Pengaruh Iklan dan Harga Terhadap Minat Beli Konsumen pada PT. Darussalam Berlian Motor Banda Aceh
PENGARUH IKLAN DAN HARGA TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA PT DARUSSALAM BERLIAN
MOTOR MITSUBISHI BANDA ACEH
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Administrasi Bisnis
Oleh
HASNI ROUDHAH WAHYUNI 090907043
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS/NIAGA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
(2)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS
HALAMAN PERSETUJUAN
Hasil skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dan diperbanyak oleh : Nama : Hasni Roudhah Wahyuni
NIM : 090907043
Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/ Bisnis
Judul : Pengaruh Iklan dan Harga Terhadap Minat Beli Konsumen pada PT Darussalam Berlian Motor Banda Aceh
Medan, 2013
Pembimbing Ketua Program Studi
Ardi Ermawy SE MBA
NIP : 131661625 NIP : 195908161986111001
Prof. DR. Marlon Sihombing, M.A
Dekan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
NIP : 196805251992031002 Prof.Dr.Badaruddin,Msi
(3)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Skripsi Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/ Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara oleh :
Nama : Hasni Roudhah Wahyuni NIM : 090907043
Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/ Bisnis
Judul : Pengaruh Iklan dan Harga Terhadap Minat Beli Konsumen pada PT Darussalam Berlian Motor Mitsubishi
yang dilaksanakan pada :
Hari :
Tanggal : Waktu :
Ketua : Prof. DR. Mar;lon Sihombing, M.A NIP : 195908161086111001
( ……….. )
Anggota I : Prof. DR. Mar;lon Sihombing, M.A NIP : 195908161086111001
( ……….. )
Anggota II :Prof. DR. Mar;lon Sihombing, M.A NIP : 195908161086111001
(4)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh iklan dan harga terhadap minat beli konsumen pada produk PT Darussalam Berlian Motor Mitsubishi dan menganalisis faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi minat beli konsumen pada PT Darussalam Berlian Motor Mitsubishi. Penelitian ini digunakan sampel berjumlah 84 orang yang diambil dari calon konsumen yang berkunjung ke PT Darussalam Berlian Motor Mitsubishi yang diperoleh dengan menggunakan teknik accidental sampling. Kemudian dilakukan analisis terhadap data-data yang diperoleh berupa analisis deskriptif kuantitatif. Analisis kuantitatif meliputi uji validitas dan uji reliabilitas, uji asumsi klasik, analisis regresi berganda, melalui koefisien regresi (R2), uji F, dan uji t dan determinasi. Data-data yang telah memenuhi uji validitas, reliabilitas, dan uji asumsi klasik diolah sehingga menghasilkan persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 0,000 X1 + 0,036 X2
Urutan secara individu dari masing-masing variabel yang paling berpengaruh adalah variabel harga dengan koefisien regresi sebesar 0.036. Sedangkan variabel yang pengaruhnya paling rendah adalah diiklan dengan koefisien regresi sebesar 0.000. Model persamaan ini memiliki nilai F hitung sebesar 16.463 dan dengan tingkat signifikansi 0.000. Karena F hitung lebih besar dari F tabel (3,09) dan dengan tingkat signifikansi yang lebih kecil dari α (0,05). Hal tersebut menunjukan bahwa variabel independen dalam penelitian ini berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen yaitu minat beli konsumen.
(5)
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, serta shalawat dan salam juga senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah SAW beserta keluarga dan sahabatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Administrasi Bisnis di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik Universitas Sumatera Utara.
Dalam penulisan skripsi ini penulis mendapatkan banyak bantuan, bimbingan dan saran-saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada keluarga tersayang Ayahanda H.Hasrul Us dan Ibunda Hj.Yunisma atas cinta dan kasih saying dalam mendidik dan memberi dukungan kepada penulis, juga kepada kakak dan abangda penulis yang tersayang Hasfian Arbi, Hasni Sri Nova Yanti S.Fram Apt, Hasni Novia Leily S.Psi, Mariayani Amd keb, Anton Sumarno SE, Gusman Ismed ST yang telah member semangat, dukungan dan doa kepada penulis.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. Badaruddin, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 2. Prof. Marlon Sihombing MA selaku Ketua Departemen Ilmu administrasi Bisnis
dan seluruh staf pengajar di Departemen Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara
3. Ardi Ermawy SE MBA selaku dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu, membantu memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik. Semoga Allah membalas segala kebaikannya.
(6)
4. Direktur Utama PT Darussalam Berlian Motor Mitshubishi Banda Aceh beserta para staf yang telah memberikn izin, bantuan dan saran dalam pelaksanaan penelitian ini.
5. Teman-teman penulis Febrina Sari Nasution, Raissa Evelia, Rini suhendra, Miranda Purnama Sari Fauzi S.kg, Della Fatma, Nurul Yuliand, Erik Febri Yodeski, Riji, Teuku Muammar Khadafi, Erwan Syahputra, Fahrul Razi, Ridhautul Jannah, Isna Febrianti dan beserta teman-teman angkatan 2009 kelas A dan beserta kawan-kawan Fkppm Abdya Medan.
Akhir kata, penulis mengaharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat yang berguna bagi ilmu pengetahuan, khususnya bidang Administrasi Bisnis. Akhirnya tiada lagi yang dapat penulis ucapkan selain ucapan syukur sedalam-dalamnya, semoga Allah SWT member ridho-Nya kepada kita semua.
Medan, Juli 2013 Penulis
Hasni Roudhah Wahyuni 090907043
(7)
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR GAMBAR ... vi
DAFTAR LAMPIRAN ... vii
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Penelitian Terdahulu ... 3
1.3 Perumusan Masalah ... 7
1.4 Pembatasan Masalah ... 8
1.5 Tujuan Penelitian ... 8
1.6 Manfaat Penelitian ... 8
BAB 2 KERANGKA TEORI 2.1 Kerangka Teori... 9
2.1.1 Iklan ... 9
2.1.1.1 Pengertian Iklan ... 9
(8)
2.1.1.3 Tujuan Iklan ... 12
2.1.1.4 Mengenali Sasaran Pasar... 12
2.1.1.5 Strategi Iklan ... 13
2.1.2 Harga ... 14
2.1.2.1 Pengertian Harga ... 14
2.1.2.2 Faktor-faktor Utama yang Mempengaruhi Strategi Penetapan Harga... 14
2.1.2.3 Tujuan Penetapan Harga ... 17
2.1.3 Minat Beli Konsumen ... 18
2.1.3.1 Pengertian ... 18
2.1.3.2 Jenis Prilaku dalam Pembelian... 20
2.1.3.3 Meneliti Proses Keputusan Pembelian ... 21
2.1.3.4 Tahap-tahap Proses Keputusan Pembelian ... 21
2.1.3.5 Teori AIDDA ... 20
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data ... 25
3.2 Lokasi Penelitian ... 25
3.3 Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ... 25
3.3.1 Populasi ... 25
3.3.2 Sampel ... 26
3.4 Hipotesis ... 27
3.5 Definisi Operasional Variabel ... 28
(9)
3.7 Teknik Pengukuran Skor ... 30
3.8 Teknik Analisis Data ... 31
BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian... 32
4.1.1 Gambaran Umum Tentang Perusahaan ... 32
4.1.2 Visi dan Misi ... 44
4.1.3 Struktur Perusahaan ... 45
4.1.4 Deskripsi Tugas dan Fungsi Bidang ... 46
4.2 Penyajian Data ... 51
4.2.1 Hasil Kuesioner/Angket ... 51
4.2.1.1 Identitas Responden ... 51
4.2.2 Variabel Penelitian ... 55
4.2.2.1 Iklan (X1) ... 55
4.2.2.2Harga (X2) ... 65
4.2.2.3Minat Beli Konsumen (Y) ... 73
4.3 Analisis Data ... 85
4.3.1 Uji asumsi klasik ... 85
4.3.1.1Uji normalitas ... 85
4.3.1.2Uji Multikolinieritas ... 86
4.3.1.3Uji Heteroskedastisitas ... 88
4.4 Pembahasan ... 98 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
(10)
5.1 Kesimpulan ... 101 5.2 Saran ... 102
(11)
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Definisi Operasional Variabel ... 30
3.2 Skor Pertanyaan ... 33
4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 52
4.2 Identitas Responden Berdasarkan Umur ... 53
4.3 Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan ... 54
4.4 Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 55
4.5 Iklan Menggunakan Bahasa yang benar ... 56
4.6 Pesan yang Disampaikan Mudah dimengerti ... 57
4.7 Bahasa yang Digunakan Menarik Perhatian Konsumen ... 58
4.8 Apakah Iklan Menggunakan Model dan Gaya yang sesuai ... 59
4.9 Apakah Iklan yang Disampaikan Menggunakan Media yang sesuai 60 4.10 Apakah Iklan ditayangkan pada Media Cetak yang Sesuai ... 61
4.11 Apakah Pesan dari Iklan dapat Diterima dengan Baik... 62
4.12 Apakah Pesan dari Iklan dapat Dipahami dengan Baik ... 63
4.13 Apakah Pesan dari Iklan Fokus terhadap Produk yang Ditawarkan . 64 4.14 Apakah Iklan yang Disampaikan telah Menimbulkan Minat Beli Konsumen ... 65
4.15 Rekapitulasi Jawaban Responden terhadap Variabel Iklan ... 66
(12)
4.17 Harga yang Ditawarkan sesuai dengan Kualitas Produk (mobil) ... 68 4.18 Harga yang Ditawarkan lebih Rendah dari Kualitas Produk (mobil) 69 4.19 Harga yang Ditawarkan Lebih Tinggi dari Kualitas produk (mobil)
lain yang sejenis/setara ... 70 4.20 Harga yang Ditawarkan Lebih Rendah dari Kualitas Produk (mobil)
lain yang sejenis/setara ... 71 4.21 Harga yang Terjangkau Oleh calon Konsumen ... 72 4.22 Harga Produk Sesuai dengan Kondisi Sosio Ekonomi calon
Konsumen ... 73 4.23 Rekapitulasi Jawaban Responden terhadap Variabel Harga ... 74 4.24 Iklan yang Disampaikan Menarik Perhatian Konsumen ... 75 4.25 Harga yang Ditawarkan Cukup Murah dengan Kebutuhan
Konsumen ... 76 4.26 Iklan yang Disampaikan Membuat Konsumen Tertarik Membeli
Produk (Mobil) ... 77 4.27 Harga yang Sesuai dengan Kualitas yang Menarik Perhatian
Konsumen ... 78 4.28 Konsumen Menginginkan Model Terbaru dan Kualitas Mesin yang
Baik dari Produk (Mitsubishi) ... 79 4.29 Konsumen Menginginkan Bunga Cicilan yang Ringan ... 80 4.30 Melalui Iklan yang Disampaikan Konsumen Yakin Bahwa Produk
(Mitsubishi) berkualitas ... 81 4.31 Harga Lebih Murah Dibanding Produk ... 82
(13)
4.32 Iklan yang Dibuat Cukup Baik Ditinjau Dari Segi Bahasa, Pesan,
Gaya, Media, dan Tokoh yang Digunakan... 83
4.33 Perusahaan Memberikan Kemudahan dalam Pembelian Produk (potongan harga, diskon, kredit dll) ... 84
4.34 Rekapitulasi Jawaban Responden Terhadap Variabel Minat Beli Konsumen ... 85
4.35 Hasil Uji Multikonearitas ... 88
4.36 Coefficents ... 91
4.37 Anova ... 94
4.38 Hasil Uji secara Parsial (Uji t) ... 96
(14)
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
4.1 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Depedent
Variabel Y ... 87 4.2 Scatterplot Dependent Variabel Y ... 90
(15)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh iklan dan harga terhadap minat beli konsumen pada produk PT Darussalam Berlian Motor Mitsubishi dan menganalisis faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi minat beli konsumen pada PT Darussalam Berlian Motor Mitsubishi. Penelitian ini digunakan sampel berjumlah 84 orang yang diambil dari calon konsumen yang berkunjung ke PT Darussalam Berlian Motor Mitsubishi yang diperoleh dengan menggunakan teknik accidental sampling. Kemudian dilakukan analisis terhadap data-data yang diperoleh berupa analisis deskriptif kuantitatif. Analisis kuantitatif meliputi uji validitas dan uji reliabilitas, uji asumsi klasik, analisis regresi berganda, melalui koefisien regresi (R2), uji F, dan uji t dan determinasi. Data-data yang telah memenuhi uji validitas, reliabilitas, dan uji asumsi klasik diolah sehingga menghasilkan persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 0,000 X1 + 0,036 X2
Urutan secara individu dari masing-masing variabel yang paling berpengaruh adalah variabel harga dengan koefisien regresi sebesar 0.036. Sedangkan variabel yang pengaruhnya paling rendah adalah diiklan dengan koefisien regresi sebesar 0.000. Model persamaan ini memiliki nilai F hitung sebesar 16.463 dan dengan tingkat signifikansi 0.000. Karena F hitung lebih besar dari F tabel (3,09) dan dengan tingkat signifikansi yang lebih kecil dari α (0,05). Hal tersebut menunjukan bahwa variabel independen dalam penelitian ini berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen yaitu minat beli konsumen.
(16)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
PT. Darussalam Berlian Motor Mitsubishi Banda Aceh menyadari bahwa untuk menarik minat konsumen diperlukannya adanya iklan yang bisa mempengaruhi konsumen dalam menentukan pembelian dan tertarik pada produk mitsubshi. Dalam hal ini pihak perusahaan juga menerapkan harga yang sesuai dengan produk yang di tawarkan. Harga merupakan yang paling terpenting dalam menentukan suatu produk dalam penjulan.
Iklan yang ditempuh oleh perusahaan yaitu melalui iklan media cetak, promosi penjualan, publisitas, penjualan personal dan penjualan langsung. Iklan ini menjadi upaya untuk memperkenalkan kepada konsumen dalam mengenal hal yang berkaitan dengan produk otomotif khususnya yang terkait dengan produk yang ditawarkan, tipe mesin yang digunakan, standar harga yang ditetapkan dan fasilitas yang tersedia. Selain media iklan yang dilakukan perusahaan yang mempengaruhi minat konsumen, konsumen juga memperhatikan dari segi harga.
Harga juga merupakan suatu faktor yang terpenting dalam menentukan keputusan dalam pembelian yang dilakukan oleh konsumen, konsumen memperhatikan harga yang ditawarkan oleh perusahaan apakah sesuai dengan produk yang ingin mereka beli. Selain itu harga juga merupakan faktor yang paling penting dalam menentukan minat beli pada konsumen, karena konsumen sangat memperhatikan tingkat pada
(17)
harga karena harga bisa membuat konsumen bisa tertarik pada produk yang ditawarkan oleh perusahaan ini.
Dalam hal ini perusahaan harus lebih membuat iklan yang lebih menonjol lagi tidak hanya iklan menggunakan media koran saja, spanduk dan brosur, tetapi iklan di perusahaan ini lebih harus bisa menarik konsumen, agar konsumen lebih meningkatkan keinginan untuk memiliki produk di perusahaan ini, sehingga iklan di perusahaan ini bisa lebih meningkat, selain dari segi iklan perusahaan harus juga memperhatikan harga, dimana harga juga mempengaruhi tingkat penjualan terhadap produk tersebut karena harga sangat berperan penting dalam menentukan tingkat keinginan konsumen, apabila produk yang ditawarkan pada perusahaan ini harus melihat segi kemampuan konsumen apakah perusahaan tersebut dalam membuat produk mobil sesuai dengan tingkat kalangan agar konsumen tidak bingung dalam mengambil keputusan. Dalam hal ini iklan dan harga sangat berpengaruh dalam keputusan konsumen yang ingin melakukan pembelian terhadap produk. Apabila iklan yang ditawarkan bisa membuat tertarik maka konsumen juga memperhatikan harga. Dan hal ini, keduanya sangat berpengaruh dalam keputusan pembelian konsumen.
Untuk mendukung penelitian dan teori-teori di dalam penelitian ini, maka berikut adalah beberapa penelitian terdahulu yang membuktikan bahwa terdapat hubungan signifikan diantara variabel iklan, harga dan minat beli konsumen:
(18)
a. Aldaan Faikar Annafik (2012) melakukan penelitian dengan judul Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Dan Daya Tarik Iklan Terhadap Minat Beli Sepeda Motor Yamaha (Studi Kasus Pada Konsumen Yamaha Ss Cabang Kedungmundu Semarang) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas produk, harga, dan daya tarik iklan terhadap minat beli konsumen pada produk sepeda motor Yamaha dan menganalisis faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi minat beli konsumen pada sepeda motor Yamaha di Yamaha SS Cabang Kedungmundu Semarang. Penelitian ini digunakan sampel berjumlah 100 orang yang diambil dari konsumen Yamaha SS Cabang Kedungmundu Semarang yang diperoleh dengan menggunakan teknik accidental sampling. Kemudian dilakukan analisis terhadap data-data yang diperoleh berupa analisis kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif meliputi uji validitas dan uji reliabilitas, uji asumsi klasik, analisis regresi berganda, uji Goodness of Fit melalui koefisien regresi (R2), uji F, dan uji t. Analisis kualitatif merupakan interpretasi data yang diperoleh dalam penelitian serta hasil pengolahan data yang sudah dilaksanakan dengan memberi keterangan dan penjelasan. Data-data yang telah memenuhi uji validitas, reliabilitas, dan uji asumsi klasik diolah sehingga menghasilkan persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 0,388 X1 + 0,364 X2 + 0,205 X3
Urutan secara individu dari masing-masing variabel yang paling berpengaruh adalah variabel kualitas produk dengan koefisien regresi sebesar 0,388 lalu variabel harga dengan koefisien regresi sebesar 0,364. Sedangkan variabel yang pengaruhnya paling rendah adalah daya tarik iklan dengan koefisien regresi
(19)
sebesar 0,205. Model persamaan ini memiliki nilai F hitung sebesar 32,871 dan dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena F hitung lebih besar dari F tabel (3,09) dan dengan tingkat signifikansi yang lebih kecil dari α (0,05). Hal tersebut menunjukan bahwa variabel independen dalam penelitian ini berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen yaitu minat beli.
b. Fitria Engla Sagita (2011) melakukan penelitian dengan judul pengaruh brand image dan harga terhadap keputusan pembelian ulang produk Kentucky Fried Chicken (KFC) di cabang Basko Grand Mall oleh mahasiswa Universitas Negeri Padang. Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Negeri Padang, dan yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang pernah melakukan pembelian di KFC Basko Grand Mall. Sampel diambil dengan metode accidental sampling. Ukuran sampel sebanyak 100 orang. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Brand image berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian ulang produk Kentucky Fried Chicken (KFC) di cabang Basko Grand Mall oleh mahasiswa Universitas Negeri Padang, 2) Harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian ulang produk Kentucky Fried Chicken (KFC) di cabang Basko Grand Mall oleh mahasiswa Universitas Negeri Padang. c. Made Novandri Sandya Nugraha (2010) melakukan penelitian dengan judul
Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Dan Iklan Terhadap Keputusan Pembeliaan Sepeda Motor Yamaha Pada Harpindo Jaya Cabang Ngaliyan. Dengan semakin pesatnya industri sepeda motor di Indonesia, sehingga perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran yang tepat agar usahanya
(20)
dapat bertahan dan memenangi persaingan. Untuk memperluas pangsa pasar, maka perusahaan harus mampu mengetahui apa yang dibutuhkan atau diharapkan oleh konsumennya. Munculnya banyak distributor sepeda motor sekarang ini, membuat konsumen memperoleh banyak pilihan sebelum memutuskan untuk membeli sepeda motor. Banyak faktor yang menjadi pertimbangan konsumen sebelum membeli suatu produk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas produk, harga, dan iklan terhadap keputusan pembelian. Penelitian ini merupakan penelitian yang berjenis dskriptif, yaitu penelitian yang menggambarkan obyek-obyek yang berhubungan untuk pengambilan keputusan yang bersifat umum. Populasi dalam penelitian ini adalah semua orang yang membeli sepeda motor Yamaha di Harpindo Jaya cabang Ngaliyan. Sampel dalam penelitian ini adalah 100 orang yang membeli sepeda motor Yamaha di Harpindo Jaya cabang Ngaliyan yang diambil secara purposive sampling. Pengumpulan datanya dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Hasil analisis regresi berganda yaitu,
Y = 0,330 X1 + 0,277 X2 + 0,365 X3
Variabel independen yang paling berpengaruh terhadap variabel dependen adalah variabel iklan (0,365), diikuti oleh variabel kualitas produk (0,330) dan terakhir adalah variabel harga (0,277). Hasil uji t membuktikan bahwa semua variabel independen (kualitas produk, harga dan iklan) mempunyai pengaruh positif terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian sepeda motor Yamaha di Harpindo Jaya cabang Ngaliyan. Artinya menurut konsumen, ketiga variabel independen tersebut dianggap penting ketika akan membeli sepeda motor Yamaha
(21)
di Harpindo Jaya cabang Ngaliyan.Dan koefisien determinasi (adjusted R2) yang diperoleh sebesar 0,555. Hal ini berarti 55,5% keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh variabel kualitas produk, harga dan iklan, sedangkan sisanya yaitu 44,5% dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
d. Arlina Nurbaity Lubis Dan Martin (2009) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Harga (Price) Dan Kualitas Pelayanan (Service Quality) Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap Di Rsu Deli Medan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh harga dan kualitas pelayanan terhadap konsumen kepuasan di RSU Deli Medan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga dan kualitas pelayanan bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan konsumen. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa harga memiliki lebih dominan dan pengaruh yang signifikan dari kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen di RSU Deli Medan.
e. Esthi Dwityanti (2008) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen Terhadap Layanan Internet Banking Mandiri Studi Kasus Pada Karyawan Departemen Pekerjaan Umum Jakarta. Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli sebagai upaya untuk meningkatkan penjualan. Permasalahan penelitian ini adalah masih rendahnya nasabah PT Bank Mandiri yang melakukan aktivasi di bewsite resmi Mandiri. Dalam penelitian ini diajukan model penelitian untuk menganalisis minat beli terhadap layanan Internet Banking Mandiri dengan menguji faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu
(22)
daya tarik iklan, kompetrensi tenaga penjualan, dan nilai nilai pelanggan. Penelitian ini menggunakan sampel 100 orang karyawan Departemen Pekerjaan. Umum yang merupakan nasabah Bank Mandiri. Alat analisis data yang digunakan adalah regresi sederhana pada program SPSS. Hasil analisa data menunjukkan bahwa model penelitian mempunyai kesesuaian yang baik, dan semua hipotesis penelitian dapat dibuktikan. Kesimpulan yang diambil adalah daya tarik iklan dan nilai pelanggan secara siginifikan berpengaruh terhadap minat beli. Namun kompetensi tenaga penjualan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat beli, meskipun berpengaruh positif pula pada minat beli.
Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul ”Pengaruh Iklan dan Harga Produk Terhadap Minat Beli Konsumen pada PT. Darussalam Berlian Motor Mitsubishi Banda Aceh”.
1.2Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah penelitian yang diuraikan sebelumnya, maka yang menjai rumusan masalah penelitian ini adalah :
1. Apakah iklan berpengaruh terhadap minat beli konsumen? 2. Apakah harga berpengaruh terhadap minat beli konsumen?
3. Apakah iklan dan harga berpengaruh terhadap minat beli konsumen?
(23)
Sesuai dengan perumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Mengukur pengaruh iklan terhadap minat beli konsumen
2. Mengukur pengaruh harga terhadap minat beli konsumen
3. Mengukur pengaruh iklan dan harga terhadap minat beli konsumen
1.4Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi peneliti berguna untuk melatih dan mengembangkan kemampuan berpikir
ilmiah dan sistematis melalui penelitian karya ilmiah dibidang bisnis.
2. Bagi perusahaan, peneliti dapat bahan dan masukan dalam iklan dan harga terhadap minat beli konsumen.
3. Bagi Departemen Administrasi Bisnis Fisip USU, penelitian dapat menambah bahan acuan.
(24)
BAB II
KERANGKA TEORI 2.1Kerangka Teori
2.1.1 Iklan
2.1.1.1Pengertian Iklan
Menurut Suhandang (2010:13) Periklanan (advertising) adalah suatu proses komunikasi yang melibatkan sponsor tertentu, yakni pemasang iklan (pengiklan), yang membayar jasa sebuah media massa atas penyiaran iklannya., misalnya melalui program siaran televisi. Adapun iklannya itu sendiri biasanya di buat atas pemesanan si pemasang iklan itu, Oleh sebuah agen atau biro iklan, atau bisa saja dalam bagian humas (public relations) lembaga pemasangan iklan itu sendiri.
Periklanan dapat juga dianggap sebagai sebuah intitusi sosial, sebab bayak lembaga kemasyarakatan yang terlibat penambahan proses pembuatan dan penyajian iklannya. Iklan barang dan jasa menujukkan suatu gambaran, bagaimana orang hidup dan menginginkan kehidupannya. Demikian pula gaya iklan pada zamannya, seperti gaya mereka pada zaman itu, menampilkan banyak tentang perbendaharaan kata waktu itu, apakah mengenai kepentingan umum atau pun pendapat umumnya. Dengan demikian periklanan bisa di anggap sebuah cermin masyarakat, atau bisa juga di anggap sebagai pengaruh dari zaman.
Sedangkan menurut Morissan (2010:17) Iklan adalah setiap bentuk komunikasi non personal mengenai suatu organisasi, produk, servis, atau ide yang dibayar oleh satu sponsor yang diketahui. Adapun maksud dibayar pada definisi tersebut menunjukkan fakta bahwa ruang atau waktu bagi suatu pesan iklan pada umumnya harus dibeli. Maksud kata non personal berarti suatu iklan melibatkan media massa (TV, radio, majalah, koran) yang dapat mengirimkan pesan kepada sejumlah besar kelompok individu saat bersamaan. Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling dikenal dan paling banyak dibahas orang, hal ini kemungkinan karena daya jangkauan yang luas. Iklan juga menjadi instrumen promosi yang sangat penting, khususnya bagi perusahaan yang memproduksi barang atau jasa yang ditujukan ke masyarakat luas.
Sedangkan menurut Sunyoto (2013:22) Iklan merupakan alat utama bagi pengusaha untuk mempengaruhi konsumennya. Iklan merupakan salah satu bentuk dari komunikasi inpersonal yang digunakan oleh perusahaan barang atau jasa. Tugas pokok periklanan adalah mengkomunikasikan informasi seefisien mungkin orang– orang yang beratus ribuan jumlahnya. Dalam kegiatannya, dia melakukan fungsi ekonomi yang terpenting bagi pemasang iklan dan khalayak.
Sedangkan menurut Suhandang (2010:14 ) “Periklanan merupakan kegiatan yang terkait pada dua bidang kehidupan manusia sehari–hari, yakni ekonomi dan komunikasi. Dalam bidang ekonomi periklanan bertindak sebagi salah satu upaya
(25)
marketing secara strategis, yaitu upaya memperkenalkan barang baru atau jasa untuk dapat meraih keuntungan sebayak mungkin. Dalam hal ini periklanan merupakan suatu kekuatan menarik yang di tunjukan kepada sejumlah pembelian tertentu, hal mana dilaksanakan oleh produsen atau pedagang agar dapat mempengaruhi penjualan barang dan jasa dengan cara yang menguntungkan. Jadi periklanan merupakan salah satu teknik untuk memperluas pasar dan meningkatkan pengualan sehingga menguntungkan produksen dan penjualan. Sedangkan dalam bidang komunikasi periklanan merupakan proses atau kegiatan komunikasi yang melibatkan pihak – pihak sponsor ( pemasangan iklan) media massa, dan agen periklanan (biro iklan) ciri utama adalah pembayaran yang dilakukan para pemasang iklan melalui biro iklan atau langsung kepada media massa terkait atas dimuatkan atau di siarakannya penawaran barang dan jasa yang di hasilkan si pemasang iklan (pengiklan) tersebut”.
Iklan yaitu produk periklanan yang mencakup segala macam maklumat, baik untuk tujuan perdagangan maupun pengumuman-pengumuman lainnya seperti undangan rapat, ucapan bela sungkawa, kehilagan sesuatu dan sebagainya. Sedangkan menurut Suhandang (2010:14) “Iklan berbentuk pioneering biasanya digunakan untuk memperkenalkan produk baru dengan mencerminkan tentang produknya dari apa produk itu bisa di buat dan dimana dibuat dan dimana dapat diperoleh . kunci utama dari sasaran iklan pioneering memberitahukan target pasar secara informatif. Iklan yang bersifat informatif demikian ditemukan untuk menarik perhatian meyakinkan dimana efektifitasnya tergantung kepada keputusan konsumen”.
Iklan yang mempromosikan ciri-ciri khusus dan keuntungan pengunaannya dari barang atau jasa yang di tawarkannya yang lebih efektif merupakan upaya kompetitif. Sasaran pesannya adalah mengajak atau membujuk konsumen agar memilih barang atau jasa suatu perusahaan tertentu ketimbang barang atau jasa perusahaan saingannya. Bentuk iklan konparatif dimana memperlihatkan nilai lebih suatu barang dan jasa hasil produksinya dibanding dengan produksi perusahaan saingannya. Perusahaan-perusahan yang mengunakan iklan konparatif tersebut harus lebih dulu mengandalkan riset pasar dan pengujian yang menghasilkan unsur-unsur resmi yang bisa mendukung tuntutan-tuntutannya. Menurut Suhandang (2010:46) ”Iklan berbentuk reminder digunakan untuk memperkuat pengetahuan sebelumnya akan sesuatu produk. Iklan demikian tepat untuk menawarkan produk-produk dan jasa yang telah mencapai posisi terkenal dan berada dalam tahap penatapan keberadaannya. Salah satu jenis iklan dimaksud adalah penguatan , digunakan untuk menjamin pemakai sehingga dapat menentukan pilihan dengan benar”. Di lihat dari segi penampilannya , ketiga bentuk iklan produk tersebut diwujukan dalam macam iklan yang dikenal:
1. Price advertising yaitu iklan yang tampil yang harga barang harga jasa yang di tawarkan.
2. Quality advetesing yaitu iklan yang tampil dengan menonjolkan mutu atau jasa yang d tawarkan.
3. Brand advertising yaitu iklan yang tampil menonjolkan merek atau logo dari barang dan jasa yang ditawarkan.
(26)
4. Prestige advertesing yaitu iklan yang tampil dengan menonjolkan prestise orang yang mengunakan barang yang ditawarkan
2.1.1.2Faktor Iklan
Menurut Suharno (2010 : 270) “Faktor –faktor penting yang menetapkan anggaran iklan bahwa iklan sebuah merek sering bergantung pada tahap merek tersebut dalam siklus hidup produk, pangsa pasar persaingan. Tahap awal sebuah produk memerlukan banyak iklan dibanding dengan tahap lain, oleh karena itu membangun kesadaran merek. Pangsa pasar juga berdampak pada banyaknya pemasangan iklan yang dibutuhkan, hal ini menyangkut keanekaragaman audiensi dan penyebarannya. Pasar yang besar akan memerlukan iklan yang banyak dan sering. Sedangkan merek dalam pasar yang banyak memiliki banyak pesaing, harus diiklankan lebih banyak agar lebih dapat diperhatikan dibandingkan pesaing. Beberapa daya tarik dalam iklan adalah sebagai berikut :
a. Alasan mengapa membeli, yaitu daya tarik yang menampilkan dengan jelas dan terangmengapa seorang perlu membeli sebuah produk dibanding dengan produk lain. Fokus iklan pada kebutuhan dan bagaimana produk bisa memenuhi kebutuhan.
b. Iklan komparatif, yaitu daya tarik pesan dengan membandingkan iklan satu produk dengan produk yang lain.
c. Demonstrasi, yaitu daya tarik iklan yang menampilkan bagaimana sebuah produk dikonsumsi dan memuaskan kebutuhan tertentu.
d. Gaya hidup, yaitu daya tarik pesan yang menampilkan gaya hidup tertentu yang sesuai dengan produk. Produk akan menjadi kelengkapan gaya hidup yang di tampilkan”.
Sedangkan menurut Moriarty (2011:7) faktor iklan yaitu:
a. Advertising biasanya dibayar oleh pengiklan, meski beberapa bentuk iklan, seperti pengumuman layanan publik dibayar melalui sumbangan atau bahkan gratis. b. Pesannya dibayar dan sponsor diindentifikasi
c. Advertisisng umumnya menjangkau audiensi yang luas, yakni konsumen potensial, dari kalangan umum maupun potensial sasaran tertentu.
d. Kebanyakan iklan member informasi kepada konsumen dan member tahu mereka tentang produk atau perusahaan.
e. Pesan disampaikan melalui berbagai mcam media massa, yang biasanya bersifat non personal.
2.1.1.3Tujuan Iklan
Menurut Kotler (2012: 203) Tujuan iklan/sasaran iklan (advertising goal) adalah tugas komunikasi dalam pencapaian yang harus dicapai dengan pemirsa dalam
(27)
waktu tertentu. Tujuan iklan dapat diklasifikasikan menurut apakah tujuannya menginformasikan, meyakinkan, mengingatkan, atau memperkuat.
a. Iklan informatif bertujuan untuk menciptakan kesadaran merk dan produk atau fitur baru yang ada.
b. Iklan persuasif bertujuan untuk menciptakan kesukaan, preferensi kepada produk dan jasa.
c. Iklan pengingat bertujuan menstimulasikan pembelian berulang produk yang ada. d. Iklan penguat bertujuan meyakinkan pembeli saat ini bahwa mereka melakukan
iklan dengan tepat. Iklan mobil sering menggambarkan pelanggan yang puas sedang menikmati didalam mobil baru mereka.
Sedangkan menurut Ginting (2011:204) tujuan iklan yaitu:
a. Periklanan informasi banyak digunakan untuk memperkenalkan kategori produk baru. Dalam hal ini tujuan iklan untuk menimbulkan permintaan primer. Iklan yang bertujuan memberikan informasi dengan positif digunakan untuk produk pada tahap daur hidup perkenalan.
b. Iklan mengajak menjadi lebih penting ketika persaingan meningkat. Tujuan pemasar ini adalah permintaan pilihan.
c. Iklan meningkatkan, amat penting membuat konsumen memikirkan produk baru. Menurut Sunyoto (2013:22) tujuan iklan adalah :
a. Iklan yang bersifat memberikan informasi yaitu iklan yang secara panjang lebar menebarkan produk dalam tahap perkenalan untuk menciptakan permintaan atas produk tersebut.
b. Iklan membujuk yaitu iklan menjadi penting dalam situasi persaingan dimana sasaran perusahaan adalah menciptakan permintaan yang selektif akan merk tersebut.
c. Iklan pengingat yaitu iklan ini akan sangat penting dalam tahap kedewasaan suatu produk untuk menjaga agar konsumen selalu ingat akan produk tersebut.
2.1.1.4Mengenali Sasaran Pasar
Menurut Suhandang (2010:58) “Langkah pertama dalam mengembangkan atau merencanakan program pembuatan iklan adalah mengenali khalayak sasaran iklan yang dimaksud, yaitu meneliti kelompok calon pembeli (produk yang ditawarkan) yang langsung akan dikenai iklan tersebut. Sejauh waktu dan dana memungkinkan, khalayak sasaran program periklanan dimaksud merupakan pasar
(28)
sasaran bagi pengusaha (barang atau jasa) yang dikenali melalui riset pasar dan studi penilaian pasar”.
Sedangkan menurut Hermawan (2012:75) ”sebuah iklan yang baik harus mampu membuat khalayak tertarik dengan segera. Hal ini sangat penting, dalam arti bahwa dalam arti iklan harus mampu meraih perhatian sesegera mungkin dalam sedetik. Tujuan utama iklan dalam perusahaan adalah untuk membuka kemungkinan sebanyak mungkin dengan iklan yang menarik, dalam ruang dan waktu terbatas. Pada hakikatnya semakin spesifik iklan akan semakin baik mengakomudasi pelanggan potensial.
2.1.1.5 Strategi Iklan
Menurut Hermawan (2012:88) Membuat rancangan dari tahapan :
a. Pembuatan strategi periklanan, pada tahapan ini peran dari klien sangat dibutuhkan, karena marketing brief yang dibuad oleh klien yang berisikan informasi dan situasi pasar harus lengkap dan dipahami oleh agensi.
b. Menentukan pesan iklan, pada tahap ini perlu dipertemukan kepentingan kedua belah pihak untuk menetapkan pesan utama yang ingin disampaikan dalam iklan. c. Menentukan kreatifitas periklanan, merencanakan atau mendesain bagaimana dan
strategi penyampaian pesan, bagaimana ilustrasi dan bentuk iklan yang dibuat, untuk siapa saja iklan iklan tersebut akan disampaikan dan media mana saja iklan akan dipasangkan.
Sedangkan menurut Ginting (2011:201) Strategi iklan yaitu:
a. Menciptakan pesan, besar biaya tidak mutlak menentukan hasil. Bisa dua bisnis mengeluarkan biaya yang sama, namun hasilnya berbeda.
b. Perubahan lingkungan pesan, pesan iklan yang baik penting dalam lingkungan periklanan yang mahal.
c. Strategi pesan, menciptakan iklan yang efektif memutuskan pesan umum yang disampaikan pada konsumen merencanakan strategi pesan. Tujuan iklan adalah agar konsumen berpikir atau bereaksi tertentu atas barang atau perusahaan.
Sedangkan menurut Tjiptono (2012:328) strategi iklan yaitu:
a. Untuk mencapai orang yang memiliki pengaruh dalam pembelian yang tidk terjangkau sebelumnya.
b. Menstimulasi perolehan permintaan,karena adanya perubahan yang tiba-tiba dalam perolehan penjualan.
c. Memproyeksikan citra perusahaan, periklanan seringkali digunakan untuk memproyeksikan citra perusahaan kepada masyarakan umum, dengan cara mengkominukasikan apa yang menjadi pemikiran utama, serta hal apa saja yang ingin dicapai oleh perusahaan yang berkitan dengan masalah social dalam keuntungan.
(29)
2.1.2 Harga
2.1.2.1Pengertian Harga
Menurut Hanafiyah (2006:89)”Harga adalah suatu hal yang penting dan menarik baik bagi para penjual maupun pembeli dipasar. Bagi pihak produsen, maka harga dengan apa yang mereka menjual hasil produksinya mungkin mempunyai pengaruh (efek) berbeda bagi para atas laba (profit) bersih yang akan diperolehnya. Bagi pihak pedagang, perbedaan antara harga penjualan dan biaya menentukan besarnya laba (marge), dan marge ini merupakan dasar bagi mereka membeli dan menjual. Melalui harga, para konsumen menunjukan jenis dan mutu barang dan jumlah mereka kehendaki yang tersedia membayarnya dengan memperhatikan (mempertimbangkan ) jasa (service) yang diterimanya.
Sedangkan menurut Suharno (2010:178) “Harga adalah sejumlah uang yang dibayarkan untuk memperoleh produk yang diinginkan. Dalam pengertian yang lebih luas, harga adalah sejumlah pengorbanan yang diperlukan untuk mendapatkan suatu produk. Sedangkan menurut Gitosudarno (dalam Sunyoto 2012:131) harga merupakan nilai yang dinyatakan dalam satuan mata uang atau alat tukar, terhadap suatu produk tertentu.
2.1.2.2Faktor-Faktor Utama yang Mempengaruhi Strategi Penetapan Harga Menurut Subroto (2011: 175) faktor-faktor yang mempengaruhi strategi penetapan harga yaitu:
a. Nilai pelanggan, persepsi konsumen terhadap nilai biasanya menjadi faktor yang paling mempengaruhi dalam penentuan keputusan harga bagi supplier yang menganut marketing concept.
b. Persaingan, ada dua macam persaingan yang mempengaruhi harga yaitu pengaru persaingan terhadap permintaan produk yang ditawarkan dan faktor persaingan
(30)
mempengaruhi harga dengan reaksi pesaing terhadap langkah strategi penetapan harga dengan reaksi persaingan terhadap langkah strategi penatapan harga yang telah di lakukan oleh pemasar.
c. Biaya, biaya tetap ndan variabel merupakan faktor yang sangat diperhatikan oleh pelaku pemasaran dalam bisnis, dalam hubungannya dengan tingkat harga yang ditawarkan.
d. Permintaan, jumlah permintaan biasanya ditentukan berdasarkan berbagai pertimbangan.
e. Pricing objectives, suatu langkah penting dalam penentuan strategi harga adalah dalam penentuan tujuan atau objektif yang ingin dicapai, sebelum penetapan penentuan harga. Prinsip dalam penentuan harga bagi kebanyakan perusahaan adalah memaksimalkan profit, pencapaian return on investment, dan mempertahankan atau bahkan meningkatka pangsa pasar produk.
f. Dampak terhadap produk lain, seringkali pembelian suatu produk meningkatkan kemungkinan konsumen yang sama untuk membeli produk lainnya. Suatu produk sering kali dapat meningkatkan nilai atau efektifitas penggunaan produk lain. Sebagai tambahan dari kemungkinan tersebut, pembeli mungkin mendapatkan penghematan biaya dan usaha dengan membeli dua atau lebih produk dari sumber yang sama.
g. Pertimbangan legal, manajer pemasaran harus mempersiapkan diri untuk menyesuaikan tingkat harga dengan memberikan diskon sebanding dengan kuantitas yang dibeli. Selain itu manajer pemasaran harus tetap waspada agar tidak terjadi protes dari distributor yang sewaktu-waktu bisa muncul sebagai akibat penggunaan beberapa macam diskon.
Sedangkan menurut Tjiptono (2008:154-155). Secara umum ada dua faktor utama yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan harga, yaitu faktor internal perusahaan dan lingkungan eksternal.
a. Faktor internal perusahaan
1. Tujuan pemasaran perusahaan
Faktor utama yang menentukan dalam penetapan harga adalah tujuan pemasaran perusahaan. Tujuan tersebut berupa memaksimalkan laba, mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, meraih pangsa pasar yang besar, menciptakan kepemimpinan dalam hal kualitas, mengatasi persaingan, melaksanakan tanggung jawab social dll.
2. Strategi bauran pemasaran
Harga hanyalah salah satu komponen dari bauran pemasaran. Oleh karena itu harga perlu dikoordinasikan dan saling mendukung dengan bauran pemasaran lainnya, yaitu produk, distribusi dan promosi.
(31)
3. Biaya
Biaya merupakan faktor yang menentukan harga minimal yang harus ditetapkan agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Oleh karena itu setiap perusahaan pasti menaruh perhatian besar pada aspek struktur biaya (tetp dan variabel), serta jenis-jenis lainnya, seperti out-of-pocket cost, incremental cost, opportunity cost, controllable cost, dan replacement cost.
4. Organisasi
Manajemen perlu memutuskan siapa didalam organisasi yang harus menetapkan harga. Setiap perusahaan menangani masalah penetapan harga menurut caranya maisng-masing. Pada perusahaan kecil, umumnya harga ditetapkan oleh manajemen puncak. Pada perusahaan besar, seringkali penetapan harga ditangani oleh divisi atau manajer suatu lini produk.
b. Faktor lingkungan eksternal 1. Sifat pasar dan permintaan
Setiap perusahaan perlu memahami sifat pasar dan permintaan yang dihadapinya, apakah termasuk persaingan sempurna, persaingan monopolistic, oligopoly, atau monopoli. Faktor lain yang tidak kalah pentingnya adalah elastisitas permintaan.
2. Persaingan
Ada lima kekuatan pokok yang berpengaruh dalam persaingan industri, yaitu persaingan dalam industri yang bersangkutan, produk subtitusi, pemasok, pelanggan, dan ancaman pendatang baru. Informasi-informasi yang dibutuhkan untuk menganalisis karakteristik persaingan yang dihadapi antara lain meliputi :
a. Jumlah perusahaan dalam industry
Bila hanya ada satu perusahaan dalam industri, maka secara teoritis perusahaan yang bersangkutan bebas menetapkan harganya seberapapun. Akan tetapi sebaliknya, bila industri terdiri atas banyak perusahaan, maka persaingan harga terjadi. Bila produk yang dihasilkan tidak terdiferensiasi, maka hanya pemimpin industri yang leluasa menentukan perubahan harga. b. Ukuran relatif setiap anggota dalam industry
Bila perusahaan memiliki pangsa pasar yang besar, maka perusahaan yang bersangkutan dapat memegang inisiatif perubahan harga. Bila pangsa pasarnya kecil, maka hanya jadi pengikut.
c. Diferensiasi produk
Bila perusahaan berpeluang melakukan diferensiasi dalam industrinya, maka perusahaan tersebut dapat mengendalikan aspek penetapan harganya, bahkan sekalipun perusahaan itu kecil dan banyak pesaing dalam industri.
d. Kemudahan untuk memasuki industri yang bersangkutan
Bila suatu industri mudah untuk dimasuki, maka perusahaan yang ada sulit mempengaruhi atau mengendalikan harga. Sedangkan bila ada hambatan masuk ke pasar (barrier to market entry), maka
(32)
perusahaan-perusahaan yang sudah ada dalam industri tersebut dapat mengendalikan harga. Hambatan masuk kepasar berupa :
1. Persyaratan teknologi 2. Investasi modal yang besar
3. Ketidaktersediaan bahan baku pokok/utama
4. Skala ekonomis yang sudah dicapai perusahan-perusahaan yang telah ada dan sulit diraih oleh para pendatang baru.
5. Kendali atas sumber daya alam oleh perusahaan-perusahaan yang sudah ada
6. Keahlian dalam pemasaran. 3. Unsur-unsur lingkungan eksternal lainnya
Selain faktor-faktor diatas, perusahaan juga perlu mempertimbangkan faktor kondisi ekonomi (inflasi, boom, atau resesi, tingkat bunga) kebijakan atau peraturan pemerintah dan aspek social (kepedulian terhadap lingkungan).
