Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

I I I - 6 pelayanan administrasi perkantoran, Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur, Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur, program pengembangan datainformasistatistik daerah, Program penyelamatan dan pelestarian dokumenarsip, program pengembangan komunikasi, informasi dan media massa, Program pembinaan dan Pengembangan Aparatur Misi 2 : Meningkatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan menjangkau bagi semua lapisan masyarakat. Misi ini dimaksudkan untuk peningkatan pelayanan pendidikan baik dari sisi tenaga pendidik maupun prasarana, sarana penunjang pendidikan dan peningkatan manajemen pendidikan sesuai standar. Di bidang kesehatan, dengan layanan kesehatan yang sudah terakreditasi diharapkan kualitas layanan kesehatan masyarakat dapat lebih baik. Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan tidak memiliki program kegiatan yang secara langsung mendukung pencapaian misi ini. Misi 3 : Meningkatkan penguatan sistem ekonomi kerakyatan, aksesibilitas dan kemampuan ekonomi rakyat serta penanggulangan kemiskinan. Dalam mendukung pencapaian misi ini, Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan mendukung pencapaian sasaran : - Meningkatnya daya saing sektor pariwisata, perindustrian dan pertanian melalui Program peningkatan kesejahteraan petani, program peningkatan teknologi pertanianperkebunan, Program pemberdayaan penyuluh pertanianperkebunan lapangan, Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak, Program peningkatan produksi pertanianperkebunan, Program peningkatan penerapan teknologi peternakan, Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanianperkebunan, Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan, I I I - 7 Program pengembangan sistem penyuluhan perikanan, program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar, Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan, Program peningkatan katahanan pangan pertanianperkebunan, Program peningkatan produksi pertanianperkebunan, Program peningkatan produksi hasil peternakan, Program pengembangan budidaya perikanan. - Menurunnya kemiskinan melalui program peningkatan keberdayaan masyarakat pedesaan dan Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan. Misi 4 : Memantapkan dan meningkatkan kualitas pengelolaan sumberdaya alam, penataan ruang, lingkungan hidup dan kenyamanan. Dalam mendukung pencapaian misi ini, Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan mendukung pencapaian sasaran : - Meningkatnya kualitas lingkungan hidup melalui program perlindungan dan konservasi sumber daya alam, Program pemanfaatan potensi sumber daya hutan, Program rehabilitasi hutan dan lahan dan program perencanaan dan pengembangan hutan. Misi 5 : Meningkatkan kualitas budaya masyarakat dan kesetaraan gender yang proporsional Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan tidak memiliki program kegiatan yang secara langsung masuk dalam rincian pada misi ini, namun pelaksanaan dukungan dalam pencapaian misi ini terdapat pada program kegiatan dalam rincian misi yang lain seperti pada Program peningkatan ketahanan pangan pertanianperkebunan. Dalam pelaksanaan pencapaian misi tersebut, Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan memberikan kontribusi secara langsung terhadap pencapaian misi 1, misi 3 dan misi 4. Faktor penghambat dan pendorong pelayanan Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan terhadap pencapaian visi, misi dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah sesuai yang tertuang dalam tabel 3.2. I I I - 8 Tabel 3.2. Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Visi : Terwujudnya masyarakat Sleman yang lebih Sejahtera, Mandiri, Berbudaya dan terintegrasikannya sistem e- goverment menuju smart regency Kabupaten Pintar pada tahun 2021 No Misi dan Program KDH dan Wakil KDH Permasalahan pelayanan SKPD Faktor Penghambat Pendorong 1 Misi 1 : Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui peningkatan kualitas birokrasi yang responsif dan penerapan e-govt yang terintegrasi dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat Belum optimalnya pelayanan kepada masyarakat Belum optimalnya kualitas dan kuantitas sumber daya manusia petugas  Komitmen pimpinan serta jajarannya dalam upaya peningkatan pelayanan kepada masyarakat  Peningkatan kuantitas dan kualitas Sumber Daya Manusia Pertanian.  Fasilitasi sarana dan prasarana semakin baik - Program perencanaan pembangunan daerah - Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH - Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan - Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan dan kekayaan daerah 2 Misi 3 : Meningkatkan penguatan sistem ekonomi kerakyatan, aksesibilitas dan kemampuan ekonomi rakyat serta penanggulangan kemiskinan.  Alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian masih cukup tinggi;  Keterbatasan Sarana dan prasarana produksi pertanian  Serangan hama  Belum adanya intensif desintesif lahan berkelanjutan  Produktivitas yang belum optimal,.  Anomali Iklim dan serangan OPT  Komitmen pimpinan serta jajarannya dalam upaya peningkatan produksi dan produktivitas.  Peningkatan kuantitas dan - Program peningkatan kesejahteraan petani, - program peningkatan teknologi I I I - 9 pertanianperkebunan, - Program pemberdayaan penyuluh pertanianperkebunan lapangan, - Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak, - Program peningkatan penerapan teknologi peternakan, - Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanianperkebunan, - Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan, - Program pengembangan sistem penyuluhan perikanan, - program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar, - Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan, - Program peningkatan katahanan pangan pertanianperkebunan, - Program peningkatan produksi pertanianperkebunan, - Program peningkatan produksi hasil peternakan, - Program pengembangan budidaya perikanan - Program peningkatan produksi pertanianperkebunan - Program peningkatan keberdayaan masyarakat pedesaan, - Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan. dan penyakit pertanian masih cukup tinggi;  Harga hasil produksi pertanian tidak stabil;  Kemampuan dalam pengolahan pasca panen dan pemasaran hasil produk pertanian masih rendah;  Beum optimalnya Tata guna dan tata kelola lahan dan air  Masih munculnya penyakit i pada unggas.  Faktor harga yang sangat menentukan minat budidaya ternak potong, ternak perah, maupun unggas. kualitas Sumber Daya Manusia pelaku Pertanian.  Penerapan teknologi yang terus menerus dan berkelanjutan.  Adanya lembaga akademisi institusi pertanian.  Fasilitasi sarana dan prasarana dari pemerintah 3 Misi 4 : Memantapkan dan meningkatkan kualitas pengelolaan sumberdaya alam, penataan ruang, lingkungan hidup dan kenyamanan. Belum optimalnya perlindungan dan konservasi sumber daya alam Kesadaran masyarakat tentang perlindungan dan konservasi sumberdaya alam perlu ditingkatkan  Komitmen pimpinan serta jajarannya dalam upaya mengoptimalkan perlindungan dan konservasi sumber daya alam  Fasilitasi sarana dan prasarana dari pemerintah - Program perlindungan dan konservasi sumber daya alam, - Program pemanfaatan potensi sumber daya hutan, - Program rehabilitasi hutan dan lahan - program perencanaan dan pengembangan hutan. I I I - 10 3.3. Telaahan Renstra KementrianLembaga dan Renstra