, bad discipline which gails in its purpose. Pengertian ini menunjukkan bahwa disiplin yang baik adalah disiplin yang menguntungkan, sedang disiplin yang tidak baik adalah disiplin yang menjerumuskan. Dengan demikian perbuatan disiplin itu belum pasti menguntungkan dan baik, misalnya penyalahgunaan wewenang sehingga dapat merugikan orang lain.

Pada penulisan ini disiplin dimaksud bukan disiplin pada perkumpulan atau organisasi dalam masyarakat, tetapi disiplin belajar dalam hubungannya dengan prestasi belajar.

Berdasarkan uraian diatas penulis menyimpulkan bahwa disiplin merupakan keterikatan seseorang baik secara langsung maupun tidak langsung untuk menaati norma atau aturan tertentu yang ada di


(31)

lingkungan masyarakat. Secara khusus disiplin adalah adanya usaha yang sungguh-sungguh melalui latihan-latihan dan kemauan dari siswa untuk belajar. Kemauan disini adalah kemauan yang baik dari anak untuk berbuat positif dan berbuat yang menguntungkan. Sebagai contoh adalah siswa mematuhi gurunya untuk mengerjakan pekerjaan rumah, mematuhi peraturan yang ada di sekolah, dan sebagainya. 1) Fungsi Disiplin

Disiplin memang sangat perlu bukan saja di sekolah , tetapi dalam semua hal dan dalam semua kegiatan dan lebih-lebih dalam kegiatan belajar. Orang berbuat disiplin juga dikatakan belajar, yaitu belajar mematuhi aturan yang telah ditetapkan. Karena terbiasa melatih diri berdisiplin, akhirnya menjadi suatu kebiasaan yang selalu melekat pada diri pr ibadi siswa itu sendiri, yang akhirnya dapat berkembang dan dapat dipergunakan dilingkungan tempat tinggal mereka.

Menurut Ansabel sepeti yang dikutip Yulia Arysa ( 1991 ), disiplin mempunyai berbagai fungsi yang sangat penting terhadap perkembangan kepribadian anak. Disebutkan bahwa ada empat fungsi pokok yang terdapat dalam disiplin yaitu :

a. ) Sebagai fungsi dari internalisasi b. ) Sebagai fungsi dari sosialisasi

c. ) Sebagai fungsi kemasakan kepribadian d. ) Sebagai fungsi terhadap perasaan aman.


(32)

Dari fungsi-fungsi disiplin yang sudah disebutkan diatas dapat penulis simpulkan sebagai berikut :

a. ) Untuk kelancaran proses belajar mengajar

Dengan berdisiplin anak merasa aman dan tidak terganggu oleh teman, dan ini berarti mereka menyadari bahwa berhasil tidaknya disiplin adalah untuk mereka sendiri. b. ) Mendidik dan melatih siswa dalam hidup bermasyarakat /

sosialisasi.

Dengan disiplin anak terlatih mengikuti dan melaksanakan norma dan aturan yang berlaku dimasyarakat.

c. ) Mendidik dan melatih siswa agar dapat menggunakan waktu sebaik-baiknya untuk belajar maupun kegiatan lainnya.

d. ) Untuk menanamkan rasa saling hormat menghormati antar yang satu dengan yang lainnya sehingga timbul perasaan aman dalam kehidupannya.

2) Unsur Disiplin

Menurut Triana Noor Edwin (1997) ada empat unsur disiplin yaitu peraturan, hukuman, penghargaan, dan konsistensi. Peraturan yang dimaksudkan bahwa dalam disiplin ada norma-norma, aturan yang harus ditaati seseorang. Hukuman yang dimaksudkan jika seseorang melanggar suatu aturan, maka ia akan


(33)

mendapatkan hukuman. Hukuman dapat berupa fisik, non fisik, membayar denda dan sebagainya. Sedangkan penghargaan dimaksudkan jika seseorang melaksanakan tindakan yang benar, maka kepadanya diberikan penghargaan yang tidak harus berupa denda, tetapi dapat berupa ucapan terima kasih, senyuman, pujian, dan lain sebagainya. Konsistensi berkait dengan tingkat keajegan dalam memberikan hukuman dan penghargaan.

b. Disiplin Belajar

Untuk mendapatkan sesuatu hasil yang baik diperlukan disiplin dan keteraturan secara kontinyu. Untuk dapat mencapai hasil belajar yang baik, seorang pelajar perlu merencanakan terlebih dahulu dengan sistematika yang baik tentang apa yang akan dipelajari.

Menurut The Liang Gie (1982) bahwa dalam usaha apapun juga keteraturan dan disiplin akan tetap merupakan kunci untuk memperoleh hasil yang baik didalam usaha belajar barulah seorang pelajar akan mempunyai cara belajar yang baik.

c. Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Disiplin Belajar

Pada umumnya ternyata tidak semua siswa mampu menjalankan disiplin yang baik meskipun siswa sudah berusaha dengan membuat jadwal atau rencana sendiri. Hal ini disebabkan oleh faktor -faktor sebagia berikut :


(34)

1. Faktor Intern (faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri) yang meliputi :

a. Sifat Malas

Sifat malas ini dapat terjadi karena kesengajaan, misalnya siswa yang menunda pekerjaan sehingga pekerjaannya menumpuk dan semakin banyak.

b. Kesehatan

Kesehatan juga merupakan factor yang dapat mempengaruhi kedisiplinan. Orang yang tidak sehat akan sulit menaati apa yang sudah direncanakan, sebaliknya orang yang sehat akan lebih mudah menepati segala sesuatu yang direncanakan. c. Minat

Seseorang yang mempunyai segala kegiatan, maka kecenderungan untuk menjalankan disiplin lebih tinggi dibanding orang yang tidak mempunyai apa yang dilakukannya.

2. Faktor Ekstern meliputi : a. ) Peralatan

Faktor ini dapat mempengaruhi disiplin seseorang, sebagai contoh siswa yang tidak memiliki peralatan lengkap dalam belajar, lebih memilki jiwa disiplin yang tinggi dibandingkan


(35)

dengan siswa yang memiliki peralatan belajar yang kurang lengkap.

b. ) Lingkungan

Lingkungan merupakan faktor yang sangat besar pengaruhnya dalam membantu meningkatkan disiplin belajar. Dalam lingkungan keluarga peranan orang tua sangat membantu sedangkan dalam lingkungan sekolah adalah guru dan teman sekolahnya, yang lebih besar pengaruhnya adalah peran dari teman-temannya. Meskipun guru berusaha memotivasi belajar, tapi jika temannya tidak mendukung maka disiplin yang ditawarkan belum tentu berhasil.

4. Fasilitas Belajar

a. Definisi Fasilitas Belajar

Pengertian fasilitas menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah segala sesuatu yang memudahkan (1992:123). Dari pengertian tersebut dapat didefinisikan arti fasilitas belajar yaitu segala sesuatu yang memudahkan seorang siswa melaksanakan kegiatan belajar sehingga dapat mencapai tujuan belajar yang baik dan memuaskan.

b. Macam – macam Fasilitas Belajar

Fasilitas belajar merupakan salah satu faktor ekstern yang dapat berpengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar siswa. Menurut Mudhofir fungsi fasilitas sendiri yaitu untuk menunjang dan


(36)

menggalakkan kegiatan belajar tersebut dapat berjalan dengan baik dan lancar (1986:102).

