Beban Bunga Pendapatan Operasional Selain Bunga Jumlah dan Komposisi, Kriteria dan Independensi anggota Dewan Komisaris

Laporan Tahunan 2016 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH 84 LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 Dalam Jutaan Rupiah NO POS-POS 31 DES 2016 31 DES 2015 NAIKTURUN Diaudit Diaudit SELISIH PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL

A. Pendapatan dan Beban Bunga 1.

Pendapatan Bunga a. Rupiah 660.536 592.810 67.726 11,42 b. Valuta Asing - - - -

2. Beban Bunga

- - - - a. Rupiah 109.201 116.837 7.636 6,54 b. Valuta Asing - - - - Pendapatan Beban Bunga Bersih 551.335 475.973 75.362 15,83 B. Pendapatan dan Beban Operasional selain Bunga

1. Pendapatan Operasional Selain Bunga

a. Peningkatan nilai wajar aset keuangan i. Surat Berharga - - - - ii. Kredit - - - - iii. Spot dan Derivatif - - - - iv. Aset Keuangan Lainnya - - - - b. Penurunan nilai wajar liabilitas keuangan - - - - c. Keuntungan penjualan aset keuangan - - i. Surat Berharga - - - - ii. Kredit - - - - iii. Aset Keuangan Lainnya - - - - d. Keuntungan transaksi spot dan derivatif realised - - - - e. Deviden 166 130 36 27,98 f. Keuntungan dari penyertaan dengan equity method - - - - g. Komisiprovisifee dan administrasi 6.775 7.046 271 3,84 h. Pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai 29.165 9.834 19.331 196,57 i. Pendapatan lainnya 38.187 32.524 5.663 17,41 74.293 49.534 24.759 49,98