Provinsi Kementerian Pertanian 2015 – 2019 akan mewujudkan 6 Enam Sasaran Strategis yaitu: 1 Pencapaian swasembada beras, jagung dan kedelai serta peningkatan produksi daging dan gula, 2 Peningkatan diversifikasi pangan, 3 Peningkatan komoditas bernilai tambah, daya saing dalam memenuhi pasar ekspor dan substitusi impor, 4 Penyediaan bahan baku bioindustri dan bioenergi 5 Peningkatan pendapatan keluarga petani, dan 6 Akuntabililtas kinerja aparatur pemerintah yang baik. Sasaran strategis tersebut akan dicapai melalui 7 Strategi Utama Penguatan Pembangunan Pertanian untuk Kedaulatan Pangan P3KP, yaitu: 1 Peningkatan ketersediaan dan pemanfaatan lahan, 2 Peningkatan infrastruktur dan sarana pertanian, 3 Pengem bangan dan perluasan logistik benihbibit, 4 Penguatan kelembagaan petani, 5 Pengembangan dan penguatan pembiayaan pertanian, 6 Pengembangan dan penguatan bioindustri dan bioenergi, serta 7 Penguatan jaringan pasar. Untuk peningkatan dampak ekonomi secara signifikan, program dan kegiatan pembangunan pertanian dilaksanakan dengan pendekatan kawasan dan fokus komoditas. Berdasarkan telaahan terhadap Rencana Strategis Kementrian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2015-2019, Rencana Strategis Kementrian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia tahun 2015-2019,dan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2015-2019, maka ada faktor penghambat dan pendorong dalam mencapai keberhasilan pelayanan Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan sebagai mana pada tabel 3.3. I I I - 11 Tabel 3.3. Faktor Pendorong dan Penghambat Pencapaian Keberhasilan Pelayanan Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Berdasar Telaah Renstra Kementrian Sasaran Jangka Menengah Renstra Kementrian Permasalahan pelayanan Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman Sebagai Faktor Penghambat Pendorong 1 2 3 4 Kementrian Pertanian 1. Swasembada padi, jagung dan kedelai serta peningkatan produksi daging dan gula 2. Peningkatan diversifikasi pangan 3. Peningkatan komoditas benilai tambah, berdaya saing dalam memenuhi pasar ekspor dan subtitusi impor 4. Peningkatan pendapatan keluarga petani Kementrian Kehutanan 1. Meningkatkan Pengelolaan DAS 2. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup Kementrian Kelautan dan Perikanan 1. Pengembangan Budidaya Perikanan  Alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian masih cukup tinggi;  Sarana dan prasarana produksi pertanian sering tidak terjangkau oleh petani;  Serangan hama dan penyakit pertanian masih cukup tinggi;  Harga hasil produksi pertanian tidak stabil;  Pengelolaan lahan pekarangan dan tegalan belum optimal;  Kemampuan dalam pengolahan pasca panen dan pemasaran hasil produk pertanian masih rendah;  Pengelolaan manajemen agribisnis belum optimal;  Tata guna dan tata kelola lahan dan air belum optimal;  Masih adanya penyakit hewan menular strategis dan zoonosis;  Banyaknya Produk asal hewan yang belum “ASUH” Aman Sehat Utuh dan Halal;  Diversifikasi produk pangan lokal belum optimal  Belum adanya intensif desintesif lahan berkelanjutan  Produktivitas yang belum optimal,.  Anomali Iklim dan serangan OPT  Masih adanya gangguan reproduksi pada induk-induk sapi.  Masih munculnya penyakit infeksious pada unggas.  Faktor harga yang sangat menentukan minat budidaya ternak potong, ternak perah, maupun unggas.  