Sedangkan menurut William J.Stanton (dalam Sunyoto, 2012:135) menyatakan bahwa pada dasarnya terdapat faktor yang mempengaruhi penetpan harga, yaitu:
a. Memperkirakan permintaan produk, dengan memperkirakan berapa besarnya harga yang diharapkan oleh konsumen dan memperkirakan volum penjualan dengan harga yang berbeda.
b. Reaksi pesaing, yang dilihat dari produk yang serupa, produk pengganti dan produk tidak serupa.
c. Bauran pemasaran lainnya, seperti produk, saluran distribusi dan promosi.
(33)
Menurut Sunyoto (2013: 23) Dalam menetapkan harga pada sebuah produk perusahaan mengikuti prosedur yaitu:
a. Perusahaan dengan hati-hati menyusun tujuan pemasarannya, misalnya meningkatkan laba saat itu, ingin memenangkan bagian pasar atau kualitas pasar. b. Perusahaan menunjukan kurva permintaan yang memperlihatkan kemungkinan
produk yang akan terjual perperiode, pada tingkat-tingkat alternatif.
c. Perusahaan memperkirakan bagaimana biaya akan bervariasi pada tingkat permintaan berbeda-beda.
d. Perusahaan mengamati harga-harga para pesaing sebagai dasar untuk menetapkan harga mereka sendiri.
e. Perusahaan memilih salah satu metode penetapan harga terdiri penetapan harga biaya plus, analisa pulang pokok dari penetapan laba sasaran, penetapan harga sasaran, penetapan harga nilai yang diperoleh, penetapan harga yang sesuai dengan laju perkembangan dan penetapan harga dengan sampul tertutup.
f. Perusahaan menetukan harga final, menyatakan dalam cara psikologis yang paling efektif dan mengeceknya untuk meyakinkan bahwa harga tersebut sesuai dengan kebijakan penetapan harga perusahaan dan sesuai pula dengan penetapan harga penyalur.
Sedangkan menurut Abdullah (2013:172) perusahaan memiliki beberapa tujuan dalam menetapkan harga, diantaranya:
a. Bertahan, sebagai sasaran utama perusahaan jika menghadapi kesulitan yang diakibatkan kelebihan kapasitas persaingan yang sangat ketat, atau perubahan selera konsumen.
b. Keuntungan sekarang maksimum, perusahaan memperkirakan bahwa permintaan dan biaya berhubungan dengan harga alternatif dan memilih harga yang menghasilkan keuntungan sekarang, arus kas atau tingkat pengembalian atas investasi yang maksimum.
c. Pendapatan sekarang yang maksimum, hal ini perlu memperkirakan fungsi permintaan.
d. Pertumbuhan penjualan yang maksimum, dengan volum penjualan yang tinggi akan membawa biaya per unit yang lebih rendah dan keuntungan jangka panjang yang lebih tinggi.
e. Peluncuran pasar yang maksimum, awalnya perusahaan menetapkan harga tertinggi yang ditetapkan, kemudian perusahaan melihat kondisi pasar.
f. Kepemimpinan mutu produk, sebuah perusahaan mungkin ingin menjadi pemimpin dalam hal mutu produk dan pasar.
(34)
Sedangkan menurut Suharno (2010:179) juga menyatakan tujuan penetapan harga adalah:
a. Mencapai penjualan atau bagian pasar dengan proporsi tertentu. b. Mencapai proporsi atau jumlah keuntungan tertentu
c. Memberikan efek tertentu terhadap persaingan.
d. Memberikan kepuasan kepada konsumen, dengan membuat penetapan harga yang transparan, dan untuk mempertahankan konsumen.
e. Memberikan citra tertentu, dengan menetapkan harga tertentu agar citra produk tertentu dapat dicapai.
2.1.3 Minat Beli Konsumen 2.1.3.1Pengertian
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga dan orang lain maupun makhluk hidup lain dan tidak diperdagangkan. Minat beli merupakan bagian dari komponen perilaku dalam sikap mengkonsumsi. Minat beli adalah tahap kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan. Minat beli merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merk atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian.
Para pemasar harus mendalami berbagai pengaruh terhadap para pembeli dan mengembangkan suatu pemahaman mengenai bagaimana sebenarnya para konsumen
(35)
membuat keputusan pembelian mereka. Para pemasar harus mengindentifikasi siapa yang membuat keputusan pembelian, jenis keputusan pembelian dan langkah-langkah dalam proses pembelian.
Minat beli (wiilingness to buy) merupakan bagian dari komponen prilaku dalam sikap mengkomsumsi. Minat beli adalah tahap kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan. Minat beli adalah perhatian, kesukaan, kesenangan seseorang terhadap suatu keinginan didalam membeli sesuatu. Bila dikaitkan dengan periklanan maka minat adalah sikap yang timbul dalam diri seseorang setelah membaca, mendengarkan, atau menonton suatu iklan dimana orang tersebut menjadi ingin tahu mengenai produk yang diiklankan dan berhasrat ingin memilikinya atau membelinya.
2.1.3.2Jenis prilaku pembelian
Menurut Kotler (2008: 213) empat jenis prilaku pembelian : a. Prilaku pembelian kompleks
Para konsumen mempunyai prilaku pembelian kompleks ketika mereka sangat terlibat dalam suatu pembelian dan menyadari adanya perbedaan nyata antara berbagai merk. Para konsumen sangat terlibat bila suatu produk mahal, jarang dibeli, berisiko, dan mempunyai ekspresi pribadi yang tinggi. Konsumen yang ingin membeli biasanya akan melalui suatu proses belajar yang pertama ditandai dengan mengembangkan kepercayaan mengenai produk tersebut, kemudian pendirian dan kemudian membuat pilihan pembelian dengan bijaksana. Pemasar dari suatu produk yang mempunyai keterlibatan tinggi harus memahami prilaku pengumpulan informasi dan evaluasi dari konsumen yang mempunyai ciri keterlibatan tinggi. Pemasar perlu mengembangkan strategi-strategi yang membantu pembeli dalam mempelajari atribut-atribut dari kelas produk tersebut, kepentingan relatifnya, dan kedudukan merk perusahaan yang tinggi pada atribut yang paling penting. Pemasar tersebut perlu untuk membedakan keistimewaan produk tersebut, banyak yang menggunakan media cetak dan tulisan panjang untuk menjelaskan manfaat merk tersebut dan memotivasi personil penjualan dan kenalan pembeli untuk mempengaruhi pilihan merk terakhir.
(36)
b. Prilaku pembelian yang mengurangi ketidaksesuaian
Kadang-kadang konsumen sangat terlibat dalam suatu pembelian tetapi tidak melihat banyak perbedaan dalam merk. Keterlibatan yang tinggi berdasarkan kenyataan bahwa pembelian tersebut bersifat mahal, jarang dan berisiko.
c. Prilaku pembelian menurut kebiasaan
Banyak produk yang dibeli dengan keterlibatan konsumen yang rendah dan tidak ada perbedaan merk yang signifikan.
d. Prilaku pembelian yang mencari variasi
Beberapa situasi pembelian ditandai dengan keterlibatan konsumen yang rendah tetapi perbedaan merk bersifat nyata. Disini konsumen dilihat banyak melakukan peralihan merk.
Sedangkan menurut Morissan(2010:113) jenis prilaku pembelian berdasarkan tingkat keterlibatan dalam pembeli dan tingkat perbedaaan merk:
a. Pembelian rumit, konsumen terlibat dalam prilaku pembelian yang rumit bila mereka sangat terlibat dalam pembelian dan sadar akan adanya perbedaan besar diantara merk.
b. Pembelian karena kebiasaan, bagi kebanyakan produk yang berharga rendah yang sering dibeli oleh konsumen proses keputusan terdiri atas tidak lebih dari pengenalan masalah, melakukan pencarian internal secara cepat, dan melakukan pembelian.
c. Pembelian yang mencari variasi, beberapa situasi pembelian ditandai oleh keterlibatan konsumen yang rendah pada suatu produk, namun berbagai merk yang ada memiliki perbedaan yang signifikan antara satu dengan yang lain.
Sedangkan menurut Ginting (2011:55) jenis prilaku pembelian atas dasar keterlibatan dan perbedaan antar merk yaitu:
a. Prilaku pembelian kompleks, konsumen akan melakukan pembelian komplek apabila sangat terlibat dalam pembelian dan mempunyai persepsi yang sangat mahal, penuh resiko, jarang dibeli dan sangat mengesankan diri.
b. Prilaku pembelian pengurangan ketidakcocokan, terjadi bila pembeli sangat terlibat tetapi persepsi atas perbedaan merknya rendah.
c. Prilaku pembelian kebiasaan, terjadi bila keterlibatan konsumen dan persepsi perbedaan merk rendah.
(37)
Menurut Kotler (2008: 215) “Perusahaan yang pintar akan meneliti proses keputusan pembelian yang melibatkan kategori produk mereka. Perusahaan akan bertanya kepada konsumen kapan mereka pertama kali mengenal kategori produk dan merk, apa kepercayaan merk dari perusahaan, seberapa keterlibatan mereka dalam produknya, bagaimana perusahaan dapat memberikan pilihan merk mereka dan seberapa puas konsumen yang setelah pembelian”.
Sedangkan menurut Morissan (2010:111) “Pada suatu titik dalam proses pembelian, konsumen harus berhenti mencari dan berhenti melakukan evaluasi untuk membuat keputusan pembelian. Sebagai evaluasi alternatif konsumen mulai mengarahkan pada niat atau keinginan membeli merk tertentu”.
2.1.3.4Tahap-Tahap dalam Proses Keputusan Pembelian
Gambar 2.1 : model proses pembelian lima tahap
Sumber : Kotler
Menurut Kotler (2008: 216) tahap-tahap dalam pengambilan keputusan: a. Pengenalan produk
Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenal suatu masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan adanya perbedaan antara keadaan dia yang nyata dengan keadaan yang diinginkan.
b. Pencarian informasi
Prilaku setelah pembelian Keputusan
pembelian Pengenalan
kebutuhan
Evaluasi alternatif Pencarian
(38)
Seorang konsumen yang bergerak oleh stimuli akan berusaha untuk mencari lebih banyak informasi. Kita dapat membedakan dua tingkatan disebut perhatian yang memuncak hanya bersikap lebih menerima terhadap informasi mengenai tujuan.informasi aktif mencari keterangan untuk mendapatkan informasi tambahan. Sumber informasi utama yang akan dicari konsumen dan kepentingan relatifnya terhadap keputusan pembelian sesudahnya. Sumber-sumber informasi konsumen terdiri dari empat kelompok:
1. Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga, dan kenlan
2. Sumber komersial: iklan, tenaga penjual, pedagang perantara, pengemasan 3. Sumber pengalaman: penanganan, pemeriksaaan, penggunaan produk 4. Sumber publik: media massa, organisasi rating konsumen
c. Evaluasi alternative
Ternyata bahwa tidak ada proses evaluasi tunggal yang sederhana yang digunakan oleh semua konsumen atau bahkan oleh seorang konsumen dalam semua situasi pembelian.
d. Keputusan pembelian
Konsumen mungkin juga membentuk suatu maksud pembelian untuk membeli merk yang disukai. Namun demikian dua faktor dapat mempengaruhi maksud pembelian dan keputusan pembelian. Faktor yang pertama adalah sikap atau pendirian orang lain. Sampai dimana pendirian orang lain dapat mengurangi alternatif yang diskuai sesorang tergantung pada dua hal:
1. Intensitas dari pendirian negative orang lain terhadap alternatif yang disukai konsumen
2. Motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain. Maksud pembelian juga dipengaruhi oleh faktor situasi yang diantisipasi. Konsumen membentuk suatu maksud pembelian atas dasar faktor-faktor seperti pendapatan keluarga yang diharapkan, harga yang diharapkan dan manfaat produk yang diharapkan. Ketika konsumen akan bertindak, faktor situasi yang tidak di antisipasi mungkin terjadi untuk mengubah maksud pembelian tersebut.
e. Prilaku setelah pembelian
Kepuasan pembeli merupakan fungsi dari berapa dekat antara harapan pembeli atas produk tersebut dengan daya guna yang dirasakan dari produk tersebut. Jika daya guna produk dibawah harapan pelanggan, pelanggan tersebut akan merasakan dikecewakan. Jika memenuhi harapan pelanggan tersebut akan merasakan puas, jika melebihi harapan pelanggan akan merasakan sangat puas. Perasaan-perasaan ini mempunyai arti dalam hal apakah pelanggan tersebut akan membeli produk itu lagi dan membicarakan tentang produk tersebut kepada orang lain secara menguntungkan atau merugikan.