Macam-macam fasilitas yang dibutuhkan oleh anak meliputi : 1) Perlengkapan Sekolah

Perlengkapan sekolah adalah segala sesuatu yang digunakan oleh siswa yang dapat digunakan siswa untuk melaksanakan kegiatan belajar dikelas seperti buku tulis, buku paket, alat-alat tulis dan sebagainya.

2) Kamar Belajar

Kamar belajar adalah sebuah ruangan yang dapat digunakan oleh seorang siswa yang memungkinkan siswa dapat belajar dengan baik dan dapat berkonsentrasi dalam melaksanakan kegiatan belajar tersebut.

3) Meja Belajar

Meja belajar adalah sebuah tempat yang memang dirancang khusus bagi pengguna agar mereka lebih betah untuk melaksanakan kegiatan belajar.

4) Penerangan

Penerangan adalah pencahayaan yang dibutuhkan siswa untuk melaksanakan kegiatan belajar agar tidak merusak mata.


(37)

5) Sarana Sekolah

Sarana sekolah adalah sarana atau alat yang dapat digunakan oleh siswa untuk sampai ke sekolah seperti sepeda, angkutan umum dan sebagainya.

B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan

Tri Handayani (1999 : 80 ) dalam penelitiannya yang berjudul Hubungan antara persepsi siswa tentang profesionalitas guru dan motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa mengemukakan bahwa seorang guru yang juga mampu menyampaikan materi pelajaran yang benar-benar bermutu dan selalu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi , dengan bekal ilmu yang bermutu diharapkan siswa bisa memperoleh pengetahuan yang luas dan mendalam. Sehingga mereka bisa mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru dengan baik. Dengan begitu prestasi belajar siswa akan meningkat.

Fransisca Dian ( 1998:94 ) dalam penelitiannya yang berjudul Hubungan antara disiplin belajar, fasilitas belajar dan perhatian orang tua dengan prestasi belajar mengemukakan bahwa semakin tinggi tingkat kedisiplinan belajar siswa dan dengan adanya perhatian orang tua serta didukung oleh fasilitas belajar yang memadai maka semakin tinggi prestasi belajar yang akan dicapai siswa.

Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dikemukan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa guru yang profesional mampu menciptakan suasana belajar yang


(38)

menyenangkan sehingga siswa termotivasi, maka secara tidak langsung dapat menumbuhkan sikap disiplin belajar yang tinggi dan didukung oleh fasilitas belajar yang memadai yang pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

C. Kerangka Berfikir

1). Hubungan profesionalitas guru dengan prestasi belajar siswa

Guru merupakan jabatan profesional yang memerlukan berbagai keahlian khusus. Mereka dituntut untuk bisa menguasai bahan pela jaran , pengelolaan kelas, pengelolaan interaksi belajar mengajar. Seorang guru yang mempunyai kemampuan yang profesional lebih bisa menciptakan suasana kelas yang nya man serta memberikan semangat belajar siswa sehingga diharapkan prestasi belajar akan baik.

2). Hubungan disiplin belajar siswa dengan prestasi belajar siswa.

Tingkat kedisiplinan masing-masing siswa berbeda -beda. Hal ini terjadi karena siswa berada dalam masa perkembangan pribadinya, yang memungkinkan siswa berada pada keadaan emosi yang belum stabil. Disiplin belajar dapat diciptakan melalui adanya tata tertib atau peraturan yang jelas dan sederhana sehingga mudah diketahui oleh siswa. Seseorang yang teratur dalam belajar maka orang tersebut mempunyai sifat yang positif dan senang untuk belajar sehingga akan meningkatkan prestasi belajar.


(39)

3). Hubungan fasilitas belajar siswa dengan prestasi belajar siswa.

Fasilitas belajar yang dimiliki siswa berbeda -beda. Hal ini terjadi karena perekonomian orang tua yang berbeda -beda. Kelengkapan fasilitas sangat membantu efektivitas jalannya proses belajar mengajar. Dengan fasilitas yang cukup memadai akan memudahkan siswa dalam belajar untuk meraih prestasi.

4). Hubungan profesionalitas guru, fasilitas belajar, dan disiplin belajar siswa dengan prestasi belajar.

Profesionalitas guru merupakan salah satu dari kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru. Karena guru yang profesional dapat melaksanakan tugas keguruan dengan kemampuan yang tinggi memberikan semangat belajar siswa sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar. Selain profesionalitas guru, disiplin belajar dan fasilitas belajar juga turut berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa karena dengan disiplin belajar yang tinggi dan fasilitas belajar yang menunjang siswa dapat diharapkan mencapai prestasi belajar yang baik.


(40)

D. Paradigma Penelitian

Dari hubungan antara profesionalitas guru, disiplin belajar dan fasilitas belajar siswa dengan prestasi belajar siswa dapat digambarkan sebagai berikut :

Keterangan :

ry1 = Koefisien korelasi antara Profesionalitas Gurudan Prestasi Belajar ry2 = Koefisien korelasi antara Disiplin Belajar dan Prestasi Belajar ry3 = Koefisien korelasi antara Fasilitas Belajar dan Prestasi Belajar

Ry 123 = Koefisien korelasi antara Profesionalitas Guru,Disiplin Belajar dan Fasilitas Belajar Prestasi Belajar

X1

X2

X3

Y Ry 123

ry1

ry2


(41)

E. Hipotesis

1. Ada hubungan positif dan signifikan antara profesionalitas guru dengan prestasi belajar siswa.

2. Ada hubungan positif dan signifikan antara disiplin belajar dengan prestasi belajar siswa.

3. Ada hubungan positif dan signifikan antara fasilitas belajar dengan prestasi belajar siswa.

4. Ada hubungan positif dan signifikan antara profesionalitas guru, disiplin belajar danfasilitas belajar dengan prestasi belajar siswa.


(42)

24 Bab III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian korelasi. Penelitian korelasi adalah penelitian yang bertujuan untuk menentukan ada tidaknya hubungan, dan seberapa jauh hubungan antara profesionalitas guru, disiplin belajar dan fasilitas belajar siswa dengan prestasi belajar siswa. Penelitian ini juga termasuk penelitian studi kasus yaitu penelitian dilakukan di SMU BOPKRI 2 Yogyakarta, pada setiap siswa SMU BOPKRI 2 Yogyakarta khususnya kelas II.

B. Tempat dan waktu penelitian a. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMU BOPKRI 2 Yogyakarta b. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2006

C. Variabel Penelitian dan Pengukurannya 1. Variabel Penelitian

D.R.Sugiyono (2004) menyatakan bahwa “variabel merupakan gejala yang menjadi fokus peneliti untuk diamati”. Ada dua Variabel penelitian yaitu :


(43)

a. ) Variabel Bebas

Variabel bebas adalah himpunan seluruh gejala yang dimiliki berbagai aspek atau unsur yang berfungsi mempengaruhi atau menentukan munculnya variabel lain yang disebut variabel terikat (Nawawi 1994). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah

1.) Variabel Profesionalitas Guru

Profesionalitas guru adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal.

2.) Variabel Disiplin Belajar

Disiplin belajar adalah usaha yang sungguh-sungguh melalui latihan-latihan dan kemauan dari siswa untuk belajar. Kemauan disini adalah kemauan yang baik dari anak untuk berbuat positif dan berbuat yang menguntungkan dengan mematuhi peraturan yang berlaku. Misalnya mematuhi gurunya untuk mengerjakan pekerjaan rumah, mematuhi peraturan yang ada di sekolah.

3.) Variabel Fasilitas Belajar

Fasilitas belajar adalah segala sesuatu yang me mudahkan seorang siswa melaksanakan kegiatan belajar sehingga dapat mencapai tujuan belajar yang baik dan memuaskan.


(44)

b). Variabel Terikat

Variabel terikat adalah himpunan seluruh gejala yang di miliki sejumlah aspek atau unsur yang didalamnya berfungsi menerima atau menyesuaikan diri dengan variabel lain yang disebut variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa-siswi kelas II SMU BOPKRI 2 Yogyakarta.

2. Pengukuran Variabel

Setiap variabel penelitian yang akan dianalisis perlu diukur, maka pengukuran variabel penelitian yang penulis lakukan adalah

a. ) Variabel bebas ( Profesionalitas guru, Disiplin belajar dan Fasilitas belajar )

Data mengenai profesionalitas guru, disiplin belajar, dan fasilitas belajar diperoleh melalui jawaban kuesioner yang berupa daftar pernyataan dengan menggunakan skala likert dengan empat opsi jawaban untuk setiap pernyataan. Untuk pernyataan positif, jawaban sangat tidak setuju (sts) diberi skor 1, tidak setuju ( ts ) diberi skor 2, setuju ( s ) diberi skor 3, sangat setuju ( ss ) diberi skor 4. untuk pertanyaan negatif jawaban sangat tidak setuju ( sts ) diberi skor 4, tidak setuju ( ts ) diberi skor 3, setuju ( s) diberi skor 2, sangat setuju ( ss ) diberi skor 1.

b. ) Variabel terikat ( Prestasi belajar )

Prestasi belajar diukur dengan berdasarkan nilai rapot seluruh mata pelajaran semester I siswa-siswi kelas II SMU BOPKRI 2 Yogyakarta.


(45)

D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran kuntitatif maupun kualitatif mengenai karekteristik tertentu dari semua anggota kumpulan ( sudjana : 1996 ). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi kelas II SMU BOPKRI 2 Yogyakarta yang berjumlah 250 orang.

2. Sampel

Sampel adala h bagian dari jumlah dan karekteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas II SMU BOPKRI 2 Yogyakarta.

Teknik pengambilan sampel yang peneliti gunakan adalah purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang digunakan peneliti jika peneliti mempunyai pertimbangan tertentu berdasarkan tujuan penelitian (Sugiono. 2004: 78).

Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah siswa kelas II SMU BOPKRI 2 Yogyakarta yang berjumlah 120 siswa, sesuai denga n jumlah yang ditetapkan peneliti dengan pertimbangan bahwa siswa kelas II belum sibuk menghadapi ujian akhir.


(46)

E. Teknik Pengumpulan Data a. Metode kuesioner

Kuesioner (angket) adalah suatu teknik pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan tertulis kepada responden dan cara menjawab juga dengan tertulis. Kuesioner ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang profesionalitas guru, disiplin belajar dan fasilitas belajar. Adapun kisi-kisi kuesioner sebagai berikut :

Tabel 1 Kisi-kisi kuesioner

Variabel Indikator No Pertanyaan

1.Profesionalitas Guru

a. Penguasaan bahan 1,2,3 b. Pengelolaan program

belajar mengajar

4,5,6,7 c. Pengelolaan kelas 8,9,10 d. Penggunaan media dan

sumber pelajaran

11,12,13 e. Pengelolaan interaksi

belajar mengajar

14,15 f. Peng uasaan suatu

landasan pendidikan

16 g.Penilaian prestasi belajar

siswa

17,18,19,20. h. Pengenalan fungsi dan

layanan bimbingan 21,22 i.Pengenalan dan penyelenggaraan administrasi sekolah 23,24 j.Penafsiran hasil penelitian pengajaran 25


(47)

2. Disiplin Belajar a. Ketekunan 1,2,3,4

b. Ketaatan menaati peraturan

5,6,7,8,9,10 3. Fasilitas Belajar a. Perlengkapan sekolah 1,2,3,4,5,6,7

b. Kamar belajar 8,9 c. Meja belajar 10

d. Penerangan 11,12

e. Sarana sekolah 13,14,15

b. Metode Dokumentasi

Dengan melihat dan mempelajari dokumen-dokumen yang ada hubungannya dengan penelitian ini yaitu berupa nilai raport siswa kelas II SMU BOPKRI 2 Yogyakarta.

F. Uji Instrumen Penelitian

Baik buruknya instrumen akan mempengaruhi baik buruknya data. Untuk menguji instrumen tersebut harus diuji cobakan. Menurut Suharsimi Arikunto (1998:136), bahwa instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting, yaitu valid dan reliabel. Apabila instrumen telah diuji validitas dan reliabilitasnya maka dapat diketahui butir-butir mana yang sahih dan gugur, selanjutnya butir -butir sahih tersebut yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian. Dalam penelitian ini uji istrumen dilakukan untuk metode kuesioner.

1. Pengujian Validitas / kesahihan kuesioner

Pengujian validitas (test of validity) dimaksudkan untuk mengetahui apakah butir -butir pertanyaan mampu mengukur yang


(48)

seharusnya diukur (sahih) atau tidak. Pengujian validitas dilakukan dengan mengkorelasikan antar skor jawaban masing-masing item pertanyaan dengan skor total yang diperoleh dari penjumlahan skor pertanyaan. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Korelasi Product Moment dari Person (Arikunto, 1997: 146) yaitu:

rxy=

(

)

{

( )

}

{

2 2 2 2

}

) )( ( Y XY X X Y X XY N ∑ − ∑ ∑ − ∑ Σ Σ − Σ Keterangan:

rxy : koefisien korelasi antara skor item dan skor total X : skor masing-masing item tes

Y : skor total seluruh item tes n : jumlah item pertanyaan

Kemudian harga rxy dikonsultasikan dengan rtabel. Jika harga rxy yang diperoleh dari perhitungan lebih besar dari rtabel maka butir pada item yang dimaksud adalah valid, tapi jika hasil perhitungan lebih kecil dari rtabel maka item yang dimaksudkan tidak valid. Butir pertanyaan yang tidak valid tidak digunakan dalam pengumpulan data. Pelaksanaan perhitungan uji validitas pada penelitian ini penulis menggunakan sistem komputer dengan program SPSS (Statistical Product and Service Solution). Dengan taraf signifikansi 5%, apabila r hitung suatu item pertanyaan lebih besar dari r tabel maka item kuesioner tersebut dianggap valid. Untuk menentukan nilai r tabel dengan df sama dengan jumlah kasus dikurangi 2, dalam kasus


