– PTPN II code of conduct

(1)

1

Good Corporate Governance

PESAN DIREKSI

Kepada Yth,

Komisaris, Direksi, dan Seluruh Karyawan PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Di

Tempat

Pada saat ini telah terjadi perubahan yang cukup kuat pada lingkungan perusahaan, dimana tuntutan dari berbagai pihak yang berkepentingan terhadap PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) dirasakan begitu menonjol. Konerja perusahaan menjadi sangat terpengaruh dengan kualitas interaksi berbagai pihak yang berkepentingan tersebut (stakeholder), baik secara langsung maupun tidak langsung.

Sebagai perusahaan yang besar, kita harus dapat mengantisipasi hal tersebut. Kita harus memiliki tekad untuk melakukan peningkatan pada bebagai aspek hubungan perusahaan dengan berbagai pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan agar tercipta hubungan yang berkualitas, dan pada akhirnya akan meningkatkan kinerja perusahaan. Sebagai perwujudan tekad ataupun komitmen dasar bagi kita untuk memperhatikan berbagai pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan, maka pada saat ini perusahaan telah menyusun Pedoman Perilaku Perusahaan atau Code of Conduct.

Pedoman Perilaku Perusahaan atau Code of Conduct, berisi aturan-aturan dasar sikap perusahaan kepada berbagai pihak yang berkepen-tingan. Diharapkan dengan diketahui, dipahami, dan dilaksanakannya pedoman ini, kita dapat mewujudkan komitmen bersama untuk


(2)

2

Good Corporate Governance

mencapai Visi dan Misi perusahaan. Diharapkan kita dapat meningkatkan kredibilitas dan reputasi perusahaan, menghilangkan keraguan dalam berpelikaku etis, mencegah penyalahgunaan wewenang dan kecurangan, menghindari terjadinya konflik kepentingan & mempertahankan integritas, kejujuran serta profesionalisme seluruh individu dalam perusahaan.

Pedoman Perilaku Perusahaan atau Code of Conduct ini berlaku sah sejak ditandatangani oleh Komisaris dan Direksi.

Akhirnya kami mengaharapkan agar kita dapat secara sungguh-sungguh mengetahui, memahami dan menerapkan pedoman ini demi kepentingan kita bersama dan kejayaan PT. Perkebunan Nusantara II (Persero).

Tanjung Morawa, ………….. 2012 Perusahaan Perseroan (Persero)

PT Perkebunan Nusantara II

Komisaris

Ato Suprapto Komisaris Utama

Direksi

Bhatara Moeda Nasution Direktur Utama


(3)

3

Good Corporate Governance

Bab I

Pendahuluan

A. Pengertian Umum

Pedoman Perilaku Perusahaan atau Code of Conduct adalah norma tertulis yang menjadi panduan standar perilaku dan komitmen seluruh karyawan PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) dalam kegiatan operasional perusahaan maupun berperilaku kepada stakeholder. B. Latar Belakang Penyusunan Pedoman Perilaku Perusahaan

(Code of Conduct)

Penyusunan Pedoman Perilaku Perusahaan (Code of Conduct) dilakukan dengan latar belakang sebagai berikut :

1. SK Menteri BUMN nomor KEP-117/M-MBU/2002, tanggal 31 Juli 2002 bagian kedua pasal 32, selanjutnya direvisi dengan Peraturan Menteri BUMN nomor PER-01/MBU/2011 BAB X pasal 40 yang berisi aturan etika berusaha dan anti korupsi serta donasi. 2. Disadari bahwa telah terjadi perubahan yang cukup kuat pada

lingkungan bisnis perusahaan, dimana tuntutan terhadap pemenuhan kepentingan para stakeholder dalam pengelolaan perusahaan begitu menonjol pada saat ini.

3. Berbedanya kepentingan tiap stakeholder terhadap perusahaan menyebabkan perusahaan harus merumuskan sikap maupun perlakuan terhadap tiap stakeholder dengan sebaik-baiknya, karena perlakuan yang keliru dan tidak selayaknya terhadap masing-masing stakeholder dapat menciptakan hubungan yang kurang baik dengan para stakeholder,


(4)

4

Good Corporate Governance

4. Adanya keinginan kuat untuk memperbaiki kondisi seluruh aspek yang ada di perusahaan untuk menyehatkan dan meraih kinerja puncak perusahaan serta untuk menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG).

C. Maksud dan Tujuan Code of Conduct

Maksud penyusunan Code of Conduct untuk mewujudkan komitmen bersama dari pegawai dan manajemen dalam rangka mewujudkan Visi dan melaksanakan Misi perusahaan secara profesional dan beretika tinggi.

Tujuan yang ingin dicapai dari adanya Code of Conduct adalah mendorong terwujudnya standar kerja yg maksimal bagi manajemen dan seluruh karyawan PT.Perkebunan Nusantara II (Persero).

