FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN UNTUK BERBELANJA DI PASAR KLITHIKAN NOTOHARJO SEMANGGI SURAKARTA
commit to user
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN
KONSUMEN UNTUK BERBELANJA DI PASAR KLITHIKAN
NOTOHARJO SEMANGGI SURAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi
Syarat-Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan pada Fakultas Ekonomi Sebelas Maret
Disusun oleh: Maria Rina Puspita Sari
F 0106054
JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010
(2)
commit to user ii
(3)
commit to user iii
(4)
commit to user iv
HALAMAN MOTTO
But seek first the kingdom of God, and His righteousness; and all these things shall be added to you. Therefore do not
worry about tomorrow: for tomorrow will worry about its own things. Sufficient for the day is its own trouble.
(Matthew 6:33-34)
Do all the goods you can, All the best you can, In all times you can, In all place you can, For all the
creatures you can.
(5)
commit to user v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini aku persembahan untuk:
My Almighty God, Jesus Christ, My beloved father and mother,
and
(6)
commit to user vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Tujuan skripsi ini adalah untuk memenuhi tugas-tugas dan syarat-syarat guna mencapai Gelar Sarjana Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Sebelas Maret Surakarta. Dalam penyusunan skripsi ini penulis telah banyak mendapatkan bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, oleh karena itu dengan penuh rasa hormat, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan, dorongan, bimbingan, dan pengarahannya kepada : 1. Dr. Bambang Sutopo, M.Com.,Akt, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret.
2. Drs. Kresna Sarosa Pribadi, M.Si, selaku Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan Universitas Sebelas Maret.
3. Riwi Sumantyo, SE.ME selaku pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk mengarahkan dan membimbing penulis dari awal penulisan hingga terselesaikannya skripsi ini.
4. My beloved father and mother. Thank you for greatest love I have received. Thank you for your love, care, support, and pray for my success.
5. My beautiful sisters (Mb Maya, agnes, widhi). Thank you for coloring my days with our joke, laugh and love.
6. To my craziest friends ndul, ndutz, jot thank for your jokes, foolish n sharing stupidity. Thank you for supporting each other in doing our final
(7)
commit to user vii
project and everything. Moreover, ‘cause you’re amazing, just the way you are. Fighting!!
7. To all of my friends in EP ‘06 (EP holic) thank you for the friendship and our
togetherness.
8. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang juga ikut berperan selama masa studi hingga diselesaikannya penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari skripsi ini jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran untuk skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat menjadi karya kecil yang dapat berguna bagi kita semua.
Surakarta , November 2010
(8)
commit to user viii ABSTRAKSI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN UNTUK BERBELANJA DI PASAR KLITHIKAN NOTOHARJO SEMANGGI
SURAKARTA Maria Rina Puspita Sari
F 0106054
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pendapatan, pendidikan, pekerjaan, umur, harga barang, jenis kelamin dan status dengan keputusan konsumen untuk berbelanja di Pasar Klithikan Notoharjo Semanggi Surakarta. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Chi-Square dengan bbantuan program SPSS 16.
Hasil penelitian dari uji Chi-Square menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pendapatan dengan keputusan konsumen untuk berbelanja di Pasar Klithikan Notoharjo Semanggi Surakarta dengan nilai Asym. Sig sebesar 0,000 atau probabilitas kurang dari 0,05. Pekerjaan berhubungan dengan keputusan konsumen untuk berbelanja di Pasar Klithikan Notoharjo Semanggi Surakarta dengan nilai Asym. Sig sebesar 0,000 atau probabilitas kurang dari 0,05. Umur berhubungan dengan keputusan konsumen untuk berbelanja di Pasar Klithikan Notoharjo Semanggi Surakarta dengan nilai Asym. Sig sebesar 0,001 atau probabilitas kurang dari 0,05. Harga berhubungan dengan keputusan konsumen untuk berbelanja di Pasar Klithikan Notoharjo Semanggi Surakarta dengan nilai Asym. Sig sebesar 0,028 atau probabilitas kurang dari 0,05. Status berhubungan dengan keputusan konsumen untuk berbelanja di Pasar Klithikan Notoharjo Semanggi Surakarta dengan nilai Asym. Sig sebesar 0,028 atau probabilitas kurang dari 0,05. Sedangkan pendidikan dan jenis kelamin tidak berhubungan dengan keputusan konsumen untuk berbelanja di Pasar Klithikan Notoharjo Semanggi Surakarta.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut: bagi para pedagang Klithikan Notoharjo Surakarta agar dapat lebih meningkatkan pelayanan kepada konsumen. Bagi Dinas Pengelola Pasar Klithikan Notoharjo Surakarta agar dapat lebih meningkatkan kebersihan pasar agar konsumen merasa lebih nyaman berbelanja di pasar tersebut. Bagi dunia akademik, masih banyak keterbatasan maupun kekurangan dalam penelitian ini yang baru mencakup keputusan konsumen berdasarkan faktor pribadi, sehingga diperlukan penelitian selanjutnya yang meliputi faktor sosial, faktor budaya maupun dari faktor psikologis.
(9)
commit to user ix DAFTAR ISI
JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN MOTTO ... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ... v
KATA PENGANTAR ... vi
ABSTRAKSI... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 4
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pasar ... 5
B. Perilaku Konsumen ... 6
C. Proses Keputusan Konsumen ... 10
D. Penelitian Sebelumnya ... 12
E. Hipotesis ... 14
(10)
commit to user x BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian ... 15
B. Jenis dan Sumber Data ... 15
C. Populasi dan Sampel ... 15
D. Definisi Operasional Variabel ... 17
E. Metode Analisis Data ... 21
BAB IV: ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Pasar Klithikan Notoharjo Surakarta ... 25
1. Latar Belakang Pembangunan ... 25
2. Sistem Pengelolaan Pasar ... 26
3. Sistem Penempatan Pedagang ... 26
B. Analisis Deskriptif ... 28
1. Karakteristik Responden ... 28
2. Tanggapan Responden ... 32
C. Analisis Chi-Square ... 39
D. Intepretasi Hasil ... 54
BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 60
B. Saran ... 63
DAFTAR PUSTAKA ... 64 LAMPIRAN
(11)
commit to user xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Pertanyaan tentang harga ... 20
Tabel 4.1 Rincinan Pedagang Pasar Klithikan Notoharjo ... 26
Tabel 4.2 Pendapatan Responden ... 28
Tabel 4.3 Jenis Kelamin Responden ... 29
Tabel 4.4 Status Responden ... 29
Tabel 4.5 Umur Responden ... 30
Tabel 4.6 Pendidikan Responden ... 31
Tabel 4.7 Pekerjaan Responden ... 31
Tabel 4.8 Produk yang dibeli responden ... 32
Tabel 4.9 Belanja Responden ... 33
Tabel 4.10 Tahun Kunjungan Responden Pertama Kali ... 33
Tabel 4.11 Informasi Responden tentang Pasar Klithikan Notoharjo ... 34
Tabel 4.12 Tabel kategori Harga ... 36
Tabel 4.13 Tabel skore Harga ... 37
Tabel 4.14 Kepuasan Responden ... 37
Tabel 4.15 Keluhan Responden Terhadap Pasar Klithikan Notoharjo Semanggi ... 38
Tabel 4.16 Tabel silang antara keputusan konsumen dengan pendapatan ... 40
Tabel 4.17 Keterkaitan antara keputusan konsumen dengan pendapatan ... 41
Tabel 4.18 Keeratan antara keputusan konsumen dengan pendapatan ... 41
(12)
commit to user xii
Tabel 4.20 Keterkaitan antara keputusan konsumen dengan pendidikan ... 43
Tabel 4.21 Keeratan antara keputusan konsumen dengan pendidikan ... 43
Tabel 4.22 Tabel silang antara keputusan konsumen dengan pekerjaan ... 44
Tabel 4.23 Keterkaitan antara keputusan konsumen dengan pekerjaan ... 45
Tabel 4.24 Keeratan antara keputusan konsumen dengan pekerjaan ... 45
Tabel 4.25 Tabel silang antara keputusan konsumen dengan umur ... 46
Tabel 4.26 Keterkaitan antara keputusan konsumen dengan umur ... 47
Tabel 4.27 Keeratan antara keputusan konsumen dengan harga ... 47
Tabel 4.28 Tabel silang antara keputusan konsumen dengan harga ... 48
Tabel 4.29 Keterkaitan antara keputusan konsumen dengan harga ... 49
Tabel 4.30 Keeratan antara keputusan konsumen dengan harga ... 49
Tabel 4.31 Tabel silang antara keputusan konsumen dengan jenis kelamin .. 50
Tabel 4.32 Keterkaitan antara keputusan konsumen dengan jenis kelamin ... 51
Tabel 4.33 Keeratan antara keputusan konsumen dengan jenis kelamin ... 51
Tabel 4.34 Tabel silang antara keputusan konsumen dengan status ... 52
Tabel 4.35 Keterkaitan antara keputusan konsumen dengan status ... 53
(13)
commit to user xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Langkah dalam pengambilan keputusan konsumen ... 11 Gambar 2.2 Kerangka pikir penelitian ... 14 Gambar 3.1 Uji Hipotesis Chi-Square ... 22
(14)
commit to user
vii ABSTRACT
THE AFFECTING FACTORS OF CONSUMER DECISION TO SHOP IN KLITHIKAN NOTOHARJO SEMANGGI SURAKARTA MARKET
Maria Rina Puspita Sari F 0106054
The aim of this research is to analyze the relation between income, education, employment, age, price, sex and status of the consumer decision to shop in Klithikan Notoharjo Semanggi Surakarta market. The analysis method used in this research is Chi-Square analysis with SPSS programe.
The result of this research shows that the income variable related to the consumer decision to shop in Klithikan Notoharjo Semanggi Surakarta market with the Asym. Sig. value is 0,000 at 5% degree of confidence. The employment variable related to the consumer decision to shop in Klithikan Notoharjo Semanggi Surakarta market with the Asym. Sig. value is 0,000 at 5% degree of confidence. The age variable related to the consumer decision to shop in Klithikan Notoharjo Semanggi Surakarta market with the Asym. Sig. value is 0,001 at 5% degree of confidence. The price variable related to the consumer decision to shop in Klithikan Notoharjo Semanggi Surakarta market with the Asym. Sig. value is 0,028 at 5% degree of confidence. The status variable related to the consumer decision to shop in Klithikan Notoharjo Semanggi Surakarta market with the Asym. Sig. value is 0,028 at 5% degree of confidence. Meanwhile, the education and sex variable has no relation to the consumer decision to shop in Klithikan Notoharjo Semanggi Surakarta market.