Sedangkan menurut Ginting (2011:60) lima tingkatan yang dilewati pembelian dalam mencapai keputusan pembelian yaitu:
(39)
a. Pengenalan kebutuhan, pembeli merasakan bedanya antara keadaan actual dan keadaan yang diinginkan. Kebutuhan dapat dipacu oleh rangsangan internal bila suatu kebutuhan normal personal.
b. Pencarian informasi, bila dorongan konsumen cukup kuat dan produk pemuas mudah didapat, maka konsumen akan membelinya. Kalau tidak konsumen akan menyimpan dalam ingatannya atau mencari informal.
c. Penilaian pilihan, pemasar perlu mengetahui penilaian pilihan yakni bagaimana konsumen memproses informasi untuk sampai pada pemilihannya.
d. Keputusan pembeli, dalam tingkat evaluasi konsumen membuat urutan merk dan membentuk tujuan pembelian. Umumnya keputusan konsumen adalah membeli merk yang paling dikehendaki.
e. Prilaku pasca beli, pekerjaan pemasar belum berakhir walaupun produk sudah dibeli. Sesudah membeli konsumen mersa puas atau tidak puas akan memerlukan perhatian pemasar yakini prilaku pasca beli.
2.1.3.5Teori AIDDA
Menurut Effendy, 2003:305 Teori AIDDA disebut A-A Prosedur atau from attention to action procedure, yang dikemukakan oleh Wilbur Schramm. Menurut Effendy (2003: 305) AIDDA merupakan akronim dari kata-kata sebagai berikut: 1. Attention: dalam tahap ini konsumen mempunyai perhatian atau minat terhadap
suatu produk.
2. Interest: kemudian konsumen merasakan tertarik dan berusaha untuk memahami apakah produk tersebut berguna atau tidak baginya.
3. Desire: tahap selanjutnya konsumen tersebut menunjukkan perasaan suka atau tidak suka.
4. Decision: langkah yang diambil seseorang dalam menetapkan suatu hal yang diinginkannya.
5. Action : merupakan tahapan terakhir yang mencerminkan tindakan yang diambil konsumen, membeli atau tidak.
Konsep AIDDA ini adalah proses psikologis dari diri khalayak. Teori ini mengajukan bahwa para konsumen memberi respon kepada pesan pemasaran dalam urutan kognitif (berpikir), affektif (perasaan), dan konatif (melakukan). Berdasarkan konsep AIDDA agar khalayak melakukan action, maka pertama-tama mereka harus dibangkitkan perhatiannya (attention) sebagai awal suksesnya komunikasi. Apabila
(40)
perhatian komunikasi telah terbangkitkan, maka disusul dengan upaya menumbuhkan minat (interst), yang merupakan derajat yang lebih tinggi dari perhatian. Minat adalah kelanjutan dari perhatian yang merupakan titik tolak bagi timbulnya hasrat (desire) untuk melakukan suatu kegiatan yang diharapkan komunikatornya. Hasrat saja pada diri komunikasi, bagi komunikator belum berarti apa-apa sebab harus dilanjutkan dengan datangnya keputusan (decision), yakni keputusan untuk melakukan tindakan (action) sebagaimana yang diharapkan komunikator.
Dalam hal ini teori aidda digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh minat beli konsumen untuk mendukung agar konsumen tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan, sehingga perusahaan bisa mengetahui apa saja yang diinginkan konsumen. Perusahaan harus bisa menarik perhatian konsumen dengan menawarkan iklan yang ditayangkan, sehingga mempunyai perhatian dalam untuk melihat iklan tersebut, selain dari segi iklan juga ada dari segi harga dimana harga merupakan hal yang terpenting didalam melakukan keputusan pembelian. Sehingga konsumen tidak merasa rugi dengan apa yang ditawarkan. Apabila dari segi iklan dan harga sudah mencukupi sesuai dengan keinginan konsumen maka konsumen dengan sendiri menyukai produk yang ditawarkan sehingga memiliki keinginan melakukan tindakan untuk membeli produk yang ditawarkan, dan perusahaan harus bisa meyakinkan bahwa tindakan yang dilakukan konsumen bahwa produk yang perusahaan tawarkan akan sesuai dengan keinginan konsumen dan konsumen merasa puas terhadap produk tersebut.
(41)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis dan Sumber Data
Bentuk yang digunakan dalam penelitian ini asosiatif dengan metode kuantitatif deskriptif.
3.2Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Darussalam Berlian Motor Mitsubishi Banda Aceh yang berada di jalan Soekarno Hatta, Kelurahan Lam Ara, Kecamatan Bandar Raya Banda Aceh.
3.3Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel 3.3.1 Populasi
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah tamu pengunjung yang datang ke PT. Darussalam Berlian Motor Mitsubishi Banda Aceh selama 3 bulan terakhir, yaitu januari 2013, februari 2013, maret 2013 dengan jumlah populasi 540 orang.
(42)
3.3.2 Sampel
Dalam penelitian ini sampel akan diambil menggunakan rumus slovin yaitu :
� = �
1+� (�)2
Keterangan :
n = Besaran Sampel N = Besaran Populasi
e = nilai kritis ( batas kelilitan ) yang diinginkan ( persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan penarikan sampel ).
sehingga dalam peneitian ini jumlah sampel yang diperoleh adalah �= �
1+� (�)2
�= 540
1+540 (0,1)2
� = 84,375 ( ����������������� 84 �����)
(43)
Menurut Sugiyono (2012:64) mendefinisikan hipotesis sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah :
a. H0 : iklan dan harga tidak mempengaruhi minat beli konsumen b. H1 : iklan mempengaruhi minat beli konsumen
c. H2 : harga mempengaruhi minat beli konsumen
d. H3 : iklan dan harga secara serentak mempengaruhi minat beli konsumen
3.5Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional digunakan untuk mengukur sejauh mana variabel berkaitan dengan variabel faktor lainnya. Definisi operasional dari proposal ini yaitu:
(44)
Variabel Definisi Indikator Skala Iklan (X1) Iklan merupakan kegiatan yang
bertujuan untuk
memperkenalkan barang atau jasa yang ditawarkan kepada calon pelanggan atau konsumen sekaligus mengajak calon pembeli untuk memiliki barang yang ditawarkan
a. Bahasa b. Gaya c. Pesan d. Media e. Tokoh Likert
Harga (X2) Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang maupun jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter/ rupiah.
a. Kesesuaian harga
b. Harga jangkauan konsumen
c. Harga pesaing
Likert
Minat Beli konsumen
(Y)
Minat beli konsumen adalah kelanjutan perhatian yang merupakan titik tolak kelanjutan timbulnya hasrat untuk melakukan kegiatan yang diharapkan
a. Perhatian ( attention) b. Ketertarikan
(interest)
c. Keinginan ( desire) d. Keyakinan
(decision)
e. Tindakan (action)
Likert
(45)
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kuisioner metode yang menggunakan angket atau kuisioner adalah suatu cara pengumpulan data dengan memberikan dan menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden. Dalam hal ini respondennya konsumen yang minat membeli mobil di PT. Darussalam Berlian Motor Mitsubishi Banda aceh.
2. Studi kepustakaan yang diperoleh dengan cara mempelajari, dan menguti teori-teori atau konsep-konsep dari sejumlah literatur baik buku, jurnal, koran atau karya tulis lainnya yang relevan dengan variabel penelitian.
3. Dokumentasi yaitu dengan memanfaatkan gambar, foto atau benda lainnya yang berkaitan dengan aspek-aspek yang teliti.
3.7Teknik Pengukuran Skor
Menurut Sugiyono (2012:132) teknik pengukuran skor yang digunakan dalam penelitian ini memakai skala likert untuk menilai jawaban kuesioner yang disebarkan kepada responden.
(46)
No Jawaban Skor
1. Sangat setuju (ST) 5
2. Setuju (S) 4
3. Kurang setuju (KS) 3
4. Tidak setuju (TS) 2
5. Sangat tidak setuju (STS) 1
Sumber : (Sugiyono2014:94)
Untuk menentukan kategori jawaban responden dari masing-masing variabel apakah tergolong sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah maka terlebih dahulu ditetapkan hasil kelas intervalnya. Berdasarkan alternatif jawaban dari masing-masing responden, ditentukan kelas intervalnya sebagai berikut :
� =������������� – ����������� ℎ
������� �� ��������
(47)
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Menurut Sugiyono (2013:206) bahwa “kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.”
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah teknik kuantitatif dengan menggunakan bantuan SPSS yang akan digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Adapun metode pengujian yang digunakan adalah: 1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas b. Multikolinearitas c. Heterokedastisitas d. Autokorelasi
2. Regresi Linier Berganda 3. Koefisien Determinasi 4. Pengujian Hipotesis a. Uji T
(48)
BAB IV
HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Tentang Perusahaan
Perusahaan Mitsubishi pertama kali didirikan sebagai perusahaan pelayaran oleh Yatarō Iwasaki (1834-1885) pada tahun 1870. Pada tahun 1873, namanya diubah menjadi Mitsubishi Shokai (三菱 商会). Nama Mitsubishi (三菱) terdiri dari dua bagian: "Mitsu" yang berarti "tiga" dan "hishi" (yang menjadi "bishi" yang berarti di bawah "rendaku") , dan karenanya terdapat tiga buah belah ketupat , yang tercermin dalam logo perusahaan yang terkenal. Hal ini juga diartikan sebagai "tiga berlian".
Mitsubishi telah didirikan pada tahun 1870, dua tahun setela dengan pengiriman sebagai bisnis inti. Hal ini ditandai dengan mulainya pertambangan untuk mendapatkan batubara yang dibutuhkan untuk kapal, pembuatan kapal dari pemerintah untuk memperbaiki kapal yang digunakan, mendirikan sebuah pabrik besi untuk memasok besi ke pembuatan kapal, memulai bisnis asuransi laut untuk melayani pengiriman, dan sebagainya. Kemudian, sumber daya manajerial dan kemampuan teknologi yang diperoleh melalui pengoperasian kapal yang digunakan untuk memperluas usaha lebih lanjut ke pembuatan pesawat dan peralatan. Demikian pula, pengalaman pelayaran luar negeri menyebabkan perusahaan untuk masuk ke bisnis perdagangan.
