Pemilihan seorang PMO yang memiliki pekerjaan yang layak diharapkan lebih memiliki perhatian yang serius bagi perkembangan kesehatan penderita
tuberkulosis paru dengan memahami perannya sebagai pengawas menelan obat.
4. Pengetahuan PMO Menurut Depkes RI,2008 bahwa informasi penting yang perlu dipahami
PMO untuk disampaikan kepada pasien dan keluarganya adalah : 1. Tuberkuosis disebabkan oleh kuman, bukan penyakit keturunan atau
kutukan, 2. Tuberkulosis dapat disembuhkan dengan berobat secara teratur sampai
selesai, 3. Cara penularan tuberkulosis, gejala -gejala yang mencurigakan dan cara
pencegahannya, 4. Cara pemberian pengobatan pasien tahap awal dan lanjutan ,
5. Pentingnya pengawasan supaya pasien berobat secara teratur, dan 6. Kemungkinan terjadi efek samping obat dan perlunya segera meminta
pertolongan ke rumah sakit atau unit pelayanan kesehatan.
2.3.7. Peran dan Fungsi PMO
Menurut Depkes RI,2002 informasi tenta ng tuberkulosis yang harus di pahami oleh PMO sehubungan dengan tugas pokok, peran dan dan
fungsinya sebagai pengawas menelan obat bagi penderita tuberkulosis antara lain :
1. Pengertian Tuberkulosis Paru Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman tuberkulosis paru Mycobacterium Tuberkulosis .
Sebagian besar kuman tuberkulosis paru menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainya.
2. Sifat Kuman Tuberkulosis Paru Kuman tuberkulosis paru berbentuk batang, mempunyai sifat khusu s yaitu
tahap terhadap asam pada pewarnaan, oleh karena itu disebut pula sebagai basil tahan asam BTA.Kuman tuberkluosis paru cepat mati dengan sinar
langsung, tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam ditempat yang gelap dan
Universitas Sumatera Utara
lembab.Dalam jaringan tubuh k uman ini dapat dormant, tidur lama selama beberapa tahun.
3. Cara Penularan Tuberkulosis Paru Sumber penularan adalah pasien basil tahan asam BTA positif.Pada waktu
batuk atau bersin, pasien menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk droplet percikan dahak.Droplet yang mengandung kuman dapat bertahan diudara
pada suhu kamar beberapa jam.Orang dapat terinfeksi kalau droplet dalam tubuh manusia melalui pernafasan, kuman dapat menyebar dari paru kebagian
tubuh lainnya, melalui sistem peredaran darah, sistem sal uran getah bening atau menyebar langsung kebagian – bagian tubuh lainnya.
4. Riwayat Terjadinya Tuberkulosis Paru Infeksi primer terjadi saat seseorang terpapar pertama kuman tuberkulosis
paru.Droplet yang terhirup sangat kecil ukurannya, sehingga dapat mele wati sistem pertahanan mukosilier bronchus dan terus berjalan sehingga sampai di
alveolus dan menetap disana.Infeksi dimulai pada saat kuman tuberkulosis paru ke kelenjar limfe di sekitar hilus paru, dan ini disebut sebagai kompleks
primer adalah 4–6 minggu.Adanya infeksi dapat dibuktikan dengan terjadinya perubahan reaksi tuberkulin dari negatif menjadi positif.Kelanjutan setelah
infeksi primer tergantung dari banyaknya kuman yang masuk dan besarnya respon daya tahan tubuh imunitas seluler.Pada umumnya reaksi daya tahan
tubuh tersebut dapat menghentikan perkembangan kuman tuberkulosis paru.Meskipun demikian, ada tidur. Kadang –kadang daya tahan tubuh tidak
mampu menghentikan perkembangan kuman, akibatnya dalam beberapa bulan yang bersangkutan akan menjad i penderita tuberkulosis paru Depkes RI,
2008. 5. Gejala Klinik Tuberkulosis Paru
Dalam program pemberantasan penyakit tuberkulosis paru, ada 2 macam klasifikasi.tuberkulosis paru merupakan bentuk yang paling sering dijumpai
yaitu sekitar 80 dari semua p enderita. tuberkulosis paru ini menyerang jaringan paru dan merupakan satu –satunya bentuk dari tuberkulosis paru yang
Universitas Sumatera Utara
menyerang organ tubuh lain selain paru, pleura, kelenjar limfe, persendian, tulang belakang, saluran kencing, dan susunan syaraf.
6. Diagnosa Tuberkulosis Paru Dalam penanggulangan tuberkulosis paru, diangnosis ditegakkan melalui
pemeriksaan dahak secara mikroskopis langsung. Diagnosis pasti tuberkulosis paru melalui pemeriksaan kultur atau biakan dahak. Namun, Pemeriksaan
kultur memerlukan wa ktu lebih lama paling cepat sekitar 6 minggu dan mahal. Diagnosisi tuberkulosis paru dilakukan berdasarkan gejala batuk
berdahak lebih dari 3 minggu dan ditemukan 2 kali BTA posititf pada pemeriksaan mikroskopis dahak selama 3 kali yaitu sewaktu, pagi da n
sewaktu, yakni pemeriksaan dahak sewaktu datang di unit pelayanan kesehatan, selanjutnya pemeriksaan dahak pada waktu pagi hari ketika bangun
tidur pemeriksaan dahak pada sewaktu datang ke unit pelayanan kesehatan pada hari kedua.
7. Pengobatan Tuberkulosis Paru Obat tuberkulosis paru diberikan dalam bentuk kombinasi dari beberapa jenis,
dalam jumlah cukup dan dosis tepat selama 6 – 8 bulan, supaya semua kuman termasuk kuman persister dapat dibunuh.Dosis tahap intensif dan dosis tahap
lanjutan ditelan sebagai dosis tunggal sebaiknya pada saat perut kosong. Apabila panduan obat yang digunakan tidak adekuat jenis dosis dan jangka
waktu pengobatan, kuman tuberkulosis paru akan berkembang menjadi kuman kebal obat resisten. Untuk menjamin kepatuhan penderit a menelan
obat, pengobatan perlu dilakukan dengan pengawasan langsung DOTS = Directly Observed Treatment oleh PMO Depkes RI, 2007.
8. Kemampuan Komunikasi PMO Komunikasi yang baik dengan penderita tuberkulosis paru ikut menentukan
tingkat keberhasilan PM O dalam menjalan tugas, fungsi dan perannya. Hal - hal yang perlu dikomunikasikan PMO kepada penderita tuberkulosis paru
adalah tentang : 1 adanya keluhan selama penggunaan obat, 2 menanyakan adanya efek samping yang dialami selama penggunaan obat, 3 meng ingatkan
untuk selalu minum obat sesuai dengan aturan yang telah ditentukan, dan 4
Universitas Sumatera Utara
komunikasi dengan keluarga tentang cara pengobatan, perawatan dan resiko penularan yang kemungkinan bisa terjadi pada anggota keluarga lainnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL