Penyelenggaraan Makanan, TIngkat Kecukupan dan Status Gizi Penderita Skizofrenia di Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

PENYELENGGARAAN MAKANAN, TINGKAT KECUKUPAN
DAN STATUS GIZI PENDERITA SKIZOFRENIA
DI RUMAH SAKIT Dr. H. MARZOEKI MAHDI BOGOR

Temu Salmawati

PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2006

RINGKASAN
TEMU SALMAWATI. Penyelenggaraan Makanan, Tingkat Kecukupan dan Status
Gizi Penderita Skizofrenia di Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. (Di bawah
bimbingan DRAJAT MARTIANTO dan VERA URIPI)
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mempelajari penyelenggaraan
makanan, tingkat kecukupan dan status gizi penderita skizofrenia di Rumah Sakit Dr.
H. Marzoeki Mahdi (RSMM) Bogor. Sedangkan tujuan khususnya yaitu (1)
mempelajari proses kegiatan penyelenggaraan makanan di Instalasi Gizi RSMM
Bogor mulai dari perencanaan menu sampai evaluasi, (2) mempelajari tingkat

ketersediaan, konsumsi dan kebutuhan energi, protein, vitamin B1 (thiamin) dan
Vitamin C contoh pada setiap menu yang disajikan selama sepuluh hari, (3)
mempelajari tingkat kecukupan energi dan protein contoh, (4) mengetahui status gizi
contoh dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Penelitian ini dilakukan pada penderita skizofrenia di RSMM Bogor. Waktu
penelitian dimulai pada pertengahan bulan April - Mei 2005. Pengambilan contoh
dilakukan secara purposive sampling berdasarkan kriteria tertentu yaitu penderita
yang dirawat dikelas III, berumur di atas 18 tahun, telah dirawat 1 – 12 bulan, tidak
disertai penyakit lain dan dapat diajak kerjasama serta dalam kondisi tenang.
Jumlah penderita yang memenuhi kriteria dan dapat diambil sebagai contoh hanya
37 orang.
Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan sekunder. Data primer
diperoleh melalui pengamatan langsung dan wawancara. Data primer terdiri dari
data karakteristik contoh, ketersediaan makanan, konsumsi makanan serta data
penyelenggaraan makanan. Data sekunder terdiri dari gambaran umum Instalasi
Gizi dan RSMM Bogor. Data yang terkumpul dianalisa secara deskriptif. Analisis
statistik yang digunakan adalah uji regresi linier berganda dengan metode enter.
Proses kegiatan penyelenggaraan makanan yang dilakukan di Instalasi Gizi
RSMM Bogor mengacu pada sistem penyelenggarakan makanan yang ditetapkan
oleh Depkes RI. Perencanaan menu dibuat setiap tiga bulan disesuaikan dengan

anggaran yang tersedia sedangkan kerangka menu dan pola menu dibuat setahun
sekali. Namun kadang-kadang kerangka menu dan frekwensi pemberiannya tidak
sesuai dengan pola menu yang telah ditetapkan. Pengadaan bahan makanan
dilakukan dengan lelang terbatas yang dilakukan setiap
satu bulan sekali.
Penerimaan bahan makanan dilakukan dengan cara konvensional dan sampling.
Pemorsian untuk lauk pauk dilakukan pada saat persiapan. Pemakaian standar
bumbu yang baku belum bisa dilaksanakan. Pendistribusian makanan dilakukan
secara sentralisasi dan desentralisasi. Pencatatan pelaporan dilakukan oleh
masing-masing Sub Bagian dan dilaporkan kepada kepala instalasi gizi setiap
bulan, triwulan dan tahunan sebagai bahan evaluasi.
Rata-rata ketersediaan energi dan vitamin C yang diterima contoh selama
siklus menu sudah memenuhi kebutuhan contoh, sedangkan protein dan vitamin B1
kurang dari kebutuhan. Ketersediaan zat gizi antara menu bervariasi khususnya
pada menu-menu genap relatif lebih rendah dibandingkan dengan menu ganjil
karena tidak ada ekstra buah dan snack. Tingkat ketersediaan dan tingkat
kecukupan energi dan vitamin C sudah memenuhi kebutuhan. Akan tetapi protein
dan vitamin B1 kurang dari kebutuhan. Rata-rata persentase konsumsi zat gizi
terhadap ketersediaan energi 82%, protein 85%, vitamin B1 83%, dan vitamin C


ii

79%, berarti kurang lebih 20% makanan yang tidak termakan. Pada umumnya
tingkat kecukupan energi ada pada kategori normal dan tingkat kecukupan protein
ada pada kategori defisit berat. Tingkat ketersediaan energi berdasarkan kecukupan
energi sebagian besar contoh (89,2%) berada pada kategori normal. Tingkat
ketersediaan protein terhadap kecukupan protein sebagian besar contoh berada
pada kategori defisit berat yaitu sebesar 73%.
Secara keseluruhan status gizi penderita skizofrenia yang diteliti umumnya
berada pada kategori (24% kurus, 68% normal, 8% gemuk). Faktor-faktor yang
mempengaruhi status gizi contoh antara lain tingkat kecukupan energi, protein,
vitamin B1, vitamin C, keadaan kesehatan dan lama dirawat. Hasil pengujian statistik
analisis regresi linier berganda menunjukkan nilai adjusted R square sebesar 0,654,
ini berarti bahwa besarnya pengaruh dari keenam variabel tersebut terhadap
variabel status gizi adalah sebesar 65,4%, sisanya 34,6% dipengaruhi oleh faktor
lain yang tidak dianalisis dalam penelitian ini.
Dari keenam variabel yang
mempengaruhi status gizi ternyata variabel yang paling berpengaruh adalah tingkat
kecukupan vitamin B1 (p