(49)
Perusahaan memulai pertambangan batubara pada tambang Takashima dan Pulau Hashima pada tahun 1890, menggunakan produksi untuk bahan bakar armada kapal uap yang luas. Mereka juga melakukan diversifikasi ke pembuatan kapal, perbankan, asuransi, pergudangan, dan perdagangan. Kemudian diversifikasi membawa organisasi ke dalam sektor-sektor seperti kertas, baja, kaca, peralatan listrik, pesawat, minyak, dan real estat. Mitsubishi sebagai perusahaan berbasis luas, memainkan peran penting dalam modernisasi industri Jepang.
Armada pedagang mengadakan periode diversifikasi yang pada akhirnya akan menghasilkan penciptaan tiga entitas: Mitsubishi Bank (sekarang bagian dari Mitsubishi UFJ Financial Group) didirikan pada tahun 1919. Setelah pecah dengan Bank of Tokyo pada tahun 1996, dan UFJ Holdings pada tahun 2004, Mitshubishi menjadi bank terbesar di Jepang.
Mitsubishi Corporation, yang didirikan pada tahun 1950, perusahaan perdagangan terbesar umum Jepang Mitsubishi Heavy Industries, yang meliputi perusahaan-perusahaan industri. Mitsubishi Motors, produsen otomotif terbesar ke 6 diJepang . Mitsubishi Atomic Industry, perusahaan listrik nuklir. Mitsubishi Chemical, Jepang terbesar perusahaan kimia Mitsubishi Powersystems, sebuah divisi pembangkit listrik
Mulanya adalah sebuah ide brillian yang tercetus dari cara berfikir cemerlang dalam memanfaatkan peluang. Peluang tersebut muncul sejalan dengan kebijakan pemerintah mengenai penanaman modal, baik modal asing, maupun modal dalam
(50)
negeri. Tahun 1970, berdirilah PT. New Marwa 1970 Motors sebagai distributor tunggal Mitsubishi Indonesia. Kemudian pada tahun 1973 berganti nama menjadi PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors ( KTB ).
Dengan tiga pilar penjualan yaitu Light Commercial Vehicle (LCV), Commercial Vehicle (CV) dan Passenger Car (PC), KTB terus memperkenalkan produk-produk kendaraan baik untuk kebutuhan bisnis maupun kendaraan pribadi yang sesuai dengan kebutuhan dan permintaan masyarakat Indonesia. Jajaran produk kendaraan niaga di kelas light dan medium truck dari Mitsubishi Fuso dengan bermacam variannya melengkapi semua kebutuhan niaga di Indonesia mulai dari pertambangan, perkebunan, hingga perdagangan retail. Sementara hadirnya kendaraan niaga ringan seperti L300 dan Strada Triton pun menjadi pilihan kepercayaan konsumen untuk menunjang transportasi bisnis mereka. Dan di kelas kendaraan penumpang, sukses revitalisasi kendaraan penumpang Mitsubishi Motors pun diraih dengan lengkapnya seluruh varian passenger car mulai dari sedan, MPV, Double Cabin hingga suksesnya SUV terbaru kami Pajero Sport yang memberikan kontribusi penjualan yang sangat baik di kelas kendaraan penumpang, dengan varian nya yang juga lengkap mulai dari 4x2 hingga 4x4.
Selama empat dekade lamanya, KTB telah secara terus menerus mendukung pembangunan dan ekonomi di Indonesia, dan telah menjadi komitmen kami akan terus berada di tanah air tercinta ini dengan terus memperbaiki kualitas produk dan layanan kami bagi para konsumen Indonesia yang telah menjadi bagian dari keberadaan kami.
(51)
1970
- Menandatangani kontrak kerjasama antara, Presiden dari Mitsubishi Corporation, dengan Presiden Komisaris Krama Yudha, Bpk. H. Sjarnoebi pada awal tahun 1970.
- PT. New Marwa 1970 Motors ditetapkan sebagai distributor resmi kendaraan Mitsubishi di Indonesia.
1971
- Peluncuran Colt T-100 dan Jeep J20 1973
- PT. Krama Yudha Ratu Motor ( KRM) didirikan sebagai sebagai pabrik perakitan untuk Truck Mitsubishi.
- PT. New Marwa Motors 1970 diubah nama menjadi PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors
- PT. Mitsubishi Krama Yudha Motors and Manufacturing (MKM) didirikan sebagai pabrik perakitan engine, body parts dan chassis. - Peluncuran FUSO. 1974
- Peluncuran Fuso B633H Bus 1975
(52)
- Peluncuran Colt Diesel T200 CU, T200 CH dan T210Fz. 1977
- Peluncuran Galant Sigma 2000cc GLX dan Sedan - Peluncuran Fuso FM215F.
1979
- Peluncuran Colt Diesel FE101 dan FE111 - Peluncuran BM115L Bus
1980
- KTB mengambil alih PT. Pipit Motor Jakarta untuk memasang kendaraan penumpang, yang kemudian menjadi PT. Krama Yudha Kesuma Motor ( KKM) - Peluncuran Colt L100, 600 cc
- Pemasaran FUSO FM215H dan Dumptruck. 1981
- KKM mulai mengumpulkan GALANT SIGMA 2000CC GLX dan 1600cc GL ( YC) sedan
- PeluncuranColt L300, bensin 1400Cc - Peluncuran Lancer 1400cc
(53)
- Peluncuran Colt Diesel FE114- 6 roda kemudi - Peluncuran BM115H Bus
1984
- Peluncuran Colt Diesel FE104- 4 roda kemudi
- Peluncuran Colt L300 Bensin, 1600cc dan Colt L300 Diesel, 2300c - Peluncuran Lancer Notchback dan Hatchback.
1985
- Peluncuran FUSO FM516
1986
- Peluncuran Jetstar 1000cc - Peluncuran BM116L Bus 1987
- Peluncuran Fuso FM516F
- Peluncuran Eterna Super Exceed 2000CC SOHC sedan - Peluncuran 1600CC GLX sedan.
(54)
- Peluncuran New ETERNA 2000CC DOHC 16 valve GTI dan SOHC - Peluncuran Colt L300 diesel 2500CC
1989
- Peluncuran New LancerDan Gan 1600cc Gti-16V - Peluncuran FUSO BM117L Bus
1990
- Peluncuran Colt Diesel FE119 Aniki, 120PS
- Peluncuran CBU Fuso FN527FZ, Colt Diesel FE449 dan Fuso FP418J 1991
- Peluncuran Colt T120Ss, 1300cc
- Pemasaran ETERNA DOHC Automatic 2000CC GTi Sedan - Peluncuran RM117L Bus
1992
- Peluncuran Lancer Le-Dan Gan 1500cc ( MT/AT) 1600CC GLXi dan 1800CC GTi-16V Sedan.
1993
(55)
1995
- Peluncuran Pajero GLS 3000cc- 6V
- Peluncuran FUSO FN527 dan Fm517H Ganjoo 220PS - Peluncuran Fuso Bus RM117 Turbo
- Peluncuran Colt Diesel FE449 120PS 1996
- Peluncuran Colt Diesel FE447 1997
- Peluncuran New Lancer Glxi/Sei 1600cc ECI Multi 16 valve. - Peluncuran New Colt Diesel FE304, FE334, FE349 dan FE347 - Total penjualan KTB mencapai 1 juta unit
1998
- Peluncuran New Galant V6 2500CC ECI Multi 24 Valve 1999
- Peluncuran Kuda Bensin (Super Exceed, GLS, GLX) dan Kuda Diesel ( GLS, GLX)
(56)
- Peluncuran Kuda Diesel (Super Exceed) - Peluncuran Colt Diesel FE446 F Bus Chassis 2001
- Peluncuran Fuso Truk FN 527 M3, Heavy Duty
- Peluncuran New Lancer 1.6 SEI& GLXI Minor Change.
2002
- Peluncuran New Misubishi Kuda ( Grandia, Diamond, Deluxe) - Peluncuran L 200 4WD STRADA
- Peluncuran New Colt Diesel FE 304, FE 334, FE 347, FE 349 - Peluncuran New Lancer 1.6 A/T Sportmode
- Peluncuran L 300 MB Hiroof
- Peluncuran All New Lancer INVECS III 1.8 CVT& 1.6 GLXI 2003
- Peluncuran New Colt Diesel FE 334 HD dan FE349 HD 2004
- Peluncuran New Colt Diesel FE 304 Bus Chassis
(57)
- Peluncuran Colt T120SS 1.5 MPI - Peluncuran Strada 2.500cc GLS
- Peluncuran L200 Club Cab 2.800cc dan Single Cab 2.500cc 2005
- PT. KTB berubah menjadi Perusahaan Multinasional (PMA) - Peluncuran Mitsubishi Grandis
- Peluncuran Mitsubishi Maven
- PT.KTB meraih prestasi penjualan 1,5 juta unit 2006
- KTB berpartisipasi di pameran otomotif pertama yang bertaraf International di Indonesia, yaitu 14th Indonesia International Motor Show dan menampilkan kendaraan double cabin terbaru, Strada Triton untuk pertama kalinya.
2007
- Peluncuran New Mitsubishi Fuso Colt Diesel Turbo Intercooler - Peluncuran Strada Triton
2008
- KTB berhasil meraih ISO 140001:2004 untuk Environment Management System - Peluncuran Grandis GLS
(58)
- Peluncuran Strada Triton Exceed - Peluncuran Grandis GT
- Peluncuran Lancer Evolution - Peluncuran Lancer EX 2.0 GT - Peluncuran Pajero Exceed 3.8 2009
- Peluncuran SUV Mitsubishi Pajero Sport 4x2 dan 4x4 (Super Exceed, GLS) - Peluncuran New Colt Diesel Super HD
- Peluncuran varian terbaru Strada Triton GLS AB (Air Bag) 2010
- Peluncuran varian terbaru Pajero Sport 4x4 M/T (GLS) 2011
- Peluncuran Mitsubishi Pajero Sport, Reloaded - Peluncuran MItsubishi Colt Diesel FE HD-L - Peluncuran Mitsubishi Fuso Tractor Head FV51 JH 2012
- Peluncuran Mitsubishi Outlander Sport - Peluncuran Mitsubishi Mirage
(59)
- Mitsubishi Meraih Customer Satisfaction Index (CSI) 2012 dari J.D.Power Asia Pasific untuk Ke-dua kalinya.
PT. Darussalam Berlian Motor berdiri pada tanggal 22 Mei 2009 dengan alamat di Jl. Sokarno hatta keluarahan lam ara kecamatan Bandar raya banda aceh, dan memiliki status “Auto Gallery “Q”. Ketika itu perusahaan hanya berfokus pada penjualan kendaraan penumpang Mitsubishi. mengalami peningkatan menjadi ‘Full Dealer’ yang berfokus dalam penyediaan 3S: Sales, Service dan Sparepart.
Sampai saat ini, PT. Darussalam Berlian Motor telah dipercaya sebagai komersil Dealer, dealer yang memiliki kualitas dan fasilitas untuk memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen passenger oleh pihak principal, PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors, Jakarta. Dan sekarang sedang merintis untuk mejadi dealer passanjer dengan meningkatkan penjualan di bidang kendaraan passanjer. 4.1.2 Visi dan Misi
Visi: "Menjadi lebih baik dan mencapai yang terbaik, sebagai wujud nyata tanggung jawab terhadap semua mitra usaha"
Misi: "Dengan sungguh-sungguh melayani kebutuhan pelanggan dalam menyediakan barang dan jasa yang berkualitas, demi mencapai keuntungan dan kepuasan yang berkesinambungan bagi kedua belah pihak”
(60)
4.1.3 Struktur Perusahaan
4.1.4 Deskripsi Tugas dan Fungsi Bidang • Group President Director
Tugas dan wewenangnya
1. Memimpin perusahaan secara keseluruhan
2. Bertanggung jawab kepada poresiden komisaris yang dalam rapat pemegang saham
• Business Manager Tugas dan wewenangnya
(61)
2. Membuat rencana pemasaran produk perusahaan 3. Merencanakan promosi produk
4. Memotivasi salesman agar mencapai target penjualan serta mengevaluasi hasil penjualan
• Sales Head (kepala penjualan) Tugas dan wewenangnya
1. membuat rencana pemasaran produk perusahaan 2. merencanakan promosi produk
3. memotivasi salesman agar mencapai target penjualan serta mengevaluasi hasil penjualan.
