Rancangan Percobaan Rancangan Acak Kelompok

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Rancangan Percobaan

Rancangan percobaan merupakan suatu uji dalam atau deretan uji baik menggunakan statistika deskripsi maupun statistika inferensia, yang bertujuan untuk mengubah peubah input menjadi suatu output yang merupakan respon dari percobaan tersebut Mattjik Sumertajaya. Dalam suatu rancangan percobaan, data yang dianalisis dikatakan sah jika data tersebut memenuhi tiga prinsip dasar berikut, yaitu: 1. Ulangan, yaitu melokalisasi sutu perlakua tertentu terhadap beberapa unit percobaan pada kondisi seragam. 2. Pengacakan, yaitu setiap unit percobaan harus memiliki peluang yang sama untuk diberikan suatu perlakuan tertentu. 3. Pengendalian lingkungan, yaitu usaha untuk mengendalikan keragaman yang muncul akibat keheterogenan kondisi lingkungan. Istilah-istilah dalam rancangan percobaan yang biasa dikenal adalah perlakuan yaitu suatu prosedur atau metode yang diterapkan pada unit percobaan, unit percobaan yaitu unit terkecil dari suatu percobaan yang diberikan suatu percobaan, dan satuan amatan yaitu anak gugus dari unit percobaan tempat dimana respon perlakuan diukur. Rangkaian kegiatan untuk mengamati pengaruh peubah X atau variabel bebas dependent variable terhadap Y peragam tak bebas independent variable, maka X disebut dengan faktor perlakuan dan Y faktor pengamatan.

2.2 Rancangan Acak Kelompok

Rancangan acak kelompok merupakan salah satu rancangan yang telah digunakan secara meluas dalam berbagai penyelidikan pertanian, industri, dan sebagainya. Rancangan ini dicirikan dengan adanya kelompok dalam jumlah yang sama, dengan setiap kelompok dikenakan perlakuan-perlakuan. Melalui pengelompokan yang tetap atau efektif maka rancangan ini dapat mengurangi galat percobaan. Rancangan acak kelompok memiliki kondisi di lapangan yang tidak homogen, selalu mengalami perubahan kondisi misalnya air, temperatur, dan lain-lain. Kondisi yang dianggap sebagai kelompok antara lain: 1. Areal lahan daratan, perairan, laut 2. Waktu pengamatan siang, malam 3. Alat percobaan mesin berbeda merek 4. Tenaga kerja wanita, anak, tenaga terlatih, kurang pengalaman, dan lain-lain 5. Dan sebagainya Rancangan acak kelompok lebih efisien dan akurat dibandingkan dengan rancangan acak lengkap karena pengelompokan yang efektif akan menurunkan jumlah kuadrat galat, sehingga akan meningkatkan ketepatan atau dapat mengurangi jumlah ulangan. Dengan banyaknya perlakuan, ulangan kelompok serta tidak semua kelompok memerlukan satuan percobaan yang sama menjadikan rancangan acak kelompok lebih fleksibel sehingga dalam penarikan kesimpulan dari suatu percobaan rancangan acak kelompok dapet terlihat jelas perbedaan antara kelompok. Secara umum model linier dari rancangan acak kelompok: i = 1, 2, ..., a j = 1, 2, …, b Tabel 2.1 Kuadrat Terkecil Bagi Parameter Parameter Penduga µ j ij Refresentasi data dari model linier adalah sebagai berikut: Analisis ragam diperoleh dari pemisahan jumlah kuadrat total terkoreksi JKT Sehingga secara definisi tampak JKT = JKP + JKK + JK Tabel 2.2 Randomisasi dan Bagan Percobaan Perlakuan kelompok Jumlah Rerataan 1 2 i… k… TP 1 Y 11 Y 21 Y 31 Y k1 TP 1 2 Y 11 Y 22 Y 32 Y k2 TP 2 j Y 1j Y 1j Y 3j Y kj TP j … … … … … … … … … … … … t Y 1t Y 2t Y it Y kt TP t Jumlah TK TK 1 TK 2 TK i TK k T ij Untuk mencari keragaman masing-masing dirumuskan sebagai berikut: Faktor Koreksi FK = nilai untuk mengkoreksi Dengan: t : jumlah perlakuan r : jumlah lokasi Jumlah Kuadrat Total Jumlah Kuadrat Kelompok Jumlah Kuadrat Perlakuan Jumlah Kuadrat Galat Tabel 2.3 Analisis Ragam analysis of variance RAK Sumber keragaman Db JK KT F hitung F tabel Kelompok v 1 =k-1 JKK JKKv 1 KTKKTG v 1, v 3 Perlakuan v 2 =t-1 JKP JKPv 2 KTPKTG v 2 , v 3 Galat JKG JKGv 3 Total kt-1=v 1 JKT Dengan:

2.3 Matriks dan Vektor