Masa Dewasa Perjalanan karir politik Mussolini

Salah satu taktik Fasis, adalah menyerbu kota-kota yang memiliki dewan sosialis atau komunis dan memaksa mereka mengundurkan diri. Seorang pemimpin Fasis, Farinacci, menyombonkan diri bahwa dalam beberapa hari saja mereka membuat 64 dewan local di daerah Cremona membubarkan diri, Fasis kemudian menunjuk anggota-anggota dewan mereka sendiri. Taktik Fasisme Italia sebenarnya sederhana menciptakan kekacauan yang kemudian semakin mendiskreditkan pemerintah demokratik. Selama Oktober 1920 hingga Oktober 1922, diperkirakan Fasis membunuh 2000 orang-sebuah skala kekerasan yang jauh lebih tinggi dari nazi ketika merebut kekuasaan. Banyak lawan, kebanyakan sosialis dan komunis, disiksa dengan cara dianiaya dengan pentungan karet dan dipaksa menelan minyak kastroli. Satu contoh ini menunjukkan atmosfer pada waktu itu. Sandro Carosi memasuki kafe kelas buruh dengan beberapa rekan. Ia menarik pistolnya dan dengan senyum lebar memaksa salah seorang laki-laki yang ada untuk berdiri bersandar pada dinding, dengan cangkir di atas kepalanya: ia akan membuktikan keahliannya menembak. Tetapi peluru masuk ke kepala laki-laki itu dan membunuhnya. Surat kabar melaporkan kejadian tersebut dengan headline ‘William Tell yang Tidak Beruntung’ dan peradilan tidak melihat alas an apa pun untuk campur tangan. Mussolini gugur 1922, Mussolini merasa cukup untuk mengintimidasi pusat pemerintahan. Ia memerintahkan Fasisnya berbaris ke Roma, “Waktunya telah tiba, “ Kata Musssolin, “ bagi Fasis untuk ‘mrnjadi negara’.” Luar biasa, sebelum “Kemeja Hitam’ ini berbaris hingga 30 mil menuju ibu kota, Raja menyuruh pemerintah untuk berkompromi dengan tuntutan Fasis. Ini berarti, Mussolini ditawari pos Perdana Menteri dalam pemerintahan koalisi.

II.2.2. Masa Dewasa

Mussolini memulai karir sebagai Jurnalis dimana Pasca Keluar surat kabar Australia kemudian Mussolini menjadi jadi editor di sebuah koran sosialis di kota Roma. Mussolini adalah pengagum berat Karl Marx dan antusiasmenya pada Karl Heinrich Marx makin besar. Tahun 1910, ia menjabat sekretaris partai sosialis Universitas Sumatera Utara tingkat daerah di Forli dan kepribadiannya berkembang menjadi patriot. Ketika Italia menyatakan perang dengan Kerajaan Ottoman tahun 1911, mussolini dipenjara pemerintah Italia karena propaganda perdamaiannya. 49 Pada Tahun 1920 terjadi kekerasan di Italia, kekerasan ini diakibatkan kondisi masyarakat yang semakin lama semakin miskin. Ketika Mussolini mendengar kabar ini, ia mengenakan kemeja hitamnya, celana panjang hitam dan topi bowler, mengejar kereta api malam ke Roma, dan menyambut anak buah Fasis-nya yang letih dengan berita bahwa mereka telah menang. Fasis sama sekali tidak memiliki anggota parlemen sampai pemilihan tahun 1921. Sejak itu, pemimpin mereka adalah Perdana Menteri dengan kontrol atas kementrian luar negeri dan dalam negeri, kehakiman, dan keuangan. Meskipun tidak utuh, kejayaan yang diraih Mussolini patut dikagumi, sebagaimana ‘mengagumi’ kebodohan lawan-lawannya sebagai hasil kecerdasan Mussolini. Victor Emmanuel III dan beberapa anggota kabinetnya bahkan tetap percaya- mengabaikan fakta-fakta yang ada- bahwa Mussolini dapat diubah menjadi demokrat terhormat yang dapat melawan bahaya revolusioner yang nyata: sosialis dan komunis. Bagi diri mereka sendiri, mereka bahkan telah terpecah: sosialis berbicara tentang revolusi tetapi tidak melakukan apapun, sedang komunis bergantung pada perintah dari Rusia. Dan rusia, untuk alasan-alasan mereka sendiri, setelah tahun 1921 menagnjurkan moderasi. 50

II.2.3. Perjalanan karir politik Mussolini

Perjalanan karir politik Mussolini dimulai tatkala habis kalah perang dan ditekan negara-negara pemenang pada tahun 1908, saat Mussolini dating ke Italia pada tahun 1908, Italia dituntut untuk membayar ganti rugi yang begitu besar sehingga mengalami inflasi luar biasa, rakyat Italia mengalami masa yang sulit akibat tekanan ekonomi yang kuat. Karena sulit mencari pekerjaan tetap akhirnya Mussolini bergabung dengan surat kabar Austria di kota Trento. 49 Ibid., Monsanto Luka, Hal. 56. 50 Ibid., Hugh Purcel, hal.33 Universitas Sumatera Utara Pasca Keluar surat kabar Australia kemudian Mussolini menjadi jadi editor di sebuah koran sosialis la Lotta di Class Pertentangan Kelas di daerah kota Roma. Mussolini adalah pengagum berat Karl Marx dan antusiasmenya pada Karl Heinrich Marx makin besar. Tahun 1910, ia menjabat sekretaris partai sosialis tingkat daerah di Forli dan kepribadiannya berkembang menjadi patriot. Ketika Italia menyatakan perang dengan Kerajaan Ottoman tahun 1911, mussolini dipenjara pemerintah Italia karena propaganda perdamaiannya. 51 Namun 6 bulan di penjara Mussolini ditunjuk menjadi editor koran Sosialis Avanti dan pindah ke Milan, tempatnya membangun dirinya sebagai kekuatan berpangaruh atas para pemimpin buruh sosialis Italia. Ia percaya, para proletar bisa dibuhul dalam gerakan fascio gerakan fasis dan inilah cikal bakal gerakan fasis, yang lahir di saat perekonomian Italia memburuk akibat perang, dan pengangguran merebak di mana-mana. Pada Maret 1919, fasisme menjadi suatu gerakan politik ketika Mussolini membentuk Kelompok untuk Bertempur yang dikenal sebagai Baju Hitam Vestito Nero yakni kumpulan penjahat, kriminal, dan preman yang bertindak sebagai tukang pukul para Pemilik Modal kaum Kapitalis Penampilan pasukan Vestito Nero ini seram dan hampir setiap hari terlibat perkelahian di jalan-jalan. 52 Pada Tahun 1919 berlangsung Pemilu di Italia pada saat itu Mussolini ingin mempengaruhi pemilu dengan kekuatan ekstra-parlementernya, namun Mussolini mengalami kegagalan. Setelah gagal pada Pemilu 1919, ia mengembangkan paham kelompoknya, sehingga mulai mendapat pengaruh. Mereka, kaum fasis, menolak parlemen dan mengedepankan kekerasan fisik. Anarki pecah di mana-mana. Pemerintah liberal tak berdaya menghadapinya. Ia membawa gengnya, sejumlah besar kaum fasis yang bertampang sangar, untuk melakukan Berbaris ke Roma. Melihat rombongan preman Mussolini yang anarkis memasuki kota Roma yang jumlahnya mencapai 80.000 massa, Raja Vittorio Emanuele III ketakutan 51 Monsanto Luka. Tangan Besi 100 tiran Pengasa Dunia.2008. PT Galang press : Jakarta, Hal.56. 52 Paul Wilkinson, New Fascists. Yogyakarta : Resisbook, 2005, Hal, 90. Universitas Sumatera Utara yang kemudian mencoba melakukan Diplomasi kepada Mussolini. Mussolini kemudian diundang ke istana untuk diminta apa yang menjadi tujuan dan keinginannya dalam membangungun gerakan sipil yang anti terhadap Negara, Raja Vittorio Emanuele III lalu memberikan posisi sang Pemimpin pada Mussolini. Pada Oktober 1922, Raja memintanya membentuk pemerintahan baru, in ilah yang kemudian menjadikan Mussolini menjadi pemimpin baru di Italia yang pada waktu itu Slogan yang terkenal di Italia adalah Nuova Era, lera di Mussolini Era Baru, Era Mussolini. 