• Sales Counter Spv Tugas dan wewenangnya
1. bertanggung jawab atas kondisi showroom serta
2. melayani setiap pelanggan yang datang ke showroom dengan sebaik mungkin baik menyangkut penjualan, service, keluhan-keluhan maupun keperluan administrasi.
• Sales Spv
Tugas dan wewenangnya adalah mengontrol sales control • Sales Adm
Tugas dan wewenangnya
1. membuat anggaran perusahaan
2. mengontrol anggaran pengeluaran perusahaan serta 3. mengelola dan meningkatkan sumber dana perusahaan. • Parts Head
Tugas dan wewenangnya
1. mengontrol jumlah suku cadang (sparepart) 2. menentukan penempatan sparepart di gudang
(62)
3. mengawasi langsung administrasi sparepart serta mengawasi persediaan sparepart di gudang.
• Counter Parts
Tugas dan wewenangnya melayani konsumen service • Partshop Sales
Tugas dan wewenangnya menjual sparepart • Parts Storage
Tugas dan wewenangnya penjaga gudang sparepart • Parts Adm
Tugas dan wewenangnya membuat pembekuan penjualan sparepart
• Service Head Tugas dan wewenangnya
1. bertanggung jawab atas kelancaran kerja di bengkel
2. melaksanakan program kerja yang telah dibuat oleh koordinator service 3. meningkatkan keterampilan teknis para montir baik teori maupun praktek 4. mengawasi front section chief
5. serta melakukan pengadaan peralatan bengkel untuk menunjang kegiatan bengkel. • Service Advisor
Tugas dan wewenangnya
Tugasnya menerangkan kepada calon user tentang tindakan apa saja yang akan diambil sehubungan dengan kondisi mobil yang akan masuk bengkel. Jadi Service Advisor adalah yang orang yang pertama kali berhubungan orang yang akan memperbaiki mobilnya, kemudian setelah disetujui maka mobil akan diteruskan kepada mekanik.
(63)
Tugas dan wewenangnya
1. bertanggung jawab penuh atas kelancaran kerja di workshop baik masalah teknis maupun non teknis
2. membantu melaksanakan program kerja yang telah dibuat olh service manager 3. memonitor pelayanan atau pengaduan spare parts ke bagian service
4. mengatur dan menentukan keperluan SO (special order) dan SM (sub material) • Mechanic Leader
Tugas dan wewenangnya mengawasi kinerja mekanik yang bekerja di bengkel.
• Mechanics
Tugas dan wewenangnya
Tugas dan wewenangnya adalah memeriksa, memperbaiki dan menservice mobil-mobil yang mengalami kerusakan dengan sebaik-baiknya dan cepat, melaporkan kerusakan tambahan pada kendaraan sewaktu diperbaiki, melayani perawatan mobil, merawat peralatan bengkel serta menjaga kebersihan bengkel.
• Administrasi Service
Tugas dan wewenangnya adalah membuat laporan harian service, memeriksa work • Tools Keeper
Tugas dan wewenangnya yang mengatur alat-alat dibengkel • Oil Man
Tugas dan wewenangnya yang mengisi oli mobil dll • Service Adm
(64)
1. bertanggung jawab terhadap kegiatan service dan pemeliharaan kendaraan 2. mengontrol kegiatan service agar sesuai dengan program kerja yang telah
ditetapkan serta mengawasi langsung service head . • Front Liner
Tugas dan wewenangnya
1. Penerimaan service dan mengawasi leader mekanik. • CS Team
Tugas dan wewenangnya yang memberikan pelayanan kepada costumer • Acct & Adm. Head
Tugas dan wewenangnya yang mengurus administrasi perusahaan • Acct. Assistant
Tugas dan wewenangnya mengatur keuangan • Cashier
Tugas dan wewenangnya
1. bertanggung jawab atas keluar masuk uang
2. membuat laporan pengeluaran dan penerimaan uang
3. menyimpan uang tunai/cek/giro dengan baik serta melakukan pembayaran uang setelah ada persetujuan kepala keuangan.
• General Affair Tugas dan wewenangnya
1. bertanggung jawab terhadap aktivitas dan kerja di departemen 2. bertanggung jawab terhadap pelaksanaan BOD meeting 3. bertanggung jawab terhadap kesejahteraan karyawan
4. bertanggung jawab terhadap keselamatan karyawan dan asset perusahaan 5. menjalin kerja sama yang baik antar perusahaan
• Security
(1)
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Thamrin, dan Francis Tantri. 2013. Manajemen Pemasaran. Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada
Hanafiah dan Saefuddin 2006. Tata Niaga Hasil Periklanan. Jakarta: Universitas Indonesia ( UI – Press)
Hermawan, Agus. 2012. Komunikasi Pemasaran. Jakarta:Erlangga
Juliandi, Azuar. 2013. Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Ilmu-Ilmu Bisnis. Medan: M2000
Kotler, Philip dan Lane, Keller Kevin. 2008. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Indeks _.
Kartono, Kartini. 2008. ty. Bandung: Mandar Maju
2012. Manajemen Pemasaran jilid 2. Jakarta: Indeks
Morissan. 2010. Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta:Kencana Moriarty, Sandra, Mitchell Nancy, Wells William. 2011. Advertising.
Jakarta:Kencana
Ginting, Nembah Hrtimbul. 2011. Manajemen Pemasaran. Bandung: Yrama Widya Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta Bandung
Subroto Budiarto. 2011. Pemasaran Industri. Yogyakarta: Cv Andi Offset
Suhandang, Kustadi. 2010. Periklanan Manajemen, Kiat, dan Strategi. Bandung: Nuansa.
Suharsono, Sutarso. 2010. Marketing In Practice edisi pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu
Sunyoto, Danang.2013. Toeri, Kuesioner, Analisis data. Yogyakarta: Graha Ilmu ______________ 2012. Dasar-dasar Manajemen Pemasaran. Yogyakarta:CAPS Tjiptono, Fandy. 2008. Startegi Pemasaran. Yogyakarta : Cv Andi Offset
(2)
Aldaan Faikar Annafik (2012). Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Dan Daya Tarik Iklan Terhadap Minat Beli Sepeda Motor Yamaha (Studi Kasus Pada Konsumen Yamaha Ss Cabang Kedungmundu Semarang). Fitria Engla Sagita (2011) melakukan penelitian dengan judul pengaruh brand
image dan harga terhadap keputusan pembelian ulang produk Kentucky Fried Chicken (KFC) di cabang Basko Grand Mall oleh mahasiswa Universitas Negeri Padang.
Made Novandri Sandya Nugraha (2010) melakukan penelitian dengan judul Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Dan Iklan Terhadap Keputusan Pembeliaan Sepeda Motor Yamaha Pada Harpindo Jaya Cabang Ngaliyan
Arlina Nurbaity Lubis Dan Martin (2009) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Harga (Price) Dan Kualitas Pelayanan (Service Quality) Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap Di Rsu Deli Medan
Esthi Dwityanti (2008) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen Terhadap Layanan Internet Banking Mandiri Studi Kasus Pada Karyawan Departemen Pekerjaan Umum Jakarta.
(3)
ANGKET
(Questioner)
No. Responden :
Dengan segala kerendahan hati, Peneliti mengharapkan Bapak/Ibu bersedia menjadi responden kami untuk mengisi daftar pertanyaan (terlampir). Data ini diperlukan hanya untuk tujuan akademik semata, yaitu penyusunan skripsi dengan judul: “Pengaruh Iklan dan Harga Terhadap Minat beli Konsumen pada PT. Darussalam Berlian Motor Mitsubishi Banda Aceh”.
Skripsi ini dibuat untuk kelengkapan penyelesaian studi program studi S-1, Ilmu Administrasi Bisnis FISIP USU Medan. Setiap jawaban yang diberikan sangat bernilai bagi peneliti ini. Oleh karena itu kami sangat berterima kasih atas bantuannya
Hormat saya
Medan, 10 Mei 2012
NIM: 090907043
Petunjuk Pengisian Angket:
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan check list (√) pada kolom yang disediakan, sesuai dengan apa yang diketahui, dialami dan dirasakan.
(4)
Identitas Responden 1. Nama :
2. Jenis kelamin : a. laki-laki b. perempuan 3. Umur :
4. Pendidikan : 5. Pekerjaan :
Keterangan Jawaban
Daftar Pertanyaan Angket (Questioners) Angket untuk Variabel Iklan (X1)
Beri tanda check list (√) pada jawaban yang menurut anda benar:
No Pertanyaan Skala Jawaban
SS S KS TS STS 1. Iklan menggunakan bahasa yang benar.
2. Pesan yang disampaikan mudah dimengerti.
3. Bahasa dan gaya yang digunakan menarik perhatian konsumen.
4. Apakah iklan menggunakan model dan gaya yang sesuai.
5. Apakah iklan yang disampaikan
SS : Sangat Setuju S : Setuju
R : Ragu-ragu TS : Tidak Setuju
(5)
7. Apakah pesan dari iklan dapat diterima dengan baik.
8. Apakah pesan dari iklan dapat dipahami dengan baik.
9. Apakah pesan dari iklan fokus terhadap produk yang ditawarkan.
10. Apakah iklan yang disampaikan telah menimbulkan minat beli.
Angket untuk Variabel Harga (X2)
Beri tanda check list (√) pada jawaban yang menurut anda benar:
No Pertanyaan Skala Jawaban
SS S KS TS STS 1. Harga terlalu tinggi dibanding dengan
kualitas produk (mobil).
2. Harga yang ditawarkan sesuai dengan kualitas produk (mobil).
3. Harga yang ditawarkan lebih rendah dari kualitas produk (mobil).
4. Harga yang ditawarkan lebih tinggi dari produk (mobil) lain yang sejenis/setara. 5. Harga yang ditawarkan lebih rendah dari
produk (mobil) lain yang sejenis/setara. 6. Harga yang ditawarkan terjangkauoleh
calon konsumen.
7. Harga produk sesuai dengan kondisi sosio ekonomi calon konsumen.
(6)
Angket untuk Variabel Minat Beli Konsumen (Y)
Beri tanda check list (√) pada jawaban yang menurut anda benar:
No Pertanyaan Skala Jawaban
SS S KS TS STS 1. Iklan yang disampaikan menarik perhatian
konsumen.
2. Harga yang ditawarkan cukup murah dengan kebutuhan konsumen.
3. Iklan yang disampaikan membuat
konsumen tertarik untuk membeli produk (mobil).
4. Harga yang sesuai dengan kualitas menarik minat beli konsumen.
5. Konsumen menginginkan model terbaru dan kualitas mesin yang baik dari produk Mitsubishi.
6. Konsumen menginginkan bungan cicilan yang ringan.
7. Melalui iklan yang disampaikan konsumen yakin bahwa produk Mitsubishi
berkualitas.
8. Harga lebih murah dibanding produk. 9. Iklan yang dibuat cukup baik ditinjau dari
segi bahasa, pesan, gaya, media dan tokoh yang digunakan.
10. Perusahaan memberikan kemudahan dalam pembelian produk (potongan harga, diskon, kredit dll).