(49)

ini df 30 – 2 = 28 dengan taraf signifikansi 5% maka didapat nilai r tabel 0,239. Nilai r pada masing-masing variabel adalah sebagai berikut :

Tabel 2

Hasil Pengujian Validitas Variabel No Item Koefisien

Validitas

Nilai (rxy) tabel

Keterangan

1 0,5016 0,239 Valid

2 0,3658 0,239 Valid

3 0,2150 0,239 Tidak Valid

4 0,6639 0,239 Valid

5 0,4431 0,239 Valid

6 0,5012 0,239 Valid

7 0,0732 0,239 Tidak Valid

8 0,1685 0,239 Tidak Valid

9 0,3725 0,239 Valid

10 0,5878 0,239 Valid

11 0,6463 0,239 Valid

12 0,3704 0,239 Valid

13 0,3445 0,239 Valid

14 0,3524 0,239 Valid

15 0,4956 0,239 Valid

16 0,1863 0,239 Tidak Valid

17 0,0862 0,239 Tidak Valid

18 0,4174 0,239 Valid

19 0,6094 0,239 Valid

20 0,4954 0,239 Valid

21 0,5531 0,239 Valid

22 0,4426 0,239 Valid

23 0,3811 0,239 Valid

24 0,2128 0,239 Tidak Valid

Profesionalitas Guru

25 0,5360 0,239 Valid

1 0,2703 0,239 Valid

2 0,2347 0,239 Tidak Valid

3 0,4775 0,239 Valid

4 0,3572 0,239 Valid

5 0,6464 0,239 Valid

6 0,2536 0,239 Valid

7 0,3092 0,239 Valid

Disiplin Belajar


(50)

9 0,4853 0,239 Valid

10 0,6508 0,239 Valid

11 0,5617 0,239 Valid

12 0,0971 0,239 Tidak Valid

13 0,2634 0,239 Valid

14 0,3300 0,239 Valid

15 0,2245 0,239 Tidak Valid

1 0,0505 0,239 Tidak Valid

2 0,0968 0,239 Tidak Valid

3 0,4552 0,239 Valid

4 0,4090 0,239 Valid

5 0,4704 0,239 Valid

6 0,4893 0,239 Valid

7 0,5335 0,239 Valid

8 0,5285 0,239 Valid

9 0,5505 0,239 Valid

Fasilitas Belajar

10 0,3669 0,239 Valid

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil uji validitas ada 11 item pertanyaan yang tidak valid dan 39 item pertanyaan dinyatakan valid. 2. Pengujian Reliabilitas Kuesioner

Pengujian relia bilitas yaitu ukuran yang menunjukkan kemampuan instrumen untuk dipercaya. Untuk menguji reliabilitas butir kuesioner dalam penelitian ini digunakan teknik koefisien Alpha dengan rumus ( Suharsimi Arikunto, 1998: 193) :

rtt =

        −      

2

2 1 1 t b k k σ σ Keterangan:

rtt : reliabilitas instrumen

k : banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

2

b

σ : jumlah varians butir

2

t


(51)

Koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan menunjukkan tinggi rendahnya validitas instrumen yang diukur. Selanjutnya koefisien hitung ini dibandingkan dengan rtabel. Jika rhitung lebih besar dari rtabel maka variabel tersebut reliabel. Sebaliknya jika rhitung lebih kecil dari rtabel maka variabel tersebut tidak reliabel.

Pengujian reliabilitas dilaksanakan dengan menggunakan sistem komputer dengan program SPSS (Statistical Product and Service Solution). Dengan taraf signifikansi 5%, apabila r hitung lebih besar dari r tabel maka dianggap reliabel. Untuk menentukan nilai r tabel dengan df sama dengan jumlah kasus dikurangi 2, dalam kasus ini df 30 – 2 = 28 dengan taraf signifikansi 5% maka didapat nilai r tabel 0,239. Nilai r pada masing-masing variabel adalah sebagai berikut :

Tabel 3

Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Koefisien

Reliabel

Nilai r (tabel)

Keterangan

Profesionalitas Guru 0,8300 0,239 Reliabel

Disiplin Belajar 0,7653 0,239 Reliabel

Fasilitas Belajar 0,7708 0,239 Reliabel

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil uji reliabilitas setiap pertanyaan adalah reliabel.


(52)

G. Teknik Analisis Data

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis product moment dan analisis korelasi ganda. Agar kesimpulan tidak menyimpang dari yang seharusnya, maka terlebih dahulu harus dilakukan uji prasyarat analisis korelasi yaitu uji normalitas dan uji linieritas sebagai prasyarat untuk dilakukan analisis data.

1. Pengujian Prasyaratan Analisis Data a. Pengujian Normalitas

Pengujian normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah setiap variabel berdistribusi normal atau tidak. Untuk meguji normalitas setiap data variabel, digunakan uji one sampel Kolmogorov-Smirnov. Pengujian normalitas dilakukan dengan bantuan program SPSS 11.0. jika nilai a hitung untuk tiap-tiap variabel penelitian ini dibawah a = 0,05 maka distribusi data variabel tersebut adalah tidak normal. Jika masing-masing variabel mempunyai nilai di atas 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel penelitian berdistribusi normal, adapun rumus uji Kolmogorov-Smirnov sebagai berikut (Imam Ghozali, 2002: 36):

( )

Xi S

( )

Xi Fo

Max

D= − N

Keterangan:

D = Deviasi maksimum

Fo(Xi) = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan SN = Distribusi frekuensi kumulatif observasi


(53)

Selanjutnya untuk mengetahui apakah distribusi frekuensi masing-masing variabel normal atau tidak dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut yaitu jika probabilitas lebih besar dari a = 0,05 bararti sebaran data normal dan jika nilai probabilitas lebih kecil dari a = 0,05 berarti sebaran data tidak normal.

b. Pengujian Linieritas

Pengujian linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas mempunyai hubungan linier atau tidak dengan variabel terikatnya. Untuk uji linieritas ini digunakan rumus persamaan garis regresi dengan menguji signifikansi nilai F. adapun rumus yang digunakan untuk mencari nilai F adalah sebagai berikut :

F= 2 2 e TC S S

Dimana : S2TC=

2 ) ( − K TC JK

Se2 = n K E JK − ) ( Keterangan :

F : Nilai F untuk garis regresi S2TC : Varians tuna cocok

Se2 : Varians kekeliruan

JK(TC): Jumlah kuadrat tuna cocok JK(E) : Jumlah kuadrat kekeliruan


(54)

Berdasarkan hasil penelitian selanjutnya dibandingkan dengan F tabel dengan taraf signifikan 5 %. Koefisien Fhitung diperoleh dari perhitungan SPSS 11.0. jika nilai Fhitung < nilai Ftabel maka hubungan antara variabel bebas denagn variabel terikat linier. Dan sebaliknya jika nilai Fhitung > Ftabel maka hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat tidak linier.

