Gambaran Pasien Penyakit Hipertensi di RSUP H. Adam Malik Medan Juli sampai Desember Tahun 2015
Universitas Sumatera Utara DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nam a : Wahyudhi Sim at upang
Tem pat / Tanggal Lahir : Sibolga, 17 April1994
Agam a : Islam
Alam at : Jln. Abdul Hakim gg Kam pung Susuk 4 Riw ayat Pendidikan :
1. Sekolah Dasar Sant a M elania Kot a Sibolga : 2001-2007 2. Sekolah M enengah Pert am a Sw ast a Al-M uslim in Pandan : 2007-2009
3. Sekolah M enengah At as Negri 3 Kot a Sibolga : 2009-2012
4. Fakult as Kedokt eran Universit as Sum at era Ut ara : 2012-sekarang Riw ayat Pelatihan, Seminar dan Simposium :
1. Sem inar dan Workshop “Dokt er Keluarga dan Sirkumsisi(2012) 2. Sym posium Breast cancer 2014
Riw ayat Organisasi :
1. Kepala Divisi Logist ik SCORA FK USU 2013-2014 2. Anggot a Divisi Logist ik SCOPH FK USU 2013-2014 3. Anggot a Divisi Logist ik IM PM USU 2014-2015
(2)
Universitas Sumatera Utara LAM PIRAN 2
(3)
Universitas Sumatera Utara LAM PIRAN 3
(4)
Universitas Sumatera Utara
(5)
Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 5
Jenis Kelamin Umur Etnis Hipertensi
laki-laki >65 batak hipertensi grade 1 laki-laki 46-55 nias hipertensi grade 2 laki-laki 46-55 aceh hipertensi grade 1 perempuan >65 batak hipertensi grade 2 perempuan 56-65 aceh pre-hipertensi perempuan 36-45 jawa hipertensi grade 2
laki-laki >65 aceh hipertensi grade 1 perempuan 26-35 batak hipertensi grade 1 perempuan 46-55 batak pre-hipertensi perempuan >65 aceh hipertensi grade 1 perempuan 26-35 dll pre-hipertensi
laki-laki 46-55 karo pre-hipertensi laki-laki 56-65 batak pre-hipertensi laki-laki 46-55 batak hipertensi grade 1 perempuan >65 karo hipertensi grade 2 laki-laki 46-55 batak hipertensi grade 2 laki-laki 46-55 batak hipertensi grade 1 perempuan 36-45 batak hipertensi grade 1 perempuan 36-45 batak hipertensi grade 2 laki-laki 46-55 jawa hipertensi grade 1 perempuan 26-35 nias pre-hipertensi perempuan 56-65 karo hipertensi grade 2 perempuan >65 batak hipertensi grade 1 laki-laki >65 batak hipertensi grade 1 laki-laki >65 batak hipertensi grade 1 laki-laki >65 karo hipertensi grade 2 perempuan 56-65 jawa hipertensi grade 1 laki-laki >65 karo hipertensi grade 2 laki-laki 46-55 batak pre-hipertensi perempuan 56-65 jawa hipertensi grade 1
laki-laki 46-55 karo hipertensi grade 2 perempuan 56-65 nias hipertensi grade 2
laki-laki >65 batak pre-hipertensi perempuan 56-65 dll hipertensi grade 2 perempuan 56-65 batak hipertensi grade 2
(6)
Universitas Sumatera Utara
laki-laki >65 batak hipertensi grade 2 perempuan 56-65 batak hipertensi grade 1 perempuan >65 jawa hipertensi grade 1 perempuan 46-55 dll pre-hipertensi
laki-laki >65 karo hipertensi grade 2 perempuan 26-35 dll pre-hipertensi
laki-laki 46-55 karo pre-hipertensi laki-laki 56-65 batak hipertensi grade 1 laki-laki 56-65 dll pre-hipertensi perempuan 36-45 jawa hipertensi grade 2 perempuan 56-65 aceh pre-hipertensi perempuan 56-65 batak pre-hipertensi laki-laki 36-45 aceh pre-hipertensi perempuan 46-55 batak hipertensi grade 2
laki-laki >65 karo hipertensi grade 1 perempuan >65 karo hipertensi grade 2 perempuan >65 jawa hipertensi grade 1 laki-laki 56-65 batak hipertensi grade 1 perempuan >65 batak hipertensi grade 1 laki-laki 26-35 padang hipertensi grade 1 perempuan 56-65 batak hipertensi grade 1 laki-laki >65 karo hipertensi grade 2 laki-laki 56-65 batak hipertensi grade 2 perempuan 46-55 jawa hipertensi grade 2 perempuan 36-45 aceh hipertensi grade 2 laki-laki 56-65 karo hipertensi grade 2 laki-laki 46-55 padang hipertensi grade 2 perempuan 56-65 aceh hipertensi grade 2
laki-laki 46-55 karo pre-hipertensi laki-laki >65 karo hipertensi grade 2 laki-laki 46-55 jawa hipertensi grade 2 perempuan 46-55 jawa hipertensi grade 2
laki-laki 56-65 karo pre-hipertensi laki-laki 46-55 batak hipertensi grade 2 perempuan 46-55 dll hipertensi grade 2 perempuan 46-55 dll pre-hipertensi perempuan >65 batak hipertensi grade 2 perempuan 36-45 batak hipertensi grade 2 laki-laki 56-65 dll hipertensi grade 1
(7)
Universitas Sumatera Utara
perempuan 56-65 jawa hipertensi grade 2 laki-laki 46-55 dll hipertensi grade 2 laki-laki 56-65 aceh hipertensi grade 1 perempuan 56-65 dll hipertensi grade 2 perempuan 56-65 aceh hipertensi grade 1 perempuan 56-65 batak hipertensi grade 2 perempuan 56-65 batak hipertensi grade 2 perempuan >65 dll hipertensi grade 2 perempuan 46-55 batak hipertensi grade 2 laki-laki 46-55 batak hipertensi grade 2 laki-laki 46-55 karo hipertensi grade 2 laki-laki 56-65 jawa hipertensi grade 1 perempuan 56-65 jawa hipertensi grade 2 perempuan 56-65 aceh pre-hipertensi perempuan 56-65 dll hipertensi grade 1
laki-laki 56-65 aceh hipertensi grade 2 laki-laki 26-35 jawa pre-hipertensi perempuan 46-55 aceh hipertensi grade 2
laki-laki 46-55 karo hipertensi grade 1 laki-laki 46-55 karo pre-hipertensi perempuan 46-55 jawa hipertensi grade 2
laki-laki 26-35 batak hipertensi grade 2 laki-laki 46-55 jawa hipertensi grade 2 laki-laki 46-55 jawa pre-hipertensi perempuan >65 aceh hipertensi grade 1 perempuan 56-65 karo pre-hipertensi
laki-laki 56-65 jawa pre-hipertensi laki-laki 56-65 batak pre-hipertensi perempuan 46-55 batak hipertensi grade 2
laki-laki >65 jawa hipertensi grade 2 laki-laki 56-65 batak hipertensi grade 1 perempuan 46-55 karo pre-hipertensi
laki-laki >65 karo hipertensi grade 1 laki-laki >65 batak hipertensi grade 1 laki-laki 46-55 aceh pre-hipertensi perempuan 56-65 karo hipertensi grade 1 perempuan 46-55 jawa hipertensi grade 1 perempuan 56-65 aceh hipertensi grade 1 perempuan >65 aceh hipertensi grade 2
(8)
Universitas Sumatera Utara
laki-laki 26-35 batak hipertensi grade 2 perempuan 56-65 karo hipertensi grade 1 perempuan 17-25 batak hipertensi grade 1
laki-laki 36-45 batak pre-hipertensi laki-laki >65 aceh hipertensi grade 1 laki-laki 56-65 batak pre-hipertensi laki-laki 56-65 batak pre-hipertensi laki-laki >65 batak hipertensi grade 1 laki-laki 46-55 dll hipertensi grade 1 laki-laki 56-65 batak hipertensi grade 2 perempuan 56-65 batak pre-hipertensi perempuan >65 dll hipertensi grade 1
laki-laki 36-45 aceh hipertensi grade 2 perempuan 56-65 batak pre-hipertensi perempuan >65 karo pre-hipertensi perempuan >65 batak hipertensi grade 1 perempuan >65 batak hipertensi grade 1 laki-laki 56-65 batak hipertensi grade 1 perempuan 36-45 aceh pre-hipertensi
laki-laki 36-45 aceh hipertensi grade 1 perempuan 56-65 batak hipertensi grade 1
(9)
Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 6
OUTPUT
Hasil ukur Hiperensi dengan Jenis Kelamin
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
hipertensi * jeniskelamin 134 100.0% 0 .0% 134 100.0%
hipertensi * jeniskelamin Crosstabulation
Count
jeniskelamin
Total laki-laki perempuan
hipertensi pre-hipertensi 18 16 34
hipertensi grade 1 24 23 47
hipertensi grade 2 24 29 53
Total 66 68 134
Hasil Ukur Hipertensi Dangan Umur
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
(10)
Universitas Sumatera Utara hipertensi * umur Crosstabulation
Count
umur
Total
17-25 26-35 36-45 46-55 56-65 >65
hipertensi pre-hipertensi 0 4 3 11 14 2 34
hipertensi grade 1 1 2 2 7 17 18 47
hipertensi grade 2 0 2 6 18 14 13 53
Total 1 8 11 36 45 33 134
Hasil Ukur Hipertensi Dengan Etnis
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
hipertensi * etnis 134 100.0% 0 .0% 134 100.0%
hipertensi * etnis Crosstabulation
Count
etnis
Tot
batak karo jawa aceh padang nias dll
hipertensi pre-hipertensi 11 8 3 6 0 1 5
hipertensi grade 1 21 5 7 9 1 0 4
hipertensi grade 2 18 11 10 6 1 2 5
(11)
Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA
Anggr aini, A.D., War en, A., Situmor ang, E. Asputr a, H., Siahaan, S.S., 2009. Fakt or -fakt or yang Ber hubungan Dengan Kejadian Hiper t ensi pada Pasien yang Ber obat di Poliklinik Dewasa Puskesmas Bangkinang Per iode Januar i sampai Juni 2008. Availeble fr om:
http:/ / yayanakhyar .files.w or dpr ess.com/ 2009/ 02/ files-of-dr smed-faktor -yang-ber hubungan-dengan-kejadian-hiper tensi.pdf. [Accesed 17 Mei 2015]
Basha, A., 2008. Hiper tensi: Faktor Resiko dan Penatalaksaannya. National Car diovascular Center . Availeble fr om:
http:/ / w w w .pjnhk.go.id/ index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=788. [ Diakses 25 Apr il 2015] .