53 Kebijakan pertama yang dilakukan Mussolini saat memegang kekuasaan adalah menyerang Ethiopia dengan merujuk pada pandangan rasis Charles Robert Darwin, Ethiopia bangsa kelas rendah, karena termasuk kulit hitam. Jika diperintah oleh ras unggul seperti Italia, itu sudah merupakan akibat alamiah dari evolusi. Bahkan ia bersikeras bahwa bangsa-bangsa berevolusi melalui peperangan. Sehingga jadilah Italia waktu itu salah satu bangsa yang ditakuti sepak terjangnya. Pada tahun 1937 Mussolini menduduki Abbesinia, Saat itu Dunia Tersentak. Pada saaat itu Mussolini beraliansi dengan Pasukan Nazi Jerman pimpinan hitler, Teman akrabnya di Eropa mereka membuat aliansi yang menyeret Italia ke dalam Perang Dunia II. 53 Miall, Hugh dan Oliver OT woodhouse, resolusi damai konflik kontemporer, Jakarta : Grafindo persada, 2000, Hal.89. Universitas Sumatera Utara BAB III KEBIJAKAN MUSSOLINI DI ITALIA III.1. Implementasi Ideologi Fasis Musssolini Di Italia Fasisme merupakan ideologi yang lahir dan berkembang subur pada abad ke-20. Ia menyebar dengan pesat di seluruh dunia pada permulaan Perang Dunia I, dengan berkuasanya rezim di Italia yang membuat Rakyat menderita oleh cara- cara pemerintah yang penuh kekerasan. Berhadapan dengan tekanan dan kekerasan ini, mereka hanya dapat gemetar ketakutan. Kondisi penting lainnya dalam pertumbuhan negara fasisme adalah perkembangan industrialisasi. Munculnya negara industri, memunculkan ketegangan sosial dan ekonomi. Jika liberalisme adalah penyelesaian ketegangan dengan jalan damai yang mengakomodasi kepentingan yang ada, maka fasisme mengingkari perbedaan kepentingan secara paksaan. Fasisme mendapat dukungan pembiayaan dari industriawan dan tuan tanah, karena kedua kelompok ini mengharapkan lenyapnya gerakan serikat buruh bebas, yang dianggapnya menghambat kemajuan proses produksi dalam industri. Sumber dukungan lain bagi rezim fasis adalah kelas menengah, terutama pegawai negeri. Mereka melihat fasisme adalah sebuah sarana untuk mempertahankan prestise yang ada sekaligus perlindungan politik. Kekalahan Italia dalam perang dunia I dan kegagalan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang masih menggantung yang telah menjadi sebab terjadinya Perang Dunia I serta keinginan mengulang kejayaan-kejayaan masa lalu menjadi dasar kebangkitan fasisme Italia. Italia pasca Perang dunia I juga dikenai kewajiban membayar ganti rugi kepada inggris dan prancis dalam jumlah besar sehingga menguras habis keuangannya.akibatnya menimbulkan kekacauan ekonomi dan berupa inflasi dan stagnansi, yang semuannya ini dimamfaatkan oleh Universitas Sumatera Utara Mussolini menarik simpati rakyat dengan jannji dan slogannya untuk membangkitkan lagi kejayaan Italia. 54 Fasisme merupakan satu paham politik yang mengagungkan kekuasaan tanpa demokrasi, merupakan Nasionalisme yang sempit dan otoriter yang kental. Mussolini merasa Italia yang pernah jaya memimpin eropa pada masa Romawi, menginginkan Italia la prima dan Italia irredenta. Sedangkan Nazisme di Jerman ditekankan tidak hanya pada Nasionalisme yang sempit ultranasionalisme tetapi juga Rasialisme. Kuatnya Nasonalisme Jerman sampai-sampai meraka membantai bangsa-bangsa lain yang dianggap rendah. Adolf Hitler dengan bangga menganggap Jerman adalah Ras Nordic yang harus memimpin dunia, sehingga harus memerlukan Lebensraum hak suatu bangsa untuk menjamin kesejahtraan dan keamanan. Namun bagi Jerman negara besar berhak berkembang memakan menguasai negara kecil demi kepentingannya. Suatu negara yang memiliki berbagai suku bangsa dan ras akan berupaya keras membentuk suatu bangsa baru dengan identitas kultural yang baru pulak hal ini dimaksudkan agar dapat bertahan lama dan ampu mencappai tujuan, proses terbentuknya negara modernyang penduduknya meliputi satu nasionalitassuatu bangsa merupakan proses pembentukan bangsa-bangsa.pengertian bangsa dalam istilah satu dengan pengertian dalam istilah bangsa-negaranation-state. Bangsa dalam bangsa-negara mencakup jumlah masyarakat berbagai suku,bangsa dan ras yang lebih luas daripada bangsa dalam suku bangsa. Kesamaan identitas cultural dalam suku bangsa lebih sempit cakupannya daripada identitas kultural dalam bangsa-negara. 55 Istilah kedaulatan merupakan terjemahan dari bahasa Inggris Sovereignty yang dalam bahasa Italia disebut Sovranus. Istilah-istilah itu diturunkan dari kata latin superanus yang berarti tertinggi. Kedaulatan berarti kekuasaan tertinggi atau kekuasaan yang tidak terletak dibawah kekuasaan lain. Di mana letak kekuasaan tertinggi pada suatu Negara bermacam-macam pada berbagai Negara, terkadang 54 Nazi Special forces pasukan inti kekuatan nazi, Majalah angkasa, Jakarta: PT Gramedia. Cetakan ke 4, 2006. Hal. 6. 55 Ramlan surbakti, Memahami Ilmu Politik, Grasindo : Jakarta, 2010. Hal.52. Universitas Sumatera Utara hanya sebagai slogan, tetapi terkadang memang diikuti secara konsekuen. Ada Negara yang menganggap bahwa kedaulatan ditangan rakyat, artinya suara rakyat banyak benar-benar didengar keluhannya dan penderitaannya, menurut mereka inilah contoh Negara demokrasi, oleh rakyat dan untuk rakyat. Tetapi hal ini tampaknya hanya sekedar menutupi perilaku pemerintah yang berkuasa. Negara-negara komunis sering mengatakan sebagai Negara demokrasi, tetapi memaksakan kehendaknya demi partai tunggal dan sosialisme. Negara liberal sering mengucapkan demokrasi, tetapi mereka menyebarluaskannya melalui pemaksaan. Padahal mereka sendiri dulunya adalah Negara penjajah. Oleh karena itu, bila ada yang mengatakan bahwa kedaulatan di tangan rakyat maka yang membuktikannya adalah sejauh mana pertanggungjawaban pemerintah kepada rakyatnya, baik langsung maupun melalui perwakilan pada badan legislatif. 56 Bahwa negara merupakan lembaga yang sangat defenitif memastikan aturan-aturan kelakuan dalam wilayahnya, terungkap dalam istilah kedaulatan, kedaulatan adalah ciri utama negara. yang dimaksut ialah bahwa tidak ada pihak, baik di dalam dan diluar negeri yang harus dimintai ijin untuk menetapkan atau melakukan sesuatu. Kedulatan adalah hal yang mutlak, tertinggi, tak terbatas namun dalam kenyataan tidak ada negara sama sekali berdaulat. 57 Kekuasaan kedaulatan merupakan atribut kehendak umum, dibuat untuk berlaku umum oleh tujuan yang bersifat umum oleh tujuan yang bersifat umum, dikehendaki oleh semua orang. Kekuasaan kedaulatan mempertahankan dan menciptakan susunan peebagai pelembagaan dan paksaan hanya merupakan salah sau karakteristiknya, tetapi sedikitnya jika paksaan esensi daripada kekuasaan kedaulatan, ia merupakan sifat khusus dan faktor pembanding. Pada negara saja, dalam segi kedaulatannya, terletak hak penentu untuk yang menggunakan kekerasan. 58 Karakter nasional dari bangsanya sendiri jadinya dianggap sebagai tempat penyimpanan semua ciri-ciri itu-keberanian, ketaatan, disiplin industry, . 56 http:thedarkancokullujaba.blogspot.com201111kedaulatan-negara.html diunduh tanggal 19 juli 2013 pukul 14.32 wib. 57 Frans magnis suseno, Etika Politik, Penerbit PT gramedia pustaka : Jakarta, 2003. Hal.175. 58 Mac Iver, Negara Modern, Jakarta: Penerbit Akasa baru, 1982. hal 21. Universitas Sumatera Utara ketahanan, kecerdasasn, dan kemampuan kepemimpinan-pemiliknya membenarkan penggunaan kekuatan yang terbesar terhadap bangsa-bangsa lain pada waktu yang sama memungkinkan penggunaan kekuatan tadi. Penaksiran yang terlalu tinggi terhadap karakter bangsanya sendiri yang merupakan ciri khas semua nasionalisme, membawa konsep ras unggul masterrace kepada pemujua sesungguhnya dari karakter nasional.. 59 Ultranasionalisme menjadi watak dari pemimpin menggunakan militer dalam setiap strategi untuk bertahan hidup. Perkembangan Ultra-nasionalisme disebabkan oleh tiga faktor yang saling mendukung. Pertama, runtuhnya kelas borjuasi akbibat Perang dunia I, dimana kaum borjuis adalah salah satu sponsor gerakan militer fasistik yang anti Demokrasi. Kedua, krisis ekonomi pasca Perang Dunia I telah menyelengsarakkan kelas menengah ke bawah, karena merekalah yang mendukung partai borjuasi terutama dalam hal modal. Ketiga, Krisis Ekonomi mengurangi keuntungan kaum kapitalisme dalam rangka meraih kembali dan melanggengkan keuntungan di kemudian hari maka mereka membentuk strategi agar pasca krisis tidak terjadi Demokratisasi ekonomi dan politik. 