c. Pengujian Asumsi Klasik

1. Multikolinieritas (Multicollinierty)

Multikolinieritas adalah adanya hubungan yang tinggi variabel-variabel bebas diantara satu dengan lainnya. Dalam hal ini disebut variable yang tidak orthogonal. Variabel yang bersifat tidak orthogonal adalah variable bebas yang korelasinya tidak sama dengan nol. Untuk mendeteksi masalah multikolinieritas digunakan rumus korelasi. Rumus korelasinya sebagai berikut (Suharsimi Arikunto, 2004:425):

rxy=

{

∑ ∑

}

2 2

2

2 ( )( ) ( )

) )( ( y Y N Y X N Y X XY N

Selanjutnya dengan bantuan komputer program SPSS diadakan analisis Collin earity statistics. Dari hasil Collinearity statistics akan diperoleh VIF (Variance Inflation Factor). Untuk mengetahui terjadi tidaknya multikolinieritas, digunakan ketentuan sebagai berikut :


(55)

1) jika VIF>5, maka terjadi multikolinieritas. 2) jika VIF<5, maka tidak terjadi multikolinieritas.

2. Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah suatu keadaan dimana varian dan kesalahan pengganggu tidak konstan untuk semua nilai variable bebas (Suprapto.J,2004:60). Untuk mendeteksi ada tidaknya masalah heteroskedastisitas digunakan uji korelasi rank dari Sperman. Rumus korelasi dari sperman didefinisikan sebagai berikut:

rs= 1-6

        −

) 1 ( 2 2 1 n n d Dimana:

d1 = Perbedaan pada rank yang diberikan kepada dua karakteristik yang berbeda dari individu atau fenomena ke-i

n = Banyaknya individu atau fenomena yang diberi rank.

Selanjutnya dengan bantuan komputer program SPSS, untuk menentukan terjadi tidaknya masalah heteroskedastisitas digunakan ketentuan sebagai berikut:

(1) jika rs hitung > rs tabel, maka terjadi heteroskedastisitas. (2) jika rs hitung < rs tabel, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.


(56)

3. Autokorelasi

Autukorelasi ialah suatu keadaan dimana kesalahan pengganggu dalam periode lainnya.Jadi kesalahan pengganggu tidak bebas, satu sama lain berkorelasi, saling berhubungan (Suprapto.J,2004:102). Untuk mendeteksi t ada tidaknya masalah autukorelasi dapat diuji dengan jalan menghitung “The Durbin -Watson Statistic,d” d=

− = − − n n t n t t t e e e 1 2 2 1) ( Dimana:

d = Statistik Durbin -Watson t

e = Gangguan estimasi t = Observasi terakhir t-1 =Observasi sebelumnya

Untuk memperoleh kesimpulan apakah ada masalah autukorelasi atau tidak, hasil hitungan statistik d harus dibandingkan dengan tabel statistik d. Pemilihan angka dan tabel d harus memperhatikan parameter (=k), dan jumlah observasi (=n), pada tingkat signifikansi (=) tertentu.


(57)

2. Pengujian Hipotesis Penelitian a. Rumusan Hipotesis

1) Rumusan Hipotesis I

Ho = Tidak ada hubungan positif antara profesionalitas guru dengan prestasi belajar siswa .

Ha = Ada hubungan positif antara profesionalitas guru dengan prestasi belajar siswa.

2) Rumusan Hipotesis II

Ho = Tidak ada hubungan positif antara disiplin belajar dengan prestasi belajar siswa .

Ha = Ada hubungan positif antara disiplin belajar dengan prestasi belajar siswa.

3) Rumusan Hipotesis III

Ho = Tidak ada hubungan positif antara fasilitas belajar dengan prestasi belajar siswa .

Ha = Ada hubungan positif antara fasilitas belajar dengan prestasi belajar siswa.

4) Rumusan Hipotesis IV

Ho = Tidak ada hubungan positif antara profesionalitas guru, disiplin belajar dan fasilitas belajar dengan prestasi belajar siswa .


(58)

Ha = Ada hubungan positif antara profesionalitas guru, disiplin belajar dan fasilitas belajar dengan prestasi belajar siswa.

b. Pengujian Hip otesis dan penarikan kesimpulan 1) Hipotesis I - III

Untuk menguji hipotesis pertama yaitu terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara profesionalitas guru (X1) dengan prestasi belajar siswa (Y) dan menguji hipotesis kedua, yaitu terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara disiplin belajar siswa (X2) dengan prestasi belajar siswa (Y), dan menguji hipotesis ketiga yaitu terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara fasilitas belajar siswa (X3) dengan prestasi belajar siswa (Y) penulis menggunakan analisis korelasi product moment ( Suharsimi Arikunto1998:256). Sedangkan untuk data yang berdistribusi tidak normal penulis menggunakan korelasi Spearman Rank (Sudjana,1989:439) untuk menguji hipotesis pertama, kedua dan ketiga.

Adapun rumus korelasi product moment adalah sebagai berikut : rry=

(

)

{

( )

}

{

2 2 2 2

}

) )( ( Y XY X X Y X XY N ∑ − ∑ ∑ − ∑ Σ Σ − Σ Keterangan :

r = korelasi skor item dengan skor total X = skor item

Y = skor total N = jumlah subyek


(59)

Kriteria pengambilan keputusan yaitu apabila koefisien korelasi hitungan (r) lebih besar dari koefisien korelasi dalam tabel dan taraf signifikansi 5%, maka berarti antara variabel yang diuji terdapat hubungan yang positif dan signifikansi. Sedangkan jika didapatkan koefisien korelasi hitungan (r) lebih kecil dari koefisie n korelasi dalam tabel, berarti antara variabel terdapat hubungan yang negatif dan tidak signifikansi.

Untuk mengetahui signifikan tidaknya suatu hasil korelasi akan diuji dengan menggunakan uji t (Sujadna, 1996:380) dengan rumus :

t =

2

1 2 r n r

− − Keterangan :

t = harga tes yang dicari r = koefisien korelasi n = jumlah sampel

Kriteria untuk menerima atau menolak hipotesis yaitu bila t hitung lebih besar dari t tabel maka hipotesis diterima dan bila t hitung lebih kecil dari t tabel maka hipotesis ditolak.

2) Hipotesis IV

Untuk menguji hipotesis keempat yaitu terdapat hubungan positif dan signifikan antara profesionalitas guru (X1), disiplin belajar siswa (X2), fasilitas belajar siswa (X3), dengan prestasi belajar siswa (Y), penulis menggunakan teknik analisis regresi ganda( Sudjana 1989: 383 ) sedangkan untuk data yang


(60)

berdistribusi tidak normal penulis menggunakan Analisis Chi Kuadrat (Sugiyono,2004:104) untuk menguji hipotesis keempat.

