Pengaruh Penundaan Waktu Ekstraksi dan Cara Pengeringan Benih terhadap Viabilitas Benih Kemiri (Aleurities moluccana WILLD.) yang Berbeda Tingkat Kemasakannya

'

,; it "/

PENGARUH PENUNDAAiU WAKTU EKSTRAKSI DAN CARA
PENGERINGAN BEMH TERHADAP VIABILITAS BENIH JLEMIRI
(Aleurites r~ioluccar~n
vVILLD.)

YANG BERBEDA TINGKAT KEMASAKANNYA

JULIA OSKARIhlI

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTAMAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

1995

RINGKASAN


JULIA OSKARINI. Pengaruh penundaan waktu ekstraksi dan
cara pengeringan benih terhadap viabilitas benih kemiri
(Aleurites moluccana WILLD.) yang berbeda tingkat kemasakannya (Di bawah bimbingan ENDANG MURNIATI).
Tujuan penelitian .ini,.i,alah
untuk mengetahui pengaruh
. .,,.:
-.

%'i:,
. .w
'
:

penundaan waktu ekstraksi.aan..:carq
, ". ., . , pengeringan benih pada
: r v!,

,,

r


,

<

?

1

dua tingkat kemasakan behih ...kg&i~'i;jterhada~
viabilitas po.

1

tensial, viabilitas total, vigor "kekuatan tumbuh benih dan
vigor kekuatan tumbuh bibit kemiri.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap
'(RAL) yang disusun faktorial dengan dua faktor.

Faktor


pertama adalah perlakuan benih yang terdiri dari G taraf
yaitu benih langsung diekstraksi lalu diangin-anginkan pada suhu ruang (PI), benih langsung diekstraksi lalu dikeringkan dengan mesin pengering pada suhu 38OC (P2), benih
langsung diekstraksi lalu dikeringkan dengan sinar matahari (P3), buah ditunda tiga hari sebelum benih diekstraksi
lalu dianqin-anginkan pada suhu ruang ( P 4 ) , buah ditunda
tiga hari sebelum benih diekstraksi lalu dikeringkan dengan mesin pengering ( P 5 ) , dan buah ditunda tiga hari sebelum benih diekstraksi lalu dikeringkan dengan sinar matahari (PG).

Faktor kedua ialah tingkat kemasakan benih,

terdiri dari 2 taraf yaitu tingkat masak fisiologis (Kl)

Benih kemiri pada tingkat masak fisiologis, perlakuan
penundaan ekstraksi selama tiga hari diikuti pengeringan
pada suhu kamar menghasilkan viabilitas potensial, viabilitas total dan vigor kekuatan tumbuh benih serta vigor
kekuatan tumbuh bibit tertinggi.
Benih kemiri pada tingkat lewat masak fisiologis,
perlakuan penundaan ekstraksi selama tiga hari diikuti pengeringan dengan sinar matahari menghasilkan viabilitas
potensial, viabilitas total dan vigor kekuatan tumbuh serta vigor kekuatan tumbuh bibit tertinggi.
Benih kemiri yang langsung diekstraksi maupun yang
'ditunda ekstraksinya lalu dikeringkan dengan mesin pengering pada kedua tingkat kemasakan mempunyai nilai paling

rendah untuk semua tolok ukur.
Vigor kekuatan tumbuh bibit yang dihasilkan dari benih masak maupun lewat masak fisiologis pada benih yang
langsung maupun ditunda ekstraksinya lalu dikeringkan pada
suhu ruang dan dengan sinar matahari tidak berbeda kecuali
pada benih yang langsung maupun ditunda ekstraksinya lalu
dikeringkan dengan mesin pengering.

PENGARUH PENUNDAAN WAKTU EKSTRAKSI DAN CARA PENGERINGAN
BENIH TERHADAP VIABILITAS BENIH KEMIRI
(Aleurites moluccana WILLD.)
YANG BERBEDA TINGKAT KEMASAKANNYA

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor

Oleh :
Julia Oskarini
A.27


0117

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1995

Judul

: PENGARUH PENUNDAAN WAKTU EKSTRAKSI DAN C A W

PENGERINGAN BENIH TERHADAP VIABILITAS BENIH
KEMIRI (Aleurites moluccana WILLD.) YANG
BERBEDA TINGKAT KEMASAKANNYA
Nama

: JULIA OSKARINI

Nomor Pokok : A.27 0117


Menyetujui :
Dosen Pembimbing

mm

Dr Ir Endang Murnlatl, MS
NIP. 130813796

daya Pertanian

NIP. 130536690

Tanggal Lulus :

1 9 JUN 4995

'

,; it "/


PENGARUH PENUNDAAiU WAKTU EKSTRAKSI DAN CARA
PENGERINGAN BEMH TERHADAP VIABILITAS BENIH JLEMIRI
(Aleurites r~ioluccar~n
vVILLD.)

YANG BERBEDA TINGKAT KEMASAKANNYA

JULIA OSKARIhlI

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTAMAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

1995

RINGKASAN

JULIA OSKARINI. Pengaruh penundaan waktu ekstraksi dan
cara pengeringan benih terhadap viabilitas benih kemiri

(Aleurites moluccana WILLD.) yang berbeda tingkat kemasakannya (Di bawah bimbingan ENDANG MURNIATI).
Tujuan penelitian .ini,.i,alah
untuk mengetahui pengaruh
. .,,.:
-.

%'i:,
. .w
'
:

penundaan waktu ekstraksi.aan..:carq
, ". ., . , pengeringan benih pada
: r v!,

,,

r

,


<

?

1

dua tingkat kemasakan behih ...kg&i~'i;jterhada~
viabilitas po.

1

tensial, viabilitas total, vigor "kekuatan tumbuh benih dan
vigor kekuatan tumbuh bibit kemiri.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap
'(RAL) yang disusun faktorial dengan dua faktor.

Faktor

pertama adalah perlakuan benih yang terdiri dari G taraf

yaitu benih langsung diekstraksi lalu diangin-anginkan pada suhu ruang (PI), benih langsung diekstraksi lalu dikeringkan dengan mesin pengering pada suhu 38OC (P2), benih
langsung diekstraksi lalu dikeringkan dengan sinar matahari (P3), buah ditunda tiga hari sebelum benih diekstraksi
lalu dianqin-anginkan pada suhu ruang ( P 4 ) , buah ditunda
tiga hari sebelum benih diekstraksi lalu dikeringkan dengan mesin pengering ( P 5 ) , dan buah ditunda tiga hari sebelum benih diekstraksi lalu dikeringkan dengan sinar matahari (PG).

Faktor kedua ialah tingkat kemasakan benih,

terdiri dari 2 taraf yaitu tingkat masak fisiologis (Kl)

Benih kemiri pada tingkat masak fisiologis, perlakuan
penundaan ekstraksi selama tiga hari diikuti pengeringan
pada suhu kamar menghasilkan viabilitas potensial, viabilitas total dan vigor kekuatan tumbuh benih serta vigor
kekuatan tumbuh bibit tertinggi.
Benih kemiri pada tingkat lewat masak fisiologis,
perlakuan penundaan ekstraksi selama tiga hari diikuti pengeringan dengan sinar matahari menghasilkan viabilitas
potensial, viabilitas total dan vigor kekuatan tumbuh serta vigor kekuatan tumbuh bibit tertinggi.
Benih kemiri yang langsung diekstraksi maupun yang
'ditunda ekstraksinya lalu dikeringkan dengan mesin pengering pada kedua tingkat kemasakan mempunyai nilai paling
rendah untuk semua tolok ukur.
Vigor kekuatan tumbuh bibit yang dihasilkan dari benih masak maupun lewat masak fisiologis pada benih yang

langsung maupun ditunda ekstraksinya lalu dikeringkan pada
suhu ruang dan dengan sinar matahari tidak berbeda kecuali
pada benih yang langsung maupun ditunda ekstraksinya lalu
dikeringkan dengan mesin pengering.

PENGARUH PENUNDAAN WAKTU EKSTRAKSI DAN CARA PENGERINGAN
BENIH TERHADAP VIABILITAS BENIH KEMIRI
(Aleurites moluccana WILLD.)
YANG BERBEDA TINGKAT KEMASAKANNYA

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor

Oleh :
Julia Oskarini
A.27

0117

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1995

Judul

: PENGARUH PENUNDAAN WAKTU EKSTRAKSI DAN C A W

PENGERINGAN BENIH TERHADAP VIABILITAS BENIH
KEMIRI (Aleurites moluccana WILLD.) YANG
BERBEDA TINGKAT KEMASAKANNYA
Nama

: JULIA OSKARINI

Nomor Pokok : A.27 0117

Menyetujui :
Dosen Pembimbing

mm

Dr Ir Endang Murnlatl, MS
NIP. 130813796

daya Pertanian

NIP. 130536690

Tanggal Lulus :

1 9 JUN 4995