Tujuan utama dari analisis permohonan kredit ialah untuk memperoleh keyakinan apakah nasabah mempunyai kemauan dan kemapuan dalam
meemenuhi kewajibannya kepada bank secara tertib, baik pembayaran pokok pinjaman maupun bunganya sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam
perjanjia serta untuk mengurangu kredit macet.
5. Penilaian Agunan
Bank melakukan evaluasi terhadap collateral, yaitu agunan dan sumber keuangan lain yang dapat digunakan sebagai sumber pengembalian kredit.
Evaluasi agunan dilakukan untuk mengetahui kecukupan nilai agunan pemberian kredit. Kecukupan nilai agunan didasarkan pada pertimbangan berikut.
1. Keyakinan bahwa debutir dapat menyelesaikan kewajibannya berdasarkan
kelayakan dan kemampuann keuangan debitur. 2.
Agunan disyaratkan agar memperhatikan, antara lain struktur kredit, kompetisi, jenis agunan, dan riwayat pembayaran.
3. Agunan yang diserahkan debitur dipertimbangkan dapat mencukupi
pelunasan kewajiban debitur dalam halk debitur tidak mampu memenuhi kewajiban.
Agunan dapat berupa objek yang dibiayai dengan kredit atau agunan tambahan selain objek yang dibiayai. Krtiteria agunan kredit, antara lain:
1. Mempunyai nilai ekonomis, dalam arti dapat dinilai dengan uang atau dapat
dijadikan uang; 2.
Kepemilikan dapat dipindahtangankan dari pemilik semula kepada pihak lain;
Universitas Sumatera Utara
3. Mempunyai nilai yuridis, dalam arti dapat diikiat secara sempurna
berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku sehingga bank memiliki hak yang di dahulukan terhadap hasil likuiditas barang tersebut.
Berikut adalah beberapa jenis collateral agunan yang dapat diterima bank. 1.
Tanah. Dalam melakukan analis agunan berupa tanah, yang perlu diperhatikan adalah hak atas tanah tersebut, seperti Hak Milik, Hak Guna
Usaha, Hak Pakai atas Tanah Negara, dan lain- lain, serta kepemilikan tanah tersebut.
2. Bangunan. Agunan berupa bangunan yang umumnya dapat diterima bank,
berupa rumah tingggal, rumah susun, pabrik, gudang, atau hotel. Dalam melakukan analisis agunann berupa bangunan, yang perlu diperhatikan adalah
beberapa hal seprti Izin Mendirikan Bangunan IMB, lokasi bangunan, luas bangunan, konstruksi bangunan, kondisi bangunan tahun pendirian renovasi
bangunan,peruntukan bangunan rumah tinggal, pabrik, gudang, hotel, tingkat marketabilitas, keterikatan dengan bank lain, dan status hukum dalam
kondisi sengketa tidak. 3.
Kendaraan Bermotor. Dalam melakukan analsisi agunan berupa kendaraan bermotor, yang perlu diperhatikan adalah umur teknis dan kepemilikan
kendaraan bermotor, serta pengamanan tambahan berupa pemblokiran pada instansi berwenang.
4. Persediaan inventory. Dalam melakukan analisis agunan berupa persediaan,
yang perlu diperhatikan adalah sistem perusahaan debitur dalam menentukan nilai persediaan adalah sistem perusaahan debitur dalam menentukan nilai
Universitas Sumatera Utara
persediaan, jenis barang persediaan, kondisi persediaan, dan tempat penyimpanan persediaan.
5. Piutang Dagang. Dalam melakukan analisis agunan berupa piutang dagang ,
yang perlu diperhatikan adalah bahwa piutang tersebut merupakan piutang dagang lancar dan memiliki dokumen piutang.
6. Mesin-Mesin Pabrik. Dalam melakukan analisis agunan berupa mesin-mesin
pabrik, yang perlu diperhatikan adalah umur teknis dari mesin tersebut. 7.
Corporate Guarantee dan atau Personal Guarantee Apabila kan menerima orporate guarantee dan atau personel guarantee maka
bank melakukan evaluasi terhadap kelayakan dan bonafiditas dari penjamin guarantor damn memastikan bahwa perjanjianakta guarantee terlah
ditandatangani oleh pihak yang berwenang.
6. Persetujuan dan Kesepakatan Kredit