D. Manfaat Code of Conduct

1. Meningkatkan kredibilitas dan reputasi perusahaan karena perilaku etis telah dijadikan sebagai budaya perusahaan.

2. Membantu menghilangkan keraguan dalam berperilaku secara etis.

3. Berperan sebagai alat mekanisme pencegahan penyalahgunaan wewenang dan kecurangan.

4. Mencegah timbulnya benturan kepentingan dan memberikan rambu-rambu yang jelas bagi individu dalam perusahaan untuk menghindarkan diri dari konflik kepentingan.

5. Meningkatkan dan mempertahankan integritas, dan kejujuran serta profesionalisme seluruh individu dalam perusahaan.


(5)

5

Good Corporate Governance E. Visi dan Misi Perusahaan

Perusahaan telah menetapkan Visi dan Misi yang akan dipedomani sebagai fokus masa depan PT. Perkebunan Nusantara II (Persero), Yaitu :

Visi

Dari Perusahaan Perkebunan Menjadi Perusahaan Multi Usaha Berdaya Saing Tinggi

To Be Competitive !! Misi

1. Mengoptimalkan seluruh potensi sumber daya dan usaha 2. Memberikan kontribusi optimal

3. Menjaga kelestarian dan pertambahan nilai F. Core Values

1. To Our Customer

Memberikan kepuasan mutu dan kepastian penyerahan yang berdaya saing serta menempatkan pelanggan sebagai mitra terhormat.

2. To Our Empleyee

Menempatkan pekerja sebagai mitra berusaha dan membimbing mereka untuk mengembangkan potensi yang mereka miliki demi kelangsungan usaha dan kesejahteraan keluarga.

3. To Our Share Holders

Sedaya upaya mencapai peluang yang optimal untuk memberikan pertambahan nilai melalui tata kelola perusahaan yang baik.


(6)

6

Good Corporate Governance 4. To Our Community

Menempatkan perusahaan sebagai BUMN yang memberikan kemaslahatan bagi masyarakat dan peduli terhadap kualitas sumber daya alam

G. Karakter Karyawan

Sejalan dengan semangat Sistem Manajemen Mutu (Quality Management System) maka karyawan perusahaan harus memiliki karakter sebagai berikut :

1. Pekerja keras, tangguh dan bertanggung jawab 2. Sadar berbiaya

3. Persaudaraan dan kebersamaan 4. Taqwa dan berakhlak mulia 5. Setia pada Nusantara dua

H. Maksud dan Tujuan Perusahaan

Sesuai dengan pasal 3 ayat 1 Akta No. 33 Tahun 2008 tanggal 13 Agustus 2008 dinyatakan bahwa maksud dan tujuan perusahaan adalah melakukan usaha di bidang agro bisnis dan agro industry, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perseroan untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat untuk mendapatkan/mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip perseroan terbatas. berlandaskan kepada azas :

1. Menjadi perusahaan perkebunan yang berkelanjutan (sustainable), berdaya saing, & menghasilkan laba, sehingga dapat memberikan kesejahteraan karyawan, dan memberikan kontribusi dalam pembangunan daerah dan nasional.


(7)

7

Good Corporate Governance

2. Berkembangnya kegiatan agribisnis perkebunan sesuai dengan prinsip perusahaan yang sehat, kuat dan tumbuh.

3. Meningkatnya posisi portofolio bisnis melalui perbaikan internal semua aspek sumber daya yang dimiliki.

4. Terpeliharanya sumberdaya alam dan lingkungan serta konservasi air dan tanah.

I. Nilai-nilai Yang Dianut Perusahaan

Nilai-nilai yang diyakini & yang akan diterapkan bersama dilingkungan perusahaan mencerminkan budaya perusahaan dalam menyatukan gerak langkah setiap individu untuk mencapai tujuan bersama, yaitu sebagai berikut :

Profesional

Senantiasa bekerja sesuai keahlian dalam mencapai target yang ditetapkan secara efisien dan efektif.

Kesetaraan

Memperhatikan kepentingan semua stakeholder secara seimbang. Kemakmuran

Seluruh aktivitas yang dilakukan juga berorientasi untuk mening-katkan kesejahteraan pimpinan dan karyawan.

Kejujuran

Menjadikan kejujuran sebagai pilar utama dalam melaksanakan aktivitas.


(8)

8

Good Corporate Governance Integritas

Dalam aktivitas selalu bertanggung jawab, pantang menyerah, setia dengan dilandasi oleh iman dan taqwa.

Kerjasama

Menyadari bahwa pencapaian tujuan dapat dilakukan dengan maksimal bila dilakukan dengan kerjasama yang baik dan saling menghargai diantara pimpinan dan karyawan.


(9)

9

Good Corporate Governance

Bab II Komitmen Perusahaan kepada Stakeholders

Pada era global saat ini perusahaan tidak dapat menghindari adanya kepentingan pihak lain di luar perusahaan yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan, baik secara langsung maupun tidak. Stakeholders atau pihak-pihak yang berkepentingan atau menerima keuntungan maupun mendapat beban, baik langsung maupun tidak, sebagai akibat dari aktivitas perusahaan yang dijalankan oleh Direksi, dalam kendali pengawasan oleh Komisaris, haruslah mendapat perhatian yang cukup dan seimbang sesuai dengan kepentingannya masing-masing. Stakeh olders perusahaan yang harus diperhatikan oleh Direksi dan Komisaris adalah sebagai berikut :

1. Pemilik / Pemegang Saham 2. Karyawan dan Serikat Pekerja 3. Pelanggan

4. Rekanan atau Pemasok

5. Sesama Perusahaan Perkebunan 6. Pemerintah

7. Masyarakat dan Lingkungan 8. Media Massa / LSM

9. Mitra Pemasaran 10. Kreditur dan Bank

Komitmen perusahaan kepada Stakeholders tersebut di atas adalah sebagai berikut :


(10)

10

Good Corporate Governance

A. Komitmen Perusahaan kepada Pemegang Saham / Pemilik 1. Meningkatkan secara sungguh-sungguh dan berkesinambungan

nilai pemegang saham (Shareholder value) seperti tingkat laba, tingkat pertumbuhan, dan kepentingan lain dari pemegang saham sesuai peraturan perundang-undangan.

2. Selalu berusaha untuk berinovasi dalam menciptakan peluang-peluang bisnis guna meningkatkan kemajuan perusahaan.

3. Perusahaan menerapkan dengan sungguh-sungguh prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) termasuk didalamnya jujur dan akurat dalam pencatatan serta pelaporan transaksi bisnis sesuai prinsip akuntansi yang berlaku. B. Komitmen Perusahaan kepada Karyawan dan Serikat Pekerja

1. Menghargai dan menempatkan karyawan sebagai asset utama perusahaan yang kemampuannya (Capability) akan terus dikembangkan dengan pendidikan dan pelatihan secara berkelanjutan.

2. Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengem-bangkan karir seluas-luasnya dan secara adil.

3. Berusaha meningkatkan pemenuhan kesejahteraan dan hak karyawan secara adil, layak, dan transparan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

4. Perusahaan selalu berusaha menciptakan lingkungan kerja yang layak & mempekerjakan karyawan sesuai dengan kemampuan.


(11)

11

Good Corporate Governance

5. Perusahaan wajib memastikan bahwa asset dan lokasi usaha serta

fasilitas PTPN II lainnya, memenuhi peraturan perundang-undangan berkenaan dengan kesehatan dan keselamatan kerja serta pelestarian lingkungan.

6. Mempekerjakan, menetapkan besarnya gaji, memberikan

pelatihan, menetapkan jenjang karir, serta menentukan

persyaratan kerja lainnya tanpa memperhatikan latar belakang etnik, agama, jenis kelamin, usia, cacat tubuh yang dipunyai seseorang, atau keadaan khusus lainnya yang dilindungi oleh peraturan perundang-undangan.

7. Menyediakan lingkungan kerja yang bebas dari segala bentuk

tekanan (pelecehan) yang mungkin timbul sebagai akibat perbedaan watak, keadaan pribadi, dan latar belakang kebudayaan seseorang.

8. Menjamin kebebasan karyawan untuk menyampaikan pendapat dan aspirasi kepada perusahaan dengan cara yang beretika dan sesuai dengan peraturan.

9. Memberikan penghargaan kepada pegawai/ karyawan yang berprestasi dan mengenakan sanksi terhadap karyawan yang melanggar ketentuan perusahaan.

10. Memberlakukan sistem rekruitmen yang adil dan transparan berdasarkan kebutuhan dan dengan standar kualifikasi yang ditetapkan


(12)

12

Good Corporate Governance

11. Perusahaan menghargai dan menjaga kerahasiaan catatan maupun informasi pribadi karyawan.

12. Serikat pekerja yang ada merupakan mitra perusahaan dalam menyalurkan aspirasi karyawan dan membantu menangani permasalahan perusahaan yang menyangkut karyawan.

C. Komitmen kepada Pelanggan.

1. Perusahaan menempatkan pelanggan sebagai mitra strategis dalam bisnis perusahaan, sehingga perusahaan akan selalu memberikan informasi yang akurat kepada pelanggan.

2. Menyediakan produk dengan mutu terbaik dan fasilitas pelayanan yang sama kepada semua pelanggan.

3. Selalu mengutamakan sikap jujur dan adil serta beretika dalam berbisnis dengan pelanggan.

4. Menjamin penyerahan barang dan jasa dengan jumlah dan waktu yang tepat sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.

5. Memperhatikan keluhan dan masukan dari pelanggan untuk ditanggapi sesegera mungkin.

6. Memberikan penghargaan kepada pelanggan yang baik dan mengenakan sanksi yang tegas terhadap pelanggan yang melanggar ketentuan perusahaan.

7. Perusahaan melindungi dan menjaga kerahasiaan pelanggan dengan sebaik-baiknya


(13)

13

Good Corporate Governance Pemasok.

1. Memlihara komunikasi yang baik dengan rekanan atau pemasok sebagai mitra strategis yang berperan menjamin ketersedian pasokan barang dan jasa yang dibutuhkan dalam operasi perusahaan.

2. Menciptakan hubungan yang baik dan memberikan perlakuan yang sama terhadap seluruh rekanan.

3. Selalu mengutamakan sikap jujur dan fair serta beretika dalam berbisnis dengan rekanan dan pemasok.

4. Melaksanakan proses pengadaan barang dan jasa secara transparan sesuai ketentuan yang berlaku.

5. Memberikan kepastian pembayaran sesuai jumlah dan jadwal yang ditetapkan dalam perjanjian.

6. Memberikan penghargaan kepada perusahaan rekanan dan pemasok yang baik dan mengenakan sanksi yang tegas terhadap yang melanggar ketentuan perusahaan.

7. Menghormati seluruh isi perjanjian yang telah dibuat antara perusahaan dengan rekanan/ pemasok.

E. Komitmen terhadap Sesama Perusahaan Sejenis

1. Menempatkan usaha perkebunan lainnya sebagai pesaing sekaligus partner dalam berkompetisi secara sehat.

2. Menjadikan perusahaan perkebunan lainnya sebagai tolok ukur (benchmark) guna meningkatkan kinerja perusahaan.


(14)

14

Good Corporate Governance

perusahaan perkebunan lainnya dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan.

4. Memberikan penghargaan kepada perusahaan sejenis yang mau bersinergi dalam meningkatkan kinerja perusahaan dan mengenakan sanksi yang tegas terhadap yang melanggar ketentuan perusahaan.

F. Komitmen Perusahaan terhadap Pemerintah

1. Senantiasa berkomunikasi dan menjaga hubungan yang beretika dengan pemerintah, sehingga setiap kebijakan pemerintah selalu dapat diantisipasi dengan baik demi kemajuan dan kelangsungan usaha perusahaan.

2. Mematuhi aturan pemerintah yang berlaku didaerah operasional perusahaan termasuk kewajiban pajak, retribusi, dan kewajiban lainnya sesuai ketentuan.

G. Komitmen Perusahaan terhadap Masyarakat dan Lingkungan 1. Membina hubungan yang harmonis dengan masyarakat sekitar, melibatkan tenaga kerja yang berasal dari masyarakat setempat secara proporsional tanpa menyampingkan kompetensinya sesuai dengan standar perusahaan.

2. Memberikan manfaat kepada masyarakat maupun lingkungan disekitar tempat operasional perusahaan sesuai dengan prinsip Kemitraan dan Bina Lingkungan (Community Development). 3. Dalam seluruh kegiatan usahanya, perusahaan senantiasa

berusaha menjaga kelestarian alam dan meminimalkan dampak negative terhadap lingkungan.


(15)

15

Good Corporate Governance

H. Komitmen Kepada Media Massa / LSM

1. Mengupayakan akses informasi yang relevan bagi kepentingan masyarakat dan perusahaan dengan tetap menghormati kode etik jurnalistik.

2. Menempatkan Lembaga Swadaya Masyarakat sebagai sumber untuk memperoleh informasi yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan untuk menciptakan keseimbangan social.

I. Komitmen kepada Legislatif

Menjaga hubungan baik dengan legislator untuk mendapat dukungan dalam kelancaran operasi dan pengembangan usaha.

J. Komitmen terhadap Mitra Pemasaran

1. Mitra pemasaran merupakan pihak strategis bagi perusahaan dalam memasarkan produk dan jasa perusahaan.

2. Membina hubungan yang harmonis dengan mitra pemasaran. 3. Melakukan perikatan bisnis pemasaran hanya dengan lembaga

pemasaran yang resmi dan menguntungkan perusahaan.

4. Menjamin akurasi informasi produk dan jadwal penyerahan yang disajikan kepada mitra pemasaran.

5. Menepati seluruh kewajiban pembayaran kepada mitra pemasaran tepat pada waktunya sesuai kesepakatan yang dibuat.


(16)

16

Good Corporate Governance

1. Membina hubungan yang baik dan beretika dengan kreditur dan Bank yang sehat.

2. Menjamin akurasi informasi keadaan perusahaan kepada para kreditur dan Bank.

3. Mematuhi jadwal pengembalian pinjaman dan beban lainnya yang diwajibkan sesuai dengan kesepakatan dengan kreditur.


(17)

17

Good Corporate Governance

Hubungan Pimpinan dan Karyawan PT.Perkebunan Nusantara II (Persero) merupakan BUMN yang memiliki aktivitas yang kompleks dan melibatkan jumlah karyawan yang sangat banyak. Sukses atau tidak jalannya perusahaan sepenuhnya tergantung pada aktivitas yang dilakukan oleh karyawan, sehingga interaksi antar karyawan baik antar sesama pelaksana maupun antar pimpinan dengan pelaksana menjadi perhatian perusahaan dan perlu dijaga untuk menciptakan kondisi yang baik dalam menunjang aktivitas perusahaan. A. Pengertian

1. Yang dimaksud sebagai Pimpinan dalam Pedoman Prilaku Perusahaan (Code of Conduct) adalah Komisaris, Direksi, dan semua pejabat yang membawahi karyawan.