Based on this research, the writer gives some suggestions. For the sellers in Klithikan Notoharjo Semanggi Surakarta market in order to increase in service to their consumer. For the official of Klithikan Notoharjo Semanggi Surakarta market in order to increase the cleanliness of Klithikan Notoharjo Semanggi Surakarta market so the consumer feel more comfortable to shop in the market. For the academic, there are still many restrictiveness. In this research that only covered the consumer decision based on the personal factors. Therefore, it needs advanced research that include the social, culture or psychology factors.
(15)
commit to user
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pasar Notoharjo merupakan pasar yang dibangun oleh pemerintah kota Surakarta untuk mengatasi Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Monumen’45 Banjarsari. Perkembangan jumlah PKL di kawasan Monumen’45 Banjarsari sendiri, terjadi setelah krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia pada tahun 1997 dan kerusuhan Mei Tahun 1998. Hal ini menjadi momentum bagi masyarakat korban PHK untuk mendapatkan pekerjaan dengan menjadi pedagang kaki lima di sekitar Kawasan Monumen ’45 Banjarsari.
Dengan semakin bertambahnya PKL di kawasan tersebut, Pemerintah Kota Surakarta merasa perlu menertibkan PKL tersebut. Oleh karena itu, pemerintah melakukan dialog dengan para PKL agar mereka bersedia direlokasi ke tempat yang baru, yaitu dengan pembangunan Pasar Klithikan Notoharjo Semanggi. Prosesi pemindahan PKL Monumen’45 Banjarsari yang dilakukan pada 23 Juli 2006 ini diberi nama, “Prosesi Budaya Bedhol PKL Monumen’45 Banjarsari ke Pasar Klithikan Notoharjo Semanggi.”
Pasar Notoharjo lebih dikenal dengan nama Pasar Klithikan karena pasar tersebut sebagai wadah bagi pedagang kaki lima yang menjual berbagai barang bekas seperti elektronik, pakaian, ponsel, sparepart kendaraan dan barang-barang lainnya. Pasar ini cukup unik karena disini pengunjung bisa menemukan
(16)
commit to user
barang-barang bekas yang dengan kreativitas para pedagang maka barang-barang tersebut dimanfaatkan kembali.
Namun pada awal pemindahan, pasar yang khusus menjual barang-barang bekas ini gaungnya belum terlalu terdengar ditunjukkan dengan sepinya pengunjung. Hal ini, dikarenakan masih perlunya penyesuaian masyarakat dengan lokasi yang baru. Setelah satu tahun kepindahan, jumlah pengunjung lambat laun kian meningkat.
Pada saat ini rata-rata pengunjung mencapai 1.000 hingga 1.500 pengunjung perhari. Sedangkan, pada saat ramai dapat mencapai 1.800 hingga 2.000 pengunjung. Pasar ramai biasanya pada hari libur atau hari besar nasional. Namun, pasar juga mengalami sepi pengunjung pada akhir bulan dan awal tahun ajaran baru. Jumlah pengunjung hanya mencapai 500 hingga 600 pengunjung perhari. Hal ini, menunjukkan bahwa pasar tradisional masih mampu bersaing dengan pasar-pasar modern yang baru muncul dan berkembang pesat. (Dinas Pengelola Pasar Klitikan Notoharjo Semanggi Surakarta)
Pasar Klithikan Notoharjo Semanggi Surakarta adalah pasar yang unik bila dilihat dari jenis barang yang ada yaitu menjual barang loak atau barang bekas. Barang bekas terkadang menjadi ukuran sebuah gengsi bagi masyarakat dalam hal ini adalah konsumen, tetapi terkadang barang itu justru kian dicari karena langka atau mungkin saja harganya relatif murah.
Ada beberapa alasan atau faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang dalam mengambil keputusan untuk melakukan pembelian. Pengambilan keputusan konsumen berkaitan dengan perilaku konsumen tersebut. Menurut
(17)
commit to user
Nugroho J. Setiadi, ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu: pertama, faktor kebudayaan yang meliputi semua hal yang konsumen lakukan tanpa sadar memilih karena nilai kultur, adat istiadat mereka yang telah menyatu dalam kebiasaan sehari-hari. Kedua, faktor sosial meliputi peran dan status para konsumen dalam suatu kelompok. Ketiga, faktor pribadi yang meliputi umur, pekerjaan, keadaan ekonomi, dan gaya hidup. Keempat, faktor psikologis meliputi motivasi, persepsi, kepercayaan dan sikap. (Setiadi:11:2003)
Mengingat banyaknya faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dan adanya perbedaan perilaku untuk masing-masing individu, penelitian tentang perilaku konsumen penting untuk dilakukan. Berdasarkan penelitian tersebut dapat diketahui selera konsumen terhadap suatu produk sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan keuntungan pedagang.
Berdasarkan uraian tersebut diatas maka penulis tertarik untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen berbelanja di Pasar Klitikan Notoharjo Surakarta.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah hubungan pendapatan, pendidikan, pekerjaan, umur, harga, jenis kelamin dan status terhadap keputusan konsumen untuk berbelanja di Pasar Klithikan Notoharjo Semanggi Surakarta?
(18)
commit to user C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pendapatan, pendidikan, pekerjaan, umur, harga, jenis kelamin dan status terhadap keputusan konsumen untuk berbelanja di Pasar Klithikan Notoharjo Semanggi Surakarta.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi: 1. Bagi para pedagang
Agar dapat mengetahui apa saja yang digunakan konsumen dalam membuat keputusan pembelian yang didapat dari pengamatan aktivitas konsumen, sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan pendapatan pedagang.
2. Bagi dunia akademik
Memperkaya penelitian-penelitian sejenis yang telah ada yang dapat dijadikan perbandingan dengan penelitian-penelitian selanjutnya.
3. Bagi Pemkot Surakarta
Dengan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Pemkot Surakarta sebagai peningkatan kualitas pelayaan atau pengelolaan terhadap pasar tradisional.
(19)
commit to user BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Pasar
Istilah penawaran dan permintaan merujuk pada perilaku masyarakat ketika terjadi interaksi dipasar. Pasar adalah sekelompok pembeli dan penjual dari suatu barang dan jasa. Sebagai suatu kelompok, para pembeli menentukan seberapa banyak permintaan barang tersebut, dan sebagai suatu kelompok yang lain, para penjual menentukan seberapa banyak penawaran tersebut.(Mankiw,2004:78)
Sedangkan menurut Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia No. 23/MPP/Kep/1/1998 tentang Lembaga-Lembaga Usaha definisi pasar adalah tempat bertemunya pihak penjual dan pihak pembeli untuk melaksanakan transaksi dimana proses jual beli terbentuk, yang menurut kelas mutu pelayanan dapat digolongkan menjadi pasar tradisional dan pasar modern, dan menurut sifat pendistribusiannya dapat digolongkan menjadi Pasar Eceran dan Pasar Perkulakan/Grosir.
Pasar Modern, adalah pasar yang dibangun oleh pemerintah, swasta, atau koperasi yang dalam bentuknya berupa mall, super pasar, department Store, dan
shoping Centre dimana pengelolaannya dilaksanakan secara modern, dan
mengutamakan pelayanan kenyamanan berbelanja dengan manajemen berada disatu tangan, bermodal relatif kuat, dan dilengkapi label harga yang pasti.
(20)
commit to user
Pasar tradisional, adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh pemerintah, swasta, koperasi atau swadaya masyarakat dengan tempat usaha berupa toko, kios, los dan tenda, yang dimiliki/dikelola oleh pedagang kecil dan menengah, dan koperasi, dengan usaha skala kecil dan modal kecil, dan dengan proses jual beli melalui tawar-menawar.
B. Perilaku konsumen
Menurut James F. Engel et. al, perilaku konsumen didefinisikan sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini. (Engel:3:1994)
Perilaku konsumen berkaitan dengan keputusan konsumen untuk melakukan pembelian atau konsumsi. Menurut Nugroho J. Setiadi (2003:11-15), ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu:
1. Faktor- faktor kebudayaan
Faktor budaya memiliki faktor yang luas dan mendalam terhadap perilaku konsumen didalam pembelian.
a. Budaya
Budaya merupakan karakter yang penting dari suatu sosial yang membedakannya. Apa yang dimakan oleh seseorang, bagaimana mereka berpakaian, apa yang mereka rasakan dan pikirkan, bahasa apa yang mereka bicarakan adalah bagian dari budaya. Hal tersebut meliputi semua hal yang konsumen lakukan tanpa sadar memilih
(21)
commit to user
karena nilai kultur mereka, adat istiadat, dan ritual mereka telah menyatu dalam kebiasaan mereka sehari-hari.
b. Kelas Sosial
Kelas sosial adalah pembagian di dalam masyarakat yang sama terdiri dari individu-individu yang berbagai nilai, minat, dan perilaku yang sama. (Engel et.al:1994:47). Kelas sosial tidak hanya mencerminkan penghasilan tetapi juga indikator lain seperti pekerjaan, pendidikan dan tempat tinggal. Perbedaan kelas sosial menghasilkan bentuk-bentuk perilaku sosial yang berbeda seperti preferensi produk dan merek yang berbeda, termasuk pakaian, perabot rumah tangga, kegiatan waktu luang, dan sebagainya.
2. Faktor-Faktor Sosial a. Kelompok Referensi
Kelompok referensi atau acuan seseorang terdiri dari seluruh kelompok yang mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap sikap ataupun perilaku seseorang. Kelompok yang memiliki pengaruh langsung terhadap seseorang dinamakan kelompok keanggotaan. Beberapa kelompok keanggotaan adalah kelompok primer dan kelompok sekunder. Kelompok primer mencakup keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja yang berinteraksi dengan seseorang secara kontinue dan formal. Sedangkan, kelompok sekunder mencakup kelompok keagamaan, profesional, dan kelompok yang cenderung lebih formal dan membutuhkan interaksi yang tidak begitu
(22)
commit to user
rutin. Kelompok referensi mempengaruhi seseorang sekurang-kurangnya dalam tiga hal, yaitu: perilaku, gaya hidup dan pilihan produk dan merek seseorang.
b. Peran dan status
Seseorang berpartisipasi dalam kelompok selama hidupnya seperti keluarga, organisasi atau klub.
3. Faktor Pribadi
Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakkteristik pribadi. Karakteristik tersebut adalah sebagai berikut:
a. Umur dan tahapan dalam siklus hidup
Orang merubah barang dan jasa yang mereka beli semasa hidupnya. Selera akan makanan, pakaian, perabot, dan rekreasi seringkali berhubungan dengan umur. Membeli juga dibentuk oleh tahap daur hidup sesuai dengan kedewasaannya.
b. Pekerjaan
Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya atau yang disebut pola konsumsi. Selain itu, pekerjaan yang dilakukan oleh konsumen sangat mempengaruhi gaya hidup mereka yang digunakan untuk menyampaikan prestise, kehormatan, dan respek. c. Keadaan ekonomi
Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi, yang dimaksud dengan keadaan ekonomi seseorang adalah terdiri dari
(23)
commit to user
pendapatan yang dapat dibelanjakan, tabungan dan hartanya, kemampuan untuk meminjam.
d. Gaya hidup
Gaya hidup seseorang adalah pola hidup didunia yang diekspresikan oleh kegiatan, minat dan pendapat seseorang. Gaya hidup menggambarkan seseorang akan keseluruhan yang berinteraksi dengan lingkungan. Gaya hidup mencerminkan sesuatu dibalik kelas sosial seseorang.
e. Kepribadian dan konsep diri
Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda yang mempengaruhi perilaku pembelinya. Jenis-jenis kepribadian dapat diklasifikasikan dan memiliki korelasi yang kuat dengan berbagai pilihan produk dan merek.
