Page 57 of
88
Contoh itu tidak harus diambil semua, tetapi juga tidak perlu untuk mengawali dari nol sama sekali.
6. Lingkup harus jelas
Lingkup ini mencangkup siapa saja yang akan diatur melalui CoC ini. Dalam sebuah organisasi dapat ditentukan kepada pihak mana saja CoC itu dapat
diterapkan, apakah itu dari level senior manajer sampai karyawan kelas bawah.
7. Implementasi yang spesifik
Implementasi dalam hal ini menyangkut prosedur atau cara pelaksanaan dari CoC yang akan dibuat. Harus dipertimbangkan apakah pelaksanaannya
akan mempengaruhi kebijakan dan praktik yang dijalankan di perusahaan. Implementasi yang efektif akan memuat penjelasan tentang nilai-nilai yang
dimaksud dalam langkah nyata. Dapat saja keterangan tersebut dibuat dalam lampiran atau keterangan penjelas yang disertakan sendiri.
8. Perencanaan untuk pembinaan
Aspek utama dalam implementasi CoC yang tidak boleh dilupakan adalah mengenai pelatihan dan pembinaan yang harus diberikan kepada
karyawan. Bagaimanapun, CoC dapat dilaksanakan secara efektif apabila para karyawan memahami CoC tersebut. Karena itu pembinaan dan
pelatihan ini harus mendapat perhatian khusus dari organisasi atau perusahaan.
9. Penegakan aturan harus jelas
Apakah peraturan atau CoC ini akan berimplikasi pada hukuman atas pelanggaran yang dilakukan, ataukah CoC ini hanya sekedar pedoman
berperilaku yang etis di organisasi? Hal tersebut perlu dipikirkan masak- masak dalam proses penyusunan. Sanksi dan penghargaan dapat saja
diterapkan pada kondisi-kondisi tertentu. Tetapi harus diputuskan pula siapa yang berhak menjatuhkan sangsi atau yang berhak memberikan
penghargaan.
Page 58 of
88
10. Kesempatan untuk peninjauan kembali
Dalam penyusunan CoC harus dimasukan pula ketentuan yang mengatakan bahwa CoC ini terbuka untuk peninjauan kembali dan pemuktahiran
update. Sebaiknya secara khusus ada titik periode waktu tertentu yang disebutkan dalam CoC untuk hal tersebut. Bagaimanapun CoC harus
disesuaikan dengan perubahan zaman dan banyak masalah lain yang mengemuka seiring jalannya organisasi atau perusahaan.
Secara khusus tentang perumusan isi content CoC, perusahaan UKM di Indonesia hendaknya mengadopsi sepuluh standar normatif CoC yang selaras
dengan Undang-Undang dan kaidah hukum yang berlaku di Indonesia.
Sepuluh standar normatif perumusan isi CoC Standar normatif CoC
Acuan legalitas 1.
Jam kerja
Secara umum
jam kerja
yang di
persyaratkan adalah tujuh per hari atau 40 jam per minggu selama enam hari kerja
dalam seminggu. Untuk lembaga yang menerapkan
lima hari
kerja dalam
seminggu, jam kerja yang diatur adalah delapan jam perhari.
Sementara itu, sesuai peraturan kerja lembur adalah selama tiga jam dalam sehari
atau 14 jam per minggu. Selama lima hari kerja, pekerja berhak mendapat libur dua
hari. Sedangkan yang bekerja enam hari berhak mendapat libur satu hari.
• UU RI
No. 132003 sub bab
X, paragraph 4, pasal
77-85 tentang
waktu
kerja
• Konvensi ILO No. 1, 30, dan 63
tentang jam
kerja
2. Kompensasi