10
2. Compression of Time Pemadatan Waktu
Tayangan dengan muatan tertentu dapat kita pilah dan pilih untuk kita padatkan pada menit atau detik tertentu, sehingga penguatan akan tujuan pembelajaran yang kita
tekankan harapannya akan lebih mengena. Bunga sudah mekar sebelum kita mengedipkan mata, bintang dapat melintasi
langit malam.Teknik ini dikenal sebagai “time lapse” jangka waktu selang waktu yang sangat bermanfaat dalam pendidikan. Sebagai contoh; proses kepompong menjadi kupu-
kupu sangat lama untuk diamati secara nyata, tetapi dengan bantuan videography time lapse kupu-kupu dapat muncul dari kepompong dalam hitungan menit.
3. Expansion of Time Perpanjangan Waktu
Waktu putar dapat direkayasa menjadi lebih panjang dari sebenarnya, efek pengulangan dalam pembelajaran juga akan menjadi lebih baik dalam penerimaan
khalayaknya. Perpanjangan waktu bisa juga diperluasdiperlama dengan tehnik “slow motion” gerak lambat.Beberapa kejadian terjadi begitu cepat sehingga terlalu cepat untk
dilihat dengan mata telanjang.
4. Manipulation Of Space Manipulasi Ruang
Kelebihan video yang ke empat adalah memungkinkannya membawa khalayak ke dalam tempat yang tidak ada pada sekitar lingkungannya.Video memungkinkan tayangan
alam semesta yang luas dan yang sempit yang mana dapat dilihat dari jarak yang sangat dekat atau dilihat dari jarak yang sangat jauh. Sebagai contoh ; proses pembelahan sel
yang dilihat dari mikroskop.
2.5 Video Dokumneter
Video dokumenter merupakan suatu bentuk produk audio visual yang menceritakan suatu fenomena yang bersifat nyata.Fenomena tersebut cukup pantas
diangkat menjadi perenungan bagi penonton. Materi dokumenter dapat berupa cerita tentang keprihatinan social, pengalaman, dan pergaulatan hidup yang memberikan
inspirasi dan semangat hidup bagi penonton, atau kilas balik dan kepuasan tentang
11
paeristiwa yang pernah terjadi dan ada kaitannya dengan masa sekarang Batra, 2007 : 57. Kunci utama dalam video dokumenter merupakan penyajian fakta.Video dokumenter
berhubungan dengan tokoh, peristiwa, dan lokasi yang nyata.Video dokumter merupakan merekam peristiwa yang sungguh-sungguh terjadi tidak menciptakan suatu kejadian.
2.6 Angle Kamera
Camera Angle dalam pengertian karya audio-visual berarti sudut pegambilan gambar yang menekankan tentang posisi kamera berada pada situasi tertentu dalam
membidik objek. Pemakaian angle kamera ini diharapkan dapat menggambarkan suatu peristiwa yang sesuai agar lebih terlihat menarik dan mampu mengilustrasikan
kedinamisan suatu keadaan.
4
High Angle Teknik pengambilan gambar dengan sudut pengambilan gambar
tepat diatas objek, pengambilan gambar yang seperti ini memiliki arti yang dramatik yaitu kecil atau kerdil.Posisi kamera lebih tinggi di atas mata,
sehingga kamera harus menunduk untuk mengambil obyeknya.High Camera Angle sangat berguna untuk mempertunjukkan keseluruhan set
beserta obyek-obyeknya. Low Angle
Pengambilan gambar teknik ini yakni mengambil gambar dari bawah si objek, sudut pengambilan gambar ini merupakan kabalikan dari
high angle.Kesan yang ditimbulkan yaitu keagungan atau kejayaan.Posisi kamera di bawah ketinggian mata obyek, sehingga kamera harus
mendongak untuk merekam obyek.Dengan Low Camera Angle cenderung menambah ukuran tinggi obyek serta memberikan kesan kuat, dominan,
dan dinamis. Eye Angle
Pengambilan gambar ini dengan sudut pandang sejajar dengan mata obyek, tidak ada kesan dramatik tertentu yang di dapat dari eye angle
level ini, yang ada hanya memperlihatkan pandangan mata seseorang yang
12
berdiri. Angle kamera ini akan menghasilkan kesan relasi yang bersifat sejajar antara subyek dengan audiens. Dalam fitur documenter, angle eye
level dapat dilakukan pada saat mewawancarai narasumber, dengan menempatkan kamera sejajar dengan mata narasumber, sehingga
menimbulkan kesejajaran atau relasi egaliter.
2.7 Ukuran Gmabar Frame Size