60 Pasca perang dunia II tepatnya pada tahun 1920 merupakan masa-masa sulit perekonomian global, karena terjadi krisis di Amerika, maka otomatis kucuran dana dari Amerika juga terhenti. Kemudian krisis ekonomi ini juga melanda ke negara-negara maju di Eropa yang kebanyakan menjadi pangsa pasar export produk barang dari industri Jerman, bursa saham Wall Street di Amerika anjlok. Dan dampak sistematik dari anjloknya bursa saham ini adalah krisis ekonomi besar-besaran di Amerika. Peristiwa ini lebih dikenal dengan sebutan black tuesday. Penyebab dari krisis tersebut masih sering diperdebatkan sampai sekarang, ada yang berpendapat dikarenakan krisis perbankan ada pula yang mengatakan karena beberapa negara menolak mata uang Dollar Amerika sebagai pembayaran international, dan beralih ke Emas. Apapun penyebabnya, yang jelas peristiwa ini berakibat pada peta ekonomi dunia.Tidak ada bantuan dana, dan 59 Ibid., hans Morgenthau 191-193 60 Ibid, Hugh Purcell. Hal. 89. Universitas Sumatera Utara tidak bisa menjual produk ke luar, maka perekonomian Jerman menjadi lumpuh. Akibatnya terjadi pengangguran dan terjadi inflasi besar-besaran di Jerman. Masyarakat dari kaum menengah terpaksa menjual harta benda mereka untuk menutupi biaya hidup.Jerman dilanda wabah kemiskinan, dan setiap orang yang ingin bertahan hidup mencari semua cara untuk bisa bertahan hidup. Penerapan nasionalisme dalam bernegarapun perlu diperhatikan, karena jika menerapkan nasionalisme yang berlebihan maka nasionalisme tersebut sudah masuk kedalam ultranasionalisme yang memiliki arti nasionalisme yang ekstrim. Ultranasionalisme sangat tidak baik karena akan menciptakan negara fasis yang mana dalam negara tersebut kepentingan negara menjadi yang utama dan tidak memperhatikan kepentingan rakyatnya. Aspirasi pihak beberapa bangsa untuk memperoleh kekuasaan, masing berupaya mempertahankan atau menumbangkan status quo, memaksakan perkembangan kearah suatu susunan konfigurasi yang disebut perimbangan kekuasaan 61 Setelah perang dunia pertama, Italia yang termasuk dalam tripple alliance bersama dengan Jerman dan Turki dalam perang dunia pertama, mengalami dan politik yang bertujuan melestarikannya. Kami mengatakan “memaksakan” itu dengan suatu pertimbangan. Sebab disini sekali lagi kita dihadapkan pada kesalahpahaman yang telah menghambat pengertian tentang politik internasional dan menjadikan kita korban dari ilusi. Salah paham ini menyatakan bahwa orang mempunyai pilihan antara politik kekuasaan dan perkembangan lanjutannya yang tidak terhindarkan darinya, yaitu perimbangan kekuasaan , pada satu pihak, dan jenis hubungan-hubungan internasional yang berbeda dan lebih baik dilain pihak. Salah paham tersebut tegas-tegas menyatakan bahwa politik luar negeri berdasarkan perimbangan kekuasaan, merupakan salah satu dari sekian banyak politik luar negeri dan bahwa hanya orang-orang yang dungu dan jahat saja yang akan memilih yang pertama dan menolak yang kedua. 61 Istilah “Perimbangan Kekuasaan” dalam naskah ini dipakai dengan 4 makna yang berbeda: 1. Sebagai politik yang bertujuan menjcapai suatu keadilan tertentu 2. Sebagai suatu keadaan nyata. 3. Sebagai distribusi kekuasaan yang kurang lebih sama. 4. Sebagai smbarang distribusi kekuasaan Universitas Sumatera Utara ragam permasalahan politik dan ekonomi. Sistem politik dan ekonomi negara Italia berantakan. Banyak orang menderita dan tak memiliki pekerjaan serta kesejahteraan masyarakat Italia menurun pesat. Kemudian, situasi ini dimanfaatkan oleh Benito Mussolini, untuk mengambil kekuasaan yang ada. Mussolini adalah pemimpin dan pendiri partai Fasis. Partai Fasis merupakan sebuah partai di Italia yang muncul pada tahun 1919. Partai Fasis ini kemudian memperkembangkan paham fasisme dalam negara Italia. Ultranasionalisme merupakan perkembangan Nasionalisme secara awal. Ultranasionalisme mengagung-agungkan negara, mendukung nasionalisme agresif, dan menyampingkan prinsip demokrasi karena para penganut Ultranasionalisme percaya bahwa persaingan partai akan membuat perpecahan dalam negara. Ultranasionalisme meyakini bahwa semuanya ada di dalam negara, tak ada satu pun di luar negara, tak ada sedikitpun usaha untuk melawan negara, dan semuanya adalah untuk negara. Pada tahun 1922, Mussolini dan pengikutnya mendapat dukungan dari masyarakat setelah mengalahkan komunisme dan sosialisme yang berkembang, Pada tahun 1925, Musolinni menjadi perdana menteri di negara Italia. Dan, masa kediktatorannya dimulai. Dalam masa pemerintahannya, Mussolini menjunjung tinggi Ultranasionalisme yang dikembangkannya. Ia membangun kekuasaannya dengan menyensor semua media, mengorganisir sebuah polisi rahasia, dan melarang adanya kritik pada pemerintahan. Mussolini pun mengendalikan kekuatan militer dan semua lembaga pendidikan. Selain itu, pada periode Mussolini permasalahan yang dikenal dengan nama Roman Question, terpecahkan secara bijaksana dalam Lateran Treaty atau Perjanjian Lateran antara pemerintah Italia dengan Tahta Suci. Perjanjian ini ditandatangani oleh Mussolini sebagai wakil pemerintahan Italia dan Gasparri sebagai wakil Tahta Suci pada 7 Juni 1929. Beberapa poin pokok dari Perjanjian Lateran merupakan Pengembalian harta benda Vatikan sebagai negara kepausan yang diambil oleh pemerintah Italia, setiap tahun pemerintah Italia akan memberikan 1.500.000 lira untuk Vatikan dan kota Roma tidak lagi disebut sebagai kota suci karena Katolik tak lagi jadi agama negara. Universitas Sumatera Utara Pada tanggal 29 Mei 1931, Musollini membubarkan semua kelompok kaum muda dan pelajar Katolik. Pada tanggal 17 November 1938, ia mengamandemen hukum perkawinan Italia sesuai dengan pandangan rasial Jerman. Tegangan demi tegangan dalam negeri terus terjadi. Seiring dengan itu, perang dunia kedua meletus. Situasi pemerintahan semakin parah. Salah satu fakta yang terjadi adalah bahwa sekitar tahun 1943, Italia kerap kali mengalami kekalahan. Pada masa itulah, Mussolini dicabut dari jabatannya sebagai perdana menteri Italia secara paksa pada tahun 1943. Dua tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 28 April 1945, ia dieksekusi mati di daerah Como, Italia Utara, dalam usahanya untuk melarikan diri dari Italia. Penerapan Mussolini soal fasisme dalam propaganda Italia menjadi negara paling berkuasa di Dunia adalah penerapan kebijakan “Italia La Prima”. Gagasan Mussolini dalam menyampaikan konsep Italia La Prima di sosialisasikan secara intens kepada rakyat Italia pada saat itu. Italia La prima menyediakan kebutuhan material dan tempat yang memadai bagi pembangunan bangsa Italia, dan itu bisa diwujudkan dengan cara penaklukan militer Italia ke arahYunani. Mussolini mulai melancarkan permainan diplomasinya dengan dunia Internasional. Pada awalnya implementasi konsep Italia la prima ini dengan Mussolini mulai ekspansi terhadap negara-negara yang terlibat karena berdampak pada berkurangnya wilayah Italia, dan tertekannya nya militer Italia. Pada saat yang bersamaan Italia juga memimpikan aliansi dengan bangsa Inggris untuk menghantam Yunani dianggap sebagai salah satu kekuatan dunia yang besar. Italia La Prima Sejalan dengan Konsep-konseo yang ada dalam konsep Imperialisme dimana kebijakan di mana sebuah negara besar dapat memegang kendali atau pemerintahan atas daerah lain agar negara itu bisa dipelihara dan dikendalikan oleh negara-negara tersebut. Negara adalah aparatus koersif pemerintah sekaligus aparatus hegemonik institusi swasta. Definisi ini memungkinkan Gramsci untuk menghidarkan diri dari pandangan instrumentalis tentang negara memandang negara sebagai sistem politik pemerintah belaka dalam teori politik liberal atau teori lainnya seperti institusi koersif kelas berkuasa dalam teori politik Marxis klasik. Kelebihan konsepsi Gramsci tentang negara Universitas Sumatera Utara integral adalah karena konsepsi itu memungkinkan dirinya memandang hegemoni dalam batasan dialektik yang meliputi masyarakat sipil atau masyarakat politik. Salah satu tujuan Mussolini ketika mulai memimpin Italia adalah menjadikan Italia Sebagai sebuah kekuatan yang kuat dan mampu menguasai dunia secara global, militer menjadi alternative pilihan dalam mencapai tujuan dengan cara memperluas wilayah kekuasaan Italia atau menjadi ruang hidup bangsa aria. Lebensraum merupakan hak suatu bangsa atas ruang hidup untuk dapat menjamin kesejahteraan dan keamanannya. Berdasarkan kaum geopolitik Italia, negara besar berhak berkembang dan memakan negara yang kecil yang dari dulu telah ditakdirkan untuk mati. 62 Pada tanggal 28 Oktober 1940 Italia bersama negara satelitnya Albania menyerang negara lemah Yunani dengan 500 ribu pasukan. Mussolini dengan percaya diri menganggap enteng kekuatan Yunani dan bermimpi berusaha meniru kemenangan-kemenangan cepat yang di raih sekutunya, Jerman di berbagai front Eropa. Yang terjadi Italia malah babak belur di pukul mundur Yunani , bahkan Yunani balik menyerang dan menguasai beberapa wilayah Albania. Pada tanggal 28 Oktober 1940 , Mussolini melalui Duta Besar Italia di Athena, Emmanuele Grazi menyampaikan ultimatum terhadap Perdana Mentri Yunani, Metaxas agar memberi akses-akses bagi Italia terhadap wilayah penting Yunani. Padahal Yunani berhubungan baik dengan Jerman-Nazi dalam hubungan saling menguntungkan. Metaxas lantas menolak ultimatum ini dan memutuskan berperang dengan Italia. Metaxas mengobarkan semangat nasionalisme rakyat Yunani dan segera memobilisasi kekuatan yang segera disambut ratusan relawan yang bergabung sebagai bagian dari militer Yunani. Mussolini demikian cemburu terhadap kesuksesan Hitler dan berkata kepada menantunya, Galeazzo Ciano, bahwa dia akan membalas Hitler dengan cara yang sama . Hitler akan mengetahui dari surat kabar, kalau dia telah menduduki Yunani. Dengan demikian keseimbangan politik bisa terjadi. 62 http:id.answers.yahoo.comquestionindex?qid=20090203002601AAyabyg di unduh tangga 7 Agustus 20113 pukul 12.09 wib. Universitas Sumatera Utara Mussolini gelap mata dengan tidak memperhitungkan apapun lantas menyerbu Yunani, walau menurut Marsekal Badoglio kekuatan Italia di Albania tidak cukup untuk menguasai Yunani dalam waktu singkat, Italia menyerbu Yunani melalui wilayah Albania. Sasaran utama Italia adalah menguasai terlebih dahulu Pindus , dekat kota Ioanina. Italia kemudian melintasi sungai Thyamis. Kondisi geografis Yunani adalah pegunungan , sehingga keunggulan tank Italia tidak signifikan Yunani tidak memiliki tank. Pasukan Yunani yang lebih menguasai medan pegunungan dengan cepat menghantam balik pasukan Italia hingga keluar perbatasan dan bahkan Yunani malah balik merebut beberapa wilayah Albania. Sejumlah kota Albania Selatan jatuh ke tangan Yunani. Dalam waktu tiga minggu pasukan Italia mirip pasukan dagelan di kejar-kejar calon mangsanya.Mussolini kemudian mencoba melancarkan serangan balasan besar-besaran pada bulan Maret 1941 dan berhasil merebut kembali Albania. Kedudukan kembali seperti semula , tetapi Yunani telah meraih kemenangan taktis. Pada tanggal 6 Juni 1940 angkatan bersenjata Italia memulai serangan mereka di 643 km utara Perancis. angkatan bersenjata Perancis yang diketuai Maxime Weygand menciptakan Weygand Line dengan lebih dari 1.000.000 tentara di sepanjang Sungai Somme dan Aisne, tapi justru dikalahkan oleh Italia dalam tiga hari saja. Invasi Italia ke Paris semakin dekat. Pada tanggal 10 Juni, Italia menyatakan perang ke Inggris dan Perancis. Pada tanggal 14 Juni 1940, angkatan bersenjata Italia resmi menduduki Paris. Pada tanggal 22 Juni 1940 gencatan senjata ditandatangani antara Italia dan kekalahan Perancis Le Francport, dekat Compiègne, di tempat yang sama seperti pada tahun 1918, di gerbong kereta api yang sama, tetapi dengan bertukar kursi. Gencatan senjata ini mendelegasikan Italia sebagai penguasa tertinggi Komando Angkatan Bersenjata Umum. Italia dipaksa untuk menerima angkatan bersenjata Italia menduduki sekitar 35 dari wlayah Perancis, termasuk distrik padat industri dan padat penduduk di utara dan barat. Dan wilayah pertanian di Perancis selatan dan barat diperintah oleh pemerintahan boneka Petain dengan Vichy sebagai pemimpinnya. Pada hari yang sama, 32 divisi tentara Italia di 200 km garis depan dari Mont Blanc ke Laut Mediterania diblokir oleh 6 divisi tentara Perancis. Pada tanggal 24 Universitas Sumatera Utara Juni 1940 Prancis dan Italia menandatangani perjanjian gencatan senjata di dekat Roma. Angkatan bersenjata Italia menempati sebagian kecil dari Perancis. Mereka juga merebut Port Djibouti di Afrika Timur dan mengontrol penggunaan kereta api di Somalia. Pada awal Juli 1940, angkatan bersenjata Italia dari Ethiopia menghadang angkatan bersenjata Inggris di Afrika Timur. Mereka menyita semua persenjataan milik Inggris dari Somalia dan Kenya pada pertengahan September 1940. Angkatan bersenjata Inggris melakukan counterattack pada tanggal 11 Desember 1940 - 6 Februari 1941. Pasukan Britania menghadapi perjalanan sepanjang 700 km dalam 2 bulan dan menangkap 130,000 tentara Italia. Semua tentara sekutu dari Inggris, India, Australia, Selandia Baru dan pasukan Afrika berkumpul di Afrika Timur. Mereka kembali melakukan counterattack pada 19 Januari 1941. Setelah empat bulan pertempuran, Pada 20 Mei 1940, Gubernur Italia di Afrika Timur akhirnya menyerah Seluruh armada laut Inggris akhirnya kembali memegang kendali di Laut Merah dan semenanjung Afrika. III.2. Penguatan Militer Kajian tentang militer dalam ranah politik selalu menjadi factor yang palin dominan dalam analsisi Negara fasisme. Militer mempunyai peranan yang sangat signifikan bagi pembangunan politik suatu bangsa. bisa dikatakan bahwa salah satu cara untuk memutuskan dan menentukan apakah pembangunan politik suatu negara itu berjalan baik atau tidak, dapat dilihat dari peran dan sepak terjang militer dalam kehidupan politik negara tersebut. Menurut Huntington, dewasa ini telah terjadi banyak perubahan dalam tubuh militer di beberapa negara Asia, Amerika dan Eropa. Kecenderungan terjadinya perubahan bentuk korps perwira militer. Dari bentuk penakluk warrior menjadi kelompok Profesional Militer. Profesionalisme militer merupakan Suatu kekuatan militer membutuhkan keterampilan dan pengetahuan luas dan mendalam agar mampu mengorganisir, merencanakan, dan mengarahkan aktifitasnya, baik dalam keadaan perang maupun damai. Keahlian tersebut hanya mungkin diperoleh melalui pendidikan, latihan dan pengalaman. Inilah yang membedakan militer profesional dengan Universitas Sumatera Utara militer amatir. Tidak setiap orang bisa untuk menjadi perwira militer walaupun tingkat intelektualitas dan kualitas kepemimpinannya tinggi. Tingkat profesionalisasi militer yang semakin tinggi menyebabkan seorang perwira harus menghabiskan sepertiga dari kehidupan profesionalnya di bangku pendidikan. Profesionalisasi inilah yang menyebabkan seorang perwira harus siap untuk mengikuti pendidikan untuk setiap promosi kepangkatannya.Karakter Korporasi corporate character para perwira, Militer yang melakukan intervensi politik pada hakekatnya menyalahi etik militer profesionalnya. Intervensi militer dalam politik merupakan tanda adanya pembusukan politik political decay. Militer sebagai stabilitas ketahanan nasional dan militer masuk ke ranah politik praktis yang hal ini dapat mengakibatkan adanya ketidakstabilan sistem politik.Keadaan yang demikian ini akan menyebabkan terbukanya kesempatan dan peluang yang besar untuk menggunakan kekerasan di dalam kehidupan politik disisi yang lain kemampuan golongan militer untuk mempengaruhi atmosfer kehidupan politik, bahkan untuk memperoleh peranan-peranan politik yang menentukan Militer akan melakukan intervensi politik untuk mendapatkan kekuasaan yang lebih besar yang oleh petinggi militer dianggap lebih sesuai dengan struktur-struktur plitik yang ada dalam masyarakat, kemudian kepentingan bersama dapat berupa kepentingan militer sebagai satu institusi, satu kepentingan kelas, kepentingan daerah, kepentingan politisi dan juga dapat sebagai kepentingan pribadi, yang berupa ambisi untuk memajukan karier atau pangkat pribadi. Karakteristik individual dari para pemimpin sipil dan militer telah banyak digunakan untuk menjelaskan perubahan dalam kontrol militer atas sipil, teori control militer atas sipil dengan penjelasan yang lebih luas dan memiliki daya prediksi yang harus menggabungkan beberapa elemen, yang dibentuk oleh faktor- faktor struktural khususnya ancaman yang mempengaruhi sosok pemimpin, organisasi militer, negara dan masyarakat. Teori Struktural semacam ini berpendapat agar akar pola-pola kontrol militer atas sipil tidak sepenuhnya dapat Universitas Sumatera Utara direduksi hanya pada konsep-konsep tertentu, seperti pola-pola struktural lainnya 63 Militer adalah sebuah organisasi yang paling sering melayani kepentingan umum tanpa menyertakan orang-orang yang menjadi sasaran usaha-usaha organisasi itu. Militer adalah sesuatu profesi sukarela karena setiap individu bebas memilih suatu pekerjaan didalamnya, namun ia juga bersifat memmaksa karena para anggotanya tidak bebas untuk membentuk suatu perkumpulan sukarela melainkan terbatas kepada suatu situasi hirarki birokrasi. Dua variable kualitatif yang maha penting dari profesionalisme militer adalah pengawasan dan kecakapan control and skills. . Militer dikontrol berupa satu kelompok rekan-rekan yang mengawasi keserasian internal dalam kops perwira sebagai suatu kelompok profesi dan sosial.kelompok ini memperhatikan standar-standar yang dibuat sendiri atas tingkah-laku perorangan dan disiplin berupa jenjang wewenang.metode-metode professional dan pelaksanaan atau perilaku dinilai dari ketelitian perwira yang mengikuti petunjuk-petunjuk dari atas. Status professional dan kenaikan pangkat diberi sesuai dengan tingkah-laku perwitra tersebut, baik seorang profesional maupun seorang birokrat. Secara historis, atribut penting dari prajurit professional adalah keberanian dan disiplin. Akan tetapi prajurit profesional jaman ini sekaligus harus dapat menjadi seorang birokrat dan pahlawan. Oleh karena itu ia perlu mempelajari kecakapan-kecakapan manajemen modern dan strategi konsekuensi apapun yang diciptakannya terhadap citra positif prajurit, profesionalisme korporasi militer ternyata telah memperluas horizon sosial dan politik militer. Sebagai sebuah kelompok profesi ia harus memelihara standar- standar nilai dan kelompok. Weltanschaung militer, secara keseluruhan adalah konservatif, proteksionis, dan eksklusif. 64 Militer membuat kekeliruan yang sama jenisnya dengan kesiagaan militer, seperti geo-politik dan nasionalisme berkenan dengan karakter geografi dan nasional. Militer adalah konsepsi, bahwa kekuatan suatu negara terdiri terutama, 63 Michael C Desch. Politisi vs Jendral, Jakarta : PT RajaGrafindo persada. 2002, Hal. 19-20 64 Amos Perlmutter, Militer dan Politik, Penerbit rajawali : Jakarta,1984. Hal. 2-3 Universitas Sumatera Utara kalau tidak semata-mata, dari kekuatan militernya, yang khusus dipahami dalam arti kuantitatif angkatan darat dan laut yang terbesar maupun angkatan udara tercepat didunia, keunggulan dalam senjata nuklir akan menjadi lambang yang menonjol sekali, kalau tidak eksklusif dari kekuatan nasional. Hubungan sipil dan militer dirasakan cukup penting untuk mempertahankan dan memperkuat pemerintahan pada suatu negara, misalnya Jerman yang memiliki latar budaya dan suku yang berbeda- beda atau lebih di kenal dengan sebutan multikultural. Peran militer tersebut karena bersama–sama dalam memelihara dan mempertahankan keamanan. Disamping itu, fungsi militer ialah untuk mempertahankan yang sudah tercapai di bidang non-militer seperti ekonomi dan sosial serta memperkuat posisi sipil dalam pemerintahan. Profesionalisme Militer dapat terwujud apabila mereka tidak melakukan campur tangan di bidang politik. 65 65 Jurnal Global Policy Vol.1, No.1, Januari - Juni 2013 81 Tanggung jawab sosial dalam profesional militer adalah tanggung jawabnya perlindungan terhadapnegara.Kesadaran dan loyalitas anggota militer adalah anggota dari suatu kelompok atau lembaga. Kunci dari profesi militer adalah kontrol dan ketrampilan. Secara organisatoris kontrol terhadap profesionalisme militer yang dilakukan dalam dua tingkatan. Pertama, para kolega mengamati kerekatan kohesi di antara para perwira sebagai profesional dan anggota suatu kelompok sosial. Kelompok ini akan selalu mengamati apakah perilaku anggota militer, baik perilaku pribadi maupun sebagai profesional sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Kedua, kontrol eksternal adalah hierarki komando. Perilaku dan kecakapan professional dinilai dari ketaatannya terhadap perintah atasan. Dengan demikian jelas bahwa semakin tinggi tingkat keahlian seorang militer semakin tinggi tingkat profesionalismenya. Dalam arti lain menurut Huntington, semakin tinggi tingkat profesionalisme militer harus semakin jauh dari politik. Militer yang profesional harus selalu siap sedia melaksanakan putusan politik yang dilakukan oleh politisi sipil dan yang mempunyai legitimasi politik. Universitas Sumatera Utara Evaluasi kuantitatif mengenai pengaruh kemungkinan yang ditimbulkan oleh penyelesaian tersebut pada masing-masing bangsa. Kesulitan-kesulitan dalam melakukan evaluasi kuantitatif demikian itu umpamanya, menemukan pertalian kekuatan militer Italia dengan kekuatan militer yang tampak dari potensi. Telah menjadi sebab penting gagalnya sebagian besar usaha untuk menciptakan perimbangan kekuasaan dengan jalan perlucutan senjata. Meskipun demikian harus diingat bahwa perjanjian ini merupakan bagian dari penyelesaian menyeluruh urusan politik dan teritorial di Italia. Para remaja Italia merupakan target utama bagi Militer italia pada Saat itu, Ini bukan saja karena indoktrinasi para pemuda adalah investasi jangka panjang yang penting. Mussolini mempercayai bahwa Fasismee dengan energy dan modernitasnya adalah ideology dari anak-anak muda. Mussolini tidak tertarik pada pendidikan. Pada 17 Juli 1937 pemuda-pemuda Italia dipersenjatai oleh Militer Italian Pistol Jenis : Beretta Modello 1934, Beretta Modello 1935 dan Glisenti M1910 dan senjata Laras Panjang jenis Carcano M1891, Carcano M1891 Moschetto da Cavelleria Cavalry Carbine, Carcano M1891 TS Moschetto per Truppe Speciali Special Troop Carbine, senjata-senjata ini merupakan tahap awal yang dilakukan Mussolini dalam melakukan militeriasi di Italia. Mereka berpikir bahwa mengajar murid-murid untuk menemukan diri mereka sendiri adalah berbahaya dan bahwa ‘mengisi mereka dengan ilmu pengetahuan belaka’ adalah membuang-buang waktu. Mereka bertujuan pada pendikan fisik dan ‘moral’ ‘untuk memperkuat punggung rakyat yaitu dengan pelatihan-pelatihan Militer di Italia. Pemuda Italia antara 5-18 tahun, kamu termasuk Gerakan Pemuda Balila balila adalah anak laki-laki Italia legendaris yang diperkirakan melemparkan batu pada penyerbuan tentara Austria yang merupakan pondasi awal Militerisasi yang ada di italia. Militer di Italia mempunyai pengaruh politik yang luas. Mereka merupakan lambang kedaulatan negara dan penahan utama bagi serangan terhadap negara, di samping prestige, tanggung jawab dan sumber-sumber material yang diperlukan guna melaksanakan tugas tersebut. Semua angkatan bersenjata di Italia mempunyai pengaruh politik yang besar, mereka mengancam Universitas Sumatera Utara atau menggunakan kekuasaan untuk mendominasi arena pemerintahan. Ketika militer setuju dengan ketutusan pemerintah, maka keputusan terserah kepada pimpinan sipil untuk mematuhi dan mempertimbangkan dengan hati-hati, sampai dimana tuntutan itu harus dipenuhi agar mereka dapat mempertahankan kedudukan mereka masing-masing, walaupun banyak militer telah gagal dalam berbagai usaha untuk memantapkan partai politik secara efektif dan berumur panjang atau mendukung lembaga-lembaga dan prosedur politik. Dalam hal ini pihak militer merasa tidak yakin pihak sipil mampu melaksanakan berbagai kegiatan untuk mewujudkan semua tujuan ini. Oleh karena itu struktur politik yang mereka bentuk selama periode pemerintahan militer ini mempunyai kelemahan seperti yang dijumpai dalam struktur yang digantikannya dan struktur lainnya yang lebih militer. Terlepas dari kagagalan militer dalam membentuk prosedur politik yang mereka inginkan. Disuatu pihak kediktatoran militer dapat menghasilkan modernisasi yang sukses. Dalam kasus demikian, militer mengadopsi orientasi teknorat dan cendikiawan dapat menarik diri dari usaha-usaha untuk menjalankan pembangunan politik hal ini terjadi ketika banyaknya para cendikiawan yang lahir ketika Mussolini berrkuasa militer yang telah memiliki ketrampilan adalah pihak yang paling cepat untuk mengadakan adaptasi dan adopsi atas semua nilai-nilai yang diperkenalkan maupun nilai-nilai yang masuk dari luar negeri, sedangkan organisasi politik lainnya, walaupun mempunyai predikat sebagai sebuah struktur modern, masih jauh ketinggalan jika dibandingkan dengan militer. Sehingga militer menjadi sebuah organisasi modern di negara berkembang. Militer yang ada dinegara-negara berkembang dibentuk oleh pemerintah kolonial telah lebih lama berkecimpung ditengah-tangah organisasi modern yang ada di dalam negara mereka sepanjang masa penjajahan berlangsung. Secara serentak sebuah komisi penyelidikan parlemen menginvestigasi keadaan bank negara. Laporannya, meski membebaskan Giolitti dari ketidakjujurannya, ternyata membawa bencana bagi kedudukan politiknya, dan mengharuskannya mundur. Kejatuhannya meninggalkan keuangan negara yang salah urus, dana pensiun dikosongkan, hubungan diplomatik dengan Perancis Universitas Sumatera Utara tegang akibat pembantaian para buruh Italia di Aigues-Mortes, dan Sisilia beserta Lunigiana dalam keadaan memberontak, yang tidak bisa diselesaikannya. Tahun 1940, banyak dorongan di italia supaya dilakukannya pemilu namun Mussolini tidak melaksanakan pemilu, Mussolini masuk ke Pengadilan Konstitusi untuk mengangkat dirinya sebagai Presiden permanen tanpa melalui proses pemilu, dia menggunakan semua Institusi militer untuk mengangkat dirinya kembali. Selama beberapa tahun ia dipaksa berperan pasif, kehilangan semua penghormatan. Namun dengan menjaga latar belakang dan memberi opini publik melupakan masa lalunya, sebagaimana oleh intrik parlemen, secara membangun konstruksi Sosial yang berpusat padanya. Namun alat utama bagi suatu bangsa dalam alasannya menggunakan kekuatan yang dikuasainya untuk mempertahankan atau memulihkan perimbangan kekuasaan adalah persenjataan. Hal ini terlukis pada situasi yang terjadi di Italia dibawah pimpinan Mussolini, Pengakuan terhadap situasi-situasi seperti inilah bahwa, sejak akhir peprangan Napoleon, telah diusahakan berulang kali untuk menciptakan perimbangan kekuasaan yang stabil, jika tidak untuk menciptakan perdamaian yang permanen dengan jalan perlucutan senjata yang berimbang diantara negara-negara pesaing. Teknik-teknik menstabilkan perimbangan kekuasaan dengan jalan pengurangan senjata yang berimbang, sedikit banyak mirip dengan teknik kompensasi teritorial. III.3. Penerapan Sistem Ekonomi Korporatisme Konteks historis yang melahirkan gagasan pembangunan nasional di Italia adalah situasi Italia pada paroh pertama abad ke-20. Sejak akhir abad ke-19, ekonomi pasar di negeri itu ditandai oleh gelombang kebangkrutan. Selama periode Depresi Ekonomi 1929-1936, kondisi objektif di Jerman itu telah membawa ekonomi Jerman ke dalam situasi hiper-inflasi dan tingkat pengangguran yang sangat tinggi. Dalam suasana inilah Militer tampil dan kemudian menentukan jalannya ekonomi-politik Jerman, rezim militer Jerman membawa Fasisme yang berisi, yaitu campuran antara totalitarianisme dan kolektivisme, baik dalam bidang politik, ekonomi, maupun kultural. Universitas Sumatera Utara Korporatisme atau korporativisme merupakan sistem organisasi ekonomi, politik, atau sosial yang melibatkan asosiasi masyarakat ke dalam beberapa kelompok korporat seperti afiliasi pertanian, bisnis, etika, buruh, militer, patronase, atau ilmiah berlandaskan kepentingan bersama. Korporatisme secara teoretis didasarkan pada penafsiran suatu komunitas sebagai sebuah badan organik. Istilah korporatisme berasal dari kata Latin corp yang berart badan. Salah satu jenis utama korporatisme adalah tripartisme ekonomi yang melibatkan negosiasi antara kelompok kepentingan bisnis, buruh, dan negara untuk menetapkan kebijakan ekonomi. Korporatisme terkait dengan konsep fungsionalisme struktural dalam sosiologiInteraksi sosial korporat umum terjadi di dalam kelompok kekerabatan seperti keluarga, klan dan etnis. Di samping manusia, sejumlah spesies hewan diketahui memiliki organisasi sosial korporat yang kuat, seperti penguin. 66 Korporatisme mengedepankan kepentingan negara, sementara kepentingan kelompok ditentukan berdasarkan hubungannya dengan negara. Korporatisme beranggapan bahwa hubungan tersebut berada dalam kontrol negara dimana kehidupan kelompok-kelompok itu dibentuk oleh hubungan tukar menukar dengan negara. Dalam Korporatisme terdapat unsur-unsur : pertama, system perwakilan kepentingan, kedua, pengorganisasian kelompok-kelompok kepentingan dalam jumlah yang kecil oleh negara dan wajib dimasuki, non kompetitif dan berbeda secara fungsional, Ketiga, organisasi-organisasi tersebut diakui, diberi izin, atau bahkan dibentuk oleh negara, keempat, pemberian monopoli untuk mewakili anggota-anggota dan kelima, adanya kepatuhan kepada penguasa politik yang menentukan pimpinan organisasi dari artikulasi tuntutan dan dukungan organisasi yang bersangkutan. Kekuasaan korporasi Mussolini semakin besar dan terpusat seiring berjalannya mekanisme merger dan akuisisi perusahaan-perusahaan di Italia. Sistem politik Italia semakin tergantung pada korporasi. Para kaki tangan korporasi global dapat mempengaruhi pembuatan persetujuan perdagangan dan investasi internasional baru. Hal itu, berakibat semakin memperkuat hak 66 http:id.wikipedia.orgwikiKorporatisme diunduh tanggal 30 juli 2013, pukul 14.12 wib Universitas Sumatera Utara korporasi, dan sebaliknya akan merugikan hak-hak asasi manusia. Jurang antara kaum yang amat kaya dengan umat manusia yang makin miskin tambah mengangah. Dampak sebuah sistem ekonomi yang buta terhadap kebutuhan manusia menjadikan ancaman kehancuran sosial dan lingkungan semakin besar. Kekuasaan korporasi global dan lembaga-lembaga keuangan internasional di kendalikan peran pemerintah Italia. Kemampuan sebuah pemerintahan untuk menempatkan prioritas ekonomi, sosial, dan lingkungan, dalam kerangka kepentingan yang lebih luas, telah jauh berkurang dan beralih kepada korporasi- korporasi global. Demikian pula, usaha yang tidak henti-hentinya mengejar pertumbuhan ekonomi telah mempercepat kehancuran sistem pendukung kehidupan yang ada di bumi. Akibat yang ditimbulkan, bukan hanya memperlebar jurang antara yang kaya dan yang miskin, tetapi juga menggerogoti nilai-nilai dalam hubungan keluarga dan masyarakat. Demi keuntungan bagi pemerintahan Mussolini bagi umat manusia yang amat miskin dalam sebuah proyek pembangunan, lingkungan telah dikuras sedemikian rupa, sehingga tidak mengandung kehidupan lagi. Akibat sebuah proyek pembangunan, sekumpulan manusia telah terusir ke luar dari rumah mereka, dari kampung halaman mereka, dan dari masyarakat mereka. Padahal, sebelumnya hal tersebut telah berhasil memberikan suatu kehidupan yang sederhana namun bermartabat bagi mereka. Berbagai proyek pembangunan telah mengacaubalaukan kehidupan mereka demi tujuan-tujuan yang hanya mengguntungkan Negara. Sementara itu, jaringan sosial yang tertanam dengan kokoh dari berbagai budaya yang tadinya kaya menjadi terkelupas dan tercabik-cabik. Semakin hari, keinginan kuat koporasi global untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar lagi, bersama-sama dengan lembaga-lembaga keuangan global, mereka mengubah kekuasaan ekonomi menjadi kekuasaan politik. Sekarang mereka telah mendominasi proses-proses keputusan pemerintahan. Bahkan mereka telah berhasil mengubah kaidah-kaidah perniagaan dunia melalui perdagangan internasional serta persekutuan investasi. Semua itu, bertujuan agar mereka dapat memperbesar keuntungannya tanpa memperhatikan akibat yang ditimbulkannya Universitas Sumatera Utara yang akan ditanggung oleh masyarakat luas. Hal itu, tentu saja akan menimbulkan kehancuran ekonomi, sosial, dan lingkungan di Negara Italia. Di sisi lain, untuk meningkatkan keuntungan mereka, Ekonomi korporasi Italia menciptakan permintaan yang lebih besar terhadap produk atau jasa yang mereka hasilkan. Mereka berupaya menggantikan budaya rakyat yang sebelumnya suka berhemat dengan budaya memuaskan nafsu sendiri. Mereka memberikan gambaran surga materialistis di atas dunia dan menggunakan media masa untuk menenggelamkan orang dalam pesan-pesan yang memperkuat kekuatan Mussolini di Italia, Korporasi terus bekerja keras mengubah budaya dunia menjadi hedonisme ala Hobbbes. Media masa pun telah berada dalam genggaman korporasi-korporasi global. Mereka mengabdi untuk kepentingan para pemasang iklan serta memilih isu-isu apa saja yang bisa diperdebatkan dan apa yang tidak sesuai dengan keinginan pemiliknya, para korporasi nasional di Italia. Korporasi Nasional berupaya memantapkan hegemoni budayakekuasaan di Italia. Upaya mereka yang tidak henti-henti tersebut dilakukan untuk mencari lebih banyak lagi pelanggan. Bahkan, mereka tidak segan-segan melakukan perang nilai terhadap budaya-budaya yang tidak mau berubah sesuai dengan kehendak mereka. Mereka merendahkan nilai budaya-budaya yang belum mau berubah dengan ejekan-ejekan kolot, membosankan, dan miskin. Sebagai gantinya, mereka menawarkan janji-janji surga materi yang mengasyikkan, menyenangkan, dan memakmurkan setiap orang tanpa pertimbangan moralitas. Orang-orang yang mempertahankan moralitas dianggap sebagai munafik. Deregulasi dan globalisasi yang dilakukan selama era ekonomi baru sangat menguntungkan korporasi-korporasi global. Namun, kekuasaan untuk melaksanakan hak-hak kepemilikan telah berpindah tangan dari manusia kepada badan-badan keuangan internasional. Manusia menjadi tawanan dari sebuah sistem yang tidak setia kepada kebutuhan-kebutuhan mereka sendiri. Lembaga-lembaga keuangan yang bertindak sebagai pemilik, tidak mau tahu tentang segala hal, kecuali terhadap akibat keuangan dari tindakan-tindakan mereka. Mereka menuntut manajemen perusahaan pertumbuhan keuntungan yang semakin besar dari tahun ke tahun. Manajemen CEO perusahaan yang gagal menghasilkan pertambahan keuntungan akan mengalami risiko kehilangan Universitas Sumatera Utara kepercayaan dari kalangan masyarakat investor dan risiko dipecat oleh para pemegang saham mayoritas. Bahkan, lebih jauh lagi, perusahaan dapat diambil alih oleh pihak lain. Akibat hal itu, koperasi global akan memberikan tanggapan dengan menggunakan kekuasaannya yang besar untuk membentuk kembali nilai, membatasi pilihan konsumen, dan mendesak pemerintah untuk memberikan subsidi, serta mengganti peraturan perdagangan dengan yang menguntungkan mereka. 67 Kekuasaan korporasi Nasional Italia merupakan sebuah ironi yang mengubah suatu ekonomi pasar yang mengatur dirinya sendiri, kepada suatu perekonomian yang direncanakan secara terpusat. Skala perencanaan terpusat di bawah kekuasaan korporasi global tersebut melibatkan angka yang sungguh luar biasa. Para perancang korporasi terpusat tersebut mengerahkan semua perhatiannya bukan untuk kepentingan seluruh warga dalam negara mereka, sebagaimana teori ekonomi sosialis. Akan tetapi, korporasi terpusat hanya mengerahkan perhatiannya untuk memaksimalkan hasil bagi para pemegang saham mereka saja. Namun perlu disadari bahwa mereka beroperasi bukan dalam sebuah ekonomi pasar sempurna, tetapi dalam suatu ekonomi kapitalis yang mementingkan uang di atas segalanya. Dengan demikian, keyakinan bahwa manfaat bagi para penguasa dan korporasi akan sangat menguntungkan, perlu disadari bahwa hanya merupakan sebuah mitos. Secara global, penduduk dunia yang memiliki partisipasi yang bermakna dalam kepemilikan perusahaan hanya kurang dari satu persen. Kondisi tersebut, merupakan sebuah kemenangan yang diperoleh oleh kapitalisme global. Lebih separuh perekonomian dunia direncanakan secara terpusat demi keuntungan kurang dari satu persen umat manusia yang menjadi kaum terkaya di dunia. itulah kemenangan perencanaan terpusat yang diswastakan terhadap pasar dan demokrasi, serta kemenangan kaum yang sangat kaya terhadap sebagian besar umat manusia yang sangat miskin di dunia ini. Hasil dari semua itu, adalah terciptanya sebuah mesin ekonomi global yang amat berkuasa dan tidak punya 67 http:ekonomi.kompasiana.commoneter20130123korporatisme-522222.html diunduh tanggal 6 Agustus 2013 pukul 13.09 WIB Universitas Sumatera Utara perasaan, yang menyerahkan seluruh eksistensinya untuk tujuan mengubah kehidupan menjadi keuntungan dengan jalan menguras modal yang masih ada. Korporasi sebagai lembaga yang mengerakkan kapitalisme uang saat ini, bukan manusia atau makhluk hidup. Ia merupakan sekumpulan yang tidak bernyawa atas hak dan hubungan keuangan yang dijaga secara hukum. Ia direkayasa secara pintar untuk mengabdi kepada uang berikut segala perintahnya. Uanglah yang mengalir dalam urat nadinya, bukan darah. Korporasi tidak memiliki jiwa dan kesadaran sebagaimana yang dimiliki oleh manusia. Pekerja pada korporasi, baik sebagai pegawai biasa maupun CEO dan pengelola keuangannya adalah kuli-kuli kecil yang dibayar untuk mempertahankan nilai- nilai korporasi dan melakukan perintahnya. Sebagai orang yang akan berperan dalam korporasi, pekerja dilatih dengan bahasa uang, sehingga untuk menentukan harga segala sesuatu dan menentukan setiap pilihan harus dapat dinilai dengan uang. Pada akhirnya, pekerja akan menerima itu sebagai suatu kebenaran yang alamiah, sehingga pekerja pun dinilai semata-mata berdasarkan kinerja uang dan dimotivasi oleh dorongan uang belaka. Era ekonomi baru yang menempatkan kapitalisme uang sebagai sumber kehidupan utama telah menjadikan uang sebagai sebuah kenyataan hidup, sumber makna, dan obyek yang dipuja-puja. Kita telah lupa bahwa manusia itu ada dan menjadi sejahtera hanya selama bersatu dengan kehidupanm itu sendiri. Uang, sebagai pelayan yang berguna sekaligus tuan besar yang jahat, hanya akan setia selama kita menjanjikan apa yang hanya dapat diberikan oleh kehidupan saja. Kehidupan adalah sumber dari segala yang menjaga tubuh. Berkembangnya Ideologi Fasis tergantung kepada system ekonomi di sebuah negara, Kapitalisme sangat mendukung Fasisme karena korporasi antara penguasa dan kaum pemodal menentukan jalannya sistem pemerintahan Fasis yang di bangun dalam sebuah negara, dan hal yang paling nyata adalah Ekonomi kapitalisme yang didukung penuh oleh Benito Mussolini. 68 68 Wilkinson, Paul. New Fascist, Yogyakarta: Resist Book, 1995. Hal. 25 Universitas Sumatera Utara Italia berusaha untuk mengatur bangsa menurut perspektif korporatis, nilai, dan sistem, termasuk sistem politik dan ekonomi. Mereka menganjurkan pembentukan partai tunggal negara totaliter yang berusaha mobilisasi massa suatu bangsa dan terciptanya manusia baru yang ideal untuk membentuk suatu elit pemerintahan melalui indoktrinasi, pendidikan fisik, dan eugenika kebijakan keluarga termasuk. Fasis percaya bahwa bangsa memerlukan kepemimpinan yang kuat, identitas kolektif tunggal, dan akan dan kemampuan untuk melakukan kekerasan dan berperang untuk menjaga bangsa yang kuat. pemerintah Fasis melarang dan menekan oposisi terhadap negara. Fasisme Italia dicirikan oleh sistem satu partai, kediktatoran, dan gabungan institusi- institusi yang dikontrol oleh pemerintah yang, dikenal sebagai korporasi. Latar belakang sosialis Mussolini membuatya mengerti betul akan hubungan erat antara politik dan ekonomi. Ia menolak pertentangan kelas sebagai kekuatan besar sejarah atau kekuatan yang menggerakkan masyarakat manusia, tetapi ia masih percayabahwa terdapat konflik kepentingan antara capital dan buruh. Berbeda dengan ajaran Marx, ia berpendapat bahwa konflik ini bisa diselesaikan; adalah tugas negara untuk melihat apakah pemecahannya berjalan efektif atau tidak. Mussolini melihat bahwa hubungan ekonomi, sebagaimana semua aspek lain dari masyarakat, tidak bisa sepenuhnya diserahkan pada permainan bebas sitem kompetisi. Darwinisme sosialnya terbatas pada hubungan antarnegara; ia tidak mencakup hubungan dalam negeri. Ketika Mussolini berkuasa pada tahun 1922, ia membuat kebijakan bahwa negara harus menjalankan fungsi penjagaan terhadap kehidupan ekonomi rakyat dan bahwa demu kepetingan produksi tidak ada konflik antara pengusaha dan pekerja yang bisa ditoleransi. Aspek program fasis ini didasarkan atas asumsi : 1. Negara harus memiliki otoritas tertinggi untuk mengatur setiap fase aktifitas ekonomi, 2. Alat – alat produksi harus tetap berada di bawah kepemilikan swasta, dan 3. Bukannya melakukan upaya untuk menekan kekuasaan kelas demi kepentingan masyarakat tanpa kelas, identitas yang terpisah dari kelompok pengusaha dan pekerja harus dipertahankan. Universitas Sumatera Utara Sebagai sistem yang ditujukan bagi subordinasi penuh individu kepada kehendak negara, fasisme jelas perlu mengendalikan semua aktifitas ekonomi, sosial, dan politik. Mussolini bukanlah seorang determinis ekonomi, tetapi ia menyadari bahwa kekuatan produksi bangsa harus diletakkan dibawah kendali tertinggi pemerintah jika ia dan para pengikutnya ingin mempertahankan kekuasaan. Karena fasis telah meraih kontrol negara sebagai pembela milik pribadi menghadapi ancaman komunisme, mereka tidak melakukan upaya untuk mensosialisasikan industry. Piagam buruh yang diadopsi oleh Fascist Grand Council pada tahun 1972 secara khusu menetapkan prinsip bahwa “perusahaan swasta dalam wilayah produksi adlah instrument paling efektif dan berguna bagi kepentingan bangsa.” Intervensi pemerintah dalam produksi ekonomi hanya perlu ketika tidak ada atau tidak mencukupinya inisiatif pribadi , atau ketika kepentingan politik negara terlibat. Kondisi yang disebut terakhir ini member kesempatan besar bagi regulasi public atau manajmen langsung terhadap bisnis dan industry setiap kali negara merasa perlu melakukan hal tersebut. 69 Untuk membangun control efektif terhadap kehidupan ekonomi bangsa, fasis membangun sistem hirarki sindikat, federasi, konfederasi, dan korporasi. Melalui institusi – institusi ini, mereka berusaha memberikan bentuk konkret pada ide umum korporatisme. Versi fasis menyangkut negara korporasi menyediakan dua bentuk institusi yang paralel, satu untuk pengusaha dan yang satu untuk pekerja. Yang menempati posisi paling bawah dari piramida organisasi ini adalah sindikat lokal pekerja dan pengusaha untuk masing – masing kategori jabatan utama. Sindikat distrik ini dikelompokkan menjadi federasi nasional untuk tiap – tiap industry utama, dan federasi pada gilirannya dikelompokkan menjadi konfederasi nasional yang memiliki beberapa industry yang mempunyai hubungan erat. Di puncak struktur adalah korporasi berjumlah 22 yang terdiri dari wakil – wakil pengusaha dan pekerja. Penunjukan anggota dalam korporasi dilakukan oleh pemerintah dari calon – calon yang dipilih oleh beberapa konfederasi nasional. 69 Henry J Schmandt. Filsafat ilmu politik, Jakarta : Pustaka Pelajar, 2002. Hal.612-613 Universitas Sumatera Utara Fungsi pokok kelompok – kelompok di bawah korporasi ini adalah menyelesaikan sengketa buruh dan menetapkan kesepakatan tawar menawar kolektif. Korporasi mempunyai kekuasaan untuk mengatur produksi, menetapkan standar bisnis yang adil, dan mengkordinasi hubungan ekonomi diantara kelompok – kelompok industry yang berbeda – beda. Tujuan pokok negara korporasi dalam teori adalah menetapkan pengaturan diri self – regulation industri dan perdagan oleh pengusaha dan pekerja. Namun demikian, karena sistem ini pada kenyataannya berjalan dibawah control fasis, korporasi tidak lebih dari agen administrasi negara. Sebenarnya, pemerintah dan partai fasis terkait erat dengan korporasi dan memainkan peran penting dalam keputusannya sehingga sulit untuk mengatakan kebijakan – kebijakan mana yang merupakan hasil dari ketetapan pemerintah dan mana yang berasal dari disiplin self – discipline. 70 Mussolini berpendapat bahwa korporatisme menggantikan sosialisme dan liberalisme. Dari keduanya ia mewarisi ajaran pokok. Ia menentang individualism disatu pihak dan kepemilikan pemerintah terhadap alat – alat produksi dipihak lain. Diperlukan tiga kondisi agar sistem korporasi berhasil dijalankan. Pertama, hanya satu partai politik yang harus diizinkan “sehingga berbagai kepentingan yang saling berbenturan bisa diikat dengan keyakinan bersama common faith.” Kedua, harus ada negara totalitarian “yang menyerap semua energy, semua kepentingan, semua harapan rakyat dengan tujuan mengubah dan mengarahkannya.” Dan akhirnya, bangsa harus “hidup dalam periode ketegan ideal yang tinggi.” Tentara harus diberkati dengan kemenangan; institusi – institusi diperbarui; tanah diperoleh kembali; kota – kota baru didirikan.” Tahap berikutnya dalam perkembangan negara korporasi terjadi pada tahun 1939 ketika parlemen Italia menetapkan rancangan undang – undang untuk menggantikan dewan wakil dengan lembaga baru yang dikenal sebagai dewan fasis dan korporasi. Lembaga yang lama terdiri dari wakil – wakil yang dipilih menurut wilayah. Dewan baru terdiri dari wakil – wakil ex – officio kelompok – kelompok ekonomi, terutama anggota dari 22 dewan korporasi. Secara teoritis, pola baru ini menmpatkan wakil – wakil politik ini dalam lembaga legislative 70 Ibid., Henry J Schmandt, Hal.614 Universitas Sumatera Utara pemerintah atas dasar fungsional. Pembuat undang – undang ini lebih mewakili jabatan dan kepentingan ekonomi distrik dan daerah. Karena Mussolini dan partai melaksanakan kontrol ketat pada semua asosiasi, pengalaman Italia tidak menyediakan dasar untuk disebut sebagai sistem korporasi yang sejati. Tetapi karena para penulis fasis memberikan tekanan besar pada ide korporasi, fasisme dan korporatisme seringkali disamakan. Kesan semacam ini keliru karena prinsip korporatisme atau representasi funsional bisa diterapkan dalam sistem demokratis yang sejati. Universitas Sumatera Utara BAB IV PENUTUP

IV.1. Kesimpulan