2. Yang dimaksud sebagai Karyawan adalah karyawan yang bekerja di PT Perkebunan Nusantara II ( Persero) berikut anak perusahaan yang mempunyai jenjang penggolongan dari IA sampai dengan IV D dengan memperoleh upah, tidak termasuk Direksi dan Komisaris.

B. Prilaku Sesama Karyawan

1. Setiap karyawan mempunyai kesempatan yang sama untuk maju dan berkembang untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan yang dibiayai oleh perusahaan.

2. Masing-masing karyawan merupakan bagian dari perusahaan yang harus saling mendukung dan berkepentingan terhadap


(18)

18

Good Corporate Governance

kemajuan maupun kelangsungan operasi perusahaan.

3. Senantiasa berupaya untuk meningkatkan profesionalisme dengan bekerja memenuhi sasaran kerja yang ditentukan.

4. Selalu menjaga perilaku sopan dan santun baik didalam maupun diluar tugas.

5. Tidak melakukan penekanan atau intimidasi, penghinaan atau berkata kasar, pelecehan ataupun provokasi, dan melakukan demonstrasi sesuai ketentuan.

6. Menjaga dan menghormati hal yang bersifat pribadi sesame karyawan, seperti agama, hari libur agama/ nasional, status hidup, suku/ ras dan keluarga.

7. Disiplin, tidak meninggalkan aktivitas kerja sebelum waktunya tanpa izin dari atasan, dan atau tidak melakukan aktivitas lain untuk kepentingan pribadi atau pihak diluar perusahaan tanpa izin selama jam kerja.

8. Menjaga kesehatan dan keselamatan kerja dirinya dan teman sekerjanya serta menggunakan peralatan kerja dalam hal sifat pekerjaannya mengharuskan demikian.

9. Menyerahkan kembali kepada perusahaan semua dokumen dan barang-barang milik perusahaan (termasuk rumah dinas/ asset perusahaan) yang ada padanya saat karyawan yang bersangkutan meletakkan jabatan/ diberhentikan atau dimutasikan.


(19)

19

Good Corporate Governance

1. Selalu memberikan panutan yang baik dalam tindakan dan tutur kata, bersikap arif, dan terbuka dengan bawahannya.

2. Membangun komunikasi yang terbuka dan konstruktif dengan bawahan.

3. Dalam mengambil kebijakan selalu berusaha melaksanakan kordinasi dan hubungan kerja yang harmonis dengan unit kerja lainnya untuk kepentingan perusahaan dan demi kelancaran tugas.

4. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembang-kan diri & meningkatmengembang-kan kinerja serta menghormati kesepakatan yang tertuang dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB)

5. Mengutamakan kepatuhan terhadap hokum dan kebijakan yang sudah ditetapkan secara konsekuen.

6. Menilai kinerja bawahan secara objektif.

7. Tidak memanfaatkan posisi atau jabatan untuk kepentingan pribadi, kelompok, atau pihak lain.

D. Prilaku Sebagai Bawahan

1. Bersikap hormat dan loyal kepada atasan dan membuat pertanggung jawaban dalam setiap pelaksanaan tugas yang diberikan.

2. Selalu kreatif dan berani mengambil inisiatif memberikan dukungan dalam menghadapi permasalahan yang timbul.

3. Berkomunikasi dengan atasan secara jujur, terbuka dan beretika. 4. Tidak melakukan tindakan yang bukan wewenangnya.


(20)

20

Good Corporate Governance

Komitmen atas Hal-Hal Khusus

Dalam operasi bisnis perusahaan sering terjadi hal-hal yang dapat mempengaruhi kelancaran bisnis perusahaan yang memerlukan antisipasi tertentu seperti adanya benturan kepentingan dengan berbagai pihak, kegiatan politik yang sedang berlangsung, acara jamuan makan yang diperlukan bagi kepentingan perusahaan (entertainment), dan lain sebagainya.

Komitmen perusahaan untuk hal-hal khusus tersebut adalah sebagai berikut :

A. Integritas Laporan Keuangan

1. Informasi Dalam laporan keuangan disajikan secara wajar, bebas dari kesalahan dan bias & secara jujur menyajikan apa yang dimaksudkan untuk dinyatakan (SFAC no.2).

2. Laporan Keuangan disajikan sesuai dengan standar Akuntansi keuangan yang berlaku.

3. Sebelum disetujui oleh RUPS dan dipublikasikan kepada stakeholder, Laporan Keuangan terlebih dahulu diaudit oleh Eksternal Auditor yang ditunjuk oleh PTPN II.