Adapun rumus analisis regresi ganda( Sutrisno hadi: 33 ) sebagai berikut :

Y = aX1 + aX2 + aX3 + k Keterangan:

Y : Variabel terikat (kriterium) X1 : Bilangan bebas pertama a : Bilangan koefisien X2 : Bilangan bebas kedua k : Bilangan konstanta X3 : Bilangan bebas ketiga

Mencari koefisien korelasi antara kriterium Y dengan prediktor X1,X2 dan X3 dengan rumus :

+

+

= 1 1 2 22 3 3

) 123 ( y y x a y x a y x a Ry Keterangan:

a1 = Koefisien variabel bebas x1 a2 = Koefisien variabel bebas x2 a3 = Koefisien variabel bebas x3

x1y =Jumlah produk antara x1 dan y

x2y = Jumlah produk antara x2 dan y

x3y = Jumlah produk antara x3 dan y

3 . 2 . 1

R =Koefisien korelasi antara y dengan x1,x2,x3

Selanjutnya untuk menguji apakah koefisien korelasi tersebut signifikan atau tidak maka digunakan uji F dengan rumus sebagai berikut (Suharsimi Arikunto, 1998:579):


(61)

Untuk menguji signifikan antara variabel bebas secara bersama-sama dengan variabel terikat digunakan uji F, sebagai berikut

R2 (N – m – 1) Freg = --- m(1 – R2)

Keterangan :

Freg = Harga F garis regresi yang dicari

R2 = Koefisien korelasi antara kriterium dengan prediktor N = Banyaknya subyek yang terlibat

M = Banyaknya prediktor

Nilai Fhitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan nilai Ftabel pada tingkat signifikan alpha 5 %. Jika nilai Fhitung lebih besar dari nilai Ftabel berarti hipotesis alternatif diterima atau hipotesis nol ditolak dan sebaliknya jika nilai Fhitung lebih kecil dari nilai Ftabel berarti hipotesis alternatif ditolak atau hipotesis nol diterima.

3 . Sumbangan Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat a Sumbangan Relatif (SR)

Sumbangan relatif dipergunakan untuk memenuhi seberapa besar sumbangan masing-masing variabel bebas dalam perbandingan terhadap nilai variabel terkait. Besarnya sumbangan relatif masing-masing variabel diwujudkan dalam bentuk persentase dengan rumus sebagai berikut :


(62)

SR % = x100% JK

xy a

reg

Keterangan :

SR % = sumbangan relatif dari suatu variabel bebas a = koefisien variabel bebas

xy = jumlah produk antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y)

JKreg = jumlah kuadrat regresi

b. Sumbangan Efektif (SE)

Sumbangan efektif digunakan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan masing-masing variabel bebas atau prediktor dalam menunjang efektivitas garis regresi untuk keperluan pengadaan prediksi. Besarnya sumbangan efektif masing-masing variabel diwujudkan dalam bentuk persentase dengan rumus sebagai berikut :

SE (%) = SR (%) x R2

Keterangan :

SE (%) = Sumbangan Efektif suatu variabel bebas SR (%)= Sumbangan Relatif dari suatu variabel bebas R2 = Koefisien Determinasi


(63)

45

BAB IV

HASIL TEMUAN LAPANGAN

A. Gambaran Umum Sekolah

1. Data kelembagaan Sekolah

a. Nama Sekolah : Sekolah Menengah Umum BOPKRI 2 Yogyakarta

b. Status Sekolah

: SMU BOPKRI 2 Yogyakarta berstatus disamakan

c. Alamat Sekolah

: Jalan Jendral Sudirman No. 87 Yogyakarta.

Telp (0274) 513433

2. Sejarah SMU BOPKRI 2 Yogyakarta

Sejarah berdirinya SMU BOPKRI 2 Yogyakarta tidak terlepas dari

yayasan BOPKRI Yogyakarta. BOPKRI ( Badan Oesaha Pendidikan Kristen

Republik Indonesia ) adalah suatu organisasi berbentuk yayasan yang

didirikan pada zaman perjuangan. Yayasan BOPKRI Yogyakarta didirikan

dengan motivasi, cita-cita dan idealisme tertentu. Pada saat berdirinya yayasan

BOPKRI mendapat dukungan dari masyarakat kristen sebagai perwujudan

pelayanan pendidikan secara formal untuk mengisi kemerdekaan Republik

Indonesia yang telah diproklamasikan pada 17 Agustus 1945. Yayasan

BOPKRI Yogyakarta lahir pada 18 desember 1945.


(64)

Empat tahap sejarah yayasan BOPKRI :

a.

Pada Masa Penjajahan Belanda

Pada masa pe njajahan Belanda, di Yogayakarta sudah terdapat

lembaga pendidikan kristen yaitu sekolah-sekolah Zending yang

diusahakan oleh gereja-gereja Nederland dan Vereneging Scholendan

perkumpulan-perkumpulan di luar gereja.

Sekolah –sekolah Zending di Yogyakarta pada umumnya siswanya

adalah anak-anak golongan pribumi sedangkan Vereneging Scholen

menyelenggarakan empat macam sekolah, yaitu HIS, ELS, HCS, dan

MCS. Lulusan HIS yang berbahasa pengantar Belanda pada waktu itu

mendapat penilaian lebih tinggi dibandingkan sekolah-sekolah yang

memakai pengantar bahasa Jawa atau Melayu.

b.

Pada Masa Pendudukan Jepang

Pada awal tahun 1943 Jepang memaksa sekolah-sekolah swasta

dinegerikan, guru-guru yang bersedia menjadi pegawai negeri boleh

mengajar terus. Sekolah – sekolah Kristen sepakat bernaung di bawah

panji Perkumpulan Persekolahan Masehi ( PPM ). Agar sekolah- sekolah

tersebut dapat diatur dengan baik, dipilih dan diangkat seorang pengampu

yaitu Dr. Sumardi.


(65)

c.

Pada Masa Revolusi Kemerdekaan

Dalam masa perang kemerdekaan, umat kristiani tidak mau

ketinggalan. Mereka turut berjuang menegakkan dan mangisi

kemerdekaan. Partai Kristen Indonesia ( Parkindo ) didirikan pada 11 mei

1945. dalam konggres yang pertama di Surakarta, di putuskan didirikan

lembaga pendidikan dengan mana BOPKRI, dengan ketua Umum IP

Simanjuntak dan penulis Pujo Suseno.

d.

Setelah Pengakuan Kedaulatan 1949

Pada tanggal 29 juni 1949 Belanda angkat kaki dari Yogyakarta,

pemerintah RI kembali ke ibu kota Yogyakarta. Sri Sultan HB IX selaku

Menteri Negara Koordinator Keamanan, pada tanggal 5 juli 1949

menyerukan agar semua sekolah di buka kembali. BOPKRI menanggapi

dengan antusias. Diadakan BOPKRI baru dengan ketua Drs. Sudarmono

dan penulis merangkap bendahara S. Subanu.

Sebagai tonggak sejarah BOPKRI Yogyakarta, setelah mengalami

pasang surut pada tanggal 1 Agustus 1949 dinyatakan sebagai hari lahir SMA

BOPKRI 2 Yogyakarta. Hingga sekarang ini, setelah diakreditasi sebanyak

dua kali akhirnya pada tahun 1977 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta memperoleh

status disamakan.