2. Beban Operasional Selain Bunga

a. Penurunan nilai wajar aset keuangan i. Surat Berharga - - - - ii. Kredit - - - - iii. Spot dan Derivatif - - - - iv. Aset Keuangan Lainnya - - - - Laporan Tahunan 2016 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH 85 b. Peningkatan nilai wajar liabilitas keuangan - - - - c. Kerugian penjualan aset keuangan - - i. Surat Berharga - - - - ii. Kredit - - - - iii. Aset Keuangan Lainnya - - - - d. Kerugian transaksi spot dan derivatif realised - - - - e. Kerugian penurunan nilai aset keuangan impairment - - i. Surat Berharga - - - - ii. Kredit 33.684 6.399 27.285 426,39 iii. Pembiayaan Syariah - - - - iv. Aset Keuangan Lainnya - - - - f. Kerugian terkait risiko operasional - - - - g. Kerugian dari penyertaan dengan equity method - - - - h. Komisiprovisifee dan administrasi - 48 48 100,00 i. Kerugian penurunan nilai aset lainnya non keuangan - - - - j. Beban tenaga kerja 173.608 126.191 47.417 37,58 k. Beban promosi 11.295 6.262 5.033 80,38 l. Beban lainnya 142.918 126.569 16.349 12,92 Pendapatan Beban Operasional Selain Bunga Bersih 287.212 215.935 71.277 33,01 LABA RUGI OPERASIONAL 264.123 260.038 4.085 1,57 PENDAPATAN DAN BEBAN NON OPERASIONAL - - 1. Keuntungan kerugian penjualan aset tetap dan inventaris 706 - 706 DIV0 2. Keuntungan kerugian penjabaran transaksi valuta asing - - - - 3. Pendapatan beban non operasional lainnya 337 452 789 174,62 LABA RUGI NON OPERASIONAL 1.043 452 1.495 330,64 LABA RUGI TAHUN BERJALAN SEBELUM PAJAK 265.166 259.586 5.580 2,15 Pajak penghasilan a. Taksiran Pajak Tahun Berjalan 72.267 56.512 15.755 27,88 b. Pendapatan beban pajak tangguhan 2.654 9.604 6.950 72,37 LABA RUGI BERSIH TAHUN BERJALAN 190.245 193.470 3.225 1,67 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN 1. Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke Laba Rugi a. Keuntungan revaluasi Aset tetap - - - - b. Pengukuran kembali atas program imbalan pasti 8.189 3.778 11.967 316,75 c. Bagian penghasilan komprehensif lain dari entitas asosiasi - - - - d. Lainnya - - - - e. Pajak penghasilan terkait pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi 2.047 944 2.991 316,84 2 Pos-pos yang akan direklasifikasi ke Laba Rugi - - - - a. Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing - - - - b. Keuntungan kerugian dari perubahan nilai aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual - - - - Laporan Tahunan 2016 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH 86 c. Bagian efektif dari lindung nilai arus kas - - - - d. Lainnya - - - - e. Pajak penghasilan terkait pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi - - - - - - PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN SETELAH PAJAK 6.142 2.834 8.976 316,73 TOTAL LABA RUGI KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 196.387 190.636 5.751 3,02 Laba Rugi Bersih Tahun Berjalan yang dapat diatribusikan kepada : - - - PEMILIK 190.245 193.470 3.225 1,67 - KEPENTINGAN NON PENGENDALI - - - - TOTAL LABA RUGI TAHUN BERJALAN 190.245 193.470 3.225 1,67 Total Laba Rugi Komprehensif Tahun Berjalan yang dapat diatribusikan kepada : - - - PEMILIK 196.387 190.636 5.751 3,02 - KEPENTINGAN NON PENGENDALI - - - - - TOTAL LABA RUGI KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 196.387 190.636 5.751 3,02 TRANSFER LABA RUGI KE KANTOR PUSAT - - - - DIVIDEN - - - - LABA BERSIH PER SAHAM - - - - Laporan Tahunan 2016 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH 87 dalam jutaan rupiah dalam jutaan rupiah - 2.000.000 4.000.000 6.000.000 31 DES 2016 31 DES 2015 5.858.589 4.626.162 TOTAL ASET - 2.000.000,00 4.000.000,00 6.000.000,00 31 DES 2016 31 DES 2015 4.750.088,00 3.671.523,00 KEWAJIBAN GRAFIK KINERJA KEUANGAN Laporan Tahunan 2016 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH 88 dalam jutaan rupiah dalam jutaan rupiah 800.000,00 900.000,00 1.000.000,00 1.100.000,00 1.200.000,00 31 DES 2016 31 DES 2015 1.108.501,63 954.639,00 EKUITAS 188.000,00 190.000,00 192.000,00 194.000,00 31 DES 2016 31 DES 2015 190.244,96 193.470,00 LABA RUGI GRAFIK KINERJA KEUANGAN Laporan Tahunan 2016 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH 89 LAPORAN ARUS KAS 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 Dalam Jutaan Rupiah POS - POS 13-Des 31 DES NAIKTURUN 2016 2015 SELISIH ARUS KAS DIPEROLEH DARI DIGUNAKAN UNTUK AKTIVITAS OPERASI Pendapatan bunga, provisi dan komisi 661.115 593.572 67.543 11,38 Beban bunga dan beban pembayaran lainnya yang dibayar 108.523 116.910 8.386 7,17 Pendapatan operasional lainnya 41.580 40.669 911 2,24 Beban administrasi dan umum 175.772 137.510 38.262 27,83 Beban kepegawaian 162.913 128.610 34.303 26,67 Pajak Penghasilan 67.129 83.953 16.825 20,04 Arus kas sebelum perubahan dalam - - - - aset dan liabilitas operasi 188.357 167.258 21.099 12,61 - - - Perubahan dalam aset dan liabilitas operasi: Penurunankenaikan aset operasi - - - Efek-efek dan tagihan lainnya - - - - Kredit yang diberikan 435.100 785.300 350.200 44,59 Aset Lain-lain 23 722 700 96,83 Kenaikan penurunan pada: - - - - Simpanan 1.167.250 159.425 1.326.675 832,16 Biaya yang masih harus dibayar dan kewajiban lainnya 96.574 20.834 117.408 563,54 Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 823.956 755.910 1.579.866 209,00 ARUS KAS DIPEROLEH DARI DIGUNAKAN UNTUK AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap 46.741 26.942 19.800 73,49 Perolehan aset tidak berwujud 6.499 6.641 142 2,14 Efek - Efek Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Investasi 53.241 33.583 19.658 58,54 ARUS KAS DIPEROLEH DARI DIGUNAKAN UNTUK AKTIVITAS PENDANAAN Kenaikan penurunan setoran modal 122.878 98.374 24.504 24,91 Pembayaran dividen 113.757 98.033 15.724 16,04 Kenaikan pinjaman yang diterima 1.917 1.918 2 0,08 Arus Kas Bersih Diperoleh dari Digunakan untuk Aktvitas Pendanaan 11.038 2.260 8.778 388,47 PENGARUH BERSIH PERUBAHAN KURS PADA KAS DAN SETARA KAS ARUS KAS Laporan Tahunan 2016 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH 90 KENAIKAN PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 781.754 787.233 1.568.987 199,30 SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN 842.068 1.629.301 787.233 48,32 SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN 1.623.821 842.068 781.754 92,84 PENGUNGKAPAN TAMBAHAN - - - Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas: - - - Perolehan aset tetap melalui perjanjian sewa pembiayaan - - - Kas dan Setara Kas terdiri atas : Kas 166.293 254.912 88.619 34,76 Giro pada Bank Indonesia 342.820 484.730 141.910 29,28 Giro pada Bank lain 1.114.708 102.425 1.012.283 988,31 Kas dan Setara Kas akhir periode 1.623.821 842.068 781.754 92,84 Laporan Tahunan 2016 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH 91 TABEL PERHITUNGAN RASIO KEUANGAN 31 DESEMBERBER 2016 DAN 2015 dalam RASIO 31 DES 2016 31 DES 2015 Diaudit Diaudit RASIO KINERJA 1 Kewajiban Penyediaan Modal Minimum KPMM 26,79 31,19 2 Aset produktif bermasalah dan aset non produktif bermasalah terhadap total aset 0,36 0,47 produktif dan aset non produktif 3 Aset produktif bermasalah terhadap total 0,39 0,47 aset produktif 4 Cadangan kerugian penurunan nilai CKPN 0,35 0,42 aset keuangan terhadap aset produktif 5 NPL gross 0,41 0,47 6 NPL net 0,09 0,16 7 Return on Asset ROA 4,24 4,34 8 Return on Equity ROE 20,63 22,99 9 Net Interest Margin NIM 9,41 8,56 10 Biaya Operasional terhadap Pendapatan 62,54 59,52 Operasional BOPO 11 Loan to Deposit Ratio LDR 99,63 106,34 KEPATUHAN COMPLIANCE 1 a. Persentase pelanggaran BMPK i. Pihak terkait -- -- ii. Pihak tidak terkait -- -- b. Persentase pelampauan BMPK i. Pihak terkait -- -- ii. Pihak tidak terkait -- -- 2 Giro Wajib Minimum GWM a. GWM Utama Rupiah 