4. Faktor-faktor Psikologis
Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh empat faktor psikologis utama yaitu:
a. Motivasi
Seseorang memiliki banyak kebutuhan pada waktu tertentu. Beberapa kebutuhan bersifat:
· Biogenis, muncul dari tekanan biologis seperti: lapar, haus, tidak nyaman.
· Psikogenis, muncul dari tekanan psikologis seperti kebutuhan akan pengakuan, penghargaan, atau rasa memiliki.
(24)
commit to user b. Persepsi
Seseorang yang termotivasi siap untuk bertindak. Bagaimana seseorang yang termotivasi bertindak akan dipengaruhi oleh persepsinya terhadap situasi tertentu. Persepsi adalah proses bagaimana seseorang individu memilih, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi untuk menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti.
c. Proses belajar
Saat orang bertindak, maka mereka itu belajar, hal tersebut bisa dikatakan proses pembelajaran. Sebagian besar perilaku manusia adalah hasil belajar. Pembelajaran meliputi perubahan perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman.
d. Kepercayaan dan sikap
Melalui belajar dan bertindak, orang akan mendapatkan keyakinan dan sikap, kemudian hal ini akan mempengaruhi perilaku pembelian mereka.
C. Proses Keputusan Konsumen
Menurut James F. Engel et. al (1994:31), proses pengambilan keputusan oleh konsumen terjadi melalui beberapa langkah, yaitu:
(25)
commit to user
Gambar 2.1. Langkah dalam pengambilan keputusan konsumen
Sumber: F. Engel et.al (1994:32) Keterangan:
a. Pengenalan kebutuhan
Proses membeli diawali saat pembeli menyadari adanya masalah kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkan sehingga melakukan proses keputusan.
b. Pencarian informasi
Seorang konsumen yang mullai timbul minatnya akan terdorong untuk mencari informasi lebih banyak. Sumber-sumber informasi konsumen dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu:
· Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga, dan kenalan. Pengenalan kebutuhan
Evaluasi Alternatif Pencarian Informasi
Pembelian
(26)
commit to user
· Sumber komersil: iklan, tenaga penjualan, penyalur, kemasan, dan pameran.
· Sumber umum: media massa, organisasi konsumen.
· Sumber pengalaman: pernah menangani, menguji, menggunakan produk.
c. Evaluasi alternatif
Konsumen mengevaluasi pilihan berkenaan dengan manfaat yang diharapkan dan menyempitkan pilihan hingga alternatif yang dipilih. d. Pembelian
Konsumen memperoleh alternatif yang dipilih atau pengganti yang dapat diterima bila perlu.
e. Hasil
Konsumen mengevaluasi apakah alternatif yang dipilih memenuhi kebutuhan dan harapan segera sesudah digunakan.
D. Penelitian Sebelumnya
1. Sugeng Widodo (2006) dalam penelitian yang berjudul Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Untuk Berbelanja Di Pasar Modern (Studi Kasus di Surakarta). Penelitian tersebut menggunakan model analisis regresi linear berganda. Penelitian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa pendapatan dan status berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen untuk berbelanja di pasar modern. Sedangkan, variabel umur, pendidikan, pekerjaan, harga,
(27)
commit to user
produk, lokasi, dan jenis kelamin tidak mempengaruhi keputusan konsumen untuk berbelanja di pasar modern.
2. Amin Riyanto (2009) dalam penelitian yang berjudul Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Keputusan Konsumen Berbelanja Pada Pasar di Kota Surakarta). Penelitian tersebut menggunakan metode korelasi parsial. Penelitian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa lokasi dan pelayanan memiliki hubungan terhadap keputusan konsumen berbelanja pada pasar. Sedangkan, pendapatan dan harga tidak memiliki hubungan dengan keputusan konsumen.
3. Sudiyarto dan Nuhfil Hanani dalam penelitian yang berjudul Kajian Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Membeli/ Mengkonsumsi Buah Lokal. Penelitian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa budaya dan faktor psikologis (motivasi, persepsi, dan pengetahuan) berpengaruh positip terhadap perilaku konsumen dalam membeli/ mengkonsumsi buah lokal. Lingkungan sosial (status sosial, keluarga, dan kelompok acuan) tidak berpengaruh signifikan terhadap perilaku konsumen. Faktor karakteristik individu konsumen (usia, pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan gaya hidup) tidak signifikan terhadap perilaku konsumen. Strategi pemasaran (strategi produk, strategi harga,dan strategi distribusi) tidak berpengaruh positip terhadap sikap konsumen dalam membeli/ mengkonsumsi buah lokal.
(28)
commit to user E. Hipotesis
Diduga pendapatan, pendidikan, pekerjaan, umur, harga, jenis kelamin dan status berhubungan dengan keputusan konsumen untuk berbelanja di Pasar Klithikan Notoharjo Semanggi Surakarta.
F. Kerangka Pemikiran
Dalam penelitian ini akan diketahui bagaimanakah hubungan pendapatan, pendidikan, umur, pekerjaan, harga, jenis kelamin dan status terhadap keputusan konsumen untuk berbelanja di Pasar Klitikan Notoharjo Surakarta.
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran
Pendapatan
Pendidikan
Umur
Pekerjaan
Keputusan konsumen untuk berbelanja di pasar klithikan Notoharjo Semanggi Surakarta Harga
Jenis Kelamin
(29)
commit to user BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Lokasi penelitian mengambil tempat di Pasar Klitikan Notoharjo. Pasar ini terletak di Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta.
B. Jenis dan Sumber Data 1. Data Primer
Data yang diperoleh langsung dari individu, kelompok-kelompok tertentu. Data diperoleh dengan metode kuesioner kepada para konsumen.
2. Data Sekunder
Data sekunder, yaitu data yang telah ada, baik di buku literatur maupun dari sumber-sumber lain.
C. Populasi dan sampel 1. Populasi
Menurut Sekaran, populasi adalah totalitas dari semua obyek atau individu yang akan diteliti yang mana memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap. Dengan kata lain populasi adalah keseluruhan subyek/obyek penelitian. Populasi dalam penelitian ini dihitung dengan cara sebagai berikut:
(30)
commit to user
· Pengunjung pada saat ramai antara 1.800 hingga 2.000 jadi rata-rata pengunjung apabila ramai 1900. Dalam 1 bulan (30 hari) diasumsikan terdapat 10 hari ramai, maka 1900 x 10 = 19.000
· Pengunjung pada saat sedang antara 1.000 hingga 1.500 jadi rata-rata pengunjung 1.250. Dalam 1 bulan (30 hari) diasumsikan terdapat 15 hari sedang, maka 1250 x 15 = 18.750
· Pengunjung pada saat sepi antara 500 hingga 600 jadi rata-rata pengunjung 550. Dalam 1 bulan (30 hari) diasumsikan terdapat 5 hari sepi, maka 550 x 5 = 2.750
· Jumlah rata-rata = = 1.350
Dari perhitungan diatas maka populasi dalam penelitian ini sebesar 1.350 pengunjung.
2. Sampel
Menurut Sekaran, sampel merupakan bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi. Dengan kata lain, sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dalam penelitian ini, penentuan ukuran sampel menggunakan rumus Slovin (Sevillae.al:1993:161), yaitu sebagai berikut:
Dimana:
n = ukuran sampel N = ukuran populasi
(31)
commit to user
e = nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan (persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel populasi). Berdasarkan rumus diatas, maka perhitungan ukuran sampel dalam penelitian ini apabila menggunakan batas kesalahan 10%, adalah sebagai berikut:
Dari perhitungan sampel diatas dapat dibulatkan menjadi 100 responden. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode pengambilan sampel secara acak atau random sampling. Pengambilan sampel secara acak adalah suatu metode pemilihan ukuran sampel dari suatu populasi dimana setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama dan semua kemungkinan penggabungannya yang diseleksi sebagai sampel mempunyai peluang yang sama. (Sevilla:1993:163)
D. Definisi operasional variabel
1. Keputusan Konsumen Berbelanja di Pasar Klitikan Notoharjo Surakarta Keputusan konsumen untuk berbelanja adalah pengeluaran responden yang digunakan untuk berbelanja di pasar Klitikan Notoharjo dalam satu bulan. Dalam penelitian ini belanja responden diukur dalam bentuk skala interval yaitu
(32)
commit to user
skala yang memperlihatkan jarak yang sama dari ciri atau sifat objek yang diukur. Adapun kategori pendapatan responden tersebut antara lain:
a. ≤ Rp 100.000
b. Rp 100.001 – Rp 250.000 c. Rp 250.001 – Rp 500.000 d. Rp 500.001 – Rp 750.000 e. Rp 750.001 – Rp 1.000.000 f. ≥ Rp 1.000.000
2. Pendapatan
Pendapatan dalam penelitian ini adalah pendapatan responden perbulan. Dalam penelitian ini pendapatan responden diukur dalam bentuk skala interval yaitu skala yang memperlihatkan jarak yang sama dari ciri atau sifat objek yang diukur. Adapun kategori pendapatan responden tersebut antara lain:
a. ≤ Rp 1.000.000
b. Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000 c. Rp 2.000.001 – Rp 3.000.000 d. Rp 3.000.001 – Rp 4.000.000 e. Rp 4.000.001 – Rp 5.000.000 f. ≥ Rp 5.000.000
3. Pendidikan
Pendidikan dalam penelitian ini adalah pendidikan terakhir responden. Adapun kategori pendidikan responden tersebut antara lain SD, SMP, SMA/SMK dan Perguruan Tinggi.