Chen, Michael A., 2014. High blood pr essur e. Nat ional Libr ar y of Medicine. Dar i :
http:/ / w w w .nlm.nih.gov/ medlineplus/ ency/ ar ticle/ 000468.htm. [ Diakses pada 25 Apr il 2015] .
Cohen, L.D., Tow nsend, R.R., 2008. In the Clinic Hyper tension. Availaable fr om:
http:/ / w w w .annals.or g/ intheclinic/. [ Diakses 25 Apr il 2015] .
Cor w in, E.J., 2000. Buku Saku Pat ofisiologi. Ter jemahan Br ahman U. Jakar ta: Pener bit Buku Kedokter an EGC.
Gr ay, Huon H., Daw kins, Keith D., Mor gan, John M., and Simpson Iain A. 2003. LECTURE NOTES Kar diologi. Jakar ta: Er langga.
Kotchen, T.A., 2008. Hyper tensive Vascular Disease. In: Fauci, A.S., et al, ed. Har r ison’s Pr inciples of Int er nal Medicine. United States of Amer ica: Mc Gr aw Hill, 1549.
Lilyasar i, Oktavia. 2007. Hiper tensi Dengan Obesitas: Adakah per an Endotelin-1?. J Kar diol Ind 28:460,475.
Nafr ialdi, 2007. Antihiper tensi. Dalam: Syar if, Amir , dkk. Far makologi dan Ter api. Gaya bar u, Jakar ta, 341-360
(12)
Universitas Sumatera Utara
Rahayoe, A.U., 2003. Ter api Medikamentosa Hiper tensi Pada Usi a Muda. Dalam: Har imur ti, G.M., Dkk, 2003. Hyper t ension, Vascular Disease: Management and Pr event ion Dr eam t o Realit y. Fakultas Kedokter an Indonesia, Jakar ta 138-140.
Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS), 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian RI. Dari: http://depkes.go.id. [Diakses pada 25 April 2015].
Rupenia, Vimala., Sri, 2014. Karakteristik hipertensi pada pasien penyakit jantung koroner yang dirawat inap di RSUP HAM dari September hingga November 2014. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara , Medan: 27-28
Sihotang, Asri., Ali, 2015. Hubungan Faktor Risiko Hipertensi dengan Kejadian Hipertensi pada Masyarakat Pesisir Laut Kecamatan Belawan. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan: 29-30
Sonya, 2013. Gambaran Persepsi Penderita Hipertensi Terhadap Penyakit Hipertensi Dan Pengobatannya Di RSU Kabanjahe. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan: 24-25
Sudarmoko, A., 2010. Tetap Tersenyum Melawan Hipertensi. Yogyakarta: Atma Media Press: 3-12
Susilo, Y., Wulandari, A., 2011. Cara Jitu Mengatasi Hipertensi. Yogyakarta: Penerbit Andi: 5-12-; 25;48-73
U.S Departement of Health and Human Services, 2004. JNC 7 Report on the prevention, detection, evalution and treatment of high blood pressure. NIH Publication. Available from; http://www.nhlbi.nih.gov/guidelines/hypertension/jnc7full.htm. [ Diakses pada 25 April 2015].
World Health Organization. 2013. A global brief on Hypertension. Dari :
http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/79059/1/WHO_DCO_WHD_2013.2_eng.pdf?ua= 1. [Diakses pada 25 April 2015].
(13)
Universitas Sumatera Utara
Wor ld Health Or ganization. 2015. Pr evalence of r aised blood pr essur e. Dar i :
http:/ / gamapser ver .w ho.int/ gho/ inter active_char ts/ ncd/ r isk_factor s/ blood_pr essur e_pr evalence/ atlas.html. [ Diakses pada 25 Apr il 2015] .
Yogiantor o, M., 2008. Hiper t ensi Esensial. In: Sudoyo, Ar u. W., ed. Ilmu Penyakit Dalam. Jakar ta: Pusat Pener bit an Depar temen Ilmu Penyakit Dalam FKUI, 599-603.
Yogiantor o Mohammad, 2006. Hiper t ensi Esensial. In: Sudoyo, Ar u. W., ed Ilmu Penyakit Dalam. Jakar ta: Pusat Pener bitan Depar temen Ilmu Penyakit Dalam FKUI, 599-603.
(14)
Universitas Sumatera Utara BAB 3
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1. Kerangkan Konsep
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian
3.2. Variabel dan Definisi Operasional 3.2.1. Variabel
Variabel-variabel yang terlibat dalam penelitian ini adalah Hipertensi, usia, jenis kelamin, riwayat keluarga, dan etnis.
3.2.2. Definisi Operasional
1. Hipertensi adalah meningkatnya tekanan darah yang diklasifikasikan berdasarkan JNC VII yang sesuai rekam medik.
Pasien Penyakit Hipert ensi di Ruang Raw at Inap RSUP H.
Adam M alik Juli sam pai Desem ber 2014
PRAHIPERTENSI syst olic 120-139 m m HG diast olic 80-90
m m HG
HIPERTENSI GRADE 2 syst olic diat as 160
m m HG diast olic diat as 100
m m HG
DEM OGRAFI
HIPERTENSI GRADE 1 syst olic 140-159
m m HG diast olic 90-99
m m HG
(15)
Universitas Sumatera Utara
2. Jenis Kelamin adalah perbedaan antara perempuan dengan laki-laki yang diketahui berdasarkan rekam medik.
3. Usia adalah subjek penelitian yang dihitung berdasarkan tanggal lahir pada kartu identintitas.
4. Etnis adalah subjek penelitian yang diketahui berdasarkan marga dari pasien yang tertera pada rekam medik.
Tabel 3.1 Defenisi operasional
Variabel Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
Hipertensi Rekam Medik
Rekam medik Prahipertensi Hipertensi Grade 1 Hipertensi Grade 2
Nominal
Jenis Kelamin Rekam Medik
Rekam Medik Laki-laki Perempuan
Nominal
Usia Rekam
Medik
Rekam Medik Masa Balita = 0-5 Thn Masa Anak-anak = 5-11 Thn Masa Remaja Awal = 12-16 Thn Masa Remaja Akhir = 17-25 Thn Masa Dewasa Awal = 26-35 Thn Masa Dewasa Akhir = 36-45 Thn Masa Lansia Awal = 46-55 Thn Masa Lansia Akhir = 56-65 Thn Masa Manula = 65-Sampai Atas
Nominal
Etnis Rekam
Medik
Rekam Medik Batak Jawa Karo Aceh Lain-lain
(16)
Universitas Sumatera Utara BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Pendekatan yang digunakan pada desain penelitian ini adalah cross sectional study (study potong lintang) dimana peneliti mencari hubungan antara variabel bebas (faktor resiko) dengan variabel tergantung (efek) dengan melakukan pengukuran sesaat.
4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di RSUP H. Adam Malik Medan. Lokasi dipilih bedasarkan pertimbangan bahwa RSUP H. Adam Malik merupakan rumah sakit tipe A. dimana rumah Sakit tipe ini merupakan Rumah Sakit Rujukan untuk wilayah pembangunan A yang meliputi propinsi Sumatra Utara, Aceh, Sumatra Barat, dan Riau. Selain itu RSUP H. Adam Malik memiliki
Cardiac Center dengan pelayanan yang memadai. Dengan demikian data yang diperoleh lebih lengkap dan lebih bervariasi.
4.2.2. Waktu Penelitian
Penelitian ini berlangsung selama lebih kurang 6 bulan yang berlangsung sejak Juli 2014 sampai Desember 2014.
4.3. Populasi dan Sample Penelitian 4.3.1. Populasi Penelitian
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh pasien dengan penyakit Hipertensi di unit ruang rawat inap RSUP H. Adam Malik Medan yang ada pada Juli 2014 sampai Desember 2014.
(17)
Universitas Sumatera Utara
Sample yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh pasien Hipertensi di unit ruang rawat inap RSUP H. Adam Malik Medan yang ada pada Juli 2014 sampai Desember 2014. Sample pada penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik total sampling, dimana seluruh populasi penelitian. Selain itu, sample yang akan diambil harus memasuki kriteria inklusi serta tidak termasuk dalam kriteria eksklusi selama penelitian berlangsung.
Adapun kriteria inklusi dan eksklusi dalam pemilihan sample penelitian ini adalah : 1. Kriteria Inklusi
Pasien yang di diagnose dengan penyakit hipertensi sesuai dengan kriteria JNC VII periode Juli sampai Desember 2014 dan tercatat lengkap direkam medik di RSUP H. Adam Malik. 2. Kriteria Eksklusi
Pasien-pasien tidak tercatat lengkap direkam medik di RSUP H. Adam Malik pada Juli 2014 hinga Desember 2014.
4.4. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui rekam medis seluruh pasien penyakit hipertensi (hipertensi tingkat 1 dan 2) di unit kardiovaskular RSUP H. Adam Malik Medan yang ada pada juli 2014 sampai desember 2014. Data-data dari rekam medis tersebut dicatat kemudian ditabulasikan sesuai dengan variabel penelitian.