B. Perlindungan Informasi perusahaan dan Intangible Asset

1. Informasi dan segala Intangible asset, termasuk hasil riset, teknologi dan hak atas kekayaan intelektual yang diperoleh atas penugasan dan atau atas beban perusahaan menjadi milik perusahaan yang harus dituangkan dalam perjanjian.


(21)

21

Good Corporate Governance

2. Setiap karyawan wajib menjaga kerahasiaan informasi perusahaan.

C. Kewajiban Pengamanan Harta Benda Perusahaan

1. Setiap karyawan berkewajiban untuk menjaga, memelihara dan menggunakan harta benda perusahaan dengan cara yang sebaik-baiknya sesuai ketentuan.

2. Seluruh karyawan tidak diperkenankan untuk menggunakan dan memanfaatkan harta perusahaan untuk kepentingan di luar kepentingan perusahaan.

3. Setiap karyawan wajib menjaga keakuratan alat ukur, alat hitung milik perusahaan yang dipercayakan kepadanya guna membantu karyawan dalam menjalankan tugas yang diberikan.

4. Karyawan wajib menjaga kerahasiaan perusahaan yang meliputi: formula, desain, atau informasi lainnya yang merupakan keunggulan perusahaan.

D. Benturan Kepentingan

1. Setiap karyawan berkewajiban untuk mendahulukan kepentingan perusahaan dan menghindari timbulnya benturan kepentingan dalam berbagai bentuk dengan perusahaan.

2. Setiap karyawan tidak diperkenankan untuk memegang jabatan rangkap apapun di luar perusahaan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan bisnis dengan perusahaan.

3. Setiap karyawan tidak diperkenankan untuk melakukan ikatan bisnis secara pribadi dengan pihak lain yang dapat menimbulkan


(22)

22

Good Corporate Governance

benturan kepentingan bisnis dengan perusahaan.

4. Untuk mengantisipasi adanya konflik kepentingan, Komisaris dan Direksi harus mengungkapkan kepemilikan saham yang dimiliki di luar perusahaan dalam daftar khusus.

E. Kegiatan Politik

1. Perusahaan tidak menjalankan aktivitas politik dan tidak berafiliasi kepada partai politik serta tidak memberikan kontribusi apapun menyangkut aktivitas politik.

2. Setiap karyawan tidak diperkenankan untuk menjadi pengurus partai politik apapun.

3. Perusahaan menjamin kebebasan karyawan untuk menyalurkan aspirasi politiknya sesuai ketentuan yang berlaku.

4. Perusahaan tidak memperkenankan adanya tindakan atau upaya untuk mempolitisir aktivitas Serikat Pekerja untuk kepentingan pihak manapun.

F. Jamuan Bisnis

Perusahaan memperkenankan jamuan bisnis (entertainment) terhadap relasi yang memberikan keuntungan bagi perusahaan atau diyakini dapat membantu perusahaan dalam mencapai tujuan bisnis. Jamuan bisnis dilakukan pada tempat yang layak dan patut atau tidak akan memberikan citra negatif bagi perusahaan, serta mempertim-bangkan biaya dan keberhasilan yang akan diperoleh perusahaan.


(23)

23

Good Corporate Governance

G. Etika Berusaha dan Anti Korupsi

Anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan BUMN dilarang memberikan atau menawarkan, atau menerima, baik langsung maupun tidak langsung, sesuatu yang berharga kepada atau dari pelanggan atau seorang Pejabat Pemerintah untuk mempengaruhi atau sebagai imbalan atas apa yang telah dilakukannya dan tindakan lainnya, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Tidak termasuk dalam pengertian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah pemberian insentif kepada karyawan atau pihak lain yang telah ditetapkan perusahaan dalam rangka kepentingan perusahaan. BUMN wajib membuat suatu pedoman tentang perilaku etika (code of Conduct), yang pada dasarnya memuat nilai-nilai etika berusaha. Direksi wajib menandatangani Pakta Integritas untuk tindakan transaksional yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris dan/atau RUPS/Menteri

Anggota Direksi, Anggota Dewan Komisaris dan Pejabat tertentu BUMN yang ditunjuk oleh Direksi, wajib menyampaikan laporan harta kekayaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. H. Donasi

Pemberian donasi hanya dapat dilakukan untuk tujuan amal dan tujuan khusus lainnya dalam batas yang disesuaikan dengan kemampuan keuangan perusahaan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.


(24)

24

Good Corporate Governance

Bab V Komitmen atas Penegakan Pedoman Perilaku Perusahaan (Code of Conduct) Wujud komitmen dari penegakan pedoman perilaku perusahaan oleh seluruh karyawan adalah diawali dengan mengisi dan menandatangani lembar pernyataan kesediaan mematuhi dan menerapkan pedoman perilaku perusahaan.

Komitmen tersebut harus dijaga dengan adanya pemantauan dan pelaporan serta pemberian sanksi terhadap pelanggaran pedoman perilaku perusahaan.