Jumlah tenaga penyuluh yang semakin menurun a. Komitmen pimpinan serta jajarannya dalam upaya peningkatan produksi dan produktivitas. b. Peningkatan kuantitas dan kualitas Sumber Daya Manusia Pertanian. c. Penerapan teknologi yang terus menerus dan berkelanjutan. d. Adanya lembaga akademisi institusi pertanian. e. Fasilitasi sarana dan prasarana dari pemerintah Dinas Pertanian Provinsi DIY mempunyai visi pembangunan pertanian DIY dirumuskan guna “ Terwujudnya pertanian tangguh sebagai penyedia produk pertanian yang aman, berkualitas, berdaya saing dan berkelanjutan ”. Untuk itu peran SKDP Dinas Pertanian DIY yaitu memberikan lapangan kerja dan berusaha terutama bagi penduduk perdesaan; meningkatnya pendapatan I I I - 12 melalui peningkatan produktivitas dan nilai tambah untuk mengurangi kemiskinan; meningkatkan ketahanan pangan dan menjadi motor penggerak pembangunan ekonomi. Dengan sasaran utama meningkatkan produksi pertanian tanaman pangan dan hortikultura, meningkatkan populasi ternak, meningkatkan NTP pertanian. Berdasarkan telaahan terhadap Rencana Strategis Dinas Pertanian Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2012-2017, Rencana Strategis Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2012-2017, Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi DI Yogyakarta Tahun 2012-2017dan Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi DI Yogyakarta tahun2012-2017, maka ada faktor penghambat dan pendorong dalam mencapai keberhasilan pelayanan Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan sebagai mana pada tabel 3.4. Tabel 3.4. Faktor Pendorong dan Penghambat Pencapian Keberhasilan Pelayanan Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Berdasar Telaah Rentra Provinsi Sasaran Jangka Menengah Renstra Provinsi Permasalahan pelayanan Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman Sebagai Faktor Penghambat Pendorong 1 2 3 4 Dinas Pertanian 1. Meningkatkan produksi pertanian tanaman pangan dan hortikultura 2. Meningkatkan populasi ternak 3. Meningkatkan nilai tambah produk pertanian Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan 1. Pemantapan ketersediaan dan pola konsumsi masyarakat 2. Peningkatan kualitas penyuluh dan peningkatan kualitas kelembagaan pelaku utamapelaku usaha Dinas Kehutanan  Alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian masih cukup tinggi;  Sarana dan prasarana produksi pertanian sering tidak terjangkau oleh petani;  Serangan hama dan penyakit pertanian masih cukup tinggi;  Harga hasil produksi pertanian tidak stabil;  Pengelolaan lahan pekarangan dan tegalan belum optimal;  Kemampuan dalam pengolahan pasca panen dan pemasaran hasil produk pertanian masih rendah;  Pengelolaan manajemen agribisnis belum optimal;  Tata guna dan tata kelola lahan dan air belum optimal;  Belum adanya intensif desintesif lahan berkelanjutan  Produktivitas yang belum optimal,.  Anomali Iklim dan serangan OPT  Masih adanya gangguan reproduksi pada induk-induk sapi.  Masih munculnya penyakit infeksious pada unggas.  Faktor harga yang sangat menentukan minat budidaya ternak potong, ternak perah, maupun unggas.  Jumlah tenaga penyuluh yang semakin menurun f. Komitmen pimpinan serta jajarannya dalam upaya peningkatan produksi dan produktivitas. g. Peningkatan kuantitas dan kualitas Sumber Daya Manusia Pertanian. h. Penerapan teknologi yang terus menerus dan berkelanjutan. i. Adanya lembagaakademisi institusi pertanian. j. Fasilitasi sarana dan prasarana dari pemerintah I I I - 13 Sasaran Jangka Menengah Renstra Provinsi Permasalahan pelayanan Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman Sebagai Faktor Penghambat Pendorong dan Perkebunan 1. Terwujudnya pemanfaatan potensi sumberdaya hutan berkelanjutan 2. Terwujudnya peningkatan nilai tambah dan daya saing produk perkebunan berkelanjutan 3. Terwujudnya peningkatan produksi perkebunan berkelanjutan Dinas Kelautan dan Perikanan 1. Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan 2. Meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk kelautan dan perikanan  Masih adanya penyakit hewan menular strategis dan zoonosis;  Banyaknya Produk asal hewan yang belum “ASUH” Aman Sehat Utuh dan Halal;  Diversifikasi produk pangan lokal belum optimal  Masih terjadinya kecenderungan ketergantungan terhadap salah satu sumber karbohidrat yakni beras, sebagai makanan pokok.  Masih terjadinya kecenderungan ketergantungan konsumsi pangan nabati dan hewani pada produk impor seperti daging, terigu serta menurunnya konsumsi pangan lokal.  Masih besarnya ketergantungan penyediaan pangan asal luar daerah.  Masih terbatasnya sarana prasarana pengelolaan cadangan pangan  Diversifikasi olahan produk pertanian, perikanan dan kehutanan belum optimal.  Keterbatasan petugas lapangan.  Masih terjadinya kecenderungan ketergantungan terhadap salah satu sumber karbohidrat yakni beras, sebagai makanan pokok  Masih terjadinya kecenderungan ketergantungan konsumsi pangan nabati dan hewani pada produk impor seperti daging, terigu serta menurunnya konsumsi pangan lokal Kehutanan yang

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Perencanaan tata ruang adalah suatu proses untuk menentukan struktur ruang dan pola ruang yang meliputi penyusunan dan penetapan rencana tata ruang. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sleman Tahun 2011 – 2031 yang selanjutnya disebut RTRW, adalah hasil perencanaan tata ruang yang berisikan tujuan, kebijakan dan strategi, rencana struktur ruang wialayah, rencana pola ruang wilayah, penetapan kawasan strategis, arahan pemanfaatan ruang, dan arahan pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah Kabupaten Sleman. I I I - 14 Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman berdasarkan tugas dan fungsinya untuk melaksanakan penyelenggaraan pemerintah daerah di bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura, peternakan, perikanan, kehutanan dan perkebunan serta ketahanan pangan dan penyuluhan berusaha untuk bersama-sama mengatasi permasalahan yang timbul di bidang penataan ruang. Kebijakan penataan ruang wilayah yang berhubungan dengan tugas dan fungsi Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman adalah untuk pengembangan kawasan pertanian dalam rangka keamanan dan ketahanan pangan.Strategi pengembangan kawasan pertanian dalam rangka kemanan dan ketahanan pangan meliputi : a. mengendalikan alih fungsi lahan pertanian; dan b. Mengembangkan agropolitan dan minapolitan. Rencana pola ruang wilayah kabupaten yang berhubungan dengan tugas dan fungsi Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman yaitu Kawasan Budidaya yang meliputi : 1. Kawasan peruntukan hutan rakyat, seluas kurang lebih 3.171 hektar yang meliputi wilayah kecamatan Gamping, Godean, Moyudan, Minggir, Seyegan, Berbah, Prambanan, Ngemplak, Tempel, Turi, Pakem dan Cangkringan 2. Kawasan peruntukan pertanian, terdiri dari kawasan pertanian tanaman pangan, kawasan hortikultura, kawasan perkebunan, dan kawasan peternakan. - Kawasan pertanian tanaman pangan kurang lebih 21.113 hektar meliputi komoditas padi tersebar di seluruh kecamatan, jagung Godean, Seyegan, Mlati, Berbah, Prambanan, Kalasan, Ngemplak, Ngaglik, Sleman, kedelai Berbah dan Prambanan, kacang tanah Gamping, Godean, Seyegan, Mlati, Berbah, Prambanan, Kalasan, Ngemplak, Ngaglik, Sleman, Tempel, dan umbi-umbian Godean, Seyegan, Berbah, Prambanan, Ngemplak, Ngaglik, Sleman, Tempel - Kawasan hortikultura seluas kurang lebih 7.643 hektar meliputi komoditas salak Tempel, Turi, Pakem, jambu air berbah dan Prambanan, durian Moyudan, Minggir, Seyegan, Ngemplak, Cangkringan, alpukat Ngemplak, Turi, Pakem, Cangkringan, nangka Minggir, Seyegan, Ngemplak, Cangkringan, duku Mlati dan Seyegan, rambutan di seluruh kecamatan, sayur-sayuran