13,26 13,11 b. GWM Valuta asing -- -- 3 Posisi Devisa Neto PDN secara keseluruhan -- -- RASIO KOLEKTIBILITAS Laporan Tahunan 2016 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH 92 Total kredit bermasalah atau NPL Non-Performing Loan PT. Bank Kalteng mengalami perbaikan dari 0,47 pada akhir tahun 2015 menjadi 0,41 pada akhir tahun 2016 turun sebesar 0,06. NPL ini jauh di bawah ambang batas NPL yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Sedangkan apabila dilihat dari nominal, jumlah kredit bermasalah PT. Bank Kalteng mengalami penurunan sebesar Rp108.083.486 menjadi Rp16.980.889.626 pada tahun 2016 dibanding akhir tahun 2015 sebesar Rp17.088.973.112. KOLEKTIBILITAS KREDIT dalam rupiah KETERANGAN TAHUN 2016 2015 Jumlah Kredit Yang di Berikan 4.074.752.124.765,00 3.639.651.906.325,00 Lancar 4.024.802.110.808,00 3.470.845.276.989,00 Dalam Perhatian Khusus 32.969.124.331,00 151.717.656.224,00 Kurang Lancar 1.424.890.136,00 1.431.334.800,00 Diragukan 1.688.677.915,00 2.108.498.923,00 Macet 13.867.321.575,00 13.549.139.389,00 NPL 16.980.889.626,00 17.088.973.112,00 NPL Gross 0,41 0,47 NPL Nett 0,09 0,16 KOLEKTIBILITAS KREDIT Laporan Tahunan 2016 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH 93 Pada tahun 2016 Modal Inti PT. Bank Kalteng mengalami peningkatan sebesar Rp128.441juta atau 15,51 menjadi sebesar Rp956.329juta dibandingkan posisi tahun 2015 sebesar Rp827.888 juta. Peningkatan Modal ini didukung oleh faktor pemenuhan modal setor yang disetorkan oleh para Pemegang Saham pada tahun 2016 mencapai Rp122.877 juta. Dalam Jutaan Rupiah POS-POS 31 DES 2016 31 DES 2015 Diaudit Diaudit I. Modal Inti Tier 1 956.329,12 827.888,00 1. Modal Inti Utama Common Equity Tier 1 CET 1 956.329,12 827.888,00 1.1 Modal disetor setelah dikurangi Treasury stock 656.090,00 1.2 Cadangan Tambahan Modal 303.520,34 1.2.1 Faktor Penambah 343.957,47 1.2.1.1 Pendapatan komprehensif lainnya - 1.2.1.1.1 Selisih lebih penjabaran laporan keuangan - 1.2.1.1.2 Potensi keuntungan dari peningkatan nilai wajar aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual - 1.2.1.1.3 Saldo surplus revaluasi aset tetap - 1.2.1.2 Cadangan tambahan modal lainnya other disclosed reserves - 1.2.1.2.1 Agio - 1.2.1.2.2 Cadangan umum 153.687,11 1.2.1.2.3 Laba tahun-tahun lalu - 1.2.1.2.4 Laba tahun berjalan 190.244,96 1.2.1.2.5 Dana setoran modal 25,40 1.2.1.2.6 Lainnya - 1.2.2 Faktor pengurang - 1.2.2.1 Pendapatan komprehensif lainnya - 1.2.2.1.1 Selisih kurang penjabaran laporan keuangan - 1.2.2.1.2 Potensi kerugian dari penurunan nilai wajar aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual - 1.2.2.2 Cadangan tambahan modal lainnya other disclosed reserves - 1.2.2.2.1 Disagio - 1.2.2.2.2 Rugi tahun-tahun lalu - 1.2.2.2.3 Rugi tahun berjalan - 1.2.2.2.4 Selisih kurang antara Penyisihan Penghapusan Aset PPA dan 40.436,13 Cadangan Kerugian Penurunan Nilai CKPN atas aset produktif STRUKTUR MODAL Laporan Tahunan 2016 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH 94 1.2.2.2.5 Selisih kurang jumlah penyesuaian nilai wajar dari instrumen keuangan dalam Trading Book - 1.2.2.2.6 PPA aset non produktif yang wajib dibentuk - 1.2.2.2.7 Lainnya - 1.3 Kepentingan Non Pengendali yang dapat diperhitungkan - 1.4 Faktor Pengurang Modal Inti Utama 3.281,23 1.4.1 Perhitungan pajak tangguhan - 1.4.2 Goodwill - 1.4.3 Seluruh aset tidak berwujud lainnya 2.781,23 1.4.4 Penyertaan yang diperhitungkan sebagai faktor pengurang 500,00 1.4.5 Kekurangan modal pada perusahaan anak asuransi - 1.4.6 Eksposur sekuritisasi - 1.4.7 Faktor pengurang modal inti lainnya 1.4.7.1 Penempatan dana pada instrumen AT 1 danatau Tier 2 pada bank lain - 1.4.7.2 Kepemilikan silang pada entitas lain yang diperoleh berdasarkan peralihan karena hukum, hibah, atau - hibah wasiat 2 Modal Inti TambahanAdditional Tier 1 AT-1 - - 2.1 Instrumen yang memenuhi persyaratan AT 1 - 2.2 Agio Disagio - 2.3 Faktor Pengurang Modal Inti Tambahan - 2.3.1 Penempatan dana pada instrumen AT 1 danatau Tier 2 pada bank lain - 2.3.2 Kepemilikan silang pada entitas lain yang diperoleh berdasarkan peralihan karena hukum, hibah, atau hibah wasiat - II Modal Pelengkap Tier 2 35.813,26 126.158,00 1. Instrumen modal dalam bentuk saham atau lainnya yang memenuhi persyaratan Tier 2 - 2. Agio Disagio - 3. Cadangan umum PPA atas aset produktif yang wajib dibentuk paling tinggi 1,25 ATMR Risiko Kredit 35.813,26 4. Faktor Pengurang Modal Pelengkap - 4.1 Sinking Fund - 4.2 Penempatan dana pada instrumen Tier 2 pada bank lain - 4.3 Kepemilikan silang pada entitas lain yang diperoleh berdasarkan peralihan karena hukum, hibah, atau hibah wasiat - TOTAL MODAL 992.142,38 954.046,00 Laporan Tahunan 2016 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH 95 Sesuai dengan Anggaran Dasar sebagaimana tertuang dalam Akta RUPS Nomor : 26 tanggal 27 Juni 2009 Laba bersih perseroan dalam satu tahun buku seperti tercantum dalam neraca dan perhitungan laba rugi yang telah disahkan oleh RUPS Tahunan dan merupakan saldo laba yang positif, dibagi menurut cara penggunaannya yang ditentukan oleh RUPS tersebut. Bahwa bagian dari laba yang disediakan untuk dana cadangan ditentukan oleh RUPS dengan mengindahkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, dan penyisihan laba bersih untuk cadangan sampai mencapai 20 dua puluh per seratus dari jumlah modal ditempatkan dan disetor hanya boleh dipergunakan untuk menutup kerugian yang tidak dipenuhi oleh cadangan lain. Namun jika cadangan telah melebihi 20 dua puluh perseratus, RUPS dapat memutuskan agar jumlah kelebihannya digunakan bagi keperluan Perseroan. KEBIJAKAN PERMODALAN Laporan Tahunan 2016 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH 96 Selama tahun 2016, PT. Bank Kalteng tidak melakukan investasi barang modal. Selama tahun 2016, PT. Bank Kalteng tidak memiliki ikatan yang material untuk investasi barang modal. INVESTASI BARANG MODAL IKATAN MATERIAL INVESTASI BARANG MODAL Laporan Tahunan 2016 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH 97 URAIAN Target RKAP Realisasi Pencapaian Target RKAP 31122016 31122016 Lebih Kurang 31122017 POSISI KEUANGAN Asset 6.277.472,00 5.858.589,00 418.883,00 93,33 6.746.969,00 Modal disetor 701.086,00 656.115,00 44.971,00 93,59 834.300,00 Dana Pihak Ketiga 4.539.232,00 4.089.941,00 449.291,00 90,10 5.131.819,00 - Giro 2.024.538,00 2.168.725,00 144.187,00 107,12 2.658.120,00 - Tabungan 1.391.498,00 1.204.442,00 187.056,00 86,56 1.538.374,00 - Deposito 1.123.196,00 716.774,00 406.422,00 63,82 935.325,00 Kredit yang diberikan 4.161.330,00 4.074.752,00 86.578,00 97,92 4.535.850,00 Aktiva Tetap Inventaris 260.072,00 217.745,00 42.327,00 83,72 279.545,00 PENDAPATAN Pendapatan operasional 724.649,00 700.761,00 23.888,00 96,70 827.749,00 Pendapatan non operasional 2.900,00 1.354,00 1.546,00 46,69 3.108,00 Jumlah pendapatan 727.549,00 702.115,00 25.434,00 96,50 830.857,00 BIAYA Biaya operasional 479.299,00 437.649,00 41.650,00 91,31 545.956,00 Biaya non operasional 2.665,00 919,00 1.746,00 34,48 2.754,00 Jumlah biaya 481.964,00 438.568,00 43.396,00 91,00 548.710,00 L A B A Laba sebelum pajak 245.585,00 263.547,00 17.962,00 107,31 282.147,00 Pajak penghasilan 62.763,00 73.302,00 10.539,00 116,79 71.645,00 Laba Bersih setelah pajak 182.822,00 190.245,00 7.423,00 104,06 210.502,00 Pada tahun 2016, pencapaian RKAP PT. Bank Kalteng tidak memenuhi target pada beberapa indikator, antara lain Total Asset dan Modal disetor. Hal ini sangat dipengaruhi oleh tidak tercapainya target pada penghimpunan dana pihak ketiga khususnya pada jenis simpanan Tabungan dan Deposito. REALISASI PENCAPAIAN KINERJA TAHUN 2016 TERHADAP TARGET, DAN PROYEKSI TAHUN 2017 Laporan Tahunan 2016 