A. Pelaporan Pelanggaran Pedoman Perilaku

1. Karyawan wajib melaporkan setiap pelanggaran atas pedoman perilaku perusahaan yang dilakukan karyawan lain kepada tim pemantau penerapan pedoman perilaku perusahaan yang dibentuk Direksi dengan disertai bukti yang cukup.

2. Tim pemantau wajib mencatat setiap laporan pelanggaran pedoman perilaku perusahaan dan melaporkannya secara berkala kepada Direksi.

B. Sanksi atas Pelanggaran Pedoman Perilaku Perusahaan Direksi wajib memberikan sanksi atas pelanggaran pedoman perilaku perusahaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di perusahaan.


(25)

25

Good Corporate Governance

Bab VI Penutup

Pedoman Perilaku Perusahaan (Code of Conduct) disusun dengan tujuan untuk menentukan sikap dan prilaku yang diharapkan akan dilakukan oleh karyawan, karena dapat menghilang-kan keraguan (grey area) dalam berperilaku serta memberikan arah yang konsisten mengenai perilaku yang pantas atau tidak pantas pada karyawan berhadapan dengan situasi yang dilematis.

Pedoman ini juga merupakan cerminan citra perusahaan bagi pihak eksternal yang mengarah pada pembentukan reputasi. Penerapan pedoman perilaku perusahaan diharapkan dapat memberikan arah bagi seluruh karyawan baik pimpinan maupun pelaksana dalam menjalankan operasi usaha di PT Perkebunan Nusantara II (Persero).

Sebagai wujud komitmen penerapan pedoman ini, setiap karyawan wajib menandatangani pernyataan pengakuan atas pedoman ini dan diperbaharui setiap tahun.

Dalam perjalanan waktu, dimungkinkan terjadinya penyesuaian atas pedoman pada lingkungan PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) sehingga diharapkan seluruh karyawan dapat memberikan masukan yang konstruktif dalam menyempurnakan pedoman perilaku perusahaan bagi kepentingan bersama.


(26)

26

Good Corporate Governance

PERNYATAAN KEPATUHAN

Yang bertandatangan di bawah ini

Nama :

NIP/NIK :

Jabatan :

Bagian :

Lokasi Kerja :

Kebun/Unit :

Menyatakan telah membaca seluruh Pedoman Perilaku Perusahaan (Code of Conduct), telah memahami dan dapat menerima sepenuhnya serta berjanji akan menerapkan dengan sebaik-baiknya. Saya bersedia untuk diberikan sanksi sesuai ketentuan perusahaan apabila saya melanggar Pedoman Perilaku Perusahaan (Code of Conduct).

Demikian Pernyataan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa adanya paksaan dari manapun.

...tanggal... 2012


(1)

21

Good Corporate Governance

2. Setiap karyawan wajib menjaga kerahasiaan informasi perusahaan.

C. Kewajiban Pengamanan Harta Benda Perusahaan

1. Setiap karyawan berkewajiban untuk menjaga, memelihara dan menggunakan harta benda perusahaan dengan cara yang sebaik-baiknya sesuai ketentuan.

2. Seluruh karyawan tidak diperkenankan untuk menggunakan dan memanfaatkan harta perusahaan untuk kepentingan di luar kepentingan perusahaan.

3. Setiap karyawan wajib menjaga keakuratan alat ukur, alat hitung milik perusahaan yang dipercayakan kepadanya guna membantu karyawan dalam menjalankan tugas yang diberikan.

4. Karyawan wajib menjaga kerahasiaan perusahaan yang meliputi: formula, desain, atau informasi lainnya yang merupakan keunggulan perusahaan.

D. Benturan Kepentingan

1. Setiap karyawan berkewajiban untuk mendahulukan kepentingan perusahaan dan menghindari timbulnya benturan kepentingan dalam berbagai bentuk dengan perusahaan.

2. Setiap karyawan tidak diperkenankan untuk memegang jabatan rangkap apapun di luar perusahaan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan bisnis dengan perusahaan.

3. Setiap karyawan tidak diperkenankan untuk melakukan ikatan bisnis secara pribadi dengan pihak lain yang dapat menimbulkan


(2)

22

Good Corporate Governance

benturan kepentingan bisnis dengan perusahaan.

4. Untuk mengantisipasi adanya konflik kepentingan, Komisaris dan Direksi harus mengungkapkan kepemilikan saham yang dimiliki di luar perusahaan dalam daftar khusus.

E. Kegiatan Politik

1. Perusahaan tidak menjalankan aktivitas politik dan tidak berafiliasi kepada partai politik serta tidak memberikan kontribusi apapun menyangkut aktivitas politik.

2. Setiap karyawan tidak diperkenankan untuk menjadi pengurus partai politik apapun.

3. Perusahaan menjamin kebebasan karyawan untuk menyalurkan aspirasi politiknya sesuai ketentuan yang berlaku.

4. Perusahaan tidak memperkenankan adanya tindakan atau upaya untuk mempolitisir aktivitas Serikat Pekerja untuk kepentingan pihak manapun.

F. Jamuan Bisnis

Perusahaan memperkenankan jamuan bisnis (

entertainment

) terhadap relasi yang memberikan keuntungan bagi perusahaan atau diyakini dapat membantu perusahaan dalam mencapai tujuan bisnis. Jamuan bisnis dilakukan pada tempat yang layak dan patut atau tidak akan memberikan citra negatif bagi perusahaan, serta mempertim-bangkan biaya dan keberhasilan yang akan diperoleh perusahaan.


(3)

23

Good Corporate Governance

G. Etika Berusaha dan Anti Korupsi

Anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan BUMN dilarang memberikan atau menawarkan, atau menerima, baik langsung maupun tidak langsung, sesuatu yang berharga kepada atau dari pelanggan atau seorang Pejabat Pemerintah untuk mempengaruhi atau sebagai imbalan atas apa yang telah dilakukannya dan tindakan lainnya, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Tidak termasuk dalam pengertian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah pemberian insentif kepada karyawan atau pihak lain yang telah ditetapkan perusahaan dalam rangka kepentingan perusahaan. BUMN wajib membuat suatu pedoman tentang perilaku etika (code of Conduct), yang pada dasarnya memuat nilai-nilai etika berusaha. Direksi wajib menandatangani Pakta Integritas untuk tindakan transaksional yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris dan/atau RUPS/Menteri

Anggota Direksi, Anggota Dewan Komisaris dan Pejabat tertentu BUMN yang ditunjuk oleh Direksi, wajib menyampaikan laporan harta kekayaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. H. Donasi

Pemberian donasi hanya dapat dilakukan untuk tujuan amal dan tujuan khusus lainnya dalam batas yang disesuaikan dengan kemampuan keuangan perusahaan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.


(4)

24

Good Corporate Governance

Bab V Komitmen atas Penegakan Pedoman Perilaku Perusahaan

(Code of Conduct) Wujud komitmen dari penegakan pedoman perilaku perusahaan oleh seluruh karyawan adalah diawali dengan mengisi dan menandatangani lembar pernyataan kesediaan mematuhi dan menerapkan pedoman perilaku perusahaan.

Komitmen tersebut harus dijaga dengan adanya pemantauan dan pelaporan serta pemberian sanksi terhadap pelanggaran pedoman perilaku perusahaan.

A. Pelaporan Pelanggaran Pedoman Perilaku

1. Karyawan wajib melaporkan setiap pelanggaran atas pedoman perilaku perusahaan yang dilakukan karyawan lain kepada tim pemantau penerapan pedoman perilaku perusahaan yang dibentuk Direksi dengan disertai bukti yang cukup.

2. Tim pemantau wajib mencatat setiap laporan pelanggaran pedoman perilaku perusahaan dan melaporkannya secara berkala kepada Direksi.

B. Sanksi atas Pelanggaran Pedoman Perilaku Perusahaan

Direksi wajib memberikan sanksi atas pelanggaran pedoman perilaku perusahaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di perusahaan.


(5)

25

Good Corporate Governance

Bab VI Penutup

Pedoman Perilaku Perusahaan (

Code of Conduct

) disusun dengan tujuan untuk menentukan sikap dan prilaku yang diharapkan akan dilakukan oleh karyawan, karena dapat menghilang-kan keraguan (

grey area

) dalam berperilaku serta memberikan arah yang konsisten mengenai perilaku yang pantas atau tidak pantas pada karyawan berhadapan dengan situasi yang dilematis.

Pedoman ini juga merupakan cerminan citra perusahaan bagi pihak eksternal yang mengarah pada pembentukan reputasi. Penerapan pedoman perilaku perusahaan diharapkan dapat memberikan arah bagi seluruh karyawan baik pimpinan maupun pelaksana dalam menjalankan operasi usaha di PT Perkebunan Nusantara II (Persero).

Sebagai wujud komitmen penerapan pedoman ini, setiap karyawan wajib menandatangani pernyataan pengakuan atas pedoman ini dan diperbaharui setiap tahun.

Dalam perjalanan waktu, dimungkinkan terjadinya penyesuaian atas pedoman pada lingkungan PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) sehingga diharapkan seluruh karyawan dapat memberikan masukan yang konstruktif dalam menyempurnakan pedoman perilaku perusahaan bagi kepentingan bersama.


(6)

26

Good Corporate Governance

PERNYATAAN KEPATUHAN

Yang bertandatangan di bawah ini

Nama :

NIP/NIK :

Jabatan :

Bagian :

Lokasi Kerja :

Kebun/Unit :

Menyatakan telah membaca seluruh Pedoman Perilaku Perusahaan (

Code of Conduct

), telah memahami dan dapat menerima sepenuhnya serta berjanji akan menerapkan dengan sebaik-baiknya. Saya bersedia untuk diberikan sanksi sesuai ketentuan perusahaan apabila saya melanggar Pedoman Perilaku Perusahaan

(

Code of Conduct

).

Demikian Pernyataan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa adanya paksaan dari manapun.

...tanggal... 2012