4.5. Pengolahan dan Analisa Data 4.5.1. Pengolahan data
Pada penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) editing, dilakukan untuk pengecekan dan perbaikan dari data-data yang dikumpulkan, (2) coding, yaitu mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan, (3) entry, yakni memasukkan data-data ke dalam program atau software computer, dan (4) cleaning, pengecekan kembali untuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi(Notoatmodjo, 2012).
(18)
Universitas Sumatera Utara 4.5.2. Analisa Data
Data yang dikumpulkan kemudian dioleh menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution). Hasil disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, tabel tabulasi silang, serta diagram sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui gambaran penyakit hipertensi di RSUP H. Adam Malik Medan pada Juli 2014 sampai Desember 2014.
(19)
Universitas Sumatera Utara BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian
Pengambilan data penelitian dilaksanakan selama dua bulan yaitu mulai bulan Juli2014 hingga Desember 2014 di bagian rekam medik RSUP Haji Adam Malik Medan. Dari 185 buah rekam medik pasien rawat inap dengan hipertensi yang diperiksa, ditemukan 134 buah rekam medik pasien rawat inap yang memenuhi kriteria untuk dimasukkan sebagai sampel. Berdasarkan hasil pengumpulan dan analisis data rekam medik, maka dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai berikut.
5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di RSUP Haji Adam Malik Medan yang berlokasi di Jalan Bunga Lau No. 17, Kelurahan Kemenangan Tani, Kecamatan Medan Tuntungan. Rumah sakit tersebut merupakan Rumah Sakit Tipe A sesuai dengan SK Menkes No. 355/Menkes/SK/VII/1990. RSUP Haji Adam Malik Medan telah memiliki fasilitas kesehatan yang memenuhi standar dan tenaga kesehatan yang kompeten. Selain itu, RSUP Haji Adam Malik Medan juga merupakan Rumah Sakit Pusat Rujukan untuk daerah pembangunan A yang meliputi propinsi Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat, dan Riau sehingga dapat dijumpai pasien-pasien dengan latar belakang yang bervariasi. Selain alasan diatas, berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 502/Menkes/IX/1991 tanggal 6 September 1991, RSUP Haji Adam Malik Medan ditetapkan sebagai Rumah Sakit Pendidikan bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
5.1.2. Karakteristik Responden
Dari hasil analisis data gambaran pasien penyakit Hipertensi di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan periode Juli 2014 sampai Desember 2014 diperoleh hasil sebagai berikut :
(20)
Universitas Sumatera Utara Tabel 5.1 Distribusi Karakteristik Responden
No. Karakteristik Responden Frekuensi Persentase (%) Jenis Kelamin
1 Laki-laki 66 49.3
2 Perempuan 68 50.7
Total 134 100.0
Usia (tahun)
1 Remaja (17-25) 1 0.7
2 Dewasa awal (26-35) 8 6.0
3 Dewasa akhir (36-45) 11 8.2
4 Lansia awal (46-55) 36 26.9
5 Lansia akhir (56-65) 45 33.6
6 Manula (≥66) 33 24.6
Total 134 100.0
Etnis
1 Batak 50 37.3
2 Karo 24 17.9
3 Jawa 20 14.4
4 Aceh 21 15.7
5 Minang 2 1.5
6 Nias 3 2.2
7 Lain-lain 14 10.4
Total 134 100.0
Grade Hipertensi
1 Pre-hipertensi 34 25.4
2 Hipertensi grade 1 47 35.1
3 Hipertensi grade 2 53 39.6
Total 134 100.0
Dari tabel 5.1 distribusi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin didapatkan 66 pasien dengan jenis kelamin laki-laki (49,3%) dan 68 pasien dengan jenis kelamin perempuan
(21)
Universitas Sumatera Utara
(50,7%). Pada pengamatan berdasarkan usia didapatkan pasien dengan usia 17-25 tahun (remaja akhir) sebanyak 1 pasien (0,7%), pasien dengan usia 26-35 tahun (dewasa awal) sebanyak 8 pasien (6,0%), pasien dengan usia 36-45 tahun (dewasa akhir) sebanyak 11 pasien (8,2%), pasien dengan usia 46-55 tahun (lansia awal) sebanyak 36 pasien (26,9%), pasien dengan usia 56-65 tahun (lansia akhir) sebanyak 45 pasien (33,6%), dan pasien dengan usia ≥ 66 tahun (manula) sebanyak 33 pasien (24,6%). Pada pengamatan terhadap pasien-pasien hipertensi berdasarkan etnis, didapatkan hasil terbanyak dengan etnis Batak sebanyak 50 pasien (37,3%), Karo sebanyak 24 pasien (17,9), Jawa sebanyak 20 pasien (14,9%), Aceh sebanyak 21 pasien (15,7%), Minang sebanyak 2 pasien (1,5%), Nias sebanyak 3 pasien (2,2%), dan lain-lain sebanyak 14 pasien (10,4%). Pada pengamatan terhadap pasien-pasien hipertensi berdasarkan grade hipertensi didapatkan hasil pasien pre-hipertensi dengan jumlah 34 pasien (25,4%), pasien hipertensi grade
1 dengan jumlah 47 pasien (35,1%), dan pasien dengan diagnosa hipertensi grade 2 dengan jumlah 53 pasien (39,6%).
5.1.3.Hasil Analisis Data
Karakteristik pasien hipertensi yang dirawat di RSUP Haji Adam Malik Medan periode Juli 2014 sampai Desember 2014 berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabulasi silang di bawah ini :
Tabel 5.2 Distribusi Pasien Hipertensi berdasarkan Jenis Kelamin
No. Diagnosa
Jenis Kelamin
Total
Laki-laki Perempuan
n % n % n %
1
Pre-hipertensi
18 13.5 16 11.9 34 25.4
2 Hipertensi
grade 1
24 17.9 23 17.2 47 35.1
3 Hipertensi
grade 2
24 17.9 29 21.6 53 39.5
(22)
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui distribusi pasien hipertensi jenis kelamin terdiri dari 66 pasien laki-laki (49,3%) dan 68 pasien perempuan (50,7%). Prevalensi pasien pre-hipertensi berdasarkan jenis kelamin terdiri dari 18 pasien laki-laki (13,5%) dan 16 pasien perempuan (11,9%), prevalensi pasien hipertensi grade 1 berdasarkan jenis kelamin terdiri dari 24 pasien laki-laki (17,9%) dan 23 pasien perempuan (17,2%), prevalensi pasien hipertensi
grade 2 berdasarkan jenis kelamin terdiri dari 24 pasien laki-laki (17,9%) dan 29 pasien perempuan (21,6%) Dapat disimpulkan bahwa pasien paling banyak menderita hipertensi grade 2 dengan jenis kelamin perempuan dengan persentase keseluruhan sebesar 21,6%.
Tabel 5.3 Distribusi Pasien Hipertensi berdasarkan Usia
No. Usia
Diagnosa Total Pre-hipertensi Hipertensi grade 1 Hipertensi grade 2
n % n % n % n %
1 17-25 tahun 0 0.0 1 0.7 0 0.0 1 0.7
2 26-35 tahun 4 3.0 2 1.5 2 1.5 8 6.0
3 36-45 tahun 3 2.2 2 1.5 6 4.5 11 8.2
4 46-55tahun 11 8.2 7 5.2 18 13.4 36 26.9
5 56-65 tahun 14 10.4 17 12.7 14 10.4 45 33.6 6 ≥66 tahun 2 1.5 18 13.4 13 9.7 33 24.6
Total 34 25.4 47 35.1 53 39.5 134 100.0
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui prevalensi pasien pre-hipertensi berdasarkan usia terdiri dari 0 pasien berusia 17-26 tahun (remaja) (0%), 4 pasien berusia 26-35 tahun (dewasa awal) (3,0%), 3 pasien berusia 36-45 tahun (dewasa akhir) (2,2%), 11 pasien berusia 46-55 tahun (lansia awal) (8,2%), 14 pasien berusia 56-65 tahun (lansia akhir) (10,4%) dan 2 pasien berusia ≥ 66 tahun (1,5%). Prevalensi pasien hipertensi grade 1 berdasarkan usia terdiri dari 1 pasien berusia 17-26 tahun (remaja) (0,7%), 2 pasien berusia 26-35 tahun (dewasa awal) (1,5%), 2 pasien berusia 36-45 tahun (dewasa akhir) (1,5%), 7 pasien berusia 46-55 tahun (lansia awal) (5,2%), 17 pasien berusia 56-65 tahun (lansia akhir) (12,7%) dan 18 pasien berusia ≥ 66 tahun (13,4%). Prevalensi pasien hipertensi grade 2 berdasarkan usia terdiri dari 0 pasien berusia 17-26
(23)
Universitas Sumatera Utara
tahun (remaja) (0%), 2 pasien berusia 26-35 tahun (dewasa awal) (1,5%), 6 pasien berusia 36-45 tahun (dewasa akhir) (4,5%), 18 pasien berusia 46-55 tahun (lansia awal) (13,4%), 14 pasien berusia 56-65 tahun (lansia akhir) (10,4%) dan 13 pasien berusia ≥ 66 tahun (9,7%). Dapat disimpulkan bahwa pasien hipertensi terbanyak adalah kategori hipertensi grade 2 lansia awal (46-55 tahun) dan hipertensi grade 1 manula dengan persentase 13,4%.