(66)

B. Tujuan Pendidikan di SMU

Tujuan pendidikan SMU BOPKRI 2 Yogyakarta

1.

Meningkatkan pengetahuan siswa untuk melanjutkan pendidikan pada

jenjang yang lebih tinggi dan untuk mengembangkan diri sejalan dengan

perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian.

2.

Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam

mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya,

dan alam sekitar.

C. Personalia SMU BOPKRI 2 Yogyakarta

1.

Kepala Sekolah

Sejak SMU BOPKRI 2 Yogyakarta berdiri sampai tahun 2006 sudah

tercatat sembilan orang yang pernah atau sedang menjabat sebagai kepala

sekolah:

Tabel 4

Daftar pergantian Kepala Sekolah

NO

Periode

Nama

1

1949 - 1957

Margono Paulus

2

1957 - 1963

Nathanael Daljoeni

3

1963 - 1969

Eghbert Daniel Yohanes

4

1970 - 1971

Drs. Widiatmoko Br

5

1971 - 1974

Purwanto,B.A.

6

1975 - 1977

Widiarso

7

1977 - 1995

Drs. Tukidjo,W.S.

8

1995 - 2003

Drs. S. Supadiyono


(67)

2.

Wakil Kepala Sekolah

Dalam melaksanakan tugasnya kepala sekolah dibantu langsung oleh

empat orang wakil kepala sekolah :

Tabel 5

Daftar Wakil Kepala Sekolah

No Bidang

Nama

1

Waka Kurikulum

Drs. Ign. Supatah

2

Waka Kesiswaan

Drs. A. Edy Krismanto

3

Waka Hukermas

Dra. Sunarningsih

4

Waka Sarana Prasarana

Dra. Sih Pradjandji

3.

Para Dewan Guru dan Karyawan

SMU BOPKRI 2 Yogyakarta mempunyai 57 orang guru. Adapun

tenaga guru dapat digolongkan sebagai berikut :

a.

Guru TetapYayasan ( GTY )

: 11 orang

b.

Guru Tidak Tetap ( GTT )

: 25 orang

c.

Guru Diperbantukan ( DPK ) : 14 orang

d.

Guru Kontrak

: 4 orang

e.

Guru Bantu

: 3 orang

SMU BOPKRI 2 Yogyakarta mempunyai 39 orang karyawan. Adapun

karyawan dapat digolongkan sebagai berikut :

a.

Karyawan Tetap Yayasan

: 11 orang

b.

Karyawan Tidak Tetap

: 28 orang


(68)

Tabel 6

DAFTAR NAMA GURU

TAHUN PELAJARAN 2005/2006

SMU BOPKRI 2 YOGYAKARTA

No

Nama

Bidang Tugas

1

Drs. Priyanto

Kepala Sekolah

2

Dra. Sih Pradjandji

Penjaskes

3

Drs. Bambang Jantara

Ilmu Ekonomi

4

Drs. A. Edy Krismanto

Akuntansi

5

Endang Darmawati S, S.Pd

Ilmu Ekonomi

6

Drs. Fx. Catur Setya

Bhs.& Sastra Ind.

7

Dra. D. Sri Ismayawati

Bahasa Inggris

8

Drs. Wahyu Santosa

Fisika

9

Dra. Rr. Sri Esti Budi S

Matematika

10

Dra. J. Ambarningrum

Matematika

11

Dra. Maria Goreti Sri N

Tata Negara

12

S. Sunu N, SH, S.Pd, M.Hum

Bahasa Inggris

13

Nanto Fier Atmana, SE

Ekonometri

14

Rr. Ariatmi Puji H, S.Pd

Bahasa Inggris

15

Drs. Ign. Supatah

Fisika

16

Dra. Sunarningsih

BP/BK

17

Drs. Edi Sutrisna

Pastoral/BP

18

Drs. Risman Purwanto

BP/BK

19

Drs. Agus Wuryatmaja

Sosiologi

20

Dwi Agung, S.PAK, S.Sos

Pend. Agama

21

Drs. Arina Rahayu

Akuntansi

22

Paulus Kristriyanto, S.Pd

Seni Musik

23

Drs. Istiana

Ilmu Biologi

24

Sri Sulastri, S.Pd

Bhs.& Sastra Ind.

25

Drs. Totok Murjianto

Penjaskes

26

Dra. Purwantini

PPKN

27

Desy Miranti S

Kimia

28

Raksita, S.PAK

Pend. Agama

29

Dra. Prapti Wijayanti

Geografi

30

Drs. Priyo Cahyono

Sej. Nas & Umum

31

Dra. Kristiana P

Antropologi

32

Hanindito, S.Pd

Penjaskes

33

Igt. Mujiono, S.Pd

Bahasa Inggris

34

Lusia Septian murti, A.Md

Bahasa Jepang


(69)

36

Muncar Tyas Palupi, S.Si

Bhs.& Sastra Ind

37

Soeryaningsih, S.Pd

Sej. Nas & Umum

38

Endah Nursinta, S.Pd

Bhs.& Sastra Ind

39

Y.M Susilowati, S.Th

Agama / BP

40

St. Martono

Seni Rupa

41

Hendra Kristianto, S.Pd

Penjaskes

42

Dra. Endang Sri Hastuti

Seni Rupa

43

Tito Margus Cahyo,B.Sc

Komputer

44

Rita S

Bahasa Mandarin

45

Dra. Agustina Ratri P

Bahasa Jawa

46

Lilik Setia D, S.Pd

Akuntansi / Ekonomi

47

Maria Rini Wahyuni, S.Pd

Bahasa Indonesia

48

Sumaryono

Kimia

49

Ita Hermayanti, S.Pd

Bahasa Inggris

50

Indras Retno W, S.Pd

Sosilogi / PPKn

51

Agustinus Wuryanto

Matematika

52

Wargiyo Seputro

PPKn

53

Ornan Hendrawan

Fisika

54

Dwi Ariani Astuti, S.Pd

Kimia

55

Elisabet

Biologi

56

Ester Dwi Putranti, S Th

PAK

57

Ariani Narwastujati, S.Pd, S.Si

Bahasa Jepang

4.

Para siswa SMA BOPKRI 2 Yogyakarta

Menurut data yang saya peroleh, jumlah siswa-siswi SMU BOPKRI 2

Yogyakarta pada tahun ajaran 2005/2006 adalah 878 orang yang terdiri

dari :

a.

Jumlah siswa putra

: 540 orang


(70)

Tabel 7

DATA SISWA SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2005 / 2006

Jumlah Siswa

No

Kelas

Laki-laki

Perempuan

Jumlah

1

XA

20

12

32

2

XB

22

11

33

3

XC

19

13

32

4

XD

20

11

31

5

XE

20

12

32

6

XF

21

10

31

7

XG

20

12

32

8

XH

16

13

29

9

XIBhs

27

7

34

10

XIIPA1

17

22

39

11

XIIPA2

20

18

38

12

XIIPA3

21

16

37

13

XIIPS1

29

1110

41

14

XIIPS2

23

17

40

15

XIIPS3

29

11

40

16

XIIPS4

25

15

40

17

3Bhs

14

5

19

18

3IPA1

24

17

41

19

3IPA2

16

26

42

20

3IPS1

26

17

43

21

3IPS2

26

18

44

22

3IPS3

26

17

43

23

3IPS4

29

14

43

24

3IPS5

30

13

43

JUMLAH

540

339

878

D.

Organisasi SMU BOPKRI 2 Yogyakarta

Struktur organisasi sekolah sangatlah penting artinya bagi pelaksanaan proses

kegiatan belajar mengajar. Sebab hal ini berhubungan dengan masalah tata kerja


(71)

personal dari suatu sekolah. Tanpa stuktur organisasi, sekolah tidak akan bisa

melaksanakan kegiatannya secara efektif dan efisien.

Secara sistematik stuktur or ganisasi SMU BOPKRI 2 Yogyakarta adalah

sebagai berikut :

STRUKTUR ORGANISASI

SMU BOPKRI 2 YOGYAKARTA

DINAS P dan P YOGYAKARTA

KEPALA SEKOLAH

KA.UR TATA USAHA

WAKASEK KURIKULUM

WAKASEK SANPRAS

WAKASEK HUKERMAS YAYASAN BOPKRI

YOGYAKARTA

KOMITE SEKOLAH

WAKASEK KESISWAAN

WALI KELAS

SELURUH SISWA

TIM 13 KOORD.

BP / BK

BALT BANG UPJ DEWAN


(1)

Regression

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation

N Y Prestasi

Belajar Siswa

64.09 5.248 120

X1 Profesiona lisme Guru

60.63 5.538 120

X2 Disiplin Belajar Siswa

35.78 4.834 120

X3 Fasilitas

Belajar siswa

25.53 3.035 120

Variables Entered/Removed Model Variables

Entered

Variables Removed

Method 1 X3

Fasilitas Belajar siswa, X1 Profesiona

lisme Guru, X2

Disiplin Belajar

Siswa

. Enter

a All requested variables entered.


(2)

Model Summary Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson 1 .723 .522 .510 3.674 2.006

a Predictors: (Constant), X3 Fasilitas Belajar siswa, X1 Profesionalisme Guru, X2 Disiplin Belajar Siswa

b Dependent Variable: Y Prestasi Belajar Siswa

ANOVA

Model Sum of Squares

df Mean Square

F Sig. 1 Regressio

n

1712.257 3 570.752 42.285 .000 Residual 1565.735 116 13.498

Total 3277.992 119

a Predictors: (Constant), X3 Fasilitas Belajar siswa, X1 Profesionalisme Guru, X2 Disiplin Belajar Siswa


(3)

LAMPIRAN 9

PERHITUNGAN SUMBANGAN RELATIF

DAN SUMBANGAN EFEKTIF


(4)

Sumbangan Efektif dan Relatif 1. Sumbangan relatif

Dari perhitungan garis regresi diketahui :

a1 = 0,216030592 ? X1Y = 1.663,033333

a2 = 0,42782632 ? X2Y = 1.869,475

a3 = 0,530815246 ? X3Y = 1.042,133333 dengan melakukan analisis 3 prediktor diperoleh :

JKregresi = a1 ? X1Y + a2 ? X2Y + a3 ? X3Y

= 0,216030592 (1.663,033333) + 0,42782632 (1.869,475) + 0,530815246 (1.042,133333)

= 359,2660753 + 799,8106069+ 553,1802615 = 1.712,256947

Sumbangan relatif dalam persentase (%) atau SR % tiap-tiap variabel bebas adalah :

a. Sumbangan relatif variabel Profesionalitas Guru(SR%X1) SR%X1 =

reg

JK Y X a1

1

x 100% = 256947 , 721 . 1 2660753 , 359 x 100% = 0,208723093x 100% = 20,90 %

b. Sumbangan relatif variabel Disiplin Belajar (X2) SR%X2 =

reg

JK Y X a2

2

x 100% = 256947 , 721 . 1 8106069 , 799 x 100% = 0,464666596 x 100%


(5)

= 46,47 %

c. Sumbangan relatif variabel Fasilitas Belajar (X3) SR%X3 =

reg

JK Y X a3

3

x 100%

=

256947 ,

721 . 1

1802615 ,

553

x 100% = 0,32138157 x 100% = 32,14 %

2. Sumbangan Efektif SR% = SE%XR2 dari perhitungan analisis regresi ditemukan R2 = 0,19619723

a. Sumbangan relatif variabel Profesionalitas Guru (SR%X1) SE%X1 = SRX1 x R2

= 20,8723093 x 0,522349389

= 10,90263801 dibulatkan menjadi 10,90 % b. Sumbangan relatif variabel Disiplin Belajar(SR%X2) SE%X2 = SRX2 x R2

= 46,4666596 x 0,522349389

= 24,27183125 dibulatkan menjadi 24,27 % c. Sumbangan relatif variabel Fasilitas Belajar (SR%X3) SE%X3 = SRX3 x R2

= 32,13815709 x 0,522349389

= 16,78734672 dibulatkan menjadi 16,79 %

Dari ketiga perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa sumbangan efektif dari variabel bebas (predictor) terhadap variabel terikat (kriterium) seluruhnya sebesar 51,96%.


(6)

Contribution Summary Contribution

Relativity Effective X1 Profesionalitas

Guru

20.98% 10.96% X2 Disiplin Belajar 46.71% 24.40% X3 Fasilitas

Belajar Siswa

32.31% 16.88% Total 100.00% 52.23%


Dokumen yang terkait

Pengaruh disiplin belajar, motivasi belajar dan kompetensi guru terhadap prestasi belajar: studi kasus siswa kelas XI SMK Bopkri 1 Yogyakarta.

0 0 187

Hubungan antara motivasi belajar, disilpin belajar, dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa: studi kasus SMA Bopkri 1 Yogyakarta.

1 6 162

Hubungan antara persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru, disiplin siswa, motivasi belajar siswa, dan fasilitas belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi : studi kasus SMA GAMA Yogyakarta.

1 11 179

Hubungan antara persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru, disiplin siswa, dan minat belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi : studi kasus pada SMK Bopkri I Yogyakarta.

0 0 197

Hubungan antara persepsi siswa terhadap profesionalisme guru, kedisiplinan dan motivasi belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi : studi kasus SMA BOPKRI II Yogyakarta.

0 0 144

Hubungan antara lingkungan belajar siswa, dorongan orang tua dan minat belajar siswa dengan prestasi belajar siswa : studi kasus pada siswa kelas 2 di SMU BOPKRI II Yogyakarta.

0 0 188

Hubungan Antara Fasilitas Belajar Dan Kompetensi Dosen Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa 000010

0 0 1

Hubungan antara profesionalitas guru, disiplin belajar dan fasilitas belajar dengan prestasi belajar siswa : studi kasus siswa-siswi kelas II SMU BOPKRI 2 Yogyakarta - USD Repository

0 0 181

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR, DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA

0 0 160

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN GURU AKUNTANSI, FASILITAS BELAJAR, DAN MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

0 3 124