Masalah Pencemaran Air AIR

B. Air Tanah Groundwater Air tanah groundwater merupakan air yang berada dibawah permukaan tanah. Air tanah ditemukan pada akifer. Karakteristik utama yang membedakan air tanah dengan air permukaan adalah pergerakan yang sangat lambat dan waktu tinggal yang sangat lama, dapat mencapai puluhan hingga ratusan tahun,oleh sebab itu pula air tanah akan sulit untuk pulih kembali jika mengalami pencemaran Effendi,2003.

2.1.3. Masalah Pencemaran Air

Diperkenalkannya sistem pengangkutan air modern mengalihkan pembuangan sampah dari jalan-jalan dan daerah-daerah perkotaan ke aliran-aliran kali dan sungai. Inilah yang menjadi permulaan permasalahan pencemaran air itu. Dengan membengkaknya industri yang mengalirkan air sampah mereka ke dalam aliran-aliran kali diseputar mereka, maka aliran kali ini akan makin tercemar dan secara terus menerus menjadi tidak layak sebagai sumber persediaan air. Aliran kali tersebut juga menjadi tidak sehat sebagai penyediaan air untuk kebutuhan industri. Di banyak negara industri, aliran kali sudah sedemikian tercemar sehingga seterusnya menjadi tak layak sebagai sumber-sumber persediaan air tanpa sedikit pun dapat dipergunakan oleh rakyat di pinggiran kota untuk dimurnikan secara memadai guna kebutuhan manusia atau industri. A. Sampah Industri Sampah-sampah air yang dihasilkan oleh proses-proses pabrik dan industri yang mempergunakan sejumlah air yang sedang sampai banyak disebut “ sampah industri ”. Industri yang mempergunakan proses-teknik tanpa air tidak meningkatkan sampah industri cair. Istilah sampah industri pada umumnya terbatas pada sampah cair yang karena alasan warna, isinya yang padat, kandungan anorganik atau organik, kadar garam, keasaman, alkalinitas, dan sifat-sifat khas mereka yang beracun menimbulkan masalah-masalah pencemaran aliran air. Karena besarnya kebutuhan air dari banyak industri dan keperluan air untuk pembangkitan tenaga listrik dan untuk tujuan pendinginan, bangunan-bangunan industri, pabrik, penggilingan-penggilingan sering kali terpaksa didirikan di pematang-pematang sungai dan batang air lainnya. Pembuangan sampah cairan dari bangunan tersebut merupakan penyebab utama pencemaran sungai. Sampah industri berbeda-beda dalam jumlah dan kekuatan pencemarannya sesuai dengan produk dan proses pabrik dari mana mereka muncul. Beberapa sampah seperti air pendingin volumenya besar tetapi mengakibatkan sedikit pencemaran, yang lain volumenya secara relatif kecil tetapi mengandung konsentrasi zat organik dan anorganik. Sampah-sampah lain seperti air buangan drainase dari tambang batu bara dan air garam dari ladang-ladang minyak mempunyai sifat khas lain yang nyata. Secara luas sampah-sampah industri dapat dikelompokkan sesuai dengan sifat pokok pencemaran mereka seperti : a sampah-sampah b sampah organik yang dapat memuai, c sampah kimiawi d sampah-sampah beracun, dan e sampah-sampah radio-aktif. Namun demikian, dari segi kepraktisan dapat dikelompokkan ke dalam dua golongan ialah: a sampah-sampah yang tidak dapat memuai atau sampah- sampah yang secara biologis lembab b sampah-sampah yang sudah memuai. Sampah-sampah industri sangat berbeda-beda sifat dan komposisinya. Mereka mempunyai satu atau lebih sifat khas yang membedakan satu antara yang lain seperti kebutuhan akan oksigen yang sangat tinggi disebabkan karena adanya zat-zat organik atau zat-zat pengurang anorganik; kadar zat padat mengambang yang tinggi, kekeruhan yang tinggi dan warna, kandungan alkali dan kemasaman yang menonjol dan suhu yang tinggi. Adanya cairan-cairan yang mudah terbakar, pencemar- pencemar yang menghambat seperti cyanida, sulfida, phenol, formaldehyda, logam- logam pencemar yang beracun, detergen-detergen sintetik sedangkan kadar minyak dan minyak pelumas tinggi merupakan sifat-sifat khas penting yang membedakan sampah industri dari limbah domestik normal Mahida,1984. B. Limbah Industri Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomi. Limbah yang mengandung bahan polutan yang memiliki sifat racun dan berbahaya dikenal dengan limbah B-3, yang dinyatakan sebagai bahan yang dalam jumlah relatif sedikit tetapi berpotensi untuk merusak lingkungan hidup dan sumber daya. Bila ditinjau secara kimiawi, bahan-bahan ini terdiri dari bahan kimia organik dan anorganik. Berdasarkan karakteristiknya, limbah industri dapat digolongkan menjadi 3 bagian: • Limbah cair • Limbah gas dan partikel • Limbah padat Kristanto, 2002. C. Indikator atau Tanda-Tanda Bahwa Air Lingkungan Telah Tercemar: 1. Adanya perubahan suhu air 2. Adanya perubahan pH 3. Adanya perubahan warna, bau dan rasa air 4. Timbulnya endapan, koloidal, bahan terlarut 5. Adanya mikroorganisme 6. Meningkatnya radioaktivitas di lingkungan 1. Perubahan suhu air Dalam kegiatan industri seringkali suatu proses disertai dengan timbulnya panas reaksi atau panas dari suatu gerakan mesin. Agar proses industri dan mesin- mesin yang menunjang kegiatan terebut berjalan baik maka panas yang terjadi harus dihilangkan. Penghilangan panas dilakukan dengan proses pendinginan air. Air yang menjadi panas tersebut kemudian dibuang ke sungai maka air sungai akan menjadi panas. Air sungai yang suhunya naik akan mengganggu kehidupan hewan air dan organisme air lainnya karena kadar oksigen dalam air akan turun bersamaan dengan kenaikan suhu. Oksigen yang terlarut dalam air berasal dari udara yang secara lambat terdifusi ke dalam air. Makin tinggi kenaikan suhu air makin sedikit oksigen yang terlarut di dalamnya. 2. Perubahan pH atau konsentrasi ion hidrogen Air normal yang memenuhi syarat untuk suatu kehidupan mempunyai pH berkisar antara 6,5 – 7,5. Air yang memiliki pH lebih kecil dari pH normal akan bersifat asam, sedangkan air yang memiliki pH lebih besar dari normal akan bersifat basa. Air limbah dan bahan buangan dari kegiatan industri yang dibuang ke sungai akan mengubah pH air yang pada akhirnya akan mengganggu kehidupan organisme di dalam air. 3. Perubahan warna, bau dan rasa air Bahan buangan dan air limbah dari kegiatan industri yang berupa bahan anorganik dan bahan organik seringkali dapat larut di dalam air yang akan mengakibatkan perubahan warna air. Seringkali zat-zat yang beracun justru terdapat di dalam bahan buangan industri yang tidak mengakibatkan perubahan warna air sehingga air tetap tampak jernih. Bahan buangan industri yang bersifat organik dan air limbah dari kegiatan industri pengolahan bahan makanan seringkali menimbulkan bau yang sangat menyengat hidung. Mikroba di dalam air akan mengubah bahan buangan organik, terutama gugus protein, secara degradasi menjadi bahan yang mudah menguap dan berbau. Timbulnya bau pada air lingkungan secara mutlak dapat dipakai sebagai salah satu tanda terjadinya tingkat pencemaran air yang cukup tinggi. Air normal yang dapat digunakan untuk suatu kehidupan pada umumnya tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Apabila mempunyai rasa kecuali air laut maka hal itu telah terjadi pelarutan sejenis garam-garaman. 4. Timbulnya endapan, koloidal dan bahan terlarut Endapan dan koloidal serta bahan terlarut berasal dari adanya bahan buangan industri yang berbentuk padat,jika tidak terlarut secara sempurna akan mengendap di dasar sungai dan yang terlarut sebagian akan menjadi koloidal. Endapan dan koloidal akan melayang di dalam air sehingga akan menghalangi masuknya sinar matahari ke dalam lapisan air yang akan mengganggu kehidupan mikroorganisme. Bahan buangan industri berupa bahan anorganik yang dapat larut maka air akan mendapat tambahan ion-ion logam yang berasal dari bahan anorganik tersebut. Banyak bahan anorganik yang memberikan ion-ion logam berat yang pada umumnya bersifat racun, seperti Cd, Cr, Pb. 5. Mikroorganisme Apabila bahan buangan yang harus didegradasi cukup banyak, berarti mikroorganisme akan ikut berkembang biak. Pada perkembangbiakan mikroorganisme ini tidak tertutup kemungkinan bahwa mikroba patogen ikut berkembang pula. Mikroba patogen adalah penyebab timbulnya berbagai macam penyakit. Pada umumnya industri pengolahan bahan makanan berpotensi untuk menyebabkan berkembangbiaknya mikroorganisme, termasuk mikroba patogen. 6. Meningkatnya radioaktivitas air lingkungan Mengingat bahwa zat radioaktif dapat menyebabkan berbagai macam kerusakan biologis baik secara langsung ataupun tidak langsung, maka tidak dibenarkan dan sangat tidak etis bila ada yang membuang bahan sisa radioaktif ke lingkungan. Secara nasional sudah ada peraturan perundangan yang mengatur masalah bahan sisa limbah radioaktif. Mengenai hal ini badan tenaga atom BATAN secara aktif mengawasi pelaksanaan peraturan perundangan tersebut. Salah satu sumber yang dapat menaikkan radioaktivitas lingkungan adalah pembakaran batubara Wardhana,2001.

2.2. Amonia