Tabel 5.4 Distribusi Pasien Hipertensi berdasarkan Etnis
No. Etnis
Diagnosa
Total
Pre-hipertensi
Hipertensi grade 1
Hipertensi grade 2
n % n % n % n %
1 Batak 11 8.2 21 15.7 18 13.4 50 37.3
2 Karo 8 6.0 5 3.7 11 8.2 24 17.9
3 Jawa 3 2.2 7 5.2 10 7.5 20 14.9
4 Aceh 6 4.5 9 6.7 6 4.5 21 15.7
5 Minang 0 0.0 1 0.7 1 0.7 2 1.5
6 Nias 1 0.7 0 0.0 2 1.5 3 2.2
7 Lain-lain 5 3.7 4 3.0 5 3.7 14 10.4
Total 34 25.4 47 35.1 53 39.5 134 100.0
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui prevalensi pasien pre-hipertensi berdasarkan etnis terdiri dari 11 pasien etnis Batak (8,2%), 8 pasien etnis Karo (6,0%), 3 pasien etnis jawa (2,2%), 6 pasien etnis Aceh (4,5%), 0 pasien etnis Minang (0%), 1 pasien etnis Nias (0,7%), 5 pasien etnis lain-lain (3,7%). Prevalensi pasien hipertensi grade 1 berdasarkan etnis terdiri dari 21 pasien etnis Batak (15,7%), 5 pasien etnis Karo (3,7%), 7 pasien etnis jawa (5,2%), 9 pasien etnis Aceh (6,7%), 1 pasien etnis Minang (0,7%), 0 pasien etnis Nias (0%), 4 pasien etnis lain-lain (3,0%). Prevalensi pasien hipertensi grade 2 berdasarkan etnis terdiri dari 18 pasien etnis Batak (13,4%), 11 pasien etnis Karo (8,2%), 10 pasien etnis jawa (7,5%), 6 pasien etnis Aceh (4,5%), 1 pasien etnis Minang (0,7%), 2 pasien etnis Nias (1,5%), 5 pasien etnis lain-lain (3,7%). Dapat disimpulkan bahwa pasien hipertensi paling banyak adalah etnis Batak dengan jenis hipertensi grade 1.
(24)
Universitas Sumatera Utara 5.2. Pembahasan
Dari hasil analisis data berdasarkan karakteristik responden diperoleh hasil distribusi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin (tabel 5.1) didapatkan 66 pasien dengan jenis kelamin laki-laki (49,3%) dan 68 pasien dengan jenis kelamin perempuan (50,7%). Berdasarkan usia didapatkan pasien dengan usia 17-25 tahun (remaja) sebanyak 1 pasien (0,7%), pasien dengan usia 26-35 tahun (dewasa awal) sebanyak 8 pasien (6,0%), pasien usia 36-45 tahun (dewasa akhir) seabanyak 11 pasien (8,2%), pasien usia 46-55 tahun (lansia awal) sebanyak 36 pasien, pasien usia 56-65 tahun (lansia akhir) sebanyak 45 pasien (33,6%) dan pasien dengan usia ≥ 66 tahun (manula) sebanyak 33 pasien (24,6%). Pada pengamatan terhadap pasien-pasien hipertensi berdasarkan etnis, didapatkan hasil terbanyak dengan etnis Batak sebanyak 50 pasien (37,3%), Karo sebanyak 24 pasien (17,9), Jawa sebanyak 20 pasien (14,9%), Aceh sebanyak 21 pasien (15,7%), Minang sebanyak 2 pasien (1,5%), Nias sebanyak 3 pasien (2,2%), dan lain-lain sebanyak 14 pasien (10,4%). Pada pengamatan terhadap pasien-pasien hipertensi berdasarkan
grade hipertensi didapatkan hasil pasien pre-hipertensi dengan jumlah 34 pasien (25,4%), pasien hipertensi grade 1 dengan jumlah 47 pasien (35,1%), dan pasien dengan diagnosa hipertensi
grade 2 dengan jumlah 53 pasien (39,6%).
5.2.1 Distribusi Pasien Hipertensi Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan tabel 5.2 dapat diketahui distribusi pasien hipertensi jenis kelamin terdiri dari 66 pasien laki-laki (49,3%) dan 68 pasien perempuan (50,7%). Prevalensi pasien pre-hipertensi berdasarkan jenis kelamin terdiri dari 18 pasien laki-laki (13,5%) dan 16 pasien perempuan (11,9%), prevalensi pasien hipertensi grade 1 berdasarkan jenis kelamin terdiri dari 24 pasien laki-laki (17,9%) dan 23 pasien perempuan (17,2%), prevalensi pasien hipertensi
grade 2 berdasarkan jenis kelamin terdiri dari 24 pasien laki-laki (17,9%) dan 29 pasien perempuan (21,6%)
Pada penelitian yang dilakukan Sonya (2013) terhadap 100 pasien dengan kriteria yang hampir sama yang menunjukkan jumlah pasien hipertensi laki-laki sebesar 37% dan perempuan sebesar 63%. Sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh Rupenia (2014) terhadap 62 pasien dengan kriteria pasien yang sama didapatkan hasil pasien laki-laki sebanyak 72,6% dan perempuan sebanyak 27,4%.
(25)
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 5.3 dapat diketahui prevalensi pasien pre-hipertensi berdasarkan usia terdiri dari 0 pasien berusia 17-26 tahun (remaja) (0%), 4 pasien berusia 26-35 tahun (dewasa awal) (3,0%), 3 pasien berusia 36-45 tahun (dewasa akhir) (2,2%), 11 pasien berusia 46-55 tahun (lansia awal) (8,2%), 14 pasien berusia 56-65 tahun (lansia akhir) (10,4%) dan 2 pasien berusia ≥ 66 tahun (1,5%). Prevalensi pasien hipertensi grade 1 berdasarkan usia terdiri dari 1 pasien berusia 17-26 tahun (remaja) (0,7%), 2 pasien berusia 26-35 tahun (dewasa awal) (1,5%), 2 pasien berusia 36-45 tahun (dewasa akhir) (1,5%), 7 pasien berusia 46-55 tahun (lansia awal) (5,2%), 17 pasien berusia 56-65 tahun (lansia akhir) (12,7%) dan 18 pasien berusia ≥ 66 tahun (13,4%). Prevalensi pasien hipertensi grade 2 berdasarkan usia terdiri dari 0 pasien berusia 17-26 tahun (remaja) (0%), 2 pasien berusia 26-35 tahun (dewasa awal) (1,5%), 6 pasien berusia 36-45 tahun (dewasa akhir) (4,5%), 18 pasien berusia 46-55 tahun (lansia awal) (13,4%), 14 pasien berusia 56-65 tahun (lansia akhir) (10,4%) dan 13 pasien berusia ≥ 66 tahun (9,7%).
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Rupenia (2014) terhadap pasien-pasien di lokasi yang sama dengan kriteria yang hampir sama yang menunjukkan distribusi pasien hipertensi terbanyak berusia usia 56-65 tahun sebanyak 33,9%, 46-55 tahun sebanyak 32,3%, dan usia ≥ 66 tahun sebanyak 17,7%.
5.2.3 Prevalensi Pasien hipertensi dengan etnis
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui prevalensi pasien pre-hipertensi berdasarkan etnis terdiri dari 11 pasien etnis Batak (8,2%), 8 pasien etnis Karo (6,0%), 3 pasien etnis jawa (2,2%), 6 pasien etnis Aceh (4,5%), 0 pasien etnis Minang (0%), 1 pasien etnis Nias (0,7%), 5 pasien etnis lain-lain (3,7%). Prevalensi pasien hipertensi grade 1 berdasarkan etnis terdiri dari 21 pasien etnis Batak (15,7%), 5 pasien etnis Karo (3,7%), 7 pasien etnis jawa (5,2%), 9 pasien etnis Aceh (6,7%), 1 pasien etnis Minang (0,7%), 0 pasien etnis Nias (0%), 4 pasien etnis lain-lain (3,0%). Prevalensi pasien hipertensi grade 2 berdasarkan etnis terdiri dari 18 pasien etnis Batak (13,4%), 11 pasien etnis Karo (8,2%), 10 pasien etnis jawa (7,5%), 6 pasien etnis Aceh (4,5%), 1 pasien etnis Minang (0,7%), 2 pasien etnis Nias (1,5%), 5 pasien etnis lain-lain (3,7%). Pada penelitian yang dilakukan Sihotang (2014) terhadap 128 pasien dengan kriteria yang hampir sama yang menunjukkan pasien hipertensi terbanyak adalah kelompok etnis Batak dengan jumlah 29,7% dan etnis Jawa sebesar 21,1%.
(26)
Universitas Sumatera Utara BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian gambaran pasien penyakit hipertensi yang dirawat di RSUP Haji Adam Malik Medan periode Juli 2014 sampai Desember 2014 diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Angka kejadian Hipertensi di RSUP. Haji Adam Malik pada tahun 2014 yaitu sebanyak 185 orang, sementara yang memenuhi kriteria sebagai sampel yaitu sebanyak 134 orang.
2. Dari 134 orang sampel tersebut diperoleh jumlah pasien laki-laki yaitu sebanyak 66 orang dan pasien perempuan yaitu sebanyak 68 orang.
3. Pasien hipertensi terbanyak ialah pasien pada kelompok usia lansia awal (46-55 tahun) dan manula (≥66 tahun) yaitu sebanyak 18 orang (13,4%).
4. Pada pengamatan distribusi pasien hipertensi berdasarkan etnis didapatkan hasil terbanyak adalah pasien dengan kelompok etnis Batak 50 orang (37,3%), diikuti kelompok etnis Karo 24 orang (17,9%), kelompok etnis Aceh 21 orang (15,7), kelompak etnis Jawa 20 orang (14,4%), kelompok etnis Nias 3 orang (2,2%), kelompok etnis Minang 2 orang (1,5%), dan kelompok etnis lain-lain 14 orang (10,4).
5. Dari 3 tipe jenis grade hipertensi, diperoleh tipe yang paling banyak dialami pasien yaitu tipe hipertensi grade 2 dengan total jumlah pasien 53 orang (39,6%), diikuti hipertensi grade 1 dengan total 47 orang (35,1%) dan paling sedikit yaitu pre-hipertensi sebanyak 34 orang (25,4%).
6.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat disampaikan adalah :
1. Diharapkan melalui penelitian ini, tenaga kesehatan dapat mengenali lebih dalam tentang karakteristik Hipertensi
2. Diharapkan kepada masyarakat agar lebih peduli terhadap kesehatan terutama yang berkaitan dengan Hipertensi, dan sangat disarankan untuk melakukan pemeriksaan
(27)
Universitas Sumatera Utara
kesehatan secara berkala, hal ini untuk menghindari faktor resiko penyakit dan dapat mengambil tindakan preventif.
3. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi data dasar sebagai acuan untuk penelitian-penelitian berikutnya terutama yang berkaitan dengan Hipertensi.
4. Diharapkan kepada RSUP H. Adam Malik Medan agar dapat lebih baik lagi dalam menyusun atau menata hasil rekam medik pasien.
(28)
Universitas Sumatera Utara BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Hipertensi 2.1.1 Definisi
Hipertensi menurut The Sevent h Report of The Joint Nat ional Com m it t ee on Prevent ion, Det ect ion, Evaluat ion and Treat m ent of High Blood Pressure ( JNC VII ) penyakit yang terjadi akibat peningkatan tekanan darah diatas normal.
2.1.2 Etiologi Hipertensi 2.1.2.1Hipertensi Esensial
Hipertensi esensial atau hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya, disebut juga hipertensi idiopatik. Terdapat sekitar 95% kasus hipertensi esensial. Banyak faktor yang mempengaruhi seperti genetic,lingkungan, hiperaktifasi system saraf simpatis, sistem renin angiotensin, defek dalam ekskresi Na, peningkatan Na dan Ca interseluler dan faktor-faktor yang meningkatkan resiko seperti obesitas, alkohol, merokok, serta polisitemoa. Hipertensi primer biasanya timbul pada umur 30-50 tahun (Yogiantoro, 2008).
2.1.2.2Hipertensi Sekunder
Hipertensi sekunder atau hipertensi renal terdapat sekitar 5% kasus. Penyebab spesifik diketahui, seperti penggunaan estrogen, penyakit ginjal, hipertensi vaskular renal, hiperaldosteronisme primer, dan sindrom cushing, feokromositoma, koarktasio aorta, hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan, dan lain-lain (Yogiantoro, 2008).
2.1.3 Faktor Resiko Hipertensi
Sampai saat ini penyebab hipertensi primer tidak diketahui dengan pasti. Hipertensi primer tidak disebabkan oleh faktor tunggal dan khusus. Hipertensi ini disebabkan oleh berbagai faktor yang saling berkaitan. Hipertensi sekunder disebabkan oleh faktor primer yang diketahui yaitu seperti jenis kelamin, usia, etnis, dan lain-lain (Anggraini dkk, 2009).
(29)
Universitas Sumatera Utara
a. Jenis kelamin
Prevalensi terjadinya hipertensi dari hasil penelitian menyebutkan bahwa pria lebih mudah terserang hipertensi dibandingkan dengan wanita, mungkin dikarenakan gaya hidup pria yang kebanyakan lebih tidak terkontrol dibandingkan wanita, misalnya kebiasaan merokok, begadang, stress kerja, hingga pola makan yang tidak teratur (Sudarmoko, 2010).
b. Usia
Kepekaan terhadap hipertensi akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia seseorang. Individu yang berumur diatas 60 tahun, sekitar 50-60% mempunyai tekanan darah lebih besar atau sama dengan 140/90 mmHG. Hal ini merupakan pengaruh degenerasi yang terjadi pada orang yang bertambah usianya (Susilo dan Wulandari)
Penggolongan kategori umur menurut Departemen Kesehatan tahun 2009: Masa Balita = 0-5 Tahun
Masa Anak-anak = 5-11 Tahun Masa Remaja Awal = 12-16 Tahun Masa Remaja Akhir = 17-25 Tahun Masa Dewasa Awal = 26-35 Tahun Masa Dewasa Akhir = 36-45 Tahun Masa Lansia Awal = 46-55 Tahun Masa Lansia Akhir = 56-65 Tahun Masa Manula = 65-Sampai Atas c. Etnis
Hipertensi banyak terjadi pada orang berkulit hitam dari pada yang berkulit putih. Belum diketahui secara pasti penyebabnya, namun pada orang berkulit hitam ditemukan kadar renin yang lebih rendah dan sensitivitas terhadap vasopressin yang lebih besar (Susilo dan Wulandri, 2011).
d. Merokok
Merokok merupakan salah satu faktor penyebab dan faktor resiko yang dapat dimodifikasi untuk terjadinya hipertensi. Perokok terbagi atas 2 yaitu perokok pasif dan aktif, Perokok pasif atau yang dikenal dengan nama Involuntary Smoking adalah istilah yang diberikan bagi mereka yang tidak merokok, namun mereka seolah dipaksa untuk menghirup asap rokok dari perokok
(30)
Universitas Sumatera Utara
aktif yang ada di sekeliling mereka, sedangkan perokok aktif adalah orang yang merokok dan langsung menghisap rokok. Sedangkan penggolongan berdasarkan jumlah rokok yang dihisap terbagi tiga yaitu:
Perokok Ringan < 10 Batang/hari Perokok Sedang = 10-19 Batang/hari Perokok Berat ≥ 20 Batang/hari
Jadi dibeberapa jurnal jelas disebutkan seseorang yg merokok lebih dari 15 batang perhari memiliki kejadian hipertensi yang tinggi, Jadi, dapat disimpulkan bahwa kebiasaan merokok dapat menyebabkan terjadinya hipertensi (susilo dan Wulandari, 2011).
e. Stres
Stres dapat meningkatkan resistensi pembuluh darah perifer dan curah jantung sehingga akan menstimulasi aktivitas saraf simpatis. Peningkatan simpatis akan meningkatkan kerja jantung dan meningkatkan tekanan darah (Susilo dan Wulandari, 2011).
f. Kafein
Konsumsi kafein dalam jumlah yang berlebihan juga dapat menjadi faktor resiko terjadi hipertensi. Kafein dapat menimbulkan perangsangan saraf simpatis, yang pada orang-orang tertentu dapat menimbulkan gejala jantung berdebar-debar, sesak nafas dan lain-lain (Susilo dan Wulandari, 2011).
2.1.4 Klasifikasi Hipertensi
Berdasarkan rekomendasi dari JNC VII klasifikasi dari tekanan darah untuk dewasa diatas 18 tahun sebagai berikut:
Normal : systolic dibawah120 mmHG, diastolic dibawah 80 mmHG
Pre-hipertensi : systolic 120-139 mmHG, diastolic 80-90 mmHG
Stage 1: systolic 140-159 mmHG, diastolic 90-99 mmHG
Stage 2: systolic diatas 160 mmHG, diastolic diatas 100 mmHG
2.1.5 Patofisiologi Hipertensi
Menurut Corwin (2000) tekanan darah bergantung pada kecepatan denyut jantung, volume sekuncup atau curah jantung dan total peripheral resistance (TPR). maka peningkatan
(31)
Universitas Sumatera Utara
salah satu dari ketiga variabel tersebut dapat menyebabkan hipertensi. Peningkatan kecepatan denyut jantung, terjadi akibat rangsangan abnormal saraf atau hormon pada nodus sinoatrium (SA). Peningkatan denyut jantung kronik sering menyertai keadaan hipertiroidisme, biasanya dikompensasi oleh penurunan volume sekuncup atau total peripheral resistance (TPR). Peningkatan volume sekuncup atau curah jantung yang berlangsung lama, terjadi apabila terdapat peningkatan volume plasma yang berkepanjangan, akibat gangguan penanganan garam dan air oleh ginjal atau konsumsi yang berlebihan yang dapat meningkatkan volume diastolik akhir, biasa disebut preload jantung. Peningkatan preload biasanya berkaitan dengan peningkatan tekanan sistolik. Peningkatan total peripheral resistance (TPR) yang berlangsung lama, terjadi pada peningkatan rangsangan saraf atau hormon pada arteriol, atau responsivitas yang berlebihan dari arteriol terhadap rangsangan normal. Kedua hal tersebut menyebabkan penyempitan pembuluh. Pada peningkatan total peripheral resistance, jantung harus memompa lebih kuat supaya menghasilkan tekanan yang lebih besar untuk mendorong darah melintasi pembuluh-pembuluh yang menyempit. Hal ini disebut afterload jantung biasanya berkaitan dengan peningkatan tekanan diastolik. Apabila afterload berlangsung lama, ventrikel kiri mungkin mulai mengalami hipertrofi (membesar). Dengan hipertrofi kebutuhan ventrikel akan oksigen semakin meningkat sehingga ventrikel harus memompa darah lebih keras lagi untuk memenuhi kebutuhan tersebut, serat-serat otot jantung juga mulai teregang melebihi panjang normalnya yang akhirnya menyebabkan penurunan kontraktilitas dan volume sekuncup atau curah jantung (Basha, 2008)
2.1.6 Diangnosa Hipertensi
Data di peroleh melalui anamnesis mengenai keluhan pasien, riwayat penyakit dahulu dan keluarga, pemeriksaan fisik, tes laboratorium urin, dan prosedur diagnostik lainnya. Pemeriksaan fisik yang dilakukan meliputi pengukuran tekanan darah yang benar, semua pasien yang dicurigai menderita hipertensi atau pasien yang sudah pasti hipertensi, harus diambil anamnesis yang menyeluruh dan pemeriksaan fisik penuh, namun hanya beberapa pemeriksaan penunjang rutin yang perlu (Yogiantoro, 2006).
(32)
Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1 Pemeriksaan yang diperlukan untuk diagnosa hipertensi
TES HASIL
Urinalisis untuk darah dan protein, elektrolit dan kreatinin darah
Untuk menunjukkan penyakit ginjal baik sebagai penyebab atau disebabkan oleh hipertensi, atau dapat dianggap hipertensi sekunder.
Glukosa darah Untuk menyingkirkan diabetes atau
intoleransi glukosa Kolesterol HDL dan kolesterol total
serum
Membantu memperkirakan resiko kardiovaskular dimasa depan
EKG Untuk menetapkan adanya hipertrofi
ventrikel kiri
2.1.7 Komplikasi Hipertensi
Hipertensi dapat menimbulkan kerusakan organ tubuh, baik secara langsung maupun tidak langsung yang bisa mengenai jantung, otak, ginjal, arteri perifer, dan mata. Beberapa penelitian mengatakan bahwa penyebab kerusakan organ-organ tersebut dapat melalui akibat langsung dari kenaikan tekanan darah pada organ, atau karena efek tidak langsung, antara lain adanya autoantibodi terhadap reseptor AT1 angiotensin II, stres oksidatif, down regulation dari ekspresi nitric oxide synthase, dan lain-lain. Penelitian lain juga membuktikan bahwa diet tinggi garam dan sensitivitas terhadap garam berperan besar dalam timbulnya kerusakan organ target, misalnya kerusakan pembuluh darah akibat meningkatnya ekspresi transforming growth factor-β
(33)
Universitas Sumatera Utara Tabel 2.2. Faktor Resiko Hipertensi
Dapat Dimodifikasi Tidak Dapat Dimodifikasi
Hipertensi Merokok
Obesitas(BMI>30) Dislipidemia Diabetes mellitus
Mikroalbuminemia atau GFR < 60 ml/min
Umur ( pria > 55 tahun, wanita > 65 tahun)
Riwayat Keluarga dengan penyakit kardiovaskular premature (pria <55 tahun, wanita < 65 tahun)
Sumber : Yogiantoro, 2006
2.1.8 Penatalaksaan
Menurut Joint National Commission (JNC) 7, rekomendasi target tekanan darah yang harus dicapai adalah < 140/90 mmHg dan target tekanan darah untuk pasien penyakit ginjal kronik dan diabetes adalah ≤ 130/80 mmHg. American Heart Association (AHA)
merekomendasikan target tekanan darah yang harus dicapai, yaitu 140/90 mmHg, 130/80 mmHg untuk pasien dengan penyakit ginjal kronik, penyakit arteri kronik atau ekuivalen penyakit arteri kronik, dan ≤ 120/80 mmHg untuk pasien dengan gagal jantung. Sedangkan menurut National Kidney Foundation (NKF), target tekanan darah yang harus dicapai adalah 130/80 mmHg untuk pasien dengan penyakit ginjal kronik dan diabetes, dan < 125/75 mmHg untuk pasien dengan > 1 g proteinuria (Cohen, 2008).
2.1.8.1 Farmakologi
Jenis-jenis obat antihipertensi yang dianjurkan untuk terapi hipertensi adalah: 1. Diuretika, terutama jenis obat Thiazide atau Aldosterone Antagonist
Thiazide merupakan obat utama dalam terapi hipertensi dimana terbukti paling efektif dalam menurunkan risiko kardiovaskular. Thiazide dapat digunakan sebagai obat tunggal pada penderita hipertensi ringan sampai sedang dan dapat juga dikombinasi dengan obat
(34)
Universitas Sumatera Utara
antihipertensi lain untuk meningkatkan efektivitas antihipertensi lain dan mencegah retensi cairan oleh antihipertensi lain (Nafrialdi, 2007).
2. Beta Blocker
Merupakan obat antihipertensi yang populer kedua setelah diuretik. Beta blocker
digunakan sebagai obat tahap pertama pada hipertensi ringan sampai sedang terutama pada pasien dengan penyakit jantung koroner (khususnya infark miokard akut), pasien dengan aritmia supraventrikel dan ventrikel tanpa kelainan konduksi (Nafrialdi, 2007). 3. Calcium Channel Blocker atau Calcium Antagonist
Calcium Channel Blocker atau Calcium Antagonist pada terapi hipertensi memberikan efek yang sama dengan antihipertensi yang lain. Calcium Channel Blocker atau Calcium Antagonist terbukti sangat efektif pada hipertensi dengan kadar renin yang rendah seperti pada usia lanjut (Nafrialdi, 2007).
4. Angiotensin Converting Enzim Inhibitor (ACEI)
5. Obat golongan ini bermanfaat terutama pada pasien hipertensi yang kronik atau menetap akibat penyakit parenkim ginjal. Hiperkalemia mungkin terjadi pada penggunaaan ACE inhibitor akibat hambatan pada renin (Rahayoe, 2003).
6. Angiotensin II Receptor Blocker AT, receptor antagonist/blocker (ARB)
Angiotensin II Receptor Blocker sangat efektif untuk menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi dengan kadar renin yang tinggi sepeti hipertensi renovaskular lain dan hipertensi genetik, tetapi kurang efektif pada hipertensi dengan kadar renin yang rendah (Nafrialdi, 2007).
2.1.8.2. Non Farmakologi
Terapi Non Farmakologi Mengubah gaya hidup merupakan suatu terapi atau pendekatan yang sangat bermanfaat dalam mengatasi tekanan darah tinggi (Lumbantobing, 2008).
a. Menurunkan Berat Badan Berlebih dan Pengaturan Diet Mengurangi berat badan dapat menurunkan risiko hipertensi,diabetes, dan penyakit kardiovaskular. Penerapan pola makan yang seimbang dapat mengurangi tekanan darah. Menurut Martono (2004) setiap penurunan 5 kg berat badan pada yang obesitas dapat menurunkan tekanan darah secara signifikan penurunan tekanan darah diikuti dengan penurunan berat badan mengurangi
(35)
Universitas Sumatera Utara
system simpatis dan aktivitas RAAS. Setiap penurunan 1 kg berat badan dapat menurunkan tekanan darah 2/1 mmHg . Universitas Sumatera Utara xxxiv Penurunan berat badan tidak lepas dari modifikasi dietnya. Tujuan utama dari pengaturan diet pada hipertensi adalah mengatur tentang makanan sehat, menu makanan harus seimbang dan memenuhi kebutuhan zat gizi yang dapat menurunkan tekanan darah. Adopsi pola makan DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) yang diet kaya serat dari buah-buahan dan rendah lemak dapat menurunkan tekanan darah sistolik sebanyak 5,5-11,4 mmHg serrta tekanan diastolik sebesar 3 – 5,5 mmHg (Frisoli, Schmieder, Grodzicki, Messerli, 2011).
b. Meningkatkan Aktivitas Fisik dan Olahraga Olahraga aerobik secara teratur seperti berjalan kaki, jogging, berenang dan bersepeda secara teratur dapat menurunkan tekanan darah dan mempertahankan berat badan ideal. Aktivitas fisik yang cukup dan teratur membuat jantung lebih kuat. Jantung yang kuat dapat memompa darah lebih banyak dengan usaha minimal sehingga resistensi perifer total terjadi penurunan karena gaya yang bekerja pada dinding pembuluh arteri akan berkurang. Aktivitas fisik seperti olahraga aerobik yang dilakukan secara teratur 30-60 menit per hari, 3-5 hari per minggu dapat menu bermanfaat menurunkan tekanan darah 5 mmHg (Frisoli, Schmieder, Grodzicki, Messerli, 2011).
c. Berhenti Merokok Merokok memiliki peran cukup besar dalam peningkatan tekanan darah yang disebabkan oleh nikotin yang terkandung dalam rokok. Tidak merokok mengurangi keseluruhan risiko penyakit kardiovaksular dan dapat menurunkan tekanan darah secara perlahan.
d. Pembatasan Asupan Natrium Pembatasan asupan natrium dengan mengurangi kadar garam dapat membantu pendertita hipertensi menurunkan tekanan darahnya. Penggunaan sodium kurang dari 2,4 gram atau kurang dari 6 gram (1 sedok teh) garam dapur per hari dapat mengurangi 4-7 mmHg tekanan darah (Frisoli, Schmieder, Grodzicki, Messerli, 2011). Pembataasan asupan garam juga harus menghindari makanan yang sudah diasinkan. Penambahan dengan suplemen potasium juga Universitas Sumatera Utara xxxv dapat menurunkan tekanan darah karena salah satu penyebab dari hipertensi adalah defisiensi potassium.
(36)
Universitas Sumatera Utara
e. Istirahat yang Cukup Istirahat merupakan suatu kesempatan untuk memperoleh energi sel dalam tubuh,istirahat dapat dilakukan dengan meluangkan waktu. Meluangkan waktu tidak berarti minta istirahat lebih banyak dari pada bekerja produktif samapai melebihi kepatuhan.Meluangkan waktu istirahat itu perlu dilakukan secara rutin. Yang dimaksudkan dengan istirahat adalah usaha untuk mengembalikan stamina tubuh dan mengembalikan keseimbangan hormon dan dalam tubuh (Amir, 2002 dalam Sagala, 2011).
(37)
Universitas Sumatera Utara BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hipertensi merupakan kondisi yang paling umum dijumpai dalam perawatan primer. Hipertensi menurut World Health Organization (WHO) adalah suatu kondisi dimana pembuluh darah memiliki tekanan darah tinggi (tekanan darah sistolik ≥140 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg) yang menetap. Tekanan darah adalah kekuatan darah untuk melawan tekanan dinding arteri ketika darah tersebut dipompa oleh jantung ke seluruh tubuh. Semakin tinggi tekanan darah maka semakin keras jantung bekerja (WHO, 2013).
Menurut laporan the Eighth Joint National Committee ( JNC 7 ) tahun 2004 , tekanan darah dapat dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu normal (di bawah 120/80 mmHG), prahipertensi (dari 120/80 mmHG sampai 139/89 mmHG), hipertensi tingkat I (dari 140/90 mmHG sampai 159/99 mmHG), hipertensi tingkat II (melebihi 160/100 mmHG) (JNC 7, 2004).