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH 98 Pada tahun 2016 tidak terdapat informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan. INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL SETELAH TANGGAL PELAPORAN Laporan Tahunan 2016 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH 99 PT. Bank Kalteng memiliki perencanaan jangka pendek untuk 1 satu tahun yang dituangkan dalam rencana bisnis bank RBB tahun 2015, perencanaan jangka Panjang 4 empat tahunan dalam Corporate Plan untuk periode 2015-2018 yang penyusunanannya dilaksanakan dengan memperhatikan faktor-faktor baik internal maupun eksternal serta menyesuaikan dengan ketentuan Peraturan Bank Indonesia PBI Nomor : 1221PBI2010 tentang Rencana Bisnis Bank dan Surat Edaran Bank Indonesia SE BI Nomor : 1227DPNP perihal Rencana bisnis Bank Umum. Rencana Jangka Panjang Corporate Plan Tujuan dan Sasaran PT. Bank Kalteng Tahun 2015-2018 1 Menjadi Bank kebanggan masyarakat Kalimantan Tengah dan Tuan rumah di daerah sendiri sebagaimana di Canangkan dalam BPD Regional Champion 2 Unggul pada Layanan Perbankan 3 Berperan aktip mengembangkan UMKM Usaha Retail, Kecil, Menengah dan Konsumer Banking 4 Memiliki jaringan Kantor Pelayanan disemua Kecamatan yang Potensial dan prasarana yang mendukung di Provinsi Kalimantan Tengah 5 Menjadi Bank yang memberikan kontribusi kepada Pemerintah Daerah sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah 6 Dapat mensejahterakan Stake holder Pemegang Saham, Pegawai dan Nasabah Arah Kebijakan PT. Bank Kalteng Tahun 2015 – 2018 1 Memiliki ketahanan kelembagaan yang kuat sehingga mampu beroperasi secara efisien ditandai dengan: Strategi: - Mencapai Modal inti minimal Rp 1 triliun sebagai persyaratan bank pada kategori buku 2 dan menghindari sanksi tingkat Kesehatan Bank, untuk itu Pemegang saham wajib menyetorkan tambahan modal secara bertahap sesuai dengan komitmen yang disepakati. - Rasio kecukupan modal CAR minimal 15 - ROA minimal 2,5 - BOPO makasimal 75 - NIM minimal 9 PROSPEK USAHA PERUSAHAAN Laporan Tahunan 2016 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH 100 2 Memiliki kemampuan untuk tumbuh dan berkembang dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi daerah. Strategi: - Pertumbuhan kredit minimal 10 - Portofolio kredit produktif menjadi maksimm 60 pada tahun 2018 - LDR minimal 78 - Penghimpunan dana masyarakat di luar dana Pemda maksimum 70. - Menjadi mitra strategis lembaga keuangan mikro dan kecil di wilayahnya dalam rangka penyaluran kredit UMK 3 Memiliki kemampuan untuk melayani kebutuhan masyarakat secara optimal. Strategi: - Jaringan pelayanan yang luas sampai ke tingkat kecamatan di wilayahnya; - Kualitas SDM profesional yang mampu memberikan pelayanan yang memenuhi standar nasional - Peran sebagai financial consultant bagi Pemda dalam mengelola keuangan daerah agar menjadi lebih optimal - Produk unggulan yang dipergunakan secara luas oleh masyarakat. 4 Memperhatikan dan menerapkan Manajemen Risiko. Strategi: - Ukuran, kompleksitas usaha serta kemampuan bank dalam mengelola risiko - Kecukupan kebijakan prosedur manajemen risiko - Pengawasan aktif dari komisaris direksi - Sistem pengendalian internal yang komprehensif 5 Menjunjung tinggi prinsip-prinsip GCG Strategi: - Transparansi - Accountability - Responsibility - Independency - Fairness Laporan Tahunan 2016 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH 101 PROYEKSI SASARAN USAHA PT. BANK KALTENG 2015 – 2018 RASIO INTI 2015 2016 2017 2018 NIM 16 15 13 12 BOPO 62 62 60 59 LDR 78 87 87 90 ROE 26 25 25 28 ROA 4 4 4 4 CAR 26.0 26.9 26.7 21.3 RASIO DALAM GRAFIK 2015-2018 NIM BOPO LDR ROE ROA CAR 2015 16 62 78 26 4 26,0 2016 15 62 87 25 4 26,9 2017 13 62 87 25 4 26,7 2018 12 59 90 28 4 21,3 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Laporan Tahunan 2016 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH 102 Sesuai dengan penyesuaian milestone dan strategi sebagaimana tertuang dalam Corporate Plan, untuk target sampai dengan tahun 2018 adalah tergambar sebagai berikut : PROSPEK PEREKONOMIAN DAN INFLASI Dengan mempertimbangkan kondisi saat ini dan mencermati prospek risiko ke depan, pertumbuhan ekonomi Kalimantant Tengah pada 2017 diperkirakan akan stabil dengan kecenderungan lebih tinggi dibandingkan tahun 2016 yaitu berada pada rentang 7,8 – 8,2 ctc. Dalam jangka menengah ekonomi Kalimantan Tengah diperkirakan tumbuh lebih tinggi karena ditopang membaiknya pasar komoditas dunia dan dukungan ketersediaan infrastruktur energy dan konektifitas hang lebih baik. Di sisi lain, prospek ekonomi akan semakin baik dan terjaganya daya beli masyarakat diperkirakan akan mendorong ekspektasi konsumen ke leel yang lebih tinggi. Sementara di sisi penawaran, akselerasi sektor pertanian seiring adanya pencetakan sawah baru dan peningkatan luas lahan porduktif kelapa sawit akan memberikan andil yang cukup tinggi pada pertumbuhan ekonomi triwulan II 2017. Laporan Tahunan 2016 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH 103 PT. Bank Kalteng sangat menyadari akan semakin ketatnya persaingan dalam dunia perbankan yang mengharuskan untuk selalu dilakukan Inovasi baik untuk produk maupun layanan. Sampai saat ini PT. Bank Kalteng masih mengandalkan sarana media cetak dan elektronik Lokal untuk dijadikan alat promosi utama, baik itu melalui Televisi, Radio, maupun Koran harian. Pemanfaatan Website dan pelaksanaan undian berhadiah serta sponshorsip juga merupakan sebagai salah satu sarana promosi yang secara rutin dilaksanakan oleh PT. Bank Kalteng. Menyesuaikan dengan kondisi yang ada saat ini bahwa sebagian besar nasabah masih didominasi oleh Pegawai Negeri Sipil PNS, maka PT. Bank Kalteng masih menjadikan Pegawai Negeri Sipil PNS sebagai target utama pemasaran. Namun secara perlahan PT. Bank Kalteng saat ini sedang menjalin kerjasama dengan beberapa lembaga keuangan untuk pembiayaan proyek-proyek pemerintah di luar Kalimantan Tengah dalam bentuk kredit sindikasi. Beberapa aktivitas pemasaran yang dilakukan oleh PT. Bank Kalteng selama tahun 2016 antara lain : 1. Gathering nasabah prioritas masih akan menjadi aktivitas utama dalam mempromosikan produk dan program; 2. Sponsorship event dan bekerjasama dengan cabang-cabang terkait; 3. Layanan nasabah prima; 4. Edukasi TabunganKu ke sekolah-sekolah; 5. Memperluas jaringan kantor layanan dan mesin ATM; 6. Pemberian Suku Bunga yang bersaing special rate; 7. Kerjasama dengan Pemda dalam penyaluran dana untuk program-program Pemerintah Daerah seperti : Dana BOS, Dana Bantuan Desa, Dana Pembangunan; 8. Peluncuran perdana Mobil Kas Keliling yang dilengkapi dengan Fasilitas ATM; 9. Membuat dan menyusun standar operasional prosedur bagi tenaga frontliner; 10. Pemanfaatan Baliho; dan 11. Undian dan hadiah langsung produk TAHETA. Exhibition atau Open Booth masih akan dilakukan khususnya untuk daerah daerah tertentu. Kekuatan Branding melalui event ini sangat baik mengingat di daerah tertentu Pameran-pameran masih menjadi tempat tujuan favorit. ASPEK PEMASARAN Laporan Tahunan 2016 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH 104 Bahwa kebijakan dalam penentuan jumlah Dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham harus disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham RUPS sebagaimana diatur dalam perundangan-undangan yang berlaku di Indonesia, maka dalam penentuan jumlah Dividen memperhatikan beberapa faktor antara lain tingkat kecukupan modal dan tingkat kesehatan keuangan bank. Pembagian Dividen yang diambil dari Laba Bersih setelah Pajak, Dana Cadangan, dan hal-hal lain diajukan oleh Direksi dan Dewan Komisaris untuk mendapat persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham RUPS. Berdasarkan Akta Nomor 39 tanggal 28 Juni 2008 tentang Berita Acara RUPS Tahunan PT. Bank Pembangunan Kalteng Tahun Buku 2007, bagian Kesimpulan Butir 6 berbunyi ”Pembagian Deviden dan Dana Pembangunan Tahun Buku 2008 dan seterusnya akan dihitung berdasarkan tanggal penyetoran tambahan Modal secara proporsional”. Maka sesuai dengan hasil keputusan RUPS Tahunan Tahun Buku 2015 tanggal 09 Juni 2016, PT. Bank Kalteng telah membayar Dividen untuk tahun buku 2015 sebesar Rp112.212 Juta dari laba bersih sebesar Rp193.022 Juta. Peroleh Dividen ini meningkat 14,46 atau sebesar Rp14.179 juta dibandingkan Dividen yang dibagikan tahun 2015 sebesar Rp98.033 juta. dalam jutaan rupiah TAHUN BUKU LABA BERSIH JUMLAH DIVIDEN KOMPOSISI 2011 105.325,00 61.088,00 58 2012 120.108,00 69.662,00 58 2013 128.361,00 74.449,00 58 2014 169.022,00 98.033,00 58 2015 193.470,00 112.212,00 58 KEBIJAKAN DIVIDEN 105.325,00 120.108,00 128.361,00 169.022,00 193.470,00 61.088,00 69.662,00 74.449,00 98.033,00 112.212,00 - 50.000,00 100.000,00 150.000,00 200.000,00 250.000,00 2011 2012 2013 2014 2015 LABA BERSIH JUMLAH DIVIDEN Laporan Tahunan 2016 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH 105 Sampai dengan tahun 2016 PT. Bank Kalteng tidak memiliki program kepemilikan saham oleh karyawan danatau manajemen yang dilaksanakan Perusahaan. Pada tahun 2016, beberapa Peraturan Perundang-undangan yang berpengaruh terhadap kinerja PT. Bank Kalteng antara lain adalah sebagai berikut : PERATURAN KETERANGAN Peraturan OJK Nomor 11POJK.032016 tanggal 16 Februari 2016 perihal Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum Hal-hal yang diatur : a. Penyediaan modal minimum dihitung dengan menggunakan rasio kewajiban Penyediaan Modal Minimum KPMM; b. Selain kewajiban penyediaan modal minimum sesuai profil risiko, Bank wajib membentuk tambahan modal sebagai penyangga Buffer berupa Capital Conservation Buffer, Countercylical Buffer; danatau Capital Surcharge untuk D-SIB; c. Dalam hal Bank memiliki danatau melakukan Pengendalian terhadap Perusahaan Anak, Kewajiban Penyediaan modal minimum dan kewajiban pembentukan tambahan modal sebagai penyangga buffer berlaku bagi Bank baik secara individu maupun secara konsolidasi dengan Perusahaan Anak; d. Bank wajib menyampaikan laporan perhitungan KPMM sesuai profil Risiko kepada Otoritas Jasa Keuangan yang disampaikan bersamaan dengan penyampaian hasil self-assessment tingkat kesehatan bank. Surat Edaran Bank Indonesia No.1815DKSP tanggal 20 Juni 2016 perihal Pengelolaan Standar Nasional Tekhnologi Chip untuk Kartu ATM danatau Kartu Debet Hal-hal yang diatur a. Penggunaan Standar Nasional Kartu ATM danatau Kartu Debet Prinsipal, Penerbit, Acquirer, Penyelenggara Kliring, danatau Penyelenggara Penyelesaian Akhir Kartu ATM danatau Kartu Debet wajib menggunakan Standar Nasional Kartu ATM danatau Kartu Debet; b. Informasi mengenai penetapan Standar Nasional Kartu ATM danatau Kartu Debet dan Informasi mengenai persetujuan pengelolaan Standar Nasional Kartu ATM danatau Kartu Debet sebagaimana dimaksud dalam angka 5 dipublikasikan oleh Bank Indonesia antara lain dalam situr Bank Indonesia. c. Pengelola bertugas melakukan fungsi manajemen sertifikasi, manajemen spesifikasi, manajemen vendor, certificate authorit, dan tugas lain yang diamanatkan oleh Bank Indonesia; d. Pengelola memeliki wewenang antara lain untuk menetapkan jenis dan besarnya biaya, menetapkan persyaratan dan prosedur pelaksanaan pengelolaan, memperoleh data dan informasi yang diperlukan serta melakukan kerja sama dengan pihak ketiga. KEPEMILIKAN SAHAM OLEH KARYAWAN DAN MANAJEMEN PERUSAHAAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERPENGARUH TERHADAP PERUSAHAAN Laporan Tahunan 2016 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH 106 e. Pengelola wajib memiliki struktur organisasi dan sumber daya manusia yang memadai dan melakukan evaluasi secara berkala terhadap standar nasional, dengan memerhatikan prinsip keamanan, efisiensi, kepentingan nasional, dan tata kelola baik Peraturan Bank Indonesia No. 1821PBI2016 perihal Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 914PBI2007 tentang Sistem Informasi Debitur Hal-hal yang diatur a. Pelapor dapat menyampaikan Laporan Debitur danatau koreksi Laporan Debitur secara online melalui kantor Pelapor yang bersangkutan atau kantor pusat atau kantor cabang lainnya dari Pelapor dimaksud dengan tetap menggunakan sandi kantor Pelapor yang bersangkutan; b. Pihak yang dapat meminta Informasi Debitur terdiri atas Pelapor Debitur, Lembaga Pengelola Informasi Perkreditan atau pihak lain c. Pelapor wajib menyampaikan informasi kepada Debitur terkait pelaporan Penyediaan Dana ke dalam Sistem Informasi Debitur; d. Penambahan definisi mengenai Informasi Debitur dan Lembaga Pengelola Informasi Perkreditan. POJK No.56POJK.032016 perihal Kepemilikan Saham Bank Umum Hal-hal yang diatur a. Dalam rangka penataan struktur kepemilikan, OJK menetapkan batas maksimum kepemilikan saham pada Bank berdasarkan : - Kategori Pemegang Saham; dan - Keterkaitan antar Pemegang Saham b. Batas maksimum kepemilikan saham pada Bank bagi setiap kategori pemegang saham ditetapkan : - 40 dari Modal Bank, untuk kategori Pemegang Saham berupa Badan Hukum Lembaga Keuangan Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank; - 30 dari Modal Bank, untuk Kategori Pemegang Saham berupa Badan Hukum bukan Lembaga Keuangan; dan - 20 dari Modal Bank, untuk Kategori Pemegang Saham perorangan 25 untuk Bank Umum Syariah. c. Bagi Pemerintah Daerah yang telah memiliki saham bank pembangunan daerah dapat menyesuaikan dengan batas maksimum kepemilikan saham; d. Dalam hal bank pembangunan daerah memperoleh penilaian tingkat kesehatan bank danatau penilaian Tata Kelola dengan Peringkat 3, Peringkat 4 atau Peringkat 5 dan memerlukan tambahan modal maka : - Penambahan modal diutamakan berasal dari Investor yang tidak terkait dengan Pemerintah Daerah; dan - Pemerintah Daerah dapat tetap mempertahankan kepemilikan Pemerintah Daerah sebagai Pemegang Saham mayoritas. POJK No. 55POJK.032016 perihal Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum Hal-hal yang diatur a. Secara umum POJK ini menggantikan istilah Good Corporate Governance menjadi Tata Kelola yang baik b. Bank wajib menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola yang baik dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi; c. Penerapan prinsip-prinsip tata kelola yang baik paling sedikit diwujudkan dalam : - Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi dan Dewan Komisaris; - Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite dan satuan kerja yang menjalankan fungsi pengendalian intern; - Penerapan fungsi kepatuhan, audit intern, dan audit ekstern; - Penerapan manajemen resiko; - Penyediaan dana pada pihak terkait dan penyediaan dana besar; - Rencana stategis, dan; - Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan. Laporan Tahunan 2016 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH 107 d. Otoritas Jasa Keuangan melakukan penilaian terhadap penerapan Tata Kelola Bank; e. Diatur mengenai Jumlah, Komposisi, Kriteria, dan Independensi Direksi; f. Diatur mengenai tugas dan tanggung jawab Direksi atas perencanaan ke pengurusan Bank; g. Setiap kebijakan dan keputusan strategis wajib diputuskan melalui Direksi dengan memperhatikan pengawasan sesuai tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris; h. Diatur mengenai Jumlah, Komposisi, Kriteria, dan Independensi Dewan Komisaris; i. Dewan Komisaris wajib memiliki pedoman dan tata tertib kerja yang bersifat mengikat bagi setiap anggota Dewan Komisaris; j. Rapat Dewan Komisaris wajib diselenggarakan secara berkala paling sedikit 4empat kali dalam 1satu tahun; k. Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab, Dewan Komisaris wajib membentuk paling sedikit: - Komite audit; - Komite pemantau risiko, dan - Komite remunerasi dan nominasi. l. Bank wajib memastikan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan lain; m. Bank wajib menerapkan fungsi audit intern secara efektif dengan berpedoman pada persyaratan dan tata cara sebagaimana ketentuan yang mengatur mengenai penugasan direktur kepatuhan compliance director dan penerapan standar pelaksanaan fungsi audit intern bank umum; n. Bank wajib menuju akuntan publik dan kantor akuntan publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan dalam pelaksanaan audit laporan keuangan Bank; o. Bank wajib menerapkan manajemen risiko secara efektif, yang disesuaikan dengan tujuan, kebijakan usaha, ukuran dan kompleksitas usaha serta kemampuan Bank dengan berpedoman pada persyaratan dan tata cara sebagaimana dalam ketentuan Otoritas Jasa Keuangan mengenai penerapan manajemen resiko bagi bank umum; p. Bank wajub menyusun rencana trategi dalam bentuk rencana korporasi corporate plan dan rencana bisnis business plan; q. Dalam rangka pelaksanaan transparansi kondisi keuangan dan non keuangan, Bank wajib menyusun dan menyajikan laporan dangan tata cara, jenis, dan cangkupan sebagaimana dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan yang mengatur mengenai transparansi dan publikasi laporan bank; r. Dalam rangka meningkatkan kualitas proses pengambilan keputusan oleh Direksi dan kualitas proses pengawasan oleh Dewan Komisaris. Bank wajib memastikan ketersediaan dan kecukupan pelaporan internal yang didukun goleh system informasi manajemen yang memadai; 1. Dalam rangka meningkatkan kualitas proses pengambilan keputusan oleh Direksi dan kualitas proses pengawasan oleh Dewan Komisaris, Bank wajib memastikan ketersediaan dan kecukupan pelaporan internal yang didukung oleh sistem informasi manajemen yang memadai. SE BI No. 1828DPU perihal Klarifikasi atas Uang Rupiah yang Diragukan Keasliannya Hal-hal yang diatur a. Masyarakat dapat meminta klarifikasi kepada Bank Indonesia tentang Uang Rupiah yang diragukan keasliannya; Laporan Tahunan 2016 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH 108 b. Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam huruf a meliputi: - Bank atau pihak lain yang ditunjuk oleh Bank untuk melakukan pengolahan Uang Rupiah; dan - Pihak selain Bank persediaan, badan hukum, dan lembaga yang melakukan fungsi penyelidikan dan penyidikan c. Dalam hal Uang Rupiah yang diragukan keasliannya diperoleh dari kegiatan layanan kas front office, Bank harus melakukan hal sebagai berikut: - Menahan uang rupiah yang diragukan keasliannya yang diterima dari nasabah; - Mencatat identitas lengkap nasabah yang menyerahkan, menyetorkan, atau menukarkan Uang Rupiah yang diragukan keasliannya, dan memberikan tanda terima atas Uang Rupiah yang diragukan keasliannya kepada nasabah; - Menginformasikan kepada nasabah bahwa Uang Rupiah yang diragukan keasliannya tidak dikembalikan untuk keperluan klarifikasi kepada Bank Indonesia; dan - Menjaga kondisi fisik Uang Rupiah yang diragukan keasliannya dengan tidak merusak fisik Uang Rupiah yang diragukan keasliannya tersebut seperti merobek, memotong, dan mencoret-coret. d. Dalam hal Uang Rupiah yang diragukan keasliannya diperoleh dari kegiatan pengelolahan uang rupiah atau berasal dari pihak lain yang ditunjuk oleh Bank untuk melakukan kegiatan pengolahan Uang Rupiah back office maka Bank harus menjaga kondisi fisik Uang Rupiah yang diragukan keaslianya dengan tidak merusak fisik Uang Rupiah yang diragukan keasliannya tersebut seperti merobek, memotong, dan mencoret-coret. e. Bank juga harus menjaga agar Uang Rupiah yang diragukan keasliannya tidak diedarkan kembali. f. Pihak lain yang ditunjuk oleh Bank dalam memperlakukan Uang Rupiah yang diragukan keasliannya apabila menerima atau menemukan Uang Rupiah agar tidak menyetorkan kepada Bank Indonesia, menjaga kondisi fisik uang, melaporkan kepada Bank dan menyerahkan fisik uang Rupiah kepada Bank atau menerima klarifikasi kepada Bank Indonesia atas persetujuan Bank. g. Bank Indonesia menyampaikan informasi hasil penelitian atas Uang Rupiah yang diragukan keasliannya kepada masyarakat paling lama 14 empat belas hari kerja sejak Bank Indonesia menerima permintaan klarifikasi dan dapat lebih dari itu apabila diperlukan penelitian lebih mendalam dengan memberitahukan secara tertulis kepada pihak yang mengajukan klarifikasi; h. Berdasarkan hasil penelitian atas Uang Rupiah yang diragukan keasliannya, Bank Indonesia memberikan penggantian atas Uang Rupiah yang dinyatakan asli sebesar nilai nominal; i. Bank Indonesia tidak memberikan penggantian dan tidak mengembangkan fisik Uang Rupiah yang dinyatakan tidak asli. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 18POJK.032016 tanggal 16 Maret 2016 Perihal Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum 2. Hal-hal yang diatur : a. Penerapan Manajemen Risiko paling sedikit mencakup : 1 Pengawasan aktif Direksi dan Dewan Komisaris; 2 Kecukupan kebijakan dan prosedur Manajemen Risiko serta penetapan Limit Risiko; 3 Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian Risiko, serta sistem informasi Manajemen Risiko; dan 4 Sistem pengendalian intern yang menyeluruh. Laporan Tahunan 2016 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH 109 b. Dalam rangka pelaksanaan proses dan Sistem Manajemen Risiko yang efektif, Bank wajib membentuk : 1 Komite Manajemen Risiko; dan 2 Satuan Kerja Manajemen Risiko. c. Bank wajib menyampaikan laporan produk atau aktivitas baru kepada Otoritas Jasa Keuangan, yang terdiri atas : 1 Laporan rencana penerbitan produk atau pelaksanaan aktivitas baru; dan 2 Laporan realisasi penerbitan produk atau pelaksanaan aktivitas baru. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG DITERAPKAN PERUSAHAAN PADA TAHUN BUKU TERAKHIR DAN DAMPAKNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia PAPI 2008. Laporan keuangan disusun sesuaidengan PSAK No.1Revisi2013, ”Penyajian Laporan Keuangan” yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2015. Laporan keuangan telah disajikan berdasarkan nilai historis, kecuali untuk beberapa akun yang dinilai menggunakan dasar pengukuran lain sebagaimana dijelaskan pada kebijakan akuntansi dari akun tersebut. Laporan keuangan disusun dengan dasar akrual, kecuali laporan arus kas. Mata uang penyajian yang digunakan dalam laporan keuangan adalah mata uang Rupiah Rp, kecuali dinyatakan lain. Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan-pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi penerapan kebijakan akuntansi dan jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan beban yang dilaporkan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula. Taksiran-taksiran dan asumsi-asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas taksiran akuntansi diakui pada periode dimana taksiran tersebut direvisi dan periode-periode yang akan datang yang dipengaruhi oleh revisi taksiran tersebut. PT. Bank Kalteng telah menerapkan standar akuntansi pada tanggal 1 Januari 2016, yang dianggap relevan dengan laporan keuangan, yaitu: - Amandemen ISAK No. 30: Pungutan, yang diadopsi dari International Financial Reporting Interpretations Committee FRIG No. 21. Interpretasi ini membahas akuntansi liabilitas membayar pungutan jika termasuk dalam ruang lingkup PSAK No.57 Provisi, Liabilitas membayar pungutan jika termasuk dalam ruang lingkup PSAKNo.57 Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi. Interpretasi ini juga membahas akuntansi viabilitas membayar pungutan yang waktu dan jumlahnya pasti; - Amandemen PSAK No. 16: Aset Tetap. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa dalam PSAK No. 16 dan PSAK No. 19 aset dapat direvaluasi dengan mengacu pada data pasar yang dapat diobservasi terhadap jumlah tercatat bruto ataupun neto. Dan akumulasi penyusutan atau amortisasi adalah perbedaan antara jumlah tercatat bruto dan jumlah tercatat aset tersebut disajikan kembali pada jumlah revaluasianya; Laporan Tahunan 2016 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH 110 - AmandemenPSAKNo.19.AsetTakBerwujud.PenyesuaianinimengklarifikasibahwadalamPSAK No. 16 dan PSAK No. 19 aset dapat direvaluasi dengan mengacu pada data pasar yang dapat diobservasi terhadap jumlah tercatat bruto ataupun neto. Dan akumulasi penyusutan atau amortisasi adalah perbedaan antara jumlah tercatat bruto dan jumlah tercatat aset tersebut disajikan kembali pada jumlah revaluasianya; - Amandemen PSAK No. 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: luran Pekerja. PSAK No. 24 meminta entitas untuk mempertimbangkan iuran dari pekerja atau pihak ketiga ketika memperhitungkan program manfaat pasti. Ketika iuran tersebut sehubungan dengan jasa, iuran tersebut harus diatribusikan pada periode jasa sebagai imbalan negatif. Amandemen ini mengklarifikasi bahwa, jika jumlah iuran tidak bergantung pada jumlah tahun jasa, entitas diperbolehkan untuk mengakui iuran tersebut sebagai pengurang dari biaya jasa dalam periode ketika jasa terkait diberikan, daripada mengalokasikan iuran tersebut pada periode jasa. - Amandemen PSAK No. 5: Segmen Operasi. Penyesuaian ini mengklarifikasi : Entitas mengungkapkan pertimbangan yang dibuat oleh manajemen dalam penerapan kriteria agregasi PSAK No. 5 paragraf 12 termasuk penjelasan singkat mengenai segmen operasi yang digabungkan dan karakteristik ekonomi. Pengungkapan rekonsiliasi aset segmen terhadap total aset jika rekonsiliasi dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional, demikian juga untuk pengungkapan liabilitas segmen. - Amandemen PSAK No. 7: Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa entitas manajemen entitas yang menyediakan jasa personil manajemen kunci adalah pihakberelasiyangdikenakanpengungkapanpihakberelasi.Disampingitu,entitasmanajeman mengungkapkan biaya yang terjadi untuk jasa manajemennya; - Amandemen PSAK No.19: Aset Tak Berwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi. Amandemen ini mengklarifikasi prinsip yang terdapat dalam PSAK No.16 Aset Tetap dan PSAK No.19 bahwa pendapatan mencerminkan suatu pola manfaat ekonomik yang dihasilkan dan pengoperasian usaha yang mana asset tersebut adalah bagiannya dari pada manfaat ekonomi dari pemakaian melalui penggunaan aset. Sebagai kesimpulan bahwa penggunaan metode penyusutan aset tetap yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat dan hanya dapat digunakan dalam situasi yang sangat terbatas untuk amortisasi aset tak berwujud; - Amandemen PSAK No. 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan. Penyesuaian ini memberikan koreksi editorial pada PSAK No. 25 paragraf 27; - Amandemen PSAK No. 66: Pengukuran Nilai Wajar. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa pengecualian portofolio dalam PSAK No. 68 dapat diterapkan tidak hanya pada kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan, tetapi juga diterapkan pada kontrak lain dalam ruang lingkup PSAK No. 55. Dampak terhadap laporan keuangan atas penerapan standar akuntansi tersebut di atas telah diungkapkan dalam catatan laporan keuangan yang relevan Laporan Tahunan 2016 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH 05 TATA KELOLA PERUSAHAAN Laporan Tahunan 2016 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH 111 PENDAHULUAN Dengan tidak berlakunya lagi PBI NO. 814PBI2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia No. 84PBI2006 mengenai Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum maka dasar penyusunan laporan ini adalah Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 55POJK.032016 tanggal 07 Desember 2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum. Dalam rangka meningkatkan kinerja Bank guna melindungi kepentingan stakeholders dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta nilai-nilai etika yang berlaku umum pada industri perbankan, maka diperlukan pelaksanaan Good Corporate Governance secara tepat dan terukur. Dengan semakin kompleknya Risiko yang dihadapi Bank, maka semakin meningkat pula kebutuhan praktek Good Corporate Governance oleh perbankan. Tata Kelola adalah faktor yang sangat penting dalam industri perbankan dalam memelihara kepercayaan dan keyakinan pemegang saham PT. Bank Kalteng sebagai Bank milik daerah yang menjadi tumpuan harapan masyarakat Kalimantan Tengah. Menyadari pentingnya Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance untuk mendukung pertumbuhan usaha serta memberi nilai tambah bagi seluruh stakeholders yang memiliki kepentingan secara langsung atau tidak langsung terhadap kegiatan usaha Bank, maka untuk mengimplementasikan GCG secara menyeluruh dan berkesinambungan di dalam organisasi perusahaan, PT. Bank Kalteng berusaha menjalankan seluruh praktik-praktik GCG berdasarkan ketentuan dan peraturan perundang- undangan yang ada. Oleh sebab itu Dewan Komisaris wajib memastikan terselenggaranya pelaksanaan Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi Pasal 31 ayat 1 POJK No. 55POJK.032016 tanggal 07 Desember 2016 . Komitmen yang tinggi dari Pengurus Dewan Komisaris Direksi serta seluruh karyawan PT. Bank Kalteng merupakan modal utama PT. Bank Kalteng untuk mewujudkan sebuah organisasi yang transparan transparency, akuntabel accountability, bertanggung jawab responsibility, independen independency dan wajar fairness. Dalam menghadapi situasi perekonomian yang berkembang cepat dan dinamis dengan berbagai tantangan yang dihadapi, kedepannya PT. Bank Kalteng harus secara terus menerus melakukan tata kelola perbankan yang sehat dan tangguh agar mampu bertahan terhadap persaingan yang semakin ketat dan mampu berkembang. Sehubungan dengan itu, berbagai aturan seperti penerapan kualitas manajemen risiko dan tata kelola perusahaan yang sehat good corporate governance, mutlak harus dilaksanakan oleh Bank. Dewan Komisaris dan Direksi PT. Bank Kalteng berkomitmen dan berkeyakinan bahwa penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance GCG yang tepat merupakan salah satu prasyarat mutlak dalam proses penyelenggaraan aktivitas dan operasional Bank. Penerapan prinsip GCG secara baik diharapkan akan meningkatkan kepercayaan investor dan stakeholders serta memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Laporan Tahunan 2016 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH 112 Dapat diyakini bahwa penerapan prinsip-prinsip dan praktek-praktek terbaik GCG yang konsisten diharapkan akan memberikan manfaat bagi Bank maupun para pemangku kepentingan lainnya yaitu dengan : 1. Meningkatnya kesungguhan manajemen dalam menerapkan prinsip-prinsip keterbukaan, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, kewajaran dan kehati-hatian dalam pengelolaanpengurusan Bank. 2. Meningkatnya kinerja Bank, efisiensi yang terukur, mengefektifkan manajemen dan meningkatkan pelayanan kepada stakeholders. 3. Meningkatnya minat dan kepercayaan investor, nasabah dan debitur serta para pemegang saham. 4. Terlindunginya Bank dari intervensi eksternal dan tuntutan hukum. 5. Dapat meminimalisir terjadinya fraud yang bisa merugikan Bank. 6. Diharapkan dapat memberikan kontribusi laba yang optimal. 7. Diharapkan PT. Bank Kalteng bisa menjadi tuan rumah di daerah sendiri. Struktur Tata Kelol a PT.Bank Kalteng adalah sebagai berikut:

I. DEWAN KOMISARIS

A. KEDUDUKAN DAN PELAKSANAAN TUGAS SERTA TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

1. Jumlah dan Komposisi, Kriteria dan Independensi anggota Dewan Komisaris

a. Jumlah dan Komposisi

Berdasarkan Keputusan RUPS LB tanggal 25 Juni 2014 yang dituangkan dalam Akta No.22 tanggal 25 Juni 2014 yang dibuat oleh Notaris Julius Inggrit Parlindungan Situngkir, S.H., di Palangka Raya, susunan Dewan Komisaris dan Direksi PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah Periode Tahun 2014 – 2018 terhitung tanggal 25 Juni 2014, dengan susunan sebagai berikut : Dewan Komisaris Ahim Sian Rusan : Komisaris Utama Mas Saily Mochtar : Komisaris Independen Salian Djalin : Komisaris Independen Direksi Yosapatasi : Direktur Utama Samsiah Nelly : Direktur Umum Rukmo Susedyanto : Direktur Pemasaran Sarifudin W. Daron : Direktur Kepatuhan Jumlah anggota Dewan Komisaris sebanyak 3 tiga orang dibawah jumlah anggota Direksi yang ada sebanyak 4 empat orang, dan semuanya berdomisili di Indonesia yaitu di daerah kerja Bank, Provinsi Kalimantan Tengah Kota Palangka Raya. Laporan Tahunan 2016 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH 113

b. Kriteria dan Independensi

Sesuai dengan POJK No. 55POJK.032016 tanggal 07 Desember 2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum disebutkan bahwa Komisaris Independen adalah Anggota Komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham danatau hubungan keluarga dengan anggota Komisaris lainnya, Direksi danatau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak Independen Sesuai Pasal 29 POJK No. 55POJK.032016 tanggal 07 Desember 2016. Dari tabel di atas, seluruh anggota Dewan Komisaris PT. Bank Kalteng tidak memiliki hubungan keluarga, hubungan keuangan, hubungan kepengurusan, hubungan kepemilikan saham dengan anggota Dewan Komisaris lain dan ataupun dengan anggota Direksi.Dalam POJK tersebut juga mengatur bahwa paling kurang 50 dari jumlah anggota Komisaris adalah Komisaris Independen. Keberadaan Komisaris Independen dimaksudkan untuk dapat mendorong terciptanya iklim dan lingkungan kerja yang tertib, objektif dan wajar serta kesetaraan diantara berbagai kepentingan termasuk kepentingan pemegang saham minoritas dan stakeholders lainnya. Pada Pasal 24 ayat 1 POJK No. 55POJK.032016 tanggal 07 Desember 2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum disebutkan Dewan Komisaris wajib terdiri dari Dewan Komisaris Independen dan Dewan Komisaris Non Independen, dimana pada saat ini PT. Bank Kalteng hanya mempunyai Dewan Komisaris Independen. Dalam rangka mendukung pelaksanaan GCG Bank, dalam RUPS para Pemegang Saham menetapkan Komisaris Independen dengan jumlah dan persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam perundang-undangan guna menjalankan tugas pengawasan terhadap Bank dan kelompok usaha Bank, serta tidak melakukan kegiatan operasional usaha Bank. Sesuai Pasal 27 POJK No. 55POJK.032016 tanggal 07 Desember 2016 bahwa setiap usulan penggantian danatau pengangkatan anggota Dewan Komisaris kepada Rapat Umum Pemegang Saham harus memperhatikan Rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi ayat 1 dan seluruh Anggota Dewan Komisaris harus memenuhi persyaratan dan telah lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Fit and Proper Test yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Fit and Proper Test ayat 3. Nama Hubungan Keluarga Dengan Hubungan Keuangan Dengan Kepengurusan dan Kepemilikan Saham pada Perusahaan Lain Ket Dewan Komisa- ris Direksi Pemegang Saham Dewan Komisa- ris Direksi Pemegan g Saham Sebagai Anggota Dewan Komisaris Sebagai Anggota Direksi Sebagai Pemegang Saham y tdk y tdk y tdk y tdk y tdk y tdk y tdk y tdk y tdk Ahim S. Rusan Dekom Periode Tahun 2014- 2018 Salian Djalin Mas Saily Mochtar Laporan Tahunan 2016 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH 114

2. Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris