Uji Hipotesis HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3. Uji Heteroskedastisitas Uji heterokedastisitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan asumsi klasik heterokedastisitas, yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Berikut hasil uji heteroskedastisitas yang disajikan dalam tabel: Tabel 18. Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t penelitian Sig. B Std. Error Beta X -0,075 0,079 -0,193 -0,940 0,355 M 0,081 0,060 0,277 1,346 0,189 Sumber: Data Primer yang Diolah Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa t penelitian adalah -0,940 dan 1,346, sedangkan t tabel sebesar 2,960. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pengujian antara Persepsi Karyawan Mengenai Whistleblowing System dan Perilaku Etis dengan Pencegahan Fraud tidak ada gejala heteroskedastisitas, karena t penelitian berada pada –t tabel ≤ t penelitian ≤ t tabel.

D. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis jalur path analysis dengan tujuan untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang terjadi pada regresi berganda jika variabel bebasnya mempengaruhi variabel terikat secara langsung tetapi juga secara tidak langsung. 1. Analisis Substruktur 1 dengan persamaan M = P XM + P M e1 Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Whistleblowing System X Terhadap Perilaku Etis M Tabel 19. Rangkuman Hasil Analisis Hipotesis 2 Variabel Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t penelitian Sig. Keterangan B Std. Error Beta X-M 0,564 0,225 0,429 2,510 0,018 H2 Diterima Sumber: Data Primer yang Diolah Hasil penelitian menunjukkan bahwa Persepsi Karyawan Mengenai Whistleblowing System berpengaruh positif terhadap Perilaku Etis. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai B koefisien penelitian yaitu sebesar 0,564. Hipotesis kedua diterima karena nilai t penelitian sebesar 2,510 yang lebih besar dari t tabel pada tingkat signifikansi 5 yaitu 2,042 2,5102,042, selain itu nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,018 0,05 juga mengindikasikan bahwa variabel Persepsi Karyawan Mengenai Whistleblowing System berpengaruh signifikan positif terhadap Perilaku Etis, dan besarnya pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Whistleblowing System terhadap Perilaku Etis dapat dilihat dari nilai Beta yaitu sebesar 0,429 atau 42,9 . 2. Analisis Substruktur 2 dengan persamaan Y = P XY + P MY + e2 a. Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Whistleblowing System X Terhadap Pencegahan Fraud Y Tabel 20. Rangkuman Hasil Analisis Hipotesis 1 Variabel Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t penelitian Sig. Keterangan B Std. Error Beta X-Y 0,519 0,166 0,508 3,121 0,004 H1 Diterima Sumber: Data Primer yang Diolah Hasil penelitian menunjukkan bahwa Persepsi Karyawan Mengenai Whistleblowing System berpengaruh positif terhadap Pencegahan Fraud . Hal tersebut dapat dilihat dari nilai B koefisien penelitian yaitu sebesar 0,519. Hipotesis pertama diterima karena nilai t penelitian sebesar 3,121 yang lebih besar dari t tabel pada tingkat signifikansi 5 yaitu 2,042 3,1212,042, selain itu nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,004 0,05 juga mengindikasikan bahwa variabel Persepsi Karyawan Mengenai Whistleblowing System berpengaruh signifikan positif terhadap Pencegahan Fraud , dan besarnya pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Whistleblowing System terhadap Pencegahan Fraud dapat dilihat dari nilai Beta yaitu sebesar 0,508 atau 50,8 . b. Pengaruh Perilaku Etis Terhadap Pencegahan Fraud Tabel 21. Rangkuman Hasil Hipotesis 3 Variabel Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t penelitian Sig. Keterangan B Std. Error Beta M-Y 0,398 0,126 0,513 3,160 0,004 H3 Diterima Sumber: Data Primer yang Diolah Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perilaku Etis berpengaruh positif terhadap Pencegahan Fraud . Hal tersebut dapat dilihat dari nilai B koefisien penelitian yaitu sebesar 0,398. Hipotesis kedua diterima karena nilai t penelitian sebesar 3,160 yang lebih besar dari t tabel pada tingkat signifikansi 5 yaitu 2,042 3,1602,042, selain itu nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,004 0,05 juga mengindikasikan bahwa variabel Perilaku Etis berpengaruh signifikan positif terhadap Pencegahan Fraud , dan besarnya pengaruh Perilaku Etis terhadap Pencegahan Fraud dapat dilihat dari nilai Beta yaitu sebesar 0,513 atau 51,3 . Besarnya pengaruh dapat dilihat pada nilai beta yang terdapat pada masing-masing tabel hasil uji hipotesis. Berikut rincian hasil perhitungan besarnya pengaruh: 1. Pengaruh Langsung Direct Effect a. Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Whistleblowing System terhadap Pencegahan Fraud = 0,508 b. Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Whistleblowing System terhadap Perilaku Etis = 0,429 c. Pengaruh Perilaku Etis terhadap Pencegahan Fraud = 0,513 2. Pengaruh Tidak Langsung Indirect Effect Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Whistleblowing System terhadap Pencegahan Fraud melalui Perilaku Etis = 0,508 x 0,513 = 0,2606 3. Pengaruh Total Total Effect a. Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Whistleblowing System terhadap Pencegahan Fraud melalui Perilaku Etis = 0,508 + 0,513 = 1,021 b. Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Whistleblowing System terhadap Pencegahan Fraud = 0,508 c. Pengaruh Perilaku Etis terhadap Pencegahan Fraud = 0,513 Dari perhitungan-perhitungan tersebut digunakan untuk membuat Diagram Jalur Model II sebagai berikut: 0,508 0,429 a 0,513 b e1 0,903 e2 0,797 Gambar 5. Diagram Model Jalur II Dari diagram tersebut dapat disimpulkan persamaan strukturalnya yaitu: Sub struktur 1: M = 0,429X + e1 Sub struktur 2: Y = 0,508X + 0,513M + e2 Besarnya kekuatan pengaruh tidak langsung atau pengaruh mediasi dapat dilakukan dengan menggunakan Uji Sobel Sobel Test . Berikut ini adalah cara perhitungannya: √ √ √ Persepsi Karyawan Mengenai Whistleblowing System Pencegahan Fraud Perilaku Etis Untuk menguji signifikansi pengaruh tidak langsung, maka perlu menghitung nilai t dari koefisien ab dengan rumus sebagai berikut: Berdasarkan perhitungan uji sobel di atas, dapat diketahui bahwa tidak ada pengaruh mediasi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t penelitian = 1,6825 lebih kecil dari t tabel dengan tingkat signifikansi 0,05 yaitu sebesar 2,042. Hal ini tidak mendukung diterimanya hipotesis 4 yang menyatakan bahwa Persepsi Karyawan Mengenai Whistleblowing System berpengaruh terhadap Pencegahan Fraud melalui Perilaku Etis.

E. Pembahasan