Pada orang yang berusia diatas 50 tahun, tekanan darah sistolik lebih besar dari 140 mmHg lebih berisiko terjadinya penyakit kardiovaskular bila dibandingkan dengan tekanan darah diastolik, namun pada tahun 2008 terdapat sekitar 40% orang dewasa di seluruh dunia berusia 25 tahun ke atas didiagnosa mengalami hipertensi. Angka kejadian hipertensi begitu meningkat, dari sekitar 600 juta jiwa pada tahun 1980 menjadi 1 milyar jiwa pada tahun 2008 (WHO, 2013).
Data statistik terbaru menyatakan bahwa terdapat 24,7% penduduk Asia Tenggara dan 23,3% penduduk Indonesia berusia 18 tahun ke atas mengalami hipertensi pada tahun 2014 (WHO, 2015).
Di Indonesia terjadi peningkatan prevalensi hipertensi. Secara keseluruhan prevalensi hipertensi di Indonesia tahun 2013 sebesar 26,5%. Sedangkan Sumatera Utara didapatkan prevalensi hipertensi sebesar 24,7% (Riskesdas, 2013).
Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik merupakan Rumah Sakit Rujukan untuk wilayah pembangunan A yang meliputi Propinsi Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat dan Riau, serta dan mempunyai bilangan populasi pasien yang banyak. Penelitian ini dilakukan di RSUP Haji Adam Malik yang mempunyai bilangan pasien hipertensi yang sangat tinggi. Menurut penelitian yang telah dijalankan pada tahun 2009, jumlah pasien hipertensi rawat inap
(38)
Universitas Sumatera Utara
bulan Januari sampai April sebanyak 30 orang. Sedangkan jumlah pasien yang rawat jalan meningkat pada bulan April sebanyak 53 orang jika dibandingkan dengan bulan Maret sebanyak 7 0rang. Jumlah pasien hipertensi rawat jalan dari bulan Januari-April sebanyak 93 orang.
Berdasarkan data tersebut peneliti tertarik untuk mengetahui gambaran pasien penyakit hipertensi di RSUP H. Adam Malik Medan pada periode Juli 2014 sampai Desember 2014. Hipertensi termasuk suatu kondisi yang dapat dicegah atau dikendalikan. Namun dari hasil pengamatan data bahwa penderita hipertensi semakin meningkat setiap tahunnya hampir di seluruh dunia dan menimbulkan masalah kesehatan masyarakat global yang berkontribusi terhadap beban penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, kecacatan dan kematian dini.
1.2 Rumusan Masalah
Uraian ringkas dalam latar belakang masalah di atas memberikan dasar bagi peneliti untuk merumuskan pertanyaan penelitian, yaitu bagaimana gambaran pasien penyakit hipertensi di RSUP Haji Adam Malik Medan?
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pasien penyakit hipertensi di RSUP Haji Adam Malik.
1.3.2 Tujuan Khusus
Yang menjadi tujuan khusus penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui gambaran pasien penyakit hipertensi berdasarkan jenis kelamin pasien hipertensi di RSUP H. Adam Malik pada periode Juli 2014 sampai dengan Desember 2014.
2. Untuk mengetahui gambaran pasien penyakit hipertensi berdasarkan usia pasien hipertensi di RSUP H. Adam Malik pada periode Juli 2014 sampai dengan Desember 2014..
(39)
Universitas Sumatera Utara
3. Untuk mengetahui gambaran pasien penyakit hipertensi berdasarkan etnis/suku pasien hipertensi di RSUP H. Adam Malik pada periode Juli 2014 sampai dengan Desember 2014.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat member manfaat bagi : 1. Subjek penelitian
Bagi subjek penelitian, diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan mengenai tekanan darah terhadap pasien hipertensi.
2. Masyarakat
Bagi masyarakat, diharapkan hasil penelitian ini dapat member informasi pada masyarakat tentang tekanan darah terhadap pasien hipertensi.
3. Peneliti
Bagi peneliti, diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah pemahaman peneliti mengenai tekanan darah terhadap pasien hipertensi dan penerapan secara langsung teori pembuatan karya tulis ilmiah sesuai teori yang diajarkan sewaktu kuliah, serta menjadi syarat untuk mendapat gelar serjana kedokteran dari Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara.
4. Institusi Pendidikan
Bagi institusi pendidikan, diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah studi kepustakaan dan diharapkan menjadi suatu masukan yang berarti dan bermanfaat bagi mahasiswa pada bidang kesehatan di Universitas Sumatera Utara.
5. Rumah Sakit
Bagi institusi rumah sakit, diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi rujukan dalam menghadapi masalah tekanan darah terhadap pasien hipertensi.
(40)
Universitas Sum atera Utara ABSTRAK
Penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah yang memberi gejala yang berlanjut untuk suatu target organ, seperti stroke untuk otak, penyakit jantung koroner untuk pembuluh darah jantung dan untuk otot jantung. Data WHO menunjukkan bahwa Setiap tahun, tekanan darah tinggi menyumbang kematian hampir 9,4 juta orang akibat penyakit jantung dan stroke, dan jika digabungkan, kedua penyakit ini merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia.
Jenis penelitian deskriptif dengan rancangan cross sectional. . Penelitian ini dilakukan dengan melihat data sekunder, menggunakan rekam medik di RSUP H. Adam Malik Medan. Data kemudian dianalisis dengan menggunakan progam komputer SPSS.
Hasil penelitian dengan mengumpulkan data di ruang rekam medis, didapatkan bahwa pasien penyakit hipertensi lebih banyak yang berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 68 orang (50,7%) dan dengan etnis batak sebanyak 50 orang (37,3%). Pasien penyakit hipertensi juga sering ditemukan pada mereka dengan usia 56-65 tahun (lansia akhir) sebanyak 45 orang (33,6%). Sesuai penggolongan hipertensi berdasarkan JNC VII didapatkan hasil klasifikasi hipertensi terbanyak adalah hipertensi grade 2 sebanyak 53 orang (39,6%), di ikuti hipertensi grade 1 sebanyak 47 orang (35,1%) dan yang terendah adalah pre-hipertensi sebanyak 34 orang (25,4%).
(41)
Universitas Sum atera Utara ABSTRACT
Hypertension is defined as increased blood pressure that causes continuing symptoms to a targeted organ, example stroke to the brain, coronary heart disease to the cardiac blood vessels and cardiac muscles. Data from WHO shows that each year almost 9.4 million people die due to heart diseases or stroke which is caused by hypertension. A combination of these two diseases is the world leading cause of death.
This research is descriptive and is based on cross sectional. The research is carried out by observing secondary data from the medical records in Haji Adam Malik General Hospital, Medan. The data is then analysed using SPSS computer programming.
The results obtained shows that hypertension is found most in female as many as 68 people (50.7%) whereas the highest number of ethnicity are Batak, 50 people (37.3%). The most number of cases are found in the age category of 56-65 years old as many as 45 people (33.6%). Based on classification of hypertension using JNCVII, it is found as many as 53 people (39.6%) are classified under grade 2 hypertension, followed by grade 1 , 47 people (35.1%) and the least are pre-hypetension as many as 34 people(25.4%).
(42)
Universitas Sum atera Utara
GAMBARAN PASIEN PENYAKIT HIPERTENSI DI
RSUP H. ADAM MALIK MEDAN JULI 2014 SAMPAI
DESEMBER 2014
OLEH :
WAHYUDHI SIMATUPANG
120100033FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
(43)
Universitas Sum atera Utara GAMBARAN PASIEN PENYAKIT HIPERTENSI DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN JULI 2014 SAMPAI DESEMBER 2014
KARYA TULIS ILMIAH
“Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan Sarjana Kedokteran”
OLEH
WAHYUDHI SIMATUPANG 120100033
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
(44)
(45)
Universitas Sum atera Utara ABSTRAK
Penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah yang memberi gejala yang berlanjut untuk suatu target organ, seperti stroke untuk otak, penyakit jantung koroner untuk pembuluh darah jantung dan untuk otot jantung. Data WHO menunjukkan bahwa Setiap tahun, tekanan darah tinggi menyumbang kematian hampir 9,4 juta orang akibat penyakit jantung dan stroke, dan jika digabungkan, kedua penyakit ini merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia.
Jenis penelitian deskriptif dengan rancangan cross sectional. . Penelitian ini dilakukan dengan melihat data sekunder, menggunakan rekam medik di RSUP H. Adam Malik Medan. Data kemudian dianalisis dengan menggunakan progam komputer SPSS.
Hasil penelitian dengan mengumpulkan data di ruang rekam medis, didapatkan bahwa pasien penyakit hipertensi lebih banyak yang berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 68 orang (50,7%) dan dengan etnis batak sebanyak 50 orang (37,3%). Pasien penyakit hipertensi juga sering ditemukan pada mereka dengan usia 56-65 tahun (lansia akhir) sebanyak 45 orang (33,6%). Sesuai penggolongan hipertensi berdasarkan JNC VII didapatkan hasil klasifikasi hipertensi terbanyak adalah hipertensi grade 2 sebanyak 53 orang (39,6%), di ikuti hipertensi grade 1 sebanyak 47 orang (35,1%) dan yang terendah adalah pre-hipertensi sebanyak 34 orang (25,4%).
(46)
Universitas Sum atera Utara ABSTRACT
Hypertension is defined as increased blood pressure that causes continuing symptoms to a targeted organ, example stroke to the brain, coronary heart disease to the cardiac blood vessels and cardiac muscles. Data from WHO shows that each year almost 9.4 million people die due to heart diseases or stroke which is caused by hypertension. A combination of these two diseases is the world leading cause of death.