(33)
commit to user 4. Pekerjaan
Pekerjaan dalam penelitian ini adalah pekerjaan responden. Adapun kategori pekerjaan responden tersebut antara lain:
a. PNS/ TNI/ Polri/ Pensiunan b. Pegawai swasta /karyawan
c. Pengusaha/ wiraswasta/ profesional d. Pedagang
e. Lain-lain 5. Umur
Umur dalam penelitian ini adalah umur dari responden. Dalam penelitian ini umur responden diukur dalam bentuk skala interval yaitu skala yang memperlihatkan jarak yang sama dari ciri atau sifat objek yang diukur. Kategori umur tersebut adalah:
a. 20 – 29 tahun b. 30 – 39 tahun c. 40 – 49 tahun d. 50 – 59 tahun 6. Harga
Harga berkaitan dengan tanggapan responden terhadap harga dalam keputusan berbelanja dipasar Klithikan Notoharjo Surakarta. Dalam penelitian ini harga menggunakan skala likert yaitu skala yang didesain untuk menelaah seberapa kuat subjek setuju atau tidak setuju dengan pernyataan pada skala 5 titik. (Sekaran:2006:31)
(34)
commit to user
STS TS N S SS
1 2 3 4 5
Keterangan:
STS : Sangat tidak setuju TS : Tidak Setuju
N : Netral / Tidak berpendapat S : Setuju
SS : Sangat setuju
Selanjutnya, dilakukan pemberian skore pada masing-masing pertanyaan dari kuesioner sehingga dapat dijabar menjadi komponen yang dapat diukur. Pertanyaan untuk mengukur harga adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1
Pertanyaan Tentang Harga dalam Keputusan Konsumen Untuk Berbelanja
No Pertanyaan STS TS N S SS
1 Berbelanja di Pasar klitikan
Notoharjo karena harganya murah. 2 Berbelanja di Pasar klitikan
Notoharjo karena harganya dapat ditawar.
3 Harga sebanding dengan kualitas barang.
4 Harga menjadi pertimbangan utama dalam melakukan pembelian.
(35)
commit to user
Kemudian, dari masing-masing skore tersebut dijumlahkan dan dibuat skala interval. Untuk menentukan interval dapat dihitung dengan cara sebagai berikut: (Djarwanto:1993:60)
Interval kelas
Dimana:
Xn = nilai pengamatan tertinggi X1 = nilai pengamatan terendah
7. Jenis Kelamin
Jenis kelamin responden yaitu laki-laki dan perempuan. 8. Status
Status dalam penelitian ini adalah status responden yaitu menikah dan belum menikah.
E. Metode Analisis Data 1. Analisis Deskriptif
Analisis ini bertujuan mendiskripsikan data-data sosial yang diperoleh dari para konsumen melalui wawancara secara langsung. Melalui data-data yang diperoleh diharapkan dapat menggambarkan kondisi sosial para konsumen secara nyata.
2. Analisis Chi- Square
Uji Chi Square digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pendapatan, pendidikan, pekerjaan, umur, harga, jenis kelamin, dan status dengan keputusan konsumen untuk berbelanja di Pasar Klithikan Notoharjo Semanggi
(36)
commit to user
Surakarta. Langkah-langkah dalam uji independensi sebagai berikut : ( Djarwanto, 2005:212-214)
a. Menentukan formulasi nol hipotesis dengan alternatif hipotesis :
k
P P
P P
H0 : 11 = 12 = 13 =...= 1
k
P P
P
P21 = 22 = 23 =...= 2
rk r
r
r P P P
P1 = 2 = 3 =...= :
1
H Tidak semua proporsi sama
b. Menentukan level of significance (a ) sebesar 0,05 dengan derajat kebebasan (r – 1) (k – 1)
c. Kriteria pengujian :
Daerah Daerah
Terima Tolak 2 )) 1 )( 1 ( ; (a r- k
-c
c2
Gambar 3.1. Uji Hipotesis Chi Square
0
H diterima apabila : c2 £ca2;(r-1)(k-1)
0
H ditolak apabila : c2ñca2;(r-1)(k-1) d. Perhitungan :
å
= = r j i 2 cå
= k i j ij ij ij e e n 2 ) ( -Dimana n n neij i j
) )( ( =
(37)
commit to user
e. Kesimpulan : H0 diterima (variabel yang satu tidak mempengaruhi/
independen dengan variabel yang lain) atau H0 ditolak (variabel I
dependen dengan variabel II).
Selanjutnya untuk mengetahui keeratan hubungan antar dua variabel yang dianalisis dengan menggunakan uji distribusi X2 dapat diketahui dengan menggunkan beberapa ukuran. Untuk pengujian keeratan dua variabel dengan kategori 2 x 2 atau tabel kontingensi yang terdiri dari 2 kolom dan 2 baris adalah menggunakan koefisien phi . Rumus Koefisien adalah: (Algifari:2003:154)
Keterangan:
: Koefisien phi yang besarnya nol sampai dengan 1. Semakin mendekati 0, hubungan antara 2 variabel yang dianalisis semakin lemah. Sebaliknya, semakin mendekati 1, hubungan antara dua variabel yang dianalisis semakin kuat.
X2 : Besarnya X2 hitung antara dua variabel yang dianalisis. n : Jumlah sampel dalam penelitian
Sedangkan, pengujian kekeeratan hubungan antara dua variabel yang dianalisis dengan menggunakan uji distribusi X2 yang menggunakan lebih dari 2 x
(38)
commit to user
2 kategori adalah dengan menggunakan Cramer’s V. Rumus menghitung
Cramer’s Vadalah sebagai berikut: (Algifari:2003:155)
Keterangan:
V : Cramer’s V yang besarnya nol sampai dengan 1. Semakin mendekati 0, hubungan antara 2 variabel yang dianalisis semakin lemah. Sebaliknya, semakin mendekati 1, hubungan antara dua variabel yang dianalisis semakin kuat.
X2 : Besarnya X2 hitung antara dua variabel yang dianalisis. n : Jumlah sampel dalam penelitian
k : Banyaknya baris dan kolom terendah. Misalnya dalam pengujian menggunakan tabel kontingensi yang terdiri dari 2 baris dan 3 kolom, maka besarnya k adalah 2
(39)
commit to user BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Pasar Klithikan Notoharjo Semanggi Surakarta
1. Latar belakang Pembangunan Pasar Klithikan Notoharjo
Runtuhnya orde baru ditandai dengan adanya gerakan mahasiswa yang menuntut kebebasan dan reformasi pemerintahan yang puncaknya terjadi kerusuhan pada Mei 1998. Kerusuhan tersebut melumpuhkan perekonomian dan merusak gedung-gedung perkantoran, pemerintah dan swasta serta adanya kekerasan, pembakaran dan penjarahan.
Hasil jarahan para penjarah digelar diberbagai tempat strategis di Kota Surakarta, tempat–tempat yang dahulu dilarang untuk berjualan digunakan oleh pedagang dengan alasan reformasi. Hampir tidak ada ruang publik yang tersedia, semua dimanfaatkan pedagang dadakan korban reformasi termasuk monumen Banjarsari.
Monumen Banjarsari merupakan Taman Kota yang didalamnya terdapat Monumen dengan patung dan diorama yang menggambarkan perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan. Monumen ini untuk mengenang jasa para pahlawan kita.
Beralih fungsinya Monumen Banjarsari menjadi perhatian Walikota dan Wakil Walikota Surakarta karena tempat tersebut menyisakan berbagai persoalan. Keprihatinan Walikota dan Wakil Walikota Surakarta di implementasikan dalam kebijakan yaitu memberdayakan PKL yang ada sebagai pedagang resmi, oleh
(40)
commit to user
karena itu perlu dibangun tempat usaha yang legal. Sehubungan hal tersebut di atas melalui APBD 2005 Pemkot Surakarta membangun Pasar Klithikan Notoharjo Surakarta yang terletak di Semanggi dengan nilai kontrak tahap I sebesar Rp 5.126.250.000,- dan tahap II sebesar Rp 2.039.380.000,-. Pasar ini dibangun pada tanah seluas 17.276 m2 dengan jumlah kios 1.018 petak. Saat ini terdapat 989 pedagang dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 4.1
Rincinan Pedagang Pasar Klitikan Notoharjo Kios Jumlah Pedagang
Alat mobil 100
Alat motor 222
Accu 9
Ban 20
Sandal/ sepatu 78
Helm 25
Elektronik 148
Makanan/ minuman 66 Pertanian/ diesel 15
Pakaian 81
HP 20
Alat bangunan 35
Barang antik 19
Las 11
Cat 11
Barang bekas 64
Casssete / CD 29
Dagangan lain-lain 47
(41)
commit to user 2. Sistem Pengelolaan Pasar
Sistem pengelolaan pasar Klithikan Notoharjo dibawah naungan Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta sebagai salah satu dinas penghasil Pendapatan Asli Daerah Kota Surakarta melalui retribusi pasar. Hal ini diatur berdasarkan surat keputusan Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Suarakarta nomor 188.2/103/1980 tanggal 3 November 1980 dan Perda Nomor 5 Tahun 1983 tentang pasar jo Perda Pasar Nomor 3 Tahun 1996 tentang Perubahannya.
3. Sistem Penempatan Pedagang
Berdasarkan hasil pengundian tempat dasaran pada tanggal 13 Juli 2006 di Pendhapi Gede sebanyak 989 pedagang terbagi atas 3 Blok (Blok I, Blok II, dan Blok III). Sistem pemberian hak pemakaian tempat dalam pasar di Kota Surakarta diatur dalam Perda Nomor 5 Tahun 1983 jo Perda Nomor 3 Tahun 1993 tentang pasar Bab III. Pedagang kios dan plataran pasar Klithikan menempati tempat dasarannya berdasarkan Surat Hak Penempatan (SHP) pedagang yang dikeluarkan oleh Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang mana setiap 3 tahun sekali pedagang harus melakukan her-registrasi.
Kompensasi atas pemakaian tempat dasaran pedagang dikenakan pungutan retribusi setiap bulannya sebesar luas tempat dasaran, retribusi pasar yang dipungut antara lain: retribusi pasar, listrik, dan retribusi pelayanan persampahan/ kebersihan.
(42)
commit to user B. Analisis Deskriptif
Analisis ini bertujuan mendiskripsikan data-data sosial yang diperoleh dari para konsumen melalui wawancara secara langsung. Melalui data-data yang diperoleh diharapkan dapat menggambarkan kondisi sosial para konsumen secara nyata. Data dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan bantuan program SPSS 16.
1. Karakteristik responden a. Pendapatan
Pendapatan responden dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 4.2
Pendapatan Responden PDPTN
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent Valid < 1000000 33 33.0 33.0 33.0
> 5000000 3 3.0 3.0 36.0 1000001-2000000 35 35.0 35.0 71.0 2000001-3000000 20 20.0 20.0 91.0 3000001-4000000 7 7.0 7.0 98.0 4000001-5000000 2 2.0 2.0 100.0 Total 100 100.0 100.0
Sumber: data primer diolah
Dalam penelitian ini dapat dilihat jumlah penghasilan responden per bulan, didominasi oleh mereka yang berpenghasilan Rp 1.000.001 – Rp 2.000.000 per bulan adalah sebesar 35%. Selanjutnya, responden yang berpenghasilan kurang dari Rp 1.000.000 per bulan adalah sebesar 33%. Sedangkan responden yang paling sedikit porsinya dalam penelitian ini adalah responden dengan penghasilan di atas Rp
(43)
commit to user
5.000.000 per bulan, berjumlah 3%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Dari distribusi pendapatan responden diatas dapat diketahui bahwa tingkat ekonomi responden didominasi oleh tingkat ekonomi menengah ke bawah.
b. Jenis Kelamin
Responden dalam penelitian ini didominasi oleh jenis kelamin laki-laki yaitu 81%, sisanya merupakan perempuan yaitu 19%.