Seyegan, Mlati, Prambanan, Kalasan, Ngemplak, Ngaglik, Sleman, Tempel, Pakem, Cangkringan, jamur Sleman, Tempel, Pakem, I I I - 15 Cangkringan, biofarmaka Prambanan, Ngaglik, Pakem, tanaman hias Pakem dan Cangkringan. - Kawasan peruntukan perkebunan seluas kurang lebih 9.117 hentar meliputi komoditas tembakau Godean, Seyegan, Prambanan, Kalasan, Ngemplak, Ngaglik, Sleman, Tempel, kopi Turi, Pakem, Cangringan, mete Gamping, Berbah, Prambanan, Kalasan, cengkeh Pakem dan Cangkringan, kelapa di seluruh kecamatan, tebu Gamping, Godean, Moyudan, Minggir, Mlati, Berbah, Kalasan, Prambanan, Ngemplak, Tempel, Pakem, coklat Godean, Seyegan, Kalasan, Turi, Pakem, Cangkringan, mendong Minggir - Kawasan peruntukan peternakan meliputi ternak besar, yaitu sapi perah Ngemplak, Ngaglik, Sleman, Tempel, Turi, Pakem, Cangkringan, sapi potong tersebar di seluruh kecamatan, kerbau Godean, Moyudan, Seyegan, Minggir, Tempel, Turi, ternak kecil, yaitu kambing peranakan Etawa Minggir, Seyegan, Mlati, Depok, Kalasan, Ngemplak, Ngaglik, Berbah, Turi, Pakem, domba Godean, Seyegan, Minggir, Ngemplak, Berbah, Prambanan, Tempel, kelinci Seyegan, Ngemplak, Ngaglik, Tempel, Turi, Pakem, ternak unggas meliputi ayam ras Godean, Kalasan, Tempel, Turi, Pakem, Cangkringan, ayam buras tersebar di seluruh kecamatan, itik Moyudan, Minggir, Seyegan, Prambanan - Pengembangan kawasan agropolitan meliputi Tempel, Turi, Pakem, Cangkringan - Pengembangan kawasan agropolitan di wilayah Kabupaten Sleman diatur dengan Peraturan Bupati - Penetapan lahan pertanian pangan berkelanjutan di wilayah Kabupaten Sleman diatur dengan Peraturan daerah 3. Kawasan peruntukan perikanan meliputi budidaya perikanan darat yang tersebar di seluruh kecamatan dan pengembangan perikanan dengan konsep minapolitan meliputi wilayah Berbah dan Ngemplak. Kawasan strategis pertumbuhan ekonomi berupa kawasan fungsi keamanan dan ketahanan pangan wilayah seluas kurang lebih 4.886 hentar berupa kawasan pertanian tanaman pangan beririgasi di selatan Selokan Mataran meliputi Moyudan, Minggir, Seyegan, Godean, Mlati, Tempel. Adapun Permasalahan Pelayanan SKPD berdasarkan Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah beserta Faktor Pengahambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya sesuai yang tertuang pada tabel 3.5. I I I - 16 Tabel. 3.5. Permasalahan Pelayanan SKPD berdasarkan Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah beserta Faktor Pengahambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya. No Rencana Tata Ruang Wilayah terkait Tugas dan Fungsi SKPD Pemasalahan Pelayanan SKPD Faktor Penghambat Pendorong 1 2 3 4 5 Kawasan peruntukan pertanian - Alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian masih cukup tinggi; - Kurangnya sarana dan prasarana produksi pertanian; - Kualitas sumber daya manusia pelaku agribisnis belum memadai; - Serangan hama dan penyakit pertanian masih cukup tinggi; - Harga hasil produksi pertanian tidak stabil; - Kemampuan dalam pengolahan pasca panen dan pemasaran hasil produk pertanian masih rendah; - Pengelolaan manajemen agribisnis belum optimal; - Sistem informasi pertanian belum optimal; - Belum optimalnya kelembagaan kelompok tani; - Tata guna dan tata kelola lahan dan air belum optimal; - Belum ditetapkannya lahan pangan berkelanjutan - Daya dukung sumber daya alam yang relatif menurun - Keterbatasan sarana dan prasarana yang mendukung pencapaian produksi dan produktifitas - Menurunnya minat generasi muda - Belum optimalnya penerapan teknologi - Anomali iklim - Serangan OPT - Pakan ternak mahal. - Ketersediaan dukungan anggaran - Komitmen pimpinan serta jajarannya dalam pencapaian peningkatan produksi dan produktifitas - Ketersediaan jumlah petugas pelaksana kegiatan yang kompeten menangani