This research is descriptive and is based on cross sectional. The research is carried out by observing secondary data from the medical records in Haji Adam Malik General Hospital, Medan. The data is then analysed using SPSS computer programming.
The results obtained shows that hypertension is found most in female as many as 68 people (50.7%) whereas the highest number of ethnicity are Batak, 50 people (37.3%). The most number of cases are found in the age category of 56-65 years old as many as 45 people (33.6%). Based on classification of hypertension using JNCVII, it is found as many as 53 people (39.6%) are classified under grade 2 hypertension, followed by grade 1 , 47 people (35.1%) and the least are pre-hypetension as many as 34 people(25.4%).
(47)
Universitas Sum atera Utara KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji dan syukur saya ucapkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, berupa kesehatan dan rezeki serta waktu sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan proposal peneltian karya tulis ilmiah ini tepat waktu. Tak lupa, penulis juga menyampaikan selawat dan salam kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, semoga kita mendapat syafaatnya di hari akhir kelak. Amin.
Dalam menyelesaikan penulisan proposal karya tulis ilmiah yang berjudul “Gambaran Pasien Penyakit Hipertensi di RSUP H. Adam Malik Medan Juli sampai Desember Tahun 2015” penulis menemukan banyak hambatan. Namun, berkat bantuan dari banyak pihak, penulis dapat menyelesaikan penulisan proposal karya tulis ilmiah ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:
1. Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, SpPD-KGEH selaku Dekan Fakultas Kedokteran Sumatera Utara
2. Prof. dr. Harris Hasan, Sp.PD, Sp.JP(K) selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan tenaga, pikiran, dan waktu untuk memberi bimbingan dalam proses penulisan proposal karya tulis ilmiah ini.
3. Kepada kedua orangtua penulis, Alm Muara Simatupang dan Dra Haswardah Sinaga, serta kepada saudara saya, Wahyuni Simatupang, serta kepada paman saya Maruli Tua Simatupang, Dahlan Sianturi, Sholeh Simatupang, Zulfikar Simatupang. yang telah memberikan dukungan, perhatian, dan doa kepada saya.
(48)
Universitas Sum atera Utara 4. Kepada sahabat-sahabat saya Arjumardi Azrah Harahap, Rian Satria, Arif Darmawan, Roy Rinaldi Marpaung, Adit M. Prasetya , M. Mahadi Hasibuan, Umar Ar-rasidin Lubis, Bhavytira, dan Dwi Azhari Adha. yang telah memberikan dukungan serta masukan dalam penyusunan proposal penelitian karya tulis ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa proposal karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan agar pembaca memberikan kritikan dan masukan yang membangun demi kesempurnaan penulisan hasil karya tulis ilmiah nanti. Terima kasih.
Medan, 7 Desember 2015
(49)
Universitas Sum atera Utara DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PERSETUJUAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
BAB 1 PENDAHULUAN... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 2
1.3. Tujuan Penelitian... 2
1.3.1. Tujuan Umum ... 2
1.3.2. Tujuan Khusus ... 2
1.4. Manfaat Penelitian ... 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 5
2.1. Definisi Hipertensi ... 5
2.2. Etiologi Hipertensi ... 5
2.2.1. Hipertensi Esensial ... 5
2.2.2. Hipertensi Sekunder ... 5
2.3. Faktor Resiko Hipertensi ... 5
2.4. Klasifikasi Hipertensi ... 8
2.5. Patofisiologi Hipertensi ... 8
2.6. Diagnosa Hipertensi ... 9
2.7. Komplikasi Hipertensi... 10
2.8. Penatalaksaan Hipertensi ... 10
2.8.1. Farmakologi... 11
2.8.2. Non Farmakologi ... 12
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL ... 14
3.1. Kerangka Konsep ... 14
3.2. Variabel dan Definisi Operasional ... 14
3.2.1. Variabel Penelitian ... 14
(50)
Universitas Sum atera Utara
BAB 4 METODE PENELITIAN ... 17
4.1. Rancangan Penelitian ... 17
4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 17
4.2.1 Lokasi Penelitian ... 17
4.2.2 Waktu Penelitian ... 17
4.3. Populasi dan Sampel Penelitian ... 17
4.3.1. Populasi Penelitian ... 17
4.3.2. Sampel Penelitian ... 17
4.3.3. Kriteria Inklusi dan Eksklusi ... 17
4.4. Metode Pengumpulan Data ... 17
4.5. Pengolahan dan Analisa Data ... 17
4.5.1. Pengolahan Data ... 17
4.5.2. Analisa Data ... 19
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ... 20
5.1. Hasil Penelitian ... 20
5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 20
5.1.2. Karakteristik Responden ... 20
5.1.3. Hasil Analisa Data ... 23
5.2. Pembahasan ... 26
5.2.1. Distribusi Pasien Hipertensi Berdasarkan Jenis Kelamin26 5.2.2. Distribusi Pasien Hipertensi Berdasarkan Usia ………...27
5.2.3. Prevalensi Pasien Hipertensi dengan Etnis………...27
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 29
6.1. Kesimpulan ... 29
6.2. Saran ... 29
(51)
Universitas Sumatera Utara DAFTAR TABEL
Halaman
TABEL 2.1. Pemeriksaan Diagnosa Hipertensi………....……….9
TABEL 2.2. Faktor Resiko Hipertensi………...……...……….10
TABEL 3.1. Definisi Operasional…………...………..………15
TABEL 5.1. Distribusi Karakteristik Responden………...……….21
TABEL 5.2. Distribusi Pasien Hipertensi berdasarkan Jenis Kelamin………....……..23
TABEL 5.3. Distribusi Pasien Hipertensi berdasarkan Usia………...………24
(52)
Universitas Sumatera Utara DAFTAR GAMBAR
Halaman GAMBAR 3.1. Kerangka Konsep
Penelitian……… .14
(53)
Universitas Sumatera Utara DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup
Lampiran 2 Surat Persetujuan Komisi Etik Tentang Pelaksanaan Penelitian Bidang Kesehatan Lampiran 3 Surat Izin Studi Awal Penelitian dari Rumah Sakit Umum Pusat H.Adam Malik
Medan
Lampiran 4 Surat Izin Penelitian dari Rumah Sakit Umum Pusat H.Adam Malik Medan Lampiran 5 Data Induk Penelitian
(1)
Universitas Sum atera Utara 4. Kepada sahabat-sahabat saya Arjumardi Azrah Harahap, Rian Satria, Arif Darmawan, Roy Rinaldi Marpaung, Adit M. Prasetya , M. Mahadi Hasibuan, Umar Ar-rasidin Lubis, Bhavytira, dan Dwi Azhari Adha. yang telah memberikan dukungan serta masukan dalam penyusunan proposal penelitian karya tulis ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa proposal karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan agar pembaca memberikan kritikan dan masukan yang membangun demi kesempurnaan penulisan hasil karya tulis ilmiah nanti. Terima kasih.
Medan, 7 Desember 2015
(2)
Universitas Sum atera Utara DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PERSETUJUAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
BAB 1 PENDAHULUAN... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 2
1.3. Tujuan Penelitian... 2
1.3.1. Tujuan Umum ... 2
1.3.2. Tujuan Khusus ... 2
1.4. Manfaat Penelitian ... 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 5
2.1. Definisi Hipertensi ... 5
2.2. Etiologi Hipertensi ... 5
2.2.1. Hipertensi Esensial ... 5
2.2.2. Hipertensi Sekunder ... 5
2.3. Faktor Resiko Hipertensi ... 5
2.4. Klasifikasi Hipertensi ... 8
2.5. Patofisiologi Hipertensi ... 8
2.6. Diagnosa Hipertensi ... 9
2.7. Komplikasi Hipertensi... 10
2.8. Penatalaksaan Hipertensi ... 10
2.8.1. Farmakologi... 11
2.8.2. Non Farmakologi ... 12
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL ... 14
3.1. Kerangka Konsep ... 14
3.2. Variabel dan Definisi Operasional ... 14
3.2.1. Variabel Penelitian ... 14
(3)
Universitas Sum atera Utara
BAB 4 METODE PENELITIAN ... 17
4.1. Rancangan Penelitian ... 17
4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 17
4.2.1 Lokasi Penelitian ... 17
4.2.2 Waktu Penelitian ... 17
4.3. Populasi dan Sampel Penelitian ... 17
4.3.1. Populasi Penelitian ... 17
4.3.2. Sampel Penelitian ... 17
4.3.3. Kriteria Inklusi dan Eksklusi ... 17
4.4. Metode Pengumpulan Data ... 17
4.5. Pengolahan dan Analisa Data ... 17
4.5.1. Pengolahan Data ... 17
4.5.2. Analisa Data ... 19
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ... 20
5.1. Hasil Penelitian ... 20
5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 20
5.1.2. Karakteristik Responden ... 20
5.1.3. Hasil Analisa Data ... 23
5.2. Pembahasan ... 26
5.2.1. Distribusi Pasien Hipertensi Berdasarkan Jenis Kelamin26 5.2.2. Distribusi Pasien Hipertensi Berdasarkan Usia ………...27
5.2.3. Prevalensi Pasien Hipertensi dengan Etnis………...27
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 29
6.1. Kesimpulan ... 29
6.2. Saran ... 29
(4)
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
Halaman
TABEL 2.1. Pemeriksaan Diagnosa Hipertensi………....……….9
TABEL 2.2. Faktor Resiko Hipertensi………...……...……….10
TABEL 3.1. Definisi Operasional…………...………..………15
TABEL 5.1. Distribusi Karakteristik Responden………...……….21
TABEL 5.2. Distribusi Pasien Hipertensi berdasarkan Jenis Kelamin………....……..23
TABEL 5.3. Distribusi Pasien Hipertensi berdasarkan Usia………...………24
(5)
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
Halaman
GAMBAR 3.1. Kerangka Konsep
Penelitian………
.14
(6)
Universitas Sumatera Utara