Tabel 4.3
Jenis Kelamin Responden JK
Frequency Percent
Valid
Percent Cumulative Percent Valid Laki-laki 81 81.0 81.0 81.0
Perempuan 19 19.0 19.0 100.0 Total 100 100.0 100.0
Sumber: data primer diolah
c. Status
Status responden dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 4.4
Status Responden STATUS
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Belum
Menikah 19 19.0 19.0 19.0
Menikah 81 81.0 81.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(44)
commit to user
Dari data yang diperoleh terdapat 79 % responden dengan status menikah dan 21% belum menikah.
d. Umur
Hasil penelitian lapangan menunjukkan bahwa usia responden yang paling banyak pada usia 40 – 49 tahun berjumlah 36% dan paling kecil usia 20-29 tahun berjumlah 19%. Sisanya pada umur 30-39 tahun 28 % dan 50-59 tahun 17%. Untuk lebih jelasnya lihat tabel berikut:
Tabel 4.5 Umur Responden
UMUR
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid 20-29 19 19.0 19.0 19.0
30-39 28 28.0 28.0 47.0 40-49 36 36.0 36.0 83.0 50-59 17 17.0 17.0 100.0 Total 100 100.0 100.0
Sumber: data primer diolah
e. Pendidikan
Dilihat dari tabel tingkat pendidikan responden, dalam penelitian ini didominasi oleh mereka yang berpendidikan SMA/ SMK sebesar 43%, sedangkan jumlah yang paling kecil merupakan responden dengan tingkat pendidikan SD 6%. Urutan kedua adalah responden dengan Pendidikan Tinggi yaitu 38% diikuti oleh mereka yang berpendidikan SMP sebesar 13%.
(45)
commit to user Tabel 4.6 Pendidikan Responden
PDDKN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Pnddk Tinggi 38 38.0 38.0 38.0
SD 6 6.0 6.0 44.0
SMA/SMK 43 43.0 43.0 87.0
SMP 13 13.0 13.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data primer diolah
f. Pekerjaan
Pekerjaan responden dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 4.7
Pekerjaan Responden PKRJAAN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Lain-lain 18 18.0 18.0 18.0
Pedagang 9 9.0 9.0 27.0
Peg
Swasta/Kywn 18 18.0 18.0 45.0 PNS/TNI/POLRI 19 19.0 19.0 64.0 Wiraswasta 36 36.0 36.0 100.0 Total 100 100.0 100.0
Sumber: data primer diolah
Berdasarkan distribusi responden menurut jenis pekerjaan, maka mayoritas responden penelitian adalah mereka yang bekerja sebagai Pengusaha/ wiraswasta/ profesional yaitu 36%, diikuti oleh mereka yang berprofesi sebagai PNS/ TNI/ Polri/ Pensiunan 19%, sedangkan untuk Pegawai swasta /karyawan dan lain-lain
(46)
commit to user
mempunyai persentase yang sama yaitu 18%. Dan yang terkecil adalah responden yang bekerja sebagai pedagang sebanyak 9%.
2. Tanggapan Responden
a. Produk yang dibeli responden di PasarKlithikan Notoharjo.
Produk-produk yang banyak diminati oleh responden di Pasar Klithikan Notoharjo Surakarta adalah onderdil/ suku cadang ataupun aksesoris kendaraan bermotor baik mobil maupun sepeda motor. Selanjutnya, produk elektronik dan pakaian. Produk yang paling sedikit dibeli oleh responden adalah HP dan kaset/ CD. Untuk lebih lengkap dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.8
Produk yang dibeli responden Jenis Barang Frekuensi
Alat mobil 24
Alat motor 38
Accu 4
Ban 9
Sandal/ sepatu 12
Helm 6
Elektronik 25
Pakaian 25
HP 7
Kaset/ CD 6
Lain-lain 11
(47)
commit to user b. Belanja responden
Pengeluaran responden yang digunakan untuk berbelanja di pasar Klithikan Notoharjo dalam satu bulan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.9 Belanja Responden
BLNJ
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid < 100000 22 22.0 22.0 22.0
>1000000 10 10.0 10.0 32.0 100001-250000 18 18.0 18.0 50.0 250001-500000 27 27.0 27.0 77.0 500001-750000 11 11.0 11.0 88.0
750001-1000000 12 12.0 12.0 100.0 Total 100 100.0 100.0
Berdasarkan tabel diatas, pengeluaran responden yang digunakan untuk berbelanja di pasar Klithikan Notoharjo paling banyak pada kisaran Rp 250.000 sampai Rp 500.000 sebanyak 27%. Kemudian dibawah Rp 100.000 dengan persentase 22%. Responden yang berbelanja > Rp 1.000.000 merupakan yang terendah yaitu 10%.
c. Tahun Kunjungan Responden Pertama Kali Ke Pasar Notoharjo. Dari penelitian di lapangan dapat diketahui bahwa sebanyak 38% responden sudah mengetahui pasar Klithikan Notoharjo Surakarta sejak pertama kali dibuka yaitu pada tahun 2006. Bahkan, sebagian responden tersebut sudah mengetahui pada saat PKL masih berada di kawasan Banjarsari sebelum
(48)
commit to user
direlokasi ke pasar Klithikan Notoharjo. Selanjutnya, kunjungan pertama responden pada tahun 2008 ada 20%, dan paling kecil responden yang berkunjung pada tahun 2010 sebesar 11 %.
Tabel 4.10
Tahun Kunjungan Responden Pertama Kali Tahun Frekuensi Persentase (%)
2006 38 38.0
2007 15 15.0
2008 20 20.0
2009 16 16.0
2010 11 11.0
Total 100 100.0
Sumber: data primer diolah
c. Informasi Responden Tentang Pasar Klithikan Notoharjo
Informasi responden mengenai adanya Pasar Klitikan Notoharjo dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 4.11 Informasi Responden tentang Pasar Klithikan Notoharjo
Frekuensi Persentase (%)
Iklan 11 11.0
Saudara/ kerabat 14 14.0
Teman 62 62.0
Lain-lain 13 13.0
Total 100 100.0
(49)
commit to user
Dari tabel dapat dilihat, sebagian besar responden mengetahui pasar Klithikan Notoharjo dari teman mereka yaitu sebesar 62%. Kemudian, informasi dari saudara/ kerabat sebesar 14% dan yang berasal dari iklan hanya sebesar 11%. d. Harga Barang
Dalam penelitian ini untuk mengetahui tanggapan responden terhadap harga digunakan skala likert yaitu skala yang didesain untuk menelaah seberapa kuat subjek setuju atau tidak setuju dengan pernyataan pada skala 5 titik.
STS TS N S SS
1 2 3 4 5
Keterangan:
STS : Sangat tidak setuju TS : Tidak Setuju
N : Netral / Tidak berpendapat S : Setuju
SS : Sangat setuju
Selanjutnya, pemberian skore dilakukan pada masing-masing pertanyaan dari kuesioner sehingga dapat dijabar menjadi komponen yang dapat diukur. Kemudian, dari masing-masing skore tersebut dijumlahkan dan dibuat skala interval. Untuk menentukan interval dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:
Interval kelas
Dimana:
Xn = nilai pengamatan tertinggi X1 = nilai pengamatan terendah
(50)
commit to user
Berdasarkan rumus diatas, maka perhitungan interval adalah sebagai berikut:
Interval kelas
= 3,66 dibulatkan menjadi 3
Dari interval diatas maka kategori untuk harga adalah sebagai berikut: Tabel 4.12
Tabel kategori Harga
Kode Skore Keterangan
3 9 - 11 Harga tidak berpengaruh dalam pembelian
2 12 - 15 Harga belum tentu berpengaruh dalam pembelian 1 16 - 20 Harga berpengaruh dalam pembelian
Dari hasil pengolahan data, didapat sebagian besar responden yang berbelanja di pasar Klithikan karena harga barang yang relatif lebih murah dan menjadi pertimbangan dalam melakukan pembelian yaitu sebesar 64%. Selanjutnya, responden yang menyatakan harga tidak berpengaruh dalam melakukan pembelian hanya berjumlah 4%. Sementara, sisanya berjumlah 32% responden, menyatakan harga belum tentu berpengaruh dalam melakukan pembelian. Untuk lebih jelas dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.
(51)
commit to user Tabel skore Harga
HRG
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 64 64.0 64.0 64.0
2 32 32.0 32.0 96.0
3 4 4.0 4.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data primer diolah
e. Kepuasan Responden
Tanggapan responden tentang kepuasan berbelanja di pasar Klithikan Notoharjo menyatakan 38% responden sudah puas berbelanja dipasar ini, dan sebagian besar responden menyatakan netral yaitu 59%. Kemudian, sisanya hanya 3% yang menyatakan belum puas. Responden yang menyatakan netral karena belum terlalu puas belanja di pasar ini karena masih ada yang perlu ditingkatkan.
Tabel 4.14 Kepuasan Responden
Kode Skore Frekuensi Persentase (%) 1 Sudah
38 38.0
2 Netral
59 59.0
3 Belum
3 3.0
Total 100 100.0
(52)
commit to user
f. Keluhan Responden Terhadap Pasar Klithikan Notoharjo.
Berikut adalah keluhan-keluhan dari konsumen saat berbelanja di pasar Klithikan Notoharjo Surakarta.
Tabel 4.15 Keluhan Responden
Terhadap Pasar Klithikan Notoharjo Semanggi
No Keluhan Frekuensi
1. Keamanan pasar:
-rawan copet 2
2. Tata letak kios: -kurang tertata
-Denah kios kurang jelas -Kios kurang luas
11 2 2 3. Parkir:
-Parkir kurang rapi -Parkir kurang aman -Parkir mahal -Parkir kurang luas -Parkir panas
6 2 1 3 8 4. Pelayanan pedagang
-Pedagang kurang ramah
-Pedagang tidak jujur terhadap kualitas barang -Harga penawaran terlalu mahal
-Pedagang makanan kurang bersih
2 6 7 1 5. Kebersihan
-Kamar mandi kotor -Pasar kurang bersih
2 14
(53)
commit to user
No Keluhan Frekuensi
7. Letak pasar:
- Jalan menuju pasar kurang lebar - Letak pasar tidak di tengah kota
- Dekat dengan pasar hewan sehingga kurang nyaman.
3 5 3
8. Kalau hujan lapak bocor dan terkadang menutup akses ke pasar.
5
Sumber: data primer diolah
Keluhan-keluhan yang dirasakan oleh responden yang belum puas saat berbelanja di pasar Klithikan Notoharjo salah satunya tentang kebersihan pasar yang masih perlu ditingkatkan. Selanjutnya, tentang penataan kios agar lebih ditertibkan dan memperjelas pemberian denah blok-blok kategori produk agar memudahkan pembeli untuk mencari barang.
Hal lain yang dikeluhkan oleh responden/ konsumen adalah tentang parkir dan pelayanan pedagang yang masih perlu ditingkatkan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
E. Analisis Chi-Square
Analisis dengan menggunakan tabulasi silang bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pendapatan, pendidikan, pekerjaan, umur, harga, jenis kelamin, dan status dengan keputusan konsumen untuk berbelanja di Pasar Klithikan Notoharjo Semanggi Surakarta.
(54)
commit to user
1. Distribusi antara Keputusan Berbelanja dengan pendapatan Tabel 4.16
Tabel Silang antara Keputusan Berbelanja dengan pendapatan Crosstab
Count
PDPTN
Total
1000001-2000000
2000001-3000000
3000001-4000000
4000001-5000000 < 1000000 > 4000001-5000000
BLNJ 100001-250000 7 1 1 0 9 0 18
250001-500000 18 4 0 0 5 0 27
500001-750000 3 8 0 0 0 0 11
750001-1000000 3 5 1 1 2 0 12
< 100000 4 1 0 0 17 0 22
>1000000 0 1 5 1 0 3 10
Total 35 20 7 2 33 3 100
Sumber : Data primer diolah
Berdasarkan output tabel silang antara Keputusan Berbelanja dengan pendapatan responden dapat dilihat bahwa terdapat 18 responden dengan pendapatan antara Rp 1.000.001- Rp 2.000.000 melakukan pengeluaran untuk berbelanja di Pasar Klithikan Notoharjo Surakarta sebesar Rp 250.001- Rp 500.000. Selanjutnya, 17 responden dengan pendapatan kurang dari Rp 1.000.000 berbelanja di Pasar Klithikan Notoharjo Surakarta kurang dari Rp 100.000.
(55)
commit to user Tabel 4.17
Keterkaitan Variabel Keputusan Berbelanja dengan pendapatan Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 1.262E2a 25 .000 Likelihood Ratio 101.934 25 .000 N of Valid Cases 100
a. 29 cells (80,6%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,20.
Sumber : Data primer diolah
Berdasarkan pengolahan data diperoleh nilai Chi-Square hitung adalah 1.262E2 sedangkan Chi- Square tabel pada (α = 5%), df=25 adalah 37.6525. Oleh karena Chi-Square hitung > Chi-Square Tabel ( 1.262E2 > 37.6525) maka Ho ditolak. Hal ini juga dapat dilihat dari kolom Asymp.Sig sebesar 0,000 atau probabilitas kurang dari 0,05 maka Ho ditolak. Dapat disimpulkan bahwa pendapatan mempunyai hubungan dengan keputusan berbelanja di Pasar Klithikan Notoharjo Surakarta.
Tabel 4.18
Keeratan Variabel Keputusan Berbelanja dengan pendapatan Symmetric Measuresa
Value Approx. Sig. Nominal by Nominal Phi 1.123 .000
Cramer's V .502 .000
N of Valid Cases 100
a. Correlation statistics are available for numeric data only.
(56)
commit to user
Untuk pengujian kekeeratan hubungan antara keputusan berbelanja dengan pendapatan menggunakan nilai Cramer’s V karena menggunakan lebih dari 2 x 2 kategori. Berdasarkan pengolahan data diperoleh nilai Cramer’s V sebesar 0.502, sehingga 0,5 < 0,502 < 0,7, maka keeratan antara variabel pendapatan dengan keputusan berbelanja di Pasar Klithikan Notoharjo Surakarta adalah sedang. 2. Distribusi antara Keputusan Berbelanja dengan pendapatan
Tabel 4.19
Tabel Silang antara Keputusan Berbelanja dengan Pendidikan
Crosstab
PDDKN
Total Pnddk
Tinggi SD
SMA/SM
K SMP
BLNJ 100001-250000 8 1 7 2 18 250001-500000 8 2 11 6 27
500001-750000 5 0 6 0 11
750001-1000000 5 0 7 0 12
< 100000 7 3 10 2 22
>1000000 5 0 2 3 10
Total 38 6 43 13 100
Sumber : Data primer diolah
Berdasarkan output tabel silang antara keputusan berbelanja dengan pendidikan responden, dapat dilihat bahwa paling tinggi terdapat 11 responden dengan pendidikan tamatan SMA/SMK melakukan pengeluaran untuk berbelanja di Pasar Klithikan Notoharjo Surakarta sebesar Rp 250.001- Rp 500.000. dan terdapat 10 responden melakukan pengeluaran untuk berbelanja di Pasar Klithikan Notoharjo Surakarta kurang dari Rp 100.000. Selanjutnya, terdapat 8 responden dengan pendidikan tinggi melakukan pengeluaran untuk berbelanja di Pasar
(57)
commit to user
Klithikan Notoharjo Surakarta sebesar Rp 100.001- Rp 250.000 dan Rp 250.001- Rp 500.000.
Tabel 4.20
Keterkaitan Variabel Keputusan Berbelanja dengan pendidikan
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 15.360a 15 .426 Likelihood Ratio 19.082 15 .210 N of Valid Cases 100
a. 17 cells (70,8%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,60.
Sumber : Data primer diolah
Berdasarkan pengolahan data diperoleh nilai Chi-Square hitung adalah 15.360 sedangkan Chi- Square tabel pada (α = 5%), df=15 adalah 24.9958. Oleh karena Chi-Square hitung < Chi-Square Tabel (15.360> 24.9958) maka Ho diterima. Hal ini juga dapat dilihat dari kolom Asymp.Sig sebesar 0,426 atau probabilitas lebih dari 0,05 maka Ho diterima. Dapat disimpulkan bahwa pendidikan tidak mempunyai hubungan dengan keputusan berbelanja di Pasar Klithikan Notoharjo Surakarta.
Tabel 4.21
Keeratan Variabel Keputusan Berbelanja dengan pendidikan
Symmetric Measuresa
Value Approx. Sig. Nominal by Nominal Phi .392 .426
Cramer's V .226 .426
N of Valid Cases 100
a. Correlation statistics are available for numeric data only.
(58)
commit to user
Untuk pengujian kekeeratan hubungan antara keputusan berbelanja dengan pendapatan menggunakan nilai Cramer’s V karena menggunakan lebih dari 2 x 2 kategori. Berdasarkan pengolahan data diperoleh nilai Cramer’s V sebesar 0.226, sehingga 0.226 < 0,5 , dan Approx. Sig. Sebesar 0,426 lebih besar dari 0,05 maka kedua variabel memang tidak berhhubungan secara nyata.
3. Distribusi antara Keputusan Berbelanja dengan pekerjaan Tabel 4.22
Tabel Silang antara Keputusan Berbelanja dengan Pekerjaan
Crosstab
PKRJAAN
Total
Lain-lain
PNS/TNI /POLRI
Pedagan g
Peg Swasta/Kywn
Wiraswast a
BLNJ 100001-250000 6 3 1 5 3 18
250001-500000 1 4 5 6 11 27
500001-750000 0 6 0 2 3 11
750001-1000000 0 1 2 1 8 12
< 100000 11 1 1 2 7 22
>1000000 0 4 0 2 4 10
Total 18 19 9 18 36 100
Sumber : Data primer diolah
Berdasarkan output tabel silang antara keputusan berbelanja dengan pekerjaan responden, dapat dilihat bahwa paling tinggi terdapat 11 responden dengan pekerjaan lain-lain melakukan pengeluaran untuk berbelanja di Pasar Klithikan Notoharjo Surakarta kurang dari Rp 100.000. Selanjutnya, juga terdapat 11 responden dengan pekerjaan wiraswasta melakukan pengeluaran
(59)
commit to user
untuk berbelanja di Pasar Klithikan Notoharjo Surakarta sebesar Rp 250.001-Rp 500.000.
Tabel 4.23
Keterkaitan Variabel Keputusan Berbelanja dengan pekerjaan
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 51.456a 20 .000 Likelihood Ratio 53.847 20 .000 N of Valid Cases 100
a. 26 cells (86,7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,90.
Sumber : Data primer diolah
Berdasarkan pengolahan data diperoleh nilai Chi-Square hitung adalah 51.456 sedangkan Chi- Square tabel pada (α = 5%), df = 20 adalah 31.4104. Oleh karena Chi-Square hitung > Chi-Square Tabel (51.456 > 31.4104) maka Ho ditolak. Hal ini juga dapat dilihat dari kolom Asymp.Sig sebesar 0,000 atau probabilitas kurang dari 0,05 maka Ho ditolak. Dapat disimpulkan bahwa pekerjaan mempunyai hubungan dengan keputusan berbelanja di Pasar Klithikan Notoharjo Surakarta.
Tabel 4.24
Keeratan Variabel Keputusan Berbelanja dengan pekerjaan
Symmetric Measuresa
Value Approx. Sig. Nominal by Nominal Phi .717 .000
Cramer's V .359 .000
N of Valid Cases 100
a. Correlation statistics are available for numeric data only.
(60)
commit to user
Untuk pengujian kekeeratan hubungan antara keputusan berbelanja dengan pendapatan menggunakan nilai Cramer’s V karena menggunakan lebih dari 2 x 2 kategori. Berdasarkan pengolahan data diperoleh nilai Cramer’s V sebesar 0.359, sehingga 0.359 < 0,5 , maka keeratan antara variabel pekerjaan dengan keputusan berbelanja di Pasar Klithikan Notoharjo Surakarta adalah lemah.
4. Distribusi antara Keputusan Berbelanja dengan umur Tabel 4.25
Tabel Silang antara Keputusan Berbelanja dengan Umur Crosstab
UMUR
Total 20-29 30-39 40-49 50-59
BLNJ 100001-250000 5 6 7 0 18 250001-500000 2 5 15 5 27
500001-750000 1 4 2 4 11
750001-1000000 0 4 6 2 12
< 100000 10 7 4 1 22
>1000000 1 2 2 5 10
Total 19 28 36 17 100
Sumber : Data primer diolah
Berdasarkan output tabel silang antara keputusan berbelanja dengan umur responden, dapat dilihat bahwa paling tinggi terdapat 15 responden dengan umur 40-49 melakukan pengeluaran untuk berbelanja di Pasar Klithikan Notoharjo Surakarta antara Rp 250.001 – Rp 500.000. Selanjutnya, juga terdapat 10 responden dengan umur 20-29 melakukan pengeluaran untuk berbelanja di Pasar Klithikan Notoharjo Surakarta kurang dari Rp 100.000.
(61)
commit to user Tabel 4.26
Keterkaitan Variabel Keputusan Berbelanja dengan Umur
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-sided)
Pearson Chi-Square 36.929a 15 .001 Likelihood Ratio 39.104 15 .001 N of Valid Cases 100
a. 17 cells (70,8%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,70.
Sumber : Data primer diolah
Berdasarkan pengolahan data diperoleh nilai Chi-Square hitung adalah 36.929 sedangkan Chi- Square tabel pada (α = 5%), df = 15 adalah 24.9958. Oleh karena Chi-Square hitung > Chi-Square Tabel (36.929 > 24.9958) maka Ho ditolak. Hal ini juga dapat dilihat dari kolom Asymp.Sig sebesar 0,001 atau probabilitas kurang dari 0,05 maka Ho ditolak. Dapat disimpulkan bahwa umur mempunyai hubungan dengan keputusan berbelanja di Pasar Klithikan Notoharjo Surakarta.
Tabel 4.27
Keeratan Variabel Keputusan Berbelanja dengan Umur
Symmetric Measuresa
Value Approx. Sig. Nominal by Nominal Phi .608 .001
Cramer's V .351 .001
N of Valid Cases 100
a. Correlation statistics are available for numeric data only.
(62)
commit to user
Untuk pengujian kekeeratan hubungan antara keputusan berbelanja dengan umur menggunakan nilai Cramer’s V karena menggunakan lebih dari 2 x 2 kategori. Berdasarkan pengolahan data diperoleh nilai Cramer’s V sebesar 0.351, sehingga 0.351< 0,5 , maka keeratan antara variabel umur dengan keputusan berbelanja di Pasar Klithikan Notoharjo Surakarta adalah lemah.
5. Distribusi antara Keputusan Berbelanja dengan Harga Tabel 4.28
Tabel Silang antara Keputusan Berbelanja dengan Harga Crosstab
HRG
Total
1 2 3
BLNJ 100001-250000 14 4 0 18 250001-500000 12 14 1 27
500001-750000 5 4 2 11
750001-1000000 9 3 0 12
< 100000 19 3 0 22
>1000000 5 4 1 10
Total 64 32 4 100
Sumber : Data primer diolah
Berdasarkan output tabel silang antara Keputusan Berbelanja dengan harga, dapat dilihat bahwa paling tinggi terdapat 19 responden menyatakan harga berpengaruh dalam pembelian melakukan pengeluaran untuk berbelanja di Pasar Klithikan Notoharjo Surakarta kurang dari Rp 100.000. Selanjutnya, juga terdapat 14 responden yang menyatakan harga belum tentu berpengaruh dalam pembelian, melakukan pengeluaran untuk berbelanja di Pasar Klithikan Notoharjo Surakarta sebesar Rp 250.001-Rp 500.000.
(63)
commit to user Tabel 4.29
Keterkaitan Variabel Keputusan Berbelanja dengan harga
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 20.138a 10 .028 Likelihood Ratio 19.601 10 .033 N of Valid Cases 100
a. 9 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,40.
Sumber : Data primer diolah
Berdasarkan pengolahan data diperoleh nilai Chi-Square hitung adalah 20.138 sedangkan Chi- Square tabel pada (α = 5%), df = 10 adalah 18.3070. Oleh karena Chi-Square hitung > Chi-Square Tabel (20.138 > 18.3070) maka Ho ditolak. Hal ini juga dapat dilihat dari kolom Asymp.Sig sebesar 0,028 atau probabilitas kurang dari 0,05 maka Ho ditolak. Dapat disimpulkan bahwa harga mempunyai hubungan dengan keputusan berbelanja di Pasar Klithikan Notoharjo Surakarta.
Tabel 4.30
Keeratan Variabel Keputusan Berbelanja dengan Harga
Symmetric Measuresa
Value Approx. Sig. Nominal by Nominal Phi .449 .028
Cramer's V .317 .028
N of Valid Cases 100
a. Correlation statistics are available for numeric data only.
Sumber : Data primer diolah
Untuk pengujian kekeeratan hubungan antara keputusan berbelanja dengan umur menggunakan nilai Cramer’s V karena menggunakan lebih dari 2 x 2
(64)
commit to user
kategori. Berdasarkan pengolahan data diperoleh nilai Cramer’s V sebesar 0.317, sehingga 0.317< 0,5 , maka keeratan antara variabel harga dengan keputusan berbelanja di Pasar Klithikan Notoharjo Surakarta adalah lemah.
6. Distribusi antara Keputusan Berbelanja dengan Jenis Kelamin Tabel 4.31
Tabel Silang antara Keputusan Berbelanja dengan Jenis Kelamin Crosstab
JK
Total Laki-laki Perempuan
BLNJ 100001-250000 16 2 18
250001-500000 22 5 27
500001-750000 11 0 11
750001-1000000 8 4 12
< 100000 18 4 22
>1000000 6 4 10
Total 81 19 100
Sumber : Data primer diolah
Berdasarkan output tabel silang antara keputusan berbelanja dengan jenis kelamin responden, dapat dilihat bahwa paling tinggi terdapat 22 responden dengan jenis kelamin laki-laki melakukan pengeluaran untuk berbelanja di Pasar Klithikan Notoharjo Surakarta antara Rp 250.001 – Rp 500.000. Selanjutnya, juga terdapat 5 responden dengan jenis kelamin perempuan melakukan pengeluaran untuk berbelanja di Pasar Klithikan Notoharjo Surakarta antara Rp 250.001-Rp 500.000.
(65)
commit to user Tabel 4.32
Keterkaitan Variabel Keputusan Berbelanja dengan Jenis Kelamin
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-sided)
Pearson Chi-Square 7.789a 5 .168 Likelihood Ratio 9.213 5 .101 N of Valid Cases 100
a. 5 cells (41,7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,90.
Sumber : Data primer diolah
Berdasarkan pengolahan data diperoleh nilai Chi-Square hitung adalah 7.789 sedangkan Chi- Square tabel pada (α = 5%), df = 5 adalah 11.0705. Oleh karena Chi-Square hitung < Chi-Square Tabel (7.789 < 11.0705) maka Ho diterima. Hal ini juga dapat dilihat dari kolom Asymp.Sig sebesar 0,168 atau probabilitas lebih dari 0,05 maka Ho diterima. Dapat disimpulkan bahwa jenis kelamin tidak mempunyai hubungan dengan keputusan berbelanja di Pasar Klithikan Notoharjo Surakarta.
Tabel 4.33
Keeratan Variabel Keputusan Berbelanja dengan jenis kelamin
Symmetric Measuresa
Value Approx. Sig. Nominal by Nominal Phi .279 .168
Cramer's V .279 .168
N of Valid Cases 100
a. Correlation statistics are available for numeric data only.
(66)
commit to user
Untuk pengujian kekeeratan hubungan antara keputusan berbelanja dengan pendapatan menggunakan nilai Cramer’s V karena menggunakan lebih dari 2 x 2 kategori. Berdasarkan pengolahan data diperoleh nilai Cramer’s V sebesar 0.359, sehingga 0.359 < 0,5 dan Approx. Sig. Sebesar 0,168 lebih besar dari 0,05 maka kedua variabel memang tidak berhhubungan secara nyata.
7. Distribusi antara Keputusan Berbelanja dengan Status Tabel 4.34
Tabel Silang antara Keputusan Berbelanja dengan status Crosstab
STATUS
Total Belum
Menikah Menikah
BLNJ 100001-250000 5 13 18
250001-500000 2 25 27
500001-750000 1 10 11
750001-1000000 0 12 12
< 100000 10 12 22
>1000000 1 9 10
Total 19 81 100
Sumber : Data primer diolah
Berdasarkan output tabel silang antara keputusan berbelanja dengan status, dapat dilihat bahwa paling tinggi terdapat 25 responden dengan status menikah melakukan pengeluaran untuk berbelanja di Pasar Klithikan Notoharjo Surakarta antara Rp 250.001- Rp 500.000. Selanjutnya, terdapat 10 responden dengan status belum menikah melakukan pengeluaran untuk berbelanja di Pasar Klithikan Notoharjo Surakarta kurang dari Rp 100.000.
(67)
commit to user Tabel 4.35
Keterkaitan Variabel Keputusan Berbelanja dengan status
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 17.306a 5 .004 Likelihood Ratio 18.195 5 .003 N of Valid Cases 100
a. 5 cells (41,7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,90.
Sumber : Data primer diolah
Berdasarkan pengolahan data diperoleh nilai Chi-Square hitung adalah 17.306 sedangkan Chi- Square tabel pada (α = 5%), df = 5 adalah 11.0705. Oleh karena Chi-Square hitung > Chi-Square Tabel (17.306 > 11.0705) maka Ho ditolak. Hal ini juga dapat dilihat dari kolom Asymp.Sig sebesar 0,004 atau probabilitas kurang dari 0,05 maka Ho ditolak. Dapat disimpulkan bahwa status mempunyai hubungan dengan keputusan berbelanja di Pasar Klithikan Notoharjo Surakarta.
Tabel 4.36
Keeratan Variabel Keputusan Berbelanja dengan status
Symmetric Measuresa
Value Approx. Sig. Nominal by Nominal Phi .416 .004
Cramer's V .416 .004
N of Valid Cases 100
a. Correlation statistics are available for numeric data only.
(68)
commit to user
Untuk pengujian kekeeratan hubungan antara keputusan berbelanja dengan ststus menggunakan nilai Cramer’s V karena menggunakan lebih dari 2 x 2 kategori. Berdasarkan pengolahan data diperoleh nilai Cramer’s V sebesar 0.416, sehingga 0.416 < 0,5 , maka keeratan antara variabel status dengan keputusan berbelanja di Pasar Klithikan Notoharjo Surakarta adalah lemah.
F. Intepretasi Hasil
Berdasarkan pada perhitungan telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pendapatan, pekerjaan, umur, harga, dan status berhubungan dengan keputusan konsumen untuk berbelanja di Pasar Klithikan Notoharjo Surakarta pada tingkat kepercayaan 5%, sedangkan pendidikan dan jenis kelamin tidak berhubungan secara nyata. Intepretasi hasil dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut :
1. Hubungan pendapatan dengan keputusan konsumen untuk berbelanja di Pasar Klithikan Notoharjo Surakarta.
Bagi masyarakat dalam melakukan konsumsi salah satunya ditentukan oleh besarnya pendapatan masyarakat tersebut. Secara teori apabila pendapatan yang diperoleh semakin tinggi maka akan mendorong masyarakat untuk semakin banyak melakukan konsumsi. Dari hasil perhitungan, analisis ini juga menunjukan bahwa pendapatan masyarakat mempunyai hubungan terhadap keputusan konsumen untuk berbelanja di Pasar Klitikan Notoharjo Surakarta. Hal ini ditunjukkan dalam uji Chi-Square dengan nilai Asym. Sig sebesar 0,000 atau probabilitas kurang dari 0,05. Selanjutnya, berdasarkan pengolahan diperoleh
(69)
commit to user
hasil keeratan antara variabel pendapatan dengan keputusan berbelanja di Pasar Klithikan Notoharjo Surakarta adalah sedang.
Berdasarkan hasil output tabulasi silang masyarakat yang berbelanja di pasar klithikan Notoharjo didominasi oleh yang berpendapatan menengah ke bawah yaitu kurang dari Rp 1.000.000 dan berpendapatan antara Rp 1.000.000 sampai Rp 2.000.000. Hal ini dikarenakan dipasar Klitikan ini masyarakat dapat mendapatkan barang sesuai dengan yang diinginkan namun dengan harga yang lebih murah daripada yang ada di toko.
2. Hubungan pendidikan dengan keputusan konsumen untuk berbelanja di Pasar Klithikan Notoharjo Surakarta.
Secara teori pendidikan juga dapat menunjukkan perbedaan kelas sosial. Perbedaan kelas sosial menghasilkan bentuk-bentuk perilaku sosial yang berbeda seperti preferensi produk dan merek yang berbeda, termasuk pakaian, perabot rumah tangga, kegiatan waktu luang, dan sebagainya. Selain itu pendidikan mempengaruhi pola pikir dan perilaku seseorang dalam mengambil keputusan. Berdasarkan hasil pengolahan variabel pendidikan tidak berhubungan dengan keputusan konsumen untuk berbelanja di Pasar Klitikan Notoharjo Surakarta. Hal ini ditunjukkan dengan nilai Cramer’s V sebesar 0.226, sehingga 0.226 < 0,5 , dan Approx. Sig. Sebesar 0,426 lebih besar dari 0,05 maka kedua variabel memang tidak berhhubungan secara nyata.
Pasar Klithikan Notoharjo adalah pasar yang terkenal dengan pasar yang menjual barang-barang bekas atau barang loak namun selain itu juga ada barang bekas yang dimodifikasi sehingga menjadi produk yang baru, dan ada juga barang
(1)
commit to user
5. Hubungan harga dengan keputusan konsumen untuk berbelanja di
Pasar Klithikan Notoharjo Surakarta.
Salah satu faktor yang menentukan masyarakat dalam melakukan pembelian adalah harga barang tersebut. Secara teori, apabila harga barang semakin rendah maka akan mendorong masyarakat untuk semakin banyak melakukan konsumsi atau pembelian terhadap barang tersebut. Dari hasil perhitungan, analisis ini juga menunjukan bahwa harga berhubungan dengan keputusan konsumen untuk berbelanja di Pasar Klithikan Notoharjo Surakarta. Hal ini ditunjukkan dalam uji Chi-Square dengan nilai Asym. Sig sebesar 0,028 atau probabilitas kurang dari 0,05. Dalam perhitungan tabulasi silang dapat dilihat bahwa harga merupakan salah satu faktor pertimbangan masyarakat berbelanja di pasar Klitikan Notoharjo.
6. Hubungan jenis kelamin dengan keputusan konsumen untuk
berbelanja di Pasar Klithikan Notoharjo Semanggi.
Jenis kelamin juga dapat mempengaruhi pola pikir dan perilaku seseorang dalam mengambil keputusan. Selain itu, perbedaan jenis kelamin juga mempengaruhi kebutuhan barang dan jasa seseorang. Namun, berdasarkan hasil perhitungan, dalam penelitian ini juga disimpulkan bahwa jenis kelamin tidak berhubungan dengan keputusan masyarakat berbelanja di Pasar Klithikan Notoharjo. Berdasarkan pengolahan data diperoleh nilai Cramer’s V sebesar 0.359, sehingga 0.359 < 0,5 dan Approx. Sig. Sebesar 0,168 lebih besar dari 0,05 maka kedua variabel memang tidak berhubungan secara nyata.
(2)
commit to user
7. Hubungan status dengan keputusan konsumen untuk berbelanja di
Pasar Klithikan Notoharjo Semanggi.
Seseorang berpartisipasi dalam kelompok selama hidupnya seperti keluarga, organisasi atau klub. Status dalam penelitian ini berhubungan dengan menikah dan belum menikah. Variabel status berhubungan dengan konsumen untuk berbelanja di Pasar Klithikan Notoharjo Surakarta. Hal ini ditunjukkan dalam uji Chi-Square dengan nilai Asym. Sig sebesar 0,04 atau probabilitas kurang dari 0,05. Berdasarkan pengolahan data diperoleh nilai Cramer’s V sebesar 0.416, sehingga 0.416 < 0,5 , maka keeratan antara variabel status dengan keputusan berbelanja di Pasar Klithikan Notoharjo Surakarta adalah lemah.
(3)
commit to user
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil perhitungan dan analisis data yang telah dilakukan mengenai hubungan pendapatan, pendidikan, pekerjaan, umur, harga, jenis kelamin dan status dengan keputusan konsumen untuk berbelanja di Pasar Klithikan Notoharjo Surakarta dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Variabel pendapatan berhubungan dengan keputusan konsumen untuk
berbelanja di Pasar Klithikan Notoharjo Surakarta. Hal ini ditunjukkan dalam uji Chi-Square dengan nilai Asym. Sig sebesar 0,000 atau probabilitas kurang dari 0,05. Selanjutnya, berdasarkan pengolahan diperoleh hasil keeratan antara variabel pendapatan dengan keputusan berbelanja di Pasar Klithikan Notoharjo Surakarta adalah sedang. Berdasarkan hasil output tabulasi silang masyarakat yang berbelanja di pasar klithikan Notoharjo didominasi oleh yang berpendapatan menengah ke bawah yaitu kurang dari Rp 1.000.000 dan berpendapatan antara Rp 1.000.000 sampai Rp 2.000.000. Hal ini dikarenakan dipasar Klitikan ini masyarakat dapat mendapatkan barang sesuai dengan yang diinginkan namun dengan harga yang lebih murah daripada yang ada di toko. Hal ini berarti sesuai dengan hipotesa yang menyatakan bahwa pendapatan berhubungan dengan keputusan konsumen untuk berbelanja di Pasar Klithikan Notoharjo Surakarta.
(4)
commit to user
2. Variabel pendidikan tidak berhubungan dengan keputusan konsumen
untuk berbelanja di Pasar Klithikan Notoharjo Surakarta. Hal ini ditunjukkan dengan nilai Cramer’s V sebesar 0.226, sehingga 0.226 < 0,5 , dan Approx. Sig. Sebesar 0,426 lebih besar dari 0,05 maka kedua variabel memang tidak berhhubungan secara nyata. Hal ini berarti tidak sesuai dengan hipotesa yang menyatakan bahwa pendapatan berpengaruh terhadap keputusan konsumen untuk berbelanja di Pasar Klithikan Notoharjo Surakarta.
3. Variabel pekerjaan berhubungan dengan keputusan konsumen untuk
berbelanja di Pasar Klitikan Notoharjo Surakarta. Hal ini ditunjukkan dalam uji Chi-Square dengan nilai Asym. Sig sebesar 0,000 atau probabilitas kurang dari 0,05. Hal ini sesuai dengan hipotesa yang menyatakan bahwa pekerjaan berhubungan dengan keputusan konsumen untuk berbelanja di Pasar Klithikan Notoharjo Surakarta.
4. Variabel umur berhubungan dengan keputusan konsumen untuk berbelanja
di Pasar Klithikan Notoharjo Surakarta. Hal ini ditunjukkan dalam uji Chi-Square dengan nilai Asym. Sig sebesar 0,001 atau probabilitas kurang dari 0,05. Dalam penelitian ini juga didapatkan kesimpulan bahwa umur berhubungan dengan status seseorang yaitu bekerja dan belum bekerja. Apabila sudah bekerja akan mendapatkan penghasilan atau pendapatan yang lebih besar yang dapat digunakan untuk konsumsi yang lebih besar pula. Sedangkan, untuk yang belum bekerja pendapatannya lebih kecil sehingga konsumsinya lebih kecil. Jadi, hal ini sesuai dengan hipotesa
(5)
commit to user
yang menyatakan bahwa umur berhubungan dengan keputusan konsumen untuk berbelanja di Pasar Klithikan Notoharjo Surakarta.
5. Variabel harga berhubungan dengan konsumen untuk berbelanja di Pasar Klithikan Notoharjo Surakarta. Hal ini ditunjukkan dalam uji Chi-Square dengan nilai Asym. Sig sebesar 0,028 atau probabilitas kurang dari 0,05. Dalam perhitungan tabulasi silang dapat dilihat bahwa harga merupakan salah satu faktor pertimbangan masyarakat berbelanja di pasar Klitikan Notoharjo. Jadi, hal ini sesuai dengan hipotesa yang menyatakan bahwa harga berhubungan dengan keputusan konsumen untuk berbelanja di Pasar Klithikan Notoharjo Surakarta.
6. Variabel jenis kelamin tidak berhubungan dengan keputusan konsumen untuk berbelanja di Pasar Klithikan Notoharjo Surakarta. Berdasarkan pengolahan data diperoleh nilai Cramer’s V sebesar 0.359, sehingga 0.359 < 0,5 dan Approx. Sig. Sebesar 0,168 lebih besar dari 0,05 maka kedua variabel memang tidak berhubungan secara nyata. Jadi, hal ini tidak sesuai dengan hipotesa yang menyatakan bahwa jenis kelamin berhubungan dengan keputusan konsumen untuk berbelanja di Pasar Klithikan Notoharjo Surakarta.
7. Variabel status berhubungan dengan konsumen untuk berbelanja di Pasar Klithikan Notoharjo Surakarta. Hal ini ditunjukkan dalam uji Chi-Square dengan nilai Asym. Sig sebesar 0,04 atau probabilitas kurang dari 0,05. Jadi, hal ini sesuai dengan hipotesa yang menyatakan bahwa status
(6)
commit to user
berhubungan dengan keputusan konsumen untuk berbelanja di Pasar Klithikan Notoharjo Surakarta.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut :
1. Bagi para pedagang Klithikan Notoharjo Surakarta agar dapat lebih meningkatkan pelayanan kepada konsumen. Dengan cara memberikan pelayanan yang lebih ramah kepada konsumen agar konsumen merasa lebih nyaman berbelanja di pasar Klithikan Notoharjo. Selain itu, pedagang seharusnya memberikan infomasi yang benar tentang kondisi atau kualitas barang yang ditawarkan agar konsumen tidak merasa dirugikan telah berbelanja di pasar Klithikan Notoharjo.
2. Bagi Dinas Pengelola Pasar Klithikan Notoharjo Surakarta agar dapat lebih meningkatkan kebersihan pasar agar konsumen merasa lebih nyaman berbelanja di pasar tersebut. Selain itu, perlu diadakan penataan kios dikarenakan bertambahnya jumlah pedagang baru yang ada di pasar Klithikan Notoharjo.
3. Bagi dunia akademik, masih banyak keterbatasan maupun kekurangan
dalam penelitian ini yang baru mencakup keputusan konsumen berdasarkan faktor pribadi, sehingga diperlukan penelitian selanjutnya yang meliputi faktor sosial, faktor